Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: The EBI is one of the programs directed to accelerate the decreasion of the Infant
Mortality Rate (IMR) in Indonesia. The presence rate of EBI in Indonesia is 29.3%, while in East
Java it is 34%(Riskesdas,2010). Objective:This research aimed to analyze the effect of adult
learning of the EBI to the midwives knowledge, attitude and loyalty to conduct EBI.Method:This
is a quasi-research (Non-randomized pre test - post test control group design), participated by 53
midwife respondents that divided in to experimental group (32 respondents) and control group (21
respondents). Results: The Wilcoxon test results, after the education there was an increase in
knowledge (p 0.000 < 0.05), in attitude (p 0.000 <0.05) on the experimental group. The Mann
Whitney test result showed a different in knowledge between the control group and the
experimental group (0.000 p < 0.05). Conclusion: Adult learning of EBI SOP had an effect on the
midwives’ knowledge and attitude to conduct EBI in Probolinggo Municipality (p<
0.05).Recommendation: The Adult Learning of EBI SOP should be implemented to health center’s
midwife.
ABSTRAK
Latar Belakang:Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu program upaya akselerasi
penurunan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Cakupan fasilitasi IMD di Indonesia sekitar
29,3%, adapun di provinsi Jawa Timur fasilitasi IMD sekitar 34% (Laporan
Riskesdas,2010).Tujuan: Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh edukasi SOP IMD
terhadap pengetahuan dan sikap bidan melakukan IMD . Metode: Penelitian ini adalah penelitian
eksperimental quasi (Non randomized pre test – post test control group design), dengan jumlah
bidan responden 53 orang terbagi menjadi kelompok perlakuan (32 respoden) dan kelompok
kontrol (21 responden).
Hasil: Hasil ujiWilcoxon terdapat peningkatan pengetahuan (p 0,000 < 0,05) dan peningkatan
sikap sesudah edukasi ( 0,000 p < 0,05), pada kelompok perlakuan. Hasil Uji Mann Whitney
terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (0,000 p <
0,05). Kesimpulan: Model Pendidikan Orang Dewasa untuk SOP IMD mempengaruhi
pengetahuan dan sikap bidan melakukan IMD di Kota Probolinggo (p < 0,05). Saran: Pedidikan
Orang Dewasa tentang SOP IMD sebaiknya diterapkan kepada semua bidan penolong persalinan.
Kata kunci : POD SOP IMD, bidan, janji layanan, pengetahuan, sikap .
1
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
kematian bayi, disebabkan ASI sangat provinsi Jawa Timur fasilitasi IMD sekitar
bermanfaat dan tepat bagi pertumbuhan dan 34% ( Riskesdas, 2010).Diantara 9 kota
perkembangan bayi. Manfaat ASI bagi bayi yang ada di provinsi Jawa Timur maka
antara lainsebagai nutrisi yang tepat, cakupan ASI Eksklusif di Kota Probolinggo
meningkatkan daya tahan tubuh bayi adalah yang terkecil yaitu sebesar 17,03%.
terhadap kejadian infeksi, meningkatkan Dari sisi sumber daya bidan, dilihat
kecerdasan dan meningkatkan jalinan kasih dari jumlah bidan di Jawa Timur dan di Kota
sayang antara ibu dan bayinya. Probolinggo secara relatif cukup memadai,
dan United Nation Childrens Fund Timur sebesar 11,91, sedangkan di kota
(UNICEF) pada tahun 2007 mengeluarkan Probolinggo ratio bidan terhadap puskesmas
protokol baru tentang ”ASI segera” (IMD) sebesar 16,59 (Profil Data Kesehatan
kesehatan. Inisiasi Menyusu Dini merupakan perilaku individu, kelompok atau bahkan
rekomendasi internasional dari United masyarakat luas, dari perilaku yang tidak
Nations Children’s Fund – World Health berpihak kepada kesehatan kepada perilaku
dengan kulit bayi segera setelah lahir selama David Kolb menyampaikan bahwa
paling sedikit satu jam dan membantu ibu belajar berdasar pengalaman secara umum
program IMD berdasar pada Peraturan tersebut adalah: (a) Pengalaman nyata
2
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
3
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
ketahui, tidak akan ada kepastian sampai memperoleh fasilitasi berupa edukasi SOP
kamu mencobanya (Sophocles, 400 B.C.) IMD. Pertemuan Edukasi SOP IMD dan
Suatu sikap belum otomatis terwujud Janji Layanan IMD kepada bidan penolong
dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya persalinan dilakukan di tiap puskesmas
sikap agar menjadi suatu tindakan nyata menggunakan metode Pendidikan Orang
diperlukan faktor pendukung atau suatu Dewasa (POD). Proses pertemuan edukasi
kondisi yang memungkinkan.Pada tahap ini dilakukan dengan urutan kegiatan
keputusan (decision) terdapat dua sebagai berikut:(1). Perkenalan dan bina
karakteristik yaitu: (a) adanya intensi untuk suasanadengan menggunakan lembar Siapa
mencari informasi lanjut tentang inovasi; (b) AKU sebagai instrumen untuk melakukan
adanya intensi untuk mencoba inovasi refleksi pribadi bidan peserta. (2) Presentasi
tersebut.Tahap perubahan ( stage of change) dan curah pendapat (brain storming) secara
tersebut disebut preparasi (preparation), interaktif tentang SOP IMD dan Janji
yaitu ketika seseorang bermaksud akan Layanan IMD, dilanjutkan dengan. (3).
