You are on page 1of 7

JURNAL VOICE OF MIDWIFERY

Artikel Penelitian

Volume 07 Nomor 09 September 2017 Halaman 97 - 103

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP KADAR


HORMON OKSITOSIN DAN PROSES INVOLUSIO UTERI
PADA IBU POST PARTUM RESIKO TINGGI
DI RSUD H.PADJONGA DG NGALLE
KAB. TAKALAR

The Influence of Early Initiation of Breastfeeding Against Oxytocin Hormone Levels


and Process Involusio Uteri on Mother Post Partum in Hospital
H.Padjonga Dg Ngalle Takalar Regency

Mantasia1
1
Dosen Tetap Sekolah Tinggi Kesehatan Tanawali Persada Takalar
Alamat Korespondensi: Takalar, Kode Pos 90245
Hp. 085 298 290 734 Email : chiayellow@yahoo.co.id

ABSTRACT ABSTRAK
Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakam
the process of feeding the baby immediately after proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan
birth for one hour. This study aims to determine the selama satu jam. Penelitian ini bertujuan untuk
effect of Early Initiation of Breastfeeding Against mengetahui Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini
Oxytocin Hormone Levels And Involusio uteri On Terhadap Kadar Hormon Oksitosin Dan Involusio
Mother Post Partum Resti In Hospital H. Padjonga Uteri Pada Ibu Post Partum Resiko Tinggi Di
Dg Ngalle Takalar. RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar.
This type of research is an analytic Jenis penelitian ini adalah analitik
observational prospective cohort study design. ie observasional dengan rancangan penelitian kohort
research where data retrieval independent variable prospektif. yaitu penelitian dimana pengambilan
(Early Initiation of Breastfeeding) done first, over data variable bebas (Inisiasi Menyusu Dini)
time new data retrieval performed dependent dilakukannya terlebih dahulu, setelah beberapa
variable (hormone oxytocin and Involusio uteri) waktu kemudian baru dilakukan pengambilan data
taken by purposive sampling, using primary data. variable tergantung ( hormone oksitosin dan
Data analysis by Man Whitney U test. Involusio Uteri) yang diambil dengan cara
Result showed that early initiation of purposive sampling, dengan menggunakan data
breastfeeding (IMD) has no effect on the levels of primer. Analisis data dilakukan dengan uji Man
the hormone oxytocin, P = 4.42, early initiation of Withney U.
breastfeeding (IMD) has no effect on uterine Hasil penelitian diperoleh bahwa inisiasi
involution P = 4.64. menyusu dini (IMD) tidak mempunyai pengaruh
terhadap kadar hormone oksitosin dengan nilai P =
4,42, inisiasi menyusu dini (IMD) tidak
Keywords : Early Initiation of Breastfeeding, mempunyai pengaruh terhadap involusi uteri
Hormone Oxytocin, involution dengan nilai P = 4,64.
uteri
Kata Kunci : Inisiasi Menyusu Dini, Hormon
Oksitosin, Involusi Uteri

