You are on page 1of 7

PENYESUAIAN DIRI REMAJA DARI KELUARGA SINGLE PARENT

(Studi Di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam)

JURNAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Oleh:

MUHAMMAD IKHSAN
NPM:09060187

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015

0
PENYESUAIAN DIRI REMAJA DARI KELUARGA SINGLE PARENT
(STUDI DIKELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM)

Oleh:

Muhammad Ikhsan*

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the observation of the author in the Village of Black
Stump Dadok Padang seen that the authors are interested in doing research on adolescent
adjustment of single parent families with the environment or with himself. Objective: (1) The form
of adjustments adolescents from single parent families with itself in the Village Dadok Black
stumps. (2) The form of adolescent adjustment of single parent families with the environment in
the village Dadok Black stumps.
The author Gives the title of this paper entitled "Adolescent Adjustment Single Parent
Families". (Studies in the Village Dadok stumps Black).
This research was conducted with a qualitative descriptive approach. As for the key informants in
the study were: 2 teens and 2 parents, as well as supporting informers 4 people consisting of peers,
neighbors, Mr. RT and RW pack. The research of data were collected through observation
interviews. Engineering Data management using data reduction, the data presentation, summary
and analysis of data.
Based on the results of research, adolescent adjustment of single parent families were
found: (1) Adjustment adolescents from single parent families with himself. Adolescent
relationships with parents re-harmonic (2) adolescent adjustment of single parent families with
Reviews their surroundings. Close Reviews their relationships with peers and improve. From the
results of this research was recommended to: (1) Young, that adolescents from single parent
families can adjust to Reviews their families and communities. (2) Parents, to Broaden and as an
input to the parent. (3) Society, is expected to help oversee Reviews their development
Latar Belakang Masalah dengan “adolescence” yang berasal dari
Manusia dalam rentang kata dalam bahasa latin “adolescere”
kehidupan mengalami periode (kata bendanya adolescentia = remaja ),
pertumbuhan dan perkembangan. Salah yang berarti tumbuh menjadi dewasa
satu perkembangan yang dialami atau dalam perkembangan menjadi
individu adalah perkembangan pada dewasa Desmita (2005:189).
masa remaja. Masa remaja adalah tahap Perkembangan lebih lanjut
yang datang setelah masa kanak-kanak istilah adolescence sesungguhnya
terakhir. Monks (2001:190) memiliki arti yang luas, mencakup
membedakan masa remaja atas empat kematangan mental, emosional, sosial
bagian, yaitu: (1) masa pra-remaja atau dan fisik. Pandangan ini didukung oleh
pra-pubertas (10-12 tahun), (2) masa Hurlock (1991:9) yang menyatakan
remaja awal atau pubertas (12-15 bahwa secara pisikologis remaja adalah
tahun), (3) Masa remaja pertengahan suatu usia dimana individu menjadi
(15-18 tahun) dan (4) masa remaja akhir terintegrasi ke dalam masyarakat
(18-21). dewasa, suatu usia dimana anak tidak
Remaja sebagai periode merasa bahwa dirinya berada di bawah
tertentu dari kehidupan manusia tingkat yang lebih tua melainkan.
merupakan suatu konsep yang relatif Merasa sama, atau paling tidak sejajar.
baru dalam kajian psikologi. Di negara- Memasuki masyarakat dewasa ini
negara Barat istilah remaja dikenal

