You are on page 1of 3

TUGAS V

NAMA : ABDI SEPTIA PUTRA KELAS : A


PENGETAHUAN DASAR
KEBENCANAAN
NO.BP : 1410922015 NILAI :

RESUME INTERNATIONAL CONFERENCE ON DISASTER MANAGEMENT (ICDM)

SESI II
Narasumber : Harkunti P. Rahayu (IABI-ITB)
Judul : Penanggulangan Tsunami di Kota Padang
Pembahasan :

Tantangan untuk menciptakan Komunitas Masyarakat Pantai yang tangguh terhadap Tsunami :
 Tantangan Lokal
Contoh : Respon masyarakat yang kacau balau terhadap gempa di Banda Aceh tahun 2012
Pemerintah sudah merencanakan dan membangun shelter vertikal bagi masyarakat di dekat
Pantai, namun pada saat gempa terjadi masyarakat enggan untuk mengevakuasi diri ke
shelter vertikal tersebut. Alasan yang paling umum adalah masyarakat menganggap lokasi
shelter vertikal (TVES) terlalu dekat dengan pantai. Sehingga, masyarakat masih mengira
lokasi shelter vertikal tersebut masih kurang aman. Ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat tersebut.
 Karakteristik dari Demografi sosial
Aspek – aspek demografi sosial yang harus diperhatikan :
- Jumlah Penduduk
- Komposisi Penduduk
- Distribusi Penduduk
- Faktor – faktor Non Ekonomi
Pengurangan Resiko terjadinya bencana Tsunami (Tsunami DRR) mempengaruhi modal sosial
dalam menciptakan komunitas masyarakat yang tangguh terhadap bencana Tsunami.
- Contohnya : Dampak dari adanya TVES ( Tsunami Vertical Evacuation Structure ),
mempengaruhi Kepercayaan, Pemakaian Lahan, dan Harga Lahan di kota Padang.
Menyebabkan dibutuhkannya revisi perencanaan tata ruang wilayah kota.

SESI III
Narasumber : Prof. Richard Halgh ( Universityof Huddersfield, United Kingdom )
Judul : Memobilisasi Institusi Pendidikan Tinggi untuk mendukung capacity building dalam
Pengurangan resiko terjadinya bencana
Pembahasan :
Apa peran yang bisa diemban institusi pendidikan tinggi dalam pengurangan resiko bencana ?
1. Menghubungkan masyarakat per daerah maupun secara internasional.
2. Memfasilitasi dialog penentuan kebijakan, berbagi ilmu, dan pengembangan kapasitas
institusi terkait.
3. Mengembangkan program pendidikan yang fleksibel dan dapat di atur dengan baik.

SESI III
Narasumber : Prof. Louise K. Comfort ( University of Pittsburgh, USA)
Judul : ‘Hazard SEES : Sebuah pendekatan sosio teknis yang berkelanjutan untuk mendeteksi,
memitigasi, dan membangun ketahanan terhadap bahaya bencana.’
Pembahasan :
Mendesain sebuah sistem informasi kebencanaan :
- Jaringan sensor dan kabel bawah laut
 Usaha untuk membedakan Gempa yang Tsunamigenic (dapat menyebabkan
tsunami) dari getaran seismiknya.
 Mengases perubahan dalam gelombang getaran dari sensor tekanan dasar laut.
- Jaringan Perangkat Elektronik (PI) daratan
- Infrastruktur
- Jaringan Media Sosial
Alur Sistem Informasi Kebencanaan kerjasama antara BMKG dengan USA :
1. Terjadi bencana gempa bumi
2. Getaran akan di tangkap oleh sensor node bawah laut
3. Para ahli BMKG mendapatkan Grafik Sea Level Vs Time .
4. Melakukan refraksi di laut
5. Informasi dikirim dari kabel ke daerah pantai / satellite
6. Informasi diolah dan disebarkan ke masyarakat oleh INATEWS/ BMKG.

SESI IV
Narasumber : Prof. Eun Chul Shin (Incheon National University)
Judul : Studi kasus aplikasi Geotextile Tube dalam kontruksi Sea Dike dan Pelindung Pantai
Pembahasan :

Geotextile Tube dibuat dari lapisan bahan permeable yang dijahit.


- Digunakan sebagai pelindung erosi pantai (USA)
- Digunakan sebagai Tanggul terbenam untuk manajement pelindung pantai (Malaysia)
-

You might also like