Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Supervisor Pembimbing,
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Mengetahui,
Supervisor Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karsinoma adalah suatu pertumbuhan ganas yang berasal dari sel epitel.
Karsinoma Sel Skuamosa atau Squamous cell carcinoma (SCC) adalah tumor
ganas kulit yang berasal dari sel keratinosit epidermis.1 SCC merupakan kasus
kanker kulit no.2 tersering setelah Basalioma, tetapi SCC dapat menyebabkan
metastase jauh hingga kematian. Dikenal 2 bentuk yaitu bentuk intra epidermal
mengadakan metastasis, perkembangan sel skuamous lebih cepat dan lebih sering
Sebagian besar kasus SCC kulit disebabkan oleh sinar ultra violet (UV).
Kronis, faktor resiko utama adalah paparan sinar matahari yang lama pada daerah
terbuka seperti wajah, kulit kepala, leher, dan punggung tangan.3 SCC sangat
terkait dengan usia lanjut, dan peningkatan tajam dalam insiden terlihat setelah
usia 40 tahun. kanker sel skuamosa dua kali lebih tinggi pada laki-laki disbanding
wanita.4
dideteksi hanya setelah anamnesis rinci pasien. Kanker kulit ini sering
meliputi: 4
b. Benjolan tumbuh mungkin menjadi berbentuk kubah atau kerak dan dapat
berdarah.
e. Dalam kasus yang jarang terjadi, SCC dimulai di bawah kuku, yang dapat
atau AK. Pada orang dewasa diatas 40 tahun, diyakini bahwa sekitar 40% – 60% dari
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Karsinoma sel skuamosa, atau disebut juga dengan Epitelioma sel skuamosa
squamosa, serta tampak sebagai sel-sel kuboid dan ditandai dengan keratinisasi
lokal dan superfisial, kemudian bermetastasis. Bentuk yang timbuk pada kulit ini
biasanya terjadi pada daerah yang terpajan sinar matahari atau pada lesi yang
Tumor ini merupakan tumor kedua terbanyak, setelah karsinoma sel basal,
yang banyak terjadi pada daerah-daerah yang terekspos dengan matahari, dengan
banyak terjadi pada lelaki, dibandingkan dengan perempuan, kecuali dii daerah
tungkai bawah.5
Kulit merupakan organ tipis yang luas. Tebal kulit bervariasi antara 0,5 – 1,5
mm bergantung pada letak, umur, gizi, jenis kelamin, dan suku. Kulit yang tipis
terdapat di kelopak mata, penis, labium minor, dan bagian dalam lengan atas,
sedangkan kulit yang lebih tebal terdapat di telapak tangan, telapak kaki,
punggung, dan bokong. Kulit telapak tangan dan telapak kaki tidak mengandung
kelenjar sebasea dan rambut. Pada orang dewasa, luas permukaan kulit sekitar
1,5-2 m3,3,6
kimiawi, dan dari kuman infeksius. Asam laktat dalam keringat dan asam amini
stafilokokus masih dapat hidup komensal dilapisan keratin, muara rambut, dan
kelenjar sebaseus.3,6,7
Kulit juga berfungsi sebagai indera peraba karena mengandung ujung saraf
sensoris di dermis. Fungsi pengaturan suhu tubuh didapat dari adanya dua lapis
pleksus pembuluh darah dermis yang alirannya diatur oleh persarafan otonom.
Kulit terdiri dari 3 bagian, yakni epidermis, membrane basal, dan dermis.
Bagian permukaan dermis disebut bagian papiler. Membrane basal adalah sekat
antara dermis dan epidermis, terbentuk dari struktur protein khusus, dan berfungsi
germinatum yang aktif bermitosis. Sel yang makin tua makin terdorong
berdegenarasi, dan mati menjadi lapis keratin yang dilepas setiap hari dari
Dibawah membrane basal, terdapat puncak saraf (neural crest) yang diatasnya
terdapat sel bakal (precursor cells) yang akan menjadi melanosit. Melanosit
memproduksi melanin dari tirosin dan sistein serta bermigrasi ke epidermis.
