Professional Documents
Culture Documents
Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada أهللswt yang telah begitu banyak
memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu
menghitungnya. Oleh karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala
kenikmatan dari أهللswt untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi dari
rasa syukur itu. Salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha
dan hari tasyrik. أهللswt berfirman:
ََ َوا ْن
.)2-1َ:108َ،َ(ألـكــوثــر،حــ َْر َ صــ ّهلََّلــ َر ّب َهك ْ َاك
ََ ََف.َال ََكــ ْوَث َــ َر َ طــَْيــن َْ َ ّإناَأ
ََ عــ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah, (QS Al Kautsar, 108:1-
2).
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw,
kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para penerus risalahnya yang terus
berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat
nanti.
Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di seluruh muka bumi ini
sekaligus menyertai saudara-saudara kita yang datang menunaikan panggilan
agung ke Tanah Suci guna menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima.
Bersamaan dengan ibadah mereka di sana, di sini kitapun melaksanakan ibadah
1
yang terkait dengan ibadah mereka. Di sini kita melaksanakan ibadah yang
terkait dengan ibadah haji yaitu puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban
setelah shalat Idul Adha ini dan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid selama
hari Tasyrik. Apa yang dilakukan itu maksudnya sama yaitu mendekatkan diri
kepada أهللswt.
Ibadah haji dan Qurban tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Nabi
Ibrahim as, karenanya sebagai teladan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad
saw, Nabi Ibrahim as harus kita pahami untuk selanjutnya kita teladani dalam
kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Pada kesempatan khutbah
yang singkat ini, kita bahas Empat Harapan Nabi Ibrahim yang termuat dalam
doanya. Harapannya menjadi harapan kita semua yang harus diperjuangkan.
Di samping itu, Nabi Ibrahim as juga ingin memperoleh ilmu dan hikmah,
sesuatu yang amat penting agar kehidupan bisa dijalani dengan mudah dan
bermakna. Beliau juga meminta agar termasuk ke dalam kelompok orang-orang
yang shalih, ini menunjukkan betapa pentingnya menjadi orang shalih. Selain
itu meminta menjadi buah tutur kata yang baik bagi generasi kemudian sebagai
bentuk penghormatan dan upaya meneladani. Puncaknya adalah meminta
dimasukkan ke dalam surga hingga tidak terhina dalam kehidupan di akhirat
nanti, hal ini tercermin dalam doa beliau:
َ. َاآلخــــرين
َّ ََصــدْقَفى َ ّ َاجـعََــ ْل ََّلهىََّلـســـان َْ َو.َ َحــَْقــنىَبّالصا ّلحـــين َّ حـ َْكــمَا ًَ َوأ َ ْل
َُ َبَ ََهـبْ َلىّ َر ه
ه َّ ََأل ََّبـىَ ّإنَــهَُكان
ََ َول،َََمــنَ َالض َالــين َ ّ غــَّفــ ْرَْ ََ َوا.جــنَــ َّةَالنَـــعــَْيــ َّم ْ
ََ َاجــ ََعــَلــنىَ َّمــ ْنَوَ َرَث َــ ّة َْ َو
.)87-83َ:26َ،َ(ألـشــعــراء،ََومََيُـَْبـ ََعــَث ُـون َ خـــ ّزنىَيََـ َْ َت ُـ
2
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam
golongan orang-orang yang saleh, (QS. Asy-Syu’ara’, 26: 83). Dan jadikanlah
aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian (QS. Asy-
Syu’ara’, 26: 84). Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai
surga yang penuh kenikmatan, (QS. Asy-Syu’ara’ 26: 85). Dan ampunilah
bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang
sesat, (QS. Asy-Syu’ara’ 26: 86). Dan janganlah Engkau hinakan aku pada
hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy-Syu’ara’, 26: 87).
