You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

SELF MANAGEMENT PROGRAM OF CLIENT WITH ARTRITIS


LITERATURE REVIEW

Hesti Platini1, Indra Maulana2 , Udin Rosidin3


Dosen Univeritas Padjadjaran Bandung2
Email : hesti.platini@gmail.com

ABSTRACT

Osteoarthritis is a chronic disease that is common in the elderly and may recur and take place so that
it can lead to progressive joint destruction during the client does not maintain regular lifestyle. Hence
the need for an integrated program such as Self-Management that involves the client in arthritis
management, decisions on the handling and treatment, so that the client actively participate in the
management of the disease.The purpose of this literature review is to explain to the client's self-
management of arthritis based on scientific research journal literature sources related.The method
used in the writing of this literature review is surf the internet from Proquest databases, Google
Scholar, Medscape and EBSCO using keywords Self-Management of, programs, and arthritis. Data
were obtained, systematically arranged and conducted a discussion.Self-Management of the program
is an effective way to prevent a decrease in motor activity and physical disability in the elderly,
especially the client, so the client can improve the quality of life better. Advanced research related to
self-management program on the client arthritis and community-based services can be applied to this
program in Indonesia in particular.

Keywords: Self-Management, Program, Arthritis

Received: Januari 2018 Revised: Januari 2018 Published: 1 Februari 2018

PENDAHULUAN penyebab yang mendasari arthritis dan


Arthritis adalah peradangan pada sendi kondisi rematik lainnya (arthritis and other
dan dapat merubah posisi tulang dengan rheumatic conditions (AORC)) (CDC,
disertai pembengkakan, sakit, kekakuan 2012). Di Indonesia arthritis merupakan
dan dapat menyebabkan pergerakan penyakit tertinggi sebagai penyakit
terbatas (Barnet, 2007). Jenis arthritis gangguan sendi dikalangan masyarakat.
yaitu Reumatoid Arthritis. Reumatoid Hal tersebut menyebabkan Indonesia
Arthritis dapat kambuh apabila klien tidak menjadi negara tertinggi yang memiliki
menjaga pola hidupnya seperti : stres, kasus penyakit sendi dibanding negara
tidak berolahraga, terpapar udara dingin, Asia lain. Prevalensi Arthritis di Indonesia
dan tidak menjaga makan-makanan yang menurut Riskesdas (2013) merupakan
sehat (Mayer et al, 2007). penyakit sendi berdasarkan tenaga
kesehatan di Indonesia yaitu 11,9 % dan
Kasus Arthritis di dunia semakin berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7 %
meningkat prevalensinya terutama di untuk kategori penyakit tidak menular.
kawasan Afrika dan Asia. Pada tahun Angka ini didominasi klien perempuan
2004 di Amerika penyakit musculoskeletal untuk usia serangan 30 tahun keatas.
dan diantaranya arthritis menjadi penyakit
tertinggi. Arthritis menyebabkan kematian Artritis adalah penyakit autoimun kronik
selama periode 20 tahun terakhir dengan yang menyebabkan persendian mengalami
7
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

nyeri, peradangan, sehingga terjadi Manajement, program, dan arthritis. Data


pembengkakan dan dapat menyebabkan yang didapatkan, disusun secara sistematis
deformitas sendi yang progresif, dan dilakukan diskusi atau pembahasan.
menyebabkan kecacatan atau disabilitas
bahkan dapat menyebabkan kematian HASIL DAN PEMBAHASAN
(Candra, 2009). Untuk itu dibutuhkan self- Arthritis adalah suatu kondisi kronis yang
management yang tepat agar menurunkan mempengaruhi 10% dari populasi dunia,
angka kecacatan dan penurunan dan menajdi peringkat kedua setelah
produktivitas serta menurunkan penyakit kardiovaskular untuk penyakit
permasalahan pelayanan kesehatan. yang dialami lansia (CDC & CRA, 2008).
Bentuk yang paling umum dari arthritis
Salah satu untuk menurunkan angka adalah osteoartritis (OA), rheumatoid
kekambuhan yaitu dengan memodifikasi arthritis (RA), fibromyalgia (FM), dan
gaya hidup agar mencegah kekambuhan asam urat (Arthritis Foundation 2008,
klien dengan gejala arthritis. Program Smeltzer & Bare 2005). Pada kondisi
yang dapat dilakukan untuk menangani normal ekstermitas dapat bergerak tanpa
angka kekambuhan dan sudah terbukti nyeri dan tidak adanya peradangan serta
yaitu self-management arthritis. Sebagai kaku sendi. Reaksi setiap individu berbeda
tenaga kesehatan, perawat berperan karena adanya masa serangan, yaitu ada
penting dan perlu menerapkan program ini yang sembuh pada serangan pertama,
agar angka disabilitas klien dapat namun ada yang sampai mengalami
dikurangi, terutama lansia karena kerusakan sendi.
mengalami penurunan fungsi tubuh dan
dapat meningkatkan angka kualitas hidup Klasifikasi arthritis yang umum yaitu
lebih baik. osteoarthritis (OA)yang merupakan
degeneratif dan rematoid arthritis (RA)
Tujuan dari penulisan literature review yaitu arthritis yang bersifat autoimun.
ini yaitu untuk menjelaskan program Osteoarthtritis (OA) ditandai adanya

