You are on page 1of 7

ANALISA ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA LIPSTIK DAN TINGKAT

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEDAGANG KOSMETIK


TENTANG BAHAYA RHODAMIN B DI PASAR RAMAI
KOTA MEDAN TAHUN 2013

Winda Rukmana1. Indra Chahaya2. Nurmaini2


1
Alumni Mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
2
Staf Pengajar Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

ABSTRACT

Rhodamin B synthetic dyes are substances commonly used in the textile and paper
industries. Rhodamin B is often misused to food dye and coloring cosmetics as syrup, lipstick
and others.
The purpose of this research is to know the existence of substance dyes rhodamin B in
lipstick and a level of knowledge, attitudes and actions about the dangers of cosmetic merchant
rhodamin B in the Pasar Ramai town of Medan.
The method used is descriptive in nature survey to find out the whereabouts of rhodamin
B dye substances on lipstick and to find out the level of knowledge, attitudes and actions about
the dangers of cosmetic merchant rhodamin B in the Pasar Ramai town of Medan.
The research results of dye rhodamin B in Lipstick by using paper chromatography in 10
samples of lipstick are examined, there is no containing rhodamin b. For the level of knowledge,
attitudes and actions about the dangers of cosmetic merchant rhodamin B in the Pasar Ramai
town of Medan which is of thirty merchant cosmetics, 14 persons have knowledge of good, as
many as 17 people have good attitude and as many as 24 people have less good action.
The conclusions of this study are of 10 samples of lipstick are examined, there is no
containing rhodamin b. cosmetics traders in the Pasar Ramai knowledge many about the
dangers of rhodamin B field is classified as moderate, the attitude of traders crowded markets
cosmetics in the field about the dangers of rhodamin B belongs to both the merchant and the
lively market in the field of cosmetics on the danger of rhodamin B is less good.

Keywords: Rhodamin B, knowledge, attitude, Action

Pendahuluan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Kosmetika sudah dikenal manusia
Nomor 220/Men.Kes/Per/IX/76 menyatakan sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad
kosmetika adalah bahan atau campuran ke 19 mendapat perhatian khusus, yaitu
bahan untuk digosokkan, dilekatkan, selain untuk kecantikan juga mempunyai
dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu
pada, dimasukkan dalam, dipergunakan kosmetik serta industrinya baru di mulai
pada badan atau bagian badan manusia secara besar-besaran pada abad ke 20 dan
dengan maksud untuk membersihkan, kosmetik menjadi salah satu bagian dari
memelihara, menambah daya tarik atau dunia usaha. Penggunaan kosmetik pada
mengubah rupa, melindungi tubuh agar tetap masyarakat modern adalah untuk kebersihan
dalam keadaan baik, memperbaiki bau pribadi, meningkatkan daya tarik melalui
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk make-up, meningkatkan rasa percaya diri
mengobati atau menyembuhkan suatu dan perasaan tenang, melindungi kulit dan
penyakit. rambut dari kerusakan sinar ultra violet,
polusi dan faktor lingkungan yang lain,

