Professional Documents
Culture Documents
PELATIHAN
OPERATOR BATCHING PLANT
(BATCHING PLANT OPERATOR)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
KATA PENGANTAR
Sebagai alat untuk mengukur kompetensi tersebut, disusun dan dibakukan dalam bentuk
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang unit-unit kompetensinya
dikembangkan berdasarkan pola RMCS (Regional Model Competency Standard). Dari
standar kompetensi tersebut, pengembangan dilanjutkan menyusun Standar Latih
Kompetensi, Materi Uji Kompetensi, serta Materi Pelatihan yang berbasis kompetensi.
i
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Uraian penjelasan bab per bab dan pencakupan materi latih ini merupakan representasi
dari elemen-elemen kompetensi tersebut, sedangkan setiap elemen kompetensi dianalisis
kriteria unjuk kerjanya sehingga materi latih ini secara keseluruhan merupakan penjelasan
dan penjabaran dari setiap kriteria unjuk kerja untuk menjawab tuntutan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan pada indikator-indikator kinerja/
keberhasilan yang diinginkan dari setiap KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dari masing-masing
elemen kompetensinya.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai
upaya meningkatkan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas,
sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan keterbatasan,
sehingga diperlukan adanya perbaikan disana sini dan kepada semua pihak kiranya kami
mohon sumbangan saran demi penyempurnaan kedepan.
ii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
PRAKATA
Modul ini disusun merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan operator batching
plant dalam pengoperasian batching plant sebagai bentuk disiplin dan tanggung jawab
pelaksanaan tugasnya mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur.
Untuk mencapai hasil yang optimal modul ini disampaikan kepada peserta melalui
pembelajaran dikelas dengan metoda ceramah, diskusi dan peragaan diusahakan
menggunakan format laporan yang sebenarnya. Praktek lapangan secara lengkap
dilakukan bersamaan pada saat praktek pengoperasian batching plant.
Mengingat modul ini merupakan salah satu dari beberapa modul yang dipaketkan dalam
satu program pelatihan, maka aktivitas penyelenggaraan pelatihan selalu mengacu kepada
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya berisi unit-unit
kompetensi, elemen kompetensi, KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dan unsur lainnya, sehingga
hasil pelatihan dapat diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan
ditempat kerja dengan aman, selamat tertib bebas pencemaran lingkungan.
Pada akhir setiap bab dari modul ini diberikan soal latihan yang merupakan kegiatan
penilaian mandiri oleh peserta pelatihan, sejauh mana setiap elemen dapat
diinterpretasikan dan diaplikasikan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang terukur
dengan indikator kinerja/ keberhasilan.
Tim Penyusun
iii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
DAFTAR ISI
iv
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
v
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
vi
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum Pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Mengoperasikan batching plant dengan benar dan aman, melaksanakan
pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan
operasi.
B. Tujuan Pembelajaran
Seri / Judul Modul : BPO – 03 / Pengoperasian Batching Plant, merepresentasikan
unit kompetensi ”Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur”.
Tujuan Pembelajaran
Setelah modul ini dibahas diharapkan peserta :
Mampu melaksanakan pengoperasian batching plant sesuai dengan prosedur
Kriteria Penilaian
1) Kemampuan mengidentifikasi komponen utama
2) Kemampuan melaksanakan persiapan sebelum operasi
3) Kemampuan melakukan penimbangan dan penyaluran material beton
4) Kemampuan melakukan pencampuran di dalam mixer penyaluran beton ke
dalam alat angkut
5) Kemampuan melakukan pemeliharaan selama pengoperasian batching plant
6) Kemampuan melaksanakan pemeliharaan setelah selesai pengoperasian
batching plant
vii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
PANDUAN PEMBELAJARAN
viii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
C. Proses Pembelajaran
1. Ceramah Pembukaan :
Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. Mengikuti penjelasan OHT -1
ix
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
x
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
xi
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
xii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
xiii
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
1-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntutan atau isi unit kompetensi ada
judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan
uraian sebagai berikut :
a. Unit kompetensi yang akan disusun modulnya :
Kode Unit : INA.5200.222.08.03.07
Judul Unit : Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur.
Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan
atching plant sesuai dengan prosedur.
Direpresentasikan dalam modul seri/ judul : BPO-03 Pengoperasian Batching
Plant.
1-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
1-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
1-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail harus konsisten mengacu
tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja) yang
sudah dianalisis indikator kinerja/ keberhasilannya (IUK).
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk Kerja/ Keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai
tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis
kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang
mendukung terwujudnya IUK sehingga dapat dipergunakan untuk melatih tenaga
kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur
1-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
b. Konteks Penilaian
1. Unit ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja
2. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja maupun
melalui simulasi
3. Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam
Materi Uji Kompetensi (MUK)
1-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
1-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
KOMPETENSI ASESOR
Kompeten
Memiliki
Kompetensi
Assessment
Memiliki
Kompetensi
bidang
Substansi
1-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
1-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 2
STRUKTUR DAN FUNGSI BATCHING PLANT
2.1 Umum
Batching plant merupakan peralatan produksi beton yang dalam pengoperasiannya
mencampur material (agregat, semen, admixture, dan air), melalui suatu proses
aliran material dalam komponen utama batching plant yang berlangsung secara
bersamaan dengan pengaturan waktu yang telah teratur, sehingga dicapai siklus
waktu produksi yang efektif dengan kualitas beton yang baik sesuai dengan job mix
yang ditentukan
Silo
Konveyor Penimbang Mixer
Semen Ulir Semen
(Binder)
Tangki
Pompa Penimbang air/
Air Air flow meter
2-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
2-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
1) Semen
Semen adalah salah satu jenis binder berfungsi mengikat agregat satu
dengan lainnya dan juga menentukan kekuatan dari beton.
