You are on page 1of 3

Renungan Randite Herawan

Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah.
Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud
murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya. (2 Kor 2:17)

Rabu, 08 Februari 2012

Penyertaan Tuhan kepada Orang-orang PilihanNya

Sabtu, 11 Februari 2012


Bacaan Alkitab: Yeremia 39:8-14
“Mengenai Yeremia, Nebukadnezar, raja Babel, telah memberi perintah dengan perantaraan
Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, bunyinya: "Bawalah dan perhatikanlah dia,
janganlah apa-apakan dia, melainkan haruslah kaulakukan kepadanya sesuai dengan
permintaannya kepadamu!"” (Yer 39:11-12)

Penyertaan Tuhan kepada Orang-orang PilihanNya

Nabi Yeremia adalah salah satu nabi Tuhan yang diutus kepada bangsa Yehuda untuk
memperingatkan bangsa Yehuda akan dosa-dosa mereka terhadap Tuhan. Ancaman yang
disampaikan oleh nabi Yeremia sudah sangat jelas dan sudah berulang kali disampaikan, yaitu
jika bangsa Yehuda tidak bertobat, maka Tuhan akan mengirim raja Babel, Nebukadnezar,
untuk menghancurkan kota Yerusalem, dan membawa bangsa Yehuda sebagai tawanan (Yer
20:4-5, 21:4-7, 25:9-11). Bahkan Yeremia sendiri sesungguhnya telah menyampaikan Firman
Tuhan tersebut selama 23 tahun sejak pemerintahan raja Yosia, tetapi ternyata bangsa Yehuda
tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh nabi Yeremia (Yer 25:3).

Akhirnya, hari kehancuran Yerusalem pun datang juga. Orang-orang Kasdim (Babel) datang
dan membakar seluruh kota Yerusalem, dan bahkan merobohkan tembok-tembok kota
tersebut (ay. 8). Apa yang diucapkan oleh nabi Yeremia pun benar-benar terjadi. Hampir
seluruh rakyat Yerusalem ditawan dan dibawa ke pembuangan di Babel. Hanya sebagian kecil
rakyat saja, yaitu rakyat-rakyat miskin, orang-orang yang sebelumnya menyerahkan diri
kepada raja Babel, dan para pekerja yang dibiarkan tinggal di dalam kota Yerusalem (ay. 9).

Ya, justru pada saat kota Yerusalem ini dihancurkan oleh bangsa Babel, orang-orang yang
miskin dan rakyat jelata lah yang mendapatkan keuntungan dari kejadian ini. Mereka yang
selama ini adalah orang yang miskin dan tidak mempunyai harta, justru mendapatkan kebun-
kebun anggur dan ladang-ladang untuk dikelola (ay. 10). Ini merupakan penggenapan dari
Firman Tuhan dalam 1 amuel 2:8, yang mengatakan bahwa Tuhan akan menegakkan orang
yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Bagaimana dengan nasib Yeremia yang selama ini telah menyuarakan kebenaran Firman
Tuhan kepada bangsa Yehuda? Walaupun pada zaman raja-raja Yehuda yang lalim Yeremia
hampir saja mati, tetapi justru pada saat keruntuhan Yerusalem, nabi Yeremia mendapatkan
perlakuan yang luar biasa. Perintah untuk menyelamatkan Yeremia bukan datang dari kepala
pasukan Babel, melainkan datang langsung dari raja Babel sendiri yaitu Nebukadnezar (ay.
11). Bayangkan, seorang raja Babel yang tidak mengenal Tuhan tetapi justru memerintahkan
Yeremia untuk diselamatkan. Itu hanya mungkin terjadi dengan campur tangan Tuhan
semata. Bahkan, ayat selanjutnya menyatakan bahwa Nebukadnezar meminta agar kepala
pasukannya untuk melakukan apapun yang Yeremia minta (ay. 12). Yeremia yang semasa
hidupnya dulu nyaris mati karena menyampaikan Firman Tuhan, kini justru hidupnya
diselamatkan dan bahkan diberi perlakuan khusus oleh raja Babel. Yeremia yang dahulu
ditahan di rumah penjagaan justru dilepaskan oleh orang-orang Babel. Tidak tanggung-
tanggung, orang yang melepaskan Yeremia adalah orang-orang penting di pemerintahan
Babel, yaitu kepala pasukan pengawal, kepala istana, panglima, dan semua perwira tinggi raja
Babel (ay. 13). Akhirnya, Yeremia pun diperbolehkan untuk tetap tinggal di Yerusalem
bersama-sama dengan rakyat.

Yeremia yang menyampaikan suara Tuhan mendapatkan hak istimewa dibandingkan dengan
orang-orang lainnya. Ia mendapat perhatian dan perlakuan khusus dari raja Babel. Ia bahkan
diijinkan untuk tinggal di Yerusalem, bandingkan dengan orang-orang lainnya (terutama
orang-orang kaya dan keluarga kerajaan, termasuk para imam) yang justru ditawan dan
dibuang ke Babel. Yeremia mendapatkan kesempatan untuk tetap tinggal di Yerusalem. Bagi
orang Yehuda, Yerusalem merupakan simbol kehadiran Allah, sehingga sampai dengan saat ini
pun, bangsa Yahudi (yang merupakan keturunan bangsa Yehuda) tetap meratapi Yerusalem
yang hingga sekarang ini masih belum menjadi milik mereka seutuhnya.

Tuhan mampu memakai banyak cara untuk menolong orang-orang pilihanNya. Dalam contoh
Yeremia yang kita baca tadi, Tuhan memakai raja Babel yang lalim, yang tidak mengenal
Tuhan, untuk menyelamatkan Yeremia, nabi Tuhan yang selalu menyuarakan kebenaran
Firman Tuhan. Demikian juga dengan kita, walaupun kita mengalam masalah yang berat,
selama kita tetap bergantung dan berharap pada Tuhan, Tuhan mampu menolong kita,
bahkan dengan cara-cara yang tidak terpikirkan oleh kita. Apapun masalah yang kita hadapi,
yakinlah bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, dan pasti akan menolong kita
tepat pada waktuNya.

Bacaan Alkitab: Yeremia 39:8-14


39:8 Orang-orang Kasdim membakar istana raja dan perumahan rakyat dengan api, lalu
mereka merobohkan tembok-tembok Yerusalem.
39:9 Kemudian Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, mengangkut ke dalam pembuangan
ke Babel sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang
ke pihaknya dan sisa-sisa para pekerja tangan.
39:10 Tetapi sebagian dari rakyat, yakni orang-orang miskin yang tidak mempunyai apa-apa,
ditinggalkan di tanah Yehuda oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal. Pada waktu itu
juga diberikannyalah kebun-kebun anggur dan ladang-ladang kepada mereka.
39:11 Mengenai Yeremia, Nebukadnezar, raja Babel, telah memberi perintah dengan
perantaraan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, bunyinya:
39:12 "Bawalah dan perhatikanlah dia, janganlah apa-apakan dia, melainkan haruslah
kaulakukan kepadanya sesuai dengan permintaannya kepadamu!"
39:13 Maka Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, beserta Nebusyazban, kepala istana, dan
Nergal-Sarezer, panglima, dan semua perwira tinggi raja Babel, mengutus orang --
39:14 mereka menyuruh mengambil Yeremia dari pelataran penjagaan, lalu menyerahkannya
kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan untuk membebaskannya, supaya pulang ke rumah.
Demikianlah Yeremia tinggal di tengah-tengah rakyat.

Randite di 19.04

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang
dapat mengirim komentar.

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like