Professional Documents
Culture Documents
Feidihal(1)
(1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang,
ABSTRACT
The Level noise of Polytechnic Workshop Machine and its influence to student have been
studied. Appliance of Sound Level Meter and of questioner used in examination with
analyzing data of unvaried by using analyzer method of editing, coding, and entry of
cleaning. Result of research show noise intensity have exceeded value float boundary that
is 88 dB (A) as well as have exceeded standard quality of noise level for environment
school that is 55 dB (A). Referring to that, it has been made a comprehensive controlling
operation of noise program that is Hearing Conservation Program. Pursuant to result of
research, the noises have the character such as caused physiological trouble,
psychological, hearing trouble and communications continuously. Physiological troubles in
the form of sigh feel headache and less concentration in executing practice. Other
disturbances are hearing trouble that caused the students must be screaming each other in
communication.
Keyworks: Enviromental Noise Pollution, Safety Health and Enviromental Protection
1. PENDAHULUAN mahasiswa. Bila gangguan pendengaran dirasakan
semakin berat barulah menyadari. Namun hal itu
1. 1 Latar Belakang
sering dikaitkan dengan faktor bertambah usia
Politeknik merupakan suatu sistem pendidikan vokasi ataupun sebah lainnya. Kebisingan ini tidak saja
yang menerapkan 60% teori dan 40% praktek. Hal ini menimbulkan gangguan pendengaran, tetapi juga
bertujuan untuk menciptakan manusia yang siap dapat menimbulkan gangguan terhadap fisiologis,
pakai dan dapat mengisi lapangan pekerjaan yang psikologis, kenikmatan kerja, gangguan konsentrasi
bersifat menengah pada industri. kerja dan gangguan komunikasi yang mana semua
efek kebisingan itu dapat menyebabkan kerugian
Sehubungan dengan itu, maka mahasiswa Politeknik
terhadap mahasiswa.
memerlukan tempat praktek yang cukup lengkap dan
memadai untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang Kebisingan pada lingkungan pendidikan rnerupakan
diperoleh yaitu salah satunya adalah bengkel. suatu permasalahan cukup serius dan harus
diperhatikan, karena penggunaan mesin-mesin yang
Bengkel Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri memungkinkan untuk praktek seringkali identik
Padang terdapat alat dan peralatan mesin berteknogi
dengan kehadiran sumber suara bising. Sampai saat
yang menghasilkan bunyi yang cukup keras dalam
ini ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
menjalankan aktivitas dibengkel tersebut Suara
untuk mengatasi suara bising oleh mesin masih
tersebut apabila intensitasnya terlalu tinggi akan
terbatas, namun bagaimanapun pengendalian
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan kebisingan merupakan tuntutan yang harus
sekitarnya, terutama apabila suara itu tidak diperhatikan oleh dunia pendidikan. Bunyi yang
dikehendaki yang dikenal sebagai kebisingan.
dihasilkan oleh mesin-mesin tersebut mengganggu
Keinginan untuk memperoleh lingkungan yang
bagi praktek mahasiswa. Maka diduga bahwa bunyi
nyaman pada bengkel jelas tidak menghendaki
tersebut merupakan suatu kebisingan yang dapat
kehadiran suara bising dalam lingkungan kampus digolongkan akan mempengaruhi mahasiswa.
Berbagai macam gangguan dan pengaruh kebisingan Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah
terhadap rnahasiswa merupakan ancaman yang dapat
dilaksanakan sebelurnnya bahwa kebisingan di
menurunkan kualitas kehidupan mahasiswa tersebut.
lingkungan bengkel Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Pengaruh utama terhadap kesehatan adalah kerusakan Negeri Padang bersumber dari mesin-mesin yang
pada indera pendengaran yang dapat menyebabkan digunakan mahasiswa sebagai sarana praktek.
