You are on page 1of 7

AGROINTEK Volume 6, No.

1 Maret 2012 1

PENGARUH PREPARASI UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS) SEBAGAI


BAHAN PENGENTAL TERHADAP KOMPOSISI KIMIA DAN SIFAT
ORGANOLEPTIK SAUS BUAH MERAH (PANDANUS CONOIDEUS L)

Murtiningrum1), M. Meilan Lisangan1), Yonince Edoway2)


1)
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian (Fapertek) Universitas Negeri
Papua (UNIPA),
2)
Alumni Jurusan Teknologi Pertanian, Fapertek UNIPA
Korespondensi: Jl. Gunung Salju Amban Manokwari, Papua Barat. Email: ningrum_mrt@yahoo.com

ABSTRACT

The aim of this study was to determine the chemical composition and organoleptic
properties of red fruit sauce due to the enriched of sweet potato as thickeners agent that was
prepared in different forms. The sweet potatoes were prepared in some form, that was sweet
potato starch, sweet potato flour, fresh grated sweet potato and sweet potato boiled and CMC
was used for as comparison. The selection of the best treatment sauce formulations based on the
total carotene content of the sauce. The red fruit sauce enriched sweet potato boiled as
thickeners have the highest content of total carotenoids was 5.529 ppm and water content, ash,
fat, protein, and carbohydrate were 75.44%, 8.05%, 59.97%, 8.49%, and 23.54%, respectively.
The panelists preference scores of color, flavor and textur of the best sauce formulation was
3.63 (neutral), 3.47 (neutral) and 4.17 (like), respectively.
Key words : sweet potato, red fruit, CMC, sauce, thickeners
makanan yang akan dihasilkan (Winarno,
PENDAHULUAN 1997).
Hasil samping produksi minyak Bahan pengental yang dapat
buah merah (Pandanus conoideus L) digunakan yaitu pati, CMC, guar gam, tepung
diantaranya yaitu limbah padat berupa ampas dan putih telur (Alam et al., 2009). Pati yang
berbentuk pasta (Sarungallo et al., 2010). berasal dari ubi-ubian dapat dijadikan sebagai
Pemanfaatan pasta buah merah sampai saat ini bahan pengental dalam pembuatan saus
belum maksimal, yaitu terbatas sebagai pakan karena pati di dalam air panas dapat
ternak, bahkan kadang dibuang begitu saja. membentuk gel yang bersifat kental (Winarno,
Pasta buah merah masih terkandung total 1997). Salah satu pati ubi-ubian yang
karoten dan total tokoferol masing-masing berpotensi sebagai bahan pengental dalam
sebesar 2,8 ppm dan 166 ppm (Andarwulan et pembuatan saus yaitu ubi jalar. Kadar pati ubi
al., 2006). Selain itu, karena tekstur pastanya jalar bervariasi untuk setiap varietasnya,
yang sangat halus, pasta buah merah sangat misalnya kadar pati varietas Shiroyutaka dan
berpotensi untuk diolah menjadi berbagai varietas Sari masing-masing 66,25% (Hidayat
produk pangan seperti selai dan dodol (Untari, et al., 2007) dan 65,90% (Ginting et al.,
2006; Murtiningrum dan Cepeda, 2011). (2007).
Produk pangan lain yang dapat memanfatkan Selain itu, penggunaan ubi jalar
pasta buah merah sebagai bahan baku adalah sebagai bahan pengental memberikan
saus. pengaruh sinergis dengan pasta buah merah
Saus merupakan cairan kental yang karena keduanya mengandung karoten
terbuat dari bubur buah berwarna merah, sehingga saus yang dihasilkan dapat
mempunyai aroma dan rasa yang menggugah mengandung karoten. Kadar total karoten ubi
selera makan. Bahan dasar dalam formulasi jalar kuning dan ubi jalar orange masing-
saus yaitu tomat, cuka, gula, garam dan juga masing 1,3 mg/100 g - 3,9 mg/100 g dan 13,5
sering ditambahkan bahan pengental (Alam et mg/100 g - 39,9 mg/100g (Ishiguro et al.,
al., 2009). Tujuan dari penggunaan bahan 2010)
pengental yaitu untuk mengentalkan bahan
2 Pengaruh Preparasi Ubi Jalar...(Murtiningrum, dkk)

