You are on page 1of 103

HSC 2011 Part A Blok 3.

1 Research 1

HSC 2011 PART A BLOK 3.1 RESEARCH


WEEK 1
General Introduction to Research Design 3
Research Problem, Conceptual Framework, and Hypothesis 6
Observational Study 9
Tutorial: Steps in Research 12
WEEK 2
Introduction to Research Ethics 17
Descriptive Statistics 20
Probability & Statistical Distribution 22
Ethical Clearance and Informed Consent 25
Diagnostic Test Study 28
Tutorial: Report from Office Research Integrity (News Letter, 2004, 12(2)) 31
WEEK 3
How to Write Thesis Proposal 36
Evidence-Based Medicine 38
Application of Molecular Biology Techniques in Biomedical Research 40
Introduction of Basic Medical Research 42
Research Design: Quasi Experimental 44
Tutorial: Basic Medical Research 48
WEEK 4
Ethical Issues and Misconduct in Research 51
Research on Drugs Efficacy and Safety 53
Reliability and Clinical Disagreement 58
Data Collections and Questionare Development 61
Good Clinical Practice 65
Tutorial: Clinical Research 67
WEEK 5
Good Laboratory Practice 68
Risk Assessment and Measurement Causation 70
Bias Control 71
Dissemination of Research Result 73
Tutorial: Cause and Effect Relationship 75
WEEK 6
Health Technology Assessment 80
Qualitative Research Methods 82
Cara Pengumpulan Data Metode Kualitatif 84
Qualitative Data Analysis 88
Health Outcome Research 90
Tutorial: Why Diabetic’ Patients Perceived Smoking Was Not A Risk Factor For Its Complication 92
Kumpulan Catatan Lecture Statistika Blok 3.1 96
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 2

Week 1: Steps in Research


•Explain definition, characteristic and type of research
•Explain definition of research method
•Understand research steps
•Understand the basic research method (identification and formulation of research questions, conceptual
framework and hypothesis, research method, population and sample, sampling, sample size, data analysis,
hypothesis testing and conclusion)
•Understand various research designs
•Understand advantages of research

Overview
Blok 3.1 (dr. Osman Sianipar)
 Learning objective akan ditulis pada tiap week di hsc, jadi gak usah ditulis lagi ya 
 Untuk kegiatan akademik kita ada 37 lecture, 13 praktikum (3x EBM, 5x Biostatistic, 5x Metodologi Penelitian)
 Assessment:
1. Block Examination (80%)  ada 100 soal (week 1 10, week 2 10, week 3 20, week 4 25, week 5
20, dan week 6 15)
2. Praktikum (20%)  EBM 5%, Biostatistic 5%, dan Metodologi Penelitian 10%
Skills Lab Tahun ke-3 (dr. Widyandana)
 3.1  ukur anthropometri (buat statistik)
 3.2-3.3  ke LSM untuk praktek edukasi dan konseling
 3.5-3.6  ke Puskesmas jadi latihan ngadepin pasien gitu
 OSCE ada 6 stase (@ 20 menit): 4 IPM (IPM general, IPM eye/ent, IPM neuro dan konseling materinya bisa DM
tipe 2, asma, KB, hipertensi, TBC, dll), Bedah minor, dan Emergency (cateter atau IV line)
EBM
 Pertemuan pertama: kita dapet skenario, terus nentuin PICO (Population/Problem, Intervensi, Comparison, and
Outcome)  Clinical Question  cari di EBM source (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed,
http://highwire.stanford.edu/ , http://www.thecochranelibrary.com/view/0/index.html)  catat keyword dan
jumlah hasil pencarian per step (bisa pake sinonim, truncation, kriteria inklusi, kriteria eksklusi)  kalo udah
dapet disimpen deh hehe...
 Pertemuan kedua: critical appraissal kayak di buku praktikum
 Pertemuan ketiga: presentasi , jangan lupa print juga presentasinya.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 3

Research Methodology
 Kalo yang ini penjelasannya lebih rinci di lecture ya, jadi ini kita kayak latihan penelitian gitu, tapi tertulisnya aja
belum sampe melakukan penelitiannya jadi gimana cara cari masalah yang baik sampe penyajian hasil, yang jelas
hasil akhirnya kita ada outline untuk proposal penelitian.

General Introduction to Research Design


Lecturer Content Author
dr. Osman Sianipar, Concept of research design and importance of appropriate design, Sarastiti
DMM, M.Sc, Sp.PK (K) Introduction of quantitative study (observational and experimental study), Alifaningdyah
Introduction of qualitative study, The Use of research design

Sewaktu mbaca judulnya mungkin kita gak ada bayangan ya, ini lecture mau dibawa kemana sih? kok
rasanya lecture di blok 3.1 ini hampa, kayaknya sama semua isinya gitu.. Hehe. Supaya gak salah arah, nanti saya
jelasin lecture ini sesuai dengan content yg ada di buku praktikum aja ya.

Penelitian dan Sistematika Penyusunan Penelitian - Merupakan alat bagi peneliti untuk dapat
Sebelum masuk ke desain penelitian sendiri, mengontrol berbagai variabel yang berperan
ada perlunya kita mengetahui pengertian dari dalam suatu penelitian
penelitian itu sendiri. Secara etimologi, penelitian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali Sesuai dengan tujuan lecture menurut buku
dan search berarti mencari). Sehingga research berarti praktikum, maka akan saya bahas sedikit mengenai
mencari kembali. Tuckman mendefinisikan penelitian penelitian kuantitatif dan kualitatif karena sepertinya
sebagai suatu usaha yang sistematis untuk juga akan dibahas di lecture yang lain.
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. a. Metode Penelitian Kuantitatif
Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah- Metode penelitian kuantitatif adalah metode
langkah tertentu. penelitian yang sifatnya induktif. Artinya, penelitian
Sementara sistematika dasar penyusunan dengan metode kuantitatif berangkat dari sebuah
penelitian dimulai dari penentuan problem/rumusan teori. Metode penelitian ini sering kali digunakan
masalah -> hipotesa-> prediksi -> tes/analisa data -> untuk menguji dan membuktikan kebenaran suatu
interpretasi -> hasil dan kesimpulan. Ketika tidak teori.
didapatkan hasil yang valid dan sesuai maka alurnya Di antara penelitian kualitatif dan kuantitatif,
kembali ke hipotesa lagi. penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih
Dalam menyusun suatu penelitian, harus objektif dan ilmiah. Hal ini disebabkan oleh metode
memenuhi validitas dan feasibilitas yang seimbang. pengambilan dan pengolahan data yang tidak
Validitas merupakan derajat kebenaran kesimpulan melibatkan interpretasi subjektif penelitinya. Oleh
yang ditarik dari sebuah penelitian dan menentukan karena hal inilah metode penelitian kuantitatif lebih
kelayakan sebuah penelitian. Kalau penelitiannya gak lazim digunakan dalam ilmu pasti.
valid, penelitian tersebut bisa dibilang gagal. Data pada metode penelitian kuantitatif
Sedangkan feasibilitas adalah kelayakan dilakukannya diperoleh dengan cara mengambil sejumlah sampel
penelitian sesuai dengan kemampuan peneliti. Jadi yang dianggap cukup representatif dari jumlah
jangan sampai penelitian tersebut terlalu gampang populasi yang ada. Setelah itu, kelompok sampel
atau terlalu sulit untuk dilakukan oleh peneliti. diberi perlakuan khusus, biasanya berupa pemberian
Pengertian dan Peran Desain Penelitian angket, obat, terapi atau eksperimen. Hasil perlakuan
Ternyata research design (tema lecture kita tersebut kemudian diolah secara statistik dan
kali ini) tuh memiliki andil besar loh supaya kita bisa menghasilkan hasil penelitian berupa angka-angka.
tahu protocol dalam menyusun kerangka penelitian Contoh : penelitian deskriptif dan analitik.
yang benar. Jadi research design ini adalah b. Metode Penelitian Kualitatif
strategi/metode kita dalam menyusun suatu Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian mulai dari perumusan masalah sampai penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada
kesimpulan untuk menjawab pertanyaan dari metode ini, penelitian sebuah fenomena berangkat
peneliti. Gak cuman perang yang membutuhkan dari data yang ada, bukan dari teori. Jadi fokus
strategi, nyusun penelitian pun harus ada strateginya penelitian kualitatif bukan pada pembuktian sebuah
juga..  teori yang sudah ada. Adapun landasan teori biasanya
Dalam garis besar, desain penelitian memiliki 2 sekadar digunakan sebagai penopang fokus penelitian.
kegunaan yang amat penting dalam keseluruhan Bidang ilmu yang banyak menggunakan metode
proses penelitian, yakni : penelitian kualitatif adalah ilmu sosial dan ilmu-ilmu
- Merupakan sarana bagi peneliti untuk lain yang membutuhkan studi kasus, seperti ilmu
memperoleh jawaban terhadap pertanyaan psikologi. Pada metode penelitian kualitatif, data
penelitian biasanya dikumpulkan melalui kegiatan wawancara,
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 4

observasi, pelibatan langsung si peneliti, dan diskusi. faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu
Hasil data lapangan diolah dalam bentuk ringkasan pasca melahirkan di daerah Bantul.
fakta, bukan angka-angka statistik. Oleh karena itu - Jenis-jenis penelitian deskriptif diantaranya
hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti adalah : 1. Survey (Survei); 2. Case Study
terhadap suatu fenomena, didukung dengan beberapa (Studi Kasus); 3. Corelation Study (Studi
teori yang relevan. Korelasi); 4. Comparative Study (Studi
Dengan demikian, di antara penelitian kualitatif Perbandingan); 5. Prediction Study (Studi
dan kuantitatif, penelitian kualitatif memang terkesan Prediksi); 6. Evaluation Study (Studi Evaluasi)
lebih subjektif. Adapun hasil penelitiannya tidak dapat b. Penelitian analitik,
digeneralisasi. Artinya, hasil sebuah penelitian Peneliti berupaya mencari hubungan antara
kualitatif tidak bisa diaplikasikan kepada data yang variabel satu dengan variabel lainnya. Jadi ada
berbeda ruang dan waktu. kelompok pembandingnya, misalnya
Contoh penelitian kualitatif adalah penelitian perbandingan antara kelompok perlakuan (yang
tentang suatu suku di pelosok Indonesia. Penelitian diberi terapi obat) dengan kelompok kontrol
dilakukan dengan melakukan pengamatan dan (yang diberi placebo). Pada penelitian ini
observasi langsung terhadap kehidupan suku tersebut dilakukan analisis terhadap data, sehingga pada
selama waktu yang telah ditentukan, juga dengan cara penelitian analitik selalu diperlukan hipotesis
mewawancarai kepala suku. yang harus diformulasikan sebelum penelitian
Desain Penelitian di bidang Kesehatan dimulai untuk divalidasikan dengan data empiris
Klasifikasi desain penelitian kedokteran/kesehatan yang dikumpulkan. Penelitian analitik inilah yang
secara umum dibagi menjadi: sering diaplikasikan pada penelitian di bidang
1. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian : kedokteran, misalnya untuk menguji obat baru,
- Penelitian klinis untuk membandingkan terapi tertentu, dan lain-
- Penelitian lapangan lain. Penelitian analitik ini dibagi menjadi :
- Penelitian laboratorium 1.) Penelitian observational : peneliti hanya
2. Berdasarkan pada waktu mengobservasi, alias mengamati saja. Jadi
- Penelitian transversal/sewaktu/tidak peneliti tidak memberikan perlakuan sama
ada follow up (cross sectional): sekali. Penelitian ini dibagi lagi menjadi 3 :
prospektif atau retrospektif a. Case control. Penelitian ini merupakan jenis
- Penelitian longitudinal/ada follow up : penelitian retrospektif. Pada studi ini
prospektif atau retrospektif dilakukan identifikasi subjek (kasus) yang
3. Berdasarkan pada substansi telah terkena penyakit (outcome/efek),
- Penelitian dasar kemudian ditelusur secara retrospektif ada
- Penelitian terapan atau tidaknya faktor resiko yang berperan.
4. Berdasarkan ada atau tidaknya analisis Untuk kelompok kontrol harus dipilih
hubungan antar variabel subjek dari populasi dengan karakteristik
- Penelitian deskriptif sama dengan kasus, bedanya kelompok
- Penelitian analitik kontrol ini tidak menderita penyakit atau
5. Desain khusus kelainan yang diteliti.
- Uji diagnostik Misal : mencari hubungan
- Analisis survival kontrasepsi oral dgn kejadian kanker
- Meta analisis payudara. Outcome/ efek: kanker payudara,
Pada penelitian di bidang kesehatan, desain yang exposure/ faktor resiko: kontrasepsi oral.
sangat sering digunakan yaitu yang berkaitan dengan Karena mencari outcome terlebih dahulu
ada atau tidaknya analisis hubungan antar variabel, baru mencari exposure, maka dicari dulu
yaitu penelitian deskriptif dan analitik. wanita-wanita yang terkena kanker
a. Penelitian deskriptif, payudara, baru ditelusur ke belakang siapa
yaitu peneliti hanya melakukan deskripsi saja dari kelompok wanita tersebut yg
mengenai fenomena yang ditemukan tanpa menggunakan kontrasepsi oral (biasanya
adanya kelompok pembanding. Jadi pada saat menggunakan data rekam medis).
membuat penelitian, kita hanya mengamati b. Cohort. Berlawanan dengan studi kasus-
suatu kasus dalam populasi tertentu saja, tanpa kontrol yang mulai dengan identifikasi efek,
harus membandingkan dengan kejadian di pada penelitian kohort yang diidentifikasi
tempat lain dan hasil pengamatan disajikan apa lebih dahulu adalah faktor resiko atau
adanya, tidak diperlukan hipotesa, pengukuran penyebabnya, kemudian sekelompok subjek
maupun analisis. Misalnya survey morbiditas dan diikuti secara prospektif selama periode
mortalitas, atau gambaran klinis dari suatu tertentu untuk menentukan terjadi atau
penyakit tertentu. Contoh: penelitian tentang tidaknya efek. Sebagian subjek tersebut
secara alamiah akan mengalami pajanan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 5

terhadap faktor resiko tertentu, sebagian - Perbedaan bakteri vaginal pada pasien yang
lainnya tidak. Subjek yang terpajan faktor menggunakan kontrasepsi oral dengan yang
resiko menjadi kelompok yang diteliti, tidak menggunakan,
sedang subjek yang tidak terpajan menjadi - Beda proporsi pemberian ASI pada Ibu yang
kelompok kontrol. Kedua kelompok bekerja dan tidak bekerja
tersebut kemudian diikuti selama masa 2.) Penelitian Eksperimental. Sering pula
tertentu untuk kemudian ditentukan disebut studi intervensional, yaitu penelitian
apakah telah terjadi efek atau penyakit yang yang digunakan untuk mencari hubungan
memang akan diteliti. sebab akibat. Dibanding studi observasional,
Contoh : karena exposure/faktor studi eksperimental ini mempunyai kapasitas
resiko dicari terlebih dahulu, jadi asosiasi yang lebih tinggi. Pada penelitian ini
dikumpulkan kelompok wanita yang subjek benar-benar diberikan
menggunakan kontrasepsi oral kemudian perlakuan/intervensi, lalu kemudian dilihat
diikuti selama kurun waktu tertentu (misal 5 outcomenya.
tahun ke depan). Setelah 5 tahun, kemudian Studi eksperimental bisa dilakukan di tiga
didata siapa saja dari kelompok wanita tempat yaitu :
tersebut yang mengalami kanker payudara. - Klinik : biasanya melihat efektivitas
Selain studi kohort prospektif juga obat atau cara terapi pada pasien di
dikenal studi kohort retrospektif. Pada klinik
desain ini peneliti mengidentifikasi faktor - Lapangan : dilakukan dalam bentuk
resiko dan outcome/efek yang keduanya intervensi di komunitas, misal
sudah terjadi dimasa lampau. Analisis yang intervensi berupa pemberian bubuk
digunakan sama dengan kohort prospektif. abate terhadap angka kejadian DBD
Contoh : jadi terlebih dahulu dikumpulkan - Laboratorium : hampir mirip klinik,
kelompok wanita yang menggunakan namun bahan uji biasanya berupa sel
kontasepsi oral lima tahun yang lalu, lalu atau spesimen atau bahkan hewan
kemudian dilihat outcome yang terjadi coba.
setelah penggunaan 5 tahun kemudian. a. Randomized Control Trial (RCT). Yaitu
Bedanya dengan case control, kalau case penelitian klinis yang sudah diujicobakan
control melihat outcome dulu baru ke manusia. Disini benar-benar
ditelusuri faktor resikonya di masa lalu, dilakukan intervensi pada subjek yang
sedangkan kohort retrospektif melihat diteliti dengan memberikan dua
faktor resikonya di masa lalu terlebih perlakuan, pemberian
dahulu baru kemudian melihat outcome zat/obat/perlakuan tertentu pada
yang terjadi di masa lalu juga. Sehingga kelompok pembanding dan pemberian
outcome yang terjadi pada subjek placebo pada kelompok kontrol.
bermacam-macam, bisa kanker payudara, Penelitian ini dikatakan randomized
kanker cervix, kanker ovarium, karena yang karena perlakuan diberikan secara acak,
kita amati faktor resiko nya terlebih dahulu. tidak pandang keluarga, teman, atau
(mudah2an gak bingung yaa) bulu(?) untuk mengacak apakah subjek
c. Cross Sectional. Peneliti melakukan mendapat obat atau placebo. Dikatakan
observasi atau pengukuran variabel pada controlled karena semua dikendalikan
saat saat tertentu,satu kali saja sehingga oleh peneliti.
tidak ada follow up/tindak lanjut dari b. Quasi Experimental. Secara pengertain,
pengukuran yang dilakukan. Desain ini quasi experimental adalah penelitian
dapat digunakan pada penelitian deskriptif dimana peneliti hanya memiliki sebagian
maupun analitik. Nantinya hasil penelitian control terhadap variable independent,
ini hanya berupa prevalensi. dan sampel penelitian tidak dilakukan
Contoh penelitian cross sectional randomisasi.
deskriptif (tidak menggunakan kelompok Contoh : Penelitian terhadap
pembanding) : keberhasilan hasil operasi appendicitis
- Prevalensi wanita yang menggunakan dengan berbagai macam teknik operasi.
kontrasepsi oral di Jakarta, Disini perlakuan dilakukan oleh dokter
- Presentase bayi yang mendapatkan ASI ahli dan subjeknya pun merupakan
eksklusif di komunitas pasien yang mengalami appendicitis.
Contoh penelitian cross sectional analitik Jadi tentu saja peneliti tidak memiliki
(ada kelompok pembanding) andil besar terhadap variabel.
Error dalam Penelitian
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 6

