You are on page 1of 23

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

SIMPLY FRESH LAUNDRY AND DRY CLEANING


CABANG KOTA PANGKALPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Ole

Diajukan Oleh:

NAMA : ALI ALATAS


NIM : 302 09 11 025

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2013
2

Analisis Studi Kelayakan Bisnis Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
Cabang Kota Pangkalpinang

The Analysis of Feasibility Studies of Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
in Pangkalpinang Branch Office

Ali Alatas
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung

Abstract

The increasing economic growth every year causing changes in the community
lifestyle. Lifestyle changes requires a person to be able to use and manage his/her time as
efficiently as possible. Both in personal terms and professional work, even for a few
matters in household. Too many outside activities causing some matters at home be
neglected, including the matters of dirty clothes. The best solution to handle this problem
is by spending some money to the laundry service. This situation could be a good
business opportunity for laundry service with increasing public demand for these
services.

The study aims to determine whether the laundry & dry cleaning business is feasible
to be run and also to determine how the rate of sensitivity is as well as the company
position in giving the services. The feasibility study includes market, technical, legal,
management, environmental and financial aspects. The rate of company sensitivity based
on a sensitivity analysis and the company position based on the SWOT analysis.

The Qualitative analysis showed that almost all non-financial aspects to be


considered appropriate expect for the legal aspect. Financial analysis is feasible by
showing NPV = Rp.16.505.587,- IRR = 13,02%, Net B/C = 1,066 and a payback period
of 6 years and 11 months. So it can be concluded that Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning in Pangkalpinang Branch Office deserves to be run.

Keywords: Feasibility Study, Laundry and Dry Cleaning, Franchisee, Financial Aspects
and Non-financial Aspects

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki struktur ekonomi kuat di
Asia saat ini. Kekuatan ekonomi ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang masih
menunjukkan angka positif walaupun di negara-negara lain di Asia sudah mulai
menunjukkan perlambatan ekonomi yang diakibatkan dari krisis global. Hal ini
ditunjukkan dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia
tahun 2012 yang menyatakan bahwa Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia
tumbuh sebesar 6,23 persen.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan dari Rp11.587.749.000.000,- pada
tahun 2011, menjadi Rp12.251.022.000.000,- pada tahun 2012. Berdasarkan perhitungan
PDRB atas dasar harga berlaku, laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada tahun
2012 tumbuh sebesar 5,72 persen.
3

Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat disetiap tahunnya,


menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup di dalam masyarakat. Dengan perubahan
gaya hidup, menuntut seseorang untuk dapat menggunakan dan mengatur waktunya
seefisien mungkin, baik dalam hal pribadi maupun dalam hal pekerjaan, bahkan untuk
beberapa urusan di dalam rumah tangga.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bangka Belitung pada tahun 2012,
Jumlah penduduk yang bekerja di Kota Pangkalpinang adalah 84.907 orang. Dengan
jumlah penduduk yang bekerja di Kota Pangkalpinang cukup tinggi, menandakan
banyaknya aktivitas di luar rumah sehingga menyebabkan beberapa urusan di dalam
rumah terabaikan, termasuk dalam hal urusan pakaian kotor. Solusi yang terbaik untuk
menangani urusan pakaian kotor adalah dengan mengeluarkan sejumlah uang kepada
penyedia jasa pencuci pakaian kotor untuk menangani pakaian kotor, sehingga tidak
dipusingkan lagi dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha
tersendiri karena kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat dan
memiliki prospek yang baik kedepannya.
Secara perlahan-lahan mulai berkembang suatu bisnis pelayanan jasa yang
memberikan kemudahan dalam hal pencucian pakaian kotor, yang sering disebut dengan
jasa laundry. Pasar laundry yang semakin terbuka lebar, sepertinya menjadi sasaran tepat
bagi para pelaku usaha, tidak heran bila saat ini hampir di setiap pelosok daerah baik di
daerah perkotaan maupun di pinggiran kota semakin banyak bisnis laundry yang
bermunculan.
Salah satu usaha laundry yang terdapat di Kota Pangkalpinang adalah Simply Fresh
Laundry and Dry Cleaning. Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Kota
Pangkalpinang berdiri sejak 25 Juli 2011 dan beralamat di Jalan Jendral Sudirman Gabek
1 ruko No.1C, merupakan cabang dari Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning yang
berkantor pusat di Yogyakarta. Berdasarkan hasil survei dalam pra penelitian yang
dilakukan, omset Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang Kota Pangkalpinang
bisa dikatakan cukup besar, dimana jumlahnya berkisar antara Rp15.000.000,- sampai
Rp20.000.000,- perbulan (Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning, 2012).
Menurut Hendry sebagai Manajer Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang
Kota Pangkalpinang, perusahaan memiliki rencana untuk mengembangkan usaha
kedepannya dengan cara membangun cabang ditempat lain yang memiliki prospek usaha
yang baik, tetapi sebelum menerapkan rencana tersebut, perusahaan masih mengkaji
kelayakan usaha sebelum mendirikan cabang lain. Disamping itu, perusahaan lebih
berfokus untuk memajukan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning yang berlokasi di
Gabek terlebih dahulu.

Dengan prospek bisnis jasa laundry yang terus tumbuh dan juga salah satu strategi
yang sering digunakan untuk masuk pasar yaitu strategi franchise, serta dengan latar
belakang yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
kelayakan usaha laundry yang sedang berjalan serta yang menggunakan strategi franchise
untuk memasuki pasar yang kompetitif, maka peneliti menjadikan hal ini sebagai topik
dalam penelitian yang berjudul :

“Analisis Studi Kelayakan Bisnis Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Cabang
Kota Pangkalpinang”.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis membuat identifikasi


masalah sebagai berikut:
4

1. Bagaimana kelayakan usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dilihat dari
aspek finansial meliputi Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio),
Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP)?
2. Bagaimana kelayakan usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dilihat dari
aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan teknologi,
aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek hukum dan aspek lingkungan?
3. Bagaimana tingkat sensitivitas perusahaan terhadap perubahan yang mempengaruhi
kegiatan operasional perusahaan?
4. Bagaimana kekuatan dan kelemahan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning serta
peluang dan ancaman terhadap Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dalam usaha
jasa laundry?

LANDASAN TEORI
Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
mengenai suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar, 2012:7). Objek yang diteliti tidak
hanya diterapkan pada bisnis atau usaha yang besar saja, tetapi juga bisa diterapkan pada
bisnis atau usaha kecil.
Tujuan dilakukannya analisis studi kelayakan bisnis (Kasmir dan Jakfar,
2012:13) adalah:
1. Untuk menghindari kerugian
2. Memudahkan perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian.

