You are on page 1of 6

Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT DALAM MENDOKUMENTASIKAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

FACTORS AFFECTING NURSES’ PERFORMANCE IN DOCUMENTING NURSING NURSE


AT WOODWARD HOSPITAL PALU

Sabarulin¹, Darmawansyah2, Rasyidin Abdullah3


¹Staf Pengajar Akademi Keperawatan Bala Keselamatan, Palu
2
Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unhas
3
Universitas Islam Negeri (UIN), Makassar

ABSTRACT

Documentation of nursing care is nursing records and reporting is essential as evidence of


nurses' performance in implementing nursing care. Documentation that does not comply with the
standards will be difficult be justified if there is a lawsuit from the patient or his family. This study
aimed to analyze the influence of motivation, leadership, rewards and factors which most influence on
the performance of nurses in documenting nursing care. This study is an analytical study using cross-
sectional design. The total sample of 90 nurses in the Hospital Inpatient Room Woodward Palu. Data
were collected by using a questionnaire. Data were analyzed using Chi-Square test at α <5% and
logistic regression. The results showed that there was motivation to influence the performance of
nurses with a value of p = 0.001, no effect of the performance of nurse leadership with a value of p =
0.003, no effect of reward with the performance of nurses with a value of p = 0.018 and the factors
that most influence the performance of nurses is motivation with p = 0.004, wald = 8.291, exp (B) =
0.089. Studies conclusion was no influence of ability, attitude, motivation, leadership, rewards and the
greatest effect is motivation.

Keywords: Rewards, Leadership, Performance,Motivation

PENDAHULUAN berperan serta dalam melakukan penyuluhan.


Keperawatan adalah suatu bentuk Dokumentasikan asuhan keperawatan adalah
pelayanan profesional yang merupakan salah satu tugas yang tidak kalah pentingnya
bagian integral dari pelayanan kesehatan dari tugas-tugas perawat yang lain.
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan Dokumentasi merupakan bukti kinerja perawat
berbentuk pelayanan biologis, psikologis, yang harus dipertanggung jawabkan dan dapat
sosiologis dan spiritual yang dijadikan sebagai tanggung gugat apabila ada
komprehensif/holistik yang ditujukan kepada pasien yang merasa tidak puas terhadap
individu, keluarga dan masyarakat baik pelayanan yang diberikan. Dokumentasi
dalam keadaan sehat atau sakit yang asuhan keperawatan di unit rawat inap rumah
mencakup seluruh proses kehidupan sakit, masih belum sesuai dengan standar
manusia yang mengacu pada standar yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan
professional keperawatan dan hasil penelitian Martini (2007) di Salatiga
menggunakan etika keperawatan sebagai Semarang bahwa pendokumentasian asuhan
tuntutan utama (Nursalam, 2011). keperawatan yang sesuai standar tersedia
Perawat sebagai ujung tombak hanya 59% jauh dari standar yang telah
dalam pelayanan di Rumah Sakit, mempunyai ditentukan yaitu 75%.
tugas memberikan asuhan keperawatan Baik buruknya kinerja perawat dalam
antara lain mengkaji kebutuhan pasien, mendokumentasikan asuhan keperawatan
merencanakan tindakan keperawatan, yang lengkap, dapat dipengaruhi oleh berbagai
melaksanakan rencana tindakan, factor. Beberapa diantaranya akan dibahas
mengevaluasi hasil asuhan keperawatan, dalam penelitian ini yaitu factor motivasi,
mendokumentasikan asuhan keperawatan dan kepemimpinan dan imbalan (Robbins, 2009).