ketulian. Seringkali mahasiswa yang terkena dampak
1.2. Tujuan dan Manfaat
kebisingan tidak menyadari adanya penurunan
pendengaran, karena umumnya gangguan akibat Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat
kebisingan baru disadari setelah jangka waktu yang kebisingan dan sejauh mana pengaruhnya terhadap
lama dengan gejala yang tidak diperhatikan oleh aktifivitas kerja mahasiswa di dalam ruangan bengkel
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, Juni 2007 ISSN 1829-8958
Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Penelitian Ketinggian bunyi menyatakan apakah bunyi tersebut
ini akan bermanfaat sebagai masukan untuk tinggi, seperti bunyi suling atau biola, atau rendah,
mencapai proses pendidikan yang lebih baik. seperti bunyi bass drum atau senar bass. Besaran
fisika yang menentukan ketinggian bunyi adalah
2.TINJAUAN PUSTAKA
frekuensi. Makin rendah Frekuensi makin rendah
2.1 Bunyi ketinggian dan makin tinggi frekuensi makin tinggi
ketinggian bunyi. Telinga manusia dapat mendengar
Gelombang mekanis yang terjadi di alam dan paling
frekuensi dalam jangkauan 20Hz - 20.000Hz.
penting dalam kehidupan sehari-hari adalah Jangkauan ini disebut jangkauan pendengaran, yang
gelombang longitudinal yang merambat dalam suatu mana jangkauan ini berbeda dari orang ke orang.
medium, biasanya udara, yaitu gelombang bunyi[1].
Frekuensi suara diterima oleh pendengar
Hal ini mengingat beberapa alasan antara lain karena
menggambarkan pola-pola suara. Bagi manusia,
telinga manusia sangat peka dan mampu mendeteksi
ternyata frekuensi tinggi lebih menggangu dari pada
gelombang bunyi sampai batas intensitas yang sangat
frekuensi rendah[2]. Gelombang bunyi yang
rendah. Bagaimana suatu gelombang bunyi dapat frekuensinya di luar jangkauan yang dapat terdengar
diterima sebenarnya bergantung pada frekuensi, mungkin mencapai telinga, tetapi biasanya tidak
amplitudo dan bentuk gelombangnya.
disadari. Frekuensi di atas 20.000Hz disebut
Ada tiga aspek bunyi: Pertama, ada sumber bunyi ultrasonik. Banyak hewan dapat mendengar frekuensi
Sumber gelombang bunyi merupakan benda yang ultrasonik; anjing misalnya dapat mendengar setinggi
bergerak, Kedua, energi dipindahkan dari sumber 50.000Hz dan kelelawar dapat mendengar bunyi
dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal. Ketiga, sampai dengan frekuensi 100.000Hz. Bunyi yang
bunyi dideteksi oleh telinga atau sebuah alat [1] memiliki frekuensi di bawah 20Hz disebut
infrasonik.
2.1.1. Intensitas Bunyi
2.2 Kebisingan
Intensitas bunyi didefenisikan sebagai energi yang
dibawa oleh sebuiah gelombang per satuan waktu 2.2.1 Pengertian Kebisingan
melalui satuan luas dan sebanding dengan kwadrat Kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan
amplitudo gelombang. Karena energi per satuan hidup RI No. 48/1996 adalah bunyi yang tidak
waktu adalah daya, intensitas memiliki satuan daya
diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat
per satuan luas atau W/m2
dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan.
intensitas serendah 10-12 W/M2 dan setinggi 1 W/M2. Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan yang
Untuk rnenghasilkan bunyi yang terdengar 2 kali durasi, intensitas dan kualitasnya menyebabkan
lebih keras maka dibutuhkan gelombang bunyi yang berbagai dampak terhadap fisiologi atau psikologis
intensitasnya 10 kali lipat. manusia serta makhluk lainnya (Setijati Hediyono,
2003).