Aspek Non Finansial

Kriteria non finansial yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha Simply
Fresh Laundry and Dry Cleaning terdiri dari:

Aspek Pasar
Pasar merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi. Implikasi dari pertemuan tersebut menimbulkan kekuatan permintaan dan
penawaran yang membentuk suatu harga (Kasmir dan Jakfar, 2012:44). Hal-hal pokok
yang perlu dianalisis di dalam aspek pasar terdiri dari:
a. Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif,
b. Penawaran
Penawaran diartikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga
c. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen. Bentuk
pasardilihat dari sisi produsen seperti pasar persaingan sempurna, monolpoli, oligopoli
5

dan monopolistik. Sedangkan jika dilihat dari sisi konsumen seperti pasar konsumen,
pasar industri, pasar reseller, dan pasar pemerintah.

Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Daryanto, 2011:1). Hal-
hal pokok yang perlu dianalisis di dalam aspek pemasaran terdiri dari:

1. Segmentasi, Target dan Posisi pasar


a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula
(Kasmir dan Jakfar, 2012:48).
b. Target Pasar
Target Pasar adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki (Freddy Rangkuti, 2006:49).
c. Posisi Pasar
Posisi pasar adalah penetapan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak
konsumen (Freddy Rangkuti, 2006:49).

2. Analisis Persaingan
Pesaing merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan strategi pemasaran
suatu perusahaan. Di dalam pasar yang kompetitif, perusahaan akan bisa menguasai
pasar jika produk yang dimilikinya memiliki keunikan yang berbeda dan harga yang
terjangkau.
3. Bauran Pemasaran
Manajemen Pemasaran akan dipecah menjadi empat kebijakan pemasaran yang
sering disebut bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang
terdiri dari empat komponen, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place),
dan promosi (promotion). Sedangkan, untuk produk jasa dikenal dengan 7P, sama
dengan marketing mix produk tetapi ditambah dengan process, people dan physical.

Aspek Teknik dan Teknologi


Aspek teknik dan teknologi berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara
teknis dan pengorganisasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun Aspek teknik
dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, jenis mesin, atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, tata letak, dan pemilihan teknologi yang
paling menguntungkan (Husein Umar, 2009:88).

Aspek Manajemen
Tujuan studi dari aspek manajemen (Husein Umar, 2009: 114) adalah untuk
mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan,
dilaksanakan serta dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau
sebaliknya. Aspek yang dikaji adalah:
a. Perencanaan kegiatan.
b. Pengorganisasian yang terdiri dari struktur, bentuk, dan prestasi organisasi.
c. Penentuan sistem pengendalian yang efektif.
6

Aspek Sumber Daya Manusia


Keberadaan SDM hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah
SDM yang diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat
dimiliki secara layak atau sebaliknya (Husein Umar, 2009:157). Kajian yang akan
dilakukan meliputi: Jumlah karyawan yang dibutuhkan, Penentuan deskripsi kerja,
Kebijakan rekrutmen dan seleksi, Produktifitas kerja, Program pelatihan dan
pengembangan, Keselamatan dan kesehatan kerja dan Mekanisme PHK.

Aspek Yuridis/hukum
Aspek yuridis dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau tidak (Husein Umar, 2009:280). Tujuan dari aspek hukum
(Jakfar dan Kasmir, 2012:24) adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dari
dokumen-dokumen persyaratan dalam pembangunan suatu usaha.

Aspek Lingkungan
Kegiatan operasional suatu perusahaan akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya
termasuk lingkungan, dimana hasil buangan atau limbah dari kegiatan operasional akan
mempengaruhi lingkungan (Kasmir dan Jakfar, 2012:213). Pengelolaan limbah harus
dikelola dengan baik supaya tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Aspek Finansial
Analisis finansial adalah aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan (Kasmir dan Jakfar, 2012:89). Analisis finansial berkaitan
dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya
dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang
bersangkutan. Analisis finansial meliputi:
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value dari investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan dating
(Freddy Rangkuti, 2012:166).
b. Benefit Cost Ratio ( B/C Ratio)
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap
satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek (Freddy Rangkuti,
2012:166).
c. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode untuk menghitung tingkat bunga
yang dapat menyamakan present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas
keluar dari suatu investasi proyek (Suliyanto, 2010:208).
d. Payback Period
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Husein Umar, 2009:197).

Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil
analisis suatu usaha jika terjadi kesalahan atau perubahan pada perhitungan biaya dan
penjualan (Freddy Rangkuti, 2012:168). Analisis sensitivitas digunakan untuk
menunjukkan bagian-bagian produksi yang peka dan memerlukan pengawasan yang lebih
ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan dan menguntungkan secara ekonomis
(Freddy Rangkuti, 2012:12).
7

Analisis SWOT
Menurut Freddy Rangkuti (2007:18), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarka
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness)
dan ancaman (Threats).

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di usaha Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning cabang Kota Pangkalpinang yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Gabek 1
ruko No.1C, Pangkalpinang, Bangka Belitung. Penilitian ini mulai dilakukan pada bulan
November 2012 dan berakhir pada bulan April 2013.

Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
didapatkan dari laporan keuangan, data yang didapatkan dari wawancara langsung kepada
pemilik dan karyawan perusahaan, serta data sekunder yang berupa data publikasi dari
Badan Pusat Statistik. Metode pengumpulan data dalam penilitian ini adalah melalui studi
dokumentasi, wawancara dan observasi langsung ke Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning cabang Kota Pangkalpinang.

Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

Aspek Pasar
Aspek ini mengkaji tiga indikator yaitu permintaan, penawaran dan bentuk pasar.
Penawaran pasar dianalisis dengan cara menghitung realisasi penawaran pencucian
pakaian kotor. Selain itu dianalisis jenis pasar yang dimasuki oleh Simply Fresh Laundy
and Dry Cleaning tersebut jika dilihat dari sisi produsen dan konsumen.

Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis
secara teknis, meliputi: fasilitas dan peralatan, kebutuhan fisik, teknik produksi, proses
pengerjaan, dan rancang model bangunan.

Aspek Manajemen

Melihat perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning yang sudah berjalan lebih dari satu tahun dalam operasi, apakah sesuai dengan
struktur organisasi yang ada. Jika fungsi manajemen dapat diterapkan, maka usaha Simply
Fresh Laundry and Dry Cleaning dapat dikatakan layak dari aspek manajemen.

Aspek Sumber Daya Manusia


Cara menganalisis aspek ini adalah dengan cara menilai secara deskriptif
pengelolaan karyawan. Indikator pengelolaan karyawan tersebut meliputi jumlah
karyawan, spesifikasi pekerjaan, komposisi karyawan, rekrutmen, produktivitas kerja,
pelatihan karyawan, mekanisme PHK, pengembangan karyawan, dan keselamatan kerja.
8

Aspek Hukum
Aspek ini dilakukan untuk meyakini apakah secara hukum rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau tidak. Aspek ini meneliti apakah secara hukum usaha ini layak
dijalankan. Unsur-unsur kelayakan dari aspek hukum adalah surat-surat izin usaha.

