You are on page 1of 15

UJI KUALITATIF KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA BERBAGAI

SAMPEL

Elfrida Nur Arofah (10115155); Cahyanti Sulistyo (10116023); Desti


Larasati (10116028); Desy Putri Sekar Pribadi (10116029); Devi Julestari
(10116032); Dhicky Pradita (10116036); Dwi Fitri (10116040); Dwi Mayasari
(10116041); Malikhatul Wf. (10116076).

Prodi S1 Farmasi , Fakultas Farmasi , Institut Ilmu Kesehatan Bhakti


Wiyata

ABSTRACT

Objective : to identify carbohydrate group compound by using 5 carbohydrate test


molisch test, iodine test, benedict test, barfoed test and seliwanof test.
Method : used molisch method, iodine, benedict, barfoed and seliwanof.
Result: molisch test result + contains carbohydrate in whole sample; Benedict test
yielded + containing reducing sugar in arabinose, galactose, maltose and fructose
samples; Barfoed test results showed that samples of galactose, arabinose, glucose and
fructose including other medium monosaccharides were disaccharide and polysaccharide
groups, iodine test obtained the result that a solution of amylum and dekstrin + and
seliwanof test obtained the result that the sample of sucrose and fructose + had a other
sample solutions contain aldose groups.
Conclusion: carbohydrate identification test on various samples can be used with various
test method that is molisch test to determine the existence of carbohydrate; iodine test to
show the presence of starch and dextrin, benedict test to show the presence of reducing
sugar; barfoed test to distinguish monosaccharides and disaccharide sugars; as well as
seliwanof test to show the sinus in fructose.

Keyword : Carbohydrates;molisch test;iodium test;benedict test;barfoed test;seliwanof


tets
ABSTRAK

Tujuan : untuk mengidentifikasikan senyawa golongan karbohidrat dengan


menggunakan 5 uji karbohidrat yaitu uji molisch , uji iodium , uji benedict , uji
barfoed dan uji seliwanof .

Metode : digunakan metode molisch , iodium , benedict , barfoed dan seliwanof.

Hasil : uji molisch diperoleh hasil + mengandung karbohidrat pada seluruh


sampel ; uji benedict diperoleh hasil + mengandung gula pereduksi pada sampel
arabinosa , galaktosa , maltosa dan fruktosa ; uji barfoed diperoleh hasil bahwa
sampel galaktosa,arabinosa,glukosa dan fruktosa termasuk monosakarida sedang
lainnya merupakan golongan disakarida dan polisakarida;uji iodin diperoleh hasil
bahwa larutan sampel amilum dan dekstrin +;serta uji seliwanof diperoleh hasil
bahwa sampel sukrosa dan fruktosa + memiliki gugus ketosa sedangkan larutan
sampel lain mengandung gugus aldosa.

Kesimpulan : uji identifikasi karbohidrat pada berbagai macam sampel dapat


digunakan dengan berbagai macam metode uji yaitu uji molisch untuk
menentukan adanya karbohidrat ; uji iodium untuk menunjukkan adanya amilum
dan dekstrin ;uji benedict untuk menunjukkan adanya gula pereduksi ; uji barfoed
untuk membedakan gula monosakaridadan disakarida ; serta uji seliwanof untuk
menunjukkan ketosa dalam fruktosa.

Kata kunci : karbohidrat;uji molisch;uji iodium;uji benedict;uji barfoed;uji


seliwanof.
PENDAHULUAN

Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur


utama , yaitu karbon (C),Hidrogen (H), dan Oksigen (O).Karbohidrat memiliki
rumus umum Cn(H2O)n atau (CH2O)n dan masih dibagi lagi kedalam empat
kelompok yaitu monosakarida, disakarida,oligosakarida dan polisakarida.Susunan
atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan
yanglainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana
seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks atau
polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa (Andarwulan,et
al.,2011)(Dwidjoseputro,1992).
Jenis karbohidrat lain yaitu oligosakarida dan polisakarida disusun oleh
unit-unit monosakarida dan memiliki rumus umum yang berbeda. Amilum adalah
polisakarida yang merupakan bentuk simpanan pada sel-sel tumbuhan termasuk
buah, sedang selulosa atau serat kasar merupakan komponen struktural yang
menyusun dinding sel tumbuhan (Fitrianingrum,et al.,2013).

Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi- reaksi


warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-
asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil
dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-
asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat
menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna. Beberapa analisis
kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish, uji Seliwanof, uji
Antrone, dan uji Fenol (Andarwulanet al., 2011).

BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

Bahan percobaan

Bahan yang digunakan berupa ∂ - Nafthol , alkohol 96 %, H2SO4 pekat ,


iodium , KI , Aquadest,Asam sitrat , CuSO4, Cu – Asetat,As.Asetat glasial ,
resorsinol , dan HCL serta reagen Molisch , reagen Iodium , reagen Benedict ,
reagen Barfoed serta reagen Seliwanof.

