You are on page 1of 15

PENGELOLAAN TAMAN MEDIAN JALAN OLEH DINAS

KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA PEKANBARU


Roni Riatno
Email: ronyriatno@gmail.com

Pembimbing: Dadang Mashur, S.Sos., M.Si


Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Riau


Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This research is to describe The Organizing of Taman Median Jalan in


Pekanbaru. Taman Median Jalan is one of Green Places that is needed by the
society to maintance the water supply area. The function is also to control the
traffic, to restreet, to separate and to control the rapidity. Based on the observation
in the field, the problems occur because the officer does not taking care the Taman
Median Jalan properly. The aims of the study is to find out and to analyze the
organizing of Taman Median Jalan by the officer of Sanitary and Landscape
Ministry, then it is also to find out the cause of factors that influences the
organizing of Taman Median Jalan in Pekanbaru.

The Grand theory used of Amirullah & Budiyono (2004:9) is


Management, starts from Planning, Organizing, Actuating and Controlling. The
method is Qualitative by using descriptive data analysis. In collecting the data,
The researcher used interview, observation and documentation.

The results of this study showed that Taman Median Jalan was not
organized well by the officer. There were still weaknessess in Planning,
Organizing, Actuating and Controlling. There are some main factors that is caused
this problem, first, the lock of/or limitation in budgeting, second, because of the
human resources, many employeers worked in different place based on their
educational background. Third, there were many on qualified employeses (Based
on the standard operational procedur) that was established by the government so
that Taman Median Jalan was not organized properly.

Keywords: Management, Taman Median Jalan

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 1


PENDAHULUAN kota, dan kawasan hijau pekarangan
(Hakim dan Utomo:2004). Fungsi
Pentingnya keberadaan dari karakter suatu ruang terbuka
Ruang Terbuka Hijau perkotaan hijau dapat membantu seseorang
ditunjukkan oleh adanya kesepakatan dalam melakukan pergerakan dari
dalam Konferensi Tingkat Tinggi satu titik ke titik lainnya. Sistem
(KTT) Bumi di Rio De Janeiro, tersebut dapat memandu orientasi
Brasil (1992) dan dipertegas lagi seseorang, maka elemen-elemen
pada KTT Johannesburg, Afrika didalam suatu ruang perlu
Selatan (2002) yang menyatakan memperhatikan jarak dan arah agar
bahwa sebuah kota idealnya tidak terjadi disorientasi. Sistem
memiliki luas Ruang Terbuka Hijau tersebut biasa dikenal dengan mental
(RTH) minimal 30% dari total luas map.
kota. Sebagaimana yang terkandung Taman Median Jalan adalah
dalam Undang-Undang Nomor 26 salah satu bentuk ruang terbuka hijau
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang memanjang berbentuk jalur dan
yang mengamanatkan perencanaan dikategorikan kedalam ruang terbuka
tata ruang wilayah kota harus hijau publik, sebab Taman Median
memuat rencana penyediaan dan Jalan dimiliki dan dikelola oleh
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Pemerintah Kota dan dapat
yang luasnya minimal 30% dari luas dimanfaatkan secara langsung oleh
kota. Dimana proporsi Ruang masyarakat. Taman Median Jalan
Terbuka Hijau publik pada wilayah merupakan bentuk pemanfaatan
kota paling sedikit 20% dari luas ruang terbuka hijau dalam skala
wilayah kota. Sedangkan proporsi mikro pada suatu area. Taman
Ruang Terbuka Hijau privat pada Median Jalan dapat dimanfaatkan
wilayah kota paling sedikit 10% dari sebagai ruang sosial ataupun
luas wilayah kota. komersial. Taman Median Jalan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) berfungsi juga untuk mengatur lalu
adalah area yang memanjang lintas, pemisah, pembatas, dan
berbentuk jalur dan atau area pengatur kecepatan kendaraan.
mengelompok, yang penggunaannya Taman Median Jalan juga harus
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh dapat memberi karakter suatu
tanaman, baik yang tumbuh secara area/kawasan atau disebut juga
alamiah maupun yang sengaja di sebagai identitas kawasan. Selain itu
tanam. Ruang Terbuka Hijau yang karakter dari Taman Median Jalan
ada dikota merupakan bagian dari dapat menjadi elemen mental map
ruang-ruang yang dapat yang dapat dikenali oleh
dimanfaatkan secara langsung oleh penggunanya.
masyarakat. Ruang Terbuka Hijau Kaidah penataan ruang harus
baik dalam bentuk area/kawasan dapat diterapkan dan diwujudkan
maupun dalam bentuk area dalam setiap proses perencanaan tata
memanjang/jalur biasanya berfungsi ruang wilayah. Taman Median Jalan
sebagai kawasan pertamanan kota, bertujuan untuk menjaga
hutan kota, rekreasi kota, ketersediaan lahan sebagai kawasan
pemakaman, pertanian, jalur hijau resapan air. Dilihat dari aspek