yang melindungi kulit dari efek ultraviolet. Kadar melanosit konstan untuk setiap
Pada epidermis juga terdapat sel Langerhans yang berasal dari sumsum tulang
dan berfungsi sebagai makrofag. Sel ini juga menghasilkan bahan antigen dan
antibody yang menjaga tubuh melalui mekanisme reaksi imun terhadap infeksi
adalah kolagen. Kolagen terdiri dari rantai asam amino hidroksiprolin, hidroksilin
dan glisin yang membentuk serat. Serat ini mempunyai sifat elastic sehingga kulit
Pada dermis terdapat 2 bagian lapis pleksus kapiler, satu pada batas antara
dermis dan subkutis dan satu dilapisan papiler dermis. Di antara pleksus ini,
tersebar badan Glomus yang mengandung pirau (shunt) arteri vena; bila pirau
mempersarafi kelenjar keringat dan otok penegak rambut. Terdapat juga reseptor
saraf sensoris berupa badan Pacini, Meissner, dan Rufini yang masing-masing
mendeteksi tekanan, getaran, dan sentuhan. Ujung saraf sensoris berakhir pada sel
Merkel didasar epidermis dan pada folikel rambut; fungsinya adalah untuk
Kulit mengandung tiga jenis kelenjar. Kelenjar keringat ekrin paling banyak
terdapat ditapak tangan dan kaki, aksila dan dahi; kelenjar sebaseus, untuk
pelumas kulit; kelenjar keringat apokrin di aksila dan daerah anogenital. Folikel
rambut selain menumbuhkan rambut juga mengandung sel pluripoten yang dapat
bermigrasi bila terjadi perlukaan dan menjadi epitel yang menutupi kulit. Selain
Jika terjadi perlukaan, sel epitel pada kelenjar sebaseus, folikel rambut dan
kelenjar keringat akan bermitosis dan bermigrasi menutupi permukaan luka. Bila
tidak ada sel epitek yang tersisa, luka yang tak begitu luas masih dapat tertutup
dengan proses mitosis dan migrasi benih epitel dari tepi luka dibantu dengan
proses kontraksi luka. Migrasi epitel hanya bias berlangsung dengan arah
mendatar atau menurun tetapi tidak bias kearah lebih tinggi, misalnya bila luka
C. Epidemiologi
kulit setelah karsinoma sel basal, frekuensinya meningkat pada kulit yang sering
terpapar dengan sinar matahari dan pada usia tua. Insidensi tertinggi pada usia 50-
70 tahun, paling sering pada kulit berwarna pada daerah tropik, dan insidensi pria
2-3 x lebih banyak dibandingkan dengan wanita, mungkin hal ini disebabkan
D. Etiologi
Etiologi dari squamous cell carcinoma bersifat multifaktor dan erat kaitannya
dengan gaya hidup, umumnya kebiasaan hidup dan diet (terutama tembakau atau
tembakau dalam sirih dan pengunaan alkohol) meskipun faktor lain seperti bahan
memperbaiki DNA yang rusak dan kombinasi faktor-faktor ini juga berperan
a) Mutasi gen
b) Alkohol
dari nitrosamine dan uretan selain etanol. Etanol dimetabolisme oleh alkohol-
yang sitotoksik dan menghasilkan radikal bebas serta basa DNA hidroksilasi.
c) Tembakau
kanker mulut. Merokok, panas yang ditimbulkan, kandungan bahan, dan pipa
e) Bahan infeksius
Virus herpes dan virus papilloma dapat dijumpai pada beberapa kasus
squamous cell carcinoma. HPV terutama berperan dalam kanker orofaring. 8,9
sinar ultraviolet, yang kemudian menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat
besar mengalami tumor ini. Selain efeknya pada DNA, sinar UV juga dapat
diakibatkan paparan matahari, dapat pula diakibatkkan oleh infeksi virus (co:
HPV 36) dan paparan agen kimia yang menginduksi aktivasi onkogen.5
D. Patofisiologi
invasive dan bermetastasis jauh. Karsinoma sel skuamosa adalah kanker sel-
sel epidermis yang dapat menyebar secara horizontal di kulit atau secara
Lesi yang paling awal terjadi adalah displasi epitel skuamosa, dengan bentuk
yang terberat adalah karsinoma in situ. Pada stadium ini mungkin dapat atau
dengan baik.7,12
bening leher terkena dini. Metastasis melalui pembuluh darah terjadi pada
fase lanjut.