Alat percobaan

Beaker glass, labu ukur , gelas ukur , pipet tetes , tabung reaksi , korek
api,lampu spirtus , kaki tiga , kasa esbes , tisu dan serbet.

Metode percobaan

A. Pembuatan reagen
1. Reagen Molisch
 ∂ - Nafthol sebanyak 25 gram diambil , dimasukkan dalam beaker
glass 100 ml , dilarutkan dengan sedikit alkohol 96% (boleh
menggunakan etanol maupun metanol),
 Dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml , ditambahkan alkohol 96%
sampai tanda batas , dikocok ad homogen.
2. Reagen Iodium
 1 gram iodium ditambah dengan 2 gram KI kristal dimasukkan dalam
beaker glass 100 ml , dilarutkan dengan sedikit Aquadest,
 Dipindahkan secara kuantitatif larutan tersebut dalam labu ukur 100
ml , ditambahkan aquadest ad tanda batas, dikocok ad homogen.
3. Reagen Benedict
 Dilarutkan 25 g Na2CO3.H2O dengan +/- 400 ml Aquadest panas,
 Ditambahkan 50 g Asam Sitrat yang sudah dilarutkan dengan +/- 50
ml Aquadest secara hati-hati (karena reaksi ini menimbulkan gas),
 Ditambahkan 144 g CuSO4.5H2O yang sudah dilarutkan dengan +/-
100 ml Aquadest .Dipindahkan ke labu ukur 1 L,
 Kemudian ditambah dengan Aquadest sampai tanda batas labu ukur 1
L
 Dikocok ad homogen .
4. Reagen Barfoed
 Dilarutkan 13,3 g Cu-Asetat dengan Aquadest sampai volume 200 ml,
 Diaduk larutan ad homogen , lalu ditambahkan 1,8 ml Asam Asetat
Glasial,
 Diaduk ad homogen .
5. Reagen Seliwanof
 Dimasukkan resorsinol 0,5 g dalam beaker glass 100 ml,
 Dilarutkan dengan 10 ml HCL 3M , dipindahkan ke dalam Labu Ukur
1 L,
 Dikembalikan HCL 3M ad tanda batas 1L, dikocok ad homogen.

B. Analisa Kualitatif Karbohidrat


1. Test Molisch
 Diambil larutan sampel masing-masing 10 tetes dimasukkan dalam
tabung reaksi , kemudian ditambah dengan 2 tetes pereaksi molisch ,
 Dikocok lalu dialirkan Asam Sulfat Pekat secara perlahan melalui
dinding tabung yang dimiringkan (jangan dikocok), diamati dan
disimpulkan.
2. Test Iodium
 Dimasukkan masing-masing 3 tetes larutan sampel kedalam tabung
reaksi , kemudian ditambahkan 1 tetes larutan Iodium ,
 Diamati (Biru (Amilum);merah anggur (Dekstrin)) dan disimpulkan.
3. Test Benedict
 Diambil larutan sampel masing – masing sebanyak 5 tetes ditambah
dengan 10 tetes larutan benedict kemudian dikocok,
 Dididihkan larutan selama 2 menit atau dalam penangas air selama 2
menitdan diamati lalu disimpulkan.
4. Test Barfoed
 Diambil sebanyak 5 tetes larutan barfoed ditambah 2 tetes larutan
sampel daan dipanaskan diatas api selama 1 menit atau dalam
penangas air tidak boleh lebih dari 3 menit,
 Diamati (+ endapan merah bata) dan disimpulkan.
5. Test Seliwanof
 Diambil sebanyak 5 tetes pereaksi seliwanof dan ditambahkan 1 tetes
larutan sampel ,
 Didihkan diatas api selama 20 detik atau dalam penangas air mendidih
selama 20 detik ,
 Diamati ( + warna oranye ) dan disimpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Reagen Uji


Proses pembuatan reagen uji kualitatif karbohidrat diantaranya reagen
molish ,iodium ,benedict ,barfoed dan seliwanof dilakukan sesuai ketentuan dari
metode penelitian yang telah tertulis diatas.
Setiap reagen dari masing-masing uji memiliki langkah dan bahan yang
berbeda-beda dimana perannya sangat penting dalam analisa karbohidrat kali
ini.Proses pembuatannya pun diharapkan dapat berlangsung secara tepat dan
benar.