1
banyak aspek afektif lebih atau kurang menyelesaikan urusan kita memengaruhi
dari usia pubertas. kita dan memengaruhi mereka.
Remaja merupakan masa transisi Penyesuaian diri dengan
dan kelanjutan dari masa kanak-kanak lingkungan kemampuan untuk membuat
dalam menuju tingkat kematangan hubungan yang memuaskan antara orang
sebagai persiapan untuk mencapai dan lingkungan. Lingkungan disini
kedewasaan. Kemajuan perkembangan mencakup semua pengaruh kemungkinan
yang dicapai dalam masa remaja dan kekuatan yang melingkupi individu,
merupakan keberhasilan di masa dewasa. yang dapat mempengaruhi kegiataannya
Sebagai suatu proses transisi masa remaja untuk mencapai ketenangan jiwa dan raga
ditandai dengan berbagai perubahan dalam kehidupan. Lingkungan jika kita
dalam aspek-aspek, fisik, intelektual dan memerinci mencakup tiga segi yaitu (1)
sosial. Mohammad Surya (2003:176). lingkungan alam, (2) lingkungan sosial
Hal ini sesuai dengan salah satu (3) manusia sendiri.
tugas perkembangan masa remaja yang Lingkungan alamiah adalah alam
tersulit yaitu yang berhubungan dengan luar dan semua yang melingkungi
penyesuaian sosial. Melalui komunikasi individu yang vital dan alami, seperti
dapat tercapainya proses remaja, dimana pakaian, tempat tinggal, makanan, dan
komunikasi merupakan proses sebagainya Lingkungan sosial dan
penyampaian dan penerimaan lambang- kebudayaan adalah masyarakat
lambang yang mengandung arti baik yang masyarakat di mana individu itu hidup,
memperoleh informasi maka tercapai termasuk anggota-anggotanya, adat
hubungan timbal balik yang diinginkan . kebiasaannya, dan peraturan-peraturan
Dalam perkembangan kehidupan sosial yang mengatur hubungan masing-masing
remaja, ditandai dengan gejala individu antara satu sama lain.
meningkatnya pengaruh teman sebaya Aspek ketiga dari lingkungan
dalam kehidupan mereka. Sebagaian adalah diri (the self), tempat individu
besar waktu dihabiskan untuk harus mampu berhubungan dengannya
berhubungan atau bergaul dengan teman dan seyogianya mempelajari: bagaimana
sebaya. Remaja memerlukan ruang yang cara mengaturnya, menguasainya, dan
besar untuk melakukan penyesuaian diri mengendalikan keinginan serta
dengan diri sendiri masyarakat tuntunannya apabila tuntutan dan
lingkungan sosial mereka. Menurut James keinginan tersebut tidak patut atau tidak
F.Calhoun dan Joan Ross Acocella (Sobur masuk akal.
2003:526) mendefenisikan penyesuaian Menurut Woodwarth (Sobur
diri sebagai interaksi yang kontiniu 2003:527) pada dasarnya empat jenis
dengan diri sendiri dengan orang lain dan hubungan antara individu dan
dunia sekitarnya di lingkungan tempat lingkungannya, yaitu (1) individu dapat
berada. bertentangan dengan lingkungan, (2)
Penyesuaian diri sendiri Calhoun individu dapat menggunakan
dan Acocella (1990:13) yaitu jumlah lingkungannya, (3) individu dapat
keseluruhan dari apa yang telah ada pada berpatisipasi (ikut serta) dengan
anda: tubuh anda, perilaku anda, dan lingkungannya, dan (4) individu dapat
pemikiran serta perasaan anda adalah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
sesuatu yang anda hadapi setiap detik Keluarga atau orang tua
anda. Adapun orang lain, menurut merupakan lingkungan sosial pertama
Calhoun dan Acocella (Sobur 2003:256), bagi individual, dimana sebelum mereka
jelas bahwa mereka berpangaruh besar berinteraksi dengan orang lain.
pada kita, sebagaimana kita juga Keberadaaan orang tua mempunyai arti
berpangaruh besar pada kita, sebagaimana penting dalam perkembangan sosial
kita juga berpengaruh besar terhadap remaja. Keterikatan dengan orang tua
mereka. Sama juga, dunia kita pada masa remaja dapat membantu
penglihatan dan penciuman serta suara kompetensi sosial dan kesehjateraan
yang mengelilingi kita saat kita sosialnya, seperti tercermin dalam ciri-ciri