Correspondence : Wibawani Yunestri Mukti, Bagian Akademi Keperawatan Bala Keselamatan Palu, HP : 081245350016,
Email: yunestrimukti@yahoo.com
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

Kepemimpinan dalam bidang yang dilaksanakan pada bulan Maret - April


keperawatan merupakan salah satu faktor Tahun 2013.
penting karena faktor kepemimpinan dapat Metode Pengumpulan Data dan Variabel
memberikan pengaruh yang berarti terhadap Penelitian
kinerja perawat karena pimpinan yang Instrumen dalam penelitian ini adalah
merencanakan, menginformasikan, membuat, kuesioner. Data primer diperoleh melalui
dan mengevaluasi berbagai keputusan yang kuesioner dan data sekunder diperoleh dari
harus dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Unit Rumah Sakit dan bagian lain yang
Kepemimpinan dapat memotivasi perawat dianggap perlu dalam melengkapi data selama
untuk bekerja dengan penuh semangat penelitian.
sehingga hasil yang ingin dicapai dapat Metode Analisis Data
memuaskan perawat maupun rumah sakit. Pengolahan data dilakukan secara
Untuk menciptakan kepuasan kerja bagi komputerisasi dengan program SPSS.
perawat, biasanya berkaitan dengan Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel
pemberian imbalan jasa kepada perawat yang dan narasi dengan Analisis data Univariat,
sudah memberikan kontribusinya yang Bivariat dan Multivariat
disebut juga sebagai faktor motivasi,
walaupun imbalan bukanlah factor pemotivator HASIL
melainkan factor pemelihara kepuasan Analisis Bivariat
perawat. Sofyan (2012) menyatakan dalam Motivasi terhadap Kinerja Perawat
penelitiannya bahwa ada hubungan kepuasan Tabel 1 menunjukkan bahwa motivasi
dengan kinerja perawat di instalasi rawat inap tinggi dengan kinerja perawat baik lebih besar
RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi dibandingkan dengan motivasi rendah dengan
Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. kinerja perawat baik yaitu sebanyak 67,5%.
Menurut Mangkunegara dalam Edy Dari hasil uji statistic dengan Fisher’s Exact
(2008) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara Test memperlihatkan bahwa ada pengaruh
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh motivasi terhadap kinerja perawat dengan nilai
seorang karyawan dalam melaksanakan p < 0,001 (p<0,05).
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya.Untuk mencapai kinerja Tabel 1. Pengaruh Motivasi Terhadap
yang baik, maka perlu diperhatikan faktor- Kinerja Perawat
Kinerja perawat Jumlah
faktor yang mempengaruhinya. Motivasi
Adapun tujuan penelitian ini adalah Baik Kurang P
untuk mengetahui pengaruh motivasi, baik
kepemimpinan dan imbalan terhadap kinerja Tinggi 52 67,5 25 32,5 77 100
Rendah 0,001
2 15,4 11 84,6 13 100
perawat dalam mendokumentasikan asuhan Jumlah 54 60 36 40 90 100
keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sumber : Data Primer, 2013
Sakit Woodward Palu.
Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat
BAHAN DAN METODE Tabel 2 menunjukkan bahwa
Desain Penelitian kepemimpinan cukup dengan kinerja perawat
Jenis penelitian ini menggunakan baik lebih besar dibandingkan dengan
survey analitik dengan rancangan cross kepemimpinan kurang dengan kinerja perawat
sectional study untuk menganalisis factor yang baik yaitu sebanyak 64,3%. Dari hasil uji
mempengaruhi kinerja perawat dalam statistic dengan Fisher’s Exact Test
mendokumentasikan asuhan keperawatan di memperlihatkan bahwa ada pengaruh
Rumah Sakit Woodward Palu. Penelitian ini kepemimpinan terhadap kinerja perawat
dilakukan di Rumah Sakit Woodward Palu, dengan nilai p < 0,003 (p < 0,05).

