You are on page 1of 14

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGUNJUNG


DENGAN KONDISI TAMAN UMUM
DI KECAMATAN BANDUNG WETAN

1
DYAH BAYU FRAMESTHI, 2 HILWATI HINDERSAH
1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116
2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116

ABSTRACT
There is an emerging problem related to the declining quality of the urban environment, particularly
in the availability of green open space which is one of the interesting issues, because the green open
spaces have a very important role for the ecological sustainability. Green open space is often
overlooked by the urban citizen who are less concerned about the role and functions. Public parks as
a form of green open space available in Kecamatan Bandung Wetan mostly a park with manicured
condition but some of them are not well maintained garden with a condition which poorly maintained,
dirty (lots of junk), less green (the number of plants is reduced, because the dead or due to damage),
damage and availability of facilities in the park.
This research wanted to question as to whether there is a relation between the activity of visitors to
the condition of a public park in Kecamatan Bandung Wetan. It aims to identify whether there is any
relation between the activities of visitors to the condition of a public park in Kecamatan Bandung
Wetan in the present. This research uses crosstabs analysis - Chi Square with a variable number of
visitors by gender (male and female visitors) and common garden conditions (completeness of
facilities, type of activity, concern for the condition of public parks as well as the visual impression
visitors to see a public park).

Keywords: relation, visitors activities, public parks

Pendahuluan laut kota Bandung yang menyusuri sepanjang


Kota Bandung yang merupakan warisan Jalan Riau atau Jalan R.E. Martadinata
zaman kolonial Belanda yang direncanakan sekarang (E.H. Karsten, 1919) yang
dan diperuntukkan bagi masyarakat Belanda dimaksudkan untuk membuat kota Bandung
dengan perencanaan meniru kota-kota di sebagai kota prototipe dari kota kolonial
Eropa. Pada awal perkembangannya selalu Belanda / Indische Koloniaal Stad (Berlage,
dititikberatkan kepada kepentingan 1923) (www.bandungheritage.com
masyarakat Eropa seperti contohnya pada “Bandung Kota Warisan Kolonial Bercitra
tahun 1920-an yang merupakan awal Paris van Java”).
pembangunan kota Bandung secara "besar- Pada saat sekarang wilayah tersebut
besar"-an dan "terencana". Wilayah baru yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
dibangun secara terencana adalah daerah Bandung Wetan. Kecamatan Bandung Wetan
sekitar Gedung Sate dan Insulindepark, yang memiliki sejarah peninggalan perencanaan
dibangun sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat jaman Kolonial Belanda terutama dalam
Eropa (Europeesche Zakenwijk). bentuk bentuk/tipologi bangunan dan
Pembangunan tersebut meliputi wilayah timur perencanaan perumahan yang dapat

Page | 1
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

merefleksikan hasil sejarah kota. Terlebih lagi


Bandung sejak tahun 2001 dengan visinya
"Terwujudnya Kota Bandung Sebagai Kota
Jasa Yang Bermartabat (Bersih, Makmur,
Taat Dan Bersahabat)" secara praktis
merangsang berdirinya bangunan dengan
fungsi komersial (perdagangan, Factory
Outlet). Fenomena ini jelas terjadi di
sepanjang Jalan L. E. Martadinata (Jalan Riau)
dan Jalan Ir. Juanda (Dago) ataupun di Jalan
Diponegoro. Sejak tahun 1980-an, akibat
kebijakan tata guna lahan yang bersifat mixed-
land use, maka sejak saat itu mulai banyak
bermunculan bangunan bank, pertokoan, Gambar 2 Masalah Perbedaan Kondisi
kantor hingga rumah makan. Secara Taman Antara Kelurahan Taman Sari (kiri),
lingkungan fisik terjadi perubahan/pergeseran Kelurahan Citarum (tengah) dan Kelurahan
pusat-pusat kegiatan kota yang mulai Cihapit (kanan)
menembus /penetrasi ke kawasan koridor Jalan Sumber : Hasil Observasi, Tahun 2006
Dago. Selain itu dengan Visinya sebagai ”Kota
Jasa yang BERMARTABAT”, taman umum
menjadi salah satu bagian/aspek yang dapat Bermula dari begitu banyak persoalan
mendukung visi Kota Bandung tersebut. yang bermunculan berkaitan dengan
Kecamatan Bandung Wetan memiliki tiga menurunnya kualitas lingkungan perkotaan,
kelurahan yaitu Kelurahan Taman Sari, para perencana kota dimasa sekarang ini
Kelurahan Citarum dan Kelurahan Cihapit. dihadapkan pada tantangan untuk melakukan
Tetapi ketiga kelurahan tersebut memiliki perancangan yang lebih baik dari sebelumnya.
perbedaan mengenai kondisi ketersediaan Ketersedian ruang terbuka hijau menjadi salah
ruang terbuka (taman) yang sangat ekstrim. satu issu yang menarik, karena ruang terbuka
hijau memiliki peranan yang sangat penting
bagi kelangsungan dan kelestarian ekologi,
terutama untuk manusia. Ruang terbuka hijau,
termasuk taman-taman di Kota Bandung,
memiliki sejarah yang cukup panjang. Lahir di
masa pemerintahan kolonial Belanda pada
awal 1920-an, taman-taman di Kota Bandung
tumbuh, berkembang dan akhirnya menyusut
karena sebagian beralih fungsi seperti
sekarang. Tidak sedikit, taman yang rusak dan
kotor karena ditumbuhi kios-kios dan
bangunan liar. Seiring perkembangan waktu,
jumlah taman di Bandung bertambah dan
berkurang. Berdasarkan data Dinas
Pertamanan dan Pemakaman
(Dismankam), di Kota Bandung, ada sekira
Gambar 1 Bangunan Dengan Fungsi
490 taman seluas 199 hektare plus ruang
Komersial (Perdagangan, Factory Outlet) Di
terbuka hijau (RTH) seluas 231 hektar. Jumlah
Jalan Diponegoro (kiri), Jalan L. E.
ini sangat kurang dan tidak sebanding dengan
Martadinata (tengah dan Kanan)
luas Bandung yang 16.721 hektar. Rasio
Sumber : Hasil Observasi, Tahun 2006
1,47% ini juga sangat kecil dibanding
semangat Perda No. 02/2004 tentang Rencana

