Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Dari berbagai belahan dunia dengan beragam budaya dan sistem sosial,
Negara Indonesia yang tinggal dalam jangka waktu lama dan unskil yang
dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. 1
Berdasarkan Data Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2011 s.d
1 2011 586.802
2 2012 494.609
3 2013 512.168
4 2014 429.872
5 2015 275.736
6 2016 212.900
*Sumber (BNP2TKI)
Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri saat ini
Wahid jumlah TKI yang bekerja diluar negeri pada tahun 2016 adalah
3 https://m.detik.com/finance/ekonomi-bisnis/2194313/jumlah-tki-capai-65-juta-tersebar-di-142-
negara
3
dan terjadi proses reproduksi. Ada tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti,
perempuan dewasa. Pada tahap ini relasi yang terjadi berupa relasi pasangan
suami istri. Ketika anak pertama lahir, muncullah bentuk relasi yang baru,
yaitu relasi orang tua-anak, ketika anak berikutnya lahir muncul lagi bentuk
relasi yang lain, yaitu relasi sibling (saudara sekandung). Ketiga macam relasi
tersebut merupakan bentuk relasi yang pokok dalam suatu keluarga inti.
Lembaga keluarga tidak selalu menjadi tempat yang baik bagi
karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi dan terjadi proses
reproduksi. Ada tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti, keluarga poligami, dan
keluarga batih.5
Pada umumnya keluarga dimulai dengan perkawinan laki-laki dan
perempuan dewasa. Pada tahap ini relasi yang terjadi berupa relasi pasangan
suami istri. Ketika anak pertama lahir, muncullah bentuk relasi yang baru,
yaitu relasi orang tua-anak, ketika anak berikutnya lahir muncul lagi bentuk
relasi yang lain, yaitu relasi sibling (saudara sekandung). Ketiga macam relasi
tersebut merupakan bentuk relasi yang pokok dalam suatu keluarga inti.
4 Sri Lestari, Psikologi Keluarga; Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga,
(Jakarta: Kencana,2012), h. 1-3.
5 Ibid., h. 1-3.
4
Dalam keluarga yang lebih luas anggotanya atau keluarga batih, bentuk-
bentuk relasi yang terjadi akan lebih banyak lagi, misalnya kakek/nenek-cucu,
berbeda.6
Keluarga menyediakan hubungan sosial dan lingkungan yang penting
orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar
potensi keberagamaan. Potensi ini baru dalam bentuk sederhana, yaitu berupa
kecenderungan untuk tunduk dan mengabdi ini tidak salah, maka perlu
adanya bimbingan dari luar. Secara kodrati orang tua merupakan pembimbing
pertama yang mula-mula dikenal anak. Oleh karena itu, Rasul Allah SAW
ditelinga kanannya dan iqamat ke telinga kirinya. Lalu pada usia ketujuh hari
(sebaiknya) sang bayi di aqiqahkan dan sekaligus diberi nama yang baik,
sebagai doa dan titipan harapan orang tua agar anaknya menjadi anak yang
6 Ibid., h. 9.
7 Karlinawati Silalahi dan Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2010), h. 162.
sholeh. Disamping itu, kepada anak diberikan makanan yang bergizi dan
kasih sayang, serta dibiasakan pada perkataan, sikap dan perbuatan yang baik
melalui keteladanan kedua orang tuanya. Lebih lanjut, saat anak menginjak
usia tujuh tahun, secara fisik mereka dibiasakan untuk menunaikan shalat
menunaikan shalat secara rutin dan tepat diperketat (disiplin). Pada jenjang
bernilai pendidikan.9
Oleh karenanya, saking urgennya pembinaan dan pendidikan sang anak
sehingga bisa menjadi anak yang shalih, Allah ta’ala langsung membebankan
tanggung jawab ini kepada kedua orang tua. Allah ta’ala berfirman:
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu.”10
partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak. Orang tualah yang
9 Ibid,. h. 24-25.
pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang
disadari.
orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar
potensi keberagamaan. Potensi ini baru dalam bentuk sederhana, yaitu berupa
kecenderungan untuk tunduk dan mengabdi ini tidak salah, maka perlu
adanya bimbingan dari luar. Secara kodrati orang tua merupakan pembimbing
pertama yang mula-mula dikenal anak. Oleh karena itu, Rasul Allah SAW
ditelinga kanannya dan iqamat ke telinga kirinya. Lalu pada usia ketujuh hari
(sebaiknya) sang bayi di aqiqahkan, dan sekaligus diberi nama yang baik,
sebagai doa dan titipan harapan orang tua agar anaknya menjadi anak yang
11 Karlinawati Silalahi dan Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman,
h. 162.
sholeh. Disamping itu, kepada anak diberikan makanan yang bergizi dan
kasih sayang, serta dibiasakan pada perkataan, sikap dan perbuatan yang baik
melalui keteladanan kedua orang tuanya. Lebih lanjut, saat anak menginjak
usia tujuh tahun, secara fisik mereka dibiasakan untuk menunaikan shalat
menunaikan shalat secara rutin dan tepat diperketat (disiplin). Pada jenjang
bernilai pendidikan. 13
terjadi yakni dari kehidupan yang damai tentram beralih kepada kehidupan
yang serba gelisah, cemas, penuh persaingan, materialistis dan egoistis. Hal
ini dapat memberikan dampak negative terhadap perilaku anak, seperti tidak
betah dirumah walaupun serba mewah, keadaan psikis anak semakin parah
Desa Lenek merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Aikmel
13 Ibid,. h. 24-25.
Dari hasil observasi awal, jumlah TKI di desa lenek sebanyak 48 orang,
sehingga orang tua di Desa Lenek banyak yang tidak menjalankan tanggung
Timur).
B. Fokus Kajian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus
keagamaan anak.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan bagi
sesuai dengan tumbuh kembang anak. Serta peneliti sendiri agar dapat
Sesuai dengan judul penelitian yang akan di teliti, maka yang menjadi
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah salah satu keluarga. Sedangkan
10
E. Telaah Pustaka
1. Erlin Dwi Kusrina, dengan judul: Gambaran Pola Asuh Balita (1-5
mendidik anak yang merupakan suatu kewajiban dari setiap orang tua
masyarakat pada umumnya. Masa balita adalah masa emas dalam rentang
yang luar biasa dan tahapan ini merupakan masa ideal untuk mempelajari
berbagai keterampilan. Jenis pola asuh ada tiga macam yaitu, otoriter,
TKI, sehingga rela meninggalkan anaknya di usia balita. Peran besar pada
masa depan terdapat di usia balita. Oleh karena itu penelitian ini
Ponorogo.16
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 33 responden diperoleh 3
primitif dan 24 responden dominan pola asuh demokratis. Pola asuh yang
lebih berfokus pada pola asuh anak balita, sedangkan peneliti sendiri lebih
anak asuh di PSAA Harapan Mataram sudah berjalan dengan baik karena
menjadi tauladan atau contoh yang baik bagi semua anak asuh yang ada di
17,, Herniati, Peran Bimbingan Mental Spiritual Dalam Membangun Perilaku Beragama Anak
Asuh di PSAA Harapan Mataram (Skripsi, IAIN Mataram Fakultas Dakwah dan Komunikasi
2015). H. 107.
12
yang terdiri dari suami,istri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan
masyarakat manusia.
b. Perilaku keagamaan anak
Perilaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara mengartikan
perilaku19
Perilaku keagamaan seorang anak pada dasarnya tidak terlepas dari
b) Syariah
Syariah menurut hukum Islam, sebagaimana dikutip dari buku
sebagai ilmu tata krama, ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku
berbeda dengan bentuk konsep keluarga sakinah yang ada pada hukum
Allah SWT. dan Rasul-Nya, maupun peraturan yang dibuat oleh para
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
membutuhkan.
2) Fungsi kooperatif untuk menjamin kontinuitas sebuah
keluarga.
3) Fungsi regeneratif dalam menciptakan sebuah generasi
berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya pada masa yang akan datang.
dikehendaki..25
yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan pada situasi
yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami
subjek pada waktu penelitian, sebagai mana yang akan ditetapkan peneliti
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer meliputi: anak yang menjadi pusat penelitian, orang tua dan
26 Ibid., h. 36.
27Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 62.
