You are on page 1of 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material
yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi
(terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berguna
sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, disamping
itu tanah berfungsi juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal
usulnya, penyebaran ukiuran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat
pemampatan bila dibebani (compressibility), kekuatan geser, kapasitas daya
dukung terhadap beban, dan lain-lain.
Apabila tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, maka tanah
tersebut dapat diremas-remas (remolded) tanpa menimbulkan retakan. Sifat
kohesif ini disebabkan adanya daya serap air (absorbed water) di sekililing
permukaan dari partikel lempung. Pada awal tahun 1990, seorang ilmuwan dari
swedia bernama Atterberg mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan
sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi. Bilamana
kadar air sangat tinggi, campuran tanah dan air akan menjadi sangat lempek
seperti cairan. Oleh karena itu, atas dasar air yang dikandung tanah, tanah dapat
dipisahkan ke dalam empat keadaan dasar, yaitu: padat, semi-padat, plastis, dan
cair.
Kadar air dinyatakan dalam persen, di mana terjadi transisi dari keadaan
padat ke keadaan semi-padat didefinisikan sebagai batas susut (shrinkage limit).
Kadar air di mana transisi dari keadaan semi-padat ke keadaan semi-padat ke
keadaan plastis terjadi dinamakan batas plastis (plastic limit), dan dari keadaan
plastis ke keadaan cair dinamakan batas cair (liquid limit). Batas-batas ini dikenal
juga sebagai batas-batas Atterberg (Atterberg Limit).

Samsul Arifin.Laporan Praktikum Mekanika TanahBab I-1


Dalam praktikum kali ini kita akan membahas tentang pemadatan
tanah.Pemadatan adalah proses pengeluaran udara-udara yang berada dalam pori-
pori tanah dengan cara mekanis. Diharapkan setelah melakukan percobaan ini,
praktikan dapat memahami tentang penentuan batas cair dan batas plastis serta
dapat mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan laboratorium maupun di
lapangan.

1.2 Tujuan percobaan:


1. Untuk mengelurkan udara yang ada dalam tanah.
2. Untuk mengetahui cara serta perhitungan dari pemadatan tanah
3. Untuk mengetahui nilai maksimum dari pemadatanyang terbaik/maksimum
pada kondisi kadar air.

Samsul Arifin.Laporan Praktikum Mekanika TanahBab I-2

You might also like