Penggunaan umbi ubi jalar sebagai Bahan baku yang dipersiapkan antara lain
pengental dalam pembuatan saus dapat pasta buah merah, sari cabe dan bahan
dipreparasi dalam bentuk segar, rebus, pati pengental saus dari ubi jalar.
dan tepung. Bentuk-bentuk ubi jalar tersebut Pasta buah merah. Buah dipipil,
dapat mempengaruhi komposisi kimia saus lalu direbus menggunakan air dengan rasio
yang dihasilkan karena pengaruh panas yang pipilan buah dan air (1:2). Perebusan
berbeda untuk tercapainya suhu gelatinisasi dilakukan selama ± 20 menit atau sampai
pati dari bentuk-bentuk ubi jalar tersebut buah lunak. Setelah buah lunak dilakukan
dalam proses pemasakan saus. Pemanasan peremasan untuk memisahkan pasta dari biji
dapat mempengaruhi komponen gizi dalam buah dan penyaringan untuk memisahkan
pengolahan pangan (Harris dan Karmas, pasta dari biji buah merah. Pasta yang
1989). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) diperoleh dipanaskan selama ± 1-2 jam
mengetahui komposisi kimia saus buah merah sampai terlihat keluar minyak, selanjutnya
dan 2) mengetahui tingkat kesukaan panelis minyak yang diperoleh dipisahkan dengan
terhadap saus buah merah dengan penggunaan cara mengambil bagian minyak menggunakan
preparasi yang berbeda dari ubi jalar sebagai sendok secara perlahan. Pasta buah merah
pengental. yang telah diambil minyaknya dibiarkan
beberapa saat agar mengendap dan disaring
METODOLOGI dengan saringan halus. Hasilnya berupa pasta
buah merah dan ditempatkan dalam wadah.
Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan antara Sari cabe. Bahan yang digunakan
lain ubi jalar Jenis Mea (sebutan lokal oleh dalam proses pembuatan sari cabe adalah cabe
masyarakat Pantura) yang berasal dari merah, bawang putih dan bahan lainnya
Kampung Pantura Distrik Manokwari Barat; berupa lengkuas dan daun salam. Cabe dan
pasta dari buah merah Jenis Hityom yang bawang dihancurkan menggunakan blender
diperoleh dari Kampung Mokwam Distrik dengan bantuan air. Selanjutnya hasil
Minyambow Kabupaten Manokwari. Bahan penghancuran tersebut diberi daun salam dan
tambahan dalam pembuatan saus adalah cabe, lengkuas dan dilakukan pemasakan. Proses
bawang putih, lengkuas, daun salam, air, pemasakan berakhir jika sari cabe tersebut
CMC (Carboxyl Methyl Cellulose), asam sudah membuih, kemudian dilakukan
cuka, gula pasir, penyedap rasa, dan garam penyaringan menggunakan saringan plastik
serta bahan-bahan kimia untuk analisis sehingga diperoleh sari cabe.
proksimat dan total karoten. Bahan pengental. Bahan pengental
Peralatan yang digunakan dalam saus berupa ubi jalar yang dipreparasi menjadi
penelitian ini meliputi peralatan pengolahan pati ubi jalar, tepung ubi jalar, ubi jalar parut
saus buah merah dan peralatan untuk analisis dan ubi jalar rebus. Pembuatan pati ubi jalar
saus yaitu peralatan gelas, timbangan analitik, dilakukan dengan cara umbi dikupas dan
oven, kjeldahl, soxhlet, Mini dicuci dengan air mengalir kemudian
spectrophotometer 124 (Shimadzu) serta dipotong-potong hingga ukurannya menjadi
peralatan untuk pengujian organoleptik. kecil. Setelah itu dihancurkan dengan blender
dan penambahan air. Selanjutnya hancuran
Tahapan penelitian ubi jalar tersebut diperas dengan
Penelitian laboratoris (pure menggunakan kain saring sehingga diperoleh
experiment) ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) filtrat dan ampas. Filtrat yang diperoleh
tahap, yaitu: 1) persiapan bahan baku, 2) kemudian diendapkan dan dicuci sebanyak
formulasi saus buah merah, 3) karakterisasi tiga sampai empat kali hingga diperoleh pati
kimia dan pengujian organoleptik saus buah basah ubi jalar yang bersih. Pati basah yang
merah. diperoleh selanjutnya dikeringanginkan pada
Tahap 1. Persiapan Bahan Baku suhu kamar sampai diperoleh pati ubi jalar
Tahap ini dimaksudkan untuk kering.
mempersiapkan bahan baku yang akan Pembuatan tepung ubi jalar
digunakan dalam pembuatan saus buah merah. dilakukan dengan cara ubi jalar dikupas dan
dicuci dengan air kemudian diiris tipis-tipis.
AGROINTEK Volume 6, No.1 Maret 2012 3