Page | 2
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Coblong yang merupakan Kawasan Bandung
yang menginginkan RTH Kota Bandung Utara dengan fungsi Konservasi.
mencapai angka ideal 20%.
Ruang terbuka berfungsi sebagai filter
udara, daerah tangkapan air, dan mengurangi
kadar zat pencemar udara serta menambah
kenyamanan kota. Rasa nyaman adalah salah
satu kebutuhan yang paling mendasar pada
manusia. Rasa nyaman memberikan
ketenangan, kesenangan, atau rasa positif
lainnya. Karena dapat memberikan
penghayatan yang positif, adanya rasa nyaman
sering diperlukan untuk melahirkan kreativitas
dan meningkatkan produktivitas. Lingkungan
tempat tinggal yang hijau oleh tetumbuhan,
bersih, sejuk, dan tenang memberikan rasa
nyaman berada di dalam rumah. Kenyamanan
fisik bukan suatu hal yang mustahil untuk Gambar 3 PKL di Pinggir ataupun dalam
diciptakan dan dikembangkan melalui segala Taman Umum
macam kegiatan untuk mengembangkan
Sumber : Hasil Observasi, Tahun 2006
suasana dan kondisi lingkungan yang rapi,
bersih, dan hijau. Ruang terbuka hijau sering
diabaikan oleh warga kota yang kurang peduli Adanya fungsi RTH/taman yang memiliki
terhadap peran dan fungsinya. Penyimpangan peranan sebagai tempat bertemunya anggota
penggunaan ruang dan alih fungsi taman masyarakat dari berbagai kalangan untuk
umum dan RTH Kota tidak terhindarkan. melakukan aktivitas ringan, seperti; olah raga
Perubahan kawasan hijau kota menjadi hunian atau rileksasi lainnya. Taman adalah bagian
atau kawasan komersial menunjukan adanya dari ruang terbuka hijau publik yang
tarik menarik kepentingan pemanfaatan. memegang peran penting dalam menunjang
Indikasi berkurangnya neraca air tanah, aktivitas masyarakat perkotaan. Dalam
meningkatnya intrusi air limbah terhadap perkembangannya dipengaruhi oleh kondisi
sumber-sumber air tanah semunya itu dampak politik, sosial, budaya juga ekonomi. Dari
hilangnya taman, jalur hijau, lapangan bermain, masa ke masa terlihat perbedaan jumlah,
hutan kota dan kawasan konservasi di Kota bentuk, juga fungsi taman. Taman juga tidak
Bandung. terlepas dari berbagai permasalahan yang
Selain berfungsi sebagai konservasi dan antara lain disebabkan karena rendahnya
menjaga keseimbangan ekosistem, taman kesadaran masyarakat akan arti penting taman,
merupakan aksesori kota yang sangat penting. sehingga taman sering disalahfungsikan.
Tapi fungsi taman kota di Bandung pun Masyarakat kota terkadang hanya
berubah. Sebagian warga, tidak lagi berpandangan pada fungsi RTH/taman yang
memandang taman sebagai ruang terbuka hijau tak lebih dari sebuah kawasan hijau dan "paru-
yang harus dijaga dan dipelihara. Banyak yang paru" kota yang harus dipertahankan
mencabuti tanaman di dalamnya, membuang kelestariannya, tentu saja, hal itu turut
sampah ke dalamnya atau malah merusaknya. memberi kontribusi pada semakin
Bahkan bermunculan gubuk-gubuk liar seperti terasingkannya RTH/taman di perkotaan dari
di Taman Maluku dan Taman Cilaki. aktivitas masyarakatnya. Bahkan, pada
Kecamatan Bandung Wetan selain dapat akhirnya seperti yang terjadi di Kota Bandung,
merefleksikan morfologi kota sebagai kawasan keberadaan beberapa RTH/taman menjadi
terbangun yang terencana juga memiliki luas kumuh dan tak lepas dari konotasi negatif
taman terbesar kedua setelah Kecamatan masyarakatnya.

Page | 3
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Metodologi gender/jenis kelamin pada studi ini sebagai


Adanya fenomena Kecamatan Bandung variabel pembanding. Penulis mencoba
Wetan sebagai kecamatan dapat merefleksikan membahasnya dengan pemasukan gender
perkembangan hasil sejarah Kota Bandung dan (jenis kelamin) untuk mengidentifikasi
Bandung yang memiliki visi sebagai “Kota aktivitas pengujung pria dan wanita dalam
Jasa Yang Bermartabat” yang berimplikasi taman umum berdasarkan perspektif pria dan
terhadap perkembangan ruang di Kecamatan wanita. Tetapi pada dasarnya penelitian ini
Bandung Wetan serta Kecamatan Bandung merupakan pembahasan secara generalisasi
Wetan sebagai kecamatan yang memiliki (tidak membedakan gender/jenis kelamin).
jumlah taman umum terbanyak di WP Untuk mencapai tahap analisis, diperlukan
Cibeunying dan adanya perbedaan aktivitas data hasil melakukan survey. Survey dilakukan
pengunjung dalam taman vs Kualitas dengan tujuan untuk mendapatkan data primer
Lingkungan (kondisi taman umum) di maupun data sekunder. Data primer terdiri
Kecamatan Bandung Wetan. Keadaan tersebut dari: 1) Observasi (pengamatan). Observasi
didukung oleh beberapa dugaan atau hipotesis lapangan dilakukan dengan mengamati
berupa ketidaknyaman ruang, taman menjadi keadaan taman umum yang ada di Kecamatan
kotor, kumuh, rusak, perubahan fungsi taman Bandung Wetan terutama 4 taman yang
ataupun menurunnya citra budaya suatu menjadi sampel penelitian (taman yang
bangunan atau kawasan. Sehingga timbul memiliki kelengkapan fasilitas terlengkap,
suatu pertanyaan apakah ada hubungan antara dibandingkan taman-taman lainnya yang ada
aktivitas pengunjung dengan kondisi taman di Kecamatan Bandung Wetan) yaitu Taman
umum. Tujuan yang ingin dicapai dalam Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman
penelitian ini adalah teridentifikasinya ada Pramuka dan Taman Seram. Dilakukan pada
atau tidak hubungan antara aktivitas pukul 08.00-17.00 pada hari weekday (Senin-
pengunjung dengan kondisi taman umum di Kamis) dan weekend (Sabtu-Minggu).
Kecamatan Bandung Wetan pada masa (Kuesioner: Proses penyebaran kuesioner
sekarang. Karenanya perlu dilakukan suatu dilakukan dalam 3 minggu dengan harapan
analisis mengenai hubungan aktivitas akan mendapatkan jawaban yang optimal.
pengunjung dan kondisi taman umum tersebut. Untuk waktu weekday (Senin - Jumat) dan
Penelitian ini akan menggunakan metode waktu weekday (Sabtu dan Minggu);
analisis tabulasi silang (crosstabs – chi square) Wawancara: Wawancara atau tanya jawab
secara komputerisasi dengan program SPSS. dilakukan terhadap responden yang dianggap
Selain itu pada proses analisis menggunakan dapat mewakili kelompoknya)
metode crosstabs – chi square, dibutuhkan Data sekunder adalah data-data yang
suatu pembanding, untuk memudahkan dalam diperoleh secara tidak langsung, yaitu : Studi
menganalisis, karenanya dipilihlah Literatur dan Survey Instansional.