1
mencegah penuaan,dan secara umum yang ternyata berbahaya pada tubuh
membantu seseorang lebih menikmati dan (Sinurat, 2011).
menghargai hidup (Tranggono, 2007). Rhodamin B adalah zat warna
Lipstik adalah produk kosmetik yang sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna
paling luas digunakan. Lipstik merupakan hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau,
pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk dan dalam larutan berwarna merah terang
batang (roll up) yang terbentuk dari minyak, berfluorensi. Rhodamin B semula digunakan
lilin dan lemak (Wasitaatmadja,1997). untuk kegiatan histologi dan sekarang
Lipstik adalah sediaan kosmetik berkembang untuk berbagai keperluan
yang digunakan untuk mewarnai bibir seperti sebagai pewarna kertas dan tekstil.
sehingga dapat meningkatkan estetika dalam Rhodamin B seringkali disalahgunakan
tata rias wajah dan memberikan ekspresi untuk pewarna pangan dan pewarna
wajah yang menarik. Lipstik termasuk kosmetik, misalnya sirup, lipstik, pemerah
produk kosmetik wajah yang sudah menjadi pipi, dan lain-lain. Pewarna ini terbuat dari
identitas bagi wanita pada zaman modern dietillaminophenol dan phatalic anchidria
ini, tanpa polesan pewarna bibir ini banyak dimana kedua bahan baku ini sangat toksik
diantara wanita merasa kurang tampil bagi manusia. Biasanya pewarna ini
percaya diri di depan umum. Kebutuhan digunakan untuk pewarna kertas, wol, dan
terhadap lipstik terus meningkat seiring sutra (Djarismawati, 2004).
dengan munculnya produk lipstik baru, baik Rhodamin B adalah bahan kimia
dalam negeri maupun merek global yang yang digunakan sebagai bahan pewarna
terus mengikuti kebutuhan konsumennya dasar dalam tekstil dan kertas. Zat ini
(Nurfebriyani, 2009). ditetapkan sebagai zat yang dilarang di
Lipstik termasuk ke dalam kosmetik Indonesia melalui Peraturan Menkes RI
dekoratif yang mengandung bahan-bahan No.722/Menkes/Per/IX/88 (Hamdani,2012).
seperti lilin, minyak, lemak, Penggunaan rhodamin B pada
acetoglycerides, surfaktan, antioksidan dan makanan dan kosmetik dalam waktu lama
zat pewarna. Zat pewarna memiliki peranan akan mengakibatkan kanker dan gangguan
besar dalam setiap fungsi kosmetik fungsi hati. Namun demikian, bila terpapar
dekoratif. Zat warna dalam kosmetik rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam
dekoratif harus memenuhi syarat keamanan. waktu singkat akan terjadi gejala akut
Zat warna ini berasal dari dua sumber. Ada keracunan rhodamin B. Bila rhodamin B
yang berasal dari alam ada juga yang tersebut masuk melalui makanan akan
sintesis. Zat warna alami umumnya lebih mengakibatkan iritasi pada saluran
aman digunakan, tetapi zat warna alami pencernaan dan mengakibatkan gejala
lebih sulit disintesa dan distandarisasi. Zat keracunan dengan urin yang berwarna
warna sintetis lebih mudah diatur tingkat merah maupun merah muda. Selain melalui
intensitas warnanya. Harga zat sintetis juga makanan ataupun kosmetik, rhodamin B
lebih murah sehingga lebih disukai oleh juga dapat mengakibatkan gangguan
produsen dan konsumen (Muliyawan, 2013). kesehatan, jika terhirup terjadi iritasi pada
Beraneka lipstik ditawarkan pada saluran pernafasan. Mata yang terkena
konsumen, bermacam merek, jenis dan rhodamin B juga akan mengalami iritasi
warna. Kebanyakan wanita memilih lipstik yang ditandai dengan mata kemerahan dan
terutama karena warnanya. Ternyata dibalik timbunan cairan atau udem pada mata. Jika
keindahan warna dan manfaat lipstik, terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir
banyak juga produsen yang melakukan akan pecah-pecah, kering, dan gatal.
kecurangan dalam memproduksi lipstik. Bahkan, kulit bibir terkelupas (Yuliarti,
Untuk menghasilkan produk yang murah, 2007).
banyak diantaranya yang sengaja Hasil temuan BPOM
menambahkan kandungan zat- zat kimia menunjukkan, dari Januari hingga bulan