melakukan inovasi tersebut. Pada tahap Demonstrasi SOP IMD dengan
implementasi (implementation) ini terdapat menggunakan VCD IMD, selanjutnya,(3)
tiga karakteristik yaitu: (a) berupaya mencari Diskusi kelompok semua bidan peserta
informasi tambahan tentang inovasi; (b) dengan metode belajar kolektif, yaitu semua
menggunakan inovasi tersebut secara rutin; bidan peserta belajar diberi kesempatan yang
(c) menggunakan inovasi tersebut secara sama untuk “mengungkapkan”,
kontinyu. Tahap perubahan ( stage of “menganalisis”, menyimpulkan” dan
change) tersebut disebut aksi (action), yaitu “menerapkan”. Bidan diharapkan menjadi
ketika seseorang mengubah perilakunya peserta aktif dan berpartisipasi secara penuh
untuk menyelesaikan masalahnya. dalam diskusi tersebut.
Topik diskusi kelompok adalah
METODE PENELITIAN mengkaji karakteristik inovasi yaitu
eksperimental quasi (Non randomized pre adalah sebagai berikut: apakah inovasi ini
test – post test control group design). lebih baik dari tindakan sebelumnya?
pengaruh edukasi SOP IMD terhadap sesuai dengan sosok pengambil keputusan
pengetahuan dan sikap bidan untuk (bidan)? (compatibility), apakah inovasi ini
perlakuan yakni puskesmas Jati, puskesmas (trialability), apakah hasil dari inovasi
4
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
5
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Pada bab ini akan disajikan data yang rinci dan jelas dari penelitian ini dapat
ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi semua Karakteristik responden (bidan)
pihak yang berkaitan dan menaruh perhatian yaitu umur, pendidikan, masa kerja dan
pada kegiatan Inisiasi Menyusu Dini.Data penghasilan perbulan, 32 bidan dari tiga
diperoleh dari 53 kuesioner untuk bidan puskesmas perlakuan yaitu puskesmas Jati,
puskesmas dari 6 puskesmas, dimana 3 Kanigaran dan Ketapang dan 21 bidan dari 3
kontrol, masing-masing pada saat Pre Test terperinci seperti pada tabel 1
6
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
kontrol penghasilan perbulan bidan terendah Pengaruh Edukasi SOP IMD dan Janji
Layanan IMD terhadap Pengetahuan,
adalah Rp.1,450,000 dan penghasilan
Sikap, Loyalitas Bidan melakukan IMD
perbulan bidan tertinggi Rp. 5,000,000. 1. Pengetahuan Bidan:
Hasil Uji Komparasi antara kelompok Terjadi peningkatan pengetahuan bidan
perlakuan dan kelompok kontrol diperoleh pada kelompok perlakuan sesudah
hasil “Tidak ada perbedaan yang bermakna intervensi 71,9% berstatus pengetahuan
umur, pendidikan, masa kerja dan tinggi,sedangkan bidan pada kelompok
penghasilan antara kelompok perlakuan dan kontrol sesudah intervensi
kelompok kontrol”. barumencapaistatus pengetahuan cukup
90,5%.
7
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Tabel.3.Tabel Kategori Sikap Bidan Puskesmas tentang IMD Kota Probolinggo, 2013.
Kategori Sikap Pre Test Post Test
Kelompok
F % F %
Senang 13 40,6 27 84,4
Perlakuan
Kurang senang 19 59,4 5 15,6
Tidak senang 0 0 0 0
Jumlah 32 100 32 100
8
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Dengan Uji Mann-Witney, pada awal pembelajarannya berpusat pada peserta belajar.