Kegunaan dalam menggunakan desain penelitian yang


tepat adalah untuk mencegah terjadinya eror dalam Sources :
penelitian. Eror dalam penelitian sendiri dibagi - Sastroasmoro, Sudigdo. 2011. Dasar-dasar
menjadi 2 yaitu : Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung
a. Eror sistematik/bias. Eror yang disebabkan oleh Seto
berbagai faktor yang secara sistematis - MSC, Research Dept. 2012. Tinta Emas:
mempengaruhi hasil pengukuran. Contohnya Torehkan Prestasi tanpa Henti. Yogyakarta :
adalah salah dalam menentukan rancangan FK UGM
penelitian, kriteria paparan/outcome, waktu - Nasir,Abd. 2011. Buku Ajar Metodologi
(misal waktu observasi terlalu pendek sehingga Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
belum muncul outcome yang diharapkan), serta Media
kriteria subjek penelitian (umur, jenis kelamin, - Slide dr. Osman sianipar
tingkat keparahan penyakit) - Cakul HSC 2009 oleh Mas Dimas Wirawan W
Eror sistematik ini dapat diminimalisir dengan
memilih desain/metode penelitian yang tepat. Alhamdulillah, selesai juga cakul lecture ke3
b. Eror acak/random. disebabkan oleh faktor- ku ini. Ternyata aku masih bertahan menjadi
faktor yang secara acak/random berpengaruh penulis hsc. Ufufufufu.... Untuk lecture kali ini,
pada suatu variable sepanjang proses maaf ya kalau ndak sesuai slide atau ndak
pengukuran sampling. Contoh: misalnya suasana lengkap. Soalnya pas ngeliat slidenya jujur aku
hati (mood) orang yang ngukur hasil penelitian. malah bingung mau nerangin apa. Jadi nanti
misalnya pas lagi ngukur pake penggaris karena kalau ada kata2 di slide yang memang nggak aku
grogi trus tangannya gemeter maka hasilnya jadi tulis karena toh hanya akan aku copas, dilihat di
gak valid. Hehe. slidenya sendiri aja ya..
Random Error ini dapat diminimalisir dengan Hua,blok 3.1 yg GJ. Senang bertemu dgn klp
menggunakan uji statistik yang tepat. 25.Hehe
Lima langkah untuk meminimalisir random error : TASK
1. Standardizing the measurement methods in an 1. Apa itu desain penelitian? Apa perannya?
operations manual 2. Bagaimana klasifikasi penelitian bidang
2. Training & certifying the observer kedokteran? Mana yang sering dipakai?
3. Refining the instrument 3. Apa itu penelitian deskriptif? Jelaskan jenis-
4. Automating the instrument jenisnya!
5. Repeating the measurement 4. Apa itu penelitian analitik? Jelaskan jenis-
Tujuh langkah untuk meminimalisir sistematic error : jenisnya!
1-5 sama kayak yg di atas 5. Apa saja jenis error dalam penelitian? Bagaimana
6. Calibrating the instrument mencegah masing-masing jenis error?
7. Blinding

Research Problem, Conceptual Framework, and Hypothesis


Lecturer Content Author
Prof. dr. Iwan Importance of research in health and medical sciences, How to formulate Hilma Tsurayya
Dwiprahasto, PhD proper research question, conceptual framework, and hypothesis.

Memasuki blok 3.1, blok penelitian, kita sudah harus memikirkan skripsi kita mau seperti apa. Langkah awal penelitian
adalah menentukan apa yang jadi judul di atas. Bagaimana caranya? Semoga tulisan ini bisa membantu kita.

Alasan-alasan tertentu kenapa kita harus meningkatkan wawasan mengenai fenomena yang kita
melakukan penelitian, antara lain: menjawab amati.
pertanyaan, mencari hubungan antara 2 variabel atau RESEARCH QUESTION (RQ)
lebih, menguji hubungan antar variabel, mengetahui Research Question adalah pertanyaan
kebijakan yang harus dibuat, dan untuk menjelaskan penelitian. Definisi panjang pertanyaan penelitian
mengapa suatu kejadian bisa terjadi. adalah pertanyaan yang jelas dan tidak ambigu
Penelitian itu apa? Sebelum masuk blok ini, sehingga bisa dijawab dengan penelitian. RQ juga
jujur saya nggak punya bayangan. Research is counting menggambarkan tujuan apa yang kita cari secara
or observing. Secara singkat begitu pengertiannya. singkat dalam satu kalimat tanya. Untuk membuat RQ
Kalo mau ngapalin yang panjang, boleh saya kasih. yang baik, kita tidak bisa hanya berkhayal saja. Kita
Penelitian adalah proses sistematik dalam bisa membuatnya setelah kita mengolahnya lewat
mengumpulkan data dan menganalisisnya untuk informasi2 yang kita dapatkan dari sumber-sumber
seperti: teori-teori yang ada, pengalaman pribadi,
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 7

pengamatan, isu terkini, dan menyelami literatur- jadi isinya malah sampel, populasi, randomisasi,
literature. intervensi dll hal ini tidak sesuai dengan konsep
Nah, sekarang RQ yang baik itu seperti apa? pembuatan CF, kalo kerangka desain penelitian masuk
RQ yang baik itu harus mengandung unsur bab III yang metodologi penelitian itu.
FINER Mengapa CF harus dibuat?
- Feasible : memungkinkan untuk dilakukan, 1. Mengekspresikan alur logis suatu penelitian. CF
syaratnya : cukup subjek, cukup uang, cukup alat, dibuat sedemikian rupa sehingga
cukup waktu, cukup ahli, dan managable. inputprosesoutcome bisa terbaca dengan
- Interest : menarik bagi peneliti, kalau misal peneliti jelas dan bisa dilaksanakan dengan lebih mudah.
gak tertarik bisa-bisa ntar dia menyerah tengah
jalan atau malah melanggar asas penelitian.
- Novel : baru (tidak basi dan lagi nge-in), sehingga
bisa menerima atau menolak penemuan
sebelumnya, melanjutkannya sampai melakukan
hal baru.
Penelitian yang sama sekali baru namanya
penelitian orisinal, Penelitian yg mengulang
penelitian terdahulu disebut penelitian replikatif.
Penelitian replikatif dibolehkan jika peneliti ingin
menguji konsistensi hasil penelitian terdahulu
(misal penelitian yang terdahulu menguji validitas
rapid test dibandingkan gold standard parasitogical
test untuk screening malaria pada populasi di 2. Menggambarkan hubungan antar variabel dalam
daerah endemis, lha yang replikatif ini menguji hal penelitian
yang sama dengan populasi yg berbeda misal
populasi di daerah non-endemis.) ATAU penelitian
terdahulu masih ada kekurangan di metodologi,
pelaksanaan, analisis, atau simpulan sehingga
penelitian replikatif ini ditujukan untuk
meningkatkan validitas dari penelitian sebelumnya.
- Ethics : tidak keluar dari nilai etis, sehingga aspek
do no harm, respectful dan safety bisa terpenuhi
baik
- Relevant : sesuai terhadap scientific knowledge,
kebijakan klinis dan kesehatan, tata laksana pasien,
dan arah kemajuan penelitian (sebagai dasar untuk
penelitian selanjutnya) 3. Mempresentasikan faktor-faktor yang telah
Contoh RQ yang kurang baik: a. Tidak dapat terbukti berperan dalam menentukan arah
diuji secara empiris (ex: Should abortion be legal?), b. penelitian
Terlalu general jadi inti masalahnya terlalu luas (ex:
Treatment of alcohol and drug abuse)
Syarat penulisan RQ: a. Disusun dalam
kalimat tanya sehingga masalah penelitian lebih
terfokus, spesifik, dan tajam; b. Substansi yang
dimaksud bersifat khas (ex: Does the use of vitamin
increase immunologic status’ of malnourished
children?) pertanyaan tersebut kurang khas kita tidak
tahu vitamin apa yg diberikan, parameter dari status
immunologinya apa, dan malnourished jenis apa; c.
Jika ada banyak pertanyaan penelitian sebaiknya
masing-masing dituliskan terpisah. 4. Menggambarkan berbagai faktor yang bisa
CONCEPTUAL FRAMEWORK (CF) mempengaruhi outcome
Conceptual framework adalah kerangka
konsep. The definition of conceptual framework is the
system of concepts, assumptions, expectations,
beliefs, and theories that supports and informs your
research. Jadi dia adalah diagram keterkaitan antar
variabel, kesalahan dari pembuatan CF ini kebanyakan
peneliti malah membuat kerangka desain penelitian
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 8

Kriteria hipotesis yang baik:


- Sederhana
- Spesifik dan tidak ambigu
- Dibuat sebelum pengumpulan dan analisis data.
Jika hipotesis dibuat setelah melihat data maka
disebut hipotesis a posteriori atau posthoc, ini
hipotesis yg tidak bagus.

5. Mempresentasikan alur sistematik suatu


penelitian

Hipotesis dibagi 2:
1. Null Hypothesis (H0) : There is no association
between the predictor of interest and the
outcome of interest in the target population
2. Alternative Hypothesis (HA / H1) : There is an
association between the predictor of interest
and the outcome of interest
Bagaimana membuat CF yang benar? Contoh: Apakah obat A lebih efektif daripada
1. Tentukan the magnitude of problems obat B dalam menurunkan tekanan darah?
2. Tentukan RQ sesuai masalah yang dipilih  H0 yang bisa dibuat dari RQ tersebut  H0 :
3. Cari referensi yang relevan setelah RQ dibuat μ1 = μC  artinya efektivitas obat A sama
4. Lalu mulai buat CF. Kita bisa memulainya dari dengan obat B dalam menurunkan tekanan
variable dulu. Variable mana yang mau jadi darah, hal ini tidak menunjukkan point of
variabel independent, dependent, dan juga interest.
variabel perancu (confounding variable)  HA yang bisa dibuat dari RQ tersebut  HA :
5. Hubungkan variabel-variabel itu. Bentuknya μ1 > μC  artinya obat A lebih efektif
kurang lebih seperti MIND MAP ya. daripada obat B dalam menurunkan tekanan
Komponen CF: darah. Ini menjadi point of interestnya,
 Variabel Independent (mempengaruhi sehingga bisa menjawab pertanyaan di atas.
independent)  Setelah HA sudah kita tentukan kita bisa
 Variabel Dependent (dipengaruhi dependent) membuat H0 tambahan untuk menolak H A
 Variabel Moderator (variabel lain yg memperkuat tersebut.
atau memperlemah pengaruh independent kpd H0 : μ1 < μC  obat A kurang efektif daripada
dependent) obat B
 Variabel intervening atau antara (variabel H0 : μ1 ≠ μC  artinya obat A tidak sama
moderator yang tidak dapat diamati, diukur atau efektif daripada obat B tapi tidak tahu mana
dimanipulasi) yang lebih efektif.
 Variabel kontrol (dikendalikan atau dianggap  Catatan : μ1 : kelompok intervensi (obat A) ;
tetap) μC : kelompok kontrol (obat B)
HIPOTESIS Alternative hypothesis dibagi lagi menjadi 2:
Hipotesis adalah jawaban sementara atas 1. One-tailed : arah hubungannya spesifik,
pertanyaan penelitian yang kita buat, sebelum berdasarkan prior experience, literatur, atau
melakukan penelitian. Hiipotesis bisa dibuat relevansi klinis (RECOMMENDED) contoh : HA : μ1
berdasarkan literatur yang sudah dibaca atau prediksi > μC  artinya obat A lebih efektif daripada obat
berdasarkan kondisi terkini. Hipotesis bisa B
dicantumkan bisa juga tidak, tergantung jenis dan 2. Two-tailed : arah hubungannya tidak spesifik,
desain penelitiannya. Biasanya untuk penelitian lebih konservatif, membutuhkan lebih banyak
kualitatif dan deskriptif, hipotesis tidak dicantumkan. kasus untuk menggeneralisasikan hasill analisis
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 9

statistik. Contoh : H0 : μ1 ≠ μC  artinya obat A (ONGISNADE)


tidak sama efektif daripada obat B TASK
Membuat alternative hypothesis bisa dari 3 sisi: 1. Apa itu research question? Jelaskan kriteria
- Non-directional hypothesis : association, not dan syaratnya!
causal 2. Apa itu conceptual framework? Jelaskan
- Directional : menambah A dan B, mengurangi A & fungsi, cara pembuatan, dan komponen!
B 3. Apa itu hipotesis? Jelaskan krteria hipotesis
- Inverse : menambah A mengurangi B, yang baik dan klasifikasinya!
mengurangi A menambah B
Semoga penelitian kita sukses dari awal hingga akhir
ya temana-teman! Semangat! Oiya, jangan lupa saya
sudah jual pulsa lagi. Monggo dilarisi. Hehehe.

Observational Study
Lecturer Content Author
dr. Osman Sianipar, Sp.PK Descriptiv & Analytical Research Design (cross sectional, case control, and Thoriq
cohor)

Tak terasa udah 2 tahun berlalu di FK, selangkah lebih dekat, tp masih jauh ke tujuan akhir, hehe. Di ringkasan ini kita
akan bahas sedikit tentang rancangan penelitian (research design) serta tentang penelitian2 observasional itu sendiri.
langsung aja...

Rancangan penelitian atau research design fenomena, tapi TIDAK menjawab pertanyaan 5W/1H
merupakan semacam "blueprint" untuk penelitian, mengenai hal tersebut. Misalnya penelitian tentang
yang di dalamnya menjawab empat hal: pertanyaan kadar Hb anak usia SD di desa X. Sedangkan penelitian
apa yang harus diteliti, data mana yang relevan, data analitik berusaha membandingkan satu dengan
mana yg perlu dikumpulkan, dan bagaimana kelompok lain, dan menjawab pertanyaan 5W/1H
menganalisis data tersebut. Berdasarkan bagan di yang berkaitan tentang suatu hal. Misalnya, meneliti
bawah ini, rancangan penelitian dibagi menjadi apakah pemakaian aspirin pada anak yg menderita
eksperimental, yaitu apabila kita memberi suatu penyakit akibat virus meningkatkan resiko sindrom
perlakuan (assigned); dan observasional, apabila kita Reye's, caranya dengan membandingkan kasus
tidak memberi perlakuan (pemaparan secara alami). sindrom Reye antar 2 kelompok yg 1 memakai aspirin
Pada penelitian observasional, kita berusaha menarik dan yg 1 tidak. Nah, penelitian analitik ini dibagi lagi
kesimpulan (inferensi) efek sebuah perlakuan pada menjadi tiga: case-control study, cohort study, dan
subjek di mana perlakuan tersebut diluar kontrol cross sectional study.
peneliti.

Berdasarkan waktunya, penelitian dapat


berupa prospective atau retrospective (liat gambar).
Penelitian eksperimental dibagi menjadi Namanya juga PROspective pastinya melihat KE masa
penelitian laboratorium, pada hewan, dan pada DEPAN mengenai OUTCOME dari sebuah perlakuan
manusia. Penelitian observasional dibagi menjadi dua (EXPOSURE), baik assigned maupun natural.
lagi, yaitu penelitian deskriptif dan analitik. Pada Sedangkan RETROspective melihat ke belakang/masa
penelitian deskriptif, kita tidak membandingkan lalu dan meneliti exposure dari sebuah outcome yang
antar kelompok, jadi lebih sekedar mendeskripsikan sudah diketahui sekarang. Secara umum, beda antara
data atau karakteristik tentang suatu populasi atau studi cohort dengan studi case-control adalah "arah"
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 10

