You are on page 1of 4

Laboratorium Teknik II

Preliminary Study Plug Flow Reactor

Pembimbing : Umar Khayam, Ir., MT.

Praktikan :
Yuliana Nur Amanah
NIM. 16141061

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
Plug Flow Reactor

Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan


mengalir dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa
terjadi pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa pada hakekatnya
hampir sama dengan pipa dan relatif cukup mudah dalam perancangannya. Reaktor
ini biasanya dilengkapi dengan selaput membran untuk menambah yield produk
pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor sehingga keseimbangan
dalam reaktor secara kontinu bergeser membentuk lebih banyak produk.

Gambar 1. Reaktor alir Pipa

Pada umumnya reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator. Seperti


sebagian besar reaksi pada industry kimia, reaksinya membutuhkan katalisator
secara signifikan pada suhu layak (standar). Dalam RAP, satu atau lebih reaktan
dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor ini
adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin
panjang pipa maka konversi yield akan semakin tinggi. Namun tidak mudah untuk
menaikkan konversi karena di dalam RAP konversi terjadi secara gradien. Pada
awalnya kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun setelah panjang pipa
tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah reaktan akan berkurang dan
kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan akan semakin lambat seiring
panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi 100% panjang pipa yang
dibutuhkan adalah tak terhingga.
Gambar 2. Konsentrasi produk meningkat sepanjang perjalanan dalam reaktor

Beberapa hal penting dalam reaktor alir pipa adalah:


1. Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran
(mixing) dan reaktan bergerak secara aksial bukan radial.
2. Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan
dimana katalisator ini diharapkan dapat mengoptimalkan reaksi dan terjadi
penghematan.
3. Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya,
dengan waktu tinggal yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang
lebih besar dibandingkan RATB.

Di dalam reaktor alir pipa, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama
sehingga waktu tinggal (τ) sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang
mengalir melalui reaktor ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir
sepanjang reaktor alir pipa, fluida bercampur sempurna dalam arah radial bukan
dalam arah axial (dari arah depan atau belakang). Setiap plug dengan volume
berbeda dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-pisah (hampir seperti batch
reaktor) dimana plug mengalir turun melalui pipa reaktor ini.
Reaktor alir pipa juga dikenal sebagi reaktor aliran piston atau reaktor aliran
turbular. Reaktor-reaktor tersebut memiliki persamaan diferensial biasa, dimana
pemecahan persamaan tersebut dapat diselesaikan jika boundary condition
diketahui. Model reaktor alir pipa digunakan untuk berbagi jenis fluida, seperti:
cairan, gas, dan slurry. Walaupun aliran turbulen dan difusi aksial menyebabkan
pencampuran arah axial pada berbagai reaktor namun pada reaktor alir pipa kondisi
ini memiliki efek yang kecil dan diabaikan. Pada kasus model reaktor alir pipa yang
paling sederhana, beberapa asumsi pokok harus dibuat untuk menyederhanakan
masalah ini. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua asumsi ini perlu, namun
pemindahan asumsi ini menambah kerumitan masalah.
Model reaktor alir pipa dapat digunakan pada reaksi lipat ganda (multiple
reaction) serta reaksi yang melibatkan perubahan suhu, tekanan dan densitias
fluida. Walaupun kerumitan ini diabaikan, namun selalu relevan dalam proses
industri. Adapun asumsi yang diguanakan pada model reaktor ini sebagai berikut:
1. Aliran plug (plug flow)
2. Keadaan steady state
3. Densitas fluida konstan (untuk cairan dan juga berlaku untuk gas yang tidak
mengalami penurunan tekanan, perubahan mol dan perubahan temperatur).
4. Diameter pipa konstan
5. Reaksi tunggal (single reaction)
6. Zat mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan datar
7. Kecepatan pengadukan ke arah radial berlangsung sangat cepat sehingga pada
setiap penampang pipa R, T,P dan komposisi fluida selalu uniform (seragam),
dan perbedaan terjadi di sepanjang pipa R
8. Setiap partikel fluida yg mengalir mempunyai waktu tinggal sama
9. Fluida dalam fasa gas berlangsung pada tekanan tetap dan fluida dalam fasa
cair berlangsung pada volume dan tekanan tetap

Dalam aplikasinya, reaktor alir pipa digunakan pada reaksi:


a. Reaksi skala besar
b. Reaksi cepat
c. Reaksi homogen atau heterogen
d. Reaksi kontinu
e. Reaksi pada temperatur tinggi

You might also like