30
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

Tabel 2. Pengaruh Kepemimpinan Sikap terhadap Kinerja Perawat


Terhadap Kinerja Perawat Tabel 5 menunjukkan bahwa
Kinerja perawat
Kepemi Jumlah
responden yang sikapnya kurang baik lebih
mpinan Baik Kurang P sedikit ditemukan pada responden yang
baik kinerjanya baik (16,7%) dari pada responden
54 64,3 30 35,7 84 100 yang kinerjanya kurang baik (83,3%). Dari
Cukup
0 0 6 100 6 100
Kurang
54 60 36 40 90 100
0,003 hasil uji statistic dengan Fisher’s Exact Test
Jumlah
Sumber : Data Primer, 2013
memperlihatkan bahwa berarti ada pengaruh
yang signifikan antara sikap dan kinerja
Imbalan terhadap Kinerja Perawat perawat p < 0,036 (p < 0,05).
Tabel 3 menunjukkan bahwa imbalan
yang memuaskan dengan kinerja perawat baik Tabel 5. Pengaruh Sikap Terhadap Kinerja
lebih sedikit dibandingkan dengan imbalan Perawat
Kinerja perawat
yang kurang memuaskan dengan kinerja Sikap Jumlah
perawat baik yaitu sebanyak 42,6%. Dari hasil Baik Kurang P
uji statistic dengan Fisher’s Exact Test Baik
baik
53 63,1 31 36,9 84 100
memperlihatkan bahwa ada pengaruh imbalan Kurang
1 16,7 5 83,3 6 100
terhadap kinerja perawat dengan nilai p < Jumlah 0,036
54 60,0 36 40,0 90 100
0,018 (p < 0,05). Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 3. Imbalan Motivasi Terhadap Kinerja Analisis Multivariat


Perawat Hasil uji regresi logistic terhadap
Kinerja perawat Jumlah variabel yang telah diuji di atas dengan
Imbalan
menguji semua variabel yang nilai p < 0,25
Baik Kurang
baik P pada analisis bivariat dengan metode
Kurang 38 53,5 33 46,5 71 100 Backward LR, diketahui bahwa variabel
Memuaskan 0,018
16 84,2 3 15,8 19 100
Jumlah 54 60 36 40 90 100
independen yang memberikan kontribusi
terbesar yaitu variabel motivasi dengan nilai p
Sumber : Data Primer, 2013
= 0,004, nilai Wald = 8,291 dan nilai Exp (B) =
Kemampuan terhadap Kinerja Perawat 0,089. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
Tabel 4 menunjukkan bahwa variable motivasi paling berpengaruh terhadap
responden yang kemampuannya cukup lebih kinerja perawat dalam mendokumentasikan
banyak ditemukan pada responden yang asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap
kinerjanya baik (66,7%) dari pada responden Rumah Sakit Woodward Palu.
yang kinerjanya kurang baik (33,3%). Hasil uji
statistik dengan menggunakan Pearson Chi- Tabel 6. Hasil Uji Regresi Logistik
Square diperoleh nilai p=0,032. Karena nilai p
< 0,05 (p=0,032), maka hal ini berarti ada B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step motivasi(1) -2.437 .806 9.136 1 .003 .087
pengaruh yang signifikan antara kemampuan 1
a
Constant 1.705 .769 4.918 1 .027 5.500
dan kinerja perawat. Step kemampuan(1) -1.113 .523 4.523 1 .033 .329
b
2 motivasi(1) -2.503 .821 9.297 1 .002 .082
Tabel 4. Pengaruh Kemampuan Terhadap
Constant 2.561 .893 8.221 1 .004 12.946
Kinerja Perawat Step kemampuan(1) -1.108 .541 4.199 1 .040 .330
Kinerja perawat 3
c
motivasi(1) -2.424 .842 8.291 1 .004 .089
Kemam Jumlah imbalan(1) 1.382 .713 3.756 1 .053 3.982
puan Baik Kurang P Constant 1.351 1.091 1.535 1 .215 3.862
baik Sumber : Data Primer, 2013
Cukup 44 66,7 22 33,3 66 100
Kurang 10 41,7 14 58,3 24 100
0,032
Jumlah 54 60,0 36 40,0 90 100
Sumber : Data Primer, 2013
31
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