2
harga diri, penyesuain emosional dan berkomunikasi di rumah dengan ibunya
kesehatan fisik. karena ibu MJ harus bekerja untuk
Sebaliknya ketidakutuhan menafkahi anak-anaknya karena
suatu keluarga sangat mempengaruhi membesarkan anaknya secara sendirian
perkembangan sosial dalam dan ibu MJ harus bisa beperan ganda
penyesusaian diri anggotanya terutama menjadi sosok seorang ibu dan seorang
anak-anak keluarga single parent . ayah di dalam keluarga hal ini membuat
Single parent adalah orang tua dalam hubungan yang tidak harmonis dalam
satu keluarga yang tinggal sendiri yaitu keluarganya. Masalah psikologis pun
ayah saja atau ibu saja. Orang tua muncul dari remaja ini merasa depresi
tunggal dapat terjadi karena perceraian, dan frustasi minder dengan teman
atau karena salah satu meninggalkan sebayanya karena tidak adanya sosok
keluarga karena salah satu meninggal seorang ayah di dalam keluarganya.
dunia. Kejadian itu dapat menimpa Melihat teman-temanya yang memiliki
siapa saja, baik muda maupun tua dalam keluarga yang utuh adanya ibu dan ayah
kondisi ayah meninggal dunia sehingga di dalam keluarga. Konsep diri negatif
ibu menyendiri bersama seluruh pun muncul di dalam diri MJ dia lebih
anggota keluarganya atau ibu meninggal suka melamun dan menyendiri.
dunia sehingga ayah menyendiri Beberapa orang tua terkadang terlalu
bersama dengan keluarganya. Dalam sibuk dengan pekerjaannya terutama
keadaan seperti itu orang tua tunggal dalam keluarga Single Parent seorang
dihadapkan pada kenyataan dan ibu harus bisa memberikan perhatian
tantangan untuk melakukan berbagai yang lebih kepada anaknya yang sudah
tugas dan fungsi keluarga sendirian. remaja karena seorang anak juga
Keluarga dengan orang tua memerlukan rasa kasih sayang yang
tunggal mempunyai situasi dan kondisi lebih dari orang tua .
yang khas yang mungkin berbeda Berdasarkan latar belakang
dengan keadaan keluarga utuh. Situasi masalah di atas penulis tertarik
itu akan membawa berbagai melakukan penelitian tentang
kemungkinan munculnya berbagai penyesuain diri dilihat perilaku dalam
masalah, termasuk masalah-masalah penyesuaian diri remaja dari keluarga
psikologis, Mohammad Surya (2003 : single parent dengan lingkungan
230) . ataupun dengan dirinya sendiri untuk
Berdasarkan observasi yang menciptakan hubungan yang harmonis
penulis lakukan di Jalan Perumdam dalam kehidupannya. Maka penulis
Kelurahan Dadok Tunggul Hitam memberikan judul skripsi ini dengan
kepada remaja yang memiliki keluarga judul “Penyesuaian Diri Remaja dari
single parent. Wawancara saya lakukan Keluarga Single Parent“. (Studi di
Pada tanggal 16 sampai 18 Juli 2013 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam).
kepada MJ yang menceritakan
masalahnya karena ayahnya sudah lama Fokus Penelitian
meninggal. Ibu MJ sibuk bekerja untuk Berdasarkan identifikasi masalah diatas
membiayai sekolah anaknya. Masalah maka Fokus Penelitian dalam penelitian
psikologis muncul dari remaja ini ini adalah:
karena tidak adanya keutuhan dalam 1. Bentuk Penyesuaian Diri Remaja
keluarga. Sementara teman-temannya dari Keluarga Single Parent dengan
yang lain memiliki keluarga yang utuh. Dirinya Sendiri di Kelurahan Dadok
Ini yang membuat MJ tidak bisa Tunggul Hitam.
melakukan penyesuaian dirinya sendiri, 2. Bentuk penyesuaian diri remaja dari
keluarga dan lingkungan teman keluarga single parent dengan
sebayanya. lingkungannya di Kelurahan Dadok
Berdasarkan hasil observasi Tunggul Hitam.
dan wawancara yang penulis lakukan Rumusan Masalah
kepada MJ kurangnya kasih sayang Berdasarkan Identifikasi masalah di
dari orang tua dan jarangnya MJ atas, maka rumusan masalah penelitian