Jenis semen dapat dibedakan menjadi :
Tipe I adalah semen portland (Ordinary Portland Cement/ OPC)
Tipe II adalah semen Portland yang digunakan, bila diperlukan
tahanan sulfate yang sedang atau hidrasi yang sedang.
2-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Tipe III adalah semen yang diperlukan pada pengerasan yang cepat
misalnya untuk kekuatan yang sama, dapat dicapai dalam 7 hari
sedangkan dengan Tipe I memerlukan waktu 28 hari
Tipe IV adalah semen dengan pembentukan beton paling lambat dan
digunakan untuk proses hidrasi yang lambat
Tipe V adalah semen dengan tahanan sulfat yang tinggi
Jenis binder lain misalnya, Flay ash, Silica Fume, Calcium Carbonat, dan
lainnya.
2) Air
Air yang dipakai untuk pembuatan beton ini sebaiknya air bersih (tidak
mengandung lumpur) dan tidak mengandung minyak, asam, alkali,
garam, bahan organik dan bahan lainnya yang dapat merusak beton dan
atau baja tulangan (menurut PBI – 1971)
3) Admixture
Admixture sebagai bahan pembantu ditambahkan ke dalam campuran
beton untuk meningkatkan satu atau lebih karakteristik kelenturan dan
kekerasan beton. Bahan ini akan membantu untuk membuat beton yang
lebih murah dan atau lebih berkualitas.
2-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
4) Agregat
Agregat menempati ruang yang paling besar dalam beton. Agregat dapat
dibagi menjadi dua kelas berdasarkan ukuran butirnya, yaitu agregat
kasar (coarse aggregate), dan agregat halus (fine agregat)
Agregat kasar sering disebut batu/ split merupakan material
berukuran lebih besar dari saringan No. 4 atau ukuran butiran lebih
besar dari 5 mm
Agregat halus atau sering disebut pasir adalah material yang
berukuran lebih kecil dari 3/8” atau 5 mm
2-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Diagram waktu siklus/ Cycle time diagram (Tipikal/EMC 38) With water weigthbatcher
Fixed time
Variable time Waktu siklus
SIklus pertama Waktu siklus
Adjustable time Fisrt cycle Cycle time Cycle time
2-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Secara grafis salah satu contoh batching plant yang dilengkapi dengan dua
jenis mixer dan alat kontrol (sensor) kandungan air (moisture content) dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
2-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Silo
diatur oleh operator dari panel
kendali (control panel) diruang
Storage Bin operator.
Untuk menghindarkan butiran
batu yang melebihi ukuran
yang ditentukan dan material
lain atau kotoran yang besar
yang tidak diinginkan masuk
terbawa ke dalam penyaluran
agregat, pada setiap bin
Gambar : 2.4 Storage Bin & Silo dipasang saringan sehingga
masuknya material atau batu
yang besar dapat dihindarkan
2-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Saringan
Gambar 2.4 a.
Storage bin dengan saringan
pencegah masuknya butiran
yang lebih besar
2-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
2 - 10
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Konveyor
Corong (Chute)
Skip (bucket)
2 - 11
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
- Bucket
Material dari konveyor disalurkan ke
dalam bucket (skip) sesuai dengan
posisi material (agregat) yang berada di
atas konveyor tersebut. Kondisi bucket
harus bersih dari kotoran dan material
lainnya yang dapat mempengaruhi hasil
timbangan dan bucket tidak boleh bocor
karena akan mempengaruhi berat
material yang telah ditimbang (jatuh
tercecer). Bucket digerakan naik dan
turun dengan menggunakan tali baja
yang digulung pada drum/ tromol.
Bucket yang berada diposisi terbawah
dan telah terisi dengan agregat dari
beberapa ukuran tersebut diatarik ke
atas sampai kedudukan teratas dan
langsung memasukan agregat tersebut
Gambar 2.8 Skip penyalur ke dalam pan mixer.
agregat
2 - 12
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Keterangan gambar :
1. Aggregate Feeder Bins 7. Cement and Fly Ash Weigh
2. Cold Feed System Hopper
3. Aggregate Proportioning Bins 8. Water Meters System
4. Aggregate Weigh Hopper 9. Discharge Boot
5. Fly Ash Silo (OPTIONAL) 10. Truck Transit Mix
6. Cement Silo 11. Control House
2 - 13
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Semen dimasukan dengan udara tekan melalui pipa ke dalam silo, Filter
keluaran udara (1) mencegah debu secara bebas keluar pada saat semen
ditiup (dimasukan) ke dalam silo. Indikator permukaan semen (level indicator)
(2) secara terus menerus menayangkan permukaan semen (dalam ukuran
presentase). Katup keamanan (safety gates) mencegah terjadinya tekanan
yang terlebih selama proses pemasukan semen (3) dan terjadinya tekanan
terlalu rendah pada saat proses penyaluran (4).