penelitiannya. Kalo case-control itu kita berangkat Pemilihan kasus (case) biasa berdasarkan
dari sebuah outcome (misalnya, kasus anak2 yg kena pada outcome, baik incident outcome atau prevalent
Reye's Syndrome dibandingkan kelompok kontrol outcome. Kontrol harus dipilih sesuai dengan kriteria
anak2 yg gak kena), lalu kita meneliti ke masa lalu yang sudah ditentukan untuk memastikan bahwa tidak
(retrospective) mengenai exposure (pemaparan ada outcome yg terjadi di subjek kontrol. Dosis, durasi
aspirin misalnya). dan periode exposure seharusnya juga ditentukan
Sedangkan pada studi cohort, kita bergerak secara pasti terlebih dahulu, dan perlu model biologis
dari sebuah exposure, kemudian menelusuri untuk menjelaskan secara logis kenapa exposure bisa
outcome-nya: kita udah menentukan sekelompok menyebabkan outcome.
orang yang terekspos dan tidak terekspos, lalu kita Nah, di sini bisa terjadi bias:
menelusuri ke depan apakah terjadi suatu outcome Sample distortion bias, adalah kesalahan
atau tidak. Perlu diingat studi cohort bisa retrospective sistematis dalam estimasi tingkat exposure-outcome
maupun prospective (artinya outcome bisa sudah dikaitkan dalam populasi target, disebabkan oleh
terjadi atau belum terjadi), yang penting bahwa alur sample penelitian yang tidak representatif dari
penelitiannya beranjak dari exposure ke outcome. populasi target. Hal ini bisa diminimalisasi dengan
Biasanya studi2 harm menggunakan metode cohort, rencana preventif dalam desain penelitian, memilih
dan bisa sampai puluhan tahun lamanya; ex: incident outcome sebagai kasus, atau memilih kasus
penelitian apakah vaksin MMR menyebabkan autisme dan kontrol dari sumber rujukan yang sama.
di Denmark. Information bias: bias yang terjadi dalam
Kita bahas satu-satu 3 penelitian analitik tersebut: menilai hubungan antara exposure dengan outcome
A. CASE-CONTROL STUDY sebagai akibat dari kesalahan dalam pengukuran
Skematik: status exposure atau outcome, ketika riwayat
exposure diperoleh langsung dari subjek penelitian.
Jadi, harus jelas dan valid informasi yg kita peroleh
dari subjek penelitian, apalagi terkait exposure nya
terhadap faktor resiko tertentu. Bisa saja karena sudah
terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lalu
pasien lupa sehingga bias informasi pun terjadi. Cara
meminimalisasi bias ini adalah dengan membentuk
kriteria sebelum exposure, metode standard untuk
menstimulasi ingatan subjek penelitian, observer yang
blind, dan menggunakan incident outcome.
Recall bias: kelompok kasus yang lebih
mungkin untuk mengingat lebih suatu exposure
dibandingkan kontrol. Misalnya seorang ibu yg
anaknya menderita cacat lahir akan lebih mudah
mengingat tentang suatu exposure yg
menyebabkannya, dibandingkan ibu yg anaknya
normal.
Definition of matching: memasang-masangkan satu
atau lebih kontrol pada kasus berdasarkan
kemiripannya berdasarkan variabel tertentu. Ini bagi
yg sering baca penelitian pasti tau, yaitu biasanya
berupa tabel dengan berbaris2 kriteria.
Post-matching: pemilihan sampel kontrol yang belum
dipasangankan, pada waktu analisis, berdasarkan
variabel2 misalnya : umur, gender, ras, golongan
Definisi, menurut Porta's Dictionary of Epidemiology: darah, status pernikahan, pekerjaan, dll.
Penelitian observasional epidemiologi pada Tujuan matching adalah mengeliminasi perbandingan
sekelompok orang dengan penyakit (atau variable bias antara kasus dan kontrol, kecocokan desain diikuti
outcome lain), dengan sekelompok orang tanpa kecocokan analisis, mencapai keseimbangan dalam
penyakit/ kontrol. Bertujuan untuk menguji hubungan jumlah kasus dan kontrol pada setiap tingkat variabel
faktor resiko penyakit (di masa lampau) dengan matching.
membandingkan antara subjek sakit dengan subjek yg Kelebihan Case Control Study:
tidak sakit, SEBERAPA FREKUEN sebuah FAKTOR  secara statistik lebih efisien apabila outcome-nya
muncul atau level dari faktor tersebut pada tiap jarang
kelompok subjek. Makanya salah satu hasil dari studi  lebih cepat ketika outcome-nya tertunda,
case-control adalah Odds Ratio/ OR. Contoh  ekonomis
penghitungannya bisa dilihat seperti ini:  kesamaan ukuran waktu antara kasus dan kontrol
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 11

 pembatasan atau pengendalian faktor resiko


sehingga hasil lebih tajam dibandingkan
penelitian cross-sectional
 tidak memerlukan waktu lama
Kekurangan Case Control Study:
 meningkatnya potensi terjadi distortion sample
bias
 penentuan exposure lebih rentan terhadap
kesalahan dan bias
 kesulitan dalam matching kontrol dengan kasus
karena sulitnya mengendalikan faktor resiko
B. COHORT STUDY
Merupakan penelitian observasional yang
Dalam seleksi subjek exposed dan unexposed
dinilai paling baik dibandingkan case-control dan
(terpapar dan tidak terpapar suatu faktor resiko):
cross-sectional dalam mengkaji hubungan antara
faktor resiko (exposure) dengan suatu efek (outcome)  subjek unexposed harus diambil dari sumber
dalam suatu periode waktu tertentu. Dapat berupa populasi yang sama / mirip dengan subjek
prospective maupun retrospective. Syaratnya adalah exposed
kriteria exposure yang jelas dan spesifik, yaitu dalam  baik kelompok exposed maupun unexposed
hal intensitas, durasi, regularitas, dan variabilitasnya. seharusnya tidak menderita penyakit yg diteliti,
Selain itu perlu follow-up selama periode waktu dan sama2 susceptible terhadap perkembangan
tertentu, dan penggunaan pengukuran outcome yang penyakit
blind dan objektif.  karakteristik baseline dari subjek exposed secara
Skematik: sistematis tidak beda dengan unexposed kecuali
pada exposure faktor resiko yg diteliti
 informasi yang sama tentang exposure dan status
penyakit harus tersedia pada kelompok exposed
dan unexposed
 kedua kelompok seharusnya dapat diakses dan
bersedia untuk di-follow up
 perbandingan kelompok unexposed dengan
pemilihan berdasarkan kriteria berbeda bisa
memperkuat hasil temuan
Kelebihan Cohort Study:
 penghitungan langsung dari rasio resiko (relative
risk/ RR) > lebih kuat dr OR
 dapat menginformasikan tentang kejadian
penyakit
 meminimalkan bias
 dapat menginformasikan tentang multiple
exposure
 dapat menginformasikan beberapa outcome
tertentu
 desain pengamatan terkuat untuk menegakkan
korelasi antara exposure terhadap outcome
Kekurangan Cohort Study:
 memerlukan waktu lama
 mahal
 tidak efektif untuk penyakit yang mahal
 sering membutuhkan sampel dalam jumlah besar
 losses to follow up (kemungkinan subjek
penelitian drop-out dan mengganggu analisis
hasil) dapat mengurangi validitas
 perubahan dari waktu ke waktu dalam metode
diagnosis dapat menyebabkan bias, akibat butuh
waktu lama tadi
 ada anggapan kurang etis karena faktor resiko
pada subjek diamati sampai terjadinya efek
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 12

C. CROSS-SECTIONAL STUDY
Suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi Untuk cara penghitungan sampel nya, bisa dilihat di
antara faktor-faktor resiko dengan efek (outcome), slide ya 
dengan pendekatan observasi dan pengumpulan data // sekian dan semoga bermanfaat.
sekaligus pada suatu saat (atau point time approach). “The worst sin toward our fellow creatures is not to
Subjek penelitian diobservasi satu kali saja, dan hate them, but to be indifferent to them: that's the
pengukuran dilakukan terhadap status karakteristik essence of inhumanity.”- G B Shaw
atau variabel subjek pada suatu penelitian. Misal, mau TASK
meneliti apakah lansia yang merokok memiliki 1. Apa itu case control study? Apa kelbihan dan
insidensi kanker kulit lebih tinggi dibandingkan non- kekurangannya?
perokok. Secara struktur, desain studi cross-sectional 2. Apa itu cohort study? Apa kelbihan dan
mirip dengan cohort, tidak ada follow-up, dan dapat kekurangannya?
digunakan untuk studi mengenai efek sebab akibat. 3. Apa itu cross-sectional study? Apa kelbihan
Kelebihan dan kekurangannya?
 mendeskripsikan prevalensi/faktor resiko 4. Jelaskan klasifikasi bias!
 dapat menjadi bagian studi cohort/ experimental 5. Apa itu matching? Post-matching? Apa
 network of causal links (?) maksudnya ada tujuannya?
banyak hubungan sebab mungkin?

Tutorial: Steps in Research


Sumber: http://ebn.bmj.com/; http://www.alzheimer-europe.org (Types of Research);
http://www.crlsresearchguide.org/ (Cambridge Rindge and Latin School: Basic Steps in research Proccess);
http://olinuris.library.cornell.ed (7 Steps in Research Proccess); http://www.researchmethod.org;
Bismillahirrahmanirrahiim

I. Types of Research b. Applied Research


Berikut ini merupakan skema pembagian Penelitian ini bertujuan untuk mencari aplikasi
research: baru dari pengetahuan ilmiah untuk pemecahan
masalah, seperti pengembangan sistem baru
Basic atau produk, perangkat baru, atau metode baru
Purpose untuk memecahkan masalah. Dengan kata lain,
Applied penelitian terapan menghasilkan pengetahuan
Research tentang penggunaan praktis bagi manusia.
Inductive
Methods
Deductive

a. Basic Research
Basic research disebut juga fundamental research
atau pure research. Penelitian ini bermaksud
untuk menemukan kebenaran dasar atau prinsip-
prinsip suatu hal. Penelitian ini bertujuan untuk c. Action Research
menambah ilmu pengetahuan agar menemukan Sering disebut “practitioner Research” dan
fakta-fakta baru. Dengan kata lain, hasil merupakan bentuk refleksi ari sebuah inestigasi
penelitian dasar dalam pengetahuan teoritis dari minat seorang individu.action research
tidak memiliki kegunaan langsung atau nilai adalah investigasi dalam upaya pandangan untuk
kepada manusia. meningkatkan kualitas dan kinerja organisasi. Di
bawah ini merupakan bagan dari action research:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 13

analisis statistik, dan pengumpulan data,


dokumentasi hasil dan penyampaian publikasi
yang berkaitan dengan penyakit menular dan
tidak menular.

f. Qualitative Research
Penelitian kualitatif menggunakan metode yang
membantu untuk membedakan kualitas subjek
daripada kuantitas. Fokus utama dari penelitian
kualitatif adalah untuk menyediakan mengapa
dan bagaimana subjek bukan apa, kapan dan di
mana. Jadi, bisa ditarik kesimpulan, penelitian
kualitatif lebih mendeskripsikan tentang suatu
d. Clinical Trials subjek/sampel yang diteliti. Metode kualitatif
Clinical trials adalah jenis penelitian yang biasanya berfokus pada pengembangan
bertujuan untuk keselamatan dengan hipotesis.
mengumpulkan data yang berguna yang dapat
membantu untuk intervensi kesehatan seperti g. Quantitative Research
obat-obatan, terapi protokol, perangkat, dan Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
diagnostik. Clinical trials yang dipublikasikan berkaitan dengan perhitungan perilaku, persepsi
merupakan yang sudah lolos uji oleh komisi etika dan sikap. Metode kuantitatif merupakan
penelitian kesehatan. penelitian yang lebih argumentatif daripada
metode kualitatif, karena metode kuantitatif
e. Epidemiological Research berurusan dengan standar ilmiah tradisional.
Penelitian epidemiologi adalah metode dasar Penelitian kuantitatif biasanya didasarkan pada
penelitian kesehatan masyarakat yang berfokus data numerik dan data numerik biasanya mutlak.
pada penelitian pola faktor kesehatan, penyakit Data numerik ini akan membantu peneliti
dan lainnya terkait di tingkat populasi. Peneliti kuantitatif untuk melakukan investigasi objektif.
epidemiologi bertanggung jawab untuk
melakukan investigasi untuk fokus pada desain,

Di bawah ini merupakan guidelines untuk menetapkan jenis penelitian.


HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 14

II. Steps in Research


1. Tentukan Topik penelitian, membuat/menyusun pertanyaan
2. Mencari/mendapatkan informasli latar belakang topik
3. Formulasi hipotesa
4. Tetapkan pilihan sumber
5. Pilih alat yang akan digunakan
6. Gunakan alat sesuai dengan yang ada pada proposal
7. Susun settingnya untuk memilih sample dan menyusun data
8. Analisis data
9. Menarik kesimpulan dan pelaporan
10. Tulis daftar pustaka/ referensinya

III. Research Design and Methods


Prinsip-prinsip design penelitian umum:
- Randomisasi, mengambil atau memilih sampel secara andom/acak, baik tempatnya, kondisinya, dll
- Blocking, mengeliminasi variabel variabel yang dapat menjadikan hasil research menjadi bias.
- Balancing, menetapkan variabel independen sesuai dengan jumlah subjek
Untuk menentukan research design, ditentukan 3 pengklasifikasian research, yaitu
Kriteria Exploration research Descriptive research Causal research
Tujuan Menemukan masalah, Menemukan masalah, memberikan Menentukan hubungan
memberikan pemahaman pemahaman atau pandangan terhadap sebab akibat suatu
atau pandangan yang luas masalah, menggambarkan profil suatu masalah masalah
tentang masalah dan memberikan paparan/deskripsi yang jelas
mengenai suatu hal
Ciri-ciri Relatif tidak terstruktur, Terstruktur, formal, jumlah sampel banyak, Terstruktur, formal,
fleksibel, jumlah sampel analisis data merupakan data kuantitatif jumlah sampel banyak
yang dibutuhkan tidak dan represntatif, analisis
terlalu banyak, sehingga data merupakan data
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 15

cenderung tidak kuantitaif. Terjadi


representatif, analisis manipulasi satu atau
data cenderung kualitatif lebih variabel
independen
Metode Data sekunder, diskusi Data primer, survey, observasi eksperimental
grup terfokus, pendapat
ahli, wawancara
mendalam
Hasil Bersifat tentative (secara Berupa konklusi dan merupakan masukan Berupa memberi
garis besar dan untuk pengambilan keputusan kesimpulan untuk
sementara) pengambilan keputusan
Untuk menentukan jenis desain apa yang akan digunakan, maka hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Kecocokan antara desain dengan masalah dan tujuan riset
- Eksplorasi , jika tujuan penelitian untuk memahami suatu masalah dan memperoleh pandangan yang
mendalam mengenai suatu hal
- Deskriptif,jika tujuan riset adalah untuk menggambarkan suatu masalah
- Kausal,jika tujuan riset adalah untuk mengaji hubungan sebab akibat suatu masalah
b. Jenis data yang dikumpulkan
- Eksplorasi: menggunakan data sekunder dan bersifat kualitatif
- Deskriptif dan kausal: memakai data primer dan bersifat kuantitatif
c. Penyedia informasi/data penelitian
- Eksplorasi:misalnya jik disediakan oleh beberapa orang ahli
- Deskriptif dan kausal:jika penyedia jasa adalah para anggota karyawan
d. Cara pengumpulan data
- Eksploratif/deskriptif:jika bertanya langsung pada sampel/subjek/partisipan
- Kausal: jika hanya mengamati dan mengobservasi hubungan sebab akibat dari para sampel
e. Cara penyampaian pertanyaan
- Eksplorasi: tidak terstruktur, sehingga dapat menggali pendapat yang mendalam dari para ahli
- Deskriptif: jika pertanyaan memakai kuisioner terstruktur
- Kausal: jarang menggunakan pertanyaan
f. Tindakan setelah data terkumpul
- Eksplorasi: analisis kualitatif
- Deskriptif dan kausal: analisis kuantitatif
Di bawah ini merupakan berbagai bentuk pengelompokan desain penelitian menurut pendapat lain:
Selltiz (1964) Mc Grath (1970)
1. Desain untuk studi eksploratif dan 1. cobaan dengan kontrol
formulatif 2. Studi
2. Desain untuk studi deskriptif, dan 3. Survei
3. Desain untuk studi menguji 4. Investigasi, dan
hipotesa kausal. 5. Penelitian tindakan
Barnes (1964) Wilson Diers (1979)
1. Studi “sebelum-sesudah” dengan 1. Deskriptif
kelompok kontrol 2. Faktor yang berhubungan
2. Studi “sesudah saja” dengan (relationship)
kelompok kontrol 3. Faktor yang berhubungan (asosiasi)
3. Studi “sebelum-sesudah” dengan 4. Causal (pengaruh)
satu kelompok
4. Studi “sesudah saja” tanpa kontrol
5. Percobaan ex post facto
Dari 3 pembagian besar tersebut, ada jenis studi yang digunakan dalam research, yaitu
- Exploratory Research
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 16

a. Literary search, terdiri dari dua poin, yaitu:


- Trade literature
- Conceptual literature, melihat aspek psikologis, sosial, individu, dan jurnal marketing untuk melihat
adanya kepuasan sampel/subjek
b. Experience surv ey
Melakukan survei untuk dijadikan data yang akan dianalisis secara kualitatif
c. Focus group
- Membantu dalam pembuatan hipotesa
- Membantu dalam menginformasikan pada sampel dengan kuisioner
pada focus grup ini akan dilakukan pemilihan ketua dan anggotanya
d. Analysis of selected cases
Jenis ini merupakan studi intensif dari kasus yang terpilih.
- Descriptive Research

a. Longitudinal study
- True panel: memastikan berapa banyak sampel yang bereaksi dengan rangsangan yang diberikan.
- Omnibus pane: sampel utama telah terpilih, tetapi data yang dikumpulkan adalah data yang
berbeda.
b. Cross sectional survey
- Simple sample Surveys: studi variabel pada subjek yang diuji 1X, kemudian ditentukan atau dilihat
apakah ada hubungan antara keduanya
Selain ini, ada beberapa studi yang termasuk design research, yaitu:
- Case, yaitu melaporkan data hanya dari satu sampel yang diuji
- Case series, yaitu melaporkan beberapa data dari 1 sampel
- Cohort
- Case control
- Causal Research
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 17

a. Lab and Field experiments, investigator/peneliti membuat keadaan dengan kondisi yang diinginkan
kemudian memanipulasi beberapa variabel dengan tetap mengontrol yang lainnya.
b. Lab Experiments, melihat adanya efek dari suatu stimulus terhadap sampel yang diuji. Misalnya, jika diberi
obat a sampel akan sembuh atau tidak, dsb.
c. Field Experiments, pada kasus ini subjek/sampel tidak sadar akan hal yang diberikan kepadanya, sehingga
sampel akan menganggap bahwa efek yang terjadi padanya adalah hal yang alamiah, kemudian peneliti akan
mengobservasi hal tsb.
Selain ini, ada studi lain, seperti
- Time series, satu atau lebih penghitungan diambil dari seluruh sampel yang diuji sebelum dan setelah
pemberian treatment. Penghitungan diambil secara berkala, misalnya 10 kali sebelum atau sesudah adanya
intervensi pada satu atau beberapa sampel
- Cross over, sampel diberikan 2 treatment. Pengobatan satu merupakan pengobatan yang sungguhan, dan
pengobatan 2 merupakan kontrol (biasanya pake placebo). Efek yang terjadi harus diamati.

