You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM 2

Melepas dan Memasang Distributor Serta Mencari Timing Pengapian

A. Judul : Melepas dan Memasang distributor serta mencari


timing pengapian
B. Alat dan Bahan :
 Alat
a. Kunci ring 19 dan 18
b. Kunci ring 12 dan 13
c. Kunci busi
d. Kunci T
e. Stick oli
f. Obeng minus(-)
 Bahan
a. Engine stand Toyota 2k
b. Baterai
C. K3 :
a. Memakai baju praktikum
b. Memakai sepatu
c. Melakukan pekerjaan sesuai SOP
d. Tidak bergurau saat praktikum
e. Menggunakan manual book
D. Kajian teori :
Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada
busi untuk memicu pembakaran di dalam mesin. Proses yang terjadi pada sistem
pengapian adalah induksi elektromagnetik pada ignition coil, yang menghasilkan
tegangan listrik hingga 20 KV.
Salah satu komponen pada system pengapian konvensional pada mobil
yaitu Distributor Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi
yang di hasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada koil ke busi pada
tiap- tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian atau FO(firing order) yaitu 1-3-
4-2 untuk mesin 4 silider .
Bagian- bagian DISTRIBUTOR terdiri dari:
 Cam (nok)
Membuka breaker point (platina) pada sudut cam shaftt yang tepat
untuk masing-masing selinder.
 Centrifugal governor advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin
 Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum Intake
manifold)
 Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh igantion
coil ketiap- tiap busi.
 Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan
tinggi untuk masing- masing selinder.
 Capasitor
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat
menyerap arus listrik.
Setelah kontak point, diletakan komponen kapasitor untuk menyerap
percikan api yang terjadi. Sehingga proses pengapian dapat
berlangsung secara maksimal.
 Platina
Fungsi platina adalah untuk memutuskan arus primer coil untuk
menghasilkan tegangan sekunder yang sangat tinggi melalui proses
induksi.
Cara kerja platina cukup sederhana. Dalam keadaan normal, kontak
platina dalam kondisi terhubung. Saat poros mulai berputar, cam yang
tertempel pada poros akan menyentuh kaki platina. Hal itu
menyebabkan kontak platina renggang sehingga arus terputus.

Prinsip kerja system pengapian konvensional


 Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran Arus Listrik Saat Konci Kontak ON, Platina Menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet.
 Saat platina membuka

Aliran Arus Saat Platina terbuka


Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi
tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah
ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —->
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan
udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan
percikan bunga api.
E. Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan


untuk praktikum dan
hitung kelengkapan alat

b. Buka kop silinder dengan kunci ring 12


putar kunci ke berlawanan arah jarum
jam untuk membuka
Catatan : gunakan tool
yang sesuai supaya tidak
merusak kuci maupun
baut
c. Lepas kabel busi kemudian lepas busi
dengan kunci busi putar berlawanan
arah jarum jam untuk melepas busi
sedangkan untuk memasang putar
searah jarum jam
Catatan : Gunakan tool
yang sesuai

d. Lepas tutup distributor kemudian buka


pengunci distributor dengan kunci T 12
kemudian Tarik distributor keluar
Catatan: Pastikan kunci kontak posisi
off saat melepas distributor
e. Top kan mesin ke TOP untuk
memasang distributor dengan cara
putar pully cara memutar pulley searah
jarum jam dengan kunci ring 19 dan
paskan cokan puly dengan angka 0 dan
cek poisi piston apakah sudah pasti
berada di TMA dengan stick oli
pastikan pegang kunci dengan baik
agar tidak terlepas

f. Luruskan garis tengah alur pada poros


pompa dengan lubang tanda titikk pada
bodi pompa oli menggunakan obeng
minus (–)
Catatan: Gunakan obeng (-) yang
permanen supaya tidak jatuh pada saat
meluruskan alur pada poris pompa
g. Posisikan rotor distributor kearah
sebelah kanan, tabung busi No 3 dan
pasang distributor ke poros pompa
Catatan : jangan
memaksakan/memukul distributor
bila sulit masuk