Kegiatan ini dilakukan oleh unit lain dan dalam hal ini operator hanya
mendeteksi kecukupannya dan dari kemungkinan timbulnya polusi yang
menyebabkan pencemaran udara.
2 - 14
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Gambar 2.12 – Tangki Air Bersih meter atau alat timbang air. Jadi air
dari tangki dialirkan dengan pompa air
ke flow meter untuk diukur/ dibatasi
jumlahnya sesuai ketentuan dan
sistem kendali otomatis akan
menghentikan aliran air bila jumlah air
telah mencapai jumlah sesuai dengan
yang ditentukan dan seterusnya air
tersebut dialirkan ke mixer setelah
sebelumnya terjadi pemasukan
agregat dan semen ke dalam mixer
tersebut.
2 - 15
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
2 - 16
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
2 - 17
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
1. Proses produksi beton dalam batching plant, merupakan pengetahuan yang harus
dimiliki oleh operator yang sehari-hari melakukan kegiatan memproduksi beton. Untuk
mendukung pengetahuan ini operator harus mengenal bahan/material beton dan
struktur/fungsi komponen utama batching plant.
2. Material beton adalah agregat (coarse aggregate dan fine aggregate), semen (cement,
dalam beberapa jenis) dan air (water), dan atau ditambah bahan pembantu admixture
(dalam beberapa jenis). Material ini disalurkan ke alat penimbang dan ke dalam mixer
sampai terbentuk beton yang diinginkan.
3. Bila dilihat dari fungsinya secara garis besar komponen batching plant terbagi menjadi
komponen penyimpan, penyalur dan penimbang material beton serta komponen
pencampur dan penyalur beton.
2 - 18
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk. sebutkan butir-butir
kemampuan anda
1. Mengidentifikasi komponen
utama dan melaksanakan
persiapan sebelum operasi
1.1. Komponen utama 1.1. Apakah anda mampu a. ..............................
batching plant menghidupkan dan b. ..............................
dipastikan kesiapan memeriksa Komponen c. ..............................
operasinya sebelum utama batching plant dst.
menghidupkan dipastikan kesiapan
batching plant dengan operasinya sebelum
memeriksa kembali batching plant dengan
hasil pemeliharaan kembali hasil
harian (check list) pemeliharaan harian
(check list) ?
2 - 19
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
2. Sebutkan komponen batching plant yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur
agregat!
4. Sebutkan komponen penyalur agregat pada central mix dan ready-mix/ truck mixer!
6. Bagaimana posisi load cell agar dapat berfungsi dengan baik meneruskan informasi
hasil penimbangan ke alat ukur (meteran)?
2 - 20
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 3
PERSIAPAN OPERASI
3.1. Umum
Pengoperasian batching plant memerlukan kesiapan dari semua komponen utama,
dimana sebelum operasi harus dilakukan persiapan yang diawali dengan
pemeriksaan daftar simak hasil pemeliharaan harian yang menyangkut kondisi tiap
komponen, memeriksa fungsi tiap komponen setelah tiap komponen batching plant
dihidupkan
Disamping itu sebelum menghidupkan komponen batching plant perlu diperiksa juga
tegangan listrik sebagai sumber daya motor penggerak komponen utama dan
tekanan katup ) valve dan pintu (gates).
Pada kegiatan persiapan tersebut operator harus disiplin dalam pelaksanaannya dan
teliti dalam pemeriksaan dan pengambilan keputusan, karena dalam kegiatan ini
akan menentukan apakah batching plant telah siap dioperasikan atau masih
memerlukan tindak turun tangan lain yaitu untuk mencapai tingkat kesiapan operasi
yang optimal
3-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Penggunaan motor dengan tegangan yang sama seperti yang dicantumkan dalam
ketentuan/ spesifikasinya, akan menjamin penggunaan yang ekonomis dan umur
pakai dari motor tersebut. Harus diperhatikan kemungkinan adanya penggunaan
motor listrik dengan tegangan berbeda, misalnya sebagai contoh pada panel listrik
untuk plant adalah 220 volt dan pada panel listrik untuk trolley tegangannya adalah
380 volt.
2 3
3-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
3-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
3-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
3-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Bila terdeteksi adanya suatu kelainan atau tidak berfungsinya dengan baik salah
satu komponen atau indikator pada panel monitor, maka harus segera dilaporkan
untuk segera diadakan tindak lanjutnya (perbaikannya), agar tidak terjadi waktu
tunggu yang terlalu lama.
Operator tidak boleh mengambil keputusan sendiri dalam kasus yang bukan
kewenangannya dan sebaliknya operator tidak boleh terlalu mengharapkan
rekomendasi atau bantuan pihak lain, bila kasus tersebut masih dalam kewenangan
dan tanggung jawabnya.
Pada dasarnya kegiatan persiapan operasi harus mendapat perhatian dari operator
yang akan mengoperasikan batching plant, baik untuk awal pekerjaan dipagi hari
atau awal pekerjaan pada penggantian shift.