Aspek Lingkungan

Aspek ini dilakukan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup seperti
udara dan air, usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dapat dikatakan layak atau
tidak. Analisis aspek ini adalah dengan melihat bagaimana pengelolaan limbah supaya
limbah dari hasil pencucian tidak mencemari lingkungan.

Aspek Finansial

Studi aspek finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran
kas proyek bisnis sehingga dapat diketahui layak atau tidak rencana bisnis tersebut.

1. Net Present Value


𝑛
𝐵𝑡 − 𝐶𝑡
𝑁𝑃𝑉 = ∑
(1 + 𝑖)𝑡
𝑡=0
Dimana :
Bt = Manfaat pada tahun t (Rp)
Ct = Biaya pada tahun t (Rp)
n = Umur proyek (Tahun)
I = Discount rate (%)

2. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


𝑛
𝐵𝑡−𝐶𝑡

𝐵⁄ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑡=0 (1+𝑖)𝑡
𝐶 ∑
𝑛
𝐶𝑡−𝐵𝑡
𝑡
𝑡=0(1+𝑖)

3. Internal Rate of Return

1𝑁𝑃𝑉
IRR = i1 + 𝑁𝑃𝑉 − 𝑁𝑃𝑉 (i2 − i1 )
1 2

Dimana :

I1 = Nilai diskonto pada saat NPV1 (%)


I2 = Nilai diskonto pada saat NPV2 (%)
NPV1 = Nilai NPV positif (Rp)
NPV2 = Nilai NPV negatif (Rp)

4. Payback Period (PP)


Nilai Invetasi
𝑃𝑃 = Kas Masuk Bersih 𝑥 1 Tahun
9

Analisis Sensitivitas

Cara-cara yang digunakan di dalam penelitian ini dalam melakukan analisis


sensitivitas adalah dengan cara membuat skenario pasar, yang menggambarkan keadaan
pasar yang berubah seperti harga bahan baku yang berubah diakibatkan oleh perubahan
inflasi yang terjadi dan juga perubahan permintaan terhadap produk jasa laundry yang
berubah-ubah.

Analisis SWOT

Cara-cara yang digunakan di dalam penelitian ini dalam melakukan analisis SWOT
adalah dengan cara mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang akan dihadapi oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning, setelah
mengidentifikasi 4 faktor tersebut, kemudian membuat tabel IFAS dan EFAS dengan
pembobotan, kemudian nilai dari tabel tersebut dimasukkan kedalam diagram cartecius
untuk melihat perusahaan berada di kuadran berapa setelah mengetahui kuadran ke
berapa, perusahaan bisa membuat strategi yang efektif. Kemudian cara kedua yaitu
setelah menigentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, langsung
dimasukkan kedalam tabel matrik SWOT dan dibuat strategi SO (Strength-Opportunity),
ST (Strength-Threat), WO (Weakness-Opportunity), dan WT (Weakness-Opportunity).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Aspek Pasar

Bentuk Pasar

Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan juga dari sisi konsumen. Jika
dilihat dari sisi produsen maka produk Simply Fresh laundry and Dry Cleaning berada
pasar monopilistik karena dalam memasuki pasar laundry membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Walaupun outuput produk hampir sama dengan pesaing lainnya, tetapi hasil
output produk Simply Fresh laundry and Dry Cleaning memiliki keistimewaan berupa
tingkat keharuman yang berbeda, serta dipasar ini produsen juga bisa mempengaruhi
harga.

Jika dilihat dari sisi konsumen maka produk Simply Fresh laundry and Dry
Cleaning berada pada pasar konsumen karena produk yang digunakan oleh konsumen
langsung dikonsumsi untuk keperluan pribadinya, bukan untuk dijual kembali.

Penawaran
Gambar 1: Realisasi hasil pendapatan dari penawaran
30000000
20000000
10000000
0

Hasil Pendapatan dari Penawaran

Sumber: Laporan keuangan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning, 2013
10

Jumlah pendapatan dari penawaran jasa yang ditawarkan Simply Fresh Laundry
and Dry Cleaning bisa dikatakan cukup besar. Jumlah pendapatan selama beberapa bulan
terakhir mengalami kenaikan dan penurunan. Peningkatan dan penurunan ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti tingkat perekonomian masyarakat, adanya hari-hari besar,
dan lain-lain
Permintaan
Sebagai gambaran permintaan pasar, pendekatan yang digunakan adalah jumlah
target pasar yang tersedia yaitu kelompok Unit keluarga. Berdasarkan data yang didapat
dari BPS Kota Pangkalpinang, jumlah unit rumah tangga di Kecamatan Gabek terdapat
6.564 rumah tangga. Jika diasumsikan target pasar menggunakan jasa laundry sebanyak 2
kali dalam seminggu dan tiap kali datang, membawa 4 kg pakaian kotor. Jadi permintaan
laundry dalam sebulan adalah 32 kg per rumah tangga, jika dikalikan dengan harga
sebesar Rp 12.000,- maka pendapatan yang akan didapatkan sebesar Rp2.520.576.000.-
Jumlah ini sangat besar nilainya jika dibandingkan dengan pendapatan dari penawaran.

Aspek Pemasaran
Segmentasi Pasar, Target Pasar dan Posisi Pasar
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
berdasarkan geografis, yaitu masyarakat di wilayah Kota Pangkalpinang, khususnya di
wilayah Gabek dan sekitarnya. Sedangkan segmentasi berdasarkan demografis, yaitu unit
keluarga, dan masyarakat yang berpendapatan menengah keatas serta hotel ataupun
penginapan.
Target pasar utama Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning adalah unit keluarga,
dikarenakan selama beroperasi, permintaan akan jasa laundry kiloan banyak dari unit
keluarga.
Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning menempatkan pelayanan jasa laundry
mereka sebagai suatu pelayanan jasa laundry yang memiliki kualitas tinggi seperti
kualitas laundry hotel.
Analisis Persaingan
Tabel 1: Analisis Pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Biru laundry Memiliki beberapa outlet, Promosi Waktu dibutuhkan dalam penyelesaian
yang gencar, Kualitas cukup baik, pakaian kotor cukup lama
Harga laundry cukup murah
Rp10.000,-/kg

Mustika laundry Memiliki beberapa outlet Harga laundry cukup mahal Rp15.000,-
Promosi gencar /kg, Waktu dibutuhkan dalam
penyelesaian pakaian kotor lama, 2-3 hari

Puri laundry Dekat dengan rumah penduduk dan Waktu pengerjaan yang cukup lama
kostan mahasiswa

Q_Lo Laundry Memiliki beberapa cabang, harga Waktu pengernaan yang cukup lama yaitu
murah Rp 9.000/kg 3 hari.
Sumber: Hasil penelitian, data diolah 2013

Bauran Pemasaran
Produk
Produk jasa laundry yang dihasilkan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
adalah jasa pencucian pakaian kotor secara laundry maupun secara dry cleaning, jasa
setrika pakaian, jasa pengeringan produk tekstil.
11