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 2


planologis perkotaan Taman Median Pengembangan fungsi Taman
Jalan diharapkan dapat menjaga Median Jalan saat ini sangat pesat
keseimbangan antara lingkungan terkait dengan pemenuhan kebutuhan
alam dan lingkungan binaan yang dan pemanfaatan ruang yang sudah
berguna untuk kepentingan semakin menyempit. Disamping
masyarakat. Keberadaan Taman fungsi standar seperti jalur hijau
Median Jalan memberikan keserasian jalan, pemisah jalan, pengatur lalu
lingkungan perkotaan, sarana lintas, meningkatkan keselamatan
pengaman lingkungan perkotaan lalu lintas pada ruas jalan ataupun di
yang nyaman, segar, indah, dan persimpangan jalan. Taman Median
bersih. Banyak fungsi yang dapat Jalan juga dapat berfungsi sebagai
diberikan Taman Median Jalan baik fungsi sosial dan fungsi komersial.
ekologis, sosial budaya maupun Fungsi sosial yang digunakan seperti
estetika yang memberikan media display, ruang tunggu
kenyamanan dan memperindah penyebrangan dan shelter bus.
lingkungan kota dalam skala mikro. Sedangkan sebagai media komersial
Manfaat yang diperoleh dari pemasangan iklan-iklan digital
keberadaan Taman Median Jalan ataupun papan reklame yang
baik manfaat langsung maupun dipasang pada Taman Median Jalan.
manfaat tidak langsung dalam jangka Lanskap jalan perlu di desain
panjang dan bersifat intangible. secara khusus dengan
Taman Median Jalan selain berfungsi memperhatikan standar dan atribut-
untuk mengatur lalu lintas, pemisah, atribut jalan untuk memberikan
pembatas, dan pengatur kecepatan keamanan dan kenyamanan
kendaraan juga berfungsi sosial pengguna jalan. Taman Median Jalan
sebagai open public space untuk sebagai bagian dari ruang terbuka
tempat berinteraksi sosial dalam hijau (RTH) merupakan kawasan
masyarakat seperti tempat hijau sebagai bagian kota yang
penyebrangan bagi pengguna jalan dinikmati secara umum dan
kaki. Taman Median Jalan ini harus pembentuk wajah kota. Lanskap
memiliki aksesibilitas yang baik yang terbentang sepanjang jalan
untuk semua orang, termasuk harus memberikan kesan yang
aksesibilitas bagi penyandang cacat. menyenangkan dengan menyatukan
Seiring perkembangan suatu keharmonisan dan keselarasan
kota Taman Median Jalan menjadi sehingga fungsional secara fisik dan
bagian yang penting untuk mengatur visual (Simonds & Starke:2006).
lalu lintas dan keamanan jalan. Kota Pekanbaru merupakan
Taman Median Jalan merupakan ibukota dari Provinsi Riau.
bagian jalan yang tidak dapat dilalui Pertumbuhan penduduk,
oleh kendaraan, dapat berupa marka pertumbuhan ekonomi, dan
jalan atau bagian jalan yang pertumbuhan infrastruktur Kota
ditinggikan. Taman Median Jalan Pekanbaru sangat berkembang pesat.
berfungsi untuk meningkatkan Kota Pekanbaru memiliki iklim
keselamatan lalu lintas pada ruas tropis dengan suhu udara maksimum
jalan ataupun di persimpangan jalan berkisar antara 34,1°C – 35,6°C dan
melalui pemisahan arus (PU, 2013). suhu minimum antara 20,2°C –

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 3


23,0°C maka diperlukannya ruang Meskipun wujud fisik dari
publik yang memberikan suasana Taman Median Jalan tidak
yang sejuk dan nyaman. Untuk seluruhnya berupa tumbuhan, namun
menyeimbangkan pertumbuhan dan peran tumbuhan pada Taman Median
perkembangan pembangunan kota Jalan sangat penting. Bagi kota tropis
dibutuhkan ruang terbuka hijau seperti di Kota Pekanbaru tumbuhan
untuk menampung aktivitas atau pohon yang ditanam pada
sekaligus sebagai area penghijauan, Taman Median Jalan berfungsi
salah satunya ialah Taman Median paling tidak untuk mengurangi
Jalan. Untuk Kota Pekanbaru saat ini pencemaran akibat asap kendaraan
masih sangat minim ketersediaan ataupun asap buangan industri dan
ruang terbuka milik publik hanya gas beracun lainnya. Selain itu juga
10% dengan luas wilayah Kota dapat mengurangi pemanasan udara
Pekanbaru sendiri yaitu 6.322,6 Ha. kota, serta dapat merefleksikan atau
Tujuan utama membangun mengurangi panas matahari.
dan mengelola Taman Median Jalan Tumbuhan atau pohon yang ditanam
adalah untuk memperindah kota dan pada Taman Median Jalan juga dapat
untuk mendapatkan suasana kota menyerap CO2 (Karbon Dioksida)
yang segar dan hijau. Sebuah tempat serta menghasilkan O2 (Oksigen)
yang dibentuk dari bebatuan bata
atau yang disebut kanstin dan yang tentunya sangat bermanfaat
pasangan bata, serta diisi berbagai bagi kelangsungan hidup masyarakat
macam tanaman, pepohonan rindang, Kota Pekanbaru.
dan beberapa fasilitas lain seperti Mulyani (2006:88-89)
lampu penerangan jalan umum mengatakan bahwa persyaratan
(PJU), penanda atau marka jalan, Taman Median Jalan terdiri dari
traffic light dan sebagainya yang lokasi, site, vegetasi, fasilitas, dan
dapat dinikmati dan dirasakan skala. Lokasi Taman Median Jalan
langsung oleh pengguna jalan, baik haruslah berada ditengah sebagai
itu pejalan kaki maupun pengguna pemisah dua lajur jalan, orientasi
kendaraan bermotor. Maka tidak pengguna jalan, tetenger (landmark),
heran jika Taman Median Jalan tugu, gazebo, air mancur, perkuat
merupakan salah satu bentuk ruang identitas. Menurut Peraturan Menteri
terbuka hijau yang sangat penting Pekerjaan Umum Nomor
keberadaannya. Selain memiliki 05/PRT/M/2008 dikatakan bahwa,
tujuan untuk memperindah kota dan Taman Median Jalan dapat berupa
menjadikan suasana kota yang segar taman atau non taman, dalam bentuk
dan hijau, Taman Median Jalan juga taman atau ruang terbuka hijau
memiliki fungsi lainnya, diantaranya tanaman pada Taman Median Jalan
yaitu untuk menjaga ketersediaan berfungsi sebagai peneduh, penyerap
lahan sebagai kawasan resapan air, polusi udara, peredam kebisingan,
mengatur lalu lintas, pemisah, pemecah angin, pembatas pandang,
pembatas, dan pengatur kecepatan dan penahan silau lampu kendaraan.
kendaraan juga berfungsi untuk Sedangkan dalam bentuk non taman,
tempat penyebrangan bagi pengguna tanaman pada Taman Median Jalan
jalan kaki. berfungsi untuk menambah
keindahan dan menambah