3-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
CONTOH :
DAFTAR SIMAK
PENGOPERASIAN BATCHING PLANT OK NO
1. Pemeriksaan keliling (walk around inspection)
Pemeriksaan baut - baut pengikat
Catatan :
………., ……….. 2007
Diketahui oleh : Diisi oleh :
Operator Batching Plant
(………………………..) (………………………..)
3-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
2. Kompresor dihidupkan terlebih dahulu dan diperiksa kondisi tekanan udara dalam
tabung kompresor agar dapat dipakai untuk mengoperasikan komponen batching plant
(gates, valves)
3. Untuk menghidupkan komponen utama batching plant, operator harus disiplin dalam
mematuhi prosedur yang telah ditetapkan dan setelah menghidupkan diteruskan dengan
mencoba fungsi dari setiap komponen tersebut. Kemudian selama dan setelah mencoba
gerakan operasi dari setiap komponen, kondisi indikator pada panel monitor harus
diperiksa kondisi dan fungsinya
4. Pada kegiatan persiapan ini, operator harus segera memberikan laporan kepada
atasannya, bila terjadi kelainan fungsi atau kerusakan komponen, dan tidak
diperkenankan mengambil keputusan yang diluar kewenangannya..
3-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
1. Mengidentifikasi komponen
utama dan melaksanakan
persiapan sebelum operasi
1.2. Tegangan listrik pada 1.2. Apakah anda mampu
panel listrik diperiksa memeriksa tegangan
untuk meyakinkan listrik pada panel
bahwa tegangan monitor sebelum
listrik telah mencukupi menghidupkan bathing
sesuai dengan plant?
kebutuhan operasi
3-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
3 - 10
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
1. Mengapa operator harus memeriksa kembali hasil pemeliharaan harian yang telah
dilakukannya?
3 - 11
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 4
PENIMBANGAN DAN PENYALURAN MATERIAL BETON
4.1. Umum
Penimbangan adalah suatu proses penimbangan berat atau volume material beton
sesuai dengan job mix design yang ditentukan untuk setiap beton (biasanya tapi
tidak selalu sama/ sesuai dengan kapasitas mixer)
4-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Pada setiap job mix telah ditentukan komposisi atau susunan material beton yang
akan dipakai dengan disertai data berat atau volume timbangannya, yaitu agregat,
pasir dan semen atau fly ash dalam satuan kg dan air atau admixture dalam satuan
liter.
Keterangan gambar :
1 & 2 = penyimpan agregat (storage bin)
3 = penyimpan semen (silo)
4 & 5 = penimbang agregat (weighing hopper)
6 = penimbang semen (weighing hopper)
7 = scale (ukuran penimbangan)
4-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Buka katup pengisian (fill valves) bin penyimpan agregat No.1 (coarse
agregat) dan melalui pintu penyaluran bin, agregat masuk ke dalam
hopper penimbang (weigh hopper) (4).
Tutup katup pengisian, bila jumlah agregat telah mencukupi sesuai
job mix yang ditentukan
Langkah yang sama dilakukan untuk bin No. 2
Buka tutup pengisian bin No. 1 (coarse aggregate) dan melalui pintu
pengeluaran (discharge gates) agregat masuk ke dalam hopper
penimbang kumulatif. Setelah jumlah agregat mencukupi, katup
pengisian bin No. 1 ditutup dan katup pengisian bin No. 2 dibuka
untuk menyalurkan pasir ke dalam hopper penimbang kumulatif.
Pengisian dihentikan, bila jumlah agregat dan pasir telah mencakupi
sesuai dengan job mix yang telah ditentukan.
4-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
4-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
4-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
- Pada sistem ini, sensor yang berada pada bin agregat akan
mendeteksi kandungan air yang berada pada agregat dan
mengirim data ini ke sistem penimbangan air (melalui program
komputer)
- Berdasar data tersebut, maka sistem penimbangan air akan
menyesuaikan jumlah air yang sebelumnya telah ditentukan
berdasarkan job mix (penelitian laboratorium) dengan kondisi
agregat yang akan dipakai (yang mempunyai perbedaan dengan
kondisi agregat pada saat penetapan job mix)
4-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Mixer
1). Agregat
Jumlah agregat yang ditimbang pada penimbangan terpisah, teleransi
yang diizinkan adalah ± 2 % dari berat yang ditentukan, sedangkan untuk
penimbangan kumulatif, toleransi yang diizinkan adalah ± ½ % dari
jumlah total penimbangan agregat yang telah ditentukan
2). Semen
Jumlah semen yang ditimbang, toleransi yang diizinkan adalah ± 1 % dari
berat yang telah ditentukan.
4-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
3). Air
Jumlah air` yang akan dipakai untuk beton tersebut toleransi
timbangannya adalah ± 1 %.
4-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Motor Hooper
TRAVEL
Conveyor belt / Timbangan
BUCKET
HOPPER
RUANG KONTROL
TANGKI
TANGKI AIR BERSIH ADMIXTURE
4-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Pada central mix plant yang menggunakan rotary drum mixer material
beton yang telah ditimbang disalurkan ke dalam drum mixer (10) yang
dalam kondisi berputar melalui discharge boot (9).
Ready-mix plant.