diperoleh angka signifikansi p = 0,222 (p > Hal ini bertujuan untuk mengembangkan
0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak ada pembelajaran yang efektif dimana masing-
perbedaan loyalitas yang bermakna antara masing peserta belajar dapat mencapai
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di pemahaman dengan cara yang nyaman
awal. Pada akhir diperoleh angka signifikansi p (Malcolm, 1970). David Kolb menyampaikan
= 0,137 ( p > 0.05). Dapat disimpulkan juga bahwa belajar berdasar pengalaman secara
bahwa tidak ada perbedaan bermakna loyalitas umum merupakan model pembelajaran orang
akhir antara kelompok perlakuan dengan dewasa. Menurut pengamatannya terdapat
kelompok kontrol. empat tahapan yang merupakan siklus
Dengan Uji Wilcoxon, pada kelompok pembelajaran berdasarkan pengalaman
perlakuan dari hasil tes diperoleh angka (Experiential Learning). Siklus pembelajaran
signifikansi p = 0,655 ( p > 0,05 ), dengan berdasarkan pengalaman tersebut adalah: (a)
demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan Pengalaman nyata (Concrete experience-
loyalitas yang bermakna antara sebelum dan feelings); (b) Observasi reflektif (Reflective
sesudah edukasi SOP IMD dan Janji Layanan observation-watching); (c) Konsep ringkas
IMD. Pada kelompok kontrol diperoleh angka (Abstract conceptualization-thingking); (d)
signifikansi p = 0,317 ( p > 0,05), dengan Pengalaman aktif (Active experimentation-
demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan doing) (David, 1999). Adapun menurut Dave
loyalitas yang bermakna antara sebelum dan Meier dalam bukunya The Accelerated
sesudah intervensi yaitu distribusi SOP IMD. Learning Handbook (2002), menyatakan
Edukasi SOP IMD dan Janji pendidikan orang dewasa (POD) yang
dilaksanakan dalam bentuk kelompok disebut
Layanan IMD
model belajar kolektif. Belajar kolektif adalah
Mengacu pada teori Rogers (2003)
cara belajar dari, oleh, untuk peserta. Setiap
maka proses dimana bidan mendapat edukasi
peserta aktif dalam proses pembelajaran. Setiap
sampai melakukan tindakan IMD tidak bisa
peserta mendapatkan kesempatan untuk
dicapai secara instan. Sophocles menyatakan,
mengungkapkan pengalaman dan pendapat
seseorang harus belajar sesuatu dengan
selama mengikuti pertemuan edukasi. Akhirnya
mengerjakannya, bahkan untuk sesuatu yang
peserta dapat meningkatkan pengetahuan, sikap
kamu pikir sudah kamu ketahui, tidak akan ada
dan komitmennyabersama anggota
kepastian sampai kamu mencobanya (Rogers,
kelompoknya.
2003).
Model edukasi menggunakan konsep
POD (Pendidikan Orang Dewasa) pusat KESIMPULAN
9
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Edukasi SOP IMD dengan model Pendidikan Dalam R. V. Glanz, Health Behavior and
Orang Dewasa sebaiknya diterapkan untuk Health Education (hal. 319-320). San
10
Vol XI Nomor 2 April 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
mendukung Program IMD di Kota Pekanbaru. Rita D., (2007). Adult Learning Theories and
Jurnal Kesehatan 2011. Hal. 1-7. Practices. Sierra Training Associates, Inc.
Meier, D. (2002). The Accelerated Learning . Rogers, M.E. (2003)Diffusion of Innovations.
The Mc.Graw-Hill Companies, Inc. New York: Free Press, p 168-218.
Muthahhari., (2011). Kumpulan Undang- Qiu,L. (2009) Initiation of Breastfeeding and
Undang Praktek Kedokteran, Rumah Sakit, prevalence of exclusive breastfeeding at
Kesehatan, Jakarta: Prestasi Pustaka. hospital discharge in urban, suburban and rural
Niswah dan Aisyaroh. (2010) Hubungan areas of Zhejiang China,International
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Breastfeeding Journal, p 1-7.
IMD dengan Praktek IMD di Puskesmas Kota Sarlito S. W., (2005). Teori Psikologi Sosial.
Semarang. Jurnal Kesehatan 2010. Hal. 1- 14. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Notoatmodjo S., (2003). Pengantar Masa kerja Sudibyo., (2008) Respon pasien dan petugas
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan, kesehatan terhadap waktu tunggu di poliklinik
Yogyakarta: Andi Offset. rawat jalan rumah sakit dalam perspektif sosio-
Pemerintah Kota Probolinggo Dinas Kesehatan. budayaSurabaya, disertasiProgram Pasca
(2011). Profil Dinas Kesehatan Kota Sarjana UNAIR.
Probolinggo Tahun 2010. UNICEF., (2003). Initiation of Breastfeeding by
Pemerintah Provinsi Jawa Timur., (2011)Profil Breast crawl, New Delhi: UNICEF India.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun UNICEF-ILO., (2011). Knowledge Attitude
2010. Practices and Expectations (KAPE) Study on
Priscilla V., (2007-2008)Early Breastfeeding Child Labour in Bangladesh. UNICEF
Practice in West Sumatra, ICHD, Amsterdam: Bangladesh.
Institute Royal Tropical Development Policy & USAID K., (2010). Modul Kesehatan tentang
Practice Vrije Universiteit. Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., ASI Eksklusif, Jakarta: USAID Indonesia.
(2011) Profil Kesehatan Indonesia 2010.
11