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 4


penghijauan di Taman Median Jalan Keberadaan Jembatan
yang telah dibangun perkerasan. Penyeberangan Orang (JPO) selain
Pemerintah Kota Pekanbaru dapat membantu pengguna jalan kaki
menyediakan Taman Median Jalan untuk menyebrang, juga dapat
yang ditata untuk menciptakan melindungi vegetasi atau tanaman-
keindahan, kenyamanan, keamanan, tanaman yang terdapat pada Taman
dan kesehatan bagi masyarakat Kota Median Jalan. Selain itu Jembatan
Pekanbaru. Selain itu, Taman Penyeberangan Orang (JPO) dapat
Median Jalan difungsikan sebagai mengurangi angka kecelakaan lalu
paru-paru kota, pengendali iklim lintas akibat kelalaian seseorang
mikro, konservasi tanah dan air, dan dalam menyeberang atau pengendara
habitat berbagai flora dan fauna. bermotor yang terkejut melihat
Taman Median Jalan juga seseorang menyebrang. Pada Taman
dipertimbangkan kenyamanan audial Median Jalan yang diberi pagar harus
akibat kebisingan kendaraan dibangun Jembatan Penyeberangan
bermotor dijalan raya dengan Orang (JPO) agar Konsep Sirkulasi
penanaman tumbuhan yang dapat dan Aksesibilitas pada Taman
membantu mengurangi polusi suara Median Jalan tersebut dapat berjalan
kendaraan bermotor. Dari aspek dengan baik, terlebih apabila
termal, Taman Median Jalan Jembatan Penyeberangan Orang
dipertimbangkan mampu (JPO) tersebut dapat dilalui juga bagi
mengurangi ketidaknyamanan penyandang cacat.
intermal yang diakibatkan oleh iklim Berdasarkan penjelasan latar
setempat. belakang masalah diatas dan
Kota Pekanbaru memiliki fenomena-fenomena permasalahan
Taman Median Jalan yang berjumlah yang telah penulis jabarkan diatas,
sebanyak 23 Taman Median Jalan, maka penulis tertarik melakukan
dimana Taman Median Jalan yang penelitian yang relevan dengan
paling luas berada di Jalan Arifin masalah penelitian adalah
Ahmad dengan luas 43.873,50 m². “Pengelolaan Taman Median
Sementara itu Jalan Jendral Jalan oleh Dinas Kebersihan dan
Sudirman menempati urutan ketiga Pertamanan Kota Pekanbaru”.
dengan luas 27.055,48 m². Tetapi
untuk fasilitas yang terdapat diantara B. Perumusan Masalah
dua Taman Median Jalan tersebut,
Jalan Jendral Sudirman jauh lebih Berdasarkan latar belakang
unggul dibandingkan Jalan Arifin masalah diatas, penulis memaparkan
Ahmad. Mulai dari Taman Median perumusan masalah yang cukup
Jalannya yang diberi pagar agar tidak relevan untuk diteliti yaitu sebagai
ada pengguna jalan kaki yang berikut:
menyebrang melewati Taman A. Bagaimana Pengelolaan
Median Jalan Jendral Sudirman Taman Median Jalan yang
tersebut, tetapi pengguna jalan kaki dilaksanakan oleh Dinas
dapat menyebrang menggunakan Kebersihan dan Pertamanan
Jembatan Penyeberangan Orang Kota Pekanbaru?
(JPO).

