You are on page 1of 41

HASIL PENELTIAAN DAN PEMBAHASAAN

Baik lah pada Pada bagian ini dikemukakan deskripsi data dari masing-masing
variable yang menjadi fokus penelitian,

A. Deskeripsi data

Deskripsi data dari hasil penelitian yang mencakup masing-masing variabel

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Rangkuman Hasil Analisis Statistik Variabel Kecerdasan Spiritual (X 1)

Kecerdasan emosional (X2), serta Hasil Belajar (Y)

Statistics

Variables
T. Score HASIL
Statistics KECERDASAN
KECERDASAN BELAJAR.
EMOSIONAL Data Mentah
SPIRITUAL (X1) AQIDAH. AHLK
(X2)
(Y )
Valid 261 261 261 261
N
Missing 0 0 0 0
Mean 107.39 115.39 7.8470 50.0000019
Median 107.00 116.00 7.8000 49.4271000
Mode 101a 111 7.70 48.20720
Std. Deviation 9.931 10.120 .81971 9.99999661
Variance 98.616 102.417 .67192 99.99993229
Range 60 52 4.00 48.79770
Minimum 79 87 5.90 26.24820
Maximum 139 139 9.90 75.04590
Sum 28029 30118 2048.06 13050.00050
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

1
1. Kecerdsaan sepiritual
Hasil penelitian kcerdesaaan sepritual yang saya lakukan dimadrasah Tsanawiyah
se-Kecamatan Bahorok, yang saya peroleh dari 261 siswa Tsanawiyah yang ada
dikecamatan Bahorok dengan 40 pertayaan yang berkaitan tentang motivasi diri,
kesadaraan diri, menghidupkan visi misi dan nilai, mandiri dan bertanggung
jawab. Maka berdasarkan penelitiaan yang saya lakukan dapat diketahui bahwa rata-rata
siswa Tsanawiyah dikecamatan Bahorok jarang mengunakan kecerdasaan sepiritualnya
dalam peroses pembelajaran yang mereka lakukan. berdasarkan pertayaan yang saya
berikan kepada 261 siswa yang ada di Madrasah Tsanawiyah se-Kecamata Bahorok.
Inilah respon atau tanggapan yang diberikan para siswa.

A. Yang mana kecerdasan sepiritual sangat jarang sekali mempengaruhi


motivasi diri para siswa.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa :
 saya jarang sekali bekerja keras demi memotivasi diri saya agar mencapai
keberhasilan didalam hidup saya
 Pemahaman saya tentang agama dan ketulusan dalam beribadah, jarang sekali
menjadi sebuah dorongan bagi saya untuk memotivasi diri saya mencapai sebuah
keberhasilan yang dapat saya raih untuk membanggakan orang-orang disekitar.
 Jarang sekali saya tahu bahwa, perestasi belajar yang saya lakukan semua itu
tidak lepas dari kehendak Allah dan ridha Allah swt.
 Saya jarang sekali optimis terhadap doa yang saya lakukan dapat berpengaruh
atas keberhasilan belajar saya.

B. kecerdasan sepiritual sangat jarang sekali mempengaruhi kesadaran diri


para siswa.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa :
a. Saya jarang mengakui kelebihan dan kekurangan yang saya miliki untuk
dijadikan landasan untuk berserah diri kepada Allah.
b. Kesadaraan saya tentang kemampuaan yang saya miliki membuat saya
jarang sekali meminta petunjuk kepada Allah.

2
c. Kedisipelinan saya dalam mengatur waktu shalat, dan bermain jarang
sekali saya pergunakan dengan sebaik-baiknya
d. Sebagai siswa Madrasah saya sering sekali memandang masalah dengan
menganggap remeh setiap masalah serta menganggap remeh setiap
kewajiban yang diberikan kepada saya.
e. Sebagai pelajar muslim saya jarang sekali memilih pelajaran agama
menjadi pelajaran yang saya sukai.

C. kecerdasan sepiritual sangat jarang sekali mempengaruhi dalam


menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaran
berikut ini jawaban dari para siswa.
 jarang sekali saya berdoa dan meminta kepada allah agar tujuaan yang saya
rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan.
 untuk memperoleh semangat belajar saya jarang sekali menyertainya dengan
berdoa, agar ilmu yang saya dapat menjadi berkah buat saya.

D. kecerdasan sepiritual sangat jarang sekali mempengaruhi dirinya untuk


mandiri dan bertanggung jawab
berikut ini jawaban dari para siswa :
a. saya merasa jarang sekali bertanggung jawab atas segala perbuataan yang
saya lakukan, yang dapat merugikan diri saya sendiri dan orang lain.
b. saya jarang sekali mempergunakan akal pkiran saya untuk dapat
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan gru saya.

Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang motivasi diri, kesadaraan diri,
menghidupkan visi misi dan nilai, mandiri dan bertanggung jawab. maka dapat kita
ketahui dari jawaban para siswa diatas sangat lah mengejutkan, karena teryata para siswa
Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Bahorok jarang sekali menggunakan kecedasaan
sepiritual yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya. bahkan mereka jarang sekali
bekerja keras dan berusaha untuk mencapai keberhasilan didalam hidupnya, dan

3
pemahaman para siswa tentang agama dan ketulusan serta keiklasan dalam menjalankan
ibadah tidak menjadi sebuah dorongan bagi para siswa untuk memotivasi diri mereka
untuk mencapai sebuah keberhasilan yang dapat membanggakan orang-orang disekitar
mereka. Sehingga para siswa tidak mau berusaha dan memotivasi dirinya dalam memacu
perestasi belajarnya demi orang-orang disekitarnya, dan pemahaman para siswa yang
lemah tentang agama membuat mereka menjadi manusia yang kufur nikmat yang tidak
mau bersyukur kepada Allah, para siswa tidak mengetahui bahwa apa yang mereka
semua lakukan tidak lah lepas dari khendak allah, dan hal ini membuat para siswa jarang
sekali mau berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah, sehingga apa yang mereka
lakukan tidak akan mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan. Oleh karana itu
kecerdasaan sepiritual sangatlah mempengaruhi memotivasi diri para siswa.
kecerdasaan sepiritual yang para siswa miliki sangat jarang sekali mempengaruhi
kesadaraan diri para siswa, sehingga para siswa jarang sekali mengakui kelebihan dan
kekurangan yang mereka miliki menjadi landasaan untuk berserah diri kepada allah. Dan
kesadaraan para siswa tentang kemampuan yang mereka miliki membuat mereka jarang
sekali meminta petunjuk kepa allah, Serta kedisipelinan para siswa dalam mengatur
waktu shalat dan bermain tidak dipergunaka dengan sebaik-bainya, sehingga masih
banyak para siswa Madrasah yang masih sering meninggalkan shalat lima waktu. Dan
para siswa masih sering menganggap remeh setiap kewajiban dan tanggung jawab yang
diberikan kepada gurunya atau pun orang lain. Ini semua disebabkan Oleh para siswa
yang jarang sekali menggunakan kecerdasan sepiritualnya dalam peroses pembelajaran
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karna itu kcerdasan sepiritual sangat
mempengaruhi kesadaraan diri para siswa.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa sangat jarang sekali
mempengaruhi dalam menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaran, sehinnga
para siswa jarang sekali berdoa dan meminta kepada Allah agar tujuan yang mereka
rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan. Dan para siswa jarang
sekali memperoleh semangat belajar pada saat peroses pembelajaran, dan saat sebelum
belajar jarang sekali siswa yang berdoa agar ilmu yang mereka peroleh, menjadi berkah
buat mereka. Hal-hal seperti ini suadah jarang sekali para siswa lakukan. Dan lama-
kelamaan para siswa sudah meninggalkan nilai-nilai agama dalam peroses pembelajaran,

4
dan kebiasaan yang seperti ini harus kita rubah dengan memberikan pamahaman agama
kepada parasiswa agar para siswa dapat mengerti dan memahami, betapa pentingnya
berdoa sebelum belajar. dan oleh karna itu kecerdasan sepiritual sangat mempengaruhi
sekali bagi para siswa dalam menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaraan.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa jarang sekali mempengaruhi
mereka dalam bersikap mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga para siswa jarang
sekali bertanggung jawab atas segala perbuatan yang para siswa lakuakan dan hal ini
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan para siswa juga jarang sekali
memperggunakan akal pikiran yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh gurunya, sehingga para siswa lebih senang mencontek atau sama sekali
tidak pernah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Hal ini diakibatkan
tidak ada rasa mandiri dan tanggung jawab yang dimiliki para siswa sehingga mereka
begitu mudah meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang siswa. Dan oleh karna itu
kecerdasaan sepiritual sangat mempengaruhi sekali bagi diri para siswa untuk mandiri
dan bertanggung jawab.

Walapun kendati demikian dari data yang saya peroleh bahwa jawaban para siswa
sangat bervariatif atau bermacam-macam, hal ini dapat diketahui karena ada sebagian
siswa yang sangat sering mempergunakan kecerdasaan sepritualnya untuk memacu
semangat belajarnya dan hal ini dapat diketahui berdasarkan respon atau tanggapa yang
diberikan para siswa.
A. Yang mana kecerdasan sepiritual sangat sering sekali mempengaruhi motivasi
diri para siswa.
Berikut jawaban yang diberikan oleh sebagiaan siswa:
 Saya sangat sering sekali bekerja keras demi memotivasi diri saya agar mencapai
keberhasilan didalam hidup saya
 Pemahaman saya tentang agama dan ketulusan dalam beribadah, sangat
sering sekali menjadi sebuah dorongan bagi saya untuk memotivasi diri saya
mencapai sebuah keberhasilan yang dapat saya raih untuk membanggakan orang-
orang disekitarnya

5
 Sangat Sering sekali saya tahu bahwa, perestasi belajar yang saya lakukan semua
itu tidak lepas dari kehendak Allah dan ridha Allah swt.
 Saya sangat sering sekali optimis terhadap doa yang saya lakukan dapat
berpengaruh atas keberhasilan belajar saya

B. Kecerdasan sepiritual sangat sering sekali mempengaruhi kesadaraan diri


para siswa.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa:
 Saya sangat sering sekali mengakui kelebihan dan kekurangan yang saya miliki
untuk dijadikan landasan untuk berserah diri kepada Allah.
 Kesadaraan saya tentang kemampuaan yang saya miliki membuat saya sangat
sring sekali meminta petunjuk kepada Allah.
 Kedisipelinan saya dalam mengatur waktu shalat, dan bermain sangat sering
sekali saya pergunakan dengan sebaik-baiknya
 Sebagai siswa Madrasah saya jarang sekali memandang masalah dengan
menganggap remeh setiap masalah serta menganggap remeh setiap kewajiban
yang diberikan kepada saya
 Sebagai pelajar muslim saya sangat sering sekali memilih pelajaran agama
menjadi pelajaran yang saya sukai.

