Professional Documents
Culture Documents
Apabila kerusakan atau cedera pada epithelium telah dimasuki oleh agen-agen asing, terjadilah
sekuel perubahan patologik yang muncul saat perkembangan ulkus kornea dan proses ini dapat
dideskripsikan dalam empat stadium, yaitu infiltrasi, ulkus aktif, regresi, dan sikatrik. Hasil akhir dari ulkus
kornea tergantung kepada virulensi agen infektif, mekanisme daya tahan tubuh, dan terapi yang diberikan.
Bergantung kepada tiga faktor tersebut, maka ulkus kornea dapat menjadi : (7)
c. menyebar secara cepat pada seluruh kornea dalam bentuk ulkus kornea.
Regresi dipicu oleh daya tahan tubuh natural (produksi antibodi dan immune selular) dan terapi
yang dapat respon yang baik. Garis demarkasi terbentuk disekeliling ulkus, yang terdiri dari leukosit yang
menetralisir dan phagosit yang menghambat organisme dandebris sel nekrotik. Proses ini didukung oleh
vaskularisasi superfisial yang meningkatkan respon imun humoral dan sesuler. Ulkus pada stadium ini
mulai membaik dan epithelium mulai tumbuh pada sekeliling ulkus.
Gambar 4: Stadium regresi (7)
Stadium ini, proses penyembuhan berlanjut dengan semakin progresifnya epithelisasi yang
membentuk lapisan terluar secara permanen. Selain epithelium, jaringan fibrous juga mengambil bagian
dengan membentuk fibroblast pada kornea dan sebagian sel endotelial untuk membentuk pembuluh darah
baru. Stroma yang menebal dan mengisi lapisan bawah epithelium , mendorong epithel ke anterior. Derajat
jaringan parut (scar) pada penyembuhan bervariasi. Jika ulkus sangat superfisial dan hanya merusak
epithelium saja, maka akan sembuh tanpa ada kekaburan pada kornea pada ulkus tersebut. Bila ulkus
mencapai lapisan Bowman dan sebagian lamella stroma, jaringan parut yang terbentuk disebut dengan
nebula. Makula dan leukoma adalah hasil dari proses penyembuhan pada ulkus yang lebih dari 1/3 stroma
kornea.
Perforasi ulkus kornea dapat terjadi bila proses ulkus lebih dalam dan mencapai membrana
descement. Membran ini keluar sebagai descemetocele, (lihat gambar 6). Pada stadium ini, tekanan yang
meningkat pada pasien secara tiba-tiba seperti batuk, bersin, mengejan, dan lain-lain akan menyebabkan
perforasi, kebocoran humor aqueous, tekanan intraokuler yang menurun dan diafragma iris-lensa akan
bergerak depan. Efek dari perforasi ini tergantung pada posisi dan ukuran perforasi. Bila perforasi kecil dan
bertentangan dengan tisu iris, dapat terjadi proses penyembuhan dan pembentukan sikatrik yang cepat.
Leukoma adheren adalah hasil akhir setelah tejadinya cedera.
Gambar 6:
Descemetocele
(7)
Ulkus kornea pneumokokkus biasanya muncul 24-28 jam setelah inokulasi pada kornea yang lecet.
Infeksi ini secara khas menimbulkan sebuah ulkus berbatas tegas warna kelabu yang cenderung menyebar
secara tak teratur dari tempat infeksi ke sentral kornea. Lapisan superficial kornea adalah yang pertama
terlihat, kemudian parenkim bagian dalam. Kornea sekitar ulkus sering bening. Biasanya ada hipopion.(3)
Gambar 7. Ulkus kornea akibat bakteri disertai hipopion. (6)
Infeksi pseudomonas merupakan infeksi yang paling sering terjadi dan paling berat dari infeksi
kuman patogen gram negatif pada kornea. Kuman ini mengeluarkan endotoksin dan sejumlah enzim
ekstraselular.(1)
Diduga bahwa virulensi pseudomonas pada kornea berhubungan erat dengan produksi intraselular
calcium activated protease yang mampu membuat kerusakan besar pada stroma kornea. Dahulu zat ini
diduga kologenase, akan tetapi sekarang disebut sebagai enzim proteoglycanolytic.(1)
Lesi ulkus yang disebabkan pseudomonas mulai di daerah sentral kornea ulkus kornea sentral ini
dapat menyebar ke samping dan ke dalam kornea karena pengaruh enzim proteolitik yang dihasilkan
organisme ini. Meskipun pada awalnya superficial, ulkus ini dapat mengenai seluruh kornea. Umumnya
terdapat hipopion besar yang cenderung membesar dengan berkembangnya ulkus. Infiltrat dan eksudat
mungkin berwana hijau kebiruan. Ini akibat pigmen yang dihasilkan P.Aeruginosa.(1,3)
Keratomikosis
Keratomikosis adalah suatu infeksi kornea yang disebabkan oleh jamur biasanya dimulai dengan
suatu ruda paksa pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian tumbuh-tumbuhan. Setelah 5 hari ruda
paksa atau 3 minggu kemudian pasien akan merasa sakit hebat pada mata dan silau.(1)
Ulkus fungi itu indolen, dengan infiltrat kelabu, sering disertai hipopion, peradangan nyata pada
bola mata, ulserasi superficial, dan lesi-lesi satelit ( umumnya infiltrate di tempat-tempat yang jauh dari
daerah utama ulserasi). Lesi utama, dan seirng juga lesi satelit merupak plak endotel dengan tepian tidak
teratur di bawah lesi kornea utama, disertai reaksi kamera anterior yang hebat dan abses kornea. (3)
Kebanyakan ulkus fungi disebabkan organism oportunis seperti Candida, Fusarium, Aspergillus,
Penicillium, Cephalosporin, dan lain-lain. (3)
Kerokan dari ulkus korneafungi, kecuali disebabkan Candida, mengandungi unsur-unsur hifa;
kerokan dari ulkus Candida umumnya mengandungi pseudohifa atau bentuk ragi, yang menampakkan
kuncup-kuncup khas. (3)