h. Menetukan timing pengapian dengan


cara putar pully dengan kunci ring 18-
19 sampai ke tanda coakan ke angka 8,
yang artinya 8o sebelum TMA
Catatan: buka manual book jika ingin
mengetahui timing pengapian karena
tiap seri mesin bisa beda timing
pengapiannya

i. Putar kunci kontak ke posisi on


kemudian Putar body distributor
berlawanan dengan arah jam sampai
terjadi loncatan bunga api pada titk
pemutus kemudian kencangkan baut
kleman
Catatan: off kan kunci kontak jika
sudah menemukan percikan kemudian
baru kencangkan baut kleman
j. Jika sudah selesai maka pasang tutup
distibutor ,pasang kabel busi sesuai
urutan penyalaan atau FO/Firing
Order. (Firing Order/Urutan
Penyalaan untuk mesin kijang adalah
1-3-4-2, kebanyakan mesin 4 silinder
memakai FO tersebut. Untuk lebih
jelas lihatlah buku manual) Dan juga
busi dan pasang tutup kepala silinder
menggunakan kunci ring 13.

F. Pembahasan
Dalam praktek kali ini setelah melepas distributor dari pompa oli kemudian
kita kan memasang lagi maka kita harus dapat menyetel waktu pengapian maka
yang harus dilakukan penyetelan adalah komponen yang bernama distributor. Dan
yang harus kita ketahui urutan pengapian distributor adalah 1-3-4-2, yang mana
angka tersebut menunjukkan silinder yang akan dilakukan penyetelan pengapian.
Lalu untuk menyetel waktu pengapian yang pertama adalah melakukan top
kompresi 1, Luruskan garis tengah alur pada poros pompa dengan lubang tanda
titikk pada bodi pompa oli menggunakan obeng minus (–)

Lalau arahkan rotor distributor kearah sebelah kanan, tabung busi No 3 dan
pasang distributor ke poros pompa lalu arahkan rotor distributor pada coakan yang
terdapat pada mangkok distributor (arah rotor harus sesuai dengan silinder yang
sudah top kompresi), setelah arah rotor sesuai coakan, langkah selanjutnya adalah
pemasangan kembali poros distributor dengan pompa oli, Rotor harus menunjuk ke
pertengahan selubung busi no. 2. Jika sudah terpasang kemudian putar pullly
mundur sampai menunjuk angka 8 yang artinya 8o (tergantung seri / jenis mesin)
sebelum pengapian Putar switch kontak pada posisi ON, putar bodi distributor
berlawanan dengan arah jarum jam sampai timbul bunga api pada titik kontak
platina. Kencangkan baut pengikat bodi distributor pada posisi ini. Akibat ketika
saat pengapian terlalu maju atau terlalu awal, yang tentunya akan membuat daya
mesin tidak optimal dan bisa berakibat terjadinya engine knocking, ini terjadi
karena tekanan pembakaran maksimum terjadi pada saat piston belum melewati
titik mati atas. Sedangkan akibat Ketika pengapian terlalu mundur atau awal, maka
tidak akan didapat tenaga yang maksimal. Karena tekanan pembakaran maksimum
terjadi jauh setelah piston melewati TMA, dimana ini akan menyebabkan terjadinya
kerugian langkah usaha. Tidak hanya itu campuran udara dan bahan bakar juga
tidak terbakar dengan sempurna,

G. Kesimpulan
Distributor berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan
tinggi yang di hasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignition
coil ke busi pada tiap- tiap selinder sesuai dengan urutan pengapian maka
pemasangan yang salah terhadap distributor maka akan mengganggu distribusi
pengapian sehinggga berakibat mesin tidak bisa bekrja taupun berfungsi
Penyetelan timing pengpian yang kurang tepat akan berpengaruh
terhadap performa maka perlu ketelitian dan pastikan baca manual book saat
menentukan timing pengpian karena tiap seri mesin bisa beda

H. Daftar Pustaka
http://pendidikan-menengah.blogspot.com/2011/03/perbaikan-sistem-
pengapian-konvensional.html (Diakses 11 september 2018)
https://www.academia.edu/25366293/Laporan_Praktikum_Performa_Me
sin (Diakses 12 september 2018)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR BENSIN

OLEH:
Achmad Mukhdor
16050524025

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018

You might also like