18
dilakukannya penelitian.
penelitian ini akan digunakan beberapa cara pengumpulan data antara lain:
a. Observasi
Menurut S. Margono, Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
informen.29
28Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan; Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi
aksara, 2009), h. 173.
foto-foto.
Peneliti akan mencari data tentang peran keluarga dalam
5. Analisis Data
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
didapatkan.
6. Validitas Data
Untuk menetapkan keabsahan data dan untuk memperoleh data yang
observasi. Hal ini untuk membandingkan apa yang dilihat daengan apa
33Afifuddin dan Beni, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung : Pustak Setia, 2012), h. 143.
21
penelitian.34
Peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan
penelitian.35
Peneliti akan meminta teman untuk memeriksa kembai dokumen-
terdiri atas:
1. Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang : konteks penelitian,
fokus penelitian, tujuan dan manfaat dan tujuan penelitian, ruang lingkup
35Ibid, h. 332.
22
dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, kerangka teori dan
sistematika pembahasan.
2. Bab II paparan data dan temuan menguraikan tentang: gambaran
Tamansari.
4. Bab IV Penutup kesimpulan dan saran.
23
BAB II
hanya berjumlah 140 orang. Jumlah 140 ini tidak bisa berkembang biak
karena pengaruh desanya. Pada masa itu yang jadi penoak desa (pimpinan
desa) BALOQ DASA. Baloq dasa hanyalah pimpinan desa (bukan seorang
perkampungan baru yang pertamakali dibuat itu diberi nama Gubuk Koloh
perpindahan tersebut, hanya saja pada waktu itu diketahui nahwa agama
diantaranya Dusun. Koloh Motong, Dusun Karang Luar, Dusun Gubuk Jero,
Dusun Dasang Montong, Dusun Paok Pondong Lauk, Dusun Kali Sinta,
Dusun Otak Desa Timur dan Dusun Karang Ranjong Baret. Batas-batas
hingga Kali Sinta adalah 315,978 Ha/M2, jumlah penduduk di desa ini 4.486
37
25
Jarak desa dengan dusun dengan desa lumayan dekat dapat di tempuh
antara desa dan dusun cukup baik, karena banyak kendaraan yang
melewati jalan tersebut. Seperti Mobil Keri, Sepeda Motor, Cidomo dan
Lenek merupakam satu dari 9 desa dan kelurahan yang ada di kecamatan
terlihat arah dan koordinasi antara kepala desa, staf dan para kepala dusun.
Bagan 1
KEPALA DESA
BPD
H.ICHSAN
26
SEKRETARIS DESA
TOHRI,S.Ag
pemerintahan yang ada di Desa Lenek terdiri dari kepala desa sebagai
orang kepala urusan (KAUR), dan empat belas orang kepala dusun
seperti yang peneliti kutip pada buku profil desa, jumlah penduduk Desa
Lenek adalah 9565 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebnyak 4.486 jiwa dan
Tabel. 2.1
4.48 Ora
Jumlah Laki-laki
6 ng
4.59 Ora
Jumlah Perempuan
0 ng
9.07 Ora
Jumlah Total
6 ng
2.81
Jumlah Kepala Keluarga KK
0
Sumber : profil Desa Tamansari39
5. Keadaan Msyarakat
a. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi masarakat Desa Tamansari sebagian besar