self-management pada klien arthritis peraangan (synovial inflamation dan


hyperplasia (peradangan)) serta hilangnya
berdasarkan pada sumber literatur
degenerasi tulang rawan artikular,
jurnal penelitian ilmiah terkait.
sclerosis tulang subschondral, dan
METODE PENELITIAN pembentukan osteofit. Perubahan ini
Metode yang digunakan dalam penulisan sering menyebabkan rasa sakit, kehilangan
literature review ini adalah penelusuran mobilitas dan fungsi otot, pembatasan
internet dari database Proquest, google dalam aktivitas sehari-hari, dan penurunan
Scholar, Medscape dan EBSCO dengan kualitas hidup (Hochberg, et al, 2001)
menggunakan kata kunci Self- Osteoarthritis selain autoimun juga dapat

8
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

disebabkan karena penuaan. Sedangkan Penelitian menunjukan bahwa dengan


Rheumatoid arthritis adalah salah satu melakukan latihan fisik, serta melalui
peradangan sendi yang dan terjadi pada pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
kedua sendi (Hump, 2001). Dan tidak status kesehatan sangat berpengaruh
tergantung faktor usia. terhadap angka penurunan kekambuhan
arthritis (Julie, 2006, Bredland et al,
Faktor pencetus arthritis kambuh yaitu 2011). Intervensi yang dapat dilakukan
aktivitas, program diit yang tidak tepat, yaitu dengan latihan aktivitas,
dan pola hidup yang tidak sehat dan status penegtahuan program diit, dan
ekonomi sosial yang rendah (Barllow, peningkatan program latihan untuk
2004). Arthritis merupakan penyakit meningkatkan status kesehatan yang
autoimun sehingga dapat terjadi karena menyebabkan kekambuhan, serta
infeksi dan berkaitan dengan keadaan memodifikasi lingkungan. Manajemen
lingkungan, serta cuaca. Bahkan faktor yang baik pada klien dengan arthritis
sosial ekonomi berpengaruh terhadap dapat mencegah penyakit semakin
angka kejadian arthritis. Untuk itu klien memburuk, mencegah deformitas, serta
denga sosial ekonomi rendah perlu mencegah kecacatan (Arthritis foundation,
diperhatikan. Arthritis merupakan 2008).
penyakit kronik yang biasa dialami lansia
Program Self-Management Arthritis
dan dapat kambuh serta berlangsung
Self-managemenet yaitu proses pergeseran
progresif sehingga dapat menyebabkan
budaya dalam mengambil suatu keputusan
kerusakan sendi selama klien tidak
pada proses terapi dan dahulu lebih
menjaga pola hidup secara teratur. Pada
didominasi oleh dokter. (Smith et al,
kondisi arthritis berat, arthritis
2007). Self-management melibatkan klien
menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik
sendiri dalam proses pengambilan
(Depkes RI, 2004).
keputusan terhadap intervensi. Dalam
studi literatur didapatkan menunjukan
Manajemen arthritis yang sering dilakukan
program penanganan klien arthritis, yang
yaitu dengan pemberian terapi obat-obatan
meliput program self-management
seperti pemberian anti imflamasi
arthritis (ASMP), self management
(peradangan) dan anti nyeri. Manajemen
education arthritis. Program self-
arthritis yang dibutuhkan bukan hanya
management akan meningkatkan tanggung
farmakologi saja, akan tetapi non-
jawab terhadap keterlibatan diri sendiri
farmakologi sangat dibutuhkan.
untuk memecahkan masalah kesehatan
Manajemen arthritis yaitu diantaranya
secara mandiri.
pengontrolan berat badan, konseling
aktivitasa dan pendidikan kesehatan
(NHIS, 2010)
9
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