Week 2: Research Ethics


•Understand the scientific and ethical requirement of a reseach on human
•Understand good clinical practice and good clinical trial
•Understand the subject right in medical research
•Understand the ‘do no harm aspect to the subject’ in research on human
•Explain the informed consent
•Explain the confidentiality of subject (patient) data

Introduction to Research Ethics


Lecturer Content Author
dr. Madarina Julia, The definition and principle of research ethics. General standard or consideration of Putri
Sp. A, MPH, PhD research ethics. Ehical principle for conducting research in human. Anggreyni

Teman2, maaf ya penulisan lecture ini telat banget . kurang seribu tahun kemudian lahir sumpah
Walau kesannya sepele, tapi hal ini penting banget, Hippocrates yg antara lain me-nyatakan bahwa
yang nantinya bakal jadi pegangan kita juga. Sebelum seorang dokter harus mengutamakan kepentingan
belajar berdoa dulu ya .. Bismillahirrahmanirrahim .. pasien. Jadi, telah lama sekali panduan dokter yaitu :
Sebenarnya, norma-norma etika kedokteran premium non nocere (first do no harm)
sudah dipakai sejak adanya orang di masyarakat yang Kemajuan teknologi, didukung dengan
memiliki tugas untuk mengobati orang sakit. Meskipun banyaknya tersedia uang untuk penelitian , meningkat
tidak tertulis, norma tersebut menggariskan pula dengan pesat jumlah dan jenis penelitian .
bagaimana orang yang mengobati bersikap terhadap Dimana beberapa contoh perlakuan penelitian dirasa
orang yang diobati. Diantaranya norma tertua dan tidak pantas dilakukan khususnya dengan subjek
digariskan dalam peraturan adalah sumpah dokter manusia. Inilah alasan etika penelitian ada :
Hindu yang ditulis pada tahun 1500 sebelum masehi. 1. NAZI doctors (World War II : 1939-1945)
Tema yang paling dalam dari sumpah tersebut adalah :
“jangan merugikan pasien yang sedang diobati” . Lebih
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 18

Percobaan terhadap korban tawanan perang, meninggal. Jadi, efek substansi tersebut memang
tidak ada concent. Subjek yang tidak terbunuh mengandung efek toxic hanya saja peneliti tidak
oleh percobaan tetap akan dibunuh dan dibedah. mengetahuinya.
2. Tuskegee Syphilis Study (1932-1972) Berdasarkan kasus2 yang terjadi diatas, maka
US Public Health service membiayai studi untuk sudah sepantasnya ada yang mengatur hak-hak dari
mengetahui perjalanan alami dari syphilis yang subjek khususnya subjek manusia. Penelitian itu
tidak diobati. 399 pria berkulit hitam tak merupakan sebuah desain investigasi secara
berpendidikan dengan syphilis. Mereka berpikir sistematik untuk membangun maupun berkontribusi
menerima pengobatan dengan dilakukan : pada pengetahuan secara umum . Etika penelitian
lumbar puncture dan tablet pink. Ternyata tablet adalah semacam guideline yang memuat hal-hal yang
pink itu hanyalah plasebo. Walau pada tahun perlu diperhatikan dalam penelitian terutama
1943 telah ditemukanb penisilin tapi subjek ini biomedical reseach untuk mengedukasi dan
tidak diobati sama sekali . Maka Presiden beserta memonitor peneliti dalam melakukan penelitian.
pembiaya penelitian ini meminta maaf secara Seorang investigator mendapat data dari
terbuka. subjek manusia : melalui intervensi atau interaksi
3. Willowbrook Hepatitis Studies : 1950 dengan individual tersebut, serta mengidentifikasi
Peneliti ingin melihat efek gamma globulin informasi pribadinya.
terhadap hepatitis, maka memberi penawaran Beberapa batu loncatan dalam perkembangan
pada orang tua yang ingin menyekolahkan Etika Penelitian :
anaknya di SLB , bisa masuk asal di vaksin . - 1946 Percobaan dokter nuremberg yang
Karena biaya mahal, orang tua setuju. Vaksin itu bertanggung jawab pada percobaan Nazi
sebenarnya virus hepatitis C . - 1947 Nuremberg code menguraikan prinsip etika
4. Jewish Chronic Disease Hospital : 1963 yang dibutuhkan dalam penelitian
22 elderly, pasien penyakit kronis diinjeksi - 1948 United Nation mengadopsi deklarasi
dengan sel kanker hidup. Bertujuan untuk Universal of Human Right
menemukan rahasia bagaimana tubuh sehat - 1964 Rekomendasi penyetujuan Deklarasi
melawan invasi sel ganas. Ditanggung oleh Helsinki Internasional
administrasi rumah sakit. - 1979 Belmont Report memperkenalkan 3 prinsip
5. San Antonio Contraception Study : 1970 etika penelitian
Evaluasi keefektifan female birth control pills (pil - 1982 Counsil for the International Organization
KB). Pasien dengan ekonomi rendah pergi ke of Medical Sciences (CIOMS) mempublikasikan
klinik. Dirandomisasi : kontrasepsi aktif dan International Ethics Guidelines for Biomedical
plasebo. Wanita tidak diinformasikan terlibat Research Involving Human Subjects (2008/2009)
dalam penelitian ini. Hasil : Tingginya kehamilan - 1993 WHO International Ethical Guidelines for
yang tidak diinginkan pada kelompok plasebo Biomedical Research Involving Human Subjects
6. Thalidomide Experience - 1996 ICH/GCP-International Conference on
Thalidomide merupakan sedative drug. Pada saat Harmonization-Good Clinical Practice
itu keamanan untuk wanita hamil belum Nuremberg code adalah kode etik pertama ;
diketahui. Terjadi 10000-20000 birth defect. dibentuk oleh ahli hukum utk digunakan dlm
Ditemukan banyak orang menerima obat belum percobaan legal ; tapi hanya memiliki pengaruh kecil
diterima tanpa inform terlibat dalam percobaan terhadap tindakan penelitian, maka dari itu diperlukan
maupun consent. Sejak kejadian ini, para peneliti guideline profesional yg didesai oleh dokter untuk
membutuhkan inform dan consent sebelum dokter.
memulai percobaan.  Deklarasi Helsinki 1964 : Prinsip dasar
7. Kematian dalam Percobaan Terapi Gena 1. Memperhitungkan sisi baik secara ilmiah –
James Gelsinger, 18 tahun meninggal dalam studi dasar pre klinik & literatu ilmiah yg
terapi gen untuk sembuhkan kelainan enzim menunjang
(Boston).Isu, terdapat conflict of interest, dimana 2. Protocol mengarah pada komisi independen
peneliti James Wilson memegang 30% saham untuk pertimbangan , meliputi
perusahaan dimana ia berharap obat ini dapat - lebih menegaskan bag. pertimbangan etik
dilisensi jadi cari untung gitu lah, serta data - informasi ttg sponsor, keanggotaan dan
safety monitoring dan informed consent. COI
8. Johns Hopkins Study (2001) : peneliti ingin - insentif dan syarat dari perawatan gawat
mencoba efek suatu iritan untuk mengetahui darurat
mengapa beberapa bisa terkena asma. Dengan 3 - akses post studi dan keuntungan lainnya
orang volunter sehat yang diberi iritan tersebut, - menyediakan monitoring informasi
ada seorang wanita 2 hari setelah inhalasi terhadap komisi etik (persetujuan untuk
substansi tersebut menderita batuk, demam amndemen, SAE)
serta muscle pain. Dalam waktu bulan, wanita tsb
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 19

- bertanggungjawab terhadap kebutuhan Memaksimalkan keuntungan dan meminimalisasi


kesehatan dan keuntungan bagi populasi resiko.
dan komunitas yang rentan Intinya “lakukan sesuatu layaknya kamu ingin
3. Dilakukan oleh orang yang berkompeten diberlakukan”. Untuk itu perlu dipertimbangkan :
4. Ramalan resiko sebanding dengan perbandingan keuntungan dan resiko yang baik,
keuntungan menjelaskan desain penelitian, investigator yang
5. Respek terhadap hak subjek kompeten. Prinsip ini dibutuhkan agar peneliti
6. Ketelitian publikasi menimbang baik buruknya penelitian yang
7. Informasi lengkap untuk subjek dilakukannya. Perlu diingat pula, harm itu tidak
8. Address dependent reltionship with doctor hanya secara fisik, melainkan psikologis, sosial,
9. Persetujuan dari wali resmi ekonomi, secara hukum (tindakan kriminal
10. Pertimbangan etika dalam protokol seperti menganiaya dan resiko berpartisipasi
 Good Clinical Practice (GCP) 1996 karena adanya wanita terkena HIV/AIDS atau
- Sebuah etika international dan standar pengobatan reproduksi terkait penelitian.
kualitas ilmiah untuk designing, conducting, 3. Justice. Agar memperlakukan orang menurut
recording and reporting percobaan yang moral yang baik dan selayaknya. Terdapat
melibatkan partisipan subjek manusia distribusi yang adil antara beban maupun
- Memastikan perlindungan terhadap keuntungan dari penelitian , dengan cara :
partisipan dan kredibilitas data memilih subjek adil, penelitian ini bertanggung
:: Pemenuhan dengan standar ini jawab terhadap kesehatan dari populasi , serta
menyediakan jaminan publik bahwa hak, produk untuk dikembangkan ini beralasan untuk
keamanan dan keselamtan subjek percobaan tersedia.
terlindungi, konsisten dengan prinsip yang - Individual Justice : pemilihan subjek harus
berasal dari Deklarasi Helsinki dan data bijaksana, jadi jangan memeberi keuntungan
percobaan klinis ini meyakinkan hanya pada beberapa pasien yang baik,
 Belmont Report sedangkan pasien yang tidak menyenangkan
1. Respect for persons. 1.) Memperlakukan individu akan diberi resiko.
sebagai agen yang otonomi (autonomy) dan 2.) - Social Justice : subjek dari populasi yg
Melindungi seseorang dengan keterbatasan berkualifikasi dalam wilayah geografis secara
otonomi (subjek rentan : seseorang yang telah umum dipilih tanpa melihat ras, kebudayaan,
sepakat sendiri terkait dengan keputusan sebagai status ekonomi atau gender yg paling tidak
partisipan ; pasien, anak, orang lemah, tahanan). disini terdapat alasan ilmiah utk memilih hal
Setiap individu memiliki otonomi dan ini.
keputusan sendiri. Hal ini diwujudkan dalam hal : Ini lah alasan, “mengapa membuat etika penelitian”
secara sadar setuju untuk berpartisipasi dalam 1. Adds value : peningkatan kesehatan atau
penelitian, informed consent untuk berpartisipasi pengetahuan harus didapat dari penelitian ,
dalam penelitian, perlindungan privasi dan kontribusi positif untuk pengetahuan tentang
kerahasiaan, hak untuk keluar dari penelitian kesehatan dan keselamatan
tanpa sanksi. 2. Validitas dan kebaikan ilmiah : gunakan metode
Informed consent : informasi, harus bisa dan prinsip ilmiah yang sudah diterima, termasuk
dipahami dipahami dan kesadaran. Informasi teknik statistik untuk menghasilkan data yang
diberi sejelas-jelasnya, bahkan jika penelitian reliable dan valid
tersebut berbahaya cantumkan nama peneliti 3. Independent review
serta no kontaknya. Harus bisa dipahami, dimana 4. Rasio untung-resiko yang baik : meminimalkan
subjek tidak sekedar menerima informasi saja resiko, meningkatkan potensi untung, resiko
tapi harus memahaminya. Kesadaran dari subjek terhadap subjek sebanding dengan keuntungan
jika ingin berpartisipasi. Informed consent pada bagi subjek dan masyarakat
anak2 : 5. Informed consent : informasi syarat kepada
 Substitute judgment  digantikan orang tua subjek agar individu tersebut paham infomasi ini
 Proxy consent  dengan tanda tangan orang dan dapat membuat keputusan secara sadar
tua apakah untuk mendaftar dan lanjut berpartisipasi
 Assent  walau dalam hal ini orang tua 6. Pemilihan subjek dengan adil : jadi individu yang
setuju tapi pada nantinya anak tidak mau, rentan bukan target untuk resiko penelitian dan
maka peneliti tidak memiliki hak untuk individu yang kuat di masyarakat bukan baik
melarang. dalam hal ini untuk menerima potensi untung
2. Beneficence (manfaat) : sebuah kewajiban untuk dari penelitian.
menjamin keselamatan subjek penelitian. 1.) 7. Menghormati subjek dengan :
Tidak melakukan hal yang berbahaya dan 2.) - mempersilahkan jika subjek ingin keluar dari
penelitian
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 20

- melindungi privasi dengan kerahasiaan


- menginformasikan kepada subjek hal baru TASK
tentang resiko maupun keuntungan dari 1. Apa itu etika penelitian?
penelitian 2. Bagaimana sejarahnya?
- menginformasikan kepada subjek hasil dari 3. Jelaskan point-point dari etika penelitian yang
penelitian klinis sudah berkembang sampai saat ini!
- menjaga keselamatan subjek 4. Mengapa perlu dibuat etika penelitian?
Sekian teman2, semoga yang sedikit ini dapat
bermanfaat, maaf atas kurang maupun lebihnya ..
selamat menikmati blok ini , semangat 

Descriptive Statistics
Lecturer Content Author
Prof. Siswanto Understanding the importance of biostatistics in health research, and its application in Keket
Agus Wilopo health service, Describing the type of variables, Summarizing data in correct and pratical
way, Displaying data in tables and graphs correctly, Reading published table and graph
from the journal artcles.

Yooohooo!  Data diskret = hasil selalu positif, bisa


Sebelum dibahas lebih jauh, ada baiknya kalo kita tau dibedakan dgn jelas & tidak bisa disisipkan
dulu apa itu statistika (statistics). Statistika adalah nilai lain antara 2 data
suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai  Data kontinu = hasil dapat berupa
alat bantu dalam menganalisis data hasil penelitian bilangan bulat atau decimal, antara 2
dan lalu mengambil keputusan. interval angka dapat disisipkan nilai lain
Terdapat 2 jenis metode statistika, yaitu : hingga interval tsb berhimpitan satu sama
a. Statistika deskriptif (Descriptive statistics) = lain . Data kontinu dibagi lagi menjadi:
metode statistika yang bertujuan untuk 1.) data ordinal = data yg menyatakan
memperoleh gambaran tentang suatu keadaan ranking atau peringkat dari objek yg
berdasarkan hasil pengamatan yang nyata ; diukur; 2.) data interval = data yg punya
requirements : pengumpulan data, pengolahan jarak yg sama tapi tidak punya nilai nol; 3.)
data, penyajian data, analisis sederhana (e.g. data rasio = data interval yg punya nilai
kalkulasi median, modus, variance, mean, nol.
ratio/proporsi, percentage) b. Jenis pengumpulan
b. Statistika inferensial (Inferential Statistics) =  Primer = pengumpulan data dilakukan secara
metode statistika yang bertujuan untuk menarik langsung oleh peneliti (e.g. dengan
kesimpulan ciri-ciri populasi yang dinyatakan wawancara, etc)
dengan parameter populasi melalui  Sekunder = pengumpulan data dilakukan oleh
penghitungan statistic sample (gampangane : orang lain / di tempat lain, bukan oleh
dari analisis sample, ditarik kesimpulan untuk peneliti sendiri (e.g. menggunakan medical
diberlakukan pada populasi) ; requirements : record, etc)
ekstrapolasi (e.g. teori estimasi & distribusi Bagian lain yang penting dalam statistika adalah
probabilitas) dan contrasting/pembandingan skala (scale), populasi, dan sample.
Salah satu bagian penting dari ilmu statistika adalah a. Skala pengukuran:
data. Data merupakan bahan keterangan ttg suatu - Skala kategorikal (kualitatif):
objek peneltian yg diperoleh di lokasi penelitian/ hasil Skala nominal:
observasi yg diperoleh secara sistematik. Data dapat  Definisi: hanya nama atau label variabel,
diklasifikasikan sebagai berikut : tidak ada informasi peringkat.
a. Sifat  Contoh: dikotom/binominal (cuma ada 2
 Kualitatif = diperoleh dari hasil penghitungan, nilai: sembuh-tidak sembuh, sakit-tidak
menyatakan sifat yg dikelompokkan dalam sakit), polikotom (banyak nilai misal
beberapa kategori (categorical data) dan golongan darah kan ada 4 tuh).
jumlahnya dinyatakan dalam bentuk  Statistika yg dapat digunakan: proporsi,
frekuensi  binary data persentase, risiko absolut atau resiko
 Kuantitatif = diperoleh dari hasil relatif. Uji hipotesis yg biasa digunakan
2
penghitungan numeric (jumlah) terhadap adalah uji x , uji Fisher, selain itu utuk data
variable-variable dari suatu pengukuran ; binominal bisa digunakan RR/ relative risk
dibedakan lagi menjadi :
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 21

untuk studi cohort atau odds ratio untuk - Subjek yg benar diteliti: subjek yg mengikuti
studi case-control. penelitian dgn benar sampai selesai jadi yg
Skala ordinal: drop out atau loss of follow up gak termasuk
 Definisi: ada informasi peringkat, tapi kelompok ini.
jarak antar peringkat gak bisa dihitung/ :: Lah proses pengambilan kesimpulan data
dikuantifikasi. populasi dari sample yang kita teliti ini
 Contoh: derajat penyakit ada mild- disebut statistical inference (dibahas di week-
moderate-severe. week selanjutnya)
 Statistika yg dapat digunakan: yg di data Nah, here comes the formula. Dipahami ya rumus-
nominal + median, korelasi peringkat, uji rumusnya, hopefully I write something important
non-parametrik. down here.. 
- Skala numerik  NILAI TENGAH
 Definisi: kuantitatif, dapat diukur, dapat  Definisi = nilai yang dapat mewakili
dimanipulasi secara matematis. sekelompok nilai hasil pengamatan (i.e. rata-
 Statistika yg dapat digunakan: yg di data rata), mempunyai kecenderungan untuk
ordinal + mean, stadar deviasi, uji-t, berada di tengah-tengah suatu distribusi 
anova, regresi-korelasi): central tendency
 Klasifikasi: Arithmetic mean (atau biasa disebut mean
Skala interval: tidak punya 0 alami (misal aja)
suhu, 0 derajat Celcius dgn 0 derajat
Fahrenheit beda, kenapa? karena dia ̅
arbiter = skalanya itu dibuat oleh manusia, where :
jadi gak alami) ̅ mean
Skala rasio: punya 0 alami (misal massa jumlah semua hasil pengamatan
tubuh) banyaknya pengamatan
Skala kontinu: punya nilai desimal (misal Geometric mean
berat badan) ̅
Skala diskret: gak punya nilai desimal √
(misal jumlah anak)
b. Populasi: keseluruhan objek yg menjadi sasaran Median
penelitian/ kelompok subjek yg punya Median adalah data yang berada di tengah-
karakteristik tertentu. tengah suatu deretan hasil pengamatan 
- Jumlah: Populasi terbatas (jumlahnya ada 50% nilai yg terletak dibawah median dan
diketahui dgn pasti) dan Populasi tidak sisanya diatas median. Paham kan
terbatas (jumlahnya tidak diketahui dgn pasti) maksudnya? Ngitungnya begini :
- Kompleksitas objek: Populasi homogen (objek
memiliki karakteristik yg seragam) dan
Populasi heterogen (objek memiliki Where
karakteristik yg berbeda) Me = median
- Sasaran: Target / Domain population ( n = banyaknya pengamatan
sasaran akhir penerapan hasil penelitian, Median dapat sama dengan mean jika data yg
sifatnya umum, ditandai dengan karakteristik dimiliki adalah data simetris ; jika data
demografis seperti usia/ jenis kelamin dan mengalami skew (pergeseran), maka mean ≠
karakteristik klinis seperti sehat/ pneumonia/ median  mean lebih tertarik ke ekor/ujung
hamil, contohnya: ibu hamil usia > 35 tahun, data daripada median
balita dengan pneumonia, dll) dan Accesstible Lokasi median dapat ditentukan dengan
/ Source population (populasi terjangkau/ metode berikut :
bagian dari populasi target yang dapat
dijangkau oleh peneliti, biasanya dibatasi oleh
tempat dan waktu, contoh: balita dengan Modus (mode)
pneumonia yang berobat ke poli anak RS. Modus adalah nilai yg paling banyak/sering
Sardjito pada tahun 2011) muncul dari data, baik data kualitatif maupun
c. Sample: bagian dari populasi yg dipilih dgn cara kuantitatif. Modus dapat dinyatakan sebagai
tertentu sehingga dianggap dapat mewakili puncak suatu kurva (jumlah puncak
populasi. menandakan jumlah nilai modus yg muncul,
- Subjek terpilih/ Eligible subjects/ intended bisa unimodal/1 puncak, bimodal/2 puncak,
sample: sample yg direncanakan untuk diteliti maupun multimodal)
langsung, sudah memenuhi kriteria pemilihan  DISPERSI/PENYIMPANGAN/VARIASI
(inklusi dan eksklusi)  Fungsi kalkulasi dispersi :
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 22