3
ini adalah “ Bagaimana penyesuaian langsung yaitu :Teman sebaya,
diri remaja dari keluarga Single Parent? tetangga, Pak RT dan Pak RW

Metedologi Penelitian Teknik Keabsahan Data


Untuk mendapatkan data yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan dibutuhkan dalam penelitian ini maka
kualitatif dengan menggunakan metode penulis menggunakan teknik
deskriptif. Lokasi penelitian ini terletak di observasi dan wawancara:
Kelurahan Dadok Tunggul Hitam terdiri dari a. Wawancara Mendalam (in depth
8 Rukun Warga (RW) dan 28 Rukun interview)
Tetangga (RT). Pemilihan informan b. Observasi
dilakukan dengan teknik purposif sampling.
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan Teknik Pengolahan Data
dalam penelitian ini maka penulis Pengelolaan data dalam penelitian
menggunakan teknik observasi dan ini menggunakan model interaktif dari
wawancara Teknik tersebut meliputi langkah Miles dan Hoberman. Teknik tersebut
– langkah sebagai berikut:Reduksi Data meliputi langkah – langkah sebagai
adalah setelah data penelitian ini terkumpul berikut:
dan untuk menghindari agar tidak a. Reduksi Data .
tertumpuk tumpuk dan memudahkan dalam b. Penyajian Data
mengelompokkan serta dalam c. Kesimpulan
menyimpulkan perlu dilakukan reduksi data
dapat memberikan gambaran yang lebih Hasil Penelitian
tajam tentang hasil penelitian. Penyajian 1. Bentuk Penyesuaian Diri Remaja
Data merupakan proses pemberian dari keluarga Single Parent dengan
sekumpulan informasi yang sudah disusun Dirinya Sendiri di Kelurahan Dadok
memungkinkan penarikan kesimpulan. Tunggul Hitam
Analisis data merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang Berdasarkan pelaksanaan wawancara
diperoleh dari hasil wawancara, catatan yang dilakukan tentang pengalaman
lapangan, dan dokumentasiInforman para remaja single parent .dan peran
penelitian adalah orang yang dimanfaatkan baru sebagai orang tua single parent.
untuk memberikan informasi tentang situasi Hasil penelitian ini memunculkan
dan kondisi latar penelitian Moleong Lexy gambaran atau fenomena pengalaman
(2002:90). Pemilihan informan dilakukan perilaku remaja . Bab ini terdiri dari 2
dengan teknik purposif sampling. Yaitu bagian, bagian pertama menceritakan
penarikan informan secara sengaja yang secara singkat gambaran karakteristik
bertujuan untuk mengumpulkan informasi partisipan yang terlibat dalam penelitian
penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. ini. Dengan informan kunci 2 remaja
terdiri dari orang-orang yang terkait yaitu : dan 2 orang tua single parent Adapun
hasil yang diperoleh sebagai berikut:
1. Informan Kunci adalah orang yang betul- Berdasarkan hasil wawancara dengan
betul memahami permasalahan yang informan kunci dan didukung dengan
diteliti. Yang menjadi informan kunci informan tambahan prilaku remaja di
dalam penelitian ini adalah orang yang rumah tidak lari dari aturan-aturan yang
terlibat langsung . Yaitu: diberikan, walaupun terkadang orangtua
Remaja dan Orang tua dari RT 3 RW 4 membesarkannya sendirian, dari 2 orang
a. Remaja keluarga Single Parent remaja ini remaja laki-laki yang
sebanyak 2 orang. memang agak nakal karena orang tua
b. Orang tua dari keluarga Single Parent yang sibuk dan jarang berkomunikasi di
sebanyak 2 orang rumah. Remaja perempuan yang
c. Informan non kunci ( orang-orang pendiam sulit bergaul dengan teman
yang dianggap mengetahui semenjak ayahnya meninggal sering
permasalahan yang diteliti ) mengurung diri di kamar .
meskipun dia tidak terlibat secara