Tabel 1 Variabel Penelitian Tabulasi Silang (Crosstabs)


Variabel Variabel
Operasional
Teoritik Analitik
X1  pengunjung
Hasil observasi tentang  pengunjung pria di 4 Taman (Taman Cilaki
pria di 4 Taman di
Pengunjung Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di
Kecamatan Bandung
Taman Umum Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006
Wetan
Berdasarkan
X2  pengunjung
Gender Hasil observasi tentang  pengunjung wanita di 4 Taman (Taman Cilaki
wanita di 4 Taman
(Varibel X) Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di
di Kecamatan
Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006
Bandung Wetan
Hasil tabulasi kuesioner tentang kelengkapan sarana taman me-nurut
Kondisi Taman Y1 Kelengkapan
penunjung yang meliputi pagar/tanaman pembatas, jalan setapak,
Umum Sarana Taman Pada
pohon, areal bermain, bangku taman, meja makan, toilet umum, dan
(Variabel Y) Waktu Weekday
kantin pada 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman

Page | 4
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Variabel Variabel
Operasional
Teoritik Analitik
Pramuka dan Taman Seram) di Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006
pada waktu weekday

Hasil tabulasi kuesioner tentang kelengkapan sarana taman me-nurut


penunjung yang meliputi pagar/tanaman pembatas, jalan setapak,
Y2 Kelengkapan
pohon, areal bermain, bangku taman, meja makan, toilet umum, dan
Sarana Taman Pada
kantin pada 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman
Waktu Weekend
Pramuka dan Taman Seram) di Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006
pada waktu weekend
Hasil tabulasi kuesioner tentang jenis aktivitas yang di lakukan oleh
pengunjung dalam taman meliputi jalan-jalan, refreshing, mengasuh
anak (memberi makan dan mengasuh), olah raga, membersihkan
Y3 Jenis Aktivitas taman, sosialisasi, memperkenalkan dan menga-jarkan anak tentang
Dalam Taman Pada alam untuk kegiatan yang bergerak dan mengamati keadaan sekitar,
Waktu Weekday makan, membaca, ngobrol/diskusi, mengerjakan tugas, arisan untuk
kegiatan yang tinggal ditempat di 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman
Cilaki Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di Kecamatan
Bandung Wetan Tahun 2006 pada waktu weekday
Hasil tabulasi kuesioner jenis aktivitas yang di lakukan oleh pengunjung
dalam taman meliputi jalan-jalan, refreshing, meng-asuh anak
(memberi makan dan mengasuh), olah raga, membersihkan taman,
Y4 Jenis Aktivitas sosialisasi, memperkenalkan dan mengajarkan anak tentang alam untuk
Dalam Taman Pada kegiatan yang bergerak dan mengamati keadaan sekitar, makan,
Waktu Weekend membaca, ngobrol/diskusi, mengerjakan tugas, arisan untuk kegiatan
yang tinggal ditempat di 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki
Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di Kecamatan Bandung
Wetan Tahun 2006 pada waktu weekend
Y5 Kepedulian Hasil tabulasi kuesioner tentang kondisi taman menurut pengun-jung
Terhadap Kondisi yang meliputi peduli dan tidak peduli di 4 Taman (Taman Cilaki Atas,
Taman Pada Waktu Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di
Weekday Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006 pada waktu weekday
Y6 Kepedulian Hasil tabulasi kuesioner tentang kondisi taman menurut pengunjung
Terhadap Kondisi yang meliputi peduli dan tidak peduli di 4 Taman (Taman Cilaki Atas,
Taman Pada Waktu Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka dan Taman Seram) di
Weekend Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006 pada waktu weekend
Hasil tabulasi kuesioner tentang kesan visual taman menurut
pengunjung yang meliputi marah, rasa terisolasi, kesumpekan,
Y7 Kesan Visual
ketidakpedulian, hilangnya kenyamaan ruang dan hilangnya rasa privasi
Taman Pada Waktu
di 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka
Weekday
dan Taman Seram) di Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006 pada
waktu weekday
Hasil tabulasi kuesioner tentang kesan visual taman menurut
pengunjung yang meliputi marah, rasa terisolasi, kesumpekan,
Y8 Kesan Visual
ketidakpedulian, hilangnya kenyamaan ruang dan hilangnya rasa privasi
Taman Pada Waktu
di 4 Taman (Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman Pramuka
Weekend
dan Taman Seram) di Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2006 pada
waktu weekend

Pembahasan pada hari libur (weekend) ataupun hari biasa


Berdasarkan hasil observasi awal, jumlah (weekday).
pengunjung berbeda-beda untuk waktu libur Kecamatan Bandung Wetan memiliki 45
(weekend) ataupun hari biasa (weekday), taman yang terbagi menjadi 6 jenis yaitu TPJ
sehingga pada proses penyebaran kuesioner (Taman Pulau Jalan), TUM (Taman Umum),
dalam pemenuhan jumlah responden akan THK (Taman Halaman Kantor), TSJ (Taman
dikelompokkan menjadi waktu weekend Samping Jalan), TOR (Taman Olah Raga),
ataupun waktu weekday. Pada dasarnya JPJ (Jalur Pulau Jalan), dengan jumlah total
pembahasan ini dilakukan secara generalisasi 249.615.65 m2.
yang tidak bertujuan untuk membedakan Disesuaikan dengan judul penelitian maka
antara waktu libur (weekend) ataupun hari jenis taman yang digunakan sebagai objek
biasa (weekday). Selain itu penyebaran penelitian adalah taman umum. Adapun
kuesioner hanya dilakukan pada pukul 08.00 taman umum di Kecamatan Bandung Wetan
– 17.00 sebagai pembatasan waktu penelitian adalah sebagai berikut:

Page | 5
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Tabel 2 Tabel 3
Daftar Taman Umum Di Kecamatan Jumlah Pengunjung Taman Umum
Bandung Wetan Tahun 2006 Berdasarkan Waktu (Jam)
Weekday Weekend
(Kamis) (Minggu)
Waktu Waktu
No Taman (Jam) (Jam)
08.0
08.00
12.00- 0- 12.00-
-
16.00 12.0 16.00
12.00
0
Taman
1. 34 15 178 37
Cilaki Atas
Taman
2. Cilaki 21 11 111 29
Tengah
Taman
3. 17 6 19 7
Seram
Taman
4. 11 8 5 2
Sumber : Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum Pramuka
Kota Bandung, Tahun 2006 Sumber : Hasil Obeservasi, Tahun 2006