C. Kecerdasan sepiritual sangat sering sekali mempengaruhi menghidupkan


visi misi dan nilai dalam peroses pembelajaran.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa.:
 Sangat Sering sekali saya berdoa dan meminta kepada allah agar tujuaan yang
saya rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan.
 untuk memperoleh semangat belajar saya sangat sering sekali menyertainya
dengan berdoa, agar ilmu yang saya dapat menjadi berkah buat diri saya.

D. kecerdasan sepiritual sangat sering sekali mempengaruhi dirinya untuk


mandiri dan bertanggung jawab.

6
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa :
 saya merasa sangat sering sekali bertanggung jawab atas segala perbuataan yang
saya lakukan. Sehingga membuat saya semakin memiliki rasa kepemimpinan
dalam diri saya
 saya sangat sering sekali mempergunakan akal pkiran saya untuk dapat
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan gru saya. Sehingga membuat saya
semakin percaya diri untuk memdapat peresatasi belajar yang baik.

Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang motivasi diri, kesadaraan diri,
menghidupkan visi misi dan nilai, mandiri dan bertanggung jawab. maka dapat kita
ketahui dari jawaban dari sebagian para siswa diatas bahwa, teryata ada sebagian dari
para siswa Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Bahorok yang sangat sering sekali
menggunakan kecedasaan sepiritual yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya dalam
memacu perestasi belajarnya. bahkan mereka sering sekali bekerja keras dan berusaha
untuk mencapai keberhasilan didalam hidupnya, dan pemahaman para siswa tentang
agama dan ketulusan serta keiklasan dalam menjalankan ibadah teryata menjadi sebuah
dorongan bagi para siswa untuk memotivasi diri mereka untuk mencapai sebuah
keberhasilan yang dapat membanggakan orang-orang disekitar mereka. Sehingga para
siswa mau berusaha dan memotivasi dirinya dalam memacu perestasi belajarnya demi
membuat senang dan bangga orang-orang disekitarnya dengan perestasi yang telah ia
capai, dan pemahaman para siswa yang kuat tentang agama membuat mereka menjadi
manusia yang selalu bersyukur atas nikmat yang selalu Allah berikan kepadanya, para
siswa sangatlah mengetahui bahwa apa yang mereka semua lakukan tidak lah lepas dari
khendak allah, dan hal ini membuat para siswa sangat sering sekali mau berdoa dan
meminta petunjuk kepada Allah, sehingga apa yang mereka lakukan akan mencapai suatu
keberhasilan dan kesuksesan buat kehidupan mereka.
kecerdasaan sepiritual yang para siswa miliki sangat sering sekali mempengaruhi
kesadaran diri para siswa, sehingga para siswa tau dimana kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki para siswa, dan hal ini dijadikan landasan oleh para siswa untuk berserah
diri dan berdoa kepada Allah. Dan kesadaraan para siswa tentang kemampuan yang

7
mereka miliki membuat mereka sering sekali meminta petunjuk kepa allah, Serta
kedisipelinan para siswa dalam mengatur waktu shalat dan bermain selalu dipergunakan
dengan sebaik-bainya, sehingga ada sebagian dari para siswa Madrasah yang tidak
meninggalkan kewajiaban shalat shalat lima waktu dan mampu mempergunakan
waktunya dengan baik. Dan sebagian para siswa selalu tidak menganggap remeh setiap
kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepada gurunya atau pun orang lain, ia
memandang tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai amanah yang harus ia
jaga dan ia pikul untuk menjadikan jati diri yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa sangat sering sekali
mempengaruhi para siswa dalam menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaran,
sehingga para siswa sering sekali berdoa dan meminta kepada Allah agar tujuan yang
mereka rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan. Dan para siswa
sangat bersemangat dalam peroses belajar demi memacu perestasi belajarnya, dan saat
sebelum belajar para siswa sering sekali berdoa agar ilmu yang mereka peroleh, menjadi
berkah buat mereka. Hal ini dilakukan karena sebagian para siswa tahu bahwa semua
yang dilakukan oleh para siswa tidak lepas dari kehendak Allah. Dan para siswa optimis
bahwa doa yang mereka lakuakan akan berpengaruh atas keberhasilan belajar yang
dilakukan para siswa. Oleh karna itu ada sebagian dari siswa sering sekali berdoa
meminta kepada Allah agar tujuan yang mereka rencanakan akan mendapatkan hasil yang
mengembirakan dan di ridoi Allah Swt.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki sebagian dari para siswa sering sekali
mempengaruhi mereka dalam bersikap mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga para
siswa sering sekali bertanggung jawab atas segala perbuatan yang para siswa lakuakan
dan hal ini dapat membuat para siswa melatih diri para siswa untuk memilki jiwa
kepemimpin didalam dirinya. Dan para siswa juga sering sekali memperggunakan akal
pikiran yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya,
sehingga para siswa sangat senang apabila diberikan tugas oleh gurunya, para siswa
menganggap tugas yang diberikan gurunya adalah sebagai materi pelajaran yang akan
dibahas dirumah dan untuk lebih memahami dan memperdalam materi yang sudah di
ajarkan gurunya di sekolah, selain membentuk sifat mandiri dan bertanggung jawab dan
hal ini akan membuat para siswa menjadi siswa yang berperestasi dan mempunyai

8
pengetahuaan yang luas, karena selau mengulang dan memperdalam materi yang sudah
disampaikan dan diajarkan oleh gurunya. Maka akan terbentuklah siswa-sisw yang
unggul dan berperestasi dalam bidang pendidikan maupun bidang-bidang lainya.

Walaupun ada sebagian siswa yang sangat sering sekali mengunakan kecerdasaan
sepiritualnya dalam peroses pembelajaran. Namun juga ada sebagian dari para siswa yang
sama sekali tidak pernah menggunakan kecerdasan sepritualnya untuk memacu peroses
pembelajaran, hal ini dapat saya ketahui melalui questioner yang saya berikan kepada
para siswa.
Berikut ini adalah jawaban mereka:
A. Yang mana kecerdasan sepiritual tidak pernah sama sekali mempengaruhi
motivasi diri para siswa.
Berikut ini jawaban yang diberikan sebagian siswa
 saya tidak pernah bekerja keras demi memotivasi dirinya agar mencapai
keberhasilan didalam hidup saya.
 Pemahaman saya tentang agama dan ketulusan dalam beribadah, tidak pernah
menjadi sebuah dorongan bagi saya untuk memotivasi dirinya mencapai sebuah
keberhasilan yang dapat saya raih untuk membanggakan orang-orang disekitar
saya
 Saya tidak pernah tahu bahwa, perestasi belajar yang saya lakukan semua itu tidak
lepas dari kehendak Allah dan ridha Allah swt.
 saya tidak pernah optimis terhadap doa yang saya lakukan dapat berpengaruh atas
keberhasilan belajar mereka.

B. Kecerdasan sepiritual tidak pernah sama sekali mempengaruhi kesadaraan


diri para siswa.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa:
 Saya tidak pernah mengakui kelebihan dan kekurangan yang saya miliki untuk
dijadikan landasan untuk berserah diri kepada Allah.
 Kesadaraan saya tentang kemampuaan yang saya miliki membuat saya tidak
pernah meminta petunjuk kepada Allah.

9
 Kedisipelinan saya dalam mengatur waktu shalat, dan bermain sangat tidak
pernah dipergunakan dengan sebaik-baiknya
 Sebagai siswa Madrasah saya sering sekali memandang masalah dengan
menganggap remeh setiap masalah serta menganggap remeh setiap kewajiban
yang diberikan kepada dirinya.
 Sebagai pelajar muslim saya tidak pernah memilih pelajaran agama menjadi
pelajaran yang saya sukai.

C. Kecerdasan sepiritual tidak pernah sama sekali mempengaruhi


menghidupkan visi misi dan nilai dalam peroses pembelajaran.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa.:
 Saya tidak pernah berdoa dan meminta kepada allah agar tujuaan yang saya
rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan.
 untuk memperoleh semangat belajar saya tidak pernah menyertainya dengan
berdoa, agar ilmu yang saya dapat menjadi berkah buat saya.

D. kecerdasan sepiritual tidak pernah sama sekali mempengaruhi dirinya untuk


mandiri dan bertanggung jawab.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa :
 saya merasa tidak pernah bertanggung jawab atas segala perbuataan yang saya
lakukan. Sehingga membuat saya menjadi seseorang yang tidak bertanggung
jawab.
 Saya tidak pernah mempergunakan akal pkiran saya untuk dapat mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan gru saya.

Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang motivasi diri, kesadaraan diri,
menghidupkan visi misi dan nilai, mandiri dan bertanggung jawab. maka dapat kita
ketahui dari jawaban para siswa diatas sangat lah mengagetkan, karena teryata ada
sebagian dari para siswa Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Bahorok yang menyatakan
bahwa mereka tidak pernah sama sekali menggunakan kecedasaan sepiritual yang mereka

10
miliki untuk memotivasi dirinya. bahkan mereka tidak pernah sama sekali bekerja keras
dan berusaha untuk mencapai keberhasilan didalam hidupnya, dan pemahaman para
siswa tentang agama dan ketulusan serta keiklasan dalam menjalankan ibadah tidak
menjadi sebuah dorongan bagi para siswa untuk memotivasi diri mereka untuk mencapai
sebuah keberhasilan yang dapat membanggakan orang-orang disekitar mereka. Sehingga
para siswa tidak mau berusaha dan memotivasi dirinya dalam memacu perestasi
belajarnya demi orang-orang disekitarnya, dan pemahaman para siswa yang lemah
tentang agama membuat mereka menjadi manusia yang kufur nikmat yang tidak mau
bersyukur kepada Allah, para siswa tidak mengetahui bahwa apa yang mereka semua
lakukan tidak lah lepas dari khendak allah, dan hal ini membuat para siswa jarang sekali
mau berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah, sehingga apa yang mereka lakukan
tidak akan mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan didalam hidupnya
kecerdasaan sepiritual yang para siswa miliki sama sekali tidak pernah
mempengaruhi kesadaraan diri para siswa, sehingga para siswa tidak pernah sama sekali
mengakui kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki untuk menjadi landasaan untuk
berserah diri kepada allah. Dan kesadaraan para siswa tentang kemampuan yang mereka
miliki membuat mereka tidak pernah sama sekali meminta petunjuk kepada allah, Serta
kedisipelinan para siswa dalam mengatur waktu shalat dan bermain tidak dipergunakan
dengan sebaik-bainya, sehingga masih banyak para siswa Madrasah yang masih sering
meninggalkan shalat lima waktu. Dan para siswa masih sering menganggap remeh setiap
kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepada gurunya atau pun orang lain. Ini
semua disebabkan Oleh para siswa yang jarang sekali menggunakan kecerdasan
sepiritualnya dalam peroses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa sama sekali tidak pernah
mempengaruhi diri siswa dalam menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaran,
sehinnga para siswa tidak pernah sama sekali berdoa dan meminta kepada Allah agar
tujuan yang mereka rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan. Dan
para siswa tidak pernah memperoleh semangat belajar pada saat peroses pembelajaraan,
dan saat sebelum belajar jarang sekali siswa yang berdoa agar ilmu yang mereka peroleh,
menjadi berkah buat mereka. Hal-hal seperti ini sudah tidak pernah lagi dilakukan oleh
sebagian para siswa. Dan lama-kelamaan para siswa sudah meninggalkan nilai-nilai

11
agama dalam peroses pembelajaran, dan kebiasaan yang seperti ini harus kita rubah
dengan memberikan pamahaman agama kepada parasiswa agar para siswa dapat mengerti
dan memahami, betapa pentingnya berdoa sebelum belajar. dan Oleh karna itu
kecerdasan sepiritual sangat mempengaruhi sekali bagi para siswa dalam menghidupkan
visi dan nilai saat peroses pembelajaraan.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa juga tidak pernah sama sekali
mempengaruhi mereka dalam bersikap mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga para
siswa tidak mempertanggung jawab atas segala perbuatan yang para siswa lakuakan dan
hal ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan para siswa juga tidak pernah
sama sekali memperggunakan akal pikiran yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh gurunya, sehingga para siswa lebih senang mencontek atau
sama sekali tidak pernah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Hal ini
diakibatkan tidak ada rasa mandiri dan tanggung jawab yang dimiliki para siswa
sehingga mereka begitu mudah meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang siswa.
Dan oleh karna itu kecerdasaan sepiritual sangat mempengaruhi sekali bagi diri para
siswa untuk mandiri dan bertanggung jawab.

Walaupun ada sebagian siswa yang tidak pernah sama sekali menggunakan kecerdasaan
sepiritualnya dalam peroses pembelajaran. Namun juga ada sebagian dari para siswa yang
kadang-kadang menggunakan kecerdasan sepiritualnya untuk memacu peroses
pembelajaran, hal ini dapat saya ketahui melalui questioner yang saya berikan kepada
para siswa.
Berikut ini adalah jawaban mereka:
A. Yang mana kecerdasan terkadang mempengaruhi motivasi diri para siswa.
Berikut ini jawaban yang diberikan sebagian siswa
 saya kadang-kadang bekerja keras demi memotivasi dirinya agar mencapai
keberhasilan didalam hidup saya.
 Pemahaman saya tentang agama dan ketulusan dalam beribadah, kadang-kadang
menjadi sebuah dorongan bagi saya untuk memotivasi dirinya mencapai sebuah

12
keberhasilan yang dapat saya raih untuk membanggakan orang-orang disekitar
saya
 saya kadang-kadang berdoa agar perestasi belajar yang saya lakukan dapat
diberikan yang terbaik oleh Allah.
 Saya kadang-kadang optimis terhadap doa yang saya lakukan dapat berpengaruh
atas keberhasilan belajar mereka.

B. Kecerdasan sepiritual terkadang mempengaruhi kesadaraan diri para siswa.


Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa:
 Saya kadang-kadang mengakui kelebihan dan kekurangan yang saya miliki untuk
dijadikan landasan untuk berserah diri kepada Allah.
 Kesadaraan saya tentang kemampuaan yang saya miliki membuat saya kadang-
kadang meminta petunjuk kepada Allah.
 Kedisipelinan saya dalam mengatur waktu shalat, dan bermain kadang-kadang
saya pergunakan dengan sebaik-baiknya
 Sebagai siswa Madrasah saya kadang-kadang memandang masalah dengan
menganggap remeh setiap masalah serta menganggap remeh setiap kewajiban
yang diberikan kepada saya.
 Sebagai pelajar muslim saya kadang-kadang memilih pelajaran agama menjadi
pelajaran yang saya sukai.

C. Kecerdasan sepiritual kadang-kadang mempengaruhi menghidupkan visi misi


dan nilai dalam peroses pembelajaran.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa.:
 Saya terkadang berdoa dan meminta kepada allah agar tujuaan yang saya
rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan.
 untuk memperoleh semangat belajar saya terkadang menyertainya dengan berdoa,
agar ilmu yang saya dapat menjadi berkah buat saya.

13
D. kecerdasan sepiritual trkadang mempengaruhi dirinya untuk mandiri dan
bertanggung jawab.
Berikut jawaban yang diberikan sebagian siswa :
 saya merasa terkadang bertanggung jawab atas segala perbuataan yang saya
lakukan. Sehingga membuat saya menjadi seseorang yang tidak bertanggung
jawab.
 Saya terkadang mpergunakan akal pkiran saya untuk dapat mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan gru saya.

Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang motivasi diri, kesadaraan diri,
menghidupkan visi misi dan nilai, mandiri dan bertanggung jawab. maka dapat kita
ketahui dari jawaban para siswa diatas, teryata ada juga sebagian dari para siswa
Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Bahorok yang menyatakan bahwa mereka terkadang
menggunakan kecedasaan sepiritual yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya.
bahkan mereka kadang-kadang bekerja keras dan berusaha untuk mencapai keberhasilan
didalam hidupnya, dan pemahaman para siswa tentang agama dan ketulusan serta
keiklasan dalam menjalankan ibadah teryata kadang-kadang menjadi sebuah dorongan
bagi para siswa untuk memotivasi diri mereka untuk mencapai sebuah keberhasilan yang
dapat membanggakan orang-orang disekitar mereka. Sehingga para siswa kadang-kadang
mau berusaha dan memotivasi dirinya dalam memacu perestasi belajarnya demi orang-
orang disekitarnya, dan pemahaman para siswa yang lemah tentang agama membuat
mereka menjadi manusia yang jarang mau bersyukur kepada Allah, para siswa tidak
mengetahui bahwa apa yang mereka semua lakukan tidak lah lepas dari khendak allah,
dan hal ini membuat para siswa jarang mau berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah,
sehingga apa yang mereka lakukan mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan dalam
hidupnya jauh dari yang diharapkan oleh mereka.
kecerdasaan sepiritual yang para siswa miliki terkadang mempengaruhi
kesadaraan diri para siswa, sehingga para siswa terkadang mengakui kelebihan dan
kekurangan yang mereka miliki untuk menjadi landasaan untuk berserah diri kepada

14
allah. Dan kesadaraan para siswa tentang kemampuan yang mereka miliki membuat
mereka terkadang meminta petunjuk kepada allah, Serta kedisipelinan para siswa dalam
mengatur waktu shalat dan bermain terkadang dipergunakan oleh sebagian siswa dengan
sebaik-bainya, sehingga masih ada sebagian dari para siswa Madrasah yang masih
mengerjakan tanggung jawabnya yaitu shalat lima waktu. Dan para siswa terkadang
tidak menganggap remeh setiap kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepada
gurunya atau pun orang lain, karena ada sebagian dari siswa yang mengangap sebuah
tanggung jawab sangat penting dilakasanakan atau dijalankan untuk melatih siswa
menjadi siswa yang mempunyai rasa bertanggung jawab tinggi dalam setiap hal yang
para siswa lakukan.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa terkadang pernah mempengaruhi
diri siswa dalam menghidupkan visi dan nilai saat peroses pembelajaran, sehinnga para
siswa kadang-kadang berdoa dan meminta kepada Allah agar tujuan yang mereka
rencanakan dapat membuahkan hasil yang menggembirakan. Dan para terkadang
memperoleh semangat belajar pada saat peroses pembelajaraan, dan saat sebelum belajar
ada sebagian siswa yang terkadang berdoa agar ilmu yang mereka peroleh, menjadi
berkah buat mereka. Hal semacam ini hanya kadang-kadang dilakukan para sebagian
siswa, karaena mereka masih tidak tahu bahwa pentingnya kecerdasaan sepiritual bagi
kehidupan mereka.
Kecerdasan sepiritual yang dimiliki para siswa juga terkadang mempengaruhi
mereka dalam bersikap mandiri dan bertanggung jawab. Sehingga para siswa terkadang
mau mempertanggung jawab atas segala perbuatan yang para siswa lakuakan dan hal ini,
hanya kadang- kadang dilakukan oleh sebagian siswa. Dan para siswa juga terkadang
memperggunakan akal pikiran yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh gurunya, sehingga para siswa terkadang mereka senang mengerjakan tugas
yang diberikan oleh grunya dan malah mereka sama sekali tidak pernah mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Hal ini diakibatkan karena rasa mandiri dan
tanggung jawab yang dimiliki para siswa hanya kadang-kadang saja dilakukan para siswa
sehingga mereka terkadang mau meninggalkan tanggung jawab yang sudah diberikan,
dan terkadang mereka mau mengerjakan tanggung jawab yang sudah diberikan. Hal ini

15
semua ini dikarenakan sebagian para siswa tidak mengetahui betapa pentingnya
kecerdasaan sepiritual bagi diri mereka demi mencapai kesuksesan didalam dirinya.