2
Oktober 2012 ditemukan sebanyak 48 item Tujuan Penelitian
produk kosmestik di pasaran yang Untuk mengetahui keberadaan zat
mengandung bahan berbahaya/dilarang. pewarna rhodamin B pada lipstik yang
Bahan berbahaya yang dimaksud yaitu beredar di Pasar Ramai Kota Medan dan
merkuri dan hidrokinon, serta pewarna yang tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan
dilarang. BPOM juga menemukan produk pedagang kosmetik tentang bahaya
ilegal yang tidak terdaftar. Dari sidak yang Rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan.
dilakukan tahun ini, BPOM setidaknya Manfaat Penelitian
menemukan total 400.000 item kosmetik Manfaat dari penelitian ini adalah
ilegal yang beredar di pasaran dari 429 jenis sebagai informasi bagi masyarakat dalam
produk (Kartika, 2012). memilih produk lipstik yang aman untuk
Menurut studi yang dilakukan oleh dikonsumsi, sebagai informasi bagi
Universitas Hokoriku, Kanazawa, Jepang. Departemen Kesehatan, instansi dan dinas
Efek rhodamin B pada kosmetik adalah pada terkait untuk lebih memperhatikan produk
proliferasi dari fibroblas yang diamati pada lipstik yang beredar di pasar Dan sebagai
kultur sistem. Rhodamin B pada takaran 25 masukan dan pengalaman bagi penulis
mikrogram/ml dan diatasnya secara mengenai zat pewarna rhodamin B.
signifikan menyebabkan pengurangan sel
setelah 72 jam dalam kultur. Studi ini Metode Penelitian
menghasilkan bahwa 50 mikrogram/ml Jenis Penelitian
dalam rhodamin B menyebabkan Jenis penelitian yang dilakukan
berkurangnya jumlah sel setelah 48 jam dan adalah survei bersifat deskriptif yaitu untuk
lebih. Studi ini juga menyarankan bahwa zat mengetahui keberadaan zat pewarna
warna rhodamin B menghambat proliferasi rhodamin B yang terdapat pada lipstik dan
tanpa mengurangi penggabungan sel. untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan
Gabungan [3H] timidine dan [14C] leusin tindakan pedagang kosmetik tentang bahaya
dalam fraksi asam tidak terlarut dari rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan.
membran sel secara signifikan dihambat Lokasi penelitian
oleh 50 mikrogram/ml rhodamin B. Penelitian ini dilakukan di Pasar
Rhodamin 6G menyebabkan kerusakan sel Ramai Kota Medan. Yang menjadi
yang parah dan rhodamin B secara pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah
signifikan mengurangi jumlah sel. bahwa pasar tersebut merupakan pasar yang
Rhodamin 123 tidak memiliki efek yang banyak menjual produk kosmetik dan ramai
berarti. sedangkan lebih jauh lagi, rhodamin dikunjungi masyarakat. Selanjutnya sampel
B mengurangi jumlah sel vaskuler dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan
endothelial pada pembuluh darah sapi dan Provinsi Sumatera Utara.
sel otot polos pada pembuluh darah hewan Waktu Penelitian
berkulit duri setelah 72 jam dalam kultur. Waktu penelitian dilakukan bulan
Sehingga tidak berlebihan jika studi ini Agustus-September 2013
menyimpulkan bahwa rhodamin B Objek Penelitian
menghambat proses proliferasi lipo Objek penelitian adalah lipstik yang
fibroblast pada manusia. beredar di Pasar Ramai Medan. Adapun
Perumusan Masalah objek penelitian yang akan diteliti adalah
Berdasarkan latar belakang di atas, sebanyak 10 sampel lipstik. Sampel lipstik
maka penulis ingin mengetahui ada tidaknya diambil secara purposive sampling yaitu
Rhodamin B sebagai zat warna pada lipstik lipstik tersebut banyak diminati konsumen
yang beredar di Pasar Ramai Kota Medan dan produk lipstik yang tidak memiliki
dan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan nomor izin edar BPOM.
pedagang kosmetik tentang bahaya Sampel Penelitian
Rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan.