Kecamatan Bandung Wetan memiliki 22 Kuesioner disebarkan kepada pengunjung


taman umum yang tersebar di 3 kelurahan dan yang berumur antara ≥15 - ≥45 tahun dengan
setiap taman tersebut memiliki beberapa asumsi, pada umur ini orang sudah cukup
perbedaan dari luas dan kelengkapan fasilitas dewasa dan mengerti apa yang diinginkannya,
yang dapat menunjang aktivitas pengunjung selain itu juga pada usia ini relatif memiliki
dalam taman. Dari kelengkapan fasilitas, aktivitas yang beragam dan banyak jenisnya.
terlihat ada 4 taman yang memiliki Berikut ini merupakan jumlah pengunjung
kelengkapan taman paling maksimal taman untuk waktu weekday dan weekend.
dibandingkan ke 18 taman lainnya yaitu
Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, Tabel 4
Taman Seram dan Taman Pramuka. Untuk Jumlah Pengunjung Taman Umum
lebih jelasnya mengenai kelengkapan fasilitas No Taman Weekday Weekend
berdasarkan hasil observasi pada taman-taman 1. Taman Cilaki 49 215
umum di Kecamatan Bandung Wetan Atas
2. TamanCilaki 32 140
disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan pada Tengah
pertimbangan akan kelengkapan fasilitas yang 3. Taman Seram 23 26
tersedia dalam taman dan taman ini dianggap 4. Taman Pramuka 19 7
Jumlah 123 388
dapat menyebabkan atau menimbulkan Sumber : Hasil Observasi, Tahun 2006
aktivitas yang lebih beragam dibandingkan
taman umum lainnya, maka ke-4 taman ini
dijadikan sample untuk penyebaran kuesioner.
Berdasarkan hasil observasi, jumlah
pengunjung Taman Cilaki Atas, Cilaki Tengah,
Pramuka dan Taman Seram berbeda-beda
untuk waktu libur (weekend) ataupun hari
biasa (weekday), seperti terlihat dalam Tabel 3
ini:

Page | 6
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Tabel 5
Fasilitas Taman Umum

No Nama Letak a b c d e f g h Fasilitas Jumlah


Taman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Taman Jl. Sumatera - - - - - X - - - - - - - - X - X - - 3
Depan
Galeria BIP
Sumatra/Sul
awesi
2. Taman Jl. - - - - - - patung - - - - X - - - - X - - 3
Waska Wastukenca macan,
Panglima * na traffic
light
3. Taman Jl. Seram X - - X X - - - - - - X - - X X X - - 7
Seram
4. Taman PKK Jl. - - - - - - tugu - - - - X - - - - X - - 3
Cibeunying PKK
Utara
5. Taman Bank Jl. - - - - - - - - - - - X - - X - X X - 4
NISP Cibeunying
6. Taman Jl. Citarum - - - X - - - - X - - X - - - - X X - 5
Citarum
7. Taman DKK Jl. - - - X - - - - - - - X - - - - X - X 4
Supratman Supratman
8. Taman Jl. - - - - X X - - - - - X - - - - X - - 4
Trunojoyo Trunojoyo
9. Taman Jl. Cilaki - - X X X X gerban - x X - X - - X X X X - 12
Cilaki Atas Atas g
10. Taman Jl. Cilaki - - X X X - - - - X - X - - X - X - X 8
Cilaki
Tengah
11. Taman Jl. Cilaki - - - X - - - - - - - X - - X - X X - 5
Cilaki Bawah
I dan II
12. Taman Jl. Cilaki - - - - X - - - - - X - - - - - X - - 3
Cilaki
13. Taman Jl. Gempol - - - - - - - - - - - X - - X - X - X 4
Gempol
14. Taman Jl. R. E. X X - X X - - - X - - X - - X X X - - 9
Pramuka Martadinata
15. Taman Jl. X - - - - - - - - - - X - - - - X - - 3
Cipunegara Cipunegara
16. Taman Jl. Salam - - - - - - - - - - - - - - - - X - - 1
Salam
Puskesmas
*
17. Taman Jl. Salam - - - - X - - - - - - X - - - - X - - 3
Lapangan
Salam
18. Taman Jl. Cendana - - - - - - - - - - - - - - - - X - - 1
Cendana
19. Taman Jl. Rangga - - - - X - reklam - - - - X - - - X X - - 5
Rangga Malela e
Malela
20. Taman Jl. Gajah - - - - X X - X - - - X - - - - X - X 6
Gajah Lumantung
Lumantung
21. Taman Jl. Badak - - - - - X - - - - - - - - - - X - - 2
Ciungwanar Singa
a
22. Taman Jl. Badak - - - - - - - - - - - - - - - - X - X 2
Cikapayan Singa
g / Badak
Singa
Sumber : Hasil Obeservasi, Tahun 2006
Keterangan :

Page | 7
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

*Taman ini luasnya kurang dari 100 m2 (17,40 m2 untuk Taman Waska Panglima dan 63,50 m2 untuk Taman
Salam Puskesmas)
1. WC Umum b. Gardu Listrik
2. Jogging Track c. Panjat Tebing
3. Play Ground (Areal d. Jembatan
Bermain Anak) e. Drainase
4. Trotoar (Pedestrian) f. Tempat Sampah
5. Panggung g. Lampu Taman
6. Amphiteater h. Ornamen lain (Patung,
7. Grobak Pedagang Kaki Traffict light, gerbang,
Lima (PKL) tugu, reklame)
8. Tempat duduk yang i. Telephone umum
menyebar
9. Vegetasi
10. Tukang Jualan / Kios
11. Tempat duduk yang
mengelompok

Identifikasi Aktivitas Pengunjung Dalam karena lokasi taman yang jauh dari tempat
Taman tinggal mereka sehingga sulit dijangkau atau
harus ditemani (27,27%), karena taman tidak
Berdasarkan hasil sebaran kuesioner,
memberikan fasilitas yang memuaskan
teridentifikasi mengenai karakteristik
sehingga membuat mereka tidak betah untuk
pengguna taman yang menunjukkan bahwa
beraktivitas di dalam taman tersebut (21,82%)
untuk waktu weekday ataupun weekend
dan karena taman tidak aman, karena sepi dan
pengunjung dengan jenis kelamin pria
merupakan mayoritas pengguna taman banyak terjadi kejahatan (16,36%) untuk
(weekday (71,00%), weekend (56,00%)) waktu weekday. Sedangkan untuk waktu
weekend adapun alasan lainnya pada waktu
dibandingkan dengan wanita (weekday
adalah karena taman tidak aman, sepi dan
(29,00%), weekend (44,00%). Sedangkan usia
banyak terjadi kejahatan (18,99%), lokasi
pengguna taman yang menjadi mayoritas
taman yang jauh dari tempat tinggal mereka
pengguna taman berkisar pada usia 21-26
sehingga sulit dijangkau atau harus ditemani
tahun (weekday (32,37%), weekend (34,18%),
(15,19%), dan karena taman tidak memberikan
yang kedua adalah pada usia 27-32 tahun
fasilitas yang memuaskan sehingga membuat
(weekday (20,00%), weekend (22,78%)) dan
mereka tidak betah untuk beraktivitas di dalam
yang ketiga adalah pada usia 15-20 tahun
taman tersebut (7,59%). Ataupun karena
(weekday (18,18%), weekend (18,99%)).
proses pencapaian ke taman (pengunjung pria
Untuk asal pengunjung taman, hasil tabulasi
berkecenderungan untuk menggunakan
kuesioner menunjukan bahwa sebagian besar
pengguna taman merupakan pengunjung yang kendaraan pribadi, berbeda dengan wanita
yang biasanya cenderung menggunakan
tidak berasal dari Kecamatan Bandung Wetan
kendaraan umum (angkot). Hal ini dapat
(weekday (56,36%), weekend (64,56%)).
terlihat dari mayoritas masyarakat pada waktu
Untuk pekerjaan pengguna taman,
teridentifikasi bahwa mayoritas pengunjung weekday menggunakan kendaraan pribadi
(63,64%) dan naik angkutan umum (29,09%),
merupakan mahasiswa (weekday (34,55%),
berbeda dengan masyarakat yang berkunjung
weekend (36,71%)), yang kedua untuk waktu
pada waktu weekend, mayoritas dari mereka
weekday adalah pekerja (negeri/swasta)
menggunakan angkutan umum (51,90%) dan
dengan presentase 20,00%, selanjutnya adalah
naik kendaraan pribadi (37,97%).
pelajar (16,36%). Sedangkan untuk waktu
Adapun frekuensi kunjungan mereka
weekend yang kedua adalah pelajar (21,52%),
berkisar antara 1 – 4 kali seminggu. Untuk
selanjutnya adalah pekerja (negeri/swasta)
responden pada waktu weekday mayoritas dari
dengan prosentase 20,25%.
mereka berkunjung 1 kali seminggu (45,45%),
Adanya perbedaan mengenai jumlah
2 kali seminggu (23,64%) dan 4 kali seminggu
pengunjung pria dan wanita ini diduga
(20,00%). Sedangkan untuk responden pada
diakibatkan karena beberapa alasan yaitu
waktu weekend, mayoritas dari mereka