97 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


PENDAHULUAN sebagai nonapeptide (peptida yang
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mengandung sembilan asam amino),
merupakam proses bayi menyusu segera sedangkan klasifikasi biologis adalah
setelah dilahirkan selama satu jam. sebagai neuropeptide.
Protokol evidence based yang baru telah Fungsi fisiologik lain yang
diperbarui oleh WHO (World Health kemungkinan besar dimiliki oleh oksitosin
Organization) dan UNICEF tentang asuhan adalah merangsang kontraksi sel mioepitel
bayi baru lahir satu jam pertama, salah satu yang mengelilingi mammae, fungsi
dari pernyataannya yaitu bayi harus fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI
mendapatkan kontak kulit dengan kulit kedalam duktus alveolaris dan
ibunya segera setelah lahir selama paling memungkinkan terjadinya ekskresi ASI.
sedikit satu jam (Ambarwati & Wulandari, Reseptor membran untuk oksitosin
2008). Kebijakan Inisiasi Menyusu Dini ditemukan baik dalam jaringan uterus
telah disosialisasikan di indonesia sejak maupun mammae.
agustus 2007 (Roesli, 2013). Jumlah reseptor ini bertambah oleh
Inisiasi menyusu dini tidak boleh pengaruh estrogen dan berkurang oleh
terlambat karena refleks menghisap pada pengaruh progesterone. Kenaikan
bayi baru lahir akan mencapai puncaknya konsentrasi estrogen yang terjadi
pada usia 20-30 menit pertama kelahiran bersamaan dengan penurunan konsentrasi
dan selanjutnya refleks ini akan berkurang progesteron dan terlihat sesaat sebelum
dan melemah. Hasil penelitiannya persalinan mungkin bisa menjelaskan awal
menyimpulkan bahwa 1) jika bayi setelah laktasi sebelum persalinan. Derivat
lahir segera diletakkan di dada atau perut progesterone lazim digunakan untuk
ibu dengan kontak kulit bayi ke kulit ibu, menghambat laktasi postpartum pada
dapat menyusu dengan baik pada usia 50 manusia.
menit 2) jika bayi dipisahkan dari ibu Inisiasi Menyusu Dini sangat perlu
setelah lahir untuk di timbang, di ukur dan dilakukan karena memberikan kontribusi
dibersihkan 50% bayi tidak dapat menyusu yang besar dalam pencapaian tujuan
sendiri. MDG’S menurunkan angka kematian ibu
Isapan pada puting susu akan dan bayi. Target AKI di Indonesia pada
merangsang pengeluaran hormon prolaktin tahun 2015 adalah 102 kematian per
yang berfungsi untuk merangsang alveoli 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu
memproduksi ASI. Hormon ini menurut Kemenkes RI (2013), angka
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary atau kematian ibu (AKI) di indonesia adalah
kelenjar hipofisis bagian anterior (depan). 250/100.000 (KH). salah satunya
Pada wanita hormon ini bekerja lebih disebabkan oleh perdarahan. Penyebab
dominan setelah melahirkan, dengan perdarahan salah satunya yaitu sub
adanya aktivitas menyusui dari bayi ini involusi uterus. Involusi uterus atau
maka hormon prolaktin akan ikut bekerja pengerutan uterus merupakan suatu proses
dengan sempurna. dimana uterus kembali ke kondisi sebelum
Oksitosin adalah hormon yang hamil. Involusi uteri dapat juga dikatakan
dibuat di otak, di hipotalamus. Hal ini sebagai proses kembalinya uterus pada
diangkut ke dan disekresikan oleh, kelenjar keadaan semula atau keadaan sebelum
pituitari, yang terletak di dasar otak. hamil (Varney et al., 2007). Factor-faktor
Dalam kimia, oksitosin digolongkan

98 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


yang mempengaruhi involusi uterus hormon oksitosin dan involusio uteri pada
diantaranya adalah inisiasi menyusu dini. ibu post partum RESIKO TINGGI di
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) awal RSUD H Padjonga Dg Ngalle Kab
sangat di anjurkan karena beberapa alasan. Takalar.
ASI yang keluar pertama kali sangat
bergizi dan mengandung antibody yang METODE PENELITIAN
dapat melindungi bayi baru lahir dari Penelitian ini dilakukan di RSUD
penyakit. Menyusui seawal mungkin H. Padjonga Dg Ngalle Kab.Takalar. Jenis
mempengaruhi kesehatan ibu baru Penelitian ini adalah kuantitatif dengan
melahirkan yaitu dengan menimbulkan menggunakan desain analitik
kontraksi uterus. observasional dengan pendekatan kohort
Salah satu faktor resiko penyulit prospektif.
persalinan adalah usia < 20 tahun dan > 35 Populasi adalah semua Ibu bersalin
tahun memiliki resiko 4 kali lebih besar di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab.
untuk mengalami penyulit persalinan Takalar. Sampel sebanyak 30 orang yang
dibandingkan usia 20-35 tahun. Usia dipilih secara purposive sampling yang
kurang dari 20 tahun elastisitasnya belum telah memenuhi criteria inklusi yaitu Ibu
maksimal karna organ reproduksi yang multipara dan grandemultipara, Ibu yang
belum matang, sedangkan usia diatas 35 tidak melakukan senam nifas, Ibu yang
tahun sering terjadi komplikasi saat berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35
sebelum dan setelah kelahiran dikarenakan tahun, Pasien melahirkan normal, Klien
elastisitas otot rahim sudah menurun, tidak mengalami komplikasi pasca salin /
menyebabkan kontraksi uterus tidak penyulit, Bayi lahir sehat dan cukup bulan
maksimal (Sumarah, 2014). dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini
Berdasarkan studi awal yang dengan menandatangai informed consent
dilakukan pada tangga 01 Oktober 2016 di yang telah dikeluarkan oleh Komite Etik
RSUD H Padjonga Dg Ngalle Kab Fakultas Kedokteran Universitas
Takalar. Diperoleh data bahwa dari 45 ibu Hasanuddin.
nifas hanya 18 orang dilakukan IMD dan Dalam penelitian ini peneliti
27 orang lainnya tidak dilakukan IMD. memfasilitasi langsung ibu dalam
Beberapa penyebabnya antara lain ibu melaksanakan IMD, proses pelakanaan
merasa masih lelah, ibu takut bayinya IMD di observasi dengan menggunakan
kedinginan, dan belum semua petugas lembar observasi / cheklist semua data di
yang membantu persalinan menerapkan catat dalam lembar observasi termasuk
IMD pada ibu. Banyak faktor yang proses dan tahapan IMD. Segera setelah
menghambat pelaksanaan IMD, selain IMD selesai, peneliti mengukur kadar
faktor internal seperti pengetahuan, sikap, hormon oksitosin dalam darah ibu, dimana
pengalaman dan persepsi ibu, faktor pengambilan sampel darah oleh petugas
eksternal seperti fasilitas kesehatan, laboratorium / bidan yang bertugas pada
petugas penolong persalinan, serta saat itu di kamar bersalin yang telah
keluarga juga merupakan faktor yang bekerjasama dengan peneliti. Pada hari ke
sangat berperan dalam praktek IMD. 7 post partum peneliti mengukur TFU ibu
Berdasarkan hal di atas maka penelitian ini menggunakan meteran / pita ukur serta
bertujuan untuk Mengetahui pengaruh menilai pengeluaran lokhia ibu semuanya
inisiasi menyusu dini terhadap kadar

