You are on page 1of 15

PROPTOSIS BULBI EC

SELULITIS ORBITAS

Pembimbing : dr. Erfitrina M.ked OPH, Sp.M


PENDAHULUAN
 Proptosis atau eksoftalmos merupakan protrusi bola
mata yang disebabkan oleh suatu lesi desak ruang
(space-occupying lesion)
 Selulitis orbita adalah penyebab tersering proptosis
pada anak-anak. Selulitis orbita merupakan infeksi
aktif atau peradangan supuratif jaringan lunak
intraorbita yang terletak posterior dari septum orbita
 Penyebab dan faktor predisposisi selulitis orbita antara
lain sinusitis, trauma okuli, riwayat operasi, dakriosistitis,
sisa benda asing di mata dan periorbita, infeksi gigi
(odontogen), tumor orbita atau intraokuler, serta
endoftalmitis
Definisi Proptosis dan Selulitis Orbita

 Proptosis atau eksoftalmos adalah protrusi


abnormal bola mata.

 Selulitis orbita adalah infeksi aktif atau


peradangan supuratif jaringan lunak
intraorbita yang terletak posterior dari septum
orbita.
Epidemilogi
Etiologi dan patofisiologi
 Biasanya oleh kelainan pada sinus paranasal
dan yang terutama adalah sinus ethmoid. Hal ini
disebabkan karena tipisnya tulang untuk menghalangi
tersebarnya fokus infeksi dan penyebaran melalui
pembuluh darah kecil yang menuju jaringan ikat sekitar
mata.
 Selulitis orbita kronik biasanya disebabkan oleh Lues,
jamur dan sarcoid. Selulitis orbita pada anak
terutama disebabkan oleh Haemophylus influeanza,
sedang pada orang dewasa disebabkan
Staphylococcus aureus dan spesies Streptococcus.
Gejala Klinis
 Selulitis orbita akan memberikan gejala : demam, mata
merah, kelopak sangat edema dan kemotik, mata
proptosis atau eksoftalmos, diplopia, sakit terutama bila
digerakkan atau diraba, demam septik, pembatasan
gerakan mata, dan tajam penglihatan menurun bila
terjadi penyulit neuritis retrobulbar.
 Perluasan ke sinus kavernosus dapat menyebabkan gangguan
bilateral nervus kranialis II-VI (Sindrom fisura orbitalis
superior). Pada retina terlihat tanda – tanda stasis pembuluh
vena dengan edema papil. Erosi tulang-tulang orbita dapat
menyebabkan abses otak dan menigitis
 Terdapat leukositosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang biasa di lakukan adalah :
 Pemeriksaan adarah lengkap

 Pembiakan dan tes sensitivitas darah

 Fungsi lumbal pada kasus yang sangat berat

 Rotgen sinus dan orbita

 CT Scan atau MRI sinus dan Orbita

 Pembiakan kotoran mata

 Pembiakan lendir hidung

 Pembiakan lendir tenggorokan

 Pemeriksaan funduskopi sukar karena sering terdapat


kekeruhan badan kaca akibat perdarahan
Penatalaksanaan dan Pengobatan

 Pengobatan harus dimulai sebelum organisme peny


ebabnya diidentifikasi.
 Sebagian besar kasus berespon cepat terhadap
pemberian antibiotik. Antibiotik clindamycin
dikombinasikan dengan sefalosporin generasi ke-3
selama 10-14 hari. Kasus yang tidak berespon
mungkin memerlukan drainase sinus paranasal melalui
pembedahan.
 MRI bermanfaat untuk memutuskan kapan dan
dimana drainase abses orbita harus dilakukan
Differential Diagnosa

 Oftalmopati Grave
 Pseudotumor

 Rabdomiosarkoma
Komplikasi

 Selulitis orbita dapat menimbulkan penyulit :


 trombosis sinus kavernosus
 Meningitis
 abses otak
 Panaftolmitis
 abses superiosteal
 gangguan penglihatan
 gangguan pendengaran
 kerusakan saraf optik
 neuritis
Prognosa

 Bila pengobatan terlambat akan


memberikan hasil yang lebih buruk.
 Dengan penanganan yang tepat,
prognosis untuk sembuh total tanpa
komplikasi dapat dicapai
Kesimpulan
 Selulitis orbita adalah peradangan pada jaringan
ikat yang terdapat didalam rongga orbita. Selulitis
orbita jarang merupakan penyakit primer rongga
orbita. Biasanya disebabkan oleh kelainan pada
sinus paranasal dan yang terutama adalah sinus
ethmoid. Kelainan tersebut berupa infeksi dari
beberapa mikroorganisme seperti haemophilus
unfluenzam sthapilococus aureus dan sebagainya.
Beberapa tanda dan gejala selulitis orbita yaitu
demam, palpebra bengkak, nyeri pada perabaan,
diplopia, penglihatan menurun.
 Dengan penatalaksanaan yang tepat, selulitis
orbita dapat sembuh secara sempurna jika
ditangani dengan sebaik-baikmya dan dengan itu
dapat menghindari komplikasi.

You might also like