Page | 8
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

menjawab 1 kali kunjungan per minggunya aktivitas berupa makan, membaca, ngobrol/
(72,15%) dan 2 kali seminggu (13,92%). diskusi serta olahraga.
Berdasarkan tabulasi kuesioner pada waktu
weekday waktu rata-rata kunjungan barkisar
antara jam 12.00-17.00 WIB sedangkan pada
waktu weekend, masyarakat berkunjung antara
jam 08.00-12.00 WIB. Sedangkan untuk waktu
kunjungan yang paling dominan adalah pada
hari Sabtu – Minggu (weekend). Pengunjung
menyatakan bahwa mayoritas dari mereka
pada saat mengunjungi taman biasanya
bersama teman (weekday (50,91%), weekend
(39,24%). Pada waktu weekday selain dengan
teman, masyarakat juga mengunjungi taman
hanya sendiri (18,18%), dan bersama keluarga
(10,91%) dan untuk waktu weekend mereka
pergi bersama keluarga (29,11%), atau hanya
seorang diri (13,92%).
Dari tabulasi kuesioner ini juga dapat terlihat
aktivitas pengunjung memberikan suatu
hubungan dengan taman umum yaitu berupa
suatu kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang
harus disediakan di suatu taman umum. Secara
tidak langsung aktivitas yang timbul di ruang
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2006
terbuka ini mempengaruhi bentuk suatu taman Keterangan :
umum. Berdasarkan tabulasi kuesioner yang a. Jalan-jalan, Refreshing
b. Olahraga
telah dilakukan teridentifikasi bahwa sebagian c. Mengasuh anak (memberi makan)
besar pengunjung di waktu weekday lebih d. Memperkenalkan dan mengajarkan anak
cenderung untuk berjalan-jalan, refreshing tentang alam
e. Mengamati Keadaan Sekitar (Mengamati orang
(34,55%), berolahraga (27,27%) untuk dan Menikmati keadaan kondisi lingkungan)
kegiatan bergerak dan makan, membaca, f. Makan, Membaca, Ngobrol/Diskusi
g. Mengerjakan Tugas/Ekstrakulikuler
ngobrol/diskusi (18,18%) untuk jenis kegiatan
tinggal ditempat. Sedangkan untuk waktu Identifikasi Kondisi Taman
weekend, aktivitas Pengunjung tidak berbeda
jauh dengan waktu weekday yaitu lebih Kecamatan Bandung Wetan merupakan
cenderung untuk berjalan-jalan, refreshing kecamatan yang memiliki jumlah taman umum
(32,91%), berolahraga (22,78%) untuk terbanyak di WP Cibeunying. Tetapi untuk
kegiatan bergerak dan makan, membaca, penelitian kasus ini hanya dibahas 4 taman saja
ngobrol/diskusi (18,99%) untuk jenis kegiatan yaitu Taman Cilaki Atas, Cilaki Tengah,
tinggal ditempat.Pada waktu weekday dan Taman Pramuka dan Taman Seram.
weekend, pengunjung pria memiliki mayoritas Berdasarkan ada atau tidaknya aktivitas di
aktivitas berupa jalan-jalan, refreshing dan dalam taman tersebut maka taman-taman ini
olah raga. Sedangkan pengunjung wanita pada dikelompokkan dalam luasan tertentu, yaitu :
waktu weekday memiliki aktivitas mayoritas 51-100 m2, 101-500 m2, 501-1000 m2, 1001-
berupa makan, membaca, ngobrol/ diskusi, 5000 m2, ≥ 5001 m2. Berdasarkan hasil
mengasuh anak (memberi makan) serta observasi, taman yang memiliki luas ≥ 100 m 2
memperkenalkan dan mengajarkan anak memiliki kemungkinan lebih besar bagi
tentang alam, dan pada waktu weekend Pengunjung untuk beraktivitas didalamnya,
pengunjung wanita memiliki mayoritas karena hal tersebut maka pengkategorian

