You are on page 1of 2

DISCHARGE PLANING

(PERENCANAAN PASIEN PULANG)

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
Kepala UPTD
PEMERINTAH KABUPATEN
Puskesmas
BOJONEGORO Tanjungharjo
DINAS KESEHATAN
UPTD dr. Fifin erliana
PUSKESMAS NIP 19790220 200501 1 007
TANJUNGHARJO

1. Pengertian Discharge Planning (Perencanaan Pulang) merupakan komponen sistem perawatan


berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk
perawatan berlanjut pada klien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan
masalah dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang
terjangkau (Doenges & Moorhouse: 94-95).

2. Tujuan membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Discharge planning yang efektif juga menjamin perawatan yang berkelanjutan di saat
keadaan yang penuh dengan stress.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No…………tentang Standart Discharge Planning


(Perencanaan Pulang)

4. Referensi Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta
Brunner and Suddart 2003. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.
5. Langkah- Jenis Jenis Kepulangan Pasien :
langkah 1. Conditional discharge (pemulangan sementara)
prosedur 2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
3. Jodocal discharge (pulang paksa)
Persiapan :

1. Kepala Ruangan perawatan (KARU)


2. Ketua Perawatan
3. Lembar disharge planning
4. Hasil pemeriksaan pasien
5. Surat
6. Buku cacatan dokter
7. Pasein
8. Keluarga Pasien

Pelaksanaan kegiatan :

1. Petugas datang keruangan perawatan pasien akan pulang


2. Petugas membuka acara discharge planning kepada pasien dan keluarga
3. Petugas menerangkan kepada pasien ataupun keluarga pasien tentang keadaan
pasien yang sebenarnya (jenis kepulangan pasien) sesuai dengan petunjuk
dokter
4. Petugas memberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet,
waktu kontrol, tempat control yang diinginkan pasein dan keluarga
5. Petugas menerangkan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
6. Petugas menerangkan Obat-obatan yang dihentikan, walaupun obat-obatan
pasien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa pulang oleh pasien serta
ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
7. Petugas memberikan berkas untuk kontrol meliputi diagnosa penderita, terapi
yang diberikan serta hasil pemeriksaan penunjang kepada pasien atau keluarga
guna diberikan kepada dokter yang ditujuk pasien
8. Petugas menyediakan format discharge planning
9. Petugas mendokumentasikan discharge planning meliputi agenda discharge
planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan)
10. Keluarga menyetujui dan menandatangani format discharge planning
kepada petugas

6. Diagram Alir
Menyiapkan discharge
planning

Karu dan Ketua perawatan datang ke ruangan pasien

Konseling discharge planning

Menandatangani form persetujuan discharge planning

Pasien Pulang

7. Unit terkait Poli Umum, Rawat Inap, Poli KIA, Pustu, Ponkesdes / Polindes, Poli Gigi, Poned

You might also like