 Menginformasikan penyimpangan yang  Variance:


terjadi pada suatu distribusi secara lebih
detail
 Menilai ketepatan nilai tengah dalam  Standard Deviation (SD):
mewakili suatu distribusi (semakin besar
dispersi  nilai tengah kurang mewakili √
distribusi)
 Ukuran dispersi : Where
 Dispersi absolute : σ = deviasi standar (SD)
Rentang / Range μ = mean populasi
 Selisih antara nilai terbesar & X = hasil total pengamatan
terkecil dari data yang telah N = banyaknya pengamatan
disusun secara berurutan Jadi… Kesimpulannya adalah: SD
 Sangat dipengaruhi oleh nilai adalah akar dari variance -_-“
extreme  Dispersi relative :
Quartile Coefficient of Variation (CV)
 How to define quartiles: data yg
ada disusun dulu scr berurutan,
terus jumlah datanya dibagi 4. Jadi ( )
̅
deh 
Nah, setelah datanya dianalisis, data dari penelitian
 Tidak dipengaruhi oleh nilai
harus dipresentasikan. Ada banyak cara menyajikan
extreme
data (mcm makanan aja :9), contohnya pake table dan
 ⁄ ; grafik. Di lecture dijelaskan beberapa jenis grafik yang
 ⁄ dapat digunakan untuk menyajikan data, antara lain :
Interquartile Range = selisih antara Q3 a. Categorical/qualitative data = pie chart, bar
dan Q1 graphs
Deviasi Kuartil b. Quantitative data = histogram, stem plots
c. Others : dot plot, frequency polygon, time plot,
box plot

Percentile
Mean Deviation (Deviasi Rata” / MD)
 Definisi = jumlah selisih antara hasil
setiap pengamatan dengan rata-
rata/mean, dibagi dengan
banyaknya pengamatan
 Untuk populasi :
| |

 Untuk sampel :
| ̅|

Standard Deviation & Variance

Probability & Statistical Distribution


Lecturer Content Author
Abdul Wahab, Understanding the concept of probabilities, especially applied to diagnostic test. Describing Keket
MPH the definition of population, sample, variable, and statistic. Understanding the concept of
random variables and probability distribution. Understanding the concept of the normal
distribution and sampling distribution. Making inferences concerning the population mean, the
median, and the proportion having some cahracteristic.

Bosen nggak sama materi statistics? Bosen ya? sama Oke, mari kita mulai belajarnya..
 Ini baru yang kedua lho, semangat semangat!
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 23

Pembahasan pertama: PROBABILITAS. Apa sih


probabilitas itu? Nama lainnya peluang ya.
Probabilitas/peluang adalah suatu harga angka yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu
peristiwa akan terjadi. Begini nih gambarannya :

b. Random event

Probabilitas dalam statistika dapat dijadikan bahan


acuan untuk melakukan inferensi, tapi… kita harus tau
Berikut ini beberapa istilah yang sering muncul dalam distribusi probabilitasnya dulu. Distribusi probabilitas
pembahasan mengenai probabilitas : merupakan suatu theoretical model yang akan
a. Experiment / Trial = suatu prosedur yang dipatuhi oleh interpreter hasil statistik sebelum
dijalankan dalam waktu yg sama dengan melakukan inferensi. Ngapain sih pake diterjemahkan
pengamatan hasilnya ; hasil/outcome dapat dulu? Nambahin kerjaan aja. Whoops, distribusi
langsung diamati peluang ini berguna untuk meramalkan variasi yg
b. Universe / Sample Space / Ruang Sampel = mungkin timbul pada suatu keadaan yg tidak pasti.
himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu Ada beberapa jenis distribusi probabilitas, antara lain:
eksperimen a. Distribusi binomial
c. Event / Peristiwa = hasil yang muncul dari suatu  Tiap peristiwa hanya mempunyai 2 hasil
eksperimen (merupakan himpunan bagian dari  Probabilitas dari setiap peristiwa harus selalu
ruang sampel) tetap
 Event yang dihasilkan bersifat independent

Nah, ini inget-inget stat jaman SMA ya  jangan


keburu dilempar dulu HSC-nya ke pelukan pacar anda

b. Distribusi Poisson
 Event sangat jarang terjadi (hampir
mendekati nol) dalam periode yang sangat
pendek
Sebenar-benarnya (*pfftt*), dalam teori statistika,
 Probabilitas terjadinya event selalu constant
terdapat banyak jenis hubungan antar kejadian/event,
 Event yang dihasilkan bersifat independent
tapi yang dibahas di lecture cuma hubungan kejadian
yg mutually exclusive dan random event aja. Kalo 
masih kepo, monggo dibaca buku statistiknya. Where
a. Mutually exclusive event P(x) = peluang terjadinya kejadian x
Syarat : peluang terjadinya suatu event hanya λ = rata-rata terjadinya event per periode
satu dari semua event yang dapat dihasilkan ; tertentu ; dalam pendekatan distribusi
kalo menurutku semacam do-or-die gitu. binomial ke distribusi Poisson, λ dapat
digantikan dengan (np)  perkalian
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 24

banyaknya peristiwa dengan probabilitas yg  Grafik bersifat asymptotic (tidak pernah


diinginkan menyentuh absis)
e = 2.71828  Mempunyai titik belok pada x =μ ± σ
x! = factorial dari kejadian ke-x  Rule for normal distribution :
 ± 1 SD = 68% of observation
 ± 2 SD = 95% of observation
 ± 3 SD = 99.7% of observation
 Z-score / standard score  mengetahui
seberapa jauh jarak nilai yg diobservasi
dengan nilai mean

Where
Z = standard score  Z = 1 means observasi
dilakukan pada 1 SD diatas nilai mean,
sedangkan Z = -1 means observasi dilakukan
pada 1 SD dibawah nilai mean
X = nilai variable random
μ = rata-rata populasi
σ = standar deviation

c. Distribusi normal (Gaussian)


 Menggunakan variable random kontinu,
dapat mengatasi internal variability
(pengukuran berulang-ulang akan
menghasilkan nilai yg berbeda-beda) dari
suatu data
 Fungsi distribusi normal : pedoman dalam
d. Distribusi eksponensial
menarik kesimpulan berdasarkan hasil
sample, yang kemudian dapat digunakan
untuk menafsirkan parameter populasi
 Ciri distribusi normal :
 Disusun oleh variable random kontinu
 Kurva unimodal dan simetris  hanya
memiliki 1 puncak, dan penyimpangan ke
kiri/kanan yang makin jauh dari nilai rata-
rata makin sedikit terjadi
 Mean, median, dan mode terletak pada 1
titik
 Event yang dihasilkan bersifat
independent

Ethical Clearance and Informed Consent


Lecturer Content Author
Prof. dr. M. Definition and importance of ethical clearance. Definition of informed consent, Ado
Hakimi, PhD, Sp. kind of information in informed consent, condition required for informed consent, Pranawaligga
OG(K) active and passive consent, deception. How to get an ethical clearance and
informed consent.

Halooooo \(´▽`)/ . . . Berjumpa lagi di block 3.1. karena sebenarnya materi lecture ini tidak terlalu sulit,
Dalam lecture ini, ada 2 topik besar yang akan kita jadi cukup dibaca-baca saja :D
bahas, yaitu Ethical Clerance dan Informed Consent. ETHICAL CLEARANCE
Sumber HSC ini adalah slide, beberapa buku dan Sebelum kita membahas tentang Ethical
beberapa situs. Semangat semua teman-teman, Clearance, ada baiknya kita mengulang sedikit sejarah
tentang pentingnya masalah etik di dalam penelitian
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 25

atau research. Teman-teman pasti tahu kan tentang dapat dikatakan telah mendapatkan persetujuan dari
Nuremberg Code atau Kode Nuremberg. Nürnberg komisi etik? Yup. Dengan Ethical Clearance. Ethical
adalah nama sebuah kota di Jerman. Di kota ini Clearance adalah suatu pernyataan tertulis yang
tersimpan tangisan dan penderitaan dari tawanan dikeluarkan oleh komisi etik penelitian (IRB) untuk
perang yang menjadi subjek penelitian oleh dokter riset yang melibatkan makhluk hidup, yang
ataupun ilmuwan NAZI pada perang dunia II. Dengan menyatakan suatu proposal penelitian layak
tujuan meneliti pengobatan hipotermia, banyak dilaksanakan setelah melalui persyaratan tertentu.
tawanan yang dimasukkan ke dalam tanki berisi air es Jadi, sudah jelas ya, bahwa Ethical Clearance itu
selama berjam-jam, ada juga penelitian tentang diperlukan pada semua penelitian yang melibatkan
ketahanan tubuh dengan pengurangan tekanan udara manusia dan hewan. Terlebih, Ethical Clearance saat
dll hingga banyak sekali subjek yang akhinya ini diperlukan untuk keperluan publikasi penelitian,
meninggal. Akhirnya pada tahun 1947 banyak dokter karena saat ini Ethical Clearance merupakan salah satu
dan ilmuwan NAZI yang diperkirakan terlibat dalam syarat utk dipublikasikannya suatu penelitian.
penelitian, diadili. Nah dari sinilah akhirnya lahirlah Berbicara tentang penelitian yang melibatkan
Nuremberg Code yang merupakan instrument manusia, adalah di antaranya :
internasional pertama tentang etik penelitian - Mendapatkan informasi tentang manusia (dan
kedokteran pada manusia. Kode ini bertujuan untuk organisasi) melalui wawancara, survey,
melindungi integritas dari subjek penelitian. Salah satu questioner, focus group, observasi tentang
butir penting dalam Nuremberg Code ialah “The kehidupan manusia, rekaman audio/video, tes
voluntary consent of the human subject is absolutely psikologi, tes fisik, percobaan medis ataupun
essential”. treatment.
Setelah itu, pada tahun 1964, World Medical - Pengumpulan dan penggunaan organ tubuh
Association (WMA) mengeluarkan peraturan- manusia, ataupun jaringan atau cairan (contoh :
peraturan etik yang dituangkan dalam Deklarasi kulit, darah, urin, saliva, rambut, tulang, tumor
Helsinki I. Para peneliti dihimbau untuk dan specimen biopsy lainnya) bahkan hembusan
memperhatikan dan mematuhi peraturan-peraturan nafas.
penelitian yang disetujui bersama. Peneliti harus dapat - Clinical Trial.
menentukan sendiri, apakah penelitiannya - Akses untuk mengetahui data arsip tentang
menyimpang dari norma atau tidak dari kode etik. informasi, dokumen personal, baik itu yang
Karena tidak ada pengawasan, maka banyak penelitian dipublikasi maupun yang tidak dipublikasikan.
yang dirasakan masih menyimpang dari norma-norma - Penelitian pada aktivitas legal.
kode etik. Akhirnya, pada tahun 1975 dalam World Lalu, gimana sih proses mendapatkan Ethical
Health Assembly di Tokyo dibuatlah Deklarasi Helsinki Clearance? Sebenarnya tiap institusi memiliki prosedur
II sebagai hasil revisi Deklarasi Helsinki I. Dalam proses pendapatan Ethical Clearance yang berbeda,
deklarasi ini yang penting adalah adanya peraturan walaupun kalau dilihat agak mirip-mirip. Tapi beda . .
yang mengharuskan semua protokol penelitian yang tapi mirip. Aduuuh gimanaa yaaaa. Ahahahhaaa . . .
menyangkut manusia harus ditinjau dulu oleh suatu Kalo mau tahu proses Ethical Clearance di FK UGM,
komisi khusus untuk dipertimbangkan, diberi datang aja ke RP lantai 2 sayap barat. Masuk aja, ntar
komentar dan mendapatkan pengarahan. Inilah yang di kanan jalan ada posternya.
menjadi cikal bakal lahirnya komisi etik. Komisi etik Nah, kalau di FK UGM, dari keseluruhan
banyak dikenal dengan nama Institutional Review anggota komisi etik, mereka dibagi menjadi beberapa
Board (IRB). IRB sebenarnya merupakan nama yang team/panel, soalnya proposal yang masuk ke komisi
dipakai oleh Amerika. Di negara lain, komisi etik etik sangat banyak. Setelah diteliti, maka akan ada
disebut Ethical Review Board, Research Ethics kemungkinan:
Committee dll. Mengapa kita butuh IRB ? - Exempt Research:
• To protect researchers Exempt research refers to research that must be
• To protect potential participants submitted to the IRB for approval, but does not
• To meet the requirements of the federal require review past that of the chair. Jadi,
government exempt (bebas/pengecualian) merupakan
• To meet the requirements of external funding penelitian yang tidak memerlukan review tapi
agencies tetap membutuhkan persetujuan IRB karena
IRB biasanya terdiri dari 10 - 20 orang yang memang sudah terlihat jelas dari proposal
beranggotakan dari berbagai macam kalangan, peneliti bahwa prosedur penelitian yang akan
disesuaikan dengan jenis kelamin, usia dll. Biasanya dilakukan sudah memenuhi etik penelitian.
ada yang berprofesi sebagai dokter, ahli hewan, tokoh - Expedited Review:
agama, orang awam dll. IRB bertanggung jawab Expedited Review only involves the approval of
melindungi hak dan kesejahteraan manusia dan three members of the IRB and thus should take
hewan yang menjadi subjek yang ikut berpartisipasi di less time than the full review. Kalo yang ini,
dalam penelitian. Lalu bagaimana suatu penelitian itu merupakan penelitian yang memerlukan review,
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 26

tapi tidak full team dari komisi etik. Cukup tiga perlindungan terhadap perlindungan atau
orang saja. penyalahgunaan (harm and abuse).
- Full Review: - Berbuat baik (beneficence). Prinsip ini dilakukan
Nah kalo ini adalah penelitian membutuhkan dengan mengupayakan manfaat maksimal
persetujuan full review dari seluruh anggota dengan kerugian minimal.
komisi. Biasanya peneliti akan dipanggil untuk - Keadilan (justice). Setiap orang harus
mempresentasikan rencana penelitiannya. diperlakukan sama (tidak diskriminatif) dalam
memperoleh haknya. Prinsip berkaitan dengan
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan oleh keadilan distributif yang mempersyaratkan
peneliti? Peneliti harus membawa proposal dan CV pembagian seimbang dalam hal beban dan
peneliti juga. Di proposal peneliti harus manfaat. Hal ini dilakukan dengan
mencantumkan : memperhatikan distribusi usia dan gender, status
- Siapa saja participantnya (subjek penelitian)? ekonomi, budaya, etnik dll.
- Ringkasan penelitian – Apa tujuannya dan :: Jadi sangat jelas ya, bahwa informed consent itu
dasar pemikirannya? merupakan perwujudan dari prinsip etik yang
- Bagaimana cara pemilihan participantsnya? pertama, yaitu menghormati harkat dan martabat
- Bagaimana rencana penelitiannya – apa jenis manusia.
data yang akan dikumpulkan dan bagaimana? Lanjut aja ya . . Setelah mengetahui
- Pertimbangan etik pentingnya informed consent, kita harus mengetahui
- Bagaimana informed consent diperoleh? apa saja elemen-elemen yang ada di dalam informed
- Bagaimana kerahasiaan dan privasi consent.
participants dilindungi? Apa Elemen Inti (core elements) Informed Consent?
- Bagaimana data disimpan? 1. Penyingkapan / Disclosure -Provision of adequate
INFORMED CONSENT information
Apakah yang dimaksud dengan consent? 2. Pemahaman / Comprehension –understand and
Consent adalah cara/proses calon participant yang seek clarification
menunjukan/mengindikasikan kesediaan mereka Sebelum informed consent diperoleh,
untuk mengambil bagian dalam penelitian, dan investigator (peneliti) atau orang yang ditunjuk
memberikan izin kepada peneliti untuk memberikan investigator, harus memastikan subjek atau
tindakan yang diperlukan dalam penelitian kepada representative/perwakilan subjek yang legal
mereka (participant). mendapatkan cukup waktu dan kesempatan
Apakah yang dimaksud dengan informed consent? untuk mendapatkan detail dari penelitian yang
Menurut CIOMS Guideline 4, informed consent adalah akan dilakukan, untuk benar-benar dapat
keputusan untuk berpartisipasi dalam sebuah memutuskan apakah ingin berpartisipasi atau
penelitian oleh individu yang kompeten, yang telah tidak. Nah, setelah dilakukan penjelasan, dapat
menerima informasi dan penjelasan yang diperlukan; dilakukan pengecekan kepada subjek apakah
telah benar-benar mengerti penjelasan yang subjek benar-benar mengerti atau tidak. Caranya,
disampaikan peneliti; dan setelah mempertimbangkan dicek aja. Bisa dengan :
penjelasan yang diberikan, dan mengambil keputusan Open-ended questions:
tanpa unsur paksaan, pengaruh yang tak pantas, - “Apakah anda dapat menjelaskan kembali
bujukan atau intimidasi. pada saya, apa saja yang kami
Apa Pentingnya Informed Consent? minta/mohonkan kepada anda untuk lakukan
Informed consent merupakan perwujudan prinsip etik dalam penelitian ini?
di kedokteran. Memang prinsip etik itu ada apa aja? - “Silahkan jelaskan dengan bahasa anda, apa
Jadi, prinsip etik itu ada : tujuan dari penelitian ini".
- Menghormati harkat dan martabat manusia - "Apa lagi hal yang ingin anda ketahui?"
(respect for person). Secara mendasar prinsip ini - "Apa saja kemungkinan keuntungan bagi
bertujuan untuk anda dengan berpartisipasi pada penelitian
• Menghormati otonomi yang ini? Dan apa saja resiko ataupun
mempersyaratkan bahwa manusia yang kemungkinan yang tidak baik mungkin terjadi
mampu menalar pilihan pribadinya harus pada anda?"
diperlakukan dengan menghormati Jangan bertanya Closed-ended questions:
kemampuannya untuk menghormati - "Apakah anda mengerti?"
kemampuannya untuk mengambil keputusan - "Ada pertanyaan?"
mandiri (self determination). - "Apakah anda tahu bahwa ada resiko dengan
• Melindungi manusia yang otonominya meminum obat ini?"
terganggu atau kurang, mempersyaratkan 3. Kapasitas dan Kompetensi
bahwa manusia yang tergantung (dependent) Kapasitas/Capacity
atau rentan (vulnerable) perlu diberikan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 27

