You are on page 1of 4

Trigeminocervical nucleus merupakan daerah pada upper cervical spinal cord dimana serabut saraf

sensorik pada traktus descenden dari nervus trigeminal (trigeminal nucleus caudalis) diyakini
dapat berinteraksi dengan serabut saraf sensorik dari upper cervical root. Fungsi ini pada jalur
sensorik cervical bagian atas dan trigeminal memberikan dua sumber arah dari sensasi nyeri
diantara leher dan sensorik trigeminal di wajah dan kepala.
Nyeri kepala sebagai manifestasi dari migren
Nyeri leher dan ketegangan otot merupakan gejala umum dari serangan migren. Pada
sebuah studi terhadap 50 pasien dengan migren, 64% dilaporkan nyeri leher atau kekakuan
dihubungkan dengan serangan migren dengan 31% gejala dialami pada leher selama gejala
prodromal, 93 % selama fase sakit kepala, 31% selama penyembuhan. Dalam studi oleh blau dan
mac gregor, 7 pasien dilaporkan bahwa nyeri ditujukan ke bahu ipsilateral dan 1 pasien melaporkan
bahwa nyeri meluas dari leher ke daerah pinggang.
Pada studi lain university-based head clinic, dari 144 pasien 75% dari pasien dilaporkan
mengalami nyeri leher yang berhubungan dengan serangan migrain. Pada pasien ini, 64%
mengatakan nyeri dirasakan seperti diikat, 17% mengatakan kekakuan dan 5% berdenyut.
Nyeri leher unilateral tanpa sakit kepala dilaporkan sebagai jenis dari migrain. Riwayat
pada kasus nyeri leher berulang ditemukan bahwa gejala sebelumnya yang dialami sama atau
identik terkait migrain.
Perbedaan postur leher, tingkatan dari ketegangan otot dan hal pemicu myofascial, diamati
pada subjek dengan migrain, tension type headache, atau kombinasi keduanya. Tetapi tidak dalam
hal kelompok kontrol non headache. Perbandingan dari kelompok sakit kepala menunjukkan tidak
ada perbedaan signifikan pada gejala dan tanda myofascial, ini menghilangkan keyakinan umum
bahwa tension type headache adalah berhubungan dengan besarnya derajat keterlibatan
muskuloskeletal dibanding migrain.

Sakit kepala sebagai manifestasi gangguan leher


Sakit kepala yang berasal dari struktur tulang leher atau jaringan lunak pada leher yang
biasa disebut cervicogenic headache. Hal ini sering merupakan sequele dari trauma leher atau
kepala, tetapi dapat juga terjadi pada non trauma.
Prevalensi cervicogenic headache pada populasi umum diperkirakan diantara 0,4% dan
2,5%. Tetapi pada manajemen nyeri, prevalensi sebesar 20% dari pasien dengan sakit kepala
kronis. Usia rata-rata pasien pada kondisi ini adalah 42,9 tahun dan cervicogenic headache 4 kali
lebih sering terjadi pada wanita. Pasien dengan cervicogenic headache memiliki penurunan yang
substansial pada pengukuran kualitas hidup yang mirip dengan kualitas hidup pasien migrain dan
tension type headache ketika dibandingkan dengan subjek kontol, tetapi mereka memperlihatkan
kehilangan terbesar pada fungsi fisik ketika dibandingkan dengan kelompok dengan gangguan
sakit kepala lain. Studi kelompok cervicogenic headache internasional mengembangkan kriteria
diagnostik yang disajikan secara lengkap. Secara klinis, ini berguna menjelaskan kondisi.
Diagnosis servikogenik headache dapat sering dibuat tanpa menyingkirkan diagnosis neural
dengan berdasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik.