Pada ready-mix plant, material yang telah ditimbang disalurkan ke dalam
truck/ transit mixer melalui discharge boot atau konveyor
Drum dari truck/ transit mixer dalam keadaan berputar dan material
dicampur selama perjalanan atau di job site
4 - 10
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
4 - 11
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
1. Penimbangan material beton merupakan salah satu kegiatan utama dari proses
produksi beton di dalam batching plant, sehingga harus dilakukan dengan teliti dan
sesuai dengan prosedur, dan untuk pelaksanaannya operator pertama kali harus
mengulangi memeriksa kecukupan material beton yang telah tersedia.
5. Penyaluran material beton yang telah ditimbang ke dalam mixer, tergantung dari tipe
batching plant, misalnya untuk centarl mixing plant dan ready-mix plant
4 - 12
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
2. Melakukan penimbangan
dan penyaluran material
beton
2.1. Kondisi material di 2.1. Apakah anda mampu a. ................................
dalam setiap bin dan memeriksa kondisi b. ................................
semen di dalam silo material di dalam setiap c. ................................
diperiksa untuk bin dan semen di dst
memastikan dalam silo untuk
kecukupannya memastikan
kecukupan?
4 - 13
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
1. Apakah operator harus melakukan pemeriksaan kecukupan material beton yang akan
ditimbang? Jelaskan.
2. Sebutkan dua jenis cara penimbangan agregat dan jelaskan salah satu proses
penimbangan tersebut!
3. Semen dari silo disalurkan ke dalam hopper penimbang dengan menggunakan screw
conveyor. Jelaskan alasannya!
4. Jumlah air yang dimasukan ke dalam mixer sangat menentukan kualitas beton. Pada
penimbangan air tersebut faktor apa yang perlu diperhatikan, terutama pada agregat?
5. Bagaimana cara untuk menyalurkan material beton yang telah ditimbang ke dalam
mixer pad central mix plant?
4 - 14
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 5
PENCAMPURAN (MIXING) DAN PENYALURAN BETON
5.1. Umum
Material beton yang telah selesai ditimbang pada alat timbang disalurkan ke dalam
mixer untuk diproses pencampurannya manjadi beton dalam jumlah dan kualitas
sesuai dengan yang ditentukan. Pencampuran (mixing) beton tersebut biasanya
dilakukan di plant (control mixing plant).
Beton yang diproduksi dalam mixer mempunyai batas waktu penyalurannya agar
dapat menghasilkan bangunan yang sesuai dengan jenis dan kualitas beton yang
diproduksi tersebut. Kondisi ini mengharuskan penyaluran beton dari mixer
dilakukan segera setelah selesai pencampuran, sehingga tidak ditemui waktu
tunggu penyaluran beton dari mixer.
Operator batching plant telah memproduksi beton sesuai dengan job mix yang
ditentukan dan menyalurkannya ke dalam alat angkut, sehingga perlu melaksanakan
penyaluran tersebut dengan baik, terutama menyangkut ketepatan waktu
penyalurannya, ketepatan pengisiannya, sehingga tidak ada beton yang tercecer di
lantai dan pelaksanaan keselamatan kerja bagi tenaga yang terlibat serta lingkungan
kerjanya.
5-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
agregat dan pasir. Bersamaan dengan itu air dimasukan ke dalam mixer dan
dari saat itu ditentukan lamanya waktu pencampuran (mixing time)
5.2.2. Mixing
Mixer dioperasikan tidak boleh melalui batas kapasitas dan kecepatan
putar yang telah ditetapkan pabrik pembuatannya
Waktu pencampuran (mixing time) yang dihitung sejak semua material
masuk ke dalam mixer selama waktu yang ditentukan (misalnya 60 detik)
Kecepatan putaran pencampuran (mixing speed) sebaikya mengikuti
petunjuk pabrik pembuat batching plant, sebagai contoh mixing speed
untuk drum mixer adalah antara 14-20 putaran per menit
Mixer biasanya dilengkapi dengan pengaman waktu pencampuran yang
menjaga agar tidak terjadi pengeluaran beton sebelum waktu
pencampuran (mixing time) tercapai.
5-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Dari diagram tersebut untuk setiap kali memproduksi beton dalam satu kali
penimbangan (satu batch) diperlukan waktu :
Siklus pertama : 91 detik
Siklus ke dua dan seterusnya : 57 detik
Siklus kegiatan dengan waktu prosesnya terus berulang dan untuk kondisi
tertentu atau sesuai dengan jenis dan mutu beton yang akan dihasilkan
variable time dapat disesuaikan, demikian juga mixing time yang dapat distel
sesuai dengan hasil percobaan laboratorium yang ditetapkan dalam job mix
design
Diagram waktu siklus/Cycle time diagram (tipikal/EMC 38) with water weight batcher
Fixed time
Variable time
Waktu Siklus
mbar 4Adjustable
Diagram
time waktu siklus. Siklus Pertama
(First Cycle) (Cycle Time)
Waktu Siklus
(Cycle Time)
5-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
5-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
5-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
5-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
5-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Dalam hal ini perlu adanya suatu koordinasi dalam memilih kapasitas alat
angkut yang sesuai dengan kapasitas mixer, sehingga semua produk beton
dari mixer dapat tersalurkan dengan baik ke dalam alat angkut.