putih pada membrane mukosa mulut atau genital. Pada sebagian besar kasus
Pada keadaan lain tampak displasi epitel, dan lesi ini dianggap prekanker.
ditandai dengan sel yang sangat atipik pada semua lapisan epidermis. Jika sel
tumor yang terbentuk oleh sel skuamosa poligonal yang tersusun dalam
neoplasma yang terbentuk oleh sel buat yang sangat anaplastik dengan fokus-
“squamoid” yang banyak, serta mengandung ukleus yang besar gelap dengan
sebagian besar masih mirip dengan sel normal. Mutiara epitel ditemukan pada
sitoplasma yang terdapat tepat di bawah permukaan epitel. Massa keratohialin ini
ukuran sel-selnya, ukuran inti sel, hiperkromatik serta aktivitas mitosisnya lebih
sel kanker itu sendiri. Lesi karsinoma sel skuamosa dapat menembus sampai
Clark tingkat IV atau V dan disertai dengan 20% tingkat metastasis regional.
3,13
F. Gambaran Klinik
Stadium klinis pada SCC ditentukan stadium TNM berdasarkan AJCC, modifikasi
1. Stadium I ( T1 N0 M0)
Dengan kriteria :
M M1 : Metastasi jauh
G. Diagnosis
a. Anamnesis
Perhatikan bahwa SCC selalu asimtomatik. Potensi karsinogen
sering dapat dideteksi hanya setelah interogasi rinci pasien. Kanker kulit
ini sering berkembang pada kulit yang telah terpapar matahari selama
bertahun-tahun. Wajah, telinga, bibir, punggung tangan, lengan, dan kaki
adalah tempat-tempat umum untuk karsinoma sel skuamosa (SCC) untuk
membentuk. Tanda-tanda meliputi: 14
Sebuah benjolan atau benjolan pada kulit yang teraba kasar.
Benjolan tumbuh mungkin menjadi berbentuk kubah atau kerak dan
dapat berdarah.
Sakit yang tidak sembuh-sembuh, atau sembuh dan kambuh
kembali.
Flat, kemerahan, bersisik patch yang tumbuh lambat (penyakit
Bowen).
Dalam kasus yang jarang terjadi, SCC dimulai di bawah kuku, yang
dapat tumbuh dan merusak kuku.
b. Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis yang paling umum adalah nodul berkembang pesat
yang segera mengembangkan ulkus sentral dan mengangkat perbatasan
indurated dengan beberapa kemerahan di sekitarnya.15
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang terutama ditujukan untuk mengetahui
diagnosis histopatologis, adanya struktur sekitar yang terinvasi/infiltrasi,
ada tidaknya metastasis jauh, dan pada tumor yang masif untuk melihat
operabilitas tumor dan kemungkinan melakukan coumpound resection.3
Pada pemeriksaan biopsi dan histopatologis, biopsy insisional
sebaiknya dihindari. Biopsi untuk lesi yang lebih besar adalah dengan
punch atau shaved biopsy, dengan catatan harus mendapatkan specimen
yang cukup besar dan kedalaman yang cukup. Biopsi eksisional dilakukan
untuk tujuan diagnosis dan terapeutis terutama untuk lesi yang kecil
(<2cm) dan dengan surgical safety margin minimal 1cm.3
Gambar 5. Sel kulit normal dan sel karsinoma sel skuamosa
Pada lesi yang besar dan dalam, diperlukan pemeriksaan foto polos
(misalnya foto tulang), CT scan atau MRI untuk melihat keterlibatan struktur
pembedahan lebih baik. Pemeriksaan foto toraks dan USG Hepar untuk
H. Penatalaksanaan
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat dihilangkan seutunya dengan bedah
minor atau kadang-kadang pengobatan terapi. Tipe pengobatan sel skuamosa
bisanya tergantung ukuran, lokasi dan keagresifan tumor.4
Penatalaksanaan Medis :
Pembekuan (cryosurgery). Membekukan sel kanker dengan niotrogen
efektif untuk karsinoma sel basal yang kecil, tetapi tidak
direkomenkasikan untuk tumor yang lebih besar atau yang ada di hidung
atau kelopak mata
Eksisi sederhana. Dalam prosedur ini, dokter memotong jaringan kanker
dengan kulit sekat yang membatasinya. Pada beberapa kasus, dokter
menyarankan eksisi luas yaitu memotong tambahan kulit normal
disekitar. Untuk meninimalisasikan terutama diwajah, konsultasikan ke
dokter yang memiliki keahlian dalam rekonstruksi kulit
Laser therapy. Biasanya menyebabkan sedikit kerusakan pada jaringan
sekitar dan mereduksi risiko perdarahan, bengkak, pembentukan scar .