Setelah kita mengetahui jawaban para siswa diatas sangatlah bervariasi dan
bermacam-macam, walaupun rata-rata para siswa Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan
Bahorok jarang sekali menggunakan kecerdasan sepirtuaalnya, dalam memacu semangat
belajarnya, namun ada beberapa para siswa yang menyatakan bahwa dirinya sangat
sering sekali mempergunakan kecerdasan sepritualnya, dan ada juga beberapa siswa yang
menyatakan tidak pernah sama sekali menggunakan kecerdasan sepiritualnya dalam
peroses pembelajaranya, dan bahkan ada beberapa siswa yang terkadang menggunkan
kecerdasan sepiritualnya dalam peoses pembelajaran. Hal ini adalah fakta yang terjadi
Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok.

Maka dapat lah kita buat table disteribusi frekuensi, dan gerafik Histogramnya.

KECERDSAN SPIRITUAL (X1)


KECERDSAN Statistics
SPIRITUAL (X1) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
72 - 79 1 .4 .4 .4
80 - 87 4 1.5 1.5 1.9
88 - 95 24 9.2 9.2 11.1
96 - 103 65 24.9 24.9 36.0
104 - 111 79 30.3 30.3 66.3
112 - 119 54 20.7 20.7 87.0
120 - 127 31 11.9 11.9 98.9
128 - 135 2 .8 .8 99.6
136 - 143 1 .4 .4 100.0
Total 261 100.0 100.0

16
Gerafik Histogram nya adalah sebagai berikut :

88

77 79

66
65
55
y 54
uenc 44
Freq
33
31
22 24
Std. Dev = 9.93
11
Mean = 107
0 N = 261.00
71,5 79,5 87,5 95,5 103,5 111,5 119,5 127,5 135,5 143,5

KECERDASAN SPIRITUAL (X1)

2. Kecerdasan Emosional.
Hasil penelitian kcerdesaaan emosional yang saya lakukan dimadrasah
Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok, yang saya peroleh dari 261 siswa Tsanawiyah yang
ada dikecamatan Bahorok dengan 40 pertayaan yang berkaitan tentang mengenali diri,
mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan
dengan orang lain. Maka berdasarkan penelitiaan yang saya lakukan dapat diketahui
bahwa rata-rata siswa Tsanawiyah dikecamatan Bahorok juga jarang mengunakan
kecerdasaan emosionalnya dalam peroses pembelajaran yang mereka lakukan.
berdasarkan pertayaan yang saya berikan kepada 261 siswa yang ada di Madrasah
Tsanawiyah se-Kecamata Bahorok.

17
Inilah respon atau tanggapan yang diberikan para siswa.
A. yang mana kecerdasaan emosional jarang sekali mempengaruhi para siswa
dalam mengenali jati diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Rasa kesetiakawanaan yang saya miliki jarang sekali memberikan manfaat
terhadap perestasi belajar saya.
 Kendati dari segi kemampuan intelektual saya rendah, saya malah jarang sekali
memotivasi diri saya agar menjadi yang terbaik
 Didalam peroses pemelajaran yang saya lakukan saya jarang sekali merasa
semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran, malah saya merasa bosan dalam
belajar
 Didalam peroses pembelajaran dikelas saya sangat malas sekali mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru saya, sehingga jarang sekali saya mengerti
tentang apa yang diajarkan guru saya.

B. kecerdasaan emosional jarang sekali mempengaruhi para siswa dalam mengelola


emosi mereka.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya jarang sekali memanfaatkan semua potensi yang ada didalam diri saya
secara maksimal, sehingga saya sulit sekali menemukan bakat yang ada didala diri
saya.
 Ketika terlalu banyak masalah yang datang didalam kehidupan saya, saya jarang
sekali mampu menghadapi masalah itu dengan baik.
 Saya jarang sekali mampu mengatasi kesedihan yang terjadi didalam diri saya
ketika musibah dan cobaan datang menghampiri kehidupan saya.
 Saya jarang sekali mampu mengahadapi masalah yang datang dalam hidup saya.
Saya malah lari dalam masalah yang selalu terjadi dalam kehidupan saya.

18
C. kecerdasaan emosional jarang sekali mempengaruhi para siswa dalam
memotivasi diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya jarang sekali mampu mengendalikan diri saya ketika masalah datang
menimpa saya.
 Walaupun disekitar saya banyak yang berhasil dan sukses namun saya sangat
jarang sekali mencoba untuk mencontohnya.
 Saya jarang termotivasi ketika membaca atau melihat latar belakang pendidikan
orang yang berhasil.

D. kecerdasaan emosional jarang sekali mampu mempengaruhi siswa dalam


mengenali emosi orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 ketika ada seorang teman yang satu kelas dengan saya terkena musibah saya
jarang sekali memberikan semangat dan dukungan kepada teman saya yang
tertimapa musibah.
 Saya jarang sekali memberikan dukungan dan semangat kepada teman yang
sedang di terpa masalah.,

E. Kecerdasaan emosional jarang sekali mampu mempengaruhi siswa dalam


membangun hubungan dengan orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa.
 Saya jarang sekali membangun kedekatan dengan orang lain untuk menambah
pengetahuan.
 Saya jarang sekali membangun kedekatan dengan orang lain karena saya merasa
saya lah yang paling pintar.
 Saya jarang sekali membuat orang lain nyaman karna tingkah laku saya yang
merasa tidak membutuhkan orang lain.

19
Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang mengenali diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang
lain. maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas sangat lah mengejutkan,
karena teryata rata-rata para siswa juag jarang menggunakan kecerdasaan emosionalnya.
selain mereka jarang sekali mempergunakan kecerdasaan sepiritualnya, para siswa
Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Bahorok juaga jarang sekali menggunakan
kecedasaan emosional yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya dalam memacu
perestasi belajarnya. Hal ini dapat diketahui karana kecerdasan emosional yang mereka
miliki jarang sekali mempengaruhi para siswa dalam mengenal jati diri mereka.dan hal
ini disebabkan karena para siswa jarang sekali semangat dalam mengikuti peroses
pembelajaran yang mereka lakukan, malah mereka merasa bosan dalam mengikuti
peroses pembelajaran. Dan didalam peroses pembelajaran yang dilakukan para siswa
dikelas mereka sangat malas sekali mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh
gurunya, sehingga jarang sekali mereka mengerti tentang apa yang diajarkan oleh
gurunya. Dan hal ini lah yang membuat perestasi para siswa menurun, dikarenakan
mereka jarang sekali menggunakan kecerdasan emosional yang mereka miliki untuk
mempengaruhi mereka dalam mengenali jati diri mereka.
Kecerdasan emosional juga jarang sekali mempengaruhi para siswa dalam mengelola
emosi mereka. Hal ini dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, yang
mengatakan bahwa mereka jarang sekali memanfaatkan semua potensi yang ada didalam
diri mereka untuk dapat meraih perestasi didalam bidang sekolah maupun dibidang
lainya, seperti halnya olahraga dan lain-lain. Para siswa malah cenderung tidak mau
menggali potensi serta bakat didalam dirinya, bahkan ada para siswa yang tidak tahu atau
sulit sekali menemukan bakat atau potensi yang ada didalam dirinya, maka inilah yang
menyebabkan para siswa jarang berperstasi dibidang-bidang tertentu seperti olah raga dan
lain-lain, dikarnakan jarang sekali para siswa menggali potensi yang ada didalam dirinya.
Dan teryata para siswa juga jarang sekali mampu menghadapi stiap masalah yang datang
didalam hidupnya, hal ini dikarenakan jarangnya para siswa mengelola emosi yang ada
didalam diri mereka, sehingga hal-hal semacam ini membuat para siswa menjadi tidak

20
mempunyai rasa bertanggung jawab. Dan hal-hal ini disebabkan jarang nya para siswa
menggunakan kecerdasan emosional yang mereka miliki dalam mengelola emosi mereka.
Kecerdasan emosional teryata juga jarang sekali mepengaruhi para siswa dalam
memotivasi diri mereka. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan jawaban para siswa diatas
yang mengatakan bahwa jarang sekali mereka termotivasi ketika membaca atau melihat
latar belakang pendidikan orang yang behasil. Dan para siswa juga jarang sekali untuk
mencoba mencontoh orang-orang berhasil disekitarnya. Dan teryata semangat belajar
para siswa juga tidak termotivasi ketika melihat orang-orang sukses yang ada
disekitarnya, hal ini disebabkan sikap tidak mau tahu yang dimiliki para siswa sehingga
mereka merasa tidak peduli dan tidak termotivasi ketika melihat orang-orang disekitarnya
sukses, dikarenakan jarang para siswa menggunakan kecerdasaan emosionalnya dalam
memotivasi diri mereka.
Kecerdasan emosional juga jarang sekali mampu mempengaruhi siswa dalam
mengenali emosi orang lain. Sehingga jarang sekali para siswa merasa peduli ketika
teman atau sahabatnya yang sedang tertimpa musibah, dan jarang sekali para siswa
memberikan dukungan dan semangat kepada teman dan sahabat yang tertimp masalah,
sepertinya para siswa sama sekali tidak memiliki jiwa social dan seakan para siswa
beranggapan hidup yang mereka miliki tidak membutuhkan orang lain, sehingga apabila
ia tertimpa musibah atau masalah maka tidak ada teman dan sahabatnya yang
memberikan dukungan dan semangat kepadanya, dikernakan sifat tidak mau peduli yang
dimiliki para siswa.
` kecedasan emosional juga jarang sekali mampu mempengaruhi siswa dalam
membangun hubungan dengan orang lain. Sehingga jarang sekali para siswa membangun
kedekatan dengan orang lain untuk memnambah pengetahuan, dan jarang sekali para
siswa membangun kedetakatan dengan orang lain karena ia merasa dirinyalah yang
paling pintar, sehingga tidak ada teman dan sahabat yang mau berteman denganya. Halini
dikarenakn para siswa jarang sekali menggunakan kecerasan sepiritual yang ia miliki
untuk membangun hubunga dengan orang lain.