Hubungan antara sensasi subjekstif dari kenyaringan
dan besaran fisika terukur intensitas, maka tingkat Berdasarkan Permenkes No.
intensitas ini dinyatakan dengan skala logaritmik. 78/Men.Kes/Per/XI/1987, yang disebut dengan
Tingkat intensitas bunyi secara matematis dinyatakan kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak
dengan persamaan[1] dikehendaki sehingga menggangu dan atau
membahayakan kesehatan. Dalam menentukan efek
I kebisingan terhadap kesehatan maka dibedakan
TI 10 log ... (1)
Io beberapa zona dimana kebisingan akan memberikan
efek pada kesehatan manusia sesuai dengan lokasi
dimana, kebisingan. Permenkes tersebut menyebutkan ada 4
Io = Intensitas standar yaitu intensitas ambang zona, yaitu:
pendengaran 10-12 W/M2
Zona A, adalah zona bagi tempat penelitian, rumah
I = Tingkat intensitas bunyi W/m2
sakit, tempat perawatan kesehatan atau sosial dan
2.1.2 Karakteristik Bunyi sejenisnya.
Ada dua aspek dari setiap bunyi yang dirasakan oleh Zona B, adalah zona bagi tempat perumahan, tempat
pendengaran manusia. Aspek ini adalah kenyaringan pendidikan, rekreasi dan sejenisnya.
dan ketinggian, dan masing-masing menyatakan
Zona C, adalah zona bagi perkantoran, pertokoan,
sensasi dalam kesadaran pendengar. Tetapi untuk
perdagangan, pasar dan sejenisnya
masing-masing sensasi ini, ada besaran yang bisa
diukur secara fisis Zona D, adalah zona bagi industri, pabrik, stasiun
kereta api, terminal bis dan sejenisnya.
32
Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik Mesin Politenik Negeri Padang (Feidihal)
33
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, Juni 2007 ISSN 1829-8958
Kebisingan sangat berpengaruh sekali pada manusia, Agar pembicaraan dapat dimengerti dalam
terutama kepada mahasiswa ditempat bising. Banyak lingkungan bising, maka pembicaraan harus
penyakit atau gangguan yang dapat ditimbulkan oleh diperkeras dan harus dalam kata dan bahasa
bising, maka penyakit atau gangguan ini dapat yang mudah dimengerti oleh penerima.
dikelompokkan sebagai berikut[5]: Dalam ruangan kerja yang bising, pekerja
a. Gangguan Fisiologis akan berhubungan pada jarak yang dekat,
yaitu kira-kira 1 m. Pada jarak ini
kebisingan juga dapat menimbulkan komunikasi dapat dicapai dengan suara
gangguan fisiologis yaitu internal body normal apabila backround noise paling
system. Internal body system adalah sistim tinggi 78 dB. Balas maksimal kebisingan
fisiologis yang terpenting untuk kehidupan dalam ruang kerja adalah 62 dB, pada level
Gangguan fisiologis ini dapat menimbulkan ini komunikasi masih bias berlangsung
kelelahan dada berdebar, menaikkan denyut pada.jarak 2 m
jantung, mempercepat pernafasan pusing,
sakit kepala dan kurang nafsu makan. Selain d. Gangguan Pendengaran
itu juga dapat meningkatkan tekanan darah, Gangguan pada fungsi pendengaran dibagi
pengerutan saluran darah di kulit, menjadi tiga bagian yaitu; Trauma akustik,
34
Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik Mesin Politenik Negeri Padang (Feidihal)
Temprary Treshold Shift dan Permanent penutup harus dibuat cukup berat dan lapisan
Treshold shift dari bahan yang menyerap suara.