5-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
5-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
1. Pencampuran material beton di dalam mixer dilakukan sesuai dengan waktu yang
ditentukan untuk mencapai kualitas beton yang ditentukan, dan siklus pencampuran
beton ini terus berulang dengan waktu siklus yang tetap, atau dapat diatur sesuai
dengan ketentuan yang diberikan oleh pembuat job mix design.
2. Dalam proses produksi beton, operator harus disiplin dalam menerapkan prosedur
pengoperasian batching plant, dimana selama proses yang dimulai dengan
penimbangan material beton, menyalurkannya ke dalam mixer, pencampuran di dalam
mixer sampai pengeluaran beton ke dalam angkut dilakukan dengan benar
3. pada penyaluran beton ke dalam alat angkut, operator harus memperhatrikan kondisi
alat angkut, misalnya ketepatan posisinya, ketepatan putaran drum (bila menggunakan
truck mixer), serta memperhatikan keselamatan kerja dan pengendalian pencemaran
lingkungan kerja.
5 - 10
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
3. Melakukan penyaluran
beton ke dalam alat
angkut
2.4. Pencampuran (mixing) 2.4 Apakah anda mampu a. ................................
material beton di melakukan b. ................................
dalam pan mixer pencampuran (mixing) c. ................................
dilakukan sesuai material beton di dalam dst
dengan prosedur pan mixer sesuai
dengan prosedur?
5 - 11
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
5 - 12
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
1. Mengapa putaran mixer harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pabrik
pembuat mixer tersebut?
3. Sebutkan urutan kegiatan dalam proses pencampuran beton sampai beton tersebut
diangkut alat angkut!
5. Bila menggunakan truck mixer sebagai alat angkut, selain posisinya, apa saja yang
perlu diperhatikan oleh operator dalam pelaksanaan pengeluaran beton dari mixer?
5 - 13
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 6
PEMELIHARAAN SELAMA BATCHING PLANT
DIOPERASIKAN
6.1. Umum
Keberhasilan pengoperasian batching plant diantaranya ditentukan oleh kelancaran
penyaluran material beton dari tempat penyimpanan (bin, silo dan tangki air/additive)
ke dalam penimbang sampai pengeluaran beton dari mixer tanpa ada hambatan
yang dapat mengganggu proses tersebut.
Untuk mencapai kondisi tersebut operator batching plant perlu melakukan langkah
yang terkait dengan pemantauan kondisi operasi komponen, yang dilakukan melalui
pengamatan pada panel instrumen dan pemantauan secara visual dari ruang
operator terkait dengan kelancaran penyaluran material beton selama
pengoperasian batching plant
Selama batching plant dioperasikan dan operator menemukan suatu kelainan pada
kondisi/ fungsi komponen atau ada hambatan penyaluran material, harus segera
dilaporkan kepada atasan atau pengawas yang berada di plant.
Misalnya untuk beberapa indikator dapat dipantau fungsinya, seperti contoh pada
salah satu merk batching plant sebagai berikut :
6-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
6-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Periksa secara teratur tegangan listrik yang ada pada panel monitor untuk
memastikan tegangannya stabil. Maksimum penurunan atau kenaikan
tegangan yang diperkenankan antara 4% - 5%, misalnya untuk tegangan
220 V, penurunan diperkenankan sampai 210 V dan kenaikan sampai 230
V. Kondisi inipun tidak boleh berlangsung lama.
Pada batching plant yang menggunakan sumber daya listrik (gen set) sendiri,
pemeriksaan listrik termasuk pemeriksaan frekuensinya.
6-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Gambar 6.3 –
Selain memantau kondisi kelancaran aliran agregat melalui panel monitor, operator
juga memantau kondisi kecukupan agregat di dalam bin dari posisi operator di dalam
ruang operator. Jumlah agregat pada setiap bin akan terus berkurang dan ini
menandakan penyaluran agregat lancar dan kondisi yang makin sedikit harus
dilaporkan atau dikoordinasikan dengan petugas terkait.
6-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Pemantauan ketiga jenis material beton tersebut (agregat, semen dan air) harus
dipantau dengan teliti dan berdisiplin, sehingga produk beton yang dihasilkan akan
bermutu dalam jumlah yang tepat.
Pada sistem operasi secara otomatis atau semi-otomatis, tugas operator banyak
dibantu dengan sistem operasi tersebut, sehingga operator dituntut lebih banyak
perhatiannya terhadap berfungsinya sistem tersebut dan dalam hal ini perlu di jaga
disiplin dan penguasaan terhadap sistem tersebut, sehingga dapat melakukan
pemantauan dengan benar.
6-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
6-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
2. Pemantauan tersebut antara lain terhadap kondisi dan fungsi dari semua indidkator
yang ada pada panel monitor. Dan juga terhadap kelancaran penyaluran material
(agregat, semen dan air/additive) dan proses pencampuran beton di dlam mixer, yang
semuanya dapat dipantau melalui panel monitor dan juga secara visual dari ruang
operator.
Disamping itu selama batching plant dioperasikan, secara langsung dipantau kondisi
operasi dan fungsi dari sistem pneumatik dan hidrolik
3. Bila ditemui kelainan kondisi operasi dan fungsi dari komponen tersebut, harus diambil
langkah sesuai prosedur, dengan melaporkan kepada atasan langsung secepatnya.