Walapun kendati demikian rata-rata para siwa Madrasah Tsanawiyah Kecamtan


Bahorok jarang sekali menggunakan kecerdasan emosionalnya, namun dari data yang

21
saya peroleh bahwa jawaban para siswa sangat bervariatif atau bermacam-macam, hal ini
dapat diketahui karena ada sebagian siswa yang sangat sering mempergunakan
kecerdasaan emosionalnya untuk memacu semangat belajarnya dan hal ini dapat
diketahui berdasarkan respon atau tanggapan yang diberikan para siswa.
A. yang mana kecerdasaan emosional sering sekali mempengaruhi para siswa
dalam mengenali jati diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Rasa kesetiakawanaan yang saya miliki sering sekali memberikan manfaat
terhadap perestasi belajar saya.
 Kendati dari segi kemampuan intelektual saya rendah, saya malah sering sekali
memotivasi diri saya agar menjadi yang terbaik
 Didalam peroses pemelajaran yang saya lakukan saya sering sekali merasa
semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran, malah saya ingin menjadi yang
terbaik dikelas saya
 Didalam peroses pembelajaran dikelas saya sangat rajin sekali mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru saya, sehingga sering sekali saya meminta tugas
tambahan dari guru saya.

B. kecerdasaan emosional sering sekali mempengaruhi para siswa dalam mengelola


emosi mereka.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya sering sekali memanfaatkan semua potensi yang ada didalam diri saya
secara maksimal, sehingga saya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
ada didalam diri saya.
 Ketika terlalu banyak masalah yang datang didalam kehidupan saya, saya sering
sekali meminta bantuan kepada teman saya. Sehingga setiap masalah mampu
teratasi denagn baik.
 Saya sering sekali mampu mengatasi kesedihan yang terjadi didalam diri saya
sehingga saya tetap merasa tegar dengan masalah yang saya hadapi.
 Saya sering sekali mampu mengahadapi masalah yang datang dalam hidup saya.
Tanpa merasa bimbang sedikit pun

22
C. kecerdasaan emosional sering sekali mempengaruhi para siswa dalam
memotivasi diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya sering sekali mampu mengendalikan diri saya ketika masalah datang
menimpa saya.
 sekitar saya banyak yang berhasil dan sukses, sehingga membuat saya sering
sekali mencoba untuk mencontohnya.
 Saya sering sekali termotivasi ketika membaca atau melihat latar belakang
pendidikan orang yang berhasil.

D. kecerdasaan emosional sering sekali mampu mempengaruhi siswa dalam


mengenali emosi orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 ketika ada seorang teman yang satu kelas dengan saya terkena musibah saya
sering sekali memberikan semangat dan dukungan kepada teman saya yang
tertimapa musibah.
 Saya sering sekali memberikan dukungan dan semangat kepada teman yang
sedang di terpa masalah.,

E. Kecerdasaan emosional sering sekali mampu mempengaruhi siswa dalam


membangun hubungan dengan orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa.
 Saya sering sekali membangun kedekatan dengan orang lain untuk menambah
pengetahuan.
 Saya sering sekali membangun kedekatan dengan orang lain karena saya merasa
saya sangat membutuhkan orang lain dalam hidup saya.
 Saya sering sekali membuat orang lain nyaman karna tingkah laku saya yang
sopan dan membuat teman saya selalu merasa nyaman berada didekat saya.

23
Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang mengenali diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang
lain. maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas teryata ada juaga sebagian
dari para siwa Madrasah yang sangat sering sekali menggunakn kecerdasan emosionalnya
yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya dalam memacu perestasi belajarnya. Hal
ini dapat diketahui karana kecerdasan emosional yang mereka miliki sering sekali
mempengaruhi para siswa dalam mengenal jati diri mereka. dan hal ini disebabkan
karena para siswa sangat sering sekali semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran
yang mereka lakukan, malah mereka merasa sangat antusias dalam mengikuti peroses
pembelajaran. Dan didalam peroses pembelajaran yang dilakukan sebagian para siswa
dikelas mereka sangat sering sekali mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh
gurunya, sehingga mereka selalu mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh
gurunya. Dan hal ini lah yang membuat perestasi para siswa semakin meningkat,
dikarenakan mereka sering sekali menggunakan kecerdasan emosional yang mereka
miliki untuk mempengaruhi mereka dalam mengenali jati diri mereka.
Kecerdasan emosional juga sering sekali mempengaruhi sebagian para siswa dalam
mengelola emosi mereka. Hal ini dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, yang
mengatakan bahwa mereka sering sekali memanfaatkan semua potensi yang ada didalam
diri mereka untuk dapat meraih perestasi didalam bidang sekolah maupun dibidang
lainya, seperti halnya olahraga dan lain-lain. Para siswa malah serig sekali berlatih dan
menggali setiap potensi serta bakat didalam dirinya, bahkan ada sebagian para siswa yang
banyak menemukan bakat atau potensi yang ada didalam dirinya, maka inilah yang
menyebabkan para siswa sangat sering berperstasi dibidang-bidang tertentu seperti olah
raga dan lain-lain, dikarnakan sering sekali para siswa menggali potensi yang ada
didalam dirinya. Dan teryata para siswa juga sering sekali mampu menghadapi stiap
masalah yang datang didalam hidupnya, hal ini dikarenakan seringnya para siswa
mengelola emosi yang ada didalam diri mereka, sehingga hal-hal semacam ini membuat
para siswa mempunyai rasa bertanggung jawab. Dan hal-hal ini disebabkan seringnya

24
para siswa menggunakan kecerdasan emosional yang mereka miliki dalam mengelola
emosi mereka.
Kecerdasan emosional teryata juga sering sekali mepengaruhi sebagian para siswa
dalam memotivasi diri mereka. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan jawaban para siswa
diatas yang mengatakan bahwa sering sekali mereka termotivasi ketika membaca atau
melihat latar belakang pendidikan orang yang behasil. Dan para siswa juga sering sekali
untuk mencoba dan mencontoh orang-orang berhasil disekitarnya. Dan teryata semangat
belajar para siswa juga ikut termotivasi ketika melihat orang-orang sukses yang ada
disekitarnya, hal ini disebabkan seringnya para siswa menggunakan kecerdasaan
emosionalnya dalam memotivasi diri mereka.
Kecerdasan emosional juga sering sekali mampu mempengaruhi siswa dalam
mengenali emosi orang lain. Sehingga sering sekali para siswa merasa peduli ketika
teman atau sahabatnya yang sedang tertimpa musibah, dan sering sekali para siswa
memberikan dukungan dan semangat kepada teman dan sahabat yang tertimp masalah,
dan sepertinya jiwa social yang para siswa miliki mampu menyadarkan mereka bahwa
hidup yang mereka miliki tidak lepas dari bantuan orang lain, sehingga apabila ia tetimpa
musibah atau masalah maka banyak sekali teman dan sahabatnya yang memberikan
dukungan dan semangat kepadanya, dikernakan sifat peduli dan jiwa social yang dimiliki
para siswa. Sehingga ia mampu menggumakan kecerdasan emosional yang ia miliki
untuk mengenali omosi oarng lain.
` kecedasan emosional sering sekali mampu mempengaruhi sebagian siswa dalam
membangun hubungan dengan orang lain. Sehingga sering sekali para siswa membangun
kedekatan dengan orang lain untuk memnambah pengetahuan, dan sering sekali para
siswa membangun kedetakatan dengan orang lain, karena ia merasa membangun
hubungan kedekatan dengan orang lain akan membantu ia untuk menggapai
kesuksesannya dan mengembangkan system berfikir yang ia miliki, sehingga ia
mempunyai banyak sekali teman dan sahabat. Halini dikarenakan para siswa yang sangat
sekali menggunakan kecerasan sepiritual yang ia miliki untuk membangun hubunga
denag orang lain.

25
Walaupun ada sebagian siswa yang sangat sering sekali mengunakan kecerdasaan
emosionalnya dalam peroses pembelajaran. Hal ini hanya dilakukan oleh sebagian siswa
yang ingin memacu perestasi belajarnya. Namun juga ada sebagian dari para siswa yang
sama sekali tidak pernah menggunakan kecerdasan emosionalnya untuk memacu peroses
pembelajaran, hal ini dapat saya ketahui melalui questioner yang saya berikan kepada
para siswa.
Berikut ini adalah jawaban mereka:
A. yang mana kecerdasaan emosional tidak pernah mempengaruhi para siswa
dalam mengenali jati diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Rasa kesetiakawanaan yang saya miliki tidak pernah memberikan manfaat
terhadap perestasi belajar saya.
 Kendati dari segi kemampuan intelektual saya rendah, saya malah sama sekali
tidak pernah memotivasi diri saya agar menjadi yang terbaik
 Didalam peroses pemelajaran yang saya lakukan saya tidak pernah merasa
semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran.
 Didalam peroses pembelajaran dikelas saya sangat malas sekali mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru saya, sehingga tidak pernah sama sekali, saya
mengerjakan tugas yang diberikan guru saya.