3
Metode pengambilan sampel untuk Hasil analisa zat pewarna rhodamin
pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang B pada lipstik dengan cara kromatografi
kosmetik adalah dengan metode total kertas yang diperoleh dari Balai
sampling yaitu seluruh pedagang kosmetik Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera
yang berdagang di Pasar Ramai Medan Utara terdapat pada tabel berikut :
sebanyak 30 pedagang kosmetik. Tabel 4.1. Hasil Analisa Zat Pewarna
Data Primer Rhodamin B Pada Lipstik
Data primer yang diperoleh dari No Kode Nama Rf Keterangan
hasil pemeriksaan laboratorium terhadap . Samp Sampel
rhodamin B yang terdapat dalam lipstik dan el
kuesioner tingkat pengetahuan, sikap dan 1. A Mac No. 0.2 Rhodamin
tindakan pedagang kosmetik tentang bahaya 332 1 B (-)
rhodamin B di Pasar Ramai Medan. 2. B Fanbo 0.2 Rhodamin
Data Sekunder No. 05 1 B (-)
Data sekunder berupa literatur- 3. C Docteur 0.1 Rhodamin
literatur yang menjadi bahan masukan bagi Glamour 5 B (-)
penulis dan studi kepustakaan. No. 06
Prosedur 4. D Creamy 0.2 Rhodamin
Pemeriksaan uji kualitatif lipstik Moisture 3 B (-)
dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Lipstik
Provinsi Sumatera Utara menggunakan No. 682
metode Kromatografi Kertas dengan 5. E Rouge 0 Rhodamin
prosedur sebagai berikut: Pure B (-)
1. Timbang 3 gr sampel kemudian Shine No.
dimasukkan ke dalam gelas kimia 23
100ml. 6. F Lindor 0.1 Rhodamin
2. Tambahkan 10ml asam asetat 10% No.42 1 B (-)
kemudian masukkan bulu domba 7. G Calvin 0.2 Rhodamin
sebanyak 5 gr, didihkan selama 30 Klein No. 3 B (-)
menit sambil di aduk. 01
3. Bulu domba dipisahkan dari larutan 8. H Trusstee 0.2 Rhodamin
dan dicuci dengan air dingin No 49 3 B (-)
berulang-ulang hingga bersih. 9. I Dolby 0.1 Rhodamin
4. Pewarna dilarutkan dari bulu domba No.151 0 B (-)
dengan penambahan amonia 10% di 10. J Mirabella 0.1 Rhodamin
atas penangas air. Chic 5 B (-)
5. Larutan berwarna yang dapat dicuci No.03
lagi dengan air hingga bebas amonia. Keterangan :
6. Totolkan pada kertas kromatografi Baku Rhodamin B memiliki harga Rf =
dan masukkan ke dalam chamber 0,375
yang berisi zat pelarut (eluen) selama Berdasarkan tabel di atas diketahui
30 menit. bahwa semua sampel lipstik yang berasal
7. Hitung Rf zat warna kemudian dari pedagang kosmetik di Pasar Ramai
dibandingkan dengan standar zat Kota Medan tahun 2013 yang telah
warna diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara dengan
Hasil dan Pembahasan menggunakan alat kromatogarafi kertas
Hasil Analisa Zat Pewarna Rhodamin B tidak ada yang mengandung rhodamin B.
pada Lipstik Hal ini ditunjukkan dengan harga Rf pada
masing-masing sampel < 0,375.