Page | 9
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

untuk taman dimulai dari 100 hingga ≥ 5.000 penggalang (buffer) antara taman dengan jalan
m2. (16,46%).
Berdasarkan kuesioner untuk kondisi dan Berdasarkan hasil jawaban tersebut,
lokasi taman, mayoritas penduduk menyatakan dengan sarana yang telah tersedia di taman,
bahwa dilingkungan tempat mereka tinggal Pengunjung menyatakan bahwa sarana
tidak tersedia taman (weekday (78,18%), tersebut sudah memenuhi kebutuhan mereka
weekend (64,56%)). Sedangkan untuk kondisi ketika menggunakan taman tersebut bila
taman yang sedang mereka kunjungi saat ini dinyatakan dalam prosentase weekday
(Taman Cilaki Atas, Taman Cilaki Tengah, (69,09%), weekend (55,70%) yang menjawab
Taman Seram, dan Taman Pramuka) mereka sudah memenuhi kebutuhan. Jika dilihat secara
menyatakan dalam kondisi baik, bersih dan keseluruhan, kondisi taman umum di
terawat (weekday (67,27%), weekend Kecamatan Bandung Wetan, Pengunjung
(55,70%)). Taman sampel yaitu Taman Cilaki menyatakan bahwa kondisinya dalam keadaan
Atas, Taman Cilaki Tengah, Taman Seram, sedang (weekday (41,82%), weekend
dan Taman Pramuka, berdasarkan hasil (48,10%)) hal ini diartikan bahwa kondisi
tabulasi kuesioner, Pengunjung menyatakan taman umum tidak dalam keadaan baik
bahwa taman tersebut berada jauh dari tempat ataupun buruk. Taman umum berdasarkan sifat
tinggal pengunjung (weekday (56,36%), terlihat dari bentuk tamannya yang terbuka
weekend (64,56%)). atau tertutup, indikatornya berupa bentuk
Berdasarkan hasil sebaran kuesioner pagar yang terbuka, pagar yang tertutup
sarana yang tersedia di taman yang menunjang ataupun tidak berpagar.
aktivitas pengunjung selama melakukan Setiap taman memiliki kelengkapan
kegiatan di taman yang dapat memberikan rasa fasilitas yang berbeda-beda, begitu juga
nyaman dan aman dalam memanfaatkan taman dengan unsur pelengkap taman lainnya.
umum, pada waktu weekday mayoritas Berdasarkan hasil observasi yang telah
pengunjung menyatakan bahwa dengan dilakukan, fasilitas yang ada berupa: (WC
adanya pohon/tanaman yang memberikan Umum, Jogging Track, Play Ground (Areal
udara segar dan keteduhan bagi orang yang Bermain Anak), Trotoar (Pedestrian), Tempat
sedang menggunakan taman tersebut (29,09%), Sampah, Panggung, Amphiteater, Grobak
yang kedua adalah adanya jalan setapak Pedagang Kaki Lima (PKL), Tempat duduk
(jogging track) yang mulus dan landai, tidak yang menyebar, Vegetasi, Tukang Jualan /
bertangga-tangga (25,45%) serta adanya Kios, Tempat duduk yang mengelompok).
bangku taman yang berada di tempat yang Adapun pelengkap atau ornamen lainnya
teduh dan nyaman untuk duduk atau yang ada di taman-taman Kecamatan Bandung
beristirahat (25,45%) dan adanya pagar atau Wetan adalah: (Gardu Listrik, Panjat Tebing,
tanaman pembatas disekeliling taman sebagai Jembatan, Drainase, Tempat Sampah, Lampu
penggalang (buffer) antara taman dengan jalan Taman, Patung, Telephone umum, Traffict
(20,00%). Sedangkan pada waktu weekend light, Reklame, Gerbang, dan Tugu).
mayoritas pengunjung menyatakan bahwa Pengunjung di waktu weekday ataupun
dengan adanya pohon/tanaman yang weekend menyatakan bahwa mereka peduli,
memberikan udara segar dan keteduhan bagi apabila kondisi taman yang mereka kunjungi
orang yang sedang menggunakan taman dalam keadaan kotor atau tidak terawat dalam
tersebut (29,11%),, adanya jalan setapak artian tidak dalam kondisi baik, bersih dan
(jogging track) yang mulus dan landai, tidak nyaman. Tetapi dengan kondisi tersebut
bertangga-tangga (27,85%), adanya bangku pengunjung memiliki kecenderungan akan
taman yang berada di tempat yang teduh dan membiarkan saja keadaan itu (weekday
nyaman untuk duduk atau beristirahat (52,73%), weekend (62,03%)), tetapi beberapa
(26,58%) dan adanya pagar atau tanaman dari responden juga menyatakan akan
pembatas disekeliling taman sebagai memelihara taman agar menjadi lebih baik lagi
dari kondisi sebelumnya (weekday (40,00%),

Page | 10
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

weekend (26,58%)). Untuk tingkat kepedulian tanaman pembatas disekeliling taman sebagai
terhadap kondisi taman saat ini, mayoritas penggalang (buffer) antara taman dengan jalan.
Pengunjung menyatakan bahwa mereka akan Berdasarkan hasil wawancara dengan
peduli (weekday (83,64%), weekend pengunjung, adapun yang dapat sarana yang
(75,95%)) dan tidak peduli (weekday ditambahkan untuk melengkapinya adalah: 1)
(16,63%), weekend (24,05%)). Adanya areal bermain anak-anak (dengan
Dengan melihat kondisi taman yang ada rumput/pasir bukan semen atau bahan keras
saat ini, Pengunjung sebagai responden di lainnya), sebagai sarana bagi orang tua yang
waktu weekday menyatakan bahwa mereka membawa anak-anak untuk berrekreasi dalam
merasa hilangnya kenyamanan ruang taman umum; 2) Adanya tempat parkir yang
(27,27%), hilangnya rasa privasi (20,00%), aman dan tersusun rapi sehingga tidak
marah, rasa terisolasi dan kesumpekan mengganggu aktivitas lalu lintas kendaraan
(masing-masing memiliki presentase 14,55%) lain; 3) Adanya meja makan sebagai pelengkap
dan tidak peduli sebesar 9,09%. Sedangkan kursi taman; 4) Adanya toilet umum yang
untuk waktu weekend mereka merasa bersih dan terawat; 5) Adanya tempat sampah
hilangnya kenyamanan ruang (36,71%), dengan jarak tertentu, yang memudahkan
hilangnya rasa privasi (26,58%), rasa terisolasi pengunjung untuk membuang sampah jika
(13,92%), kesumpekan (10,13%), marah berada dalam taman; 6) Adanya pedagang
(6,33%) dan tidak peduli sebesar 6,33%. yang menjual makanan
Untuk jenis kelamin pria pada waktu (kantin/warung/toko/cafe) yang tersusun rapi
weekday dengan aktivitas jalan-jalan dan di dalam/disisi taman, tetap dengan konsep
refreshing, menjawab mereka merasakan “hijau” misalnya dengan konsep cafe taman,
hilangnya kenyamanan ruang, dengan aktivitas sehingga memudahkan pengunjung jika tidak
olahraga mereka merasakan kesumpekan, membawa makanan, ataupun dapat menjadi
hilangnya kenyamanan, serta hilangnya rasa daya tarik tersendiri bagi taman tersebut.
privasi, sedangkan dengan aktivitas makan,
membaca, ngobrol/diskusi, mereka merasakan Analisis Hubungan Antara Aktivitas
rasa terisolasi. Untuk jenis kelamin wanita Pengunjung Taman (Perspektif Pria dan
pada waktu weekday yang mayoritas Wanita) Dengan Kondisi Taman Umum
melakukan aktivitas makan, membaca,
ngobrol/diskusi, mereka merasakan hilangnya Berdasarkan hasil analisis secara
rasa privasi, dengan aktivitas mengasuh anak komputerisasi mengunakan program SPSS
(memberi makan) mereka merasakan marah, dengan metode Crosstabs – Chi Square, tabel
terisolasi dan hilangnya kenyamanan ruang, berikut ini menunjukan ada tidaknya hubungan
sedangkan dengan aktivitas memperkenalkan antara aktivitas pengunjung dengan masing-
dan mengajarkan anak tentang alam, mereka masing variabel analisis
merasakan hilangnya rasa privasi. Tabel 6
Dengan adanya perbedaan mengenai Hasil Analisis
aktivitas pengunjung berdasarkan gender Ada / Tidak Ada
tersebut, maka fasilitas yang minimal tersedia Hubungan
untuk memenuhi atau menunjang kebutuhan Weekday Weekend
Aktivitas pengunjung
pengunjung adalah: 1) Adanya pohon/tanaman dengan kelengkapan
yang memberikan udara segar dan keteduhan sarana taman yang
Tidak Ada
bagi orang yang sedang menggunakan taman; menunjang aktivitas
dan memberikan rasa
2) Tersedianya jalan setapak (jogging track) nyaman serta aman
yang mulus dan landai, tidak bertangga- Aktivitas pengunjung
dengan jenis kegiatan
tangga; 3) Adanya bangku taman yang berada yang dilakukan di
Ada Ada
di tempat yang teduh dan nyaman untuk duduk taman
atau beristirahat; 4) Adanya pagar atau Aktivitas pengunjung
Ada Ada
dengan kepedulian