B. kecerdasaan emosional tidak pernah mempengaruhi para siswa dalam mengelola


emosi mereka.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya tidak pernah memanfaatkan semua potensi yang ada didalam diri saya secara
maksimal, sehingga saya tidak dapat mengetahi kelebihan apa yang ada didalam
diri saya.
 Ketika terlalu banyak masalah yang datang didalam kehidupan saya, saya tidak
pernah sama sekali meminta bantuan kepada teman saya. Sehingga setiap masalah
yang datang saya tidak bisa menyelesaikannya.
 Saya tidak pernah mampu mengatasi kesedihan yang terjadi didalam diri saya
sehingga saya merasa terus terlarut didalam kesedihan.

26
 Saya tidak pernah mampu mengahadapi masalah yang datang dalam hidup saya.
Sehingga saya tidak mampu untuk menyelesaikannya

C. kecerdasaan emosional tidak pernah mempengaruhi para siswa dalam


memotivasi diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya tidak pernah mampu mengendalikan diri saya ketika masalah datang
menimpa saya.
 sekitar saya banyak yang berhasil dan sukses, namun semua itu membuat saya
tidak pernah peduli, apa lagi mencoba utntuk mencontonya.
 Saya tidak pernah termotivasi ketika membaca atau melihat latar belakang
pendidikan orang yang berhasil.

D. kecerdasan emosional tidak pernah mampu mempengaruhi siswa dalam


mengenali emosi orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 ketika ada seorang teman yang satu kelas dengan saya, terkena musibah saya
tidak pernah sama sekali memberikan semangat dan dukungan kepada teman saya
yang tertimapa musibah.
 Saya tidak pernah sama sekali memberikan dukungan dan semangat kepada teman
yang sedang di terpa masalah.,

E. Kecerdasaan emosional tidak pernah mampu mempengaruhi siswa dalam


membangun hubungan dengan orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa.
 Saya tidak pernah membangun kedekatan dengan orang lain untuk menambah
pengetahuan.
 Saya tidak pernah membangun kedekatan dengan orang lain karena saya merasa
saya tidak membutuhkan orang lain dalam hidup saya.
 Saya tidak pernah membuat orang lain nyaman karna tingkah laku saya yang
kurang sopan.

27
Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang mengenali diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang
lain. maka dapat kita ketahui dari jawaban sebagian para siswa diatas sangat lah
mengejutkan, karena ada juga sebagian para siswa juga mengatakan sama sekali tidak
pernah menggunakan kecerdasaan emosionalnya. para siswa Madrasah Tsanawiyah di
Kecamatan Bahorok juga ada sebagian dari para siswa yang sama sekali tidak pernah
menggunakan kecedasaan emosional yang mereka miliki untuk memotivasi dirinya
dalam memacu perestasi belajarnya. Hal ini dapat diketahui karana kecerdasan emosional
yang mereka miliki jga tidak pernah sama sekali mampu mempengaruhi para siswa dalam
mengenal jati diri mereka. dan hal ini disebabkan karena para siswa tidak pernah
semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran yang mereka lakukan, malah mereka
merasa bosan dalam mengikuti peroses pembelajaran. Dan didalam peroses pembelajaran
yang dilakukan para siswa dikelas mereka sangat malas sekali mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh gurunya, sehingga mereka sama sekali tidak mengerti tentang apa
yang diajarkan oleh gurunya. Dan hal ini lah yang membuat perestasi para siswa
menurun, dikarenakan mereka tidak pernah menggunakan kecerdasan emosional yang
mereka miliki untuk mempengaruhi mereka dalam mengenali jati diri mereka.
Kecerdasan emosional juga tidak pernah sama sekali mempengaruhi para siswa dalam
mengelola emosi mereka. Hal ini dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, yang
mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah memanfaatkan semua potensi yang
ada didalam diri mereka untuk dapat meraih perestasi didalam bidang sekolah maupun
dibidang lainya, seperti halnya bidang olahraga dan lain-lain. Para siswa malah
cenderung tidak mau menggali potensi serta bakat didalam dirinya, bahkan ada para
siswa yang tidak tahu atau sulit sekali menemukan bakat atau potensi yang ada didalam
dirinya, maka inilah yang menyebabkan para siswa jarang berperstasi dibidang-bidang
tertentu seperti olah raga dan lain-lain, dikarnakan para siswa tidak mau menggali potensi
yang ada didalam dirinya.
Dan teryata para siswa juga tidak pernah mampu menghadapi stiap masalah yang datang
didalam hidupnya, hal ini para siswa tidak pernah mengelola emosi yang ada didalam diri

28
mereka, sehingga hal-hal semacam ini membuat para siswa menjadi tidak mempunyai
rasa bertanggung jawab. Dan hal-hal ini disebabkan para siswa tidak pernah
menggunakan kecerdasan emosional yang mereka miliki dalam mengelola emosi mereka.
Kecerdasan emosional teryata tidak pernah sama sekali mampu mepengaruhi para
siswa dalam memotivasi diri mereka. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan jawaban para
siswa diatas yang mengatakan bahwa para siswa tidak pernah termotivasi ketika
membaca atau melihat latar belakang pendidikan orang yang behasil. Dan para siswa juga
tidak pernah mau untuk mencoba mencontoh orang-orang berhasil disekitarnya. Dan
teryata semangat belajar para siswa juga tidak termotivasi ketika melihat orang-orang
sukses yang ada disekitarnya, hal ini disebabkan sikap tidak mau tahu yang dimiliki para
siswa sehingga mereka merasa tidak peduli dan tidak termotivasi ketika melihat orang-
orang disekitarnya sukses, dikarenakan para siswa tidak pernah menggunakan
kecerdasaan emosionalnya dalam memotivasi diri mereka.
Kecerdasan emosional juga tidak pernah mampu mempengaruhi siswa dalam
mengenali emosi orang lain. Sehingga para siswa tidak pernah sama sekali merasa peduli
ketika teman atau sahabatnya yang sedang tertimpa musibah, dan sebagian dari para
siswa juga tidak pernah sama sekali memberikan dukungan dan semangat kepada teman
dan sahabat yang tertimpa masalah, sepertinya para siswa sama sekali tidak memiliki
jiwa social dan seakan para siswa beranggapan hidup yang mereka miliki tidak
membutuhkan orang lain, sehingga apabila ia tertimpa musibah atau masalah maka tidak
ada teman dan sahabatnya yang memberikan dukungan dan semangat kepadanya,
dikernakan sifat tidak mau peduli yang dimiliki para siswa.
` kecedasan emosional juga tidak pernah sama sekali mampu mempengaruhi siswa
dalam membangun hubungan dengan orang lain. Sehingga para tidak pernah sama sekali
siswa membangun kedekatan dengan orang lain untuk memnambah pengetahuan, dan
sebagian dari para siswa juag tidak mau membangun kedetakatan dengan orang lain
karena ia merasa dirinyalah yang paling pintar, sehingga tidak ada teman dan sahabat
yang mau berteman denganya. Halini dikarenakn para siswa jarang sekali menggunakan
kecerasan sepiritual yang ia miliki untuk membangun hubunga dengan orang lain.
Walaupun ada sebagian siswa yang tidak pernah sama sekali mengunakan
kecerdasaan emosionalnya dalam peroses pembelajaran. Namun juga ada sebagian dari

29
para siswa yang kadang-kadang menggunakan kecerdasan emosionalnya untuk memacu
peroses pembelajaran, hal ini dapat saya ketahui melalui questioner yang saya berikan
kepada para siswa.
Berikut ini adalah jawaban mereka:
A. yang mana kecerdasaan emosional kadang-kadang mempengaruhi para siswa
dalam mengenali jati diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Rasa kesetiakawanaan yang saya miliki kadang-kadang memberikan manfaat
terhadap perestasi belajar saya.
 Kendati dari segi kemampuan intelektual saya rendah, saya kadang-kadang
memotivasi diri saya agar menjadi yang terbaik
 Didalam peroses pemelajaran yang saya lakukan saya kadang-kadang merasa
semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran, malah saya ingin menjadi yang
terbaik dikelas saya
 Didalam peroses pembelajaran dikelas saya sangat rajin sekali mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru saya, sehingga kadang-kadang saya meminta
tugas tambahan dari guru saya.

B. kecerdasaan emosional kadang-kadang mempengaruhi para siswa dalam


mengelola emosi mereka.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya kadang-kadang memanfaatkan semua potensi yang ada didalam diri saya
secara maksimal, sehingga saya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
ada didalam diri saya.
 Ketika terlalu banyak masalah yang datang didalam kehidupan saya, saya kadang-
kadang meminta bantuan kepada teman saya. Sehingga setiap masalah mampu
teratasi denagn baik.
 Saya kadang-kadang mampu mengatasi kesedihan yang terjadi didalam diri saya
sehingga saya tetap merasa tegar dengan masalah yang saya hadapi.
 Saya kadang-kadang mampu mengahadapi masalah yang datang dalam hidup
saya. Tanpa merasa bimbang sedikit pun

30
C. kecerdasaan emosional kadang-kadang mempengaruhi para siswa dalam
memotivasi diri mereka
berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 Saya kadang-kadang mampu mengendalikan diri saya ketika masalah datang
menimpa saya.
 sekitar saya banyak yang berhasil dan sukses, sehingga membuat kadang-kadang
saya mencoba untuk mencontohnya.
 Saya kadang-kadang termotivasi ketika membaca atau melihat latar belakang
pendidikan orang yang berhasil.