Irisan ubi jalar selanjutnya dikeringkan dalam tambahan lain seperti gula, garam dan
oven pada suhu 60-70°C sampai diperoleh penyedap rasa. Pada semua perlakuan,
irisan ubi jalar kering kemudian dihancurkan pemasakan saus berakhir ketika telah terjadi
dengan blender tanpa penambahan air. peningkatan viskositas (mengental) dan pada
Hancuran ubi selanjutnya diayak sehingga akhir pemasakan dimasukkan cuka ke dalam
diperoleh tepung ubi jalar. Pembuatan ubi saus. Selanjutnya saus dengan masing-masing
jalar parut diperoleh dengan memarut umbi perlakuan tersebut dikemas dalam kemasan
ubi jalar menggunakan pemarut manual dan botol.
ubi jalar rebus diperoleh dari hasil perebusan
Tahap 3. Karakterisasi Kimia dan
umbi ubi jalar yang dihancurkan hingga
Organoleptik Saus Buah Merah
lembut.
Saus buah merah yang diperoleh
Tahap 2. Formulasi Saus Buah Merah dari hasil formulasi selanjutnya dianalisis
Pada tahap ini dilakukan pembuatan komposisi kimia dan sifat organoleptiknya.
saus buah merah dengan lima formulasi Pengujian komposisi kimia meliputi kadar air,
penambahan bahan pengental yang berbeda kadar abu, kadar protein, kadar lemak
yaitu, pati ubi jalar (F1), tepung ubi jalar (F2), (Apriyantono et al., 1989), kadar karbohidrat
ubi jalar parut (F3), ubi jalar rebus (F4) dan by-difference (Winarno, 1997) dan kadar total
sebagai pembanding dilakukan penambahan karoten (AOAC, 2000). Pengujian sifat
CMC (F0). Formulasi saus buah merah organoleptiknya menggunakan uji hedonik
disajikan pada Tabel 1. dengan skala yaitu: 1) sangat tidak suka, 2)
Pembuatan saus diawali dengan tidak suka, 3) netral, 4) suka dan 5) sangat
pemanasan sari cabe dan ditambahkan pasta suka (Soekarto, 1985).
buah merah lalu diaduk hingga merata.
Rancangan Percobaan
Setelah itu ditambahkan bahan pengental
Penelitian ini disusun dengan
sesuai perlakuan (Tabel 1) yaitu pati ubi jalar,
rancangan percobaan acak lengkap faktor
tepung ubi jalar, ubi jalar parut dan ubi jalar
tunggal (Montgomery, 1991) yaitu formulasi
rebus. Sebagai pembanding digunakan
saus dan setiap perlakuan diulang dua kali.
pengental komersil yaitu CMC. Selanjutnya
diaduk hingga merata lalu ditambahkan bahan

Tabel 1. Formulasi Saus Buah Merah


Formulasi
Komposisi (%)
F0 F1 F2 F3 F4
Pasta 30,2 30,2 30,2 30,2 30,2
Sari cabe 68,3 68,3 68,3 68,3 68,3
CMC 0,5 - - - -
Pati ubi jalar - 0,5 - - -
Tepung ubi jalar - - 0,5 - -
Ubi jalar parut - - - 0,5 -
Ubi jalar rebus - - - - 0,5
Gula 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
MSG 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Cuka 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Ket.: (-) = tidak ditambahkan. F0 : penambahan CMC, F1: penambahan pati ubi jalar, F2:
penambahan tepung ubi jalar, F3: penambahan ubi jalar parut, F4 : penambahan ubi
jalar rebus.
4 Pengaruh Preparasi Ubi Jalar...(Murtiningrum, dkk)