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 5


B. Apa saja faktor-faktor yang dengan tepat agar lebih
mempengaruhi Pengelolaan mudah dipahami serta
Taman Median Jalan oleh dapat menjadi sumber
Dinas Kebersihan dan informasi studi terdahulu
Pertamanan Kota Pekanbaru? bagi pihak-pihak yang
melakukan penelitian
C. Tujuan Penelitian yang sama dan sebagai
Studi ini bertujuan untuk sarana pengembangan
mendeskripsikan dan mengetahui ilmu yang diperoleh
mengenai Pengelolaan Taman penulis selama mengikuti
Median Jalan di Kota Pekanbaru pendidikan di Perguruan
dalam melengkapi fungsi Taman Tinggi.
Median Jalan yang baik dan 2. Secara Praktis, penelitian
manfaatnya dapat dirasakan oleh ini diharapkan mampu
masyarakat Kota Pekanbaru. Adapun memberikan informasi
tujuan penelitian ini adalah sebagai dan pemikiran bagi pihak-
berikut: pihak yang
1. Untuk mengetahui dan berkepentingan dan
menganalisis Pengelolaan berkaitan dalam hal
Taman Median Jalan pengelolaan taman yang
yang dilaksanakan oleh lebih baik. Sebagai bahan
Dinas Kebersihan dan referensi informasi bagi
Pertamanan Kota peneliti selanjutnya
Pekanbaru. dengan penelitian yang
2. Untuk mengetahui dan sama.
menganalisis faktor-
faktor yang KONSEP TEORI
mempengaruhi
Pengelolaan Taman 1. Manajemen
Median Jalan oleh Dinas Manajemen berasal dari
Kebersihan dan bahasa inggris yaitu “manage” yang
Pertamanan Kota berarti mengurus, mengelola,
Pekanbaru. mengendalikan, mengusahakan,
memimpin. Sedangkan pengertian
D. Manfaat Penelitian manajemen secara etimologis adalah
seni melaksanakan dan mengatur.
Penelitian ini memiliki Pengertian manajemen juga
manfaat untuk menjelaskan dan dipandang sebagai disiplin ilmu yang
mendeskripsikan Pengelolaan Taman mengajarkan proses mendapatkan
Median Jalan di Kota Pekanbaru. tujuan organisasi dalam upaya
Adapun manfaat dari penelitian ini bersama dengan sejumlah orang atau
dapat diuraikan sebagai berikut: sumber milik organisasi.
1. Secara Teoritis, penelitian Manajemen adalah suatu
ini diharapkan mampu seni, ilmu dan proses dalam
memaparkan melaksanakan aktivitas-aktivitasnya,
permasalahan penelitian pengorganisasian, seperti

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 6


perencanaan, penyusunan personalia mungkin guna mencapai tujuan-
dan pengawasan dengan tujuan tertentu di masa depan.
memanfaatkan sumber daya Pada kegiatan ini dilakukan
organisasi lainnya untuk mencapai antisipasi tugas dan kondisi yang ada
tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai dengan menetapkan sasaran dan
suatu proses kegiatan, manajemen tujuan yang harus dicapai serta
diartikan sebagai suatu rangkaian menentukan kebijakan pelaksanaan,
yang dimulai dari kegiatan program yang dilakukan, jadwal
merencanakan, melaksanakan serta waktu pelaksanaan, prosedur
mengkoordinasikan apa yang pelaksanaan secara administratif dan
direncanakan sampai dengan operasional serta alokasi anggaran
kegiatan mengawasi atau biaya dan sumber daya.
mengendalikannya agar sesuai 2. Pengorganisasian
dengan apa yang telah direncanakan (Organizing)
(Amirullah & Budiyono, 2004:9). Siswanto (2005:75)
Sebagai seni manajemen adalah mengemukakan bahwa
sebagai bidang ilmu pengetahuan pengorganisasian (organizing)
yang berusaha secara sistematis adalah pembagian kerja yang
untuk memahami mengapa dan direncanakan untuk diselesaikan oleh
bagaimana manusia bekerja sama anggota kesatuan pekerjaan,
untuk mencapai tujuan dan lebih penetapan hubungan antar pekerjaan
bermanfaat, praktek manajemen yang efektif diantara mereka,
seharusnya didasarkan atas prinsip- pemberian lingkungan dan fasilitas
prinsip teori (Yahya, 2006:2). pekerjaan yang wajar sehingga
1. Perencanaan (Planning) mereka bekerja secara efisien.
Awal dari proses manajemen Sedangkan menurut
adalah perencanaan yang merupakan Manullang (2002:43-44)
penetapan tujuan dan bagaimana cara pengorganisasian merupakan segala
mencapai tujuan itu. Perencanaan kegiatan memperinci tugas-tugas dan
adalah pemulihan fakta-fakta dan tanggung jawab dalam suatu badan
usaha menghubung-hubungkan atau suatu unit untuk merealisasikan
antara fakta yang satu dengan yang rencana yang dibuat sebelumnya,
lain, kemudian membuat perkiraan mengkoordinasikan dan menentukan
dan peramalan tentang keadaan dan hubungan dari pada tugas yang sudah
perumusan tindakan untuk masa diperinci lebih mempermudah untuk
yang akan datang yang sekiranya merealisasikan rencana yang
diperlukan untuk menghendaki hasil bersangkutan.
yang dikehendaki. Menurut Pontoh 3. Pelaksanaan (Actuating)
& Kustiwan (2008:6) dalam konteks Pelaksanaan (Actuating) merupakan
perencanaan pembangunan: upaya untuk menjadikan
perencanaan merupakan proses yang perencanaan menjadi kenyataan,
kontinu, yang menyangkut dengan melalui berbagai pengarahan
pengambilan keputusan atau pilihan dan pemosisian agar setiap karyawan
mengenai cara memanfaatkan dapat melaksanakan kegiatan secara
sumber daya yang ada semaksimal optimal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya. Menurut