Julie et al (2006) melakukan penelitian menentukan tindakan yang tepat (Van,


mengenai self-management arthritis 2010).
(ASMP). Self-management yang
Penelitian Juli et al (2006) mengenai
dilakukan yaitu memberi pendidikan
program self-management arthritis
mengenai informasi tentang arthritis yang
(ASMP) yang dilakukan yaitu dengan
memberikan gambaran mengenai prinsip
memberikan pendidikan self-management
manajemen diri, olahraga yang tepat,
pada pasien dengan arthritis dan penelitian
manajemen gejala kognitif (misalnya
ini juga dilakukan dengan memberikan
mengenal gangguan, visualisasi dan
buku panduan mengenai arthritis
guided imagery) depresi, diet nutrisi,
(Helpbook arthritis). Kemudian hasilnya
komunikasi dengan keluarga. Program ini
dievaluasi dengan memberikan kuesioner
melibatkan pengaturan tujuan yang
kepada partisipan setelah dilakukan
realistis untuk dicapai agar angka
intervensi.
kekambuhan dapat ditekan dan kualitas
hidup klien dengan penyakit arthritis lebih
Langkah-langkah yang dipilih untuk
baik (Julie, 2006). Penelitian ini juga
evaluasi setelah dilakukan self-
dilakukan dengan memberikan buku
management arthritis dalam studi
panduan mengenai arthritis (Helpbook
komunitas orang-orang dengan arthritis
arthritis) dan kemudian hasilnya
diantaranya yaitu dengan Health Belief
dievaluasi dengan memberikan kuesioner
dan informasi berhubungan dengan
kepada partisipan.
perawatan diri arthritis (misalnya durasi
penyakit) yaitu dengan menggunakan
Bredland (2011) menyebutkan program
skala arthritis self-efficacy (ASE Scale).
self-management yang dapat ditempuh
Skala ACE digunakan untuk mengetahui
yaitu dengan program berupa intervensi
gejala nyeri dan berbagai aspek gejala
dan pendidikan komprehensif pada klien.
yang dirasakan. Setelah dilakukan
Penelitian yang sudah dilakukan
program self-management arthritis
menunjukan bahwa program self-
(ASMP) yaitu menunjukkan kemampuan
management pasien arthritis berpengaruh
yang lebih besar dirasakan untuk
dalam meningkatkan persepsi kondisi
mengontrol berbagai aspek arthritis
klien, kontrol penyakit, meningkatkan
termasuk nyeri (Julie et al, 2006).
perilaku kesehatan yang berhubungan
dengan status kesehatan, dan
Instrumen lain untuk menentukan ASMP
perubahan penggunaan sumber daya
dengan Tekhnik Behavioral Cognitive
kesehatan. Pendidikan merupakan
yaitu pengkajian perawatan diri yang
komponen yang sangat penting untuk
berbentuk latihan, diet, serta psikologis.
program self-management. Karena
Instrumen Behavioral Cognitive ini
keterlibatan klien untuk pengobatan akan

10
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

digunakan oleh Arthritis Care di Stanford positif terhadap peningkatan kualitas


(Lorig, 2000). Intervensi ASMP pada hidup (Julie, 2006).
klien arhtritis efektif merubah perilaku
KESIMPULAN
kesehatan, dan meningkatkan status
Dari review literature yang telah
kesehatan secara mandiri (Julie et al,
dilakukan dapat diambil kesimpulan
2006). Untuk mengetahui fungsi status
bahwa dengan self-management benar-
pasien dengan arthritis setelah program
benar diberikan tangung jawab untuk
self-managment arthritis (ASMP) yaitu
mengontrol status kesehatan dan
dengan menggunakan instrumen HAQ
pengobatannya. Oleh karena itu perlu
(Health Assessment Questionnaire). Hasil
dilakukan penelitian lanjutan terkait
dari studi terkontrol acak bahwa pada 4
program self-management pada klien
bulan intervensi, ASMP efektif dalam
dengan arthritis yang berada di komunitas
meningkatkan persepsi kontrol (self-
maupun pelayanan untuk mengetahui
efficacy arthritis), penggunaan teknik self-
keefektifan self-management terhadap
management (manajemen gejala kognitif,
efikasi diri serta kualitas hidup klien
komunikasi dengan dokter, rutin olahraga)
dengan arthritis. Program self-manajement
dan status kesehatan (kelelahan, cemas,
merupakan cara yang cukup efektif untuk
depresi dan positif mood), perilaku
mencegah penurunan aktivitas gerak dan
kesehatan setidaknya dipertahankan dalam
kecacatan fisik pada klien terutama lansia,
jangka panjang dan dilakukan secara
sehingga klien dapat meningkatkan
mandiri (Julie et al, 2006). Akan tetapi
kualitas hidup lebih baik.
untuk nyeri tidak bisa dihilangkan namun
hanya manajemen pengurangan nyeri saja
DAFTAR PUSTAKA
yang dapat dilakukan (Julie et al, 2006).
Deyle, D.G., Allison, C.S., Matekel, L.R.,
Ryder, G.M., Stang, M.J.,
Self-management arthritis dapat
Gohdes,D. D., Hutton, P. H.,
mempengaruhi persepsi dan kebiasan
Henderson, E. N., Garber B. M.,
perawatan diri serta meningkatkan status
(2005). Physical Therapy
kesehatan klien dengan arthritis
Treatment Effectiveness for
(Mathilde, 2006). Menurut Turned dan
Osteoarthritis of the Knee: A
Lindrot (2008) self-management arthritis
Randomized Comparison of
ini sangat efektif untuk klien dengan
Supervised Clinical Exercise and
arthritis karena dapat mempengaruhi
Manual Therapy Procedures
usaha klien untuk meningkatkan derajat
Versus a Home Exercise Program.
kesehatan dengan keterlibatan klien
Phys Ther. 2005;85:1301–1317
dengan pilihan terapi secara mandiri. Self-
Fransen, M, McConnell, S., & Bell, M.
management dapat meningkatkan usaha
(2002). Therapeutic exercise for