Trauma akustik adalah kerusakan organ c. Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga.
pendengaran seperti pecahnya gendang
Tutup telinga biasanya lebih efektif dari
telinga, rusaknya tulang-tulang
penyumbat telinga. Alat ini dapat mengurangi
pendengaran, gangguan sel-sel rambut pada
intensitas kebisingan sekitar 20-25 dB(A). Harus
telinga, bagian dalam dan kerusakan sel-sel
diusahakan perbaikan komunikasi sebagai akibat
sensorik pendengaran. Kerusakan ini timbul
pemakaian alat-alat ini. Menurut Mukono,
akibat pemaparan kebisingan dengan
pencegahan terjadinya efek kebisingan dapal
intensitas yang terlalu tinggi, seperti suara
dilakukan dengan melaksanakan beberapa
ledakan meriam, pukulan palu yang sangat
kegiatan sebagai berikut; melakukan pemantulan
keras, mesin tempa di perusahaan.
paparan bising, melakukan control terhadap
Jika seseorang bekerja di lingkungan bising, aspek teknis, mengealuasi efek kebisingan
maka akan mengalami penurunan daya dengan audiometer, menggunakan alat proteksi
dengar. Penurunan ini dapat terjadi selama diri, memberikan motivasi dan pendidikan
beberapa menit, beberapa jam atau beberapa kesehatan serta melakukan evaluasi dan audit
hari Penurunan ini bersifat sementara program.
(Temporary Treshold shift ) Faktor-faktor
3. METODE PENELITIAN
yang mempengaruhi ketulian sementara
antara lain tingginya intensitas bunyi, lama 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
pemaparan jenis kebisingan dan kepekaan
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2007
individu. Ketulian dapat dipulihkan kembali
dengan memberikan istirahat yang cukup sampai dengan bulan Juni 2007. Penelitian ini
pada telinga. dilakukan di Politeknik Negeri Padang Jurusan
Teknik mesin
Pemaparan yang terus menerus berlangsung
pada intensitas yang tinggi maka akan 3.2 Alat Penelitian
menyebabkan penurunan pendegaran secara Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
menetap. Penurunan pendengaran ini
disebabkan karena destruksi sel-sel rambut 3.2.1 Sound Level Meter
yang terdapat pada koklea. Alat yang digunakan untuk pengambilan data
2.2.7 Pengendalian Kebisingan kebisingan di lokasi penelitian dengan satuan dB(A).
Pencatatan hasil pembahasan dilakukan pada sehelai
Kebisingan dapat menimbulkan gangguan bila tidak form khusus yang terdiri dari 10 kolom dan 12 baris
ditangani dengan baik. Sehubungan dengan itu perlu sehingga isian tersebut berjumlah 120 data seperti
dibuat program pengedalian kebisingan yang pada ”Gambar (1)”. Setiap sel pada saat pengisian
komprehensif menurut Suma'mur, pengendalian membutuhkan waktu 4 detik untuk baca tulis.
kebisingan itu antara lain:
3.2.2 Kuisioner
a. Pengurangan kebisingan
Kuisioner diberikan kepada mahasiswa Politeknik
Pengalaman menekankan bahwa modifikasi Negeri Padang Jurusan Teknik Mesin. Kuisioner
mesin atau bangunan untuk maksud disusun berdasarkan kusioner yang sudah baku
pengurangan kebisingan adalah sangat mahal diperoleh dari Departemen Kesehatan RI sehingga
dan kurang efektif maka dari itu perencanaan terjamin validitas dan rehalibilitasnya untuk item
sejak semula adalah paling utama menurut pertanyaan kuisioner yang disusun disesuaikan
Mukono pengawasan kebisingan dapat berupa dengan keperluan penelitian. Aspek dalam
kegiatan sebagai berikut pemeriksaan kebisingan penyusunan kuisioner adalah
secara berkala baik di lapangan maupun di
laboratorium, menganalisis hasil pemeriksaan a. Gangguan Fisiologis.
merumuskan saran dan pemecahan masalah b. Gangguan Psikologis.
berdasarkan pemeriksaan dan analisis hasil
c. Gangguan Komunikasi.
b. Penempatan penghalang pada jalan transmisi
d. Gangguan Pendengaran
Isolasi mesin adalah usaha yang baik
mengurangi kebisingan Untuk itu perencanaan Adapun bentuk kuisioner adalah berstruktur yang
harus sempurna dan bahan-bahan yang dipakai mencakup pertanyaan dengan jawab ya atau tidak.
harus mampu menyerap suara. Bahan-bahan
35
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, Juni 2007 ISSN 1829-8958
dibandingkan dengan nilai ambang batas yang telah 4.3 Gangguan Fisiologis
ditetapkan Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
Berdasarkan kuisioner yang diberikan kepada lima
persentase dari variabel-variabel yang ada.
puluh mahasiswa dengan sembilan jenis keluhan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN maka diperoleh data seperti ”Gambar (2)”.