20 ppm dan 7.285 ppm. Senyawa karoten


HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan salah satu senyawa penting yang
terdapat di dalam umbi ubi jalar dan pasta
Komposisi Kimia Umbi Ubi Jalar dan
buah merah. Senyawa karotenoid dalam bahan
Pasta Buah Merah
Analisis komposisi kimia bahan pangan memiliki aktivitas antioksidan (Paiva
baku dilakukan untuk mengetahui komposisi and Russel, 1999).
kimia yang terkandung didalam umbi ubi jalar Komposisi Kimia Saus Buah Merah
dan pasta buah merah. Komposisi kimia umbi Komposisi kimia saus buah merah
ubi jalar dan pasta buah merah dapat dilihat dapat dilihat pada Tabel 3. Analisis ragam
pada Tabel 2. menunjukkan bahwa perbedaan bentuk
preparasi ubi jalar berpengaruh nyata (p<0,05)
Tabel 2. Komposisi Kimia Ubi Jalar dan Pasta terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak,
Buah Merah kadar protein, karbohidrat dan total karoten
Bahan Baku saus buah merah yang dihasilkan. Tabel 2.,
Komponen Ubi Pasta Buah juga menunjukkan bahwa di dalam umbi ubi
Jalar Merah jalar dan pasta buah merah terdapat total
Kadar air (% b.b) 67,95 73,53 karoten masing-masing sebesar 20 ppm dan
Kadar abu (% b.k) 3,59 3,14 7.285 ppm. Senyawa karoten merupakan salah
Kadar lemak (% b.k) 0,59 80,04 satu senyawa penting yang terdapat di dalam
Kadar protein (% b.k) 3,57 6,85 umbi ubi jalar dan pasta buah merah. Senyawa
Karbohidrat (% b.k) 92,24 9,98 karotenoid dalam bahan pangan memiliki
Kadar pati (% b.k) 66,05 - aktivitas antioksidan (Paiva and Russel,
Total karoten (ppm) 20 7.285 1999).
Ket : -: Tidak dianalisis Komposisi Kimia Saus Buah Merah
Hasil analisis proksimat Komposisi kimia saus buah merah
menunjukkan bahwa ubi jalar dan pasta buah dapat dilihat pada Tabel 3. Analisis ragam
merah memiliki kandungan gizi berupa air, menunjukkan bahwa perbedaan bentuk
abu, lemak, protein dan karbohidrat. Pasta preparasi ubi jalar berpengaruh nyata (p<0,05)
buah merah mengandung lemak tinggi, terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak,
sedangkan ubi jalar mengandung karbohidrat kadar protein, karbohidrat dan total karoten
lebih tinggi. Hal ini menunjukkan pasta saus buah merah yang dihasilkan.
sebagai sumber lemak sedangkan ubi jalar Kadar air terendah ditemukan pada
sebagai sumber karbohidrat. Analisis kadar saus buah merah dengan perlakuan
pati hanya dilakukan pada ubi jalar dengan penambahan pati ubi jalar (F1) sebesar
kandungan 66,05% (b.k). 71,52%. Rendahnya kadar air saus dengan
Tabel 2. juga menunjukkan bahwa penggunaan pati ubi jalar disebabkan karena
di dalam umbi ubi jalar dan pasta buah merah kadar air pada pati ubi jalar lebih rendah
terdapat total karoten masing-masing sebesar

Tabel 3. Komposisi Kimia Saus Buah Merah


Perlakuan
Komponen
F0 F1 F2 F3 F4
Kadar air (% b.b) 77,88d 71,52a 78,83d 76,65c 75,44b
Kadar abu (% b.k) 10,01c 6,87a 8,52b 8,39b 8,05b
Kadar lemak (% b.k) 53,00a 61,49b 54,54a 53,75a 59,97b
Kadar protein (% b.k) 13,43c 9,15a 8,03a 10,75b 8,48a
Karbohidrat (% b.k) 23,55a 22,49a 28,91b 27,12ab 23,50a
Total Karoten (ppm) 4.281bc 3.939b 4.529c 3.544a 5.529d
Ket. : Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata
(P<0,05). F0 : penggunaan CMC, F1: penambahan pati ubi jalar, F2: penambahan tepung
ubi jalar, F3: penambahan ubi jalar parut, F4 : penambahan ubi jalar rebus.
AGROINTEK Volume 6, No.1 Maret 2012 5