Dari doa Nabi Ibrahim di atas, jelas sekali betapa pentingnya menjadi orang
shalih sehingga orang sekaliber Nabi Ibrahim masih saja berdoa agar
dimasukkan ke dalam kelompok orang yang shalih. Manakala keshalihan sudah
dimiliki, cerita orang tentang diri kita bila kita sudah tidak ada adalah kebaikan.
Karena itu, harus kita koreksi diri kita, seandainya kita diwafatkan besok oleh أهلل
swt, kira-kira apa yang orang ceritakan tentang kita.
Hal penting lainnya dari harapan Nabi Ibrahim as adalah agar amal-amalnya
diterima oleh أهللswt, termasuk orang yang tunduk dan taubatnya diterima oleh
أهللswt, hal ini terdapat dalam doanya:
َاجــ ََعـَْلــنَا
َْ َوَ َ َربَــنَا.)127َ :2َ ،ت َالـسَـــ ّمَْيــ ُع َالـ ََعـَّلـَْيــ َُم َ(ألـبـقــرة َ َمــنها َ ّإن َك َأ َ ْن
َّ َربَــنَا ََت َـقََــب ْل
َســـ ََكـَنَاَّ َ َوأ َ ّرناَ ََمــنَا.)128َ:2َ،كَ(ألـبـقــرة
ََ َســَّلـ ََمــةًَلَْ َو َّمــ ْنَذُ ّ هريَـتَّــنَاَأُمَــ َةًَمَــ
َ سـَّلـ َّمـــي ّْنَلَ َك
َْ َُمــ
.)129َ:2َ،َ(ألـبـقــرة،حـــَْيـ َُم َّ ابَالــر ُ َتَالـتَــو َ
َ عـلََـــَْيـناَ ّإن َكَأ ْن
ََ َ َْوتُب
Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah
kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di
antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan
terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah, 2: 127 – 129).
Harapan Kedua adalah Harapan Atas Keluarga, mulai dari orang tua yang
beriman dan taat kepada أهللswt, karenanya beliau pun meluruskan orang tuanya
sebagaimana firman أهللswt:
3
ََ َ َو َقََـ ْو ََمـ َك َفَّـي
َضـالل َ صــناما ً َآَّلـ َهةً َ ّإَنّهـي َأ َ ََر
َ اك َْ َ خــذ ُ َأ
َّ َو َ ّإ ْذ َقا َل َ ّإَْبـ ََرا َّهــَْيـ ُم َّأل ََّبـَْيـ ّه َآزَ َر َأ َ ََت َـتَـ
.)74َ:6َ،َ(األنـعـام،ََُمـبَّـين
Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah
kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya saya
melihat ayahanda dan kaum ayahanda dalam kesesatan yang nyata. (QS
An’am, 6:74)
Selain istrinya yang sudah shalihah, beliau juga ingin agar anak-anaknya
menjadi anak shalih, taat kepada أهللswt dan orang tuanya dengan karakter
akhlak yang mulia, ini merupakan sesuatu yang amat mendasar bagi setiap
anak. Karenanya beliau berdoa:
ََحــَّلـَْيـم
ََ َ المَ َ َفََـبََــشَــــ ْرنَاهُ َ ّب َغُـ.)100َ :37َ ،حـــينََ َ(الصــافات َّ َمــنَ َالصاَّلـ َّ ب َ ََهـبْ ََّلــي ََر ّه
َْ ّي َقَا َل َيَاََبُـنَي َ ّإنّهيَأ َ َرىَف
َيَالـ ََمــن َّام َأَنّهي َ َ ََفَـَلَــماَبََلَــ َغ َ ََمـعَهَُالـسَــ ْع.)101َ:37َ،(الصــافات
َ ََمنّ ُشــا َء ََّللا ََ َ جـــدُنّيَ ّإ ْن َّ ســَت َـ ّ َقَا َل َ َياَأ َ َب،ظـــ ْر َ َماذَاََت َـ َرى
ََ َ ت َاَْفـ ََعــ ْل َ َماََت ُـؤْ ََمـــ ُر َُ أ َ ْذََبـ
َُ حـ َك َفَاَْنـ
.)102َ:37َ،َ(الصــافات،ََالصابَّــ ّرين
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-
orang yang shalih. (QS Ash Shaffat, 37:100). Maka Kami beri dia kabar
gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS Ash Shaffat, 37:101).