Page | 11
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

Ada / Tidak Ada kebutuhan (needs in public space) berupa


Hubungan kenyamanan sosial dan psikologi,
Weekday Weekend
terhadap kondisi
hiburan/santai (relaxation), kegiatan pasif,
taman saat ini kegiatan aktif dan pengalaman baru yang
Aktivitas pengunjung berbeda dari setiap pengunjung. Begitu pula
dengan kesan visual
Tidak Tidak yang berasal dari hak-hak ataupun makna dan
saat melihat kondisi
taman saat ini hubungan yang diharapkan pengunjung saat
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2006
menggunakan/ beraktivitas dalam taman
umum; (b) Aktivitas pengunjung berdasarkan
Kesimpulan ragam kegiatannya dalam ruang terbuka
terbagi menjadi dua, yaitu bergerak dan tinggal
Berikut ini merupakan kesimpulan- di tempat. Adapun bentuk aktivitas
kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan pengunjung saat mengunjungi taman umum
mengenai analisis hubungan antara aktivitas adalah pengunjung di waktu weekday/weekend
pengunjung dengan kondisi taman umum, lebih cenderung untuk berjalan-jalan,
identifikasi aktivitas pengunjung dalam taman refreshing, berolahraga dan makan, membaca,
umum, dan identifikasi kondisi taman umum. ngobrol/diskusi.
Pertama, Ada hubungan antara aktivitas Ketiga, Beberapa taman umum berada dalam
pengunjung dengan kondisi taman umum di kondisi tidak terawat, banyak sampah, adanya
Kecamatan Bandung Wetan: (a) Berdasarkan pengrusakan lingkungan (tanaman dicabut,
hasil analisis SPSS dengan metode Crosstabs pagar taman rusak), banyak kios-kios liar
(Chi-Square) diduga dengan benar pada sehingga taman tampak kumuh. belum
tingkat kepercayaan 90% bahwa ada hubungan lengkapnya sarana/fasilitas dalam taman
antara aktivitas pengunjung dengan menjadi faktor kekurangan taman umum di
kelengkapan sarana taman yang menunjang Kecamatan Bandung Wetan saat ini.
aktifitas dan memberikan rasa nyaman serta Sarana yang tersedia dapat memberikan rasa
aman (pada waktu weekend), aktivitas nyaman dan aman bagi pengunjung. Pada
pengunjung dengan jenis kegiatan yang waktu weekday/weekend mayoritas
dilakukan di taman, serta aktivitas pengunjung pengunjung menyatakan bahwa adanya
dengan kepedulian terhadap kondisi taman pohon/tanaman memberikan udara segar dan
saat ini untuk waktu weekday dan weekend. (b) keteduhan. Yang kedua adalah adanya jalan
Berdasarkan hasil analisis SPSS dengan setapak (jogging track) yang mulus dan landai,
metode Crosstabs (Chi-Square) diduga tidak bertangga-tangga serta adanya bangku
dengan benar pada tingkat kepercayaan 90% taman yang berada di tempat yang teduh dan
bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas nyaman untuk duduk atau beristirahat dan
pengunjung dengan kelengkapan sarana taman adanya pagar atau tanaman pembatas
yang menunjang aktifitas dan memberikan disekeliling taman sebagai penghalang (buffer)
rasa nyaman serta aman (pada waktu weekday), antara taman dengan jalan: (a) Adapun sarana
aktivitas pengunjung dengan kesan visual saat untuk melengkapi taman adalah adanya areal
melihat kondisi taman saat ini untuk waktu bermain anak-anak (dengan rumput/pasir
weekday dan weekend bukan semen atau bahan keras lainnya),
Kedua, Aktivitas pengunjung memberikan sebagai sarana bagi orang tua yang membawa
suatu hubungan dengan kondisi taman umum anak-anak untuk berrekreasi dalam taman
yaitu berupa suatu kebutuhan akan yang harus umum; adanya tempat parkir yang aman dan
disediakan di suatu taman umum: (a) Secara tersusun rapi sehingga tidak mengganggu
tidak langsung aktivitas yang timbul di dalam aktivitas lalu lintas kendaraan lain; adanya
taman ini mempengaruhi bentuk suatu taman meja makan sebagai pelengkap kursi taman;
umum, serta mempengaruhi penataannya. Hal adanya toilet umum yang bersih dan terawat;
ini disebabkan oleh bentuk dimensi adanya tempat sampah dengan jarak tertentu,
kemanusiaan dari ruang terbuka publik yaitu yang memudahkan pengunjung untuk