4.1 Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan
Pengukuran intensitas kebisingan ini dilakukan pada
dua puluh lima titik pengukuran. Waktu pengukuran
dilakukan pada waktu pagi hari dan siang hari,
karena sesuai jadwal praktek mahasiswa. Mahasiswa
melaksanakari praktek dalam satu job pada pagi hari
dan siang hari. Pengukuran dilakukan sebanyak tujuh
kali dalam satu kurun waktu, kemudian diambil Gambar 3 Distribusi frekwensi gangguan fisiolgis
rata-ratanya. Hasil pengukuran dapat dilihat pada berdasarkan keluhan mahasiswa
”gambar (2)”.
Dari ”Gambar (3)” , dapat dilihat bahwa mahasiswa
yang melakukan praktek pada Bengkel Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang mengalami keluhan paling
banyak yaitu sering merasakan sakit kepala.
4.4 Gangguan Psikologis
Untuk mengetahui gangguan psikologis dilakukan
pengambilan data melalui kuisioner yang juga terdiri
dari sembilan pertanyaan, berikut hasil kuisioncr
dapat dilihat pada ”Gambar (4)”.
37
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, Juni 2007 ISSN 1829-8958
Dari ”Gambar (5)” dapat dilihat bahwa mahasiswa Menurut Encyclopedia of Occupational Health and
mengalami keluhan paling banyak yaitu safety, ada lima komponen dasar di dalam Program
berkomonikasi dengan sesama mahasiswa berteriak. Konservasi Pendengaran yaitu:
4.6 Gangguan Pendengaran a. Survei paparan bising.
Untuk memperoleh data gangguan pendengaran yang Survei paparan bising dilakukan dengan
dipengaruhi akibat kebisingan berdasarkan keluhan mengadakan pemantauan kebisingan
mahasiswa Politeknik Negeri Padang dapat dilihat dilingkungan kerja dan pemantauan kebisingan
pada ”Gambar (6)” yaitu mahasiswa mengalami terhadap individual kerja. Pemantauan ini
keluhan paling banyak yaitu telinga sering tersumbat. dimaksudkan untuk mengetahui secara kuantitas
dan kualitas paparan bising yang dapat
mempengaruhi mahasiswa yang bekerja pada
bengkel. Untuk itu dilakukan pegukuran
intensitas kebisingan pada lokasi tertentu dengan
menggunakan Sound Level Meter. 'I'ujuan lain
survey paparan bising adalah untuk
mengevaluasi kondisi lingkungan keria,
mendapatkan data lingkungan kerja dan
Gambar 6 Distribusi frekwensi gangguan pendengaran mendapatkan noise contour. Selain itu juga
berdasarkan keluhan mahasiswa untuk mengetahui apakah di lingkungan kerja
4.7 Pembahasan ditemukan adanya sumber bising yang melebihi
nilai ambang batas, sehinga dapat menentukan
4.7.1 Intensitas Kebisingan apakah di tempat tersebut perlu mengikuti
Darl hasil pengukuran intensitas kebisingan pada program konservasi pendengaran dan
Bengkel Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik menetapkan daerah kerja yang memerlukan alat
Negeri Padang dengan menggunakan Sound Level pelindung pendengaran dan menilai kualitas
Meter pada dua puluh lima titik pengukuran, dapat bising untuk kepentingan pengendalian
dilihat bahwa intensitasnya telah melebihi nilai kebisingan.