Pengujian diagnosis untuk kemungkinan cervicogenic headache


Pasien dengan cervicogenic headache akan sering mengubah posisi leher atau megalami
keterbatasan pergerakan servikal. Nyeri kepala dapat dicetuskan atau ditimbulkan oleh pergerakan
aktif pada leher, posisi leher pasif khususnya pada ekstensi atau ekstensi dengan rotasi ke bagian
yang nyeri atau penggunaan tekanan digital yang terlibat pada daerah gelombang atau ipsilateral
persarafan yang lebih besar. Daerah pencetus muscular biasanya ditemukan pada suboksipital,
servikal, otot bahu dan hal pencetus dapat juga mengacu pada nyeri kepala ketika distimulasi
secara fisik atau secara manual. Tidak ada temuan neurologis pada servikal radikulopati.
Diperkirakan pasien mungkin melaporkan rasa kesemutan di kulit kepala atau dysestesia (perasaan
seperti terbakar).
Pemeriksaaan diagnosis imaging seperti radiografi, MRI, CT, Myelografi, tidak dapat
mengkonfirmasi diagnosis dari cervicogenic headache tetapi dapat mendukung diagnosis. Sebuah
studi melaporkan tidak ada perbedaan pada tampilan struktur servikal spine pada MRI ketika 24
pasien dengan tampilan klinis pada cervicogenic headache dibandingkan dengan 20 subject
kontrol. Tonjolan diskus servikal dilaporkan sama pada kedua kelompok (45,5% vs 45%)
Suatu riwayat lengkap, dari pemeriksaan fisik dan sistem termasuk penilaian neurologik
komplit akan sering diidentifikasi, gangguan struktural potensial atau penyakit sistemik.
Pemeriksaan pencitraan (imaging) terutama digunakan untuk mencari kemungkinan penyebab
sekunder nyeri yang mungkin membutuhkan bedah atau bentuk penanganan lain. Perbedaan
diagnosis pada kasus dari kemungkinan cervicogenic headache dapat termasuk posterior fossa
tumor, arnold chiari malformasi, cervical spondilosis atau arthropathy, herniasi diskus
intervertebra, komponen persarafan tulang belakang atau tumor dan intramedular atau
ekstramedular tumor pada tulang belakang.
Evaluasi labor mungkin diperlukan untuk mencari penyakit sistemik yang dapat
berdampak negatif terhadap otot, tulang, atau pencetus (rheumatoid artritis, sistemic lupus
eritomatosus, parathtoid, tiroid, penyakit otot primer, dan lain-lain).
Hambatan zygapophyseal joint, saraf servikal atau cabang medial, digunakan untuk
mengkonfirmasi diagnosis dari cervicogenic headache dan memprediksi modalitas pengobatan
yang kemungkinan besar akan menimbulkan manfaat terbesar. Persarafan cervical 1,3 dan rami
adalah struktur sara perifer primer yang dapat mengacu pada nyeri kepala.
Persarafan suboccipital menginervasi hubungan atlantooksipital. Oleh karena itu, kondisi
patologik atau persambungan/ persendian ini sebagai sumber yang potensial untuk nyeri kepala
yang merujuk pada regio oksipital.
Saraf spinal C2 dan dorsal root ganglion memiliki hubungan terhadap kapsul lateral
atlantoaxial (C1-2) zygopophyseal joint dan inervasi atlantoaxial dan C2-3 zygapophyseal joint.
Oleh karena itu, trauma atau perubahan pada patologik disekitar persambungan ini dapat menjadi
sumber nyeri kepala. Neuralgia dari C2 adalah tipe yang menjelaskan seberapa dalam nyeri yang
biasanya menyebar dari oksipital ke parietal, temporal, frontal, dan regio periorbita.
Nyeri tajam yang tiba-tiba atau nyeri seperti terkejut kadang timbul pada nyeri yang
konstan. Lakrimasi mata pada ipsilateral dan injeksi konjungtiva adalah tanda umum yang
berhubungan dengan kompresi pada arteri atau vena pada saraf C2 spinal atau dorsal root ganglion
yang telah dipercaya merupakan penyebab C2 neuralgia pada beberapa kasus. Saraf oksipital
ketiga (dorsal ramus C3)memiliki hubungan dan inervasi C2-3 zygopophiseal joint. Hubungan ini
dan saraf occipital ketiga muncul paling mudah terkena saat trauma dinamis (pukulan) pada leher.
Nyeri dari C2-3 zygopohyseal joint merupakan regio occipital tetapi juga regio frontotemporal dan
periorbita. Cedera pada daerah ini merupakan penyebab umum dari cervicogenic headache,
kebanyakan dari cervicogenic headache terjadi setelah pukulan dalam setahun kejadian.
Hal menarik dari laporan pasien dengan sakit kepala kronik mengalami nyeri substansial
yang berkurang setelah diskectomy pada spinal C5-6
Diagnosis anestesi blokade untuk evaluasi servikogenik headache dapat secara langsung
untuk beberapa strukstur anatomis. Blokade anestesi untuk diagnosrik untuk evaluasi nyeri kepala
servikogenik dapat ditujukan langsung kepada beberapa struktur anatomi seperti saraf oksipital
besar (ramus dorsal C2), saraf oksipital lebih kecil, sendi atlanto-oksipital, sendi atlantoaksial,
saraf C2-C3, saraf okspitial ketiga (ramus dorsal C3), sendi zygapophyscal atau diskus
intervetebral berdasarkan karakteristik klinis nyeri dan penemuan dari pemeriksaan fisik. Blokade
yang menggunakan fluoroskopik atau MRI interventional mungkin penting untuk keakuratan dan
melokalisasi secara spesifikdari sumber nyeri.

You might also like