You are on page 1of 5

PERENCANAAN GEDUNG | ILHAM SAPUTRA SURYATMONO

BAB V

PENGGAMBARAN HASIL DESIGN STRUKTUR

5.1 Daftar Gambar

Gambar 5.3 Denah rencana pondasi

Gambar 5.4 Detail Pondasi

5.4a Detail pondasi Setempat

5.4b Detail Pondasi PDSTAL

Gambar 5.5 Denah rencana balok

Gambar 5.6 Detail balok

5.6a Detail balok B1

5.6b Detail balok B2

5.6c Detail balok B3

5.6d Detail balok B4

5.6e Detail Balok B5

Gambar 5.7 Denah kolom

Gambar 5.8 Detail kolom

5.8a Detail kolom Utama

5.8b Detail kolom Praktis

Gambar 5.9 Denah plat

Gambar 5.10 Detail plat

Gambar 5.11 Denah tangga

Gambar 5.12 Detail tangga

PERENCANAAN GEDUNG | G1B011030


PERENCANAAN GEDUNG | ILHAM SAPUTRA SURYATMONO

5.2 STANDAR DETAIL


Proyek konstruksi terutama proyek gedung, banyak kita jumpai detail-
detail perencanaan yang berupa detail penulangan, panjang penjangkaran,
bengkokan, kait, sambunga (joint), dan lain-lain. Detail-detail tersebut semuanya
harus akurat untuk menjamin kekuatan struktur yang dibangun. Berikut adalah
beberapa hal yang harus diperhitungkan:

5.2.1 Kait Standar

Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a. Bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4db, tapi tidak kurang dari 60 mm,
pada ujung bebas kait.
b. Bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6db, tapi tidak kurang dari 75 mm,
pada ujung bebas kait.
c. Bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait.

Detail dari pembengkokan tulangan dijelaskan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 5.1. Kait Standar untuk Tulangan Utama

PERENCANAAN GEDUNG | G1B011030


PERENCANAAN GEDUNG | ILHAM SAPUTRA SURYATMONO

5.2.2 Kait Pengikat dan Sengkang


Ketentuan untuk sengkang dan kait pengikat adalah sebagai berikut :
a. Batang D-8 sampai D-25 bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6ds atau
tidak kurang dari 75 mm pada ujung bebas kait.
b. Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90° ditambah perpanjangan
6ds pada ujung bebas kait.
c. Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12ds
pada ujung bebas kait.

Tabel 5.2. Kait Standar untuk Sengkang dan Kait Pengikat

Detail dari penggambaran sengkang dapat dilihat pada Gambar berikut :

PERENCANAAN GEDUNG | G1B011030


PERENCANAAN GEDUNG | ILHAM SAPUTRA SURYATMONO

Gambar 5.1. Detail Sengkang Secara Umum

Gambar 5.2. Detail Alternatif pada Sengkang

5.2.3 Diameter Bengkokan Minimum

Diameter untuk bengkokan minimum tulangan harus memenuhi


persyaratan:

a. Diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak
boleh kurang dari nilai dalam Tabel 2.2. Ketentuan ini tidak berlaku untuk
sengkang dan sengkang ikat dengan ukuran D-10 hingga D-16.
b. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak
boleh kurang dari 4db untuk batang D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang
yang lebih besar daripada D-16, diameter bengkokan harus memenuhi Tabel
5.3.
c. Diameter dalam untuk bengkokan jaring kawat baja las (polos atau ulir)
yang digunakan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh kurang dari
4db untuk kawat ulir yang lebih besar dari D7 dan 2db untuk kawat lainnya.

Tabel 5.3. Tabel Diameter Bengkokan Minimum

PERENCANAAN GEDUNG | G1B011030


PERENCANAAN GEDUNG | ILHAM SAPUTRA SURYATMONO

5.2.4 Batasan Spasi Tulangan


Batasan spasi tulangan yang diizinkan adalah sebagai berikut :
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh
kurang dari db ataupun 25 mm.
b. Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan
spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 25 mm.

Batasan spasi penulangan balok dapat dilihat pada Gambar berikut :

Keterangan :
b1 = Jarak bersih antar tulangan
Syarat = > 25 mm> 1,25d dari ukuran agregat maksimum> 1,5d

Berikut adalah contoh aplikasi detail penulangan di lapangan :

Gambar 5.4. Hubungan Balok

PERENCANAAN GEDUNG | G1B011030

You might also like