dibandingkan dengan ubi jalar dalam bentuk kandungan protein pada bentuk-bentuk ubi
lain. Kadar air umbi ubi jalar yaitu 67,95% jalar tersebut. Panas digunakan untuk
(bb) (Tabel 2), sedangkan kadar air pati umbi- pengeringan pati dan tepung, serta perebusan
umbian termasuk pati ubi jalar berkisar 13% pada preparasi ubi jalar rebus. Panas dapat
(Beynum dan Roels, 1985). menurunkan protein dalam bahan pangan
Kadar lemak tertinggi diperlihatkan karena terjadi denaturasi protein (Harris dan
oleh penambahan pati ubi jalar (F1) dan ubi Karmas, 1989). Penggunaan ubi jalar parut
jalar rebus (F4) masing-masing sebesar menghasilkan kadar protein saus tertinggi
61,49% dan 59,97% (Tabel 2). Tingginya dibandingkan saus dengan bahan pengental
kadar lemak pada saus dengan penambahan ubi jalar dalam bentuk lain karena dalam
ubi jalar dalam bentuk pati dan ubi jalar rebus preparasinya tidak menggunakan panas.
karena kedua bentuk ubi jalar tersebut Total karoten tertinggi dijumpai
memerlukan waktu pemasakan yang relatif pada saus dengan penambahan ubi jalar rebus
lebih singkat yaitu 20-21 menit jika yaitu sebesar 5.529 ppm, dan kandungan total
dibandingkan penambahan tepung ubi jalar karoten ini lebih tinggi dari saus buah merah
dan ubi jalar parut yang membutuhkan proses dengan penggunaan CMC sebagai bahan
pemasakan saus lebih lama yaitu selama 24 pengental (Tabel 3). Hal ini dapat terjadi
menit. Semakin cepat waktu pemasakan maka karena ubi jalar sebagai bahan pengental
kehilangan lemak akibat pemanasan dapat mengandung karoten sebesar 20 ppm (Tabel
dikurangi. Pendapat ini diperkuat oleh Harris 2), sedangkan CMC tidak mengandung
dan Karmas (1989) menyatakan bahwa karoten.
selama pengolahan kadar lemak dapat Singkatnya waktu pemasakan saus
menurun terutama asam lemak tak jenuh. bauh merah dengan penambahan ubi jalar
Singkatnya waktu pemasakan dari rebus sebagai bahan pengental diduga juga
penambahan pati ubi jalar dan ubi jalar rebus mempengaruhi tingginya total karoten pada
dipengaruhi oleh sifat pati dalam pati ubi jalar formulasi penggunaan ubi jalar rebus karena
dan ubi jalar rebus. Kandungan pati pada pati dapat meminimalisasi kerusakan karoten
ubi jalar relatif lebih tinggi jika dibandingkan akibat panas. Penggunaan panas yang tinggi
dengan kandungan pati dari bentuk preparasi dapat merusak kandungan karoten (Winarno,
lainnya. Bahan yang mengandung karbohidrat 1997).
jika telah dikonversi menjadi bentuk pati
Mutu Organoleptis Saus Buah Merah
memiliki kandungan pati yang lebih tinggi
Hasil pengujian organoleptik
akibat terkonsentrasinya kandungan pati
terhadap warna, rasa, dan tekstur saus buah
(Santoso, et al., 2002; Bosawer, 2010).
merah disajikan pada Tabel 4. Analisis ragam
Sedangkan pada ubi jalar rebus singkatnya
menunjukkan bahwa penambahan bentuk ubi
waktu pemasakan diduga disebabkan karena
jalar yang berbeda hanya berpengaruh nyata
pati pada ubi jalar rebus telah mengalami
(p<0,05) pada tekstur saus buah merah
pragelatinisasi akibat panas perebusan.
sedangkan warna dan rasa saus tidak
Terkonsentrasinya pati pada pati ubi jalar dan
memberikan pengaruh nyata.
pati telah mengalami pragelatinisasi pada ubi
Warna saus dari semua perlakuan
jalar rebus diduga mengakibatkan pati yang
berwarna merah dan tidak terlalu berbeda
ada dalam kedua bentuk ubi jalar tersebut
dengan warna pasta buah merah. Rasa saus
lebih cepat mencapai suhu gelatinisasi dan
buah merah dari semua perlakuan memiliki
lebih mampu membentuk gel, sehingga
rasa normal saus pada umumnya yaitu
mempercepat waktu pemasakan saus buah
campuran antara pedas, manis dan asam.
merah.
Panelis lebih menyukai tekstur saus
Penambahan ubi jalar dalam bentuk
buah merah dengan penambahan ubi jalar
pati, tepung dan ubi jalar rebus ternyata
rebus dengan skor 4,17 (Tabel 4) karena
mengakibatkan rendahnya kandungan protein
teksturnya halus dan daya alirnya mudah
pada saus buah merah yang dihasilkan. Hal
mengalir. Daya alir yang baik pada saus buah
ini dapat diakibatkan karena adanya
merah dengan penambahan ubi jalar rebus
penggunaan panas pada saat preparasi bentuk-
disebabkan karena kandungan pati yang ada di
bentuk ubi jalar tersebut sehingga mengurangi
6 Pengaruh Preparasi Ubi Jalar...(Murtiningrum, dkk)