B. Analisa Kualitatif Karbohidrat


Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya
senyawa – senyawa tertentu dalam sampel . Penelitian ini menggunakan uji
tabung berupa uji molisch , Iodium,Benedict ,Barfoed dan Seliwanof.
1. Test Molisch

Test molicsh bertujuan untuk mengidentifikasikan adanya karbohidrat


dalam larutan sampel . Prinsip dari test ini adalah berdasar reaksi dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu
atas ∂ - Nafthol dalam alkohol.
Dengan persamaan reaksi sebagai berikut ;

Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin warna ungu dipermukaan


antara lapisan atas dan lapisan sampel.Sampel yang di uji di campur dengan
reagen reagen molisch , yaitu ∂ - Nafthol yang terlarut dalam alkohol . Setelah
pencampuran atau homogenisasi , H2SO4 pekat perlahan – lahan dituangkan
melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau
hanya membentuk lapisan.Reaksi uji positif yaitu memberikan cincin warna
ungu yang menandakan sampel + mengandung karbohidrat.

Dari hasil percobaan diatas diperoleh hasil bahwa semua sampel yaitu
arabinosa , amilum , glukosa , dekstrin , laktosa , galaktosa , maltosa ,fruktosa
dan sukrosa ,diketahui positif mengandung karbohidrat .Dengan memberikan
reaksi positif cincin ungu akibat penambahan H2SO4 pekat dari terbentuknya
lapisan zat cair yang diantaranya terbentuk warna ungu akibat reaksi kondensasi
antara furfural denagan ∂ - Nafthol. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1. Analisis data dan hasil dari Uji Molish

Sampel Reaksi + Hasil Gambar 1


Arabinosa Cincin ungu +
Amilum Cincin ungu +
Glukosa Cincin ungu +
Sukrosa Cincin ungu +
Dekstrin Cincin ungu +
Galaktosa Cincin Ungu +
Fruktosa Cincin Ungu +

Maltosa Cincin Ungu +

Laktosa Cincin Ungu +

2. Test Iodium

Pada test Iodium bertujuan untuk menunjukkan adanya amilum dan dekstrin
dalam larutan sampel.Prinsip dari uji ini adalah polisakarida dengan
penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorbsi berwarna yang
spesifik.Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru , dekstrin
menghasilkan warna merah anggur , sedang glikogen dengan iodium
membentuk warna merah coklat.

Dengan persamaan reaksi sebagai berikut;


Molekul-molekul iodin dapat berikatan dengan molekul amilum membentuk
suatu kompleks iod-amilum yang berwarna ungu. Dari hasil percobaan yang
telah dilakukan diatas dapat diperoleh bahwa rekasi positif terjadi pada sampel
amilum dan dekstrin yaitu berwarna biru pada amilum dan merah anggur pada
dekstrin.Hal tersebut terjadi karena adanya glikogen .Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 2

Tabel 2. Analisis data dan hasil hari Uji Iodium

Sampel Reaksi + Hasil Gambar2


Arabinosa - -
Amilum Biru +
Glukosa - -
Sukrosa - -
Dekstrin Merah anggur +
Galaktosa - -
Fruktosa - -

Maltosa - -

Laktosa - -

3. Test Benedict

Test benedict bertujuan untuk menunjukkan atau menegtahui adanya gula


pereduksi dalam larutan sampel. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau
keton bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion
Cu2+ dan CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu2+ yang mengendap
menjadi Cu2O.Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na Sitrat yang
terdapat pada reagen benedict.

Dengan persamaan reaksi sebagai berikut;


Dimana rekasi positif ditunjukkan dengan adanya endapan merah , hijau
atau kuning tergantung pada konsentrasi gula reduksinya.Semakin berwarna
merah bata maka gula reduksinya semakin banyak.

Dari hasil percobaan diperoleh bahwa hanya sampel arabinosa , glukosa ,


laktosa , galaktosa , maltosa dan fruktosa yang memberikan reaksi positif
berupa endapan merah bata.Terbentuknya endapan dan terjadi perubahan
warna tersebut dikarenakan hasil ion reduksi dari Cu2+ melalui ion Cu+ oleh
suatu gugus aldehid atau keton bebas dalam gula reduksi pada suasana
alkalis.Sedangkan sampel larutan aamilum,dekstrin dan sukrosa memberikan
reaksi negatif karena setelah dipanaskan tidak mengalami perubahan
apapun.Sukrosa tidak memiliki pereduksi bebas karena sukrosa terdiri dari
glukosa dan fruktosa yang berikatan sehingga tidak lagi memiliki gugus
pereaksi bebas yang bermutarotasi menjadi rantai terbuka.Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 3
Tabel 3. Anlisis data dan hasil dari Uji Benedict

Sampel Reaksi + Hasil Gambar 3


Arabinosa End.Merah Bata +
Amilum Biru -
Glukosa End.Merah Bata +
Sukrosa Biru -
Dekstrin Biru -
Galaktosa End.Merah Bata +
Fruktosa End.Merah Bata +

Maltosa End.Merah Bata +

Laktosa End.Merah Bata +

4. Test Barfoed

Test Barfoed bertujuan untuk membedakan golongan monosakarida dan


disakarida dalam suasana asam.Prinsip dari test ini adalah sampel
dicampurkan dengan cupri asetat dan asam asetat pada larutan barfoed yang
memberikan asam.Dihasilkan cupro oksida berwarna merah bata yang
merupakan indikasi reaksi positifnya.