o Degree to which one is able to understand dalam penelitian itu diharuskan subjek
information relevant to a treatment decision diambil darahnya. Waktu diambil, si anak
and appreciate the reasonably foreseeable lari kabur deh ke kantin. Nah, si peneliti
consequences of a decision or lack of a tidak dapat memaksakan sang anak untuk
decision diambil darahnya dengan paksa walaupun
o Refers to medical state orang tua telah menyetujuinya.
Kompeten/Competence • Age <12:
o Being able to understand information – Tidak kompeten.
relevant to a treatment decision and to 4. Pembuatan Keputusan (Decision Making)
appreciate the reasonably foreseeable 5. Sukarela, Bebas dari Paksaan (Voluntariness, free
consequences of a decision or lack of a from coercion)
decision O ya. Terkadang dalam suatu informed consent
o Refers to a legal state dibutuhkan saksi. Biasanya hal ini terjadi misal pada
(Mohon maaf, ga bisa ngartiin dari slide :’( kasus dimana subjek tidak mengerti bahasa Inggris
Takut salah paham. Jadi saya kopi-paste. ataupun bahasa lain dalam form tertulis informed
Mohon maaf sekali lagi.) consent yang telah disetujui oleh IRB. Misalnya, subjek
Nah, tapi tidak semua subjek penelitian adalah orang penelitian adalah orang Jawa tulen yang tidak bisa
yang memiliki kapasitas ataupun kompetensi yang mengerti bahasa selain bahasa Jawa asli-krama-inggil-
sebenarnya diperlukan di dalam informed consent. alus. Nah, gak mungkin kan form informed consent
Mereka adalah orangorang yang rentan (vulnerable). kita translatekan jadi bahasa Jawa asli-krama-inggil-
Siapakah mereka? alus. . . Makanya kita datangkan saksi. Ataupun contoh
- Precautions kasus lain, misal subjek penelitian (atapun wakil, wali
- Children dari subjek) memahami dan mengerti bahasa yang
- Mentally Challenged digunakan, tetapi dia tidak dapat menulis, berbicara,
- Institutionalized Individuals membaca ataupun buta, maka diperlukanlah saksi.
- Subordinates/ Staff/ employee Saksi yang dipilih adalah orang yang
- Students independent, bukan berasal dari keluarga subjek
- Prisoners atapun memiliki hubungan dengan peneliti. Intinya
- Pregnant/ Lactating women adalah saksi adalah orang yang tidak dapat
- Disease/condition dipengaruhi oleh berbagai faktor/orang yang terlibat
- Poor di dalam penelitian. Lalu, misal di kasus subjek yang
- Military tidak dapat membaca tulisan, maka saksi harus
- Tribals melihat secara langsung bahwa peneliti telah
- Uneducated menjelaskan secara oral informed consent dan
- Ethnic minorities/refugees penjelasan prosedur penelitian (script yang dibacakan
- Homeless/frail and old sebelumnya harus disetujui oleh komisi etik). Contoh
- Not to include unless the study demands lain, apabila kasus dimana subjek tidak dapat melihat,
special groups maka saksi harus memastikan keputusan akhir subjek
- Informed consent from the legal guardians (ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak) misal
- Informed consent from the individuals dengan mengangguk-anggukan kepala, berkedip dll.
wherever possible Nah selain itu, di form informed consentnya saksi juga
- No inducement of guardians harus memberikan tanda tangan di samping subjek
- Assent from minors atapun investigator (peneliti).
- Respect their right to refuse participation Lalu, siapa sih yang bertanggung jawab?
Tadi telah disebutkan bahwa kompetensi • Naskah/isi lembar informasi dan consent form
(competent) terkait dengan peraturan - Investigators (peneliti) / Sponsor
pemerintah. Nah, dalam hal ini biasanya subjek • Review /Persetujuan
yang berkompeten dikaitkan dengan usia - IEC/IRB
mereka. Biasanya berusia 18 tahun seseorang • Memperoleh consent:
telah dikatakan kompeten. Walaupun begitu tiap - Investigators (peneliti)/designee (yang
negara memiliki kebijakannya masing-masing. ditunjuk) yang memiliki pengetahuan studi
• Usia 12 -17: penelitian, prosedur penelitian secara
– Orang tua atau wali dapat membuat lengkap dll.
keputusan bagi mereka Okeee :D Akhirnya selesai juga. Terimakasih ya teman-
– Walaupun orang tua atau wali dapat teman. Tetap semangaaaaaat block 3.1 nyaaaa . . . :D
membuat keputusan bagi mereka, namun Kata kakak kelas sih, block ini merupakan block bonus
di sini berlaku research-Assent. Jadi buat nilai. Jadi maksimalkan belajar buat ndapetin
misalnya orang tua setuju anaknya hasil yang memuaskan. Semangaaaat \(´▽`)/ !
menjadi subjek penelitian. Nah, misal TASK
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 28

1. Apa itu ethical clearance? Siapa yg Walaupun Henrietta sudah tiada, sebagian
mengeluarkan? Dan Apa pentingnya? sel-selnya tetap hidup di laboratorium Gey sebagai
2. Apa yang perlu dimuat di proposal perihan untuk kultur manusia pertama yang berhasil tumbuh di luar
mendapatkan ethical clearance? tubuh. Sel-sel HeLa kemudian dikirimkan ke peneliti-
3. Jelaskan apa saja kemungkinan yg dapat terjadi peneliti lain dan terus di sebarkan sehingga sel-sel
setelah proposal masuk komisi etik! HeLa hidup di laboratorium di seluruh dunia. Setiap
4. Apa itu informed consent? Jelaskan tahun, beratus penelitian ilmiah dikerjakan
kepentingannya? berdasarkan sel-sel HeLa. Pada tahun 1954, sel Hela
5. Jelaskan komponen dari informed consent! digunakan untuk oleh Jonas Salk untuk
6. Bagaimana cara mengetahui bahwa subjek mengembangkan vaksin polio. Jadi, vaksin polio yang
penelitian paham dengan prosedur penelitian? beredar sekarang ini tidak terlepas dari peranan sel
7. Apa itu kelompok vulnerable? Siapa saja? HeLa. Sel HeLa juga banyak digunakan untuk
8. Bagaimana informed consent utk usia penelitian tentang kanker, AIDS, flu, Parkinson,
<18th/anak? penemuan beberapa obat dll. Sel HeLa juga diletakkan
Betewe, jadi inget, pernah baca suatu buku pada satelit tak berawak di luar angkasa untuk
judulnya “The Immortal Life of Henrietta Lacks”, yang mencoba ketahanan jaringan manusia terhadap
menceritakan seorang wanita muda bernama gravitasi 0.
Henrietta Lacks yang didiagnosis menderita kanker Kalau begitu, seluruh umat manusia di dunia
leher rahim. Ketika memeriksakan di rumah sakit John seharusnya berterima kasih kepada Henrietta Lacks--
Hopkins, diambilah sampel sel dari tubuh Henrietta. dari siapa sel-sel HeLa itu berasal. Setiap kali mereka
Nah, sementara itu George dan Margaret Gey, berobat dan sembuh dari penyakit mereka, sel HeLa
ilmuwan dari universitas John Hopkins sedang pernah berperan dalam penemuan obatnya. Namun
mencoba untuk mengembangkan sel-sel manusia agar kalau HeLa sedemikian pentingnya dalam dunia medis,
dapat membelah di luar tubuh. Hal ini bertujuan agar mengapa selama ini kita semua tak pernah mendengar
peneliti dapat mempelajari proses-proses dasar tentang sosok Henrietta Lacks ini? Pertanyaan yang
kehidupan dengan menggunakan sel-sel tersebut. sama juga diajukan kerabat dan keluarga Henrietta.
Mereka juga berharap agar dapat mempelajari kanker Henrietta Lacks dan suaminya, David Lacks, ataupun
dan penyakit lain tanpa langsung mencobanya ke keluarganya yang lain tidak diberitahu atau tidak
manusia. Untuk mengerjakan penelitiannya, Gey diberi informed consent mengenai penggunaan
menggunakan sel-sel manusia normal dan sel-sel yang sampel yang diambil dari tubuh Hanrietta.
sakit, tetapi sel-sel tersebut mengalami kematian Sel Hela sekarang telah tersebar ke seluruh
setelah seminggu. Setelah berkali-kali mengalami dunia dan telah menghasilkan keuntungan miliaran
kegagalan, Gey hampir saja menyerah. Akan tetapi, dollar. Ironisnya keluarga Henrietta Lacks tak pernah
salah satu asistennya, Mary Kubicek , menyiapkan mendapat imbalan sesen pun atau permintaan maaf
sampel lain dari sel-sel kanker yang dikultur. Sampel atas pengambilan sel Henrietta Lacks tersebut, Bahkan
tersebut diberi kode HeLa, diambil dari dua huruf keluarga pun tidak tahu kalau vaksin polio berasal dari
awal nama pertama dan nama terakhir pasien. sel Henrietta, Baru 24 tahun kemudian identitas
Sel-sel HeLa mulai membelah dan terus pemilik asal sel Hela diungkap ke publik. Sementara
membelah. Pada hari keempat sel-sel membelah perusahaan yang mengembangbiakkan sel HeLa
dengan sangat pesat sehingga harus dipindahkan ke mendapat keuntungan miliaran dolar, keluarga
tabung lain, sel-sel tersebut tetap aktif membelah. Henrietta hanya memiliki sedikit uang dan sebagian
Berbulan-bulan kemudian, sel-sel tersebut tetap aktif darinya bahkan tidak mampu untuk memiliki asuransi
membelah. Sayangnya, sel-sel tumor di tubuh pasien kesehatan atau untuk berobat ke dokter. Nah, lebih
semakin ganas. Enam bulan setelah diagnosa pertama, lengkapnya baca aja ya bukunya, “The Immortal Life of
sel-sel tumor pada penderita sudah menyebar ke Henrietta Lacks karangan Rebecca Skloot. Aduh maaf
seluruh tubuh. Dua bulan kemudian, Henrietta Lacks ya kalo ceritanya jadi kepanjangan :(
meninggal dunia.

Diagnostic Test Study


Lecturer Content Author
Dr Osman Sianipar, Explanation about research on diagnostic, How to calculate sample size on Dian Nina
DMM, M.Sc, Sp.PK (K) research diagnostic test.

Pengukuran
Dalam studi tes diagnostik harus tepat dan akurat.
Akurasi tes berhubungan dengan beberapa cara yang
digunakan untuk mengetahui apakah suatu penyakit
itu benar-benar ada atau tidak.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 29

LR + = LR - =
- Sensitivity = proporsi hasil tes positif diantara
kelompok sakit
- Specificity = proporsi hasil tes negatif diantara
kelompok sehat
- Positive PV = probabilitas seorang pasien yang
mendapat hasil positif menderita penyakit
- Negative PV = probabilitas seorang pasien yang
mendapat hasil negatif tidak menderita penyakit
Metode - Likelihood Ratio Positive = rasio hasil tes positif
 Independent, blind pebandingan dengan gold pada kelompok sakit dibandingkan dengan
standard kelompok sehat dengan hasil positif [sensitivity /
(1-spesificity)]
- Likelihood Ratio Negative = rasio hasil tes negatif
pada kelompok sakit dibandingkan dengan
kelompok sehat dengan hasil negative [(1-
sensitivity) / specificity]
95 % Confidence Interval
Kemungkinan hasil dari sensitivitas dan spesifisitas
yang benar bisa salah direpresentasikan. Hasil tertentu
yang diobservasi cocok dengan range hasil
 Sampel yang diambil dari pasien untuk tes sebenarnya, biasanya disebut dengan 95% confidence
diagnostik adalah seperti yang diterapkan dalam intervals. Lebarnya range ini menentukan derajat
praktek klinis presisi dari estimasi sensitivitas dan spesifisitas.
 Tes dengan alat yang sedang dievaluasi tidak
mempengaruhi keputusan untuk melakukan tes √
yang dilakukan dengan gold standard. Tapi ada
juga penelitian yang hanya melanjutkan tes p = proporsi dari sampel
dengan gold standard jika hasil tes dengan alat N = jumlah sampel
yang sedang diteliti menunjukkan hasil positif. Hal Nomogram
ini sebaiknya dihindari karena kemungkinan
terjadinya false negatif tidak dapat diketahui.

Penghitungan hasil

Nomogram ini menunjukkan hubungan antara pretest


probability (prevalence) – likelihood ratio – posttest
probability (predictive values)
Trade-off Between Sensitivity and Spesificity
Keterangan:
Ada trade off antara sensitivitas dan spesifisitas pada
a = true positif c = false negatif
tes diagnostik. Pada data klinis biasanya akan
b = false positif d = true negatif
ditetapkan range tertentu untuk menentukan hasil
Sensitivity = a / (a+c) +PV = a / (a+b)
sehingga perlu ditetapkan cutoff point.
Specificity = d / (b+d) -PV = d / (c+d)
Accuracy = (a+d) / N Prevalence = (a+c) / N
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 30

Blood glucose level Sensitivity (%) Specificity (%)


2 hrs after eating
(mg/dL)
70 98.6 8.8
80 97.1 25.5
90 94.3 47.6
100 88.6 69.8
110 85.7 84.1
120 71.4 92.5
130 64.3 96.9
140 57.1 99.4
150 50.0 99.6 Kurva di atas menunjukkan perbandingan
160 47.1 99.8 antara tes diagnostic dengan CT Scan dan RN Scan.
170 42.9 100.0 Dpat dilihat area di bawah kurva CT Scan lebih lebar
180 38.6 100.0 dibandingkan dengan area di bawah kurva RN Scan.
190 34.3 100.0 Hal ini menunjukkan bahwa CT Sca lebih sensitive dan
200 27.1 100.0 lebih spesifik daripada RN Scan.
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara Sample Size Calculation
cutoff point untuk level gula darah 2 jam setelah puasa RQ – Apakah tes diagnostic yang baru memiliki
dengan sensitivitas dan spesifisitas. Artinya jika cutoff sensitifitas paling tidak 80 %?
point yang ditetapkan terlalu rendah maka sensitivitas Jika 95% CI dari sensitivitas adalah ,
tinggi (98.6%) dan spesifisitas rendah (8.8%), sehingga berapa subjek yang dibutuhkan untuk penelitian?
membutuhkan lebih banyak orang yang menderita DM Proporsi yang diharapkan = 0.20 (diharapkan untuk
untuk melakukan tes lebih lanjut. Sedangkan jika memiliki hasil negative)
cutoff point terlalu tinggi maka sensitivitas rendah Lebar total = 0.10 (0.05 dibawah dan 0.05 diatas)
(27.1%) dan spesifisitas tinggi (100%), sehingga banyak Level confidence = 95%
orang penderita DM tidak terdiagnosis. Dari tabel, N = 246
Cara lain yang digunakan untuk melihat Expected Total width
hubungan antara sensitivitas dan spesifisitas adalah proportion 0 0.15 0.20 ……. 0.40
dengan menggunakan Receiver Operator 0.10 98 44 - - -
Characteristic (ROC) curve. 138 61 - - -
239 106 - - -
0.15 139 62 35 ………. -
196 87 49 -
339 151 85 -
0.20 174 77 44 ……. -
246 109 61 -
426 189 107 -
……. …… …… …… …….. ……
0.50 …… …… …… …….. ……
Note table : upper number = 90% CI, middle number =
95% CI, lower number = 99% CI
Cara penghitungan lain dengan rumus

Cutoff point yang baik adalah yang


menempati pojok kiri atas, sebagaimana sensitifitas Jika , maka
meningkat dan hanya sedikit penurunan spesifisitas. Contoh :
Kurva ROC juga dapat digunakan untuk Sensitifitas (P) = 90 %
membandingkan beberapa alternative tes untuk Sensitifitas yang diharapkan 87,5% – 92,5%  Δ = 5%
diagnosis yang sama. Semakin lebar area di bawah
kurva maka semakin baik tes diagnostic yang
digunakan.
Jika prevalensi penyakit 10%, maka sampel yang
diperlukan = 100/10 x 138 = 1380
Hubungan antara 95% CI dan Jumlah Sample
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 31