Tabel 4. Hasil Pengujian Organoleptik Saus Buah Merah


Formulasi
Parameter
F0 F1 F2 F3 F4
Warna 3,67a 3,67a 4,00a 3,97a 3,63a
Rasa 3,47a 3,47a 3,37a 3,40a 3,47a
Tekstur 3,87b 3,50a 3,70ab 3,80ab 4,17b
Rerata 3,67 3,55 3,69 3,72 3,76
Ket: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata
(P<0,05). F0 : penggunaan CMC, F1: penambahan pati ubi jalar, F2: penambahan tepung
ubi jalar, F3: penambahan ubi jalar parut, F4 : penambahan ubi jalar rebus.

ubi jalar rebus memiliki konsentrasi tepat netral sampai suka) dan tekstur dengan skor
sebagai pengental dalam pembuatan saus buah 4,17 (suka sampai sangat suka).
merah. Sedangkan preparasi ubi jalar dalam
bentuk pati, tepung maupun parut dengan DAFTAR PUSTAKA
jumlah yang sama pada ubi jalar rebus Alam Md. K, M Ahmed, S Akter, N Islam
memiliki konsentrasi pati tinggi yang and J.B. Eun. 2009. Effect of Carboxy
membuat kekentalan saus kurang disukai Methyl Cellulose and Starch as
panelis. Thickening Agents on the Quality of
Tomato Ketchup. Pakistan Journal of
Pemilihan Perlakuan Terbaik
Nutrition 8 (8) : 1144-1149.
Pemilihan perlakuan terbaik
Andarwulan N, NS Palupi dan Susanti. 2006.
formulasi saus didasarkan pada kandungan
Pengembangan Metode Ekstraksi dan
total karoten saus. Saus dengan penambahan
Karakterisasi Ekstrak Buah Merah
ubi jalar rebus sebagai bahan pengental
(Pandanus conoideus Lamk). Prosiding
memiliki kandungan karoten tertinggi yaitu
Seminar Nasional Patpi, 2-3 Agustus
5.529 ppm. Selain itu tingkat kesukaan panelis
2006. Yogyakarta. H.504-511.
terhadap tekstur dengan penambahan ubi jalar
Association of Analytical Chemist. 2000.
rebus sebagai bahan pengental dalam
Official Methods of Analysis of The
pembuatan saus buah merah juga memberikan
Association of Official Analytical
tingkat kesukaan tertinggi dibandingkan
Chemist, 16th ed. AOAC, Inc.
dengan formulasi lainnya. Scara keseluruhan
Arlington, Virginia.
rerata tingkat kesukaan panelis terhadap
Apriyantono A, D Fardiaz, NL Puspitasari,
warna, rasa dan tektur, penambahan ubi jalar
Sudarnawati, dan S Budiyanto. 1989.
rebus memiliki skor tertinggi (Tabel 4) jika
Analisis Pangan. Bogor : IPB-Press.
dibandingkan dengan formulasi lainnya.
Beynum GMA and JA Roels. 1985. Starch
Conversion Technology. New York:
KESIMPULAN
Marcel Dekker, Inc.,.
Pemilihan perlakuan terbaik
Bosawer EF. 2010. Komposisi Kimia dan
formulasi saus didasarkan pada kandungan
Karakterisasi Fisik Pati Ubi Kayu
total karoten saus. Saus buah merah dengan
(Manihot esculenta) Asal Distrik Masni
penambahan ubi jalar rebus sebagai pengental
Kabupaten Manokwari. [Skripsi yang
memiliki kandungan total karoten tertinggi
tidak dipublikasikan. Jurusan Teknologi
yaitu 5.529 ppm. Komposisi kimia saus buah
Pertanian. Fakultas Pertanian dan
merah dengan penambahan ubi jalar rebus
Teknologi Pertanian. UNIPA.
yaitu kadar air 75,44%, kadar abu 8,05%,
Manokwari]
kadar lemak 59,97%, kadar protein 8,49% dan
Paiva SAR and RM. Russell. 1999. β-
kadar karbohidrat 23,54%. Tingkat kesukaan
Carotene and Other Carotenoids as
terhadap saus buah merah dengan
Antioxidants. Review series :
penambahan ubi jalar rebus sebagai pengental
Antioxidants and Their Clinical
yaitu warna dengan skor 3,63 (antara netral
Applicatios. Journal of the American
sampai suka), rasa dengan skor 3,47 (antara
College of Nutrition 18 (5) : 426-433.
AGROINTEK Volume 6, No.1 Maret 2012 7