ambang batas yang ditetapkan untuk tempat bekerja b. Pengendalian bising secara administratif dan
melaksanakan praktek Bengkel sesuai dengan engineering.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 5 1 /Men/ 1999
yaitu 88 dB(A), dan juga telah melebihi baku mutu Pengendalian kebisingan dapat mengurangi
tingkat kebisingan untuk lingkungan sekolah yaitu 55 paparan bising ke tingkat yang aman. Dari hasil
dB(A). survey paparan bising dapat di tarik kesimpulan
tentang upaya pengendalian yang dapat
Faktor utama penyebab tingginya intensitas dilakukan secara administratif dan engineering.
kebisingan yaitu mesin-mesin yang digunakan sejak Dengan kedua upaya tersebut dapat mengurangi
tahun 1987, berarti telah dipergunakan lebih kurang intensitas bising, mengurangi paparan bising
selama 20 tahun. Walaupun selama ini telah terhadap mahasiswa atau sekurang-kurangnya
dilakukan upaya pengendalian terhadap mesin-mesin mengurangi gangguan komunikasi mahasiswa
agar tidak menimbulkan suara bising tersebut dengan akibat bising di lingkungan tempat praktek.
cara perawatan berupa pemberian pelumas dan Pengendalian bising secara administratif
penggantian suku cadang, tetapi hal tersebut tidak meliputi membatasi waktu paparan, rotasi kerja,
mampu menekan kebisingan lingkungan. penggantian mesin dan program perbaikan
Kebisingan dapat menimbulkan gangguan bila tidak peralatan secara teratur. Pengendalian bising
ditanggapi dengan serius. Menurut Permenkes No. secara engineering adalah dengan modifikasi
718/Men.Kes/per/XI/1978, yang disebut dengan sumber kebisingan dengan menggunakan
kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak peredam dan mengisolasi sumber kebisingan.
dikehendaki sehingga mengganggu dan atau Dalam hal ini Bengkel Mesin Jurusan Teknik
membahayakan kesehatan. Sehubungan dengan itu Mesin Politeknik Negeri Padang hanya
perlu dibuat program pengendalian kebisingan yang rnelaksanakan pengendalian bising secara
komprehensif. Program ini dikenal dengan Program administratif yaitu program perbaikan peralatan
Konservasi Pendengaran atau Hearing Conservation secara teratur dan berkala.
Program. Karena sangat pentingnya program ini, c. Pelatihan dan motivasi
diperlukan penanganan yang benar-benar terencana
dengan baik. Program ini mencipakan salah satu Membangkitkan kesadaran mahasiswa agar ikut
jawaban atas tuntutan mahasiswa tersebut. aktif berpatisipasi dalam program konservasi
pendengaran, bukanlah hal yang mudah, apalagi
38
Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik Mesin Politenik Negeri Padang (Feidihal)
39
Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, Juni 2007 ISSN 1829-8958
Apabila keluhan dari mahasiswa ini dibiarkan 7. Bapedal, Himpunan Peraturan tentang
berlarut-larut maka nantinya akan menimbulkan Pengendalian Dampak Lingkungan. Jakarta:
kerugian baik kepada mahasiswa. Pada mahasiswa Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
dapat menimbulkan penyakit yang dapat 1997.
membahayakan kesehatan. 8. Boeker and Grondelle, Envoromental.
5. KESIMPULAN DAN SARAN England: Van Nostrand Reinhold Company.
1995.
5.1 Kesimpulan
9. Cunnif, P. F., Enviromental Noise Pollution.
1. Kebisingan yang ada pada bengkel Jurusan New York: Jhon Wiley and Soils. 1990.
Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang adalah
kebisingan kontinyu yang berasal dari 10. Gempur Santoso, Manajemen Keselamatan
mesin-mesin yang ada untuk praktek dan kesehatan kerja. Jakarta Prestasi Pustaka.
mahasiswa. Untuk mengatasinya dilakukan 2004.
40
Tingkat Kebisingan dan Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Bengkel Teknik Mesin Politenik Negeri Padang (Feidihal)
41