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 7


Amirullah & Haris Budiyono ruang terbuka hijau yang dilakukan
(2004:13) pengarahan adalah proses oleh Dinas Kebersihan dan
untuk menumbuhkan semangat Pertamanan Kota Pekanbaru, selain
(motivation) pada karyawan agar memaksimalkan tiap jengkal tanah
dapat bekerja keras dan giat serta kosong juga menghiasnya dengan
membimbing mereka dalam tanaman atau bunga warna-warni
melaksanakan rencana untuk yang tidak saja cantik tapi juga
mencapai tujuan yang efektif dan fungsional. Tanaman dan bunga yang
efisien. Pengarahan dilakukan untuk menghias jalan-jalan kota dipilih
membuat atau mendapatkan para bukan hanya karena bentuknya yang
karyawan untuk melakukan apa yang indah, tapi tanaman dan bunga itu
diinginkan, dan harus mereka memang memiliki fungsi ganda,
lakukan. indah untuk kecantikan kota
4. Pengawasan (Controlling) sekaligus mereduksi pencemaran
Menurut Robbins dalam udara untuk kesehatan warga kota.
Solihin (2009:193) pengawasan Ruang terbuka hijau
(controlling) merupakan proses perkotaan adalah area atau ruang
monitoring terhadap berbagai kota yang tidak di bangun dan
aktivitas yang dilakukan sumber permukaannya dipenuhi oleh
daya organisasi untuk memastikan tanaman yang berfungsi melindungi
bahwa aktivitas yang dilakukan habitat, sarana lingkungan,
tersebut akan dapat mencapai tujuan pengamanan jaringan prasarana,
yang telah ditetapkan dan tindakan sumber pertanian, kualitas atmosfer
koreksi dapat dilakukan untuk dan menunjangi kelestarian air dan
memperbaiki penyimpangan yang tanah (Hakim, 2012:24). Ruang
terjadi. Kegiatan yang dilakukan terbuka hijau di tengah-tengah
pada tahap ini dimaksudkan untuk ekosistem kota juga berfungsi untuk
memastikan bahwa program dan meningkatkan kualitas lingkungan
aturan kerja yang telah ditetapkan dan pelestarian alam. Ruang terbuka
dapat dicapai dengan penyimpangan hijau perkotaan juga berfungsi
paling minimal dan hasil paling menyerap kebisingan antara lalu
memuaskan. Dengan tugas-tugas lintas jalan raya dengan area
seperti berikut: perumahan. Pepohonan yang tumbuh
a. Menetapkan Standar atau ditanam memiliki nilai estetika
b. Mengevaluasi Kerja dan berperan menciptakan
pemandangan kota yang menarik.
2. Taman Median Jalan Ruang terbuka seperti Taman
Taman dalam pengertian Median Jalan merupakan bentuk
terbatas merupakan sebidang lahan pemanfaatan ruang terbuka hijau
yang ditata sedemikian rupa dalam skala mikro pada suatu area.
sehingga mempunyai keindahan dan Taman Median Jalan dapat
kenyamanan, dan keamanan bagi dimanfaatkan sebagai ruang sosial
pemilik atau penggunanya. ataupun komersial. Taman Median
Berdasarkan skala dan bentuknya, Jalan berfungsi juga untuk mengatur
taman dapat disebut garden, park, lalu lintas, pemisah, pembatas, dan
atau landscape. Pengembalian fungsi pengatur kecepatan kendaraan.

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 8


4. Masyarakat Kota Pekanbaru
METODE PENELITIAN
3. Jenis dan Sumber Data
A. Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan
Metode Penelitian yang penelitian yang disebutkan diatas,
digunakan dalam penelitian ini maka data yang diperlukan dalam
adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian ini adalah:
menggambarkan atau menjelaskan a. Data Primer
permasalahan yang ada dengan Data Primer adalah data yang
memberikan jawaban atas diperoleh dari informan yang
permasalahan yang dikemukakan menjadi subjek penelitian, berupa
(Sugiyono, 2010:15). informasi yang relevan dengan
1. Lokasi Penelitian masalah-masalah yang sudah
Penelitian ini dilakukan di dirumuskan dalam penelitian. Data
Kota Pekanbaru. Adapun dasar primer ini diperoleh dari:
pemilihan lokasi adalah bahwa 1. Melakukan wawancara
terlihat kurangnya ketersediaan dan dengan informan
pengelolaan Taman Median Jalan di penelitian yang terkait
Kota Pekanbaru oleh Dinas dengan masalah
Kebersihan dan Pertamanan Kota penelitian Pengelolaan
Pekanbaru selaku dinas yang Taman Median Jalan oleh
mengawasi dan bertanggung jawab Dinas Kebersihan dan
terhadap pengelolaan Taman Median Pertamanan Kota
Jalan di Kota Pekanbaru. Pekanbaru.
2. Informan Penelitian 2. Melakukan observasi
Informan adalah seseorang dilapangan yang
atau sekelompok orang yang menjadi dilakukan di Taman
sumber data dalam penelitian atau Median Jalan di Kota
orang yang memberikan keterangan Pekanbaru.
pada peneliti. Dalam penelitian ini b. Data Sekunder
peneliti menggunakan informan Data Sekunder adalah data
sebagai objek informasi untuk yang diperoleh dari dokumen-
mengetahui Pengelolaan Taman dokumen, buku-buku dan
Median Jalan oleh Dinas Kebersihan dokumentasi yang berkaitan dengan
dan Pertamanan Kota Pekanbaru. penelitian ini, yaitu data berupa
Adapun informan dalam dokumen tentang Pengelolaan
penelitian ini adalah: Taman Median Jalan oleh Dinas
1. Kepala Seksi Pertamanan dan Kebersihan dan Pertamanan Kota
Ornamen Dinas Kebersihan Pekanbaru dan buku-buku yang
dan Pertamanan Kota dapat mendukung dan menjelaskan
Pekanbaru masalah yang sedang diteliti.
2. Pengamat Tata Kota atau 4. Teknik Pengumpulan Data
Planolog Adapun metode
3. Pekerja Harian Lepas (PHL) pengumpulan data yang penulis
dari Dinas Kebersihan dan gunakan dalam penelitian ini adalah:
Pertamanan Kota Pekanbaru a. Observasi