Kurva di atas menunjukkan bagaimana presisi dari


estimasi sensitivitas meningkat jika jumlah subjek
meningkat

Tutorial: Report from Office Research Integrity


News Letter, 2004, 12(2)
Sumber: KEPK-BPPK (Depkes RI); http://indonesia.digitaljournals.org (mjalah ked. Ind, plagiarism); litbangkes;
www.depkes.go.id; www.oecd.org (Preventing Misconduct); http://apt.rcpsych.org (How to approach a research
ethics committee); http://www.cchil.org (IRB); http://ebm.rsmjournals.com; http://www.niehs.nih.gov (ethics in
research); http://www.nap.edu (the national academic press: research misconducts)
Bismillahirrahmanirrahiim..
1. Research Ethics subjek yang diteliti. Dari Nuremberg dan Helsinki,
Etika penelitian mencakup tiga komonen penting, kemudian terciptalah Belmont code yang udah
yaitu respectful, justice, dan beneficance seperti kita pelajari, yang isinya justice, dsb. Sementara
yang sudah dijelaskan para bapak dan ibu itu, dari indonesia sendiri ada yang namanya
lecturer. Dulu, banyak terjadi pelanggaran etika Komite Nasional Etika Penelitian Kesehatan
penelitian yang menyebabkan banyak sampel yang tugasnya sehubungan dengan pengawasan
menjadi korban dari kesalahan penelitian. Oleh penelitian kesehatan sebelum di acc untuk
karena itu, diciptakanlah sebuah guideline dipublikasikan. KNEPK membuat beberapa
bernama Nuremberg/guidelines. Ada 10 prinsip dan peraturan dalam pedoman untuk
guidelines, yaitu penelitian kesehatan, yaitu:
 Partisipan harus dengan sukarela menyetujui Prinsip dan Peraturan dalam Pedoman:
dan mengikuti penelitian 1. Keselamatan subyek penelitian diutamakan
 Tujuan penelitian harus menguntungkan 2. Keikutsertaan subyek bersifat sukarela &
masyarakat banyak tertulis
 Penelitian harus berdasarkan teori dan telah 3. Subyek berhak mengundurkan dari
diuji dahulu dengan hewan coba. 4. Yang boleh melaksanakan penelitian adalah
 Penelitian tidak boleh menyebabkan orang-orang yang sudah berpengalaman
penderitaan fisik atau mental kepada melakukan penelitian. Kalau peneliti belum
partisipan berpengalaman, maka ada supervisi dari
 Penelitian tidak dapat dilanjutkan apabila peneliti senior berpengalaman
memiliki outcome yang potensial berbahaya 5. Proposal harus dinilai segi ilmiah dan etik
 Tingkat risiko penelitian harus lebih rendah 6. Proposal disetujui  penelitian boleh
daripada tingkat keuntungan yg akan diterima dilakukan
oleh partisipan Penelitian Klinis
 Partisipan harus mendapatkan perlindungan Pada penelitian klinis, ada dua jenis
dan lingkungan yg tepat penelitian, yaitu
 Percobaan/penelitian harus dilakukan oleh a. Penelitian terapeutik, subyeknya adalah
orang yang berwenang dalam bidang ilmiah. pasien dan tujuannya untuk mencari cara
 Partisipan manusia harus diizinkan untuk penanggulangan penyakit yang lebih
mengundurkan diri sebagai subjek apabila ia baik.
tidak ingin melanjutkan b. Penelitian non-terapeutik, dimana
tujuan penelitian tidak langsung
 Para peneliti harus siap menghentikan
menyangkut pengobatan tetapi mencari
penelitian apabila penelitian memberikan
data yang dapat memberi penjelasan
dampak yang terlalu buruk bagi para
patogenesis penyakit.
partisipan
Guidelines Nuremberg, Belmont, dan
Kode etik nuremberg ini merupakan desain
Helsinki memberikan dasar untuk etika penelitian
inisiatif dari deklarasi Helsinki untuk
agar lebih teratur, serta memberikan tanggung
meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
jawab yang besar bagi para peneliti, dan
penelitian yang menggunakan manusia sebagai
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 32

menyusun hukuman hukuman bagi setiap Ada sanksi yang diberikan kepada para
pelanggaran hukum. peneliti yang melakukan misconduct, yaitu:
2. Research misconduct a. Seseorang yang diduga melakukan
Kesalahan atau pelanggaran pd penelitian ter- misconduct harus dilaporkan kepada
masuk pelanggaran pd profesionalisme dan komite yang mengawasi misconduct
disiplin dokter. Office of Scientific and penelitian
Technology Policy (OSTP) di Amerika b. Seseorang yang telah dilaporkan
menyebutkan research misconduct adalah melakukan misconduct harus diajarkan/
tindakan falsifikasi, plagiarisme, dan fabrikasi diberikan sanksi berupa pembelajaran
saat menyusun, melaporkan, mengolah data, & mengenai “fairness dan respect” oleh
mempublikasikan hasil research. Ada beberapa institusi yang mengelola hal tentang
misconduct yg sering terjadi, yaitu: research tersebut untuk melindungi
Fabrication, merupakan pemalsuan/ pekerjaan dan reputasinya. Hal ini berlaku
perbaikan data atau yg sudah ada tanpa izin baik untuk para peneliti yang dilaporkan
dari peneliti sebelumnya, kemudian membuat ataupun para pejabat komite yang
laporan dan mempublikasikannya mengizinkan dipublikasikannya sebuah
Falsification, manipulasi material material penelitian.
penelitian, alat-alatnya, atau prosesnya, atau c. Para petugas integrasi yang mengatur
bisa dengan mengubah data/ hasil penelitian tentang hukuman pelanggaran penelitian
sebelumnya. ini harus tetap menjaga kerahasiaan para
Plagiarism, yaitu mencuri/mencontek ide pelaku misconduct.
orang lain, proses penelitian, hasil penelitian, d. Jika salah satu dari pemberi izin publikasi
ataupun kata-katanya tanpa mengubah atau peneliti telah disahkan melakukan
bahasanya sedikitpun. kriminalitas yang melampaui batas, maka
Dari indonesia sendiri, IDI menetapkan ada petugas harus melaorkan hal tersebut ke
beberapa jenis plagiarism, yaitu: agensi atau pihak yang berwenang.

Konsekuensi lainnya apabila melakukan


misconduct adalah:
Penelitian akan ditolak dan dikembalikan
kepada peneliti
Diberikan teguran, dikeluarkan dari proyek,
kemudian penurunan upah kerja dan rangking
kerja (grade mungkin maksudnya), atau
dipecat
Perbedaan pendapat tidak termasuk
Membayar denda
dalam misconduct, selain itu ada
Tidak memenuhi syarat untuk melakukan
unentional error dan honest error.
penelitian lagi untuk waktu yang ditentukan.
Untuk menghindari terjadinya misconduct,
3. Pelaporan misconduct dan pelaporan
para penanggung jawab penelitian akhirnya
pelanggaran etika penelitian
membuat komite yang akan memberikan
Di Indonesia, misconduct dan pelanggaran etika
sanksi atau pengaturan hukum mengenai
termasuk pelanggaran keprofesionalisme-an
research misconduct. Organisasi yang
seorang dokter dan melanggar aturan
mengatur hal tersebut adalah Institutional
kedisiplinan dokter. Yang mengatur hal ini adalah
Review Boards (IRB).
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 33

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI


apabila mengurusi tentang etika di dalam
kedokteran. Sementara MKDKI (Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia)IDI
mengurusi tentang pelanggaran kedisiplinan
kedokteran. Adapun skema alur untuk
pelaporannya adalah:
Sementara di internasional skemanya adalah:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 34
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 35
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 36

Selesai jugaa, penulis mohon maaf atas keterlambatannya


Semoga bermanfaat teman-teman.
Selamat belajar.. 

How to Write Thesis Proposal


Lecturer Content Author
Dr. Riris Andono Structure of research proposal including definition and important point in each part, Cendera
Ahmad MPH,PhD Steps of Research, Guideline Academic Writing M.
Penelitian 11. Parsinomy (cara sederhana)
Apa itu penelitian? Penelitian adalah kegiatan untuk Proposal penelitian sendiri adalah sebuah dokumen
mengumpulkan, menganalisi dan menginterpretasikan yang berisikan:
sebuah data untuk menjawab pertanyaan atau 1. Tujuan Penelitian
memcahkan masalah. 2. Apa yang ingin kita ketahui dan atau yang ingin
Karakteristik penelitian : dicapai
Based on slide: 3. Bagaimana cara menelitinya
1. Diawali dengan rumusan masalah yang jelas. Proposal penelitian adalah sebuah media untuk
Dapat berupa teori(teoritis) atau praktek (praktis) mengkomunikasikan apa yang kita akan lakukan, yang
2. Mempunyai tujuan dan rencana yang jelas. kita butuhkan, atau apapun tentang penelitian kepada
3. Harus berbasisi pada penelitian-peneltian relasi kita. Karena kita pasti berhubungan dengan
sebelumnya. pihak lain seperti ; sponsor. Selain itu proposal ini juga
4. Pengumpulan data dan analisis data dilakukakn berfungsi untuk mempromosikan “penelitian” atau
secara sistematis. menjual produk kita.
Based on Buku Metodologi: Fungsi proposal:
1. Rasional (dapat dijangkau akal manusia) 1. Alat komunikasi (antara peneliti dgn orang lain)
2. Empiris ( dapat dijangkau indra manusia) 2. Sebagai katalog untuk menjual ide (jelas dan
3. Sistematis (memiliki tahap-tahap) mudah dipahami)
4. Purposiveness (bertujuan jelas) 3. Persyaratan pendidikan (u/ persetujuan
5. Rigor (dasar teori baik) penelitian atau permintaan dana)
6. Testability (dapat diuji) 4. Penuntun peneliti / intelectual contract
7. Replicability (dapat direplikasi) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memulai
8. Precision and confidence membuat proposal :
9. Objectivity (berdasarkan fakta yg diperoleh) 1. Apakah penelitian yang diajukan memang perlu
10. Generalizability (dapat diterapkan ke populasi) dilakukan?
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 37

2. Apakah metode yang dilakukan sesuai ?  Tujuan penelitian harus konsisten masalah
3. Apakah penelitian dapat diselesaikan oleh penelitian
peneliti?  Kegunaan penelitian adalah manfaat dari
Berikut ini panduan atau petunjuk umum yang hasil penelitian berupa informasi,data, dan
mungkin bisa membantu penulis dalam menyusun koefisien dari penelitian tersebut bagi
proposal penelitian berbagai pihak sepertipemerintah, sponsor
Judul Penelitian. penelitian, perkembangan ilmu dan
 Singkat tetapi jelas menggambarkan maksud dan penelitian, dankepentingan masyarakat
tujuan penelitian yang hendak dilaksanakan. pada umumnya.
 Judul yang diajukan harus mencerminkan tema  Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian.
pokok dari penelitian yangdiusulkan. Karena adanya keterbatasan waktu, dana,
 Variable penelitian harus nampak tersirat dalam tenaga, dan teori-teoi, maka tidaksemua
judul. masalah akan diteliti sehingga sipeneliti
 Judul penelitian yang diajukan harus mampu memberi batasan tentang variable apa saja
mempengaruhi, menarik dan memberi kesan yang akan diteliti dan hubungan antar variable
pokok kepada pembaca akan keseluruhan tulisan yang bagaimana yang akan diteliti.
usulanpenelitian. II. Tinjauan Pustaka atau Kerangka Pemikiran
Tambahan  Terdiri dari teori maupun tinjauan hasil-hasil
 Sebaiknya pake kalimat pernyataan yg netral & penelitian sebelumnya.
jelas.  Tinjauan teori merupakan penelusuran teori-
 Tidak terlalu panjang (kata dr. Ira dosen metopen, teori yang relevan dengan masalahpenelitian.
maksimal 15 kata), kalo panjang buat subjudul aja.  Tinjauan empiric merupakan penelusuran
 Tidak boleh pake singkatan kecuali yg baku. kepustakaan yang relevan
 Waktu & tempat ditulis jika masalahnya khas & menunjangpenelitian, baik berupa hasil
spesifik jadi sulit digeneralisasi, biasanya ini yg 1 penelitian, sehingga dapat menolong peneliti
variabel aja, misal profil penderita leukimia di X pd dalamperumusan hipotesa.
Y.  Dari hasil tinjauan pustaka ini diperoleh
I. Pendahuluan, terdiri dari: kerangka pemikiran, yaitu
 Latar Belakang Penelitian. penjelasanhubungan-hubungan antar variable
Menjelaskan atau menguraikan beberapa melalui model-model atau bagan (diagram).
alasan teoritis atau alasan praktis mengapa III. Perumusan Hipotesa
judul atau tema tersebut perlu diteliti. Latar  Hipotesa merupakan jawaban sementara
Belakang Penelitian diharapkan dapat terhadap masalah yang dirumuskan,dimana
mengantarkan kepada pembaca alasan hipotesa tersebut masih membutuhkan
keinginan untuk mengetahui, memahami, dan pengujian.
menjelaskan dunia fakta atau fenomena  Hipotesa didasarkan atas tinjauan pustaka teori
melalui prosedur ilmiah. Isinya: Magnitude maupun empiris.
(seberapa besar problemnya), Apa yg sudah  Rumusan hipotesa dapat dalam bentuk verbal
kita ketahui, Apa yg belum diteliti, dan dan symbol (notasi).
Kontribusi kita terhadap problem tsb.  Rumusan hipotesa diharapkan dapat
 Perumusan Masalah Penelitian. mengarahkan peneliti dalam
 Adanya masalah atau pertanyaan penelitian menentukanjumlah dan macam data yang akan
adalah titik awal dari suatu penelitian. dikumpulkan dan memilih metode analisisnya.
 Sebelum merumuskan masalah, sebaiknya  Hipotesa dirumuskan dengan singkat dan jelas.
didahului dengan identifikasi masalah.  Titik tolak perumusan hipotesa adalah rumusan
 Perumusan masalah adalah titik awal untuk masalah.
perumusan hipotesa. IV. Metodologi Penelitian
 Perumusan masalah harus mempunyai nilai  Metodologi penelitian merupakan philosofi dari
penelitian, fisibilitas dan sesuai dengan proses penelitian, menjelaskanproses
kualifikasi peneliti. pengumpulan data yang dilakukan.
 Peneliti harus mampu merumuskan  Dalam metodologi terkandung pengertian
masalah yang ingin dipecahkan,dijawab mengenai penjelasan alasanpenggunaan
atau digambarkan melalui penelitian. metode penelitian yang dipilih.
 Hindari! Topik terlalu luas, belum jelas,  Dalam metodologi penelitian terkandung
tidak ada expertnya di FK UGM. alasan pemilihan metode tentang: (1).
 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian. Penentuan lokasi, (2). Penentuan jenis data dan
 Tujuan penelitian adalah pernyataan- sumber data yang digunakan, (3). Pemilihan
pernyataan harapan yang ingindicapai atau responden atau penarikan contoh sumber
diketahui melalui penelitian.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 38

informasi, (4). Pengumpulan data, (5). VII. Jadwal Waktu Penelitian


Pengolahan data, dan (6). Analisis data. Setiap proposal penelitian harus dilengkapi
V. Rencana Biaya Penelitian dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.
Perkiraan biaya meliputi komponen-komponen: VIII. Daftar Pustaka
persiapan, pengumpulan data lapangan, Ada dua bentuk baku laporan atau jurnal yang
pengolahan dan analisis data, penulisan laporan dapat dimasukkan dalam daftar pustaka yaitu:
akhir, pengadaan, dan lain-lain.  Buku-buku, laporan-laporan, majalah-majalah,
VI. Organisasi Pelaksana Penelitian dan jurnal-jurnal yang dikutip langsung
 Bila penelitian tersebut merupakan karya ilmiah  Buku-buku, laporan-laporan, majalah-majalah
penyelesaian studi seperti skripsi, tesis, dan dan jurnal-jurnal yang tidak langsung dikutip,
disertasi, maka tidak perlu menampilkan tetapi sangat banyak mengilhami pola berpikir
organisasi tim peneliti dalam tubuh laporan, penulis dalam masalah yang diteliti.
cukup dalam bentuk susunan pembimbing yang IX. Lampiran-Lampiran
ditampilkan dihalaman depan. Lampiran data atau informasi yang menguatkan
 Bila penelitian merupakan penelitian pesanan isi atau proposal penelitian yangdiajukan, seperti
atau untuk tujuan-tujuan lain, maka harus Curriculum Vitae, penataran yang berhubungan
dijelaskan organisasi pelaksana penelitian, dengan masalah penelitian.
seperti ketua, sekretaris, bendahara, anggota, :: Tapi komponen proposal itu gak ada yg saklek, jadi
nara sumber, tenaga administrasi, dan tergantung instansinya, kalo di UGM silahkan
pencacah. download di Gamel ya, tapi paling tidak kriteria tiap
 Bila diperlukan, setiap anggota tim peneliti komponen sudah disebutkan di atas.
harus dijelaskan bidang keahliannya, jabatan :: Key Component
atau pangkat, dan lembaga dimana bekerja, 1. Deskripsi masalah penelitian
serta waktu yang tersedia untuk penelitian 2. Kenapa penting
bersangkutan (jam atau minggu). Biasanya 3. Review literature yang relevant
dengan melampirkan Curriculum Vitae dari 4. Deskripsi Method
setiap anggota tim.