99 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


di catat pada lembar observasi involusio melalui IMD dan pemberian ASI sesering
uteri. mungkin menyebabkan gerakan
menghisap yang berirama yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN menghasilkan rangsangan saraf yang
terdapat pada glandula pituitaria posterior,
Tabel 1. sehingga keluar hormone oksitosin.hal ini
Analisis Pengaruh Pelaksanaan IMD
menyebabkan sel-sel mioepitel disekitar
Terhadap Kadar Hormone Oksitosin &
Involusio Uteri Di RSUD H.Padjonga alveoli akan berkontraksi dan mendorong
Dg Ngalle Kabupaten Takalar ASI masuk dalam ampula. Pengeluaran
Pelaksanaan
Kadar Hormon Mann oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan
Oksitosin whitney bay, juga oleh reseptor yang terletak pada
IMD
Mean Std.Deviasi
Tidak berhasil 217.0034 39.8382 duktus. Bila duktus melebar, maka secara
4,42
Berhasil 232.9583 54.6750 reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh
Pelaksanaan Involusi Uteri
hipofisis.
IMD Mean Std.Deviasi
4,64 Kontraksi uterus pada ibu yang
Tidak berhasil 1.4167 51493
Berhasil 1.5556 51131 melahirkan merupakan keadaan dimana
Kadar Hormone
otot-otot uterus berkontraksi segera post
Involusi uteri Oksitosin
Mean Std.Deviasi 0,82 partum. Pembuluh-pembuluh darah yang
Lambat 204.3593 42.22762 berada di antara anyaman otot-otot uterus
Normal 238.7285 47.19150
akan terjepit. Proses ini akan
Sumber : Data primer 2016
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 menghentikan perdarahan setelah plasenta
responden 15 ibu yang melakukan IMD dilahirkan. Perubahan-perubahan yang
dan 15 yang tdk IMD, setelah dilakukan terdapat pada serviks ialah segera post
pemeriksaan kadar hormone oksitosin partum bentuk serviks agak menganga
maka didapatkan hasil dengan uji Mann seperti corong (Prawitorahardjo, 2005).
wfitney test didapatkan niali ρ = 4,42 > α = Oksitosin merupakan zat yang dapat
0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan merangsang myometrium uterus sehingga
yang signifikan antara pelaksanaan IMD dapat berkontraksi. Kontraksi uterus
dengan kadar hormone oksitosin baik yang merupakan suatu proses yang kompleks
berhasil maupun yang tidak berhasil. dan terjadi karena adanya pertemuan aktin
Untuk involusio uteri maka didapatkan dan myosin. Pertemuan aktin dan myosin
hasil dengan uji Mann wfitney test disebabkan karena adanya myocin light
didapatkan niali ρ = 4,64 > α = 0,05 chainkinase (MLCK) dan dependent
artinya tidak terdapat hubungan yang myosin ATP ase, proses ini dapat
signifikan antara pelaksanaan IMD dengan dipercepat oleh banyaknya ion kalsium
terjadinya involusio uteri baik yang lambat yang masuk di dalam sel, sedangkan
maupun yang normal. Demikian pula oksitosin merupakan suatu hormonyang
dengan kadar hormone oksitosindengan memperbanyak masuknya ion kalsium ke
involusio uteri dengan mengunakan uji dalam intra sel sehingga dengan adanya
Mann witney U didapatkan niali ρ = 0,82 > oksitosin akan memperkuat kontraksi
α = 0,05 artinya tidak terdapat hubungan uterus (Ahmad, 2009).
anatar hormone oksitosin dengan involusio Kualitas pelaksanaan Inisiasi
uteri baik lambat maupun yang normal. Menyusu Dini dipengaruhi oleh terpenuhi
Pada penelitian ini menunjukkan atau tidaknya tahapan pelaksanaan Inisiasi
bahwa pemberian ASI sedini mungkin Menyusu Dini, berdasarkan Protokol evi-