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 9


Observasi yaitu merupakan maka untuk menganalisis data yang
teknik pengumpulan data telah dikumpulkan dari lapangan,
dengan melakukan teknik analisis yang digunakan
pengamatan langsung dengan adalah analisis deskriptif. Melalui
objek penelitian guna teknik ini, akan digambarkan seluruh
mendapatkan informasi yang data atau fakta yang diperoleh
ada hubungannya dengan dengan mengembangkan kategori-
penelitian. Observasi ini kategori yang relevan dengan tujuan
dilakukan pada Taman penelitian dan penafsiran terhadap
Median Jalan di Kota hasil analisis deskriptif dengan
Pekanbaru. berpedoman pada teori-teori yang
b. Wawancara sesuai.
Wawancara yaitu merupakan Dalam menganalisis data,
teknik pengumpulan data dimulai dengan seluruh data yang
yang dilakukan dengan cara tersedia dari berbagai sumber yang
tanya jawab langsung dengan ada, yaitu berupa hasil wawancara,
informan secara mendalam pengamatan yang sudah dituliskan
yang dianggap mengerti dalam catatan observasi lapangan,
tentang permasalahan yang dan data pendukung lainnya.
diteliti. Wawancara dilakukan
dengan orang-orang tertentu HASIL PENELITIAN DAN
yang berkaitan dengan PEMBAHASAN
penelitian, seperti Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Manajemen adalah suatu
Kota Pekanbaru. rangkaian pekerjaan atau usaha yang
c. Dokumentasi dilakukan oleh sekelompok orang
Dokumentasi yaitu untuk melakukan serangkaian
merupakan catatan penting pekerjaan dalam mencapai tujuan
yang sudah berlalu. tertentu. Agar pelaksanaan
Dokumentasi bisa berbentuk pengelolaan Taman Median Jalan
tulisan, gambar, atau karya- dapat berjalan dengan baik telah
karya monumental dari dibagi rangkaian tugas atau
seseorang. Dokumentasi pekerjaan yang terdapat dalam
disini berbentuk foto-foto manajemen tersebut, yaitu sebagai
mengenai permasalahan berikut:
tentang Pengelolaan Taman 1. Perencanaan (Planning)
Median Jalan oleh Dinas Perencanaan merupakan
Kebersihan dan Pertamanan langkah awal kegiatan menetapkan
Kota Pekanbaru. tujuan yang akan dicapai beserta
5. Analisis Data cara-cara untuk mencapainya. Tanpa
Sesuai dengan metode perencanaan yang baik, maka
penelitian dan teknik pengumpulan kegiatan organisasi mengalami
data yang digunakan dalam hambatan. Perencanaan yang baik
penelitian Pengelolaan Taman memberikan manfaat yaitu
Median Jalan oleh Dinas Kebersihan mengembangkan langkah-langkah
dan Pertamanan Kota Pekanbaru ini, strategis, sebagai pedoman dalam

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 10


pelaksanaan kegiatan, dan pemeliharaan Taman Median
mengidentifikasi dan menghindari Jalan.
permasalahan yang timbul dimasa 4. Pengawasan (Controlling)
yang akan datang, dan dapat dengan Pengawasan pada hakekatnya
mudah melakukan pengawasan. merupakan tindakan
2. Pengorganisasian (Organizing) membandingkan antara hasil dan
Dalam pengelolaan Taman kenyataan dengan hasil yang
Median Jalan dibutuhkan suatu diinginkan. Pengawasan mengukur
langkah pengorganisasian agar pelaksanaan dengan tujuan
pelaksanaan perawatan dan menentukan sebab-sebab
pemeliharaan Taman Median Jalan penyimpangan dan mengambil
dapat berjalan sesuai dengan tujuan tindakan korektif sehingga hasil
yang telah ditetapkan bersama untuk pekerjaan sesuai dengan
memberikan fasilitas publik yang perencanaan. Pengawasan dikatakan
nyaman bagi masyarakat. penting karena tanpa adanya
Pengorganisasian merupakan proses pengawasan yang baik tentunya akan
penyusunan struktur organisasi yang menghasilkan tujuan yang kurang
sesuai dengan tujuan, sumber daya memuaskan, baik bagi organisasi
organisasi, dan lingkungan maupun para pekerjanya. Dalam hal
organisasi berada. Pengorganisasian ini, kegiatan monitoring sebagai
bertujuan membagi suatu kegiatan bagian dari pengawasan dilakukan
yang besar menjadi kegiatan- terhadap jalannya pelaksanaan
kegiatan yang lebih kecil. Selain itu perawatan maupun pemeliharaan
mempermudah dilakukannya Taman Median Jalan yang dilakukan
pengawasan dan menentukan orang oleh mandor dan pegawai-pegawai
yang dibutuhkan untuk yang berwenang.
melaksanakan tugas-tugas yang telah Pengawasan merupakan
ditentukan, koordinasi dan tanggung proses penilaian dan pelaksanaan
jawab. tugas seseorang atau sekelompok
3. Pelaksanaan (Actuating) orang atau unit-unit kerja dalam
Pelaksanaan (Actuating) suatu organisasi sesuai dengan tujuan
merupakan usaha menggerakkan yang telah ditetapkan. Tujuan
anggota-anggota kelompok dilaksanakannya pengawasan adalah
sedemikian rupa hingga mereka untuk menjamin pencapaian sasaran
berkeinginan dan berusaha untuk dan tujuan pengelola dalam
mencapai sasaran atau tujuan. penyediaan fasilitas yang baik bagi
Pelaksanaan merupakan upaya untuk masyarakat yang memanfaatkan
menjadikan perencanaan menjadi Taman Median Jalan sebagai fasilitas
kenyataan, dengan melalui berbagai publik. Hal ini dilakukan untuk
pengarahan dan pemotivasi agar mengetahui kekurangan serta
setiap karyawan dapat melaksanakan kendala apa yang ada di lapangan
kegiatan secara optimal. Pelaksanaan untuk mewujudkan tujuan yang telah
yang dilakukan oleh Dinas ditetapkan. Sehingga kekurangan
Kebersihan dan Pertamanan Kota tersebut dapat diperbaiki serta lebih
Pekanbaru berupa jadwal, perawatan di optimalkan.

