Professional Documents
Culture Documents
Arahan
Bacalah kasus dibawah ini secara seksama, pahami masalahnya dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
Studi kasus
Ny. A. P1A0, usia 20 th. Melahirkan bayi cukup bulan di rumah 2 jam yang lalu, ditolong oleh dukun.
Ny. A. dibawa oleh dukun ke Puskesmas karena perdarahan pervaginam. Lama persalinan 12 jam,
persalinan spontan, plasenta lahir 20 menit setelah bayi lahir.
Tanda-tanda vital:
Nadi 108 x/menit, tekanan darah 80/60, pernapasan 24 kali/menit dan suhu 36,8 0 C. Ibu pucat dan
keringat dingin. Kontraksi uterus lembek dan responsnya kurang memadai terhadap masase uterus.
Perdarahan pervaginam masih deras mengalir. Menurut dukun yang menolong persalinan, plasenta
dan selaput ketuban lahir lengkap.
Penatalaksanaan/ Intervensi
5. Berdasarkan diagnosis Saudara apa rencana tindakan yang akan dilakukan, apa alasannya?
Segera berikan uterotonika (oksitosin 10 IU i.v. atau i.m) dan lakukan masase uterus atau
rangsangan taktil untuk menimbulkan kontraksi dan pengeluaran bekuan darah yang
tersisa.
Bila perlu, berikan oksitosin 10 IU i.v./i.m. tambahan setelah 30 menit dari pemberian
pertama.
Bila serviks masih terbuka, lakukan eksplorasi manual untuk mengeluarkan sisa palsenta
(bila ada) dan bekuan darah.
Berikan antibiotika pada persalinan yang tidak bersih dan aman (dukun) apalagi bila
dilakukan eksplorasi manual. Gunakan triple drugs (ampicillin 2 g IV, genta mycin 1,5-2,5
mg/kgBB, dan metronidazole 1 g IV masing-masing 2 kali sehari, kecuali ampicillin yang 3
kali sehari).
Bila serviks tidak dapat dilalui oleh tangan obstetriks maka evakuasi dilakukan dengan
menggunakan aspirasi vakum manual (AVM).
Bila perdarahan berlanjut, dilakukan pemeriksaan waktu pembekuan dan apabila fibrinolisis
lebih cepat dari fibrinogenesis, berikan fibrinogen atau fresh frozen plasma dan trombosit.
Pemantauan tanda vital dan kontraksi uterus.
Bila HB dibawah 6 g% maka berikan transfusi. Bila diatas 7 g%, cukup diberikan sulfas
ferosus atau ferrous fumarate 60 mg peroral ditambah dengan asam folat 400 µg peroral
satu kali sehari untuk 3 bulan ke depan.
Langkah pencegahan komplikasi ini harus dijelaskan pada ibu A dan kekhawatiran yang ada
harus didengarkan dengan baik serta diberikan dukungan emosional dan jaminan
pengobatan.