Harga
Penetapan harga didasarkan pada harga bahan baku yang digunakan dan survei
mengenai harga pesaing, harga yang telah ditentukan oleh Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning cukup terjangkau dan cukup bersaing dari harga yang ditawarkan oleh pesaing.
Promosi
Strategi promosi yang dilakukan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
adalah sistem door to door saja, dimana sistem ini mempromosikan produknya hanya
dengan mendatangi calon konsumen secara langsung.
Tempat
Lokasi Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning di Jalan Jendral Sudirman cukup
strategis dikarenakan arah pembangunan kota lebih bergerak kearah selindung dan
sekitarnya terbukti dengan pembangunan kampus dan perumahan yang semakin banyak
di wilayah tersebut.
People (orang)
Sikap karyawan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dalam melayani
konsumen cukup baik dan bersahabat dikarenakan setiap konsumen yang datang,
karyawan selalu mengucapkan salam dan senyum kepada konsumen.
Physical (bukti fisik)
Bukti fisik dari penggunaan jasa Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning adalah
pakaian kotor yang dibawa oleh konsumen menjadi bersih dan wangi setelah diproses
oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning.
Process
Proses penanganan jasa laundry yang diterapkan mengikuti standar operasional
prosedur yang dikeluarkan oleh manajemen pusat sehingga dengan proses yang tetap
maka akan menghasilkan output yang memiliki kualitas yang terjamin.

Aspek Teknik dan Teknologi

Pemilihan dan Perencanaan Produk


Produk jasa laundry yang dihasilkan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
adalah jasa pencucian pakaian kotor secara laundry maupun secara dry cleaning, jasa
setrika pakaian, jasa pengeringan produk tekstil
Tahap-tahap Proses Kerja dalam penanganan konsumen

Gambar 2: Proses kerja

Penerimaan Pensortiran Proses Proses


pakaian jenis pakaian Pembersihan Pencucian
kotor Noda

Proses Proses Proses


Packing/finishing Proses
Penyetrikaan Pengeringan
Pelembutan

Sumber: Simply Fresh laundry and Dry Cleaning, 2013

Pemilihan Teknologi
Teknologi yang digunakan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang Kota
Pangkalpinang dalam proses produksi terdiri dari Mesin Cuci merk Elektrolux tipe EWF
85761, Mesin Cuci LG tipe WF-S1100, Mesin Pengering whirlpool, Setrika uap
dan timbangan digital.
12

Tata Letak
Penetapan tata letak Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Cabang Kota
Pangkalpinang terdiri atas ruangan produksi dan ruangan non produksi. Ruangan pro-
duksi adalah ruangan tempat dilakukannya proses pencucian dan pengerinagan di lantai 1
dan penyetrikaan dan finishing di lantai 2, serta ruangan non produksi adalah ruangan
untuk aktifitas yang mendukung kegiatan produksi. Posisi setiap aktivitas ditentukan
berdasarkan pertimbangan urutan kerja, penggunaan peralatan, ruang dan pekerja yang
sama, efisiensi dan efektifitas kerja.
Pengawasan Kualitas
Proses produksi yang dijalankan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
cabang Kota Pangkalpinang mengikuti Standar Mutu dari manajemen pusat sehingga
tetap terjamin kualitasnya, dan yang menjadi sebagai pengontrol kualitas atas produk
adalah supervisor

Aspek Manajemen
Perencanaan
Waktu yang dibutuhkan sampai usaha dari Simply Fresh Laundry and Dry
Cleaning beroperasi membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan, dengan beberapa tahap
proses yang dilakukan.
Pengorganisasian
Gambar 3: Struktur Organisasi
Owner

Manajer

Supervisor

Bagian Pencucian Bagian Bagian Penyetrikaan


dan Pengeringan Kasir/Administrasi dan Finishing
Pakaian
Sumber: Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning, 2013

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
Cabang Kota Pangkalpinang masih sangat sederhana, hal ini dikarenakan kegiatan-
kegiatan operasional.

Pelaksanaan
Perusahaan yang telah grand opening menandakan bahwa perusahaan sudah siap
untuk beroperasi secara komersial. Setelah dijelaskan deskripsi kerja pada karyawan
diharapkan pada kegiatan operasionalnya karyawan sudah mengetahui tugasnya dan bisa
melaksanakan tugasnya.

Pengendalian
Pengendalian dalam kegiatan operasional perusahaan dilakukan dua macam bentuk
pengawasan, yaitu:
13

1) Pengawasan karyawan
Pengawasan ini dilakukan dengan cara melihat apakah karyawan di bagian produksi
telah melakukan Standart Operational Procedure (SOP) pengerjaan produk secara
benar.
2) Pengawasan hasil produksi. Dilakukan sampling terhadap produk yang telah
dihasilkan. Pengujian dilakuan meliputi tekstur, ukuran, dan penampakan dari
produk. Jika terjadi penyimpangan dari standar maka akan diselidiki penyebab
terjadinya penyimpangan tersebut.

Aspek Sumber Daya Manusia


Perencanaan SDM
Jumlah karyawan yang terdapat di Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
Cabang Kota Pangkalpinang berjumlah 5 orang, 1 orang sebagai manajer, 1 orang sebagai
kasir dan administrator, 1 orang sebagai pencuci pakaian dan mengeringkan pakaian dan
2 orang yang bertugas sebagai penyetrika pakaian dan packing.
Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi
Kebijakan rekrutmen yang diterapkan perusahaan adalah kombinasi dari perekrutan
internal dan eksternal perusahaan. Perekrutan internal seperti manajer dan supervisor dari
karyawan Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Cabang Batam. Sedangkan
perekrutan karyawan lainnya dari perekrutan eksternal.
Pelatihan dan Pengembangan
Sebelum usaha laundry ini beroperasi secara komersial, perlu dilakukan pelatihan
terhadap para karyawan. Pelatihan dilakukan oleh manajemen outlet pusat Simply Fresh
Laundry and Dry Cleaning. Pelatihan meliputi pensimulasian SOP, pembekalan
kepribadian, pengarahan tata tertib, dan penjelasan deskripsi kerja.
Aspek Hukum
Didalam aspek hukum, yang menjadi objeknya adalah surat izin usaha. Untuk saat
ini Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang hanya memiliki
surat izin dari kelurahan setempat, dan untuk Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sekarang masih dalam proses negosiasi dikarenakan
gedung yang yang dipakai masih sistem penyewaan sehingga pengurusan SITU dan SIUP
belum bisa direalisasikan dan pihak perusahaan masih bernegosiasi untuk bisa membeli
gedung tersebut.
Aspek Lingkungan
Pada analisis amdal, Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning telah menggunakan
detergen yang ramah lingkungan sehingga limbah cucian yang dibuang dapat terurai,
namun untuk mengantisipasi adanya zat-zat kimia berbahaya lainnya maka perusahaan
membuang air sisa cucian melalui dua jalur pembuangan. Jalur pertama. Sisa air cucian
dibuang pada tempat yang telah dibuat sebelumnya. Jalur kedua, air sisa cucian dibuang
melalui saluran pembuangan limbah rumah tangga, dengan kompensasi harus membayar
iuran per bulan sebagai kontribusi untuk biaya kebersihan.