PEMBAHASAN Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang


Hasil penelitian motivasi menunjukkan dilakukan oleh Germain (2010) dalam
bahwa perawat yang motivasinya tinggi penelitiannya juga mengatakan perilaku
kinerja baik lebih banyak dibandingkan dengan kepemimpinan mempengaruhi motivasi
perawat motivasinya rendah dan kinerjanya perawat dalam mendokumentasikan asuhan
baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan keperawatan. Pemimpin yang berhasil adalah
uji Chi-square menunjukkan ada pengaruh pemimpin yang bisa memahami perilaku, sifat-
yang signifikan antara motivasi dan kinerja sifat bawahannya, memiliki perhatian terhadap
perawat. Hasil penelitian ini sejalan dengan kemajuan, pertumbuhan dan prestasi
penelitian Zahriany (2009) yang menyimpulkan bawahannya, kepemimpinan bersifat terbuka,
bahwa motivasi berpengaruh signifikan saling percaya, menghargai, ada kehangatan
terhadap kinerja perawat dlm kelengkapan dan bisa menjalin komunikasi baik formal
Rekam medis di R. Rawat Inap RSU DR. maupun informal seta menciptakan lingkungan
Pirngadi Medan. Demikian juga dengan kerja yang sehat. Dengan adanya kerjasama
pendapat Yuliana (2012) yang menyatakan dan pengarahan yang baik serta lingkungan
dalam penelitiannya bahwa ada hubungan kerja yang sehat akan memungkinkan semua
yang signifikan antara motivasi dan kinerja perawat melaksanakan tugas dan fungsinya
perawat di Puskesmas Kota Kotamobagu. dalam melaksanakan keperawatan dan
Perawat yang memiliki motivasi yang tinggi mendokumentasikannya dengan baik pula.
akan selalu berusaha bekerja dengan baik Sherman (2010) dalam penelitiannya
pula dan akan bertanggung jawab terhadap mengatakan pembentukan lingkungan kerja
penyelesaian pekerjaannya, karena dalam yang sehat membutuhkan kepemimpinan yang
melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan kuat dan membuktikan bahwa dampak positif
yang bersifat sadar, seseorang selalu didorong dari lingkungan kerja yang sehat pada
oleh maksud atau motif tertentu baik yang kepuasan staf keperawatan.
objektif maupun yang subjektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Motif atau dorongan dalam melakukan perawat yang merasa imbalannya memuaskan
sesuatu pekerjaan, sangat besar pengaruhnya dengan kinerja baik lebih sedikit dibandingkan
terhadap moral kerja dan hasil kerja. dengan perawat yang merasa imbalannya
Seseorang bersedia melakukan pekerjaan bila kurang dan kinerja baik. Hasil uji statistik
motif yang mendorong cukup kuat yang pada dengan menggunakan uji Chi-square
dasarnya tidak mendapat saingan atau menunjukkan ada pengaruh yang signifikan
tantangan dari motif lain yang berlawanan. antara imbalan dan kinerja perawat. Hasil
Demikian juga sebaliknya orang yang tidak penelitian ini sejalan dengan penelitian
didorong oleh motif yang kuat akan tidak Negussie (2012) yang menyatakan bahwa ada
bergairah dalam melalukan pekerjaannya. hubungan yang signifikan statistik antara
Motif yang mendorong seorang perawat penghargaan dan motivasi kerja perawat dan
melakukan pendokumentasian asuhan pembayaran adalah variabel yang paling
keperawatan dapat berupa motif intrinsik, penting dan lebih berpengaruh. Imbalan atau
yakni dorongan yang terdapat dalam kompensasi yang diberikan kepada perawat
pekerjaan yang dilakukan. sesuai dengan kemampuan/pendapatan
Hasil penelitian kepemimpinan rumah sakit yang diatur secara tetap sehingga
menunjukkan bahwa perawat yang merasa sebagian kecil perawat merasa cukup puas
kepemimpinan baik dan kinerjanya baik menerima imbalan yang sudah diatur oleh
jumlahnya lebih banyak. Hasil uji statistik manajemen rumah sakit dan melaksanakan
dengan menggunakan uji Chi-square tugas dan fungsinya sesuai dengan
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan kemampuannya. Perawat yang merasa
antara kepemimpinan dan kinerja perawat. imbalannya kurang tapi kinerjanya baik,