4. Dalam keadaan darurat yang dapat membahayakan orang atau plant, operator harus
dapat mematikan plant dengan benar sesuai prosedur.
6-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
6-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
4. Melakukan pemeliharaan
selama pengoperasian
batching plant
4.1. Kondisi semua 4.1. Apakah anda mampu a. ................................
indikator pada panel memantau kondisi b. ................................
instrumen dipantau semua indikator pada c. ................................
untuk memastikan panel instrumen untuk dst
berfungsi dengan baik memastikan berfungsi
dengan baik?
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
6-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
6 - 10
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
3. Penyaluran semen ke dalam alat penimbang dan ke dalam mixer harus dipantau oleh
operator setiap saat. Jelaskan cara pemantauannya!
5. Cara yang paling mudah untuk memantau berfungsi atau tidak-nya sistem pneuamtik
dan hidrolik adalah:
a. ............................................................................................................................. .......
b. ....................................................................................................................................
6. Apa yang harus dilakukan operator bila selama pengoperasian terdapat kelainan
operasi?
7. Bagaimana caranya untuk mengatasi bila ditemui keadaan darurat yang dapat
membahayakan orang atau plant?
6 - 11
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
BAB 7
PEMELIHARAAN SETELAH BATCHING PLANT
SELESAI DIOPERASIKAN
7.1. Umum
Komponen utama batching plant selama dioperasikan selalu bersinggungan dengan
material atau bahan yang dapat menimbulkan keausan pada komponen itu sendiri
dan dapat mengganggu pengoperasian berikutnya, bila material tersebut masih
tersisa pada komponen.
Disisi lain sistem pneumatik/ hidrolik yang merupakan sistem penggerak pintu
(gates) dan katup (valves) perlu diperiksa dari kemungkinan adanya kebocoran atau
kerusakan lainnya.
7-1
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Cara lain pembersihan mixer ini adalah dengan menyalurkan cairan pelarut beton ke
dalam mixer dan setelah itu mixer dihidupkan untuk melakukan pencuciam sendiri.
Cairan pelarut dikeluarkan dari pan mixer dan ditampung untuk dapat digunakan
pada pembersihan berikutnya atau hari berikutnya.
Harus hati-hati dalam menangani cairan pelarut beton ini, pembuangannya harus
sesuai dengan prosedur pada tempat yang telah disediakan untuk menghindarkan
pencemaran lingkungan (terjadinya limbah).
Disisi lain operator harus disiplin dalam melakukan pemeriksaan komponen mixer
tersebut karena kualitas beton ditentukan oleh kondisi komponen tersebut.
Corong (chute) untuk pengisian ke dalam alat angkut, dibersihkan dan disemprotkan
dengan cairan pelarut beton.
7-2
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
7-3
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
7.7.1. Motor listrik dan gear box (geared motor), terutama gear box harus mendapat
cukup pelumasan selama pengoperasian batching plant.
Periksa dari kemungkinan adanya pelumas yang bocor dari gear box
tersebut. Periksa kemungkinan adanya grease yang bocor dari bearing.
7-4
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
7-5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
RANGKUMAN
1. Pemeliharaan setelah batching plant dioperasikan merupakan hal yang mutlak harus
dilakukan oleh operator, terutama yang menyangkut pemeriksaan keausan/kerusakan
komponen dan pembersihan komponen dari material beton yang akan mengganggu
kelancaran operasi berikutnya.
2. Pemeriksaan dan pembersihan mixer merupakan kegiatan harian yang harus dilakukan
operator, yaitu pemeriksaan terhadap kelonggaran atau keausan komponen mixer dan
pembersihan terutama untuk mengeluarkan sisa beton yang mungkin masih tertinggal di
dalam mixer. Demikian juga dengan bin atau hopper penimbang, konveyor dan bucket
(skip), harus dipastikan bahwa tidak ada material yang tertinggal dan kondisinya dalam
keadaan baik.
3. Sedangkan tangga dan pegangannya harus dibersihkan dan harus dipastikan tidak ada
baut yang longgar atau hilang, yang akan membahayakan petugas yang akan
menggunakan tangga. Disamping itu perlu diperiksa kemungkinan adanya kebocoran
minyak pelumas, sistem pneumatik dan sistem hidrolik, selama batching plant
dioperasikan,dan harus dibersihkan dan dilaporkan bila hal tersebut terjadi.
4. Mematikan batching plant harus dilakukan sesuai dengan prosedur, dan kegiatan
lainnya adalah mengosongkan udara bertekanan di dalam tabung kompresor untuk
menghidarkan terjadinya kondensasi.
7-6
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur serta jujur.
Soal :
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
5 Melakukan pemeliharaan
setelah selesai
pengoperasian batching
plant
7-7
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban :
Elemen Kompetensi/ KUK Apabila ”ya”
No. Pertanyaan :
(Kriteria Unjuk Kerja) Ya Tdk sebutkan butir-butir
kemampuan anda.
7-8
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
SOAL – LATIHAN
1. Pada setiap selesai pengoperasian batching plant, operator harus memeriksa dan
membersihkan komponen pan mixer. Jelaskan alasannya!
2. Lantai ruang operator dan tangga harus selalu dalam kondisi bersih dan aman untuk
dilewati. Apa yang harus dilakukan operator bila telah menyelesaikan pengoperasian
batching plant?