Aspek Finansial

Aspek finansial pendirian industri kerupuk jamur tiram dilakukan dengan


menggunakan asumsi-asumsi yang disesuaikan dengan kondisi pada saat studi kelayakan
dilaksanakan.
Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
14

1. Umur ekonomis adalah 10 tahun, hal ini berdasarkan atas lamanya perjanjian dan
kadaluarsa pembayaran royalti antara pihak manajemen pusat dengan Simply Fresh
Laundry cabang Kota Pangkalpinang
2. Keseluruhan sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri.
3. Tingkat suku bunga yang digunakan yaitu berdasarkan tingkat suku bunga di Bank
BCA sebesar 12 persen untuk suku bunga kredit pinjaman tahun 2013.
4. Biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan dihitung dengan mengalokasikan dana
sebesar 10% dari omset pendapatan perusahaan.
5. Arus kas dari penerimaan (inflow) berasal dari pendapatan atas jasa laundry dan dry
cleaning
6. Hasil pendapatan tiap tahun diasumsikan meningkat 10% dari tahun sebelumnya dan
peningkatan ini dimulai dari tahun ketiga karena perusahaan baru berdiri selama 2
tahun.
7. Biaya variabel diasumsikan juga meningkat 10% dari tahun sebelumnya dan
peningkatan ini dimulai dari tahun ketiga
8. Biaya tenaga kerja pada tahun pertama dan kedua jumlahnya berbeda dikarenakan
tenaga kerja yang yang berubah dan dimulai tahun ketiga, tenaga kerja sudah tetap
dan biaya tenaga kerja sudah tetap untuk tahun selanjutnya.
9. Pajak kendaraan mobil diasumsikan tetap dari tahun kedua sampai tahun kesepuluh
10. Perhitungan pajak dilakukan melalui analisis rugi laba berdasarkan undang-undang
nomor 17 Tahun 2009. Apabila laba bersih 0 sampai dengan 50 juta rupiah maka
besarnya pajak yang harus dibayarkan sebesar 10 persen dari laba bersih. Bila laba
bersih diantara 50 juta rupiah sampai 100 juta rupiah, maka pajak yang dibayarkan
sebesar 10 persen dari 50 juta rupiah ditambah sisa labanya dikalikan sebesar 15
persen. Bila nilai laba bersih diatas 100 juta rupiah maka pajak yang harus dibayarkan
sejumlah 50 juta rupiah dikalikan 10 persen ditambah 100 juta dikalikan 15 persen
ditambah dengan sisa laba yang dicatatkan dikalikan 30 persen.

Modal Investasi yang dikeluarkan oleh Owner untuk membangun bisnis laundry
waralaba ini adalah Rp250,000,000,- Sumber modal seluruh yang digunakan berasal dari
satu sumber sumber modal Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota
Pangkalpinang berasal dari modal owner.
Penentuan kelayakan suatu proyek diukur dengan kriteria yang disebut kriteria
investasi. Kri-teria kelayakan investasi pada industri kerupuk jamur tiram dilihat dari nilai
NPV, IRR, Net B/C ratio, dan BEP. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari analisis finansial
kelayakan investasi yang memban-dingkan antara manfaat dengan biaya.

Tabel 2: Hasil analisis aspek finansial

No. Indikator Nilai Keterangan


1 NPV Rp 16.505.587.- Layak karena nilai NPV (positif) > 1
2 Net B/C Ratio 1,066 Layak karena nilai Net B/C > 1
3 IRR 13,02 % Layak karena IRR > suku bunga (12%)
4 PP 6 Tahun 11 Bulan Layak
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah 2013

Berdasarkan cash flow pada dapat dianalisis kelayakan investasi industri kerupuk
jamur tiram yang meliputi NPV, Net B/C Ratio, IRR. Net Present Value (NPV) merupakan
selisih antara present value benefit dan present value biaya. Nilai NPV industri kerupuk
jamur tiram dengan discount faktor 12 persen adalah sebesar Rp 16.505.587,- nilai ini
15

menunjukkan bahwa hasil bersih (net benefit) yang diterima selama 10 tahun mendatang,
jika diukur dengan nilai sekarang adalah sebesar Rp 16.505.587,- NPV menunjukkan
angka positif, sehingga usaha dinyatakan layak.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan nilai perbandingan antara NPV yang
bernilai positif dengan NPV yang bernilai negatif. Apabila nilai Net B/C > 1, maka NPV
> 0 sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. Nilai net B/C usaha ini adalah sebesar
1,066 sehingga proyek dinyatakan layak.
Internal Rate of Return (IRR) adalah sutu nilai suku bunga yang membuat NPV
proyek sama dengan nol, atau tingkat bunga yang menunjukkan jumlah nilai sekarang
netto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi proyek. Nilai IRR industri
kerupuk jamur tiram adalah sebesar 13,02 persen. Nilai ini lebih tinggi dari suku bunga
yang berlaku, yaitu 12 persen, sehingga proyek dinyata-kan layak.
Berdasarkan perhitungan payback period, waktu yang dibutuhkan oleh Simply
Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang Kota Pangkalpinang untuk mengembalikan
modal investasi adalah 6 tahun 11 bulan.

Analisis Sensitivitas

Berdasarkan perhitungan kriteria-kriteria investasi pada, diperoleh kesimpulan


bahwa proyek layak dilaksanakan. Namun walaupun demikian, perlu pula dikaji
kelayakan proyek apabila terjadi perubahan pada beberapa parameternya, seperti harga
jual, dan biaya eksploitasinya. Pengkajian tersebut dituangkan dalam analisis sensitivitas.
Analisis sensitivtas dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Skenario satu yaitu perubahan harga bahan baku gas LPG, dimana harga LPG di
Pulau Bangka rentan terjadi perubahan. Dengan analisis skenario ini, peneliti ingin
melihat seberapa besar perubahan harga gas LPG yang masih bisa ditoleransi
perusahaan.
2. Skenario dua yaitu hasil pendapatan dan biaya pada tahun ketiga berubah meningkat
5%, 20% dan 60% disetiap tahunnya.