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia
menjawab: “Wahai ayahanda, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepada
ayahanda; insya أهللayahanda akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar”. (QS Ash Shaffat, 37: 102).
ََربَـنَا
َ حــــر ّم َْ عــَْنـدَ َََبـَْيـتَّـ َك
ََ َالـ ُم َّ َ غــَْيـ ّر َذّي َزَ ْرع َْ َّم ْن َذ ُ ّ هريَــت
ََ َ ي ََّبـ َواد َْ َ َربَــنَا َ ّإ ّهني َأ
ّ ُســ ََكـَْنـت
ََّمــنَ َالـثَــ ََمــ َرات َّ ار ُزَْقـ َُهـ ْم َ اس َت َ َْهــ ّويَ ّإَلَـَْيــ َّهـ ْم
ْ َو َّ ً اجــ ََعـ ْل َأ ََْفــئَّـدَة
ّ َمــنَ َالن َْ ََّلـَيُـَّقـَْيــ ُمواَالصالة ََف
.)37َ:14َ،شـــ َُكــ ُرونَََ(إبـراهــيـم َْ لََـ ََعـلَــ َُهــ ْمَََيـ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku
di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada
4
mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur. (QS Ibrahim, 14:37)
Hal yang amat penting mengapa Nabi Ibrahim as amat mendambakan memiliki
anak, bukan semata-mata agar punya anak, tapi bagaimana anak yang shalih itu
mau dan mampu melanjutkan estafet perjuangan menegakkan agama أهللswt.
Ketiga yang merupakan harapan Nabi Ibrahim adalah terhadap Masyarakat agar
beriman dan taat kepada أهللswt, bahkan tidak hanya pada masanya, tapi juga
generasi berikutnya. Dalam rangka itu, sejak muda Nabi Ibrahim telah
membuka cakrawala berpikir agar tidak ada kemusyrikan dalam kehidupan
masyarakat, أهللswt berfirman:
َجــعََــَلَـ َُهـ ْمََ َف.)57َ :21َ ، َ(أألنـبــياء.ََصــنَا ََمـ َُكـ ْم َبََـ َْعـدَ َأ َ ْن ََت ُـ َولَـ َْوا َ َُمـ ْدبَّـ ّرَْين َْ َ َوتَالِلّ ََأل َ َّكـَْيــدَن َأ
َ َقَالُواَ ََمـ ْن َفََـ ََعــ َل.)58َ:21َ، َ(أألنـبــياء. َجـ َعُــ َْون َّ جـذَا َذًاَ ّإل َ ََكـَّبـَْيــ ًراَلَـ َُهـ ْم َلَ ََعــلَـ َُهــ ْم َ ّإلََـ ْي ّه َيََـ ْر
َُ
ََ ََقَالُوا.)59َ:21َ،َ(أألنـبــياء. َََهــذَاَبّآَّلـ ََهـتَّــنَاَإّنَـهََُلَـ َّمــنَ َالظاَّلـــ ّمين
َســ َّمـ َْعــنَاََفَـتًىَيَـ ْذ َُكــ ُر َُهـ ْم
.)60َ:21َ،َ(أألنـبــياء،َيُـقَالَُلَهَُ ّإَْبـ َرا َّهـَْيـ َُم
Demi أهلل, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-
berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. (QS Al Anbiya, 21: 57).
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali
yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali
(untuk bertanya) kepadanya. (QS Al Anbiya, 21: 58). Mereka berkata:
“Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami,
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang lalim”. (QS Al Anbiya, 21: 59).
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-
berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS Al Anbiya, 21: 60).