Dengan persamaan reaksi sebagai berikut ;

Cu2+ dan pereaksi barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat
oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan Cu2O
merah bata.Reaksi pada monosakarida lebih cepat daripada senyawa disakarida
karena pada senyawa harus diubah menjadi monosakarida.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa endapan warna
merah oranye menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel yaitu galaktosa
, arabinosa , glukosa dan fruktosa .Ion Cu2+ dari pereaksi barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada
disakarida dan menghasilkan Cu2O berwarna merah bata.Sedangkan laktosa ,
maltosa dan sukrosa serta dekstrin menghasilkan reaksi negatif karena tersusun
atas gula sederhana monosakarida yang berikatan sehingga tidak lagi terdapat
gugus aldehid atau keto yang bermutasi menjadi rantai terbuka serta tidak juga
memiliki gugus pereduksi.Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Analisis data dan hasil dari Uji Barfoed

Sampel Reaksi + Hasil Gambar 4


+(monosa
Arabinosa End.Merah Bata
karida)
Amilum Biru - (disakar)
Glukosa Biru -(disakar)
Sukrosa Biru -(disakar)
Dekstrin Biru -(disakar)
+(monosa
Galaktosa End.Merah Bata
kar)
+(monosa
Fruktosa End.Merah Bata
kar)

Maltosa Biru -(disakar)

Laktosa Biru -(disakar)

5. Test Seliwanof

Test seliwanof ini bertujuan untuk menunjukkan adanya ketosa pada


fruktosa.Prinsip dari test ini adalah HCL pekat dalam reagen seliwanof akan
mendehidrasi gula menjadi furfural yang akan bereaksi dengan resorsinol
membentuk senyawa berwarna merah ceri.
Dengan persamaan reaksi sebagai berikut ;

Reaksi positif terjadi apabila terbentuk warna merah , diamana HCL akan
mengubah heksosa menjadi hidroksi metal furfural membentuk kompleks yang
berwarna merah.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa terbentuknya


warna merah hanya sampel sukrosa dan fruktosa akan tetapi jika dipanaskan
terlalu lama maka akan menghasilkan warna merah oranye. Hasil positif
ditunjukkan oleh golongan ketosa dari gugus keton dan hasil negatif ditunjukkan
oleh golongan aldosa dari gugus aldehid Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5

Tabel 5. Anlisis data dan hasil dari Uji Seliwanof

Sampel Reaksi + Hasil Gambar 5


Arabinosa Bening -
Amilum Bening -
Glukosa Bening -
Sukrosa Oranye +
Dekstrin Bening -
Galaktosa Bening -
Fruktosa Oranye +

Maltosa Bening -

Laktosa Bening -
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil percobaan test molish diperoleh hasil bahwa semua sampel yaitu
arabinosa , amilum , glukosa , dekstrin , laktosa , galaktosa , maltosa
,fruktosa dan sukrosa ,diketahui positif mengandung karbohidrat.
2. Dari hasil percobaan test iodium diperoleh bahwa rekasi positif terjadi
pada sampel amilum dan dekstrin yaitu berwarna biru pada amilum dan
merah anggur pada dekstrin.
3. Dari hasil percobaan test benedict diperoleh bahwa hanya sampel
arabinosa , glukosa , laktosa , galaktosa , maltosa dan fruktosa yang
memberikan reaksi positif berupa endapan merah bata.
4. Dari hasil percobaan test barfoed yang telah dilakukan diperoleh bahwa
endapan warna merah oranye menunjukkan adanya monosakarida dalam
sampel yaitu galaktosa , arabinosa , glukosa dan fruktosa.
5. Dari hasil percobaan test seliwanof yang telah dilakukan diperoleh bahwa
terbentuknya warna merah hanya sampel sukrosa dan fruktos
DAFTAR PUSTAKA

Andarwulan, N., Kusnandar, F &Herawati, D..


2011.AnalisisPangan.Jakarta :DianRakyat.

Dwidjoseputro D. 1992.PengantarFisiologiTumbuhan .Jakarta:


PenerbitGramediaPustakaUtama,

Fitriningrum R, Sugiyarto, SusilowatiA.. 2013.


Analisiskandungankarbohidratpadaberbagaitingkatke
matanganbuahkarika (Caricapubescens) di
KejajardanSembungan, DataranTinggiDieng, Jawa
Tengah. Bioteknologi 10: 6-14.

You might also like