Tabel 3: Analisis sensitivitas skenario 1


Kenaikan NPV IRR B/C Ratio Payback Period
Harga LPG
15% Rp 4.628.067 12,29% 1,019 7 Tahun 1 Bulan 11 Hari

20% Rp 624.304 12,04% 1,002 7 Tahun 2 Bulan

21% Rp (154.847) 11.99% 0.999 -


25% Rp (3.407.520) 11,79% 0,986 -

Sumber : Hasil Penelitian, data diolah 2013

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menyatakan bahwa perubahan harga gas LPG
sangat sensitif terhadap perusahaan. Apabila harga meningkat sebesar 15%, nilai NPV
sebesar Rp 4.628.067,- angkanya masih positif sehingga perubahan ini masih bisa
diantisipasi oleh perusahaan, begitu juga halnya dengan kenaikan harga sebesar 20% nilai
NPV nya masih positif dan sebesar Rp 624.304,- dan perubahan tersebut masih bisa
ditangani oleh perusahaan. Sebaliknya, kondisi kenaikan harga LPG sebesar 21% dan
25% menghasilkan nilai NPV yang negatif, sehingga perubahan tersebut tidak bisa
diantisipasi oleh perusahaan. Apabila hal tersebut terjadi, perusahaan harus
mempersiapkan langkah-langkah stratgis untuk mengatasi masalah tersebut.
16

Tabel 4: Analisis sensitivitas skenario 2

Kenaikan pendapatan dan NPV IRR B/C Ratio Payback Period


biaya
5% Rp (127.763.339) 1.10% 0.489 -
10% Rp 16.505.587 13,02% 1,066 6 Tahun 11 Bulan
20% Rp 343.121.551 26,46% 2,372 5 Tahun 5 Bulan
60% Rp3.859.154.766 62,04% 16,44 3 Tahun 10 Bulan

Sumber : Hasil penelitian, data diolah 2013

Jika pada tahun ketiga peningkatan pendapatan dan biaya operasional meningkat
sebesar 5%, maka hasilnya perusahaan tersebut dikatakan tidak layak dari sisi aspek
keuangan karena nilai Net Present Value (NPV) menunjukkan angka negatif dan nilainya
sebesar Rp (127.763.339,-). sedangkan untuk pertumbuhan pendapatan dan biaya sebesar
20%, hasilnya perusahaan tersebut layak dari aspek keuangan karena menunjukkan Nilai
NPV positif sebesar Rp 343.121.551,- serta nilai IRR sebesar 26,46% dan waktu
pengembalian modalnya adalah 5 Tahun 5 Bulan. Untuk pertumbuhan pendapatan dan
biaya sebesar 60%, hasilnya perusahaan tersebut layak dari aspek keuangan karena
menunjukkan Nilai NPV positif sebesar Rp3.859.154.766 serta nilai IRR sebesar 62,04%
dan waktu pengembalian modalnya adalah 3 Tahun 10 Bulan.

Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman dari suatu perusahaan. Pengkajian mengenai
kekuatan dan kelemahan perusahaan bertujuan untuk mawas diri dalam menentukan
kemajuan usaha ini kedepan.

Faktor Internal Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota
Pangkalpinang

1. Strength
a. Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang mempunyai
kualitas yang sangat baik dalam hal penanganan pakaian kotor, karena perusahaan
ini menggunankan strategi franchise usaha laundry yang sudah terjamin
kualitasnya.
b. Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang memiliki
keunggulan dalam hal penanganan pakaian kotor yang cepat
c. Mempunyai program delivery service, dimana hal ini memberikan kemudahan
kepada konsumen mereka.
d. Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang memberikan
jaminan atau garansi apabila pakaian tidak bersih, untuk dicuci kembali tanpa
harus membayar kembali.
e. Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang mempunyai
keunggulan dalam hal pengemasan atau pengepakan. pengemasan yang dilakukan
dengan menggunakan pelastik yang terdapat merk perusahaan.

2. Weakness
a. Promosi atau pemasaran yang kurang. Perusahaan hanya melakukan promosi
door to door disekitar wilayah tempat usaha.
17

b. Perusahaan hanya berlokasi di gabek, tidak terdapat ditempat lain yang memiliki
prospek yang cukup baik untuk jasa laundry.
c. Harga yang ditawarkan oleh Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang
Kota Pangkalpinang cukup mahal dibandingkan beberapa pesaing.
d. Beberapa bahan baku yang digunakan bergantung pada pusat.
e. Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota Pangkalpinang terletak
dipinggiran kota,

Faktor Eksternal Simply Fresh laundry and Dry Cleaning Cabang Kota
Pangkalpinang

1. Opportunity
a. Tingkat kesibukan masyarakat yang tinggi, sehingga tidak memiliki waktu yang
cukup untuk mengurusi pakaian kotor mereka.
b. Semakin banyak pembangunan kostan mahasiswa, penginapan, perumahan dan
hotel di wilayah tersebut.
c. Cuaca yang tidak menentu, dan sering hujan. Pakaian akan sulit kering jika
dikeringkan secara manual
d. Produk tekstil yang sulit untuk dicuci secara manual

2. Threath
a. Banyak bermunculan usaha sejenis sehingga menyebabkan persaingan menjadi
kompetitif
b. Surat izin tempat usaha yang belum ada sehingga keamanan secara yuridis belum
terjamin
c. Semakin murahnya harga mesin cuci, hal ini bisa menyebabkan konsumen
membeli mesin cuci sendiri dan mencuci pakaian kotor mereka sendiri.
d. Status gedung yang digunakan masih sewa, perjanjian sewa bisa habis. Apabila
pemilik gedung tidak mau memberikan sewa kembali, maka hal ini akan
menyebabkan perpindahan lokasi usaha.
e. Inflasi dan kondisi perairan. Inflasi berpengaruh terhadap perubahan harga bahan
baku. Kondisi perairan berpengaruh terhadap pengiriman bahan baku dari pusat.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan EFAS dan IFAS
Tabel 5: IFAS

Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot X Rating Komentar


Strategi Internal
Kekuatan: Kualitas merupaka
 Kualitas cuci pakaian 0,25 4 1,00 kunci sukses
 Layanan 4 jam selesai 0,05 3 0,15 dalam pelayanan
 Cuci Bergaransi 0,10 3 0,30 suatu jasa
 Delivery service 0,05 2 0,10
 Pengepakan ekslusif 0,10 2 0,20
Sub Total 0,55 1,75
Kelemahan: Promosi dan
 Kurangnya promosi 0,15 1 0,15 ketersidaan bahan
 Kurangnya outlet di tempat lain 0,10 2 0,20 baku sangat
 Harga yang cukup mahal 0,10 2 0,20 penting dalam
 Beberapa bahan baku bergantung 0,05 3 0,15 kemajuan
pada pusat perusahaan
 Lokasi dipinggir kota 0,05 2 0,10
Sub Total 0,45 0,80
TOTAL 1,00 2,55
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah 2013
18

Dari hasil analisis pada tabel 4.6. IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor
1,75 sedangkan Weakness mempunyai 0,80.
Tabel 6: EFAS

Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot X Rating Komentar


Strategi Eksternal
Peluang : Peluang yang ada
4
 Tingkat kesibukan masyarakat yang 0,20
3
0,80 harus
tinggi 0,30 dimanfaatkan
 Semakin banyaknya pembangunan 0,10 dengan baik.
perumahan, kampus,hotel dan 3 Dimana peluang
penginapan 0,30 yang paling besar
 Cuaca yang sering hujan, sehingga 0,10 3 adalah tingkat
pencucian secara manual sulit kering 0,45 kesibukan yang
 Produk tekstil yang tergolong susah 0,15
cukup tinggi
untuk dicuci.
Sub Total 0,55 1,85
Ancaman : Ancaman dan
 Persaingan yang kompetitif 0,15 2 0,30 tantangan harus
 SITU yang belum ada 0,10 2 0,20 diperhatikan dan
 Status gedung masih sewa, perjanjian 0,10 2 0,20 menanganinya
bisa habis. 0,05 3 0,15 dengan baik
0,15
 Semakin murahnya harga mesin cuci 0,05 3 karena jika tidak
 Inflasi dan keadaan perairan di Bangka bisa merugikan
bagi perusahaan

Sub Total 0,45 1,00


TOTAL 1 2,85
Sumber : Hasil penelitian, data diolah 2013

Dari hasil analisis pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa faktor-faktor Opportunity
nilai skornya 1,85 dan faktor Threats 1,00. Selanjutnya nilai total skor dari masing-
masing faktor dapat diperinci, Strength: 1,55; Weakness: 0,80; Opportunity: 1,85 dan
Threat: 1,00.
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness dengan selisih (+)0,95 dan nilai
Opportunity diatas nilai Threat dengan nilai selisih (+)0,85. Dari hasil identifikasi faktor-
faktor tersbut, maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT. Dapat dilihat pada
gambar IV.9
Gambar 4.9 Diagram Cartesius Analisis SWOT
Opportunity (+1,85)

I. Growth
IV. Stabilitas
0,85
Weakness (-1,10)
Strength (+1,65)
0,95

III. Defence II. Diversifikasi

Threat (-1,00)
Sumber: Hasil penelitian, data diolah 2013
19

Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT


Dari diagram SWOT pada gambar 4.9 dihasilkan bahwa cabang Kota pangkalpinang ada
pada kuadran I maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Simply Fresh laundry and
Dry Cleaning adalah:
a. Melakukan strategi pertumbuhan usaha dengan cara menambah outlet baru ditempat
lain yang memiliki potensi prospek bisnis yang baik untuk jasa laundry
b. Melakukan strategi perluasan konsumen dengan cara melakukan promosi yang lebih
luas supaya calon konsumen mengetahui keberadaan usaha. Promosi yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat iklan di koran lokal dan spanduk ditempat-
tempat yang mudah dilihat oleh calon konsumen.

Dari analisis matrik IFAS dan EFAS, telah disusun pula matrik SWOT untuk
menganalisis rumusan alternatif strategi SO (Strength-Opportunity), ST (Strength-Threat),
WO(Weakness-Opportunity), dan WT (Weakness-Opportunity).

Tabel IV.9 Matriks SWOT


Strengths (S) Weakness (W)

 Kualitas cuci pakaian  Kurangnya promosi


 Layanan 4 jam selesai  Kurangnya outlet di tempat
 Cuci Bergaransi lain
 Delivery service  Harga yang cukup mahal
 Pengepakan ekslusif  Beberapa bahan baku
bergantung pada pusat
 Lokasi dipinggir kota
Opportunies (O) Strategi SO Strategi SW

 Tingkat kesibukan  Mempertahankan  Melakukan promosi yang


masyarakat yang tinggi pengepakan yang ekslusif lebih gencar untuk
 Semakin banyaknya untuk kepuasan memperkenalkan usaha
pembangunan pelanggan lebih luas
perumahan, kampus,  Membuka outlet di tempat  Berusaha untuk
hotel dan penginapan lain yang potensial meminimalkan biaya
 Cuaca yang sering hujan, produksi sehingga harga
sehingga pencucian yang ditawarkan jadi lebih
secara manual sulit kering murah
 Produk tekstil yang
tergolong susah untuk
dicuci

Threats (T) Strategi ST Strategi WT


 Persaingan yang  Strategi menjamin kualitas  Strategi promosi yang
kompetitif dan cuci garansi bisa gencar untuk menghadapi
 SITU yang belum ada mengatasi persaingan persaingan yang kompetitif
 Status gedung masih yang kompetitif  Mencari bahan baku yang
sewa, perjanjian bisa  Strategi menjamin terdekat atau memesan
habis. pakaian yang di-laundry- terlebih dahulu kebutuhan
 Semakin murahnya harga kan tidak akan rusak, beberapa bulan kedepan.
mesin cuci kalau mesin cuci biasa jika terjadi cuaca buruk,
 Inflasi dan keadaan yang digunakan di rumah perusahaan bisa
perairan di Bangka tangga akan cepat mengantisipasi ketersediaan
merusak pakaian bahan baku
Sumber : Hasil penelitian, data diolah 2013
20

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan pada empat kriteria penilaian investasi, usaha dapat
disimpulkan bahwa usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang Kota
Pangkalpinang dapat dikatakan layak. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan positif
terhadap nilai NPV sebesar Rp16.505.587,- Nilai IRR sebesar 13,02%, Net B/C Ratio
sebesar 1,066 dan payback period 6 tahun 11 bulan dengan asumsi bahwa perubahan
pendapatan dan biaya operasional meningkat sebesar 10% dari tahun ketiga sampai
tahun kesepuluh.

2. Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning cabang Kota Pangkalpinang bisa dikatakan
layak jika dilihat dari aspek non finansial.
a. Aspek pasar dikatakan layak. Usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning
Kota Pangkalpinang layak dari aspek pasar. Jika dilihat dari sisi produsen maka
produk Simply Fresh laundry and Dry Cleaning berada pasar monopilistik,
sedangkan Jika dilihat dari sisi konsumen maka produk Simply Fresh laundry and
Dry Cleaning berada pada pasar konsumen. Realisasi pendapatan dari penawaran
yang dilakukan oleh perusahaan cukup besar. Jumlah proyeksi permintaan
dengan berbagai asumsi memiliki nilai lebih besar daripada jumlah penawaran
yang dilakukan oleh Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning Kota
Pangkalpinang
b. Aspek pemasaran dikatakan layak. Target pasar dari Simply Fresh Laundry and
Dry Cleaning adalah unit keluarga. Dimana tingkat kesibukan setiap unit
keluarga yang semakin tinggi sehingga kebutuhan akan jasa laundry akan
semakin besar. Produk dari Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning memiliki
banyak keunggulan dan kualitas yang sudah terjamin.
c. Aspek teknik dan teknologi dikatakan layak. Dengan proses produksi yang
mengikuti standar mutu dari manajemen pusat ditambah lagi dengan pemilihan
teknologi yang mempunyai banyak keunggulan serta merupakan rekomendasi
dari manajemen pusat, sehingga bisa dipastikan bahwa kualitas atas produk akan
tetap sama. Untuk pengawasan kualitas produk, supervisor selalu melakukan
kontrol terhadap kualitas produk.
d. Aspek manajemen dikatakan layak. Struktur organisasi masih sederhana akan
tetapi memudahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam
usaha yang dijalankan. Deskripsi kerja yang jelas sehingga karyawan dengan
mudah akan mengetahui secara jelas tugas dan kewajiban yang akan dilakukan.
Untuk memastikan kualitas produk terjamin, maka selalu dilakukan pengendalian
yaitu proses produksi.
e. Aspek sumber daya manusia dikatakan layak. Jumlah tenaga kerja dirasakan
sudah cukup baik jika dilihat dari kebutuhan karyawan berdasarkan tugas yang
harus ditangani. Spesifikasi pekerjaan karyawan yang jelas dan karyawan yang
bekerja memenuhi spesifikasi tersebut, kebijakan rekrutmen yang cukup baik
karena untuk tugas penting memilih orang yang sudah berpengalaman, pelatihan
pegawai dilaksanakan oleh manajemen pusat sehingga informasi yang
disampaikan sesuai dengan informasi dari pusat. Kesimpulannya, usaha ini layak
untuk dijalankan jika dilihat dari aspek sumber daya manusia.
f. Aspek hukum/yuridis dikatakan tidak layak dikarena SITU (surat izin tempat
usaha) yang belum ada, tetapi sampai saat ini, pihak perusahaan masih
melakukan negosiasi untuk bisa membeli gedung yang digunakan, kemudian baru
21