3. Komponen apa saja (selain mixer) yang harus diperiksa dan bila perlu dibersihkan
oleh operator, setelah selesai pengoperasian batching plant? Dan jelaskan cara
melaksanakannya secara singkat (garis besarnya saja)!
7-9
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Soal:
Jawaban:
Pertanyaan:
No. Apabila “ya” sebutkan butir-butir
Setiap Elemen Kompetensi Ya Tdk
kemampuan anda
1. Elemen Kompetensi:
Mengidentifikasi komponen
utama dan melaksanakan
persiapan sebelum operasi
Pertanyaan:
1.1 Apakah anda mampu ya a. Mampu menjelaskan material beton dan
memastikan kesiapan proses produksi beton pada batchig
operasi komponen utama plant
batching plant sebelum b. Mampu menjelaskan waktu siklus
menghidupkan batching produksi
plant? c. Mampu menjelaskan fungsi komponen
utama batching plant
d. Mampu menidentifikasi komponen
utama yang telah diperiksa dalam
pemeliharaan harian
1 dari 5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban:
Pertanyaan:
No. Apabila “ya” sebutkan butir-butir
Setiap Elemen Kompetensi Ya Tdk
kemampuan anda
2. Elemen Kompetensi:
Melakukan penimbangan dan
penyaluran material beton
Pertanyaan:
2.1. Apakah anda mampu Mampu memeriksa kondisi/ kecukupan
memeriksa kondisi material material beton di dalam bin, silo atau tangki
di dalam setiap bin dan penyimpanan secara visual atau melalui
semen di dalam silo untuk indikator pada panel monitor
memastikan kecukupan?
3. Elemen Kompetensi:
Melakukan penyaluran beton ke
dalam alat angkut
2 dari 5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban:
Pertanyaan:
No. Apabila “ya” sebutkan butir-butir
Setiap Elemen Kompetensi Ya Tdk
kemampuan anda
Pertanyaan:
2.4. Apakah anda mampu a. Mampu melakukan pencampuran beton
melakukan pencampuran di dalam mixer sesuai dengan prosedur
(mixing) material beton di (putaran mixer dan waktu
dalam pan mixer sesuai pencampuran)
dengan prosedur? b. Mampu melakukan proses
pencampuran (mixing) secara otomatis
atau manual/ semi otomatis
c. Mampu melakukan pencampuran beton
dengan tipe basah (wet mix) dengan
tipe kering (dry mix type)
3.2 Apakah anda mampu Mampu memantau puteran drum dari truck
memantau putaran drum mixer berada pada putaran yang ditentukan
truck mixer agar selalu
berada pada putaran yang
telah ditentukan ?
3.4. Apakah anda mampu Mampu menyalurkan beton dari pan mixer
menyalurkan beton dari pan ke dalam alat angkut dengan baik
mixer ke dalam alat angkut
sesuai dengan prosedur?
4. Elemen Kompetensi:
Melakukan pemeliharaan
selama pengoperasian batching
plant
Pertanyaan:
4.1. Apakah anda mampu a. Mampu memantau kondisi semua
memantau kondisi semua indikator selama pengoperasian
indikator pada panel b. Mampu menentukan adanya kelainan
instrumen untuk memastikan atau kesalahan pada indikator operasi
berfungsi dengan baik?
3 dari 5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban:
Pertanyaan:
No. Apabila “ya” sebutkan butir-butir
Setiap Elemen Kompetensi Ya Tdk
kemampuan anda
4.2. Apakah anda mampu a. Mampu memantau kelancaran
memantau kondisi penyaluran material dari setiap bin
penyaluran material dari b. Mampu mendeteksi hambatan yang
setiap bin kondisinya untuk terjadi pada proses penyaluran agregat
memastikan dapat
berlangsung dengan lancar
tanpa hambatan?
5. Elemen Kompetensi:
Melakukan pemeliharaan
setelah selesai pengoperasian
batching plant
5.1. Apakah anda mampu a. Mampu membersihkan pan mixer
membersihkan pan mixer dengan cairan pelarut beton atau air.
dari kemungkinan adanya b. Mampu mengalirkan air atau cairan
beton yang masih melekat pelarut beton ke tempat pembuangan
pada arm, shoes dan limbah atau ke tempat yang ditentukan
dinding pan mixer? c. Mampu memeriksa kembali kondisi
komponen pan mixer setelah
dibersihkan
4 dari 5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
Jawaban:
Pertanyaan:
No. Apabila “ya” sebutkan butir-butir
Setiap Elemen Kompetensi Ya Tdk
kemampuan anda
5.2. Apakah anda mampu a. Mampu dan disiplin memberisihkan
membersihkan lantai ruang lantai di ruang operator
operator dan tangga dari b. Mampu dan disiplin membersihkan
bahan / material yang anak tangga dan pegangannya dari
berpotensi menimbulkan kotoran atau pelumas
bahaya? c. Mampu memeriksa kondisi baut
pengikatt pada tangga dan
pegangannya.
5 dari 5
Pelatihan Operator Batching Plant Pengoperasian Batching Plant
DAFTAR PUSTAKA
5. MCF Systems, All Concrete Machines (Leaflet), MCF Systems SRL, Italy