4
Perilaku remaja laki-laki di rumah Tunggul Hitam. Hasil oberservasi yang
memang sulit dikontrol karena orangtua dilakukan bahwa penyesuaian diri
sibuk diluar rumah namun begitu remaja yang berasal dari keluarga single
perilaku-perilaku anak yang melanggar parent komunikasi yang dilakukan
aturan-aturan yang bertentangan dengan dengan Orang Tua tentang persepsi
nilai-nilai agama tidak dilanggar, namanya pergaulan sesama teman.
anak laki-laki terkadang pulang larut Hasil wawancara dengan orang tua
malam, namun perilaku-perilaku yang tentang perilaku remaja laki-laki di
merugikan dirinya tidak pernah dilakukan rumah Jika diperhatikan pergaulan
, paling perilaku yang sulit dikontrol remaja sehari-hari dengan teman-teman
adalah merokok, perilaku merokok sulit perilaku tidak ada yang menyimpang
untuk dihentikan. atau kearah yang negative contohnya
Perilaku remaja perempuan , sering norkoba, minum-minuman keras,
melamun dan mengurung diri dikamar, barang kali perilaku yang kurang baik
semenjak kepergian ayahnya perilaku dalam berkendaraan dia senang ngebut
mulai berubah, dulunya anak ini periang, dan ugal-ugalan, saya selaku orangtua
suka berbicara, remaja ini memang dekat sudah sering menasehati karena takut
dengan ibunya, semenjak orangtuannya anak saya kecelakaan.
tiada remaja ini menjadi pribadi yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
penutup diri. Remaja perempuan informan kunci dan informan tambahan
berkomunikasi dengan ibunya agak sulit kedekatan teman sebaya berjalan
karena ibunya sangat sayang sering dengan cukup baik karena remaja laki-
menghibur dan mengajak berbicara kalau laki sangat mudah bergaul dengan
sedang mengalami masalah. teman sebaya karena dia anak yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan mudah akrab dengan temannya .Remaja
beberapa informan di atas diketahui jarang berselisih paham dengan
bahwa penyesuaian diri remaja temannya karena sangat akrab dengan
perempuan dengan lingkunganya agak temannya yang lain meskipun remaja
sulit sebab kebanyakan dari informan agak sedikit nakal. Pengaruh teman
banyak yang pendiam dan jarang keluar sebaya sangat besar bagi remaja laki-
rumah, pada umumnya mereka lebih laki karena sangat dekat dengan
banyak menghabiskan waktunya di dalam temannya .
rumah.
Selanjutnya cara peneliti menjajaki Kesimpulan
masalah yang dialami oleh kedua orang Berdasarkan hasil dan analisis data
remaja memang diakui remaja -laki lebih penelitian yang telah dilakukan, maka
terbuka dalam menceritakan masalah yang dapat diperoleh kesimpulan yang
dialami dengan orang tuanya . ayahnya berhubungan dengan perilaku remaja
sangat menyayanginya meskipun dia anak yang memiliki orang tua tunggal (single
yang cukup nakal ,tapi dia anak yang parent), antara lain sebagai berikut:
sangat sopan walaupun jarang Dalam hal ini subjek melakukan
berkomunikasi di rumah karena orang tua perilaku menyimpang dari beberapa
yang sibuk. orang remaja merokok, keluar malam,
dan senang menyendiri dan pendiam.
2. Bentuk Penyesuaian diri Remaja dari Hasil temuan menggambarkan
Keluarga Single Parent dengan bahwa informan lebih senang di dalam
Lingkungan di Kelurahan Dadok rumah dari pada bergaul dengan teman-
Tunggul Hitam teman dilingkunganya, penyesuaian diri
dengan teman sebaya agak sulit, sebab
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan lebih senang bermain di dalam
informan kunci dan didukung dengan rumah dari pada bergaul dengan teman-
informan tambahan yang dilakukan temannya, sebab remaja ini sulit
tentang bentuk penyesuaian diri remaja menyesuaikan diri dengan lingkungan
dari keluarga single parent dengan dengan teman sebayanya.
lingkungan di Kelurahan Dadok