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 11


PENUTUP memberikan hasil yang
memuaskan.
A. Kesimpulan 4. Pengawasan pada
Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan Taman
dan pembahasan yang telah Median Jalan ini
dilakukan penulis mengenai dilaksanakan secara
Pengelolaan Taman Median Jalan bertingkat juga belum
oleh Dinas Kebersihan dan optimal.
Pertamanan Kota Pekanbaru, maka 2. Faktor-faktor yang
terdapat beberapa hal yang bisa mempengaruhi Pengelolaan
penulis jadikan kesimpulan dalam Taman Median Jalan oleh Dinas
penulisan ini. Dilihat dari indikator, Kebersihan dan Pertamanan
dapat dikatakan bahwa pada Kota Pekanbaru.
pemeliharaan dan perawatan Taman 1. Anggaran
Median Jalan yang ada di Kota Anggaran yang ada tidak
Pekanbaru mulai dari perencanaan mencukupi untuk
hingga pengawasan dinilai “masih pengelolaan Taman Median
belum terlaksana dengan baik”. Jalan yang ada di Pekanbaru,
Masih dijumpai beberapa hal yang sehingga diperlukannya
perlu dirubah kedepannya agar sumber dana lain untuk
pengelolaan Taman Median Jalan menambah anggaran
dapat berjalan maksimal, diantaranya pengelolaan Taman Median
yaitu: Jalan yang ada di Pekanbaru.
1. Pengelolaan Taman Median 2. Sumber Daya Manusia
Jalan oleh Dinas Kebersihan dan Salah satu masalah yang
Pertamanan Kota Pekanbaru. berkaitan dengan sumber daya
1. Pada perencanaan yang manusia di Dinas Kebersihan
dibuat dan dilaksanakan dan Pertamanan Kota Pekanbaru
belum sepenuhnya yakni pegawai yang ada di Dinas
disesuaikan dengan Kebersihan dan Pertamanan
keadaan di lapangan. Kota Pekanbaru ditempatkan
2. Pengorganisasian yang dibidang yang diperlukan bukan
ada sudah cukup baik ditempatkan berdasarkan
dengan pembagian tugas- kemampuan atau latar belakang
tugas dan pemberian pendidikannya. Selain itu masih
arahan yang sesuai adanya Pekerja Harian Lepas
dengan tanggung jawab (PHL) di lapangan yang bekerja
pegawai ataupun pekerja tidak sesuai dengan Standar
harian lepas yang ada Operasional Prosedur (SOP)
dilapangan. yang telah ditetapkan oleh Dinas
3. Pelaksanaan pada Taman Kebersihan dan Pertamanan
Median Jalan belum Kota Pekanbaru, sehingga
terlaksana dengan pengelolaan Taman Median
maksimal. Walaupun Jalan tidak berjalan dengan
jadwal pelaksanaannya optimal.
setiap hari belum B. Saran