Page | 12
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

membuang sampah jika berada dalam taman; umum yang sesuai dengan aktivitas
adanya pedagang yang menjual makanan pengunjung Kota Bandung saat ini ataupun
(kantin/warung/toko/cafe) yang tersusun rapi untuk saat yang akan datang. Pengunjung akan
di dalam/disisi taman, tetap dengan konsep merasa lebih nyaman jika suasana taman
“hijau”. (b) Dengan kondisi taman yang ada berhawa sejuk, teduh dengan adanya pohon-
saat ini, pengunjung sebagai responden di pohon yang rapat dan rimbun, berkanopi lebar,
waktu weekday menyatakan bahwa mereka dan memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap
merasa hilangnya kenyamanan ruang seperti play ground (areal bermain anak yang
(27,27%), hilangnya rasa privasi (20,00%), aman), jogging track (jalan setapak) yang tidak
marah, rasa terisolasi dan kesumpekan bertangga-tangga dan landai, trotoar
(masing-masing memiliki presentase 14,55%) (pedestrian), tempat duduk (menyebar/
dan tidak peduli sebesar 9,09%. Sedangkan mengelompok) dan tersedianya tempat sampah
untuk waktu weekend mereka merasa serta adanya tempat parkir kendaraan yang
hilangnya kenyamanan ruang (36,71%), tertata dan tidak mengganggu lalu lintas di
hilangnya rasa privasi (26,58%), rasa terisolasi sekitarnya; 2) Diperlukannya taman-taman di
(13,92%), kesumpekan (10,13%), marah wilayah lain Kota Bandung dengan design
(6,33%) dan tidak peduli sebesar 6,33%. (c) taman yang cukup baik, area-area untuk
Pengunjung memiliki sikap untuk memelihara relaksasi yang cukup luas dan memiliki
dan menjaga kondisi taman, berusaha fasilitas yang memadai, tidak berpagar tinggi
mengajak orang lain untuk menjaga dan dan tertutup atau yang dapat menimbulkan
memelihara kondisi taman dimasa sekarang kesan seram, lokasi yang strategis (areal
ataupun dimasa yang akan datang. Tetapi sekolah, permukiman atau kantor) dan mudah
mereka juga berkecenderungan untuk tidak dijangkau. Hal ini ditujukan untuk menjaga
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi kualitas lingkungan (fisik/ekologis) juga
pada kondisi taman serta tidak sebagai upaya memenuhi kebutuhan
mengomunikasikannya kepada orang lain, masyarakat akan ruang terbuka hijau; 3) Ada
apabila kondisi taman tersebut menjadi sesuatu pungutan biaya bila masuk/ menggunakan
yang negatif sifatnya. taman umum (dengan kategori taman umum
Keempat, Pengunjung relatif merasakan hal dengan luasan yang relatif besar, misalnya
serupa, melakukan aktivitas mayoritas yang untuk taman Cilaki Atas dan Bawah). Hal ini
juga sama (cenderung tidak berbeda, untuk dapat menjadi income yang dapat
waktu weekend/weekday ataupun secara dimanfaatkan untuk memelihara taman; 4)
gender pria/wanita) sehingga tidak ada Ada usaha pemeliharaan dan penataan taman
perbedaan yang nyata antara pengunjung pria umum secara terkoordinir oleh Dinas
dan wanita ataupun pada waktu Pertamanan Kota Bandung agar taman umum
weekday/weekend dengan kata lain menunjukan kesan visual yang nyaman, aman,
berdasarkan persfektif pria dan wanita tidak bersih dan dirancang dengan baik sehingga
muncul perbedaan secara umum. dapat menarik perhatian dan menjadi aset Kota
Adapun aktivitasnya berupa jalan-jalan, Bandung yang memiliki image sebagai Paris
refreshing dan olah raga untuk kegiatan Van Java; 5) Ada suatu upaya hukum yang
bergerak, serta makan, membaca, ngobrol/ tegas berupa pengenaan sanksi (penjara atau
diskusi untuk kegiatan tinggal ditempat. denda) kepada pihak-pihak yang tertangkap
tangan telah mengotori, merusak atau
Rekomendasi menyalahgunakan fungsi taman umum; 6) Ada
Berdasarkan hasil analisis dan tarikan upaya meningkatkan kesadaran dan
kesimpulan, maka beberapa rekomendasi kepedulian masyarakat akan perlunya ruang
mengenai aktivitas pengunjung dan kondisi terbuka di lingkungan sekitarnya sehingga
taman dalam upaya menciptakan kondisi yang mereka secara tidak langsung akan merawat
lebih baik dari sebelumnya sebagai berikut: 1) dan menjaga kondisi taman umum yang telah
Diperlukan suatu rancangan dan arahan taman ada; 7) Memberikan tanggung jawab kepada

Page | 13
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.10 No.1

masyarakat sekitar dalam lingkup RT/RW Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung.


untuk turut merawat dan memelihara taman Society for Heritage Conservation. Maret -
umum. 2006. “Ruang Terbuka Kota Bandung“.
http://www.bandungheritage.com/
Daftar Pustaka
Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung.
Al-Quran Society for Heritage Conservation. Juni -
2006. “Taman dan Lahan Terbuka Kota
Abin Syamsudin Makmun, Prof. Dr. H, M. A. Bandung“.http://www.bandungheritage.co
2003 Psikologi Kependidikan. Remaja m/
Rosdakarya. Bandung.
Pemerintah Kota Bandung. 1992. Rencana
Ahmad Fauzi, Drs. H. 1999. Psikologi Umum. Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bandung
Pustaka Setia. Bandung. Tahun 1992. Kota Bandung.
Annissa Maryama Ruslan. 2004. Strategi Pemerintah Kota Bandung. 2004. Rencana
Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau Kota Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
di Wilayah Cibeunying Kota Bandung. Bandung Tahun 2013. Kota Bandung.
Perencanaan Wilayah dan Kota – ITB.
Bandung. Tiur Santi Oktavia. 2002. Arahan
Perencanaan Taman Umum di Kota
Dinas Pertamanan dan Pemakaman. 2003. Bandung yang Mempertimbangkan
Profil Taman dan Perancangan RTH di Perilaku, Kebutuhan dan Preferensi Wanita.
Kota Bandung. Dinas Pertamanan dan Perencanaan Wilayah dan Kota – ITB.
Pemakaman Kota Bandung Bandung.
Haryadi dan B. Setiawan. 1995. Arsitektur Tomi Eriawan. 2003. Prinsip Perancangan
Lingkungan dan Perilaku. DEPDIKNAS. Taman Kota dan Taman Bagian Wilayah
Kartini Kartono. 1990. Pengantar Metodologi Kota di Kota Bandung. Perencanaan
Riset Sosial. CV. Alumni. Bandung. Wilayah dan Kota – ITB. Bandung.
Lise Marliana. 2003. Perencanaan Ruang Weishaguna Ir,. MM. 2003. Jurnal Sosial dan
Terbuka Hijau yang Berbasiskan pada Pembangunan – The Pleasant Settlement in
Presepsi dan Preferensi Masyarakat di Garden for Taqwa Comunities. Bandung :
Kecamatan Kopo Kota Bandung. LPPM - UNISBA. Bandung.
Perencanaan Wilayah dan Kota – UNISBA. Widya Suryadini. 1994. Bandung Raya II Studi
Bandung. Komperative Perilaku Penduduk Kota
Modul Praktikum. 2005. Modul Praktikum JABOTABEK dan Bandung Raya. ITB.
Statistik (SPSS). Perencanaan Wilayah dan Bandung
Kota – UNISBA. Bandung.
Munandar Soelaeman, Ir,. M. 1986. Ilmu
Sosial Dasar. Eresko. Bandung
Nasaruddin Umar, Dr., M.A. 2001. Argumen
Kesetaraan Jender, Perspektif Al Quran.
Paramadina. Jakarta.
Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung.
Society for Heritage Conservation. Maret -
2006. “Bandung Kota Warisan Kolonial
Bercitra Paris Van Java“.
http://www.bandungheritage.com/

Page | 14

You might also like