Tabel 2.2
40 Ibid., h. 12.
29
Oran
Pegawai Negeri Sipil Orang
28 g 18
Pengrajin Industri Rumah Oran
21 Orang
Tangga 4 g
8
Oran
Pedagang Keliling Orang
16 g 14
Oran
Peternak Orang
367 g 36
Oran
Nelayan Orang
- g -
Oran
Montir Orang
7 g -
Oran
Dokter Swasta Orang
- g -
Oran
Bidan Swasta Orang
- g 3
Oran
Perawat Swasta Orang
- g 5
Oran
Pembantu Rumah Tangga Orang
1 g 16
Oran
TNI Orang
1 g -
Oran
POLRI Orang
3 g -
Pensiunan PNS/ TNI/ Oran
Orang
POLRI 4 g -
Pengusaha Kecil dan Oran
Orang
Menengah 23 g 22
Oran
Pengacara Orang
- g -
Oran
Notaris Orang
- g -
Oran
Dukun Kampung Terlatih Orang
2 g 5
Oran
Jasa Pengobatan alternatif Orang
- g -
Oran
Dosen Swasta Orang
- g -
Oran
Pengusaha Besar Orang
3 g -
Oran
Arsitektur Orang
- g -
Oran
Seniman/ Artis Orang
- g -
Karyawan Perusahaan Oran Orang
30
Swasta 1 g 2
Karyawan Perusahaan Oran
Orang
Pemerintah 3 g -
Sumber: profil Desa Lenek41
b. Keadaan Agama
Keadaan agama masyarakat Desa Lenek 100 % masyarakat yang
Tabel 2.3
Agama
Tuhan YME - ng - ng
Aliran Kepercayaan Ora Ora
Lainnya - ng - ng
Ora 4. Or
Jumlah 4.48
ng 590 ang
6
Sumber: profil Desa Lenek42
hari atau setelah sholat ashar, dan yang menjadi tenaga pengajar adalah
Bu
Jumlah Masjid 3
ah
2 Bu
Jumlah Musholla
0 ah
Sumber: profil Desa Lenek
salah satu motivasi untuk anak-anak mereka sekolah dan belajar. Kondisi
manusia. Sarana pendidikan yang tidak baik atau buruk tentu akan
daerah atau wilayah. Oleh karena itu Desa Lenek Kecamatan Aikmel
Tabel1.3
Jumlah Lembaga Pendidikan Di Desa Lenekt Kecamatan Lombok
Timur
1 √ - √ - 30 230
Tsanawiyah
Aliyah - - - - - - -
Ponpes - - - - - - -
Perguruan
- - - - - - -
Tinggi
SLB - - - - - - -
Sumber : Profil Desa Lenek
Sistem nilai dan kebudayaan di desa ini masih kental dan masih di
terapkan sampai sekarang. Baik itu dalam bidang agama, sosial maupun
adat istiadat43
1) Bidang Keagamaan
Aktivitas keagamaan di desa ini yang diadakan masyarakat
3) Bidang social
Kebiasaan adat istiadat masyarakat Desa Tamansari tidak jauh
dewasa, tidak terlepas dari kokoh pondasi yang dibangun oleh lingkungan
keagamaan pada anak tidak hanya akan melandasi tingkah laku yang nampak,
tetapi juga mewarnai sikap, pemikiran dan kemauan bimbingan agama serta
sehingga orang tua di Desa Lenek banyak yang tidak menjalankan tanggung
pendidkan dari keluarga suatu hal yang harus dan wajib dilaksanakan karena
mengingat anak adalah amanah dan tanggung jawab yang harus dididik dari
melaksanakan sholat dan menghapal tentang iman, islam dan ibadah lainnya
tidak terlepas dari cara tersebut, orang tua juga mencontohkan prilaku baik
Sedangkan dari informasi lain yang penulis peroleh dari salah satu
orang tua a di Ledang jero Desa Lenek Inaq Halimah mengungkapkan bahwa:
Menurut pak Jumahir di tempat berbeda yang juga warga Desa Lenek
65Ibid, h. 115.
Terlihat jelas perbedaan antara anak yang keluarganya masih utuh dengan
anak yang keluarganya broken home. Anak yang keluarganya broken home
lebih senang menyendiri dalam bermain, kurang ingin bekerja sama, kurang
teratur, kurang kreatif. Mereka lebih senang mengamati permainan daripada
ikut bermain. Ketika ia ingin bermain bersama temannya, ia lebih memilih
teman main yang usianya lebih kecil atau lebih cenderung memilih teman
putri daripada ia memilih teman pria yang sebaya. 67
Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa anak yang
dari keluarga broken home jika bermain mereka akan memilih teman yang
lebih kecil darinya. Irwan Maulana yang sudah berumur 7 tahun lebih
memilih teman bermainnya yaitu anak umur 4 atau 5 tahun. Yudi saputra
yang sudah berumur 14 tahun lebih memilih teman bermainnya yaitu anakanak
yang berumur 7-10 tahun, begitu pula denagn Arman yang sudah
berumur 14 tahun lebih memilih teman bermain anak berumur 7-10 tahun.68
Masih membahas tentang dampak keluarga broken home terhadap kesulitan
belajar anak. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang
tua, Sahuri ibu tiri dari Irwan Maulana mengungapkan bahwa:
“Kami bercerai karena sudah tidak adanya kecocokan antara kami dan
itu semua dikarenakan banyak hal salah satunya yaitu karena saya
ingin mempunyai seorang anak. Walaupun saya sebagai ibu tiri saya
sering menyuruh dia untuk belajar tapi dia yang tidak mau untuk
belajar.Karena dia tidak mau untuk belajar maka saya tidak tahu dia
mengalami kesulitan atau tidak dalam belajarnya.”69
66Algi,wawncara, merce Timur, 22 Mei 2013.