bisa mengurus surat izin usaha, seharusnya perusahaan bisa tetap mengurus SITU
walaupun status gedung masih dalam status sewa, demi mendapatkan keamanan
secara yuridis.
g. Aspek lingkungan dikatakan layak dikarenakan menggunakan detergen yang
ramah lingkungan, namun untuk mengantisipasi adanya zat-zat kimia berbahaya,
perusahaan membuang air sisa cucian melalui saluran pembuangan yang telah
dibuat sebelumnya.

3. Perubahan yang terjadi selalu mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan


dan memberikan dampak terhadap perusahaan.
a. Hasil skenario 1. Perusahaan sangat sensitif terhadap perubahan harga gas
sebagai salah satu bahan baku operasional perusahaan, Perubahan harga gas
yang masih bisa diantisipasi oleh perusahaan maksimal sebesar 20% dari
harga sebelumnya. Apabila perubahan lebih dari 20%, perusahan harus
membuat strategi baru untuk mengatasi hal tersebut.
b. Hasil Skenario 2. Untuk pertumbuhan pendapatan dan biaya sebesar 5%,
hasilnya perusahaan tersebut tidak layak dari aspek keuangan karena
menunjukkan Nilai NPV negatif sebesar Rp127.763.339,- Untuk
pertumbuhan pendapatan dan biaya sebesar 20%, hasilnya perusahaan
tersebut layak dari aspek keuangan karena menunjukkan Nilai NPV positif
sebesar Rp343.121.551,- serta nilai IRR sebesar 26,46% dan waktu
pengembalian modalnya adalah 5 Tahun5 Bulan. Untuk pertumbuhan
pendapatan dan biaya sebesar 60%, hasilnya perusahaan tersebut layak dari
aspek keuangan karena menunjukkan Nilai NPV positif sebesar
Rp3.859.154.766,- serta nilai IRR sebesar 62.04% dan waktu pengembalian
modalnya adalah 3 Tahun 10 Bulan

4. Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning memiliki kekuatan berupa kualitas,
layanan 4 jam selesai, cuci bergaransi, delivery service, pengepakan ekslusif,
kelemahan perusahaanberupa kurangnya promosi yang dilakukan dan harga yang
ditawarkan cukup mahal dibandingkan beberapa pesaing. Peluang yang muncul
berupa tingkat kesibukan masyarakat yang mulai tinggi dan semakin banyak
pembangunan perumahan, penginapan dan hotel di wilayah tersebut. Ancaman
juga bisa muncul dan mempengaruhi perusahaan. Ancaman berupa persaingan
yang kompetitif, inflasi dan lain-lain.

A. Saran
1. Penelitian selanjutnya dapat menganalisis perilaku konsumen usaha Simply Fresh
Laundry and Dry Cleaning cabang Kota Pangkalpinang
2. Pengembangan usaha Simply Fresh Laundry and Dry Cleaning dengan cara
membuka lebih banyak outlet ditempat lain.
3. Melakukan promosi yang lebih gencar lagi supaya usaha diketahui dan oleh calon
konsumen. Promosi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat iklan di koran
lokal dan spanduk ditempat-tempat yang mudah dilihat oleh calon konsumen.
4. Perusahaan sebaiknya tetap megurus Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP), demi mendapatkan keamanan secara yuridis
tanpa harus menunggu untuk bisa membeli gedung.
22

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, Achmad. (2012). Analisis Sensitivitas dan Titik Impas. (http://achmad-


/amirudin21.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitas-titik-impas.html, diakses
17 Januari 2013)

Ardina, Cening. (2009). Studi Kelayakan Usaha Tani Jeruk Keprok di Kecamatan
Banjar, Kabupaten Buleleng. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.5, No.1,
Maret 2009.

Badan Pusat Statistik. (2012). Bangka Belitung dalam Angka 2012.

Burhanuddin.(2006). Studi Kelayakan Pendirian Rumah Potong Hewan di Kabupaten


Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jurnal Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
2006.

Daryanto.(2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial


Nurani Sejahtera.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasidan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota


Pangkalpinang. (2012). Data-data UKM Kota Pangkalpinang.

Harmono.(2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Score, Pendekatan Teori


Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Hartono.(2010). Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Jirachaisingh, Warun. (2007). A Feasibility Study of Launching Car Wash Business In


Bangkok, Thailand. SIU PS:SOM_MBA-2006-07

Kasmir dan Jakfar.(2012). Edisi Revisi Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana

Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.259/MPRKep/7/1997


Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.

Mulyono, Sri. (2007). Riset Operasi Edisi Revisi. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba.

Purwoko dan Yandra Arkenan. (2012). Kelayakan Industri Kerupuk Jamur Tiram di
Kabupaten Bogor. Kumpulan Jurnal IPB.J.Tek. Ind. Pert. Vol. 13(3), 83-91.

Rahman, Arif. (2011). Business Plan & Market Analisys. Yogyakarta: Media Pressindo.

Rangkuti, Freddy.(2012). Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Jakarta: Gramedia


PustakaUtama.

. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sihite, Richard. (2000). Laundry and Dry Cleaning. Surabaya: SIC


23

Siswanto. (2007). Operations Research Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Suliyanto.(2010). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Andi

Susilowati, Kartika Dewi Sri. (2006). Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan usaha. Jurnal
Ilmu-ilmu sosial, ISSN 1858-2265. Vol.2, No.1

Tim SMEDA-PUNJAB. (2008). Pre Feasibility Study of Laundry and Dry Cleaning.
Pakistan. PREF-78/March, 2008/REV 2

Tunggal, Amin Widjaja dan Hadi Setia Tunggal.(2010). Akuntansi dan Manajemen
waralaba. Jakarta: Harvarindo

Umar Husein. (2009). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi 3. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

You might also like