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 12


Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Taman Median Jalan
Pertamanan Kota Pekanbaru yang ada di Kota Pekanbaru. Sebab
harusnya memiliki perencanaan yang apabila Dinas Kebersihan dan
disesuaikan dengan keadaan di Pertamanan Kota Pekanbaru hanya
lapangan. Perencanaan yang ada mengandalkan anggaran dari APBD
harus berupa pemeliharaan dan Kota Pekanbaru, maka tidak akan
perawatan tanaman dan fasilitas cukup untuk mengelola seluruh
diseluruh Taman Median Jalan yang Taman Median Jalan yang ada di
ada di Pekanbaru. Pengorganisasian Kota Pekanbaru. Sumber daya
yang sudah cukup baik harusnya manusia yang ada di Dinas
dapat dipertahankan. Pelaksanaan Kebersihan dan Pertamanan Kota
yang belum terlaksana dengan Pekanbaru harus ditingkatkan lagi
maksimal harus dapat ditingkatkan, kemampuannya melalui pelatihan-
dengan cara perawatan dan pelatihan yang diadakan setiap
pemeliharaan Taman Median Jalan tahunnya. Selain itu Dinas
seluruhnya bukan hanya Kebersihan dan Pertamanan Kota
memperhatikan kebersihannya saja. Pekanbaru seharusnya menempatkan
Perawatan dan pemeliharaan pegawainya sesuai dengan
tanaman-tanaman maupun fasilitas- kemampuan dan latar belakang
fasilitas yang ada harus sangat pendidikannya, serta meningkatkan
diperhatikan, sebab dengan terawat kedisiplinan para Pekerja Harian
dan terpeliharanya tanaman-tanaman Lepas (PHL) yang ada di lapangan
yang ada pada Taman Median Jalan agar bekerja sesuai dengan Standar
dapat meningkatkan nilai estetika Operasional Prosedur (SOP) yang
atau keindahan bagi Kota Pekanbaru. telah ditetapkan oleh Dinas
Dengan terawat dan terpeliharanya Kebersihan dan Pertamanan Kota
fasilitas-fasilitas yang ada pada Pekanbaru, agar pengelolaan Taman
Taman Median Jalan seperti Lampu Median Jalan dapat berjalan dengan
Penerangan Jalan Umum (LPJU), optimal.
Jembatan Penyebrangan Orang
(JPO), Rambu-Rambu Lalu Lintas DAFTAR PUSTAKA
dan sebagainya akan mempermudah
bagi masyarakat Kota Pekanbaru Buku
baik itu pengguna jalan kaki maupun
bagi pengguna kendaraan bermotor. Adisasmita, Rahardjo. 2006.
Pengawasan berupa evaluasi kerja Pembangunan Pedesaan
yang dilakukan untuk mengetahui dan Perkotaan.
kekurangan dalam pengelolaan yang Yogyakarta: Graha Ilmu.
dilaksanakan harus lebih
ditingkatkan lagi oleh Dinas Adisasmita, Rahardjo. 2011.
Kebersihan dan Pertamanan Kota Manajemen Pemerintah
Pekanbaru. Daerah. Yogyakarta:
Dinas Kebersihan dan Graha Ilmu.
Pertamanan Kota Pekanbaru harus
mampu mencari sumber dana lain Amirullah dan Haris Budiyono.
untuk menambah anggaran 2004. Pengantar

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 13


Manajemen. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Pratinko, Priyo. 2011. Etika &
Estetika. Yogyakarta:
Arifin, H.S. 2005. Pemeliharaan Andi Offset.
Taman. Jakarta: Penebar
Swadaya. Rahmadi, Takdir. 2011. Hukum
Lingkungan di Indonesia.
Hakim, EM. Lukman. 2011. Jakarta: Rajawali Pers.
Pengantar Administrasi
Pembangunan. Simonds JO dan Starke. 2006.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Landscape Architecture:
Media. A Manual of Site
Planning and design.
Hakim, Rustam. 2012. Komponen New York (US): Graw-
Perancangan Arsitektur Hill Book Co.
Lansekap. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. Siswanto, H.B. 2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta:
Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Bumi Aksara.
Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Solihin, Ismail. 2009. Pengantar
Revisi. Jakarta: Bumi Manajemen. Bandung:
Aksara. Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Kuantitatif Kualitatif &
Lingkungan & RND. Bandung:
Pengungkapannya. Alfabeta.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Usman, Husaini. 2011. Manajemen:
Manullang, M. 2002. Dasar-Dasar Teori, Praktik, dan Riset
Manajemen. Yogyakarta: Pendidikan. Jakarta:
Gadjah Mada University Bumi Aksara.
Press.
Wahjono, Sentot Imam. 2010.
Mulyandari, Hestin. 2011. Pengantar Perilaku Organisasi.
Arsitektur Kota. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Andi Offset. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyani, Tri Hesti. 2006. Arsitektur Yahya, Yohanes. 2006. Pengantar


Ekologis. Yogyakarta: Manajemen. Yogyakarta:
Kanisius. Graha Ilmu.

Pontoh, Nia K. dan Iwan Kustiawan. Dokumen Negara


2008. Pengantar
Perencanaan Perkotaan.
Bandung: ITB.

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 14


Undang-Undang Republik Indonesia Merdeka Jakarta. Bogor:
Nomor 26 Tahun 2007 Skripsi.
Tentang Penataan Ruang
Suci Lestari Hidayat. 2016.
Peraturan Pemerintah Republik Pengelolaan Taman
Indonesia Nomor 26 Dharma Wanita oleh
Tahun 2008 Tentang Dinas Kebersihan dan
Rencana Tata Ruang Pertamanan Kota
Wilayah Nasional Pekanbaru. Pekanbaru:
Skripsi.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 05 Tahun 2008
Tentang Pedoman
Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan

Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 1 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru


Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Pembentukan
Susunan Organisasi,
Kedudukan dan Tugas
Pokok Dinas-Dinas di
Lingkungan Pemerintah
Kota Pekanbaru

Karya Ilmiah

Marietje Magdalena Wungkar. 2005.


Evaluasi Aspek Fungsi
dan Kualitas Estetika
Arsitektural Pohon
Lanskap Jalan Kota
Bogor. Bogor: Tesis.

Sigit Mulyansyah Effendy. 2013.


Desain Artwork pada
Taman Pulau dan Median
Jalan di Jalan Medan

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 Februari 2017 Page 15

You might also like