11
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

people with osteoarthritis of the on clinical and functional


hip or knee: a systematic review. outcomes following total knee
J Rheumatol, 29: 1737–45. arthroplasty: a randomized active-
Hochberg, M, C, Altman, R, D, Brandt, K, controlled clinical study. Health
D, Clark, M, C, Dieppe, P, A, and Quality of Life Outcomes
Griffin, M, R, et al. (1995). 2014, 12:68
Guidelines for the Medical Perlman AI, Ali A, Njike VY, Hom D,
Management of Osteoarthritis. Davidi A, et al. (2012) Massage
Arthritis Rheum, 11: 1535–40. Therapy for Osteoarthritis of the
Hoeksma, H, L, Dekker, J, Ronday, H, K, Knee: A Randomized Dose-
Herring, A, Van Der Lubbe, N., Finding Trial. PloS ONE 7(2):
et al. (2004). Comparison of e30248.
Manual Therapy and Exercise doi:10.1371/journal.pone.003024
Therapy in Osteoarthritis of the 8
Hip: A Randomized Clinical Razek, A.R., and Shenouda, M. M.,
Trial. Arthritis & Rheumatism (2014). Efficacy of Mulligan's
(Arthritis Care & Research), Mobilization with Movement on
51(5): 722–729. Pain, Disability, and Range of
Kappetijn, O., Trijffel, V. E., Lucas, C. Motion in Patients with Knee
(2013). Efficacy of passive Osteoarthritis: A Randomized
extension mobilization in addition Controlled Pilot Study. Indian
to exercise in the osteoarthritic Journal of Physiotherapy &
knee: An observational parallel- Occupational Therapy. January-
group study. The Knee 21 (2014) March 2014, Vol. 8, No. 1
703–709 Reid DA, McNair PJ (2011): Effects of a
Lee, J.H., Park, J.H., Chae,Y., Song-Yi six week lower limb stretching
Kim, Kim,N. S., Kim, T.S. programme on range of motion,
(2008). Tai Chi Qigong for the peak passive torque and stiffness
quality of life of patients with in people with and without
knee osteoarthritis: a pilot, osteoarthritis of the knee. New
randomized, waiting list Zealand Journal of Physiotherapy
controlled trial. Clinical 39(1)05-12.
Rehabilitation 2009; 23: 504–511 Sled, A.E., Khoja, L., Deluzio, J.D.,
Moeller,M.A., Behrens,M., Finze, S., Olney, J.S., Culham, G.E..(2010).
Bruhn, S., Bader, R., and Effect of a Home Program of Hip
Mittelmeier, W. (2014). The Abductor Exercises on Knee Joint
effect of continuous passive Loading, Strength, Function, and
motion and sling exercise training Pain in People With Knee

12
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 18 Nomor 1 Februari 2018

Osteoarthritis: A Clinical Trial. Rheumatology 2007;46:1712–


Physical Therapy Volume 90 1717.
Number 6 Yılmaz, H, Polat, H, A, D, Karaca, G,
Y. Bulthuis, K. W. Drossaers-Bakker, E. Küçükşen, S., & Akkurt, H, E.
Taal, J. Rasker, J. Oostveen, P. (2013). Effectiveness of Home
van’t Pad Bosch, F. Oosterveld, Exercise Program in Patients-with
and M. van de Laar (2007). Knee Osteoarthritis. Eur J Gen
Arthritis patients show long-term Med, 10(2): 102-107. Tersedia:
benefits from 3 weeks Intensive www.ejgm.org/upload/sayi/24/EJ
Exercise Training (IET) directly GM-00680.pdf. (Diakses: Tanggal
following hospital discharge. 5 November 2014)

13

You might also like