D. kecerdasaan emosional sering kadang-kadang mampu mempengaruhi siswa


dalam mengenali emosi orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa:
 ketika ada seorang teman yang satu kelas dengan saya terkena musibah saya
kadang-kadang memberikan semangat dan dukungan kepada teman saya yang
tertimapa musibah.
 Saya kadang-kadang memberikan dukungan dan semangat kepada teman yang
sedang di terpa masalah.,

E. Kecerdasaan emosional kadang-kadang mampu mempengaruhi siswa dalam


membangun hubungan dengan orang lain.
Berikut ini adalah jawaban dari para siswa.
 Saya kadang-kadang membangun kedekatan dengan orang lain untuk menambah
pengetahuan.
 Saya kadang-kadang membangun kedekatan dengan orang lain karena saya
merasa saya sangat membutuhkan orang lain dalam hidup saya.
 Saya kadang-kadang membuat orang lain nyaman karna tingkah laku saya yang
sopan dan membuat teman saya selalu merasa nyaman berada didekat saya.

31
Maka berdasarkan jawaban para siswa diatas, dengan pertayaan yang saya berikan
kepada para siswa, yang berkaitan tentang mengenali diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang
lain. maka dapat kita ketahui dari jawaban sebagian para siswa diatas, karena teryata ada
juga sebagian para siswa juga mengatakan bahwa kadang-kadang mereka menggunakan
kecerdasan emosionalnya, selain ada sebagian para siswa yang menyatakan tidak pernah
menggunakan kecerdasan emosionalnya, namun ada juga sebagian siswa yang
menyatakan bahwa kadang-kadang para siswa diMadrasah Tsanawiyah di Kecamatan
Bahorok menggunakan kecedasaan emosional yang mereka miliki untuk memotivasi
dirinya dalam memacu perestasi belajarnya. Hal ini dapat diketahui karana kecerdasan
emosional yang mereka miliki juga kadang-kadang mampu mempengaruhi para siswa
dalam mengenal jati diri mereka. dan hal ini disebabkan karena para siswa yang
terkadang semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran yang mereka lakukan,
sehingga dalam peroses pembelajaran mereka terkadang merasa bosan dalam mengikuti
peroses pembelajaran dan terkadang merasa semangat dalam peroses pembelajaran.
sehinggan didalam peroses pembelajaran yang dilakukan para siswa dikelas mereka
terkadang mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya dan terkadang
malas mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, sehingga mereka sama terkadang
mengerti tentang apa yang diajarkan oleh gurunya dan terkadang mereka tidak mengerti
apa yang di ajarkan oleh gurunya. hal ini lah yang membuat perestasi para siswa
menurun, dikarenakan mereka hanya kadang-kadang saja menggunakan kecerdasan
emosional yang mereka miliki untuk mempengaruhi mereka dalam mengenali jati diri
mereka.
Kecerdasan emosional terkadang mampu mempengaruhi para siswa dalam mengelola
emosi mereka. Hal ini dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, yang
mengatakan bahwa mereka kadang-kadang mampu memanfaatkan semua potensi yang
ada didalam diri mereka untuk dapat meraih perestasi didalam bidang sekolah maupun
dibidang lainya, seperti halnya bidang olahraga dan lain-lain. Dan hal ini membuat para
siswa malah cenderung malas melatih potensi serta bakat didalam dirinya, bahkan ada
para siswa yang tidak tahu atau sulit sekali menemukan bakat atau potensi yang ada
didalam dirinya, maka inilah yang menyebabkan para siswa jarang berperstasi dibidang-

32
bidang tertentu seperti olah raga dan lain-lain, dikarnakan para siswa tidak mau menggali
dan melatih potensi yang ada didalam dirinya. Dan teryata para siswa juga terkadang
mampu menghadapi setiap masalah yang datang didalam hidupnya, hal ini disebabkan
para siswa hanya kadang-kadang saja mampu mengelola emosi yang ada didalam diri
mereka, sehingga hal-hal semacam ini membuat para siswa menjadi bingung dan sulit
menyelesaikan masalah yang datang dalam hidupnya. Dan hal-hal ini disebabkan para
siswa yang hanya kadang-kadang menggunakan kecerdasan emosional yang mereka
miliki dalam mengelola emosi mereka.
Kecerdasan emosional teryata kadang-kadang mampu mepengaruhi para siswa
dalam memotivasi diri mereka. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan jawaban para siswa
diatas yang mengatakan bahwa para siswa kadang-kadang termotivasi ketika membaca
atau melihat latar belakang pendidikan orang yang behasil. Dan para siswa juga
terkadang mau untuk mencoba mencontoh orang-orang berhasil disekitarnya. Dan teryata
semangat belajar para siswa juga kadang-kadang termotivasi ketika melihat orang-orang
sukses yang ada disekitarnya, hal ini disebabkan sikap yang terkadang mau tahu yang
dimiliki para siswa sehingga mereka kadang-kadang termotivasi ketika melihat orang-
orang disekitarnya sukses, dan ini dikarenakan para siswa yang hanya kadang-kadang
saja menggunakan kecerdasaan emosionalnya dalam memotivasi diri mereka.
Kecerdasan emosional juga kadang-kadang mampu mempengaruhi siswa dalam
mengenali emosi orang lain. Sehingga para siswa kadang-kadang merasa peduli ketika
ada teman atau sahabatnya yang sedang tertimpa musibah, dan sebagian dari para siswa
juga kadang-kadang memberikan dukungan dan semangat kepada teman dan sahabat
yang tertimpa masalah, sepertinya para siswa hanya kadang-kadang saja memiliki jiwa
social yang tinggi, sehingga apabila ia tertimpa musibah atau masalah maka sedikit sekali
teman dan sahabatnya yang memberikan dukungan dan semangat kepadanya, dikernakan
sifat yang kadang-kadang peduli yang dimiliki sebagian para siswa.
`

kecedasan emosional juga kadang-kadang mampu mempengaruhi siswa dalam


membangun hubungan dengan orang lain. Sehingga para siswa kadang-kadang mau
membangun kedekatan dengan orang lain untuk menambah pengetahuan yang mereka

33
miliki, dan sebagian dari para siswa juga kadang-kadang mau membangun kedetakatan
dengan orang lain karena ia merasa pengetahuan yang ada didlam dirinya kurang,
sehingga ada sebagian teman dan sahabat yang mau membantunya apabila ia mendapat
kesulitan dalam peroses pembelajaran.

Setelah kita mengetahui jawaban para siswa yang sangat bervariasi dan bermacam-
macam walaupun rata-rata para siswa Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok
jarang sekali menggunakan kecerdasan emosionalnya, dalam peroses pembelajaran dan
untuk memacu semangat belajarnya, namun ada beberapa para siswa yang menyatakan
bahwa dirinya sangat sering sekali mempergunakan kecerdasan emosionalnya, dan ada
juga beberapa siswa yang menyatakan tidak pernah sama sekali menggunakan kecerdasan
emosionalnya dalam peroses pembelajaran, dan bahkan ada beberapa siswa yang
terkadang menggunkan kecerdasan emosionalnya dalam peoses pembelajaran. Hal ini
adalah fakta yang terjadi Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok.

Maka dapat lah kita buat table disteribusi frekuensi.

KECERDASAN EMOSIONAL (x2)

KECERDASAN Statistics
EMOSIONAL (x2) Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
82 - 88 1 .4 .4 .4
89 - 95 4 1.5 1.5 1.9
96 - 102 26 10.0 10.0 11.9
103 - 109 36 13.8 13.8 25.7
110 - 116 70 26.8 26.8 52.5
117 - 123 65 24.9 24.9 77.4
124 - 130 45 17.2 17.2 94.6
131 - 137 12 4.6 4.6 99.2
138 - 143 2 .8 .8 100.0
Total 261 100.0 100.0

Gerafik Histogram nya adalah sebagai berikut:

34
80

70 70
65
60
y
50
nc
ue
45
eq 40
Fr
36
30
26
20
Std. Dev = 10.12
10 12
Mean = 115
0 4 N = 261.00
81,5 88,5 95,5 102,5 109,5 116,5 123,5 130,5 137,5 143,5

KECERDASAN EMOSIONAL (X2)

3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Ahlak


Hasil penelitian hasil belajar mata pelajaran Aqidah Ahlak yang mempengaruhi
perubahan tingkah laku, pola pikir yang dari tidak tahu menjadi tahu dan serta, aqidah
yang benar, dapat saya peroleh saya lakukan dimadrasah Tsanawiyah se-Kecamatan
Bahorok, yang saya peroleh dari peneltian yang saya lakukan kepada 261 siswa
Tsanawiyah yang ada dikecamatan Bahorok dengan 40 pertayaan yang berkaitan tentang
pemahaman, pengetahuan, dan penerapan tentang mata pelajaran aqidah ahlak.
Maka berdasarkan penelitiaan yang saya lakukan dapat diketahui bahwa rata-rata siswa
Tsanawiyah dikecamatan Bahorok jarang menggunakan pemahaman serta menerapkan
pengetahuan pelajaran aqidah ahlak pada peroses pembelajaran serta kehidupannya
sehari-hari. Hal ini dapat saya keahui berdasarakan pertayaan yang saya berikan kepada
261 siswa yang ada di Madrasah Tsanawiyah se-Kecamata Bahorok.
Inilah jawaban para siswa kelas I, II, dan III:
a. para siswa jarang sekali mengetahui pemahaman dan penerapan pengertian
dasar dan tujuan aqidah islam
b. siswa tidak mengetahui apa itu pengetian musrik, munafik fasik dan kafir

35
c. siswa tidak mengetahui apa itu pengertian ahlak yang baik berdasarkan islam
d. siswa tidak mengetahui apa itu iman kepada allah.
e. Siswa tidak mengetaui apa-apa saja sifat allah.
f. Siswa jarang sekali mengetahui bagaimana ahlak-ahlak terpuji rasul
g. Siswa jarang mengetahui apa itu hari akhir

Maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, kenapa para siswa jarang
menerapkan pengetahuan pelajaran aqidah ahlak dalam peroses pembelajaran dan
kehiduapannya sehari-hari. Hal itu dikarnakan mereka tidak mengetahui apa itu iman
kepada allah, apa itu pengertian ahlak yang baik dalam islam, dan apa itu hari akhir. Hal
ini lah yang menyebabkan para siswa jarang menerapkan ilmu dari palajaran aqidah ahlak
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Apa bila para siswa mampu menerapkan ini semua
maka pastilah para siswa akan sering sekali menggunakan kecerdasan sepiritual yang ia
miliki dalam kehidupanya sehari-hari,
Walaupun kendati demikian para siswa jarang sekali menerapkan ilmu aqidah
dalam kehidupan sehari-hari, namun juga ada sebagian dari para siswa yang menyatakan
sering sekali menerapkan ilmu yang ada dipelajaran aqidah ahlak dlam kehidupannya
sehari. Hal ini dapat diketahui berdasarkan pertayaan yang saya berikan kepada para
siswa.
Dan ini lah jwaban mereka :
a. Para siswa sering sekali mengetahui pemahaman dan penerapan pengertian
dasar dan tujuan aqidah islam
b. siswa sering sekali mengetahui apa itu pengetian musrik, munafik fasik dan
kafir
c. siswa sering sekali mengetahui apa itu pengertian ahlak yang baik berdasarkan
islam
d. siswa sering mengetahui apa itu iman kepada allah.
e. Siswa sering mengetaui apa-apa saja sifat allah.
f. Siswa sering mengetahui bagaimana ahlak-ahlak terpuji para rasul.
g. Siswa sering mengetahui apa itu hari akhir.