Ginting E, N Prasetiaswati dan Y Widodo. (Pandanus conoideus L) sebagai


2007. Peningkatan Daya Guna dan sumber β-Karoten. Agritech Jurnal
Nilai Tambah Ubi Jalar Berukuran Teknologi Pertanian 31 (1) : 14-20.
Kecil melalui Pengolahan Menjadi Saos Santosa BAS, S Widowati, RH Soeprapto dan
dan Selai. Iptek Tanaman Pangan Vol 2 Saifudin. 2002. Ekstraksi, Isolasi dan
(1) : 110-122. Hasil Olah Pati Kacang Tunggak
Harris RS dan E Karmas. 1989. Evaluasi gizi (Vigna ungguiculata L, Walp).
pada Pengolahan Bahan Pangan. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan
Bandung: Penerbit ITB. . 21 (1) : 56-65.
HidayatbB, AB. Ahza, Sugiyono. 2007. Sarungallo ZL, Murtiningrum dan B Santoso.
Karakterisasi Tepung Ubi Jalar 2010. Utilization of Waste Red Fruit
(Ipomoea batatas L.) Varietas (Pandanus conoideus L.) Oil as
Shiroyutaka Serta Kajian Potensi Functional Food. Proceeding
Penggunaannya Sebagai Sumber International Conference, Exhibition
Pangan Karbohidrat Alternatif. Jurnal and Short Course On “Nutraceuticals
Teknologi dan Industri Pangan Vol. 18 and Functional Foods” Bali. October
No. 1 : 32-39. 11-15, 2010.
Ishiguro K, M Yoshinaga, Y Kai, T Maoka Soekarto ST. 1985. Penilaian Organoleptik,
and M Yoshimoto. 2010. untuk Industri Pangan dan Hasil
Composition, Content and Pertanian. Jakarta : Bhatara Karya
Antioxidative activity of The Aksara. .
Carotenoids in Yellow-fleshed Untari. 2006. Formulasi Selai dari Pasta Buah
Sweetpotato (Ipomoea batatas L.). Merah (Pandanus conoideus Lamk).
Breeding Science 60 : 324-329. [Skripsi yang tidak dipublikasikan
Montgomery DC. 1991. Design and Analysis Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas
of Experiments. New York: John Weley Pertanian dan Teknologi Pertanian.
and Sons.. UNIPA. Manokwari]
Murtiningrum dan GN. Cepeda. 2011. Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
Penggunaan Bahan Pengisi dalam Yogyakarta: PT. Gramedia Pustaka
Perbaikan Sifat Fisikokimia dan Utama.
Organoleptik Dodol Buah Merah

You might also like