5
Kesulitan ini disebabkan karena Pemuka masyarakat meski ikut berperan
kurangnya kepercayaan diri untuk serta dalam mengawasi dan melihat anak
beradaptasi dengan teman-teman anak remaja yang dari keluarga single
dilingkungannya terkadang, tidak parent . Dalam lingkungan masyarakat itu
adanya rasa percaya diri dengan dirinya sendiri pemuka masyarakat harus bisa
sendiri. Penyesuaian diri juga dapat menjadi orang tua sekaligus pembimbing
diartikan sebagai suatu penguasaan dan jika anak anak remaja single parent
kematangan emosional. Kematangan membutuhkan bimbingan dan dorongan
emosional maksudnya ialah secara untuk mereka sehingga mereka bisa
positif memiliki respon emosional yang menjadikan pemuka masyarakat sebagai
tepat pada setiap situasi. Dengan tempat bimbingan yang bisa mereka
demikian, dapat disimpulkan bahwa jadikan panutan selain orang tua mereka.
penyesuaian diri adalah usaha manusia 4. Peneliti Selanjutnya
untuk mencapai keharmonisan pada diri Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
sendiri dan lingkungan. dapat memperdalam teori yang
dipergunakan dan mengembangkan
Saran penelitian mengenai perilaku remaja.
Berdasarkan hasil dan analisis data Diharapkan juga dapat mengembangkan
penelitian, maka saran yang diajukan oleh variabel penelitian yang berbeda, misalnya
penulis terhadap penelitian ini, adalah mengenai subjective well being remaja
sebagai berikut: yang memiliki orang tua tunggal. Ada
1. Remaja baiknya peneliti seharusnya mencoba
Bagi remaja diharapkan untuk dapat menggunakan metode penelitian
mengurangi perilaku menyimpang agar kuantitatif.
tidak membahayakan dirinya dan orang KEPUSTAKAAN
lain. Dengan cara mengontrol diri dan
mengalihkannya ke hal-hal yang lebih Alvita.C. 2008. Konseling Keluarga,
berguna. Remaja juga diharapkan lebih Bandung: PT Eresco
bisa membuka diri pada orang lain jika Choplin,J.P. 2004. Kamus lengkap
memiliki masalah dan tidak mudah Psikologi, Jakarta,:Raja Grafindo Persada.
terpengaruh dan terhasut, karena rayuan,
paksaan dari orang lain. Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan,
2. Orang Tua Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Orang tua tunggal (single parent) yang
memiliki anak remaja, diharapkan untuk Hasan, Marwisni. 2013. Psikologi dan
melihat masa perkembangannya dan Konseling keluarga: Global
memberikan penjelasan dan pengertian Digital.
agar tidak terpengaruh oleh faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi masa Hartono, Agus dan Sunarto. 1999.
perkembangan dan kepribadiannya. Bagi Perkembangan Peserta Didik,
masyarakat umum, diharapkan untuk Jakarta : PT Rineka Cipta,
dapat membantu mengawasi masa
perkembangannya, agar pada masa Moleong.J. Lexy. 2002. Metodologi
perkembangannya merasa sama dengan Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
remaja yang memiliki keluarga yang utuh. Rosda Karya.
Bukannya mengejek, mempengaruhi atau
menjauhi hanya karena remaja tersebut
memiliki satu orang tua.
3. Pemuka Masyarakat

You might also like