Karena itu, dalam doanya Nabi Ibrahim meminta agar أهللswt mengutus lagi
Nabi yang menyampaikan dan mengajarkan ayat-ayat أهللswt. Hal ini disebutkan
dalam firman-Nya:
Harapan Keempat dari Nabi Ibrahim as adalah atas Negara dan Bangsa. Beliau
ingin agar negara berada dalam keadaan aman dan memperoleh rizki yang
cukup dari أهللswt, bahkan أهللswt memberikan kepada semua penduduk
meskipun mereka tidak beriman, beliau berdoa:
Apa yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim as ini bila kita ukur dalam konteks
negara kita ternyata masih jauh dari harapan. Hal ini karena keamanan menjadi
sesuatu yang sangat mahal, sementara kesulitan mendapatkan rizki atau makan
masih begitu banyak terjadi. Namun kesulitan demi kesulitan masyarakat pada
suatu negara dan bangsa ternyata bukan karena أهللtidak menyediakan atau tidak
memberikan rizki, tapi karena ketidakadilan dan korupsi yang merajalela. Di
sinilah letak pentingnya bagi kita untuk istiqamah atau mempertahankan nilai-
nilai kebenaran. Meskipun banyak orang yang korupsi, kita tetap tidak akan
terlibat, karena jalur hidup kita adalah jalur yang halal.
6
َب َ ضــ َر ََ َفََـ:ســَت َـ َْعـ ّمَْلـنّى؟َ َقَا َل
َْ ســ ْو َل َهللاّ َأَلَ ََت َـ َ َََقُـ ْلتُ َي:عــَْنـ َهُ َقَا َل
َُ ار ََ َ ُى َهللاَ ضـَ ّ َرَ ع ْن َأ َ ّبىَذَ هر َ
ْ
ََالـَّقـيَا ََمـ ّة
َ َوإّنَـ َها َيََـ ْو َم ٌ َ
َ َوإّنَــ َها َأ َمانَـةَ ف ٌ ضـ َّعـَْيـ َ َ
ََ َ َإّن َك:يَا َأبَا َذ هر: ل َ ُ ْ
ََ عـلى َ ََمـَنــ َّكـبّى ََثـم َقا َ ََ َ بَّـيََـ ّد ّه
.)َ(رواهَمـســـلـم،عـلََــ ْي ّهََّفـَْيــ َها ََ َاَوأَدىَالَـذّى َ حــ َّقهـ َه
ََ خــذَهَاَ ّب ََ َ َونَـدَا ََمــةٌَ ّإلَ ََمــ ْنَأَ ي ٌ خــ ْز َّ
Abu Dzar ra berkata: Saya bertanya, Ya Rasulullah mengapa engkau tidak
memberiku jabatan? Maka Rasulullah menepukkan tangannya pada pundakku,
lalu beliau bersabda: Hai Abu Dzar, sungguh kamu ini lemah, sedangkan
jabatan adalah amanah, dan jabatan itu akan menjadi kehinaan serta
penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang memperolehnya dengan
benar dan melaksanakan kewajibannya dalam jabatannya (HR. Muslim).
َغــَّفـ ْر َلَنَا
َْ َوا
َ َحـــيْن َْ خــَْيـ ُر
َّ َّالـفَات ََ َ َوافَـَْت َــ ْح َلَنَا َفَاّن َك
َ َاصــ ّريْن َ ّ خــي ُْر َالن َُ اَللَــ َُهــم َا ْن
ََ َ صــ ْرنَا َفَاّن َك
ََ َ ار ُزَْقــنَا َفَاّن َك
َ َخـــي ُْر َالر ّازقَّــيْن ْ َو
َ َاحـــ ّميْن َّ خــي ُْر َالر ََ َ حـ َْمـنَا َفَاّن َك
ََ ار
ْ َو ْ خـــي ُْر
َ ََالغَافَّــ ّريْن ََ َ فَاّن َك
.َََو ْال َكاَّفــ ّريْنَ ََاَمــنَ َالَـْقََـ ْو ّمَالظا ّل َّمـــيْن
َّ َجــن َ ََوا َْهــ ّدن
ََاَون ّه
Ya أهلل, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik
pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-
baik pemberi ampunan. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-
baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-
baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang
zhalim dan kafir.