100 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


dence-based yang baru telah diperbaharui kategori resiko tinggi (RESTI). Dimana
tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu umur responden dalam penelitian ini
jam pertama, Jika proses Inisiasi Menyusu adalah < 20 tahun dan > 35 tahun.
Dini dilaksanakan berdasarkan Protokol Proses involusi atau pengerutan
evidence-based maka proses pelaksanaan uterus dimulai segera setelah placenta lahir
IMD dapat dikatakan berkualitas (Rahayu, akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
2012). Involusi atau pengerutan uterus sendiri
Berdasarkan hasil penelitian yang merupakan suatu proses kembalinya uterus
dilakukan di RSUD H.Padjonga Dg Ngalle ke kondisi sebelum hamil dengan berat
Kab.Takalar, menunjukkan bahwa sekitar 30 gram (Pepen, 2012). Selama 1
pemeriksaan hormone oksitosin dengan sampai 2 jam pertama post partum intensi-
pelaksanaan IMD dengan menggunakan tas kontraksi uterus bisa berkurang dan
analisisi mann whitney U dapat dilihat menjadi teratur. Karena itu penting sekali
bahwa nilai mann whitney U = 4,42 > α menjaga dan mempertahankan kontraksi
0,05 sehingga disimpulkan bahwa tidak uterus pada masa ini.
terdapat hubungan yang signifikan antara Hasil penelitian yang dilakukan di
pelaksanaan IMD dengan kadar hormone RSUD H Padjonga Dg. Ngalle
oksitosin. Namun, jika dilihat dari rata-rata Kab.Takalar untuk involusio uteri dengan
kadar hormone oksitosin ibu pada pelaksanaan IMD dengan hasil uji mann
kelompok perlakuan (IMD Berhasil) whitney diperoleh nilai U = 0,82 > α 0,05
232.9583 ng/ml dan pada kelompok hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Kontrol (IMD tidak berhasil) 217.0034 tidak terdapat hubungan antara pelaksaan
ng/ml. yang berarti bahwa meskipun IMD dengan proses involusio uteri.
secara statistik tidak mempunyai hubungan Namun, jika dilihat dari data yang
yang signifikan namun secara garis besar diperoleh nilai rata-rata proses involusi
tetap lebih tinggi kadar hormone oksitosin uteri pada kelompok perlakuan 1.5556 dan
pada ibu yang IMD dibandingkan yang pada kelompok Kontrol 1.4167, yang
tidak Salah satu perubahan yang terjadi berarti bahwa meskipun secara statistik
pada masa nifas (post partum) pada alat tidak mempunyai hubungan yang
reproduksi yaitu involusi uteri. Involusi signifikan namun secara garis besar tetap
uteri atau pengerutan uterus merupakan lebih bagus proses involusi uterinya ibu
suatu proses dimana uterus kembali ke yang IMDnya berhasil dibandingkan pada
kondisi sebelum hamil (Darmawati, 2015). ibu yang IMDnya tidak berhasil.
Involusi uteri dapat juga dikatakan sebagai Pengaruh IMD terhadap lama
proses kembalinya uterus pada keadaan persalinan kala III dan involusi uterus
semula atau keadaan sebelum hamil. Ada didapatkan hasil, ada hubungan antara
beberapa factor yang mempengaruhi IMD dengan proses involusi uterus dengan
involusi uteri antara lain senam nifas, nilai p=0,000. Ibu yang dilakukan IMD
mobilisasi dini, IMD gizi, psikologis, mempunyai peluang 25 kali memiliki TFU
factor usia dan paritas. normal dibandingkan yang tidak IMD.
Pada penelitian ini IMD tidak Isapan pada puting susu ibu akan
mempengaruhi kadar hormone oksitosin merangsang dikeluarkannya hormon
dan involusi uteri pada ibu post partum oksitosin yang merangsang uterus
dimungkinkan karena usia responden yang berkontraksi dan mempercepat involusi
masuk dalam penelitian masuk dalam uterus. Sejalan dengan hasil penelitian ini,