4
Karakteristik Pedagang Kosmetik berdasarkan lama berjualan di Pasar Ramai
Berdasarkan hasil kuesioner yang Kota Medan tahun 2013 yaitu lama
telah dilakukan oleh peneliti terhadap berjualan 1-4 tahun sebanyak 14 orang
karakteristik pedagang kosmetik di Pasar (46.7%), 5-8 tahun sebanyak 13 orang
Ramai Kota Medan tahun 2013 dapat dilihat (43.3%) dan di atas 9 tahun sebanyak 3
pada tabel-tabel berikut : orang (10%).
Tabel 4.2. Distribusi Pedagang Kosmetik Pengetahuan Pedagang Kosmetik Tentang
Berdasarkan Umur di Pasar Ramai Kota Bahaya Rhodamin B di Pasar Ramai Kota
Medan Tahun 2013. Medan Tahun 2013.
No Umur Jumlah Persen (%) Untuk mengetahui pengetahuan
. (tahun) (orang) pedagang kosmetik tentang bahaya
1. 20-24 7 23.3 rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan
2. 25-29 13 43.3 tahun 2013, peneliti mengajukan 15
3. 30-34 9 30 pertanyaan kepada pedagang kosmetik, dan
4. > 35 1 3.3 untuk jawaban benar diberi skor 2,
Jumlah 30 100 sedangkan untuk jawaban salah diberi skor
Berdasarkan tabel di atas dapat 0.
dilihat bahwa distribusi pedagang kosmetik Tabel 4.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan
berdasarkan umur di Pasar Ramai Kota Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya
Medan tahun 2013 yaitu 20-24 tahun Rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan
sebanyak 7 orang (23.3%), 25-29 tahun Tahun 2013.
sebanyak 13 orang (43.3%), 30-34 tahun No Pengetahuan Jumlah Persen
sebanyak 9 orang (30%), dan di atas 35 (orang) (%)
tahun sebanyak 1 orang (3.3%). 1. Baik 14 46.7
Tabel 4.3. Distribusi Pedagang kosmetik 2. Sedang 16 53.3
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pasar Jumlah 30 100
Ramai Kota Medan Tahun 2013. Berdasarkan tabel di atas dapat
No. Tingkat Jumlah Persen (%) dilihat bahwa distribusi tingkat pengetahuan
Pendidikan (orang) pedagang kosmetik tentang bahaya
1. SMA 29 96.7 rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan
2. SMP 1 3.3 Tahun 2013 yaitu pengetahuan baik
Jumlah 30 100 sebanyak 14 orang (46.7%), pengetahuan
Berdasarkan tabel di atas dapat sedang sebanyak 16 orang (53.3%) dan
dilihat bahwa distribusi pedagang kosmetik pengetahuan kurang 0 (tidak ada).
berdasarkan tingkat pendidikan di Pasar Sikap Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya
Ramai Kota Medan tahun 2013 yaitu tingkat Rhodamin B di Pasar Ramai Kota Medan
pendidikan SMA sebanyak 29 orang Tahun 2013.
(96.7%) dan SMP sebanyak 1 orang (3.3%). Untuk mengetahui sikap pedagang
Tabel 4.4. Distribusi Pedagang Kosmetik kosmetik tentang bahaya rhodamin B di
Berdasarkan Lama Berjualan di Pasar Ramai Pasar Ramai Kota Medan tahun 2013,
Kota Medan Tahun 2013 peneliti mengajukan 10 pertanyaan kepada
No. Lama Jumlah Persen (%) pedagang kosmetik.
Berjualan (orang) Tabel 4.8. Distribusi Sikap Pedagang
(tahun) Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B di
1. 1-4 14 46.7 Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013.
2. 5-8 13 43.3 No. Sikap Jumlah Persen (%)
3. >9 3 10 (orang)
Jumlah 30 100 1. Baik 17 56.7
Berdasarkan tabel di atas dapat 2. Kurang 13 43.3
dilihat bahwa distribusi pedagang kosmetik Jumlah 30 100