36
Maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, kenapa para siswa sering
sekali menerapkan pengetahuan pelajaran aqidah ahlak dalam peroses pembelajaran dan
kehiduapannya sehari-hari. Hal itu dikarnakan mereka mengetahui manfaat dan
kegunaan ilmu aqidah ahlak dalam keidupan sehari-hari. Dan para siswa mengerti apa itu
iman kepada allah, apa itu pengertian ahlak yang baik dalam islam, dan apa itu hari akhir.
maka hal ini lah yang menyebabkan para siswa sanagat sering sekali menerapkan ilmu
dari palajaran aqidah ahlak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dan ini lah yang
membuat sebagian para siswa sering sekali menggunakan kecerdasan sepiritual yang ia
miliki dalam kehidupanya sehari-hari karana mereka mengetahui tujuan dan manfaat
menerpakan ilmu aqidah dalam kehidupan sehari-hari

Maka kita diketahui bahwa jawaban diatas yang diberikan para sebagian siswa
adalah. sering sekali menerapakan pegetahuan aqidah ahlak dalam kehiupannya sehari-
hari. Walaupun kendati demikian, hal ini cukup untuk menjadi bekal para siswa untuk
menjadi diri yang lebih baik lagi. Akan tetapi ada juga para siswa yang tidak pernah
menerapakan ilmu pengetauanya tentang aqidah dan ahlak dalam kehidupannya sehari.
Hal ini saya ketahui berdasarkan pertayaan yang saya berikan para siswa
Dan ini laha jawaban para siswa:
a. Para siswa tidak pernah sama sekali mengetahui pemahaman dan penerapan
pengertian dasar dan tujuan aqidah islam
b. siswa tidk pernah sama sekali mengetahui apa itu pengetian musrik, munafik
fasik dan kafir
c. siswa tidak pernah sama sekali mengetahui apa itu pengertian ahlak yang baik
berdasarkan islam
d. siswa tidak pernah mengetahui apa itu iman kepada allah.
e. Siswa tidak pernah mengetaui apa-apa saja sifat allah.
f. Siswa tidak pernah mengetahui bagaimana ahlak-ahlak terpuji para rasul.
g. Siswa tidak pernah mengetahui apa itu hari akhir.
Maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, kenapa para siswa tidak
pernah sama sekali menerapkan pengetahuan pelajaran aqidah ahlak dalam peroses
pembelajaran dan kehiduapannya sehari-hari. Hal itu dikarnakan mereka tidak

37
mengetahui manfaat dan kegunaan ilmu aqidah ahlak dalam keidupan sehari-hari. Dan
para siswa tidak mengerti apa itu iman kepada allah, apa itu pengertian ahlak yang baik
dalam islam, dan apa itu hari akhir. maka hal ini lah yang menyebabkan para siswa tidak
pernah sama sekali menerapkan ilmu dari palajaran aqidah ahlak dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Dan ini lah yang membuat sebagian para siswa tidak penah sama
sekali menggunakan kecerdasan sepiritual yang ia miliki dalam kehidupanya sehari-hari
karana mereka tidak mengetahui tujuan dan manfaat menerpakan ilmu aqidah dalam
kehidupan sehari-hari .

Maka dapat diketahui bahwa jawaban diatas yang diberikan para sebagian siswa
adalah. Tidak pernah sama sekali menerapakan pegetahuan aqidah ahlak dalam
kehiupannya sehari-hari. Hal ini cukup memperhatin sekali, karana apa. Para siswa akan
merasa kesulitan untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan karane hal-hal ini sangat
berpengaruh sekali bagi para siswa. Namun teryata ada juga sebagian dari para siswa
yang kadang-kadang menerapkan ilmu aqidah ahak dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini saya ketahui berdasarkan pertayaan yang saya berikan para siswa
Dan ini laha jawaban para siswa:
a. Para siswa tidak pernah sama sekali mengetahui pemahaman dan penerapan
pengertian dasar dan tujuan aqidah islam
b. siswa tidk pernah sama sekali mengetahui apa itu pengetian musrik, munafik
fasik dan kafir
c. siswa tidak pernah sama sekali mengetahui apa itu pengertian ahlak yang baik
berdasarkan islam
d. siswa tidak pernah mengetahui apa itu iman kepada allah.
e. Siswa tidak pernah mengetaui apa-apa saja sifat allah.
f. Siswa tidak pernah mengetahui bagaimana ahlak-ahlak terpuji para rasul.
g. Siswa tidak pernah mengetahui apa itu hari akhir.

Maka dapat kita ketahui dari jawaban para siswa diatas, kenapa para siswa hanya
kadang-kadang saja menerapkan pengetahuan pelajaran aqidah ahlak dalam peroses

38
pembelajaran dan kehiduapannya sehari-hari. Hal itu dikarnakan mereka tidak
mengetahui manfaat dan kegunaan ilmu aqidah ahlak dalam keidupan sehari-hari. Dan
para siswa tidak mengerti apa itu iman kepada allah, apa itu pengertian ahlak yang baik
dalam islam, dan apa itu hari akhir. maka hal ini lah yang menyebabkan para siswa hanya
kadang-kadang saja menerapkan ilmu dari palajaran aqidah ahlak dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Dan ini lah yang membuat sebagian para siswa hanya kadang-kadang
menggunakan kecerdasan sepiritual yang ia miliki dalam kehidupanya sehari-hari karana
mereka tidak mengetahui tujuan dan manfaat menerpakan ilmu aqidah dalam kehidupan
sehari-hari .

Setelah kita mengetahui jawaban para siswa yang sangat bervariasi dan bermacam-
macam walaupun rata-rata para siswa Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok
jarang sekali menerapkan ilmu pengetahuan aqidah ahlak dalam kehidupan sehari-hari,
dan dalam peroses pembelajaran dan untuk membentuk kecerdasan sepiritual yang
dimiliki para siswa, namun ada beberapa para siswa yang menyatakan bahwa dirinya
sangat sering sekali memnerapkan ilmu aqidah ahlak dalam kehidupanya sehari-hari
untuk mengapai kesuksesannya, namun ada juga beberapa siswa yang menyatakan tidak
pernah menerapkan ilmu aqidah ahlaknya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
dikarenakan para siswa tidak ahu manfaat dan tujuan pembelajaran aqidah ahlak bagi
kehidupan mereka dan serta untuk melatih siswa untuk dapat memperggunakan
kecerdasan sepiritualnya yang mereka miliki. Dan ini adalah fakta yang terjadi Madrasah
Tsanawiyah se-Kecamatan Bahorok bahwa para siswa disana jarang sekali
memperggunakan ilmu aqidah ahlak mereka untuk melatih keerdasan emosional dn
sepiritual yang mereka miliki.

39
Maka dapat lah kita buat table disteribusi frekuensi.

T. Score HASIL BELAJAR. AKIDAH. AHLK (Y )

Statistics
T. Score HASIL BELAJAR.
Cumulative
AKIDAH. AHLK (Y ) Frequency Percent Valid Percent
Percent
24 - 29 6 2.3 2.3 2.3
30 - 35 14 5.4 5.4 7.7
36 - 41 38 14.6 14.6 22.2
42 - 47 45 17.2 17.2 39.5
48 - 53 63 24.1 24.1 63.6
54 - 59 48 18.4 18.4 82.0
60 - 65 30 11.5 11.5 93.5
66- 71 14 5.4 5.4 98.9
72 - 77 3 1.1 1.1 100.0
Total 261 100.0 100.0

Gerafik Histogramnya adalah

70

60 63

50
48
45
40
Frequency 38

30
30

20

10 14 14 Std. Dev = 10.00


Mean = 50
6 N = 261.00
0
23,5 29,5 35,5 41,5 47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5

T. Score HASIL BELAJAR. AKIDAH. AHLK (Y )

40
KESIMPULAN :
Jadi kessimpualan dari penelitian yang saya lakukan bahwa dapat diketahui bahwa
penerapan ilmu pengetahuan aqidah ahlak dapat mempengaruhi sekali kecerdasan
sepiritual dan serta kecerdasan emosional para siswa. Hal ini disebabkan penerapan ilmu
aqidah ahlak sangat penting membentuk kecerdasan sepiritual serta melatih kecerdasan
emosional Para siswa. Semakin sering para siswa menerpkan pemahahaman tentang
aqidah dan ahlak, maka semakin terbentuk dan terlatihlah kecerdasan sepiritual dan
kecerdasan emosionalnya. Dan hal ini akan semakin membuat siswa lebih memacu dan
menggali potensi yang ada didalam dirinya untuk mencapai keberhasilan didalam hidup
nya

41

You might also like