101 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


peneliti lain juga mengatakan bahwa usia reproduktif maupun pada kelompok
perilaku menyusu yang baik segera setelah ibu yang resiko tinggi (RESTI) dari segi
kelahiran dapat membantu kontraksi uterus umur, meskipun peningkatan hormone
dan penurunan TFU dengan respon oksitosinnya jauh lebih tinggi pada
hormonal oksitosin di otak yang akan kelompok ibu dengan umur usia
memperkuat kontraksi uterus. reproduktif dibandingkan kelompok ibu
Involusi uterus dipengaruhi oleh RESTI.
adanya kontraksi uterus yang terjadi segera
setelah bayi lahir, sebagai akibat kontraksi SARAN
ini rahim akan mengecil kembali dan Disarankan kepada petugas
disertai rasa mules. Involusi uterus pada kesehatan khususnya bidan di RSUD H.
ibu bersalin yang melakukan IMD Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar untuk
umumnya berlangsung secara cukup cepat meningkatkan pelaksanaan IMD kepada
(6-12 hari), hasil tersebut dikatakan cukup semua ibu bersalin
cepat, Disebutkan pula bahwa kecepatan
involusi uterus dan jumlah lochea tidak DAFTAR PUSTAKA
dipengaruhi oleh pemberian preparat ergot
(ergotrate, meterghine) yang hanya Ahmad M. (2009). Hubungan lama
mempunyai efek jangka pendek, akan menyusu pada inisiasi menyusu
tetapi dengan menyusui dini akan dini dengan keberhasilan menyusui
mempercepat involusi uterus (Khairani Eksklusif pada ibu primipara di
dkk., 2012). RSU Lasinrang Pinrang .(Tesis)
Hal ini sesuai dengan teori yang Universitas Padjajaran.
menyebutkan bahwa Inisiasi Menyusui
Dini dapat dilakukan dengan bayi mulai Ambarwati & Wulandari. (2008). Asuhan
meyusu sendiri segera setelah bayi lahir kebidanan nifas. Mitra cendekia,
dalam 1 jam pertama setelah kelahiran Yogyakarta.
yang diawali dengan kontak kulit bayi
dengan kulit ibunya. Salah satu manfaat Darmawati. (2015). Pengaruh pelaksanaan
IMD adalah dapat merangsang pengelu- inisiasi menyusu dini (IMD)
aran hormon oksitosin yang ditimbulkan terhadap kadar hormon prolaktin
oleh sentuhan tangan, mulut dan kepala dan produksi ASI postpartum di
bayi serta hisapan pada payudara sehingga rumah sakit khusus daerah pertiwi
kontraksi rahim akan terjadi yang dapat makassar tahun 2015.
mempercepat involusi uterus pada ibu post
partum Kemenkes RI. (2013). Riset kesehatan
Dasar Tahun 2013.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan Khairani L., Komariah M. & Mardiah W.
maka dapat disimpulkan bahwa (2012). Pengaruh oksitosin
Pelaksanaan IMD pada ibu bersalin perlu terhadap involusio uterus pada ibu
terus ditingkatkan karena dengan IMD post partum di ruang post partum
dapat meningkatkan kadar hormone kelas III RSHS Bandung. Diakses
oksitosin dan involusi uteri yang lebih tgl 26 Oktober 2015.
cepat, baik pad kelompok ibu dengan umur

102 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017


Pepen EF. (2012). Hubungan Pelaksanaan
IMD dengan kejadian atonia uteri
pada ibu bersalin di wilayah
Puskesmas Kauman Kec.Kauman
Kab. Tulungagung. Jurnal
kebidanan.

Prawirohardjo S.(2005). Ilmu Kebidanan,


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rahayu. (2012). Buku Ajar Masa Nifas


Dan Menyusui.Mitra Wacana
Medika, Jakarta.

Roesli U. (2013). Inisiasi Menyusu Dini


Plus ASI Eksklusif . Jakarta,
Pustaka Bunda.

Sumarah. (2014). Pengaruh Inisiasi


Menyusu Dini Terhadap Jumlah
perdarahan Pasca Persalinan. Di
akses tgl 26 Oktober 2015.

Varney H., Jan M. & Kriebs C. (2007).


Buku Ajar Asuhan kebidanan.
Cetakan I, Edisi 4, Volume : I,
Jakarta : EGC.

103 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 07 No. 09 September 2017

You might also like