5
Berdasarkan tabel di atas dapat sikap pedagang kosmetik terhadap
dilihat bahwa distribusi sikap pedagang bahaya rhodamin B tergolong baik yaitu
kosmetik tentang bahaya rhodamin B di sebanyak 17 orang (56.7%).dan tindakan
Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013 yaitu pedagang kosmetik tentang bahaya
pada sikap baik sebanyak 17 orang (56.7%) rhodamin B tergolong kurang baik yaitu
dan sikap yang kurang baik sebanyak 13 sebanyak 24 orang (80%).
orang (43.3%). Saran
Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang 1. Diharapkan bagi pedagang dan konsumen
Bahaya Rhodamin B di Pasar Ramai Kota kosmetik lebih teliti dalam membaca
Medan Tahun 2013 komposisi dari bahan kosmetik.
Untuk mengetahui tindakan pedagang 2. Diharapakan bagi pedagang dan
kosmetik tentang bahaya rhodamin B di konsumen lebih teliti dalam
Pasar Ramai Kota Medan tahun 2013, memperhatikan izin edar bahan kosmetik
peneliti mengajukan 8 pertanyaan kepada yang dijual.
pedagang kosmetik. 3. Bagi dinas kesehatan kota Medan
Tabel 4.10. Distribusi Tindakan Pedagang hendaknya mengadakan penyuluhan
Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B di tentang bahaya rhodamin B kepada
Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013. pedagang kosmetik.
No. Tindakan Jumlah Persen (%) 4. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan
(orang) Kota Medan melakukan pengawasan
1. Baik 6 20 secara berkala 6 bulan sekali terhadap
2. Kurang 24 80 produk kosmetik yang beredar di kota
Jumlah 30 100 Medan.
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilihat bahwa distribusi tindakan pedagang Tinjauan Pustaka
kosmetik tentang bahaya rhodamin B di Djarismawati. 2004. Pengetahuan dan
Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013 yaitu Perilaku Pedagang Cabe Merah
tindakan baik sebanyak 6 orang (20%) dan Giling dalam Penggunaan
tindakan kurang baik sebanyak 24 orang Rhodamin B di Pasar Tradisional
(80%). DKI Jakarta. Jurnal Ekologi
Kesehatan
Kesimpulan dan Saran Hamdani, S. 2012. Rhodamin B.
Kesimpulan http://catatankimia.com/catatan/rhod
1. Pada sampel lipstik yang dijual beredar di amin-B.html. Diakses pada tanggal
Pasar Ramai Kota Medan, tidak ada yang 15 juli 2013.
mengandung rhodamin B. Hal ini Kartika, U. 2012. BPOM Umumkan
ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan Produk Kosmetik Berbahaya.
rhodamin B pada lipstik di Balai http://www.kompas.com/
Laboratorium Kesehatan Provinsi BPOM.Umumkan.Produk.Kosmetik.
Sumatera Utara adalah negatif. Berbahaya.html. Diakses tanggal 13
2. Pada sampel lipstik yang dijual beredar di Juli 2013.
Pasar Ramai Kota Medan, tidak terdapat Muliyawan, D. 2013. A-Z Tentang
kadar rhodamin B dikarenakan hasil Kosmetik. PT Elex Media
pemeriksaan rhodamin B pada lipstik Komputindo. Jakarta.
secara kualitatif di Balai Laboratorium Nurfebriyani, W. 2009. Dilema Diantara
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Kawan dan Lawan.
adalah negatif. http://artikelkimia.wordpress.com.
3. Pengetahuan pedagang kosmetik Diakses pada Tanggal 09 Mei 2013.
terhadap bahaya rhodamin B tergolong Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor.
sedang yaitu sebanyak 16 orang (53.3%), 239/Men.Kes/Per/V/85 tentang Zat

6
Warna Tertentu yang Dinyatakan
Sebagai Bahan Berbahaya.
Sinurat, M. 2011. Analisa Kandungan
Rhodamin B Sebagai Pewarna
Sediaan Lipstik yang Beredar di
Masyarakat. Poltekes Depkes
Medan.
Tranggono, R.I.S. 2007. Buku Pegangan
Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Wasitaatmadja, S,M. 1997. Penuntun Ilmu
Kosmetik Medik. Penerbit UI Press.
Jakarta.
Yulianti, N. 2007. Awas! Bahaya dibalik
Lezatnya Makanan. Edisi Pertama.
Penerbit Andi Offset. Yogyakarta

You might also like