َْ َ َوأ
َصــَّلــ ْح َلَنَا َد َُْنـ َيانَا َالتّى َفَّــَْيـ َها َ صــ ََمـةُ َأ َ َْمــ ّرنَا
َْ عـ َْ َ اَللَـــ َُهــم َأ
َّ َ صـــَّلـ ْح َلَنَا َدّيَـْنَـنا َ َالَـذّى َ َُهــ َو
َخـــيْر ََ َََزيَادَةًَلَنَاَفّىَ َُكـ ّهل ّ حــيَاة ََ اجـعََــ ّلَ ْال
َْ َاَو َّ صـ ّل ْحَلَن
َ َاَآخـــ َرَت َـنَاَالَــتّىَفَّـَْيـ َهاَ ََمـعَادُن َْ َ َاَوأ
َ شـــن َُ َمعَا
َّ حـــةًَلََـن
َاَمــ ْنَ ُك ّهلَشـــ هَر ََ َراَ ت َْ اجــ ََعــ ّل
َ َالـ َم ْو َْ َو
Ya أهلل, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi
urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup
kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah
kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan
kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
7
َعـتَّـ َك َ َما َ َ َو َّمـ ْن
ََ طا َ صـيََـتّ َك َ حــ ْو ُل َبََـَْيـنَـنَا
َ ّ َوبََــيْنَ َ َم ْع َُ َ شـــيََـتّ َك َ َمات َْ خـََ َ َمـ ْن َّ اَللَــ َُهــم َاَْقــ
َّ ســ ْم َلََـنَا
َ َاَللَــ َُهــم َ ََمــَتّ هـ َْعـنَا.ب َالدَْنــيَا َ ّصائ َ عـَلَــ ْينَا َ ََمـ ْ ََو َّمــن
ََ َ َاليََـــَّقــي ّْن َ َماَت ُـ ََهـ ه ّو ُن َبّ ّه َ جـنَـت َ َكََ َ َت ُـبََـ ّله َغُــنَابّ ّه
َاج ََعــَْلــهُ َثَأ ْ َرنَا ْ َوَ َمــنا َّ ث َْ ُاجـ ََعـَْلــه
َ َالــ َو ّار َْ َو َ حــََيـَْيـَت َـنَا َْ َ َوَقُــوَّتــنَا َ َما َأ َ ارنَا ّ ص َ َوأ ََْبـ
َ عـنَا َّ ســـ َما َْ َ ّبأ
َََاَول َ جـ ََعـــ ّلَالدَْنـــيَاَأ َ َْكـــبَ َرَ ََهــ ّهَمـن َْ َصــَْيــبََـَت َـنَاَفّىَ ّدَْيـنّنَاَ َولََت َ ّ جــ ََعـ ْلَ َُمـ َْ َ َاَولََت َ عـاداَن ََ َعـلَىَ ََمـ ْن ََ
حــ َُمــنَاََ عـَلَــَْيـنَاَ ََمــ ْنَلََيََــ ْر ََ َطْ ســ ّله َ عـَْلــ ّمن
ََ َاَولَََت ُـ َّ ََََمـَْبـَلَــغ
Ya أهلل, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara
kami dengan perbuatan maksiat kepadamu; berikan ketaatan kepada-Mu yang
mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan
menyebabkan terasa ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya أهلل,
anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan
kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan
jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan
janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari
ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak
mengasihi kami.
.ار َ َ عـذ
َّ ابَالن َ ًســنَــة
ََ ََوَّقـنَا ََ حـ َّ َ َو ّفىَاأل
ََ َخـــ َر ّة َ ًســنَـة ََ ََربَـنَاَا ََّتـنَاَ ّفىَالدَْنـ َيا
ََ حـــ
Ya أهلل, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan
yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.