Professional Documents
Culture Documents
A. Cross-Sectional: 1. Metode Penelitian Analitik (Observasional)
A. Cross-Sectional: 1. Metode Penelitian Analitik (Observasional)
Dalam penelitian ini mencari hubungan antara variable bebas (faktor risiko)
dengan variable tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat. Dimana
tidak semua subjek harus diperiksa pada hari ataupun saat yang sama, namun baik
variable risiko serta efek tersebut diukur menurut keadaan atau statusnya pada waktu
observasi. Hasil pengamatan cross-sectional untuk mengindetifikasi faktor risiko ini
kemudian disusun dalam table 2X2. Untuk desain seperti ini biasanya yang dihitung
adalah rasio prevalens, yakni perbandngan antara prevalens suatu penyakit atau
efek pada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko, dengan prevalens
penyakit atau efek pada subyek yang tidak mempunyai faktor risiko. Studi cross-
sectional dilakukan untuk mempelajari etiologi dengan melihat faktor risikopenyakit
yang mempunyai onset yang lama (slow onset) dan lama sakit (duration of illness)
yang panjang sehingga biasanya pasien tidak mencari pertolongan sampai
penyakitnya relative lebih lanjut. (Sastroasmoro, 2011)
POPULASI
(SAMPEL
Pada studi kasus control, penelitian dimulai dengan identifikasi pasien dengan efek
atau penyakit tertentu (disebut sebagai kasus) dan kelompok tanpa efek (disebut control),
kemudian secara retrospektif ditelusur faktor resiko yang dapat menerangkan mengapa
kasus tersebut terkena efek, sedangkan control tidak. (Sastroasmoro, 2011)
FAKTOR RESIKO +
RETROSPEKTIF
EFEK +
(kasus)
FAKTOR RESIKO -
POPULASI
(SAMPEL)
FAKTOR RESIKO +
RETROSPEKTIF
(kontrol)
EFEK -
FAKTOR RESIKO -
C. Penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif adalah suatu
penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan
antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Seperti telah diuraikan sebelumnya
penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan
longitudinal ke depan atau prospektif. Artinya faktor risiko yang akan dipelajari
diidentifikasi dulu kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek,
yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.
Kesimpulan hasil penelitian ini akan membandingkan proporsi subjek yang menjadi sakit (efek
positif) antara kelompok subjek yang diteliti dengan faktor risiko positif dengan kelompok subjek dengan
faktor risiko negatif (kelompok kontrol).
1. Prospektif , dimana sekelompok subyek yang terpajan factor resiko (kasus) dan yang tidak
terpajan (control) diidentifikasi, kemudian diikuti ke masa depan. Insiden penyakit pada tiap grup
diidentifikasi
2. Retrospektif, dimana sekelompok subyek diidentifikasi saat pajanan dan penyakit telan terjadi
saat penelitian dilakukan. Pajanan tidak menjadi factor pada pengelompokan subyek
EFEK +
(SAMPEL)
FAKTOR RESIKO - PROSPEKTIF EFEK +
EFEK -