biasanya digunakan untuk karsinoma superficial di bibir.
Bedah Mohs. Bedah mohs merupakan cara pengobatan karsinoma sel
skuamosa yang paling efektif, terutama untuk karsinoma yang lebih besar
dari 3 cm, kambuh, atau berlokasi di wajah, membrane mukosa dan area
genital. Dokter membuang tumor lapisan per lapisan, memeriksa setiap
lapisan di bawah mikroskop hingga tidak ada sel abnormal yang
tertinggal. Hal ini memungkinkan pembuangan tumor tanpa mengambil
jaringan kulit sehat disekitarnya secara berlebihan. Karena hal ini
membutuhkan seorang ahli, bedah Mohs hanya boleh dilakukan dokter
yang telah terlatih denga prosedur ini. Indikasi Mohs Micrographic
surgery :4
Infiltrative squamous sel carcinoma
Klinis yang buruk
Pasien immunosupresi
Lokasi pada bibir, telinga, kuku, genitalia, dan kelopak mata
Melibatkan tulang, otot dan saraf
Terapi radisasi, ini dapat menjadi pilihan untuk merawat kanker yang
besaran seperti di kelopak mata , bibit, dan telinga yang merupakan area
yang sulit untuk diterapi secara bedah atau untuk tumor yang terlalu
dalam untuk dipotong
Kemoterapi. Untuk kanker yang sangat superficial, krim, atau lotion yang
mengandung agen antikanker dapat diaplikasikan secara langsung ke
kulit. Beberapa obat ini dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan
parut yang parah
Terapi Topical. Topikal 5-fluorouracil dan imiquimod telah digunakan
pada pasien dengan SCC dalam praktek in situ bervariasi, tetapi sebagian
besar regimen baik digunakan sekali atau dua kali sehari selama 2-4
minggu (5-fluorouracil) atau 3-5 kali per minggu untuk 2 4 month
(imiquimod). Terapi topikal tidak sesuai untuk penyakit invasif karena
akan ada penetrasi minimal obat ke dalam dermis.
Proteksi sinar matahari
Penggunaan sunscreen, pakai topi, pakai baju pelindung dan menghindari
sinar matahari selama jam intensitas puncak.