32
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

banyak pada perawat yang termotivasi untuk KESIMPULAN DAN SARAN


melakukan pendokumentasian asuhan Berdasarkan hasil analisis dan
keperawatan karena motif intrinsik, yakni pembahasan yang telah diuraikan, maka
dorongan yang terdapat dari dalam dirinya peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada
untuk melakukan pekerjaannya, misalnya, pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat
bekerja karena pekerjaan yang dilakukan dengan nilai p 0,001(p<0,05), ada pengaruh
sesuai dengan bakat dan minat dapat kepemimpinan terhadap kinerja perawat di
diselesaikan dengan baik karena memiliki dengan nilai p 0,003(p<0,05), ada pengaruh
pengetahuan dan ketrampilan dalam imbalan terhadap kinerja perawat dengan nilai
menyelesaikan dan melaksanakan p 0,018 (p<0,05), faktor yang paling
pendokumentasian asuhan keperawatan dan berpengaruh terhadap kinerja perawat adalah
merasakan bahwa pekerjaan keperawatan motivasi dengan nilai p = 0,004, nilai Wall
yang dilakukan adalah pekerjaan yang mulia =8,291, nilai Exp(B) = 0,089.
yang tidak dapat dibandingkan dengan Peneliti menyarankan untuk
imbalan yang diterima. Walaupun imbalan mengadakan pelatihan tentang dokumentasi
yang diterima tidak sesuai dengan hati asuhan keperawatan, melakukan pemantauan
nuraninya, dia tetap terpanggil untuk melayani terhadap dokumentasi asuhan keperawatan
pasien yang membutuhkannya. serta meningkatkan motivasi perawat dalam
Berdasarkan hasil uji regresi logistic mendoumentasikan asuhan keperawatan.
bahwa faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap kinerja perawat dalam DAFTAR PUSTAKA
mendokumentasikan asuhan keperawatan Edy. (2008). Pengaruh Budaya Organisasional
adalah factor motivasi. Hasil penelitian ini dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja
Perawat “Rumah Sakit Mata Dr. YAP”
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Yogyakarta dengan Motivasi dan
Siregar (2012) mengatakan bahwa variabel Kepuasan Kerja sebagai Variabel
motivasi adalah paling dominan Pemediasi.
pengaruhnya terhadap kinerja bidan dalam Germain. (2010). The Influence of Nursing
pelaksanaan program Jaminan Persalinan di Leadership on Nurse Performance: A
Kota Padangsidimpuan. Penelitian Indrawati Systematic Literature.
(2013) menyebutkan bahwa variabel yang Indrawati. (2013). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kinerja Perawat
memiliki pengaruh paling besar terhadap
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
kinerja perawat adalah motivasi, dengan Datoe Binangkang Kota Kotamobagu.
Coeficient β sebesar 0,453. Motivasi Martini. (2007). Hubungan karakteristik
merupakan kunci utama yang menentukan perawat, sikap, beban kerja,
kinerja perawat karena dalam melaksanakan ketersediaan fasilitas dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan harus pendokumentasian asuhan
mempunyai dorongan dan kemauan yang kuat keperawatan di rawat inap BPRSUD
Kota Salatiga. Semarang: Undip.
untuk melaksanakannya sesuai dengan tahap
Negussie. (2012). Relationship Between
dan standar yang telah ditetapkan. Walaupun Rewards and Nurses' Work Motivation
kemampuan, sikap, kepemimpinan sudah baik in Addis Ababa Hospitals.
dan imbalan yang diberikan sudah Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi
memuaskan, kalau perawat tidak mempunyai Keperawatan. Jakarta: Salemba
motivasi untuk melaksanakan dokumentasi Medika.
Robbins. (2009). Perilaku Organisasi Jilid I.
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan,
Jakarta: Salemba.
maka kinerja dalam mendokumentasikan Sherman. (2010). Growing Future Nurse
asuhan keperawatan tidak akan tercapai. Leaders to Build and Healthy Work
Environments at the Unit Level.
Siregar. (2012). Pengaruh Faktor Psikologis
dan Organisasi terhadap kinerja Bidan
33
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 29-34

Dalam Pelaksanaan Program Jaminan


Persalinan Di Kota Padangsidempuan.
Sofyan. (2012). Hubungan Motivasi dengan
Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten
Parigi Moutong Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2012.
Yuliana. (2012). Faktor yang berhubungan
dengan Kinerja Perawat di Puskesmas
Kota Kotamobago.
Zahriany. (2009). Pengaruh Karakteristik
individu dan psikologis terhadap kinerja
Perawat dalam kelengkapan Rekam
Medis di ruang rawat inap RSU DR.
Pirngadi Medan.

34

You might also like