67Dagun, Psikologi, 121.
Senada dengan yang disampaikan oleh Mawardi ayah kandung dari Irwan
Maulana mengatakan bahwa:
“Memang saya tidak pernah mendampinginya dalam belajar karena
saya jarang di rumah karena tuntutan pekerjaan. Tapi jka saya di
rumah, saya memberikan bimbingan supaya dia rajin sekolah dan
mengaji.Ketika dia tidak mendengarkan perkataan saya dia akan
mendapatkan hukuman.”70
Senada dengan yang disampaikan oleh Nawar ayah dari Rian Aditia Yudistira
mengatakan bahwa:
“Saya memberikan perhatian kepada anak-anak saya seperti mengajak
bermain, memberikan uang, membelikan mainan. Saya tidak pernah
mendampinginya dalam belajar karena dia lebih sering tinggal
bersama kakek dan neneknya. Akan tetapi saya selalu menyuruhnya
untuk belajar, mengaji, akan tetapi anaknya yang kadang-kadang tidak
42
mau belajar.71
Senada dengan yang disampaikan oleh Helinawati ibu dari Yudi Saputra
mengatakan bahwa:
“Walaupun saya tidak tinggal bersama anak saya karena saya menikah
lagi, tapi saya masih memperhatikan pendidikannya. Akan tetapi saya
sering pulang untuk melihat keadaannya dan memberikan uang.Saya
tidak pernah mendampinginya dalam belajar karena kita tidak tinggal
bersama, dan menurut saya ada pamannya yang akan
mengajarainya”.72
Hal yag sama disampaikan oleh Supriadi orang tua dari Algi mengatakan
bahwa:
“Saya selalu memperhatikan anak saya seperti menyuruhnya untuk
belajar dan sebagainya, orang tua mana yang tidak mau supaya
anaknya mendapatkan yang terbaik.Akan tetapi anak saya lebih
senang tinggal bersama kakek dan neneknya mungkin itu karena saya
jarang di rumah karena saya harus bekerja. Akan tetapi semua yang
saya kerjakan untuk membahagiakan keluarga dan anak-anak
70Sahuri,wawancara, Merce Barat, 23 Mei 2015.
71Nawar, wawancara, Merce Barat, 23 Mei 2015.
72Helinawati, wawancara, Merce Barat, 23 Mei 2015.
BAB III
PEMBAHASAN
dan sesuai dengan paparan data dan temuan dalam bab sebelumnya, maka dalam
bab ini diuraikan dalam bentuk penafsiran terhadap apa yang diperoleh dari
Anak di Desa Lenek Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur yang melipui
dua masalah yaitu Peran Keluarga TKI dalam Meningkatkan Prilaku Keagamaan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap persoalan yang dibahas dalam bab
berikut :
Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk remaja seperti sarana olah raga,
sarana keagamaan, sarana rekreasi, dan lain-lain. Selain itu juga harus
tercipta keluarga yang tenang, damai, penuh kasih sayang, dan perhatian
45
kekeliruan. Karena itu tidak ada salahnya jika kita saling mempringati dalam
hal kebaikan (Amar Ma’ruf Nahi Mungkar). Adapun saran-saran yang ingin
perhatian dan kasih sayang kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang
nyaman dan Perlunya penanaman dasar agama yang kuat pada anak-anak
sejak dini.
2. Untuk anak hendaklah menyadari bahwa masa depanmu berada
jawab bersama dalam mendidik anak, entah itu anak pejabat, anak tuan