I. Pencegahan
Kebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat dicegah. Cara pencegahannya antara
lain
Hindari sinar matahari pada tengah hari. Sinar matahari terkkuat adalah
antara pukul 10.00-16.00 ingat bahwa sianr matahari lebih kuat jika
dipantulkan oleh air, pasir dan salju
Menggunakan sunscreen. Sunscreen tidak memfilter semua radiasi sinar
UV yang berbahaya. Gunakan sunscreen spectrum luas dengan SPF
minimal 15. Gunakan sekitar 1 oz (29,5 mm), lindungi semua permukaan
tubuh, termasuk bibir, telinga, punggung tangan dan leher. Gunakan
sunscreen 20-30 menit sebelum pajanan sinar matahari dan gunakan
kembali setiap 2 jam dan setelah berenang atau latihan fisik. UV A
mempenetrasi kulit lebih kuat dibandingkan UVB dan berperan dalam
penuaan serta peningkatan risiko kanker
Gunakan pakaian pelindung. Karena sunscreen tidak menyediakan
proteksi lengkap, penting untuk menggunakan pakaian yang ditenun
secara rapat untuk menutupi tangan dan kaki, serta topi dengan pinggiran
luas daripada topi baseball atau peci. Jangan lupa menggunakan kacamata
hitam
Hindari tanning beds. Tanning secara indoor dapat lebih berbahaya dari
pada sinar matahari alami. Tanning beds mengemisikan sninar UVA yang
mempenetrasi kulit lebih dalam dan menyebabkan lesi kanker. Penelitian
menemukan peningkatan tidak wajar kanker kulit diantara orang-orang
yang menggunakan tanning beds. Jika tetap ingin mendapatkan warna
kulit seperti terjemur matahari, gunakan tanning lotion atau spray
Hati-hati terhadap obat yang menggunakan sensitisasi terhadap sinar
matahari. Obat-obat tertentu, ibuprofen, obat jerawat isotretionin
Lakukan pemeriksaan kulit secara teratur
Konsumsi vitamin D yang cukup. Vitamin ini membentuk menurunkan
risiko kanker tertentu
J. Prognosis
Penentuan potensi biologis dari SCC dan risiko terjadinya metastasis dapat
diprediksi dari 7 kategori indikator. Indikator-indikator tersebut adalah : 17
a. Staging T, N, M
b. Metastasis local yang menyebar melalui sirkulasi limfe atau persarafan tidak
dicakup oleh sistem yang ada dan biasanya berhubungan dengan tumor yang
c. SCC lokal yang rekuren dan atau persisten dan atau pengobatan yang tidak
adekuat.
f. Faktor dari pasien ( immunosupresi dan dan komorbid dari kulit yang
berhubungan).
disembuhkan.
Tabel 1.2 Prognosis berdasarkan T17
T1 95-99%
T2 85-60%
T3 60-75%
T4 <40%
1 49%
2 30%
>3 13%
ECE 23%
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karsinoma sel karsinoma merupakan salah satu jenis kanker yang berasal
dari lapisan tengah epidermis. Jenis kanker ini menyusup ke jaringan dibawah
kulit (dermis). Penyebab pasti belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat
beberapa faktor risiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel
karsinoma.
Karsinoma sel skuamosa invasif secara klinik ditandai lesi yang ulseratif
dan induratif. Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (yaitu
dengan tidak adanya lesi precursor). Namun beberapa karsinoma sel skuamosa
berasal dari paparan sinar matahari. Penatalaksanaan lanjut dilakukan tindakan
pembedahan, kemoterapi dan radiasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Quinn AG, Perkins W. Non-melanoma Skin Cancer and Other Epidermal Skin
Tumor : Squamous Cell Carcinoma In: Rook’s textbook of dermatology. 8th ed.
2. William DJ, Timothy GB, Dirk ME. Epidermal Nevi, Neoplasma, and Cysts.
In: Sue Hodgson/Karen Bowler, editors. Andrews’ Disease of the skin: Clinical
3. Manuaba IBTW. Kanker kulit. Bedah Onkologi Diagnosis Dan Terapi. Jakarta
: Sagung Seto.2009.151-179
6. Bisono, Perdanakusuma David. 2010. Kulit. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah.
10. Hochhausser Daniel, Tobias Jeffrey. Cancer and its Management.2010. 397-
399
31st 2018)
12. Bonenkamp J.J. Squamous cell carcinoma and basal cell carcinoma of the
Symptoms. [online]. 2010. [Cited 2017 March 30] Available from URL :
http://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/q---
t/squamous-cell-carcinoma/signs-symptoms
15. Hall John C. Tumors of The Skin : Squamous Cell Carcinoma In: Sauer’s
Manual of Skin Diseases, 9th ed. Kansas City. Missouri; 2006. P. 284
16. Wolff Klaus, Johnson Richard Allen. Precancerous Lesion and Cutaneous
17. Hochhausser Daniel, Tobias Jeffrey. Cancer and its Management. 2010. 386-9.