Evidence-Based Medicine
Lecturer Content Author
Prof. dr. M. Hakimi, How to implement evidence based medicine in clinical practice and policy Raden
PhD, Sp.OG (K) Handidwiono
Pada tahun 80an terjadi perubahan paradigma dalam Apa itu EBM? EBM itu adalah integrasi dari 3
dunia kedokteran dimana kita tidak lagi komponen
mementingkan intuisi, pengalaman klinis ,dan 1. Evidence dari riset terbaik
penalaran patofisiologi untuk pengambilan keputusan 2. Pengalaman klinis
klinis. Tapi kita menggunakan evidence yang didapat 3. Nilai2 dan harapan dari pasien.
dari penilitian. Konsekuensi nya dokter-dokter perlu Best research evidence itu adalah penelitian klinis
keterampilan baru termasuk dalam melakukan yang sesuai kebutuhan pasien biasanya mengenai
penelusuran pustaka secara efisien lalu aturan yang diagnosis, therapy, dan harm (efek samping yang tidak
formal untuk mengkaji secara kritis evidence yang di diharapkan). Evidence dari penelitian klinis ini akan
dapat. mengubah praktik kedokteran yang lama (eg. Alat dx
yang lebih tepat menggantikan yang lama).
Evidence sendiri mempunyai hierarcy nya :
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 39

Kenapa expert opinion paling lemah? Karena 3. Adanya kesenjangan antara keterampilan dan
pengalaman itu dari sudut pandang metopen , tidak pengetahuan yang out of date dengan
ada kontrol nya. Misal, berdasarkan pengalaman saya perkembangan ilmu dan performa klinis.
pasien penyakit X paling baik menggunakan obat Y. Hasilnya saat kita lulus dari fakultas kedokteran
Tapi kita tidak bisa melakukan perbandingan terhadap pengetahuan yang penting cenderung unutuk
ini. Jangan jangan kalau dikasih obat lain bisa lebih merosot secara signifikan (Kalau tidak up date
baik atau kalau tidak dikasih obat jadi jauh lebih baik. ilmu). Contoh, dari 300 orang hipertensi yang
Karena tidak ada bukti konkrit nya expert opinion sudah di screening, dirujuk ke 85 dokter keluarga.
menjadi dasar paling lemah. Kecuali opinion nya itu Namun hasilnya hanya 2/3 nya saja yang
didasarkan oleh systematical review. memberi terapi ke pasien. Ko bisa? Ada beberapa
Dari evidence yang ada, dibuat rekomendasi : faktor yang menyebabkan perbedaan dalam
A : Bukti yang kuat untuk melakukan sesuatu pengambilan keputusan. Tekanan diastol pasien,
(perlakuan dapat memberi keuntungan) Umur pasien, target-organ yang rusak dan tahun
B : Bukti nya moderate untuk dijadikan dasar kelulusan dokter. Menurut penelitian, dokter
perlakuan (Bukti kuat kalau perlakuan memberikan lulusan angkatan tua cenderung conservative dan
eficacy tapi clinical benefit nya terbatas) tidak mau up date.
C : Evidence tidak cukup. Belum tahu kalau perlakuan 4. Ketidakmampuan dokter untuk mencari info per
efektif atau tidak atau memberi adverse effect atau pasien karena kehabisan waktu. Kebanyakan
tidak. dokter terlalu sibuk praktek dan kegiatan lain
D : Evidence moderate untuk tidak memberikan yang akhirnya waktu yang digunakan untuk
perlakuan karena kurang efektif atau ada adverse membaca/up date info hanya sedikit.
outcome. Kebanyakan 1 jam.
E : Bukti kuat untuk tidak melakukan perlakuan karena Untungnya sekarang ada perkembangan untuk EBM,
tidak efektif dan memberi adverse outcome. a. Berkembangnya cara mencari evidence yang
Kalau merujuk pada 3 warna lampu bangjo (ini istilah effisien.
yang baru aku tau di Jogja), Jadi gol A itu Hijau, B itu b. Ada systematic review
Hijau-Kuning, C itu Kuning, D itu Kuning-Merah, E itu c. Ada secondary journal yang mempublish 2%
Merah. artikel klinis yang sifatnya valid dan bisa
Di dunia saat ini kita harus sadar kalau pasien sudah diterapkan dalam praktik. Biasanya sudah dikaji
bisa mencari tau tentang penyakit lewat internet dan di apprais expert.
sebelum konsultasi dengan dokter. d. Kemajuan sistem IT
Kenapa interest pada EBM? e. Adanya identifikasi dan penerapan strategi yang
1. Butuh informasi baik tentang diagnosis, efektif untuk pembelajaran seumur hidup.
prognosis atau therapy. Artinya ada beberapa Bagaimana cara melakukan EBM dalam praktik?
kasus yang belum kita tahu dan kita harus Ada 5 langkah awal,
mencari infonya. Di penelitian terlihat kebutuhan Step 1 : Merubah kebutuhan info jadi pertanyaan
akan info pasien ini berbeda di pasien yang rawat klinis. Ini jadi memacu kita untuk cari jawabannya.
inap dan rawat jalan. Kita bisa cari 5 info hanya Step 2 : Telusuri sumber pustaka untuk menjawab
untuk 1 pasien rawat inap dan untuk rawat jalan pertanyaan klinis.
biasanya hanya 2 dari 3 pasien. Step 3 : Mengkritisi sumber info untuk tau validitas,
2. Sumber secara tradisional tidak memuaskan. Di efek, dan kemampuan untuk diterapkan.
textbook biasanya suka out of date, kalo clinical Step 4 : Evidence diterapkan pada pasien, sesuai
expert opinion suka salah, kalo jurnal terlalu dengan value pasien.
banyak jenis dan jumlahnya, kalau pertemuan Step 5 : Evaluasi. Apakah info itu menjawab
kedokteran tidak efektif. pertanyaan klinis ataukah info itu efisien. Lalu lakukan
Kenyataannya dokter sekarang tidak selalu improvment kedepannya.
mengupdate knowledge mereka. Misal pada Untuk menerapkan EBM ada 3 modus,
kasus penggunaan lidocaine pada pasien 1. Modus replikasi : Meniru EBM yang dilakukan
Miocardium Infark tahun 70an, terlihat bahwa senior/expert.
hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian 2. Modus using : Memanfaatkan evidence yang
lidocaine tidak menurunkan mortality tapi masih sudah di kritisi/kaji orang lain jadi kita skip step 3.
dikasih secara rutin sampai tahun 90an. Contoh 3. Modus doing : Mengerjakan semua step 1-5
2, penggunaan thrombolytic pada kasus MI telah sendiri.
dibuktikan menurunkan mortalitas. Hal ini Apa keterbatasan EBM?
diketahui saat tahun 70an. Tapi administrasi rutin - Perlu keterampilan baru dalam mencari
nya baru diterapkan tahun 90an. Ini jadi bukti evidence.
kalau pelaku praktek kedokteran jarang update - Perlu menerapkan dalam waktu yang terbatas.
info. - Salah persepsi dan intepretasi evidence.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 40

- Khawatir kalau EBM dilakukan manager hanya - EBM pencariannya terlalu luas dan banyak.
demi pemotongan biaya pelayanan kesehatan. “Medicine is not just a science—it is a human activity.
- Khawatir EBM menyebabkan theurapetic nihilsm It entails ritual, custom, and the expectations of
kalau tidak RCT. doctors, patients, and society.”

Application of Molecular Biology Techniques in Biomedical Research


Lecturer Content Author
dr. Rina Susilowati, Ph.D. Molecular biology and immunology techniques in biomedical research Eryna Desita
Riset biomedik / medical research /
experimental medicine bertujuan untuk banyak hal
diantaranya mengetahui patogenesis, faktor resiko
suatu penyakit, mendeteksi biomarker/penanda
molekuler buat diagnosis dan prognosis. Selain itu juga
mengembangkan targeted therapy (supaya lebih
spesifik dan manjur, seperti pada terapi Ca mammae
yang menyesuaikan tipe reseptornya, apakah dia
estrogen positif/ga, HER2 positif/ga, dst masih inget
kan ya) dan prevensi suatu penyakit melalui vaksin.
Penelitian di ranah biomedik juga berfungsi buat
ngecek identitas misalnya pada korban bencana alam
supaya dapat dikembalikan pada keluarganya dengan
Pada gambar di atas terlihat bahwa sel tersusun atas
benar.
70% air dan 30% bahan kimia lain. Dari 30% ini,
Penelitan yang bertujuan memajukan
molekul terbanyak adalah protein, lalu asam nukleat,
kesejahteraan pasien dan komunitas ini dapat polisakarida, dan lipid. Keempat komponen ini
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
berukuran besar, disebut makromolekul.
In vivo : subjeknya bisa berupa tubuh manusia
atau juga hewan coba
In vitro (pake media di lab) : bisa dengan kultur
sel, kultur jaringan, patogen in vitro, atau fraksi
subseluler. Fraksi subseluler itu ngambil organel-
organel tertentu aja dari beberapa sel trus
dikultur buat dipelajari, misalnya ngambil
mitokondrianya aja, atau ribosomnya aja, dll.
In silico : pake silikon alias pake model-model di Deteksi biomarker dapat dilakukan di berbagai level
komputer. Pada penelitian yang perlu hewan sesuai dogma sentral yaitu genomik, transkriptomik,
coba, karena kita ga boleh memakai banyak proteomik, metabolomik. Kalo yang genomik itu
sekali hewan coba semau kita, maka untuk berarti di tingkat DNA, transkriptomik di tingkat RNA,
meminimalisir jumlah hewan dapat digunakan proteomik di tingkat protein, metabolomik di tingkat
model/simulasi di komputer. hasil kerja / metabolisme proteinnya.
Subjek penelitian meliputi manusia, patogen, Berikut ini beberapa contoh metode penelitian
vektor (nyamuk, lalat), hewan coba, dan kultur sel. biomedik di tingkat DNA (genomik) :
Oya, bedakan antara subjek penelitian sama sampel a. PCR (polymerase chain reaction). Pada metode
penelitian ya, kalo sampel tu misalnya sampel darah, PCR ini, peneliti memotong satu fragmen kecil
urin, hasil biopsi. DNA alias ratusan base pair saja bila
Nah karena topik lecture ini tentang biologi dibandingkan dengan keseluruhan panjang DNA.
molekuler, jadi kita bakal membahas level jaringan ke Fragmen tersebut ditandai dengan primer berupa
bawah yaitu sel, organel, makromolekul, molekul, dan oligonukleotida di depan sama di belakang
terakhir atom. Selain molekul yang menyusun fragmen. Fragmen yang sudah ditandai ini
berbagai sel dan jaringan, sistem imun manusia juga kemudian difotokopi alias diperbanyak dengan
akan bereaksi terhadap berbagai macam kondisi tubuh enzim. Trus hasilnya dilihat dengan
sehingga dapat digunakan sebagai biomarker. elektroforesis, jadi fragmen DNA tadi dimasukin
Misalnya seseorang yang memiliki antibodi anti ke gel trus didorong pake aliran listrik. Molekul
Hepatitis dalam tubuhnya menandakan bahwa dia yang ukurannya lebih kecil kan lebih ringan, jadi
punya riwayat terinfeksi virus Hepatitis di masa lalu. semakin kecil molekul, semakin jauh ia terdorong
oleh aliran listrik. Apa sih fungsi PCR? Misalnya
kita curiga ada delesi, bisa dicek pake PCR ini.
DNA yang mengalami delesi kan ukurannya lebih
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 41

kecil daripada yang normal, makanya jika  Dapat digunakan sebagai biomarker
dibandingkan dengan kontrol berupa DNA  Target untuk terapi
normal, DNA dengan delesi ini akan terdorong Gen yang mengalami epigenetik dapat dicek
lebih jauh. dengan cara bisulfite genomic sequencing,
b. Southern blotting. Metode ini mirip PCR- methylation specific-PCR, quantitative-MSP.
elektroforesis di atas, bedanya southern blotting Balik ke riset biomedik ya, karena yang dicek
akhirnya pake kertas bukan gel biar bisa sebagian besar berupa protein, kita bisa pake antibodi
digunting-gunting, mudah dipindah, trus ga cepet spesifik sebagai probe buat mendeteksi suatu protein.
ancur. Jadi pertama pake gel dulu pas Dalam hal ini, protein diperlakukan sebagai antigen
dielektroforesis, baru produknya dipindah ke supaya dikenali oleh antibodi. Beberapa metodenya:
kertas membran nitroselulosa. Pindahnya a. Western Blotting. Blotting yang satu ini
gimana? Pake aliran listrik juga buat memindah fungsinya buat mendeteksi protein. Jadi, protein
DNA ke kertas. Kemudian DNA tadi dideteksi dgn dielektroforesis,lalu hasilnya dipindah ke
oligonukleotida yang udah diberi penanda zat membran nitroselulosa. Kemudian antibodi
radioaktif trus diinkubasi ke kertas. Nah, kalo ada khusus diberikan untuk mendeteksi protein
yang DNA yang cocok dengan oligonukleotida tersebut. Terdapat 2 cara buat deteksi antigen,
yang diberikan oleh peneliti, maka DNA itu akan yaitu:
dikenali. Karena memakai penanda radioaktif,  Cara langsung. Dengan cara ini, antigen
hasilnya lalu dipaparkan pd film, lalu dicetak. langsung dikasih antibodi yang ditempeli
Terdapat perbedaan pola hasil pemotongan DNA penanda berupa enzim / zat fluorescence
pada tiap individu. DNA dipotong dgn enzim yang timbul warna tertentu.
berasal dari bakteri.
c. ISH (In Situ Hybridization). Metode ini
mendeteksi DNA secara in situ, langsung pada
jaringan yang diteliti. Sel tidak dihancurkan
supaya dapat diamati. ISH sering digabungkan
dengan teknik lain untuk mengkonfirmasi suatu
diagnosis.  Cara tidak langsung. Antibodi pertama /
Contoh metode riset biomedik di tingkat RNA primer akan berikatan dengan antigen.
(transkriptomik) : cDNA / DNA komplementer, qPCR, Sementara itu, antibodi sekunder / kedua
northern blotting, microarrays. Contoh metode riset yang notabene udah dilekati penanda bakal
biomedik di tingkat proteomik : IHC / imunohistokimia, mengenali dan berikatan sama antibodi
ELISA, Western blotting. primer tadi sehingga timbul warna tertentu.
Sekarang kita bahas epigenetik dulu ya. Apa sih Metode tidak langsung lebih banyak dipake
epigenetik? Epigenetik adalah perubahan ekspresi gen soalnya lebih sensitif.
tanpa adanya perubahan urutan basa DNA. Jadi,
penurunan ekspresi suatu gen dalam membikin
protein tidak selalu akibat adanya mutasi. Bisa juga
karena pengaruh lingkungan, makanan,patogen
sehingga ekspresi gen berubah. Kenapa bisa terjadi
epigenetik? Bisa karena remodelling pada kromatin,
bisa juga karena interferensi RNA. Chromatin
remodelling sendiri bisa terjadi karena modifikasi b. IHC (immunohistochemistry /
histon atau metilasi DNA. Pada metilasi DNA, intinya immunocytochemistry). Substrat diberi
tuh molekul DNA ketempelan berbagai gugus molekul enzim  substrat ngasih warna coklat yang
kecil kayak gugus metil, dll sehingga mempengaruhi menandakan adanya protein.
ekspresi gen. Akibat metilasi DNA ini, DNA jadi rapat c. ELISA.
dan bertumpuk-tumpuk sehingga tidak terbaca. Pada Pemeriksaan imunologis dengan melihat
interferensi RNA, ada makhluk yang namanya ‘small interaksi antibodi-antigen. Agar dapat diamati
interference RNA’ yang sangat berperan untuk regulasi maka diperlukan suatu enzim yg nantinya
ekspresi gen. Jadi waktu mRNA selesai dibuat dari melekat pada antigen atau antibodi.
proses transkripsi, mRNA “dicegat” oleh small Gimana cara bikin antibodi? Ada metode yang disebut
interference RNA sehingga mRNA itu tidak antibodi monoklonal. Intinya, hewan coba diimunisasi
melanjutkan proses sintesis protein. Epigenetik dapat dengan suatu antigen / protein manusia, misalnya
menimbulkan berbagai efek : gene silencing (gen tidak antigen X  timbul respon imun pada hewan coba 
terbaca  ga jadi protein /produk timbul efek). ambil limfosit B dari lien hewan coba, trus dikultur.
Efek lain epigenetik: Supaya sel limfosit B tersebut ga mati , ia difusikan dgn
 Proses normal untuk homeostasis sel kanker. Hasil fusi dua tipe sel itulah yang disebut
 Jalur patogenesis penyakit hibridoma. Masing-masing hibridoma dikultur dalam
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 42

media selektif. Kemudian sel-sel hibridoma tadi dicek Sekian ya teman-teman, maaf kalo sumberku cuma
supernatannya, ya pokoknya diliat lah mana yang dari penjelasan dosen. Silakan cari tambahan (yang
menghasilkan antibodi anti X. Lalu sel-sel penghasil bahasanya lebih ilmiah tentunya :P) dari referensi lain
antibodi anti X dikultur di sumuran  sel ya.. Oya kalo ada yang salah silakan disampaikan
berproliferasi  klon positif menyediakan sumber juga, supaya bisa diralat. OK, semoga bermanfaat!
antibodi anti X yang berkelanjutan. “The noblest pleasure is the joy of understanding”
-Leonardo da Vinci-

Introduction of Basic Medical Research


Lecturer Content Author
Prof. Dr. Supargiyono The importance of animal model and cell culture in basic medical research Agung H.
DTM&H, PhD, SpParK Cita N.

 Biomedical research = experimental medicine= Ex: Treatment pada penyakit infeksi


Medical Research (TB/HIV/typhoid dll.) applied
adalah penelitian yang dilakukan untuk o Komunitas (Kesehatan Masyarakat)
menguraikan ilmu yg sudah ada dan digunakan Ex: Pencegahan wabah malaria  applied-
untuk mengembangkan pengetahuan baru dalam translation
bidang kedokteran. Bionomic of vector (breeding places, resting
 Ruang Lingkup habit, feeding habit,  translation
o Basic Research  penelitian dasar yg o Laboratorium
dilakukan di lab. Fungsi bisa untuk mencari Ex: studi biokim, mikrobiologi, fisiologi,
tau patofisiologi suatu penyakit atau parasitologi  basic
mengetahui efek farmakologi obat baru. Aktivitas fagositosis , produksi cytokine,
o Applied Research  bisa langsung proliferasi sel basic
diaplikasikan untuk kepentingan manusia.  Kebanyakan medical research dilakukan oleh
Ex: short course azytromycin in typhoid fever biomedical scientists, namun kontibusi
 tx suatu penyakit signifikannya dibuat oleh biologists, chemists dan
o Translational Research  translasi efektif dari physicist
suatu pengetahuan, mekanisme, teknik2 baru  Penelitian pada basic medical research dibagi
yg ada di basic resarch ke dalam pendekatan menjadi 2 garis besar : in vivo dan in vitro
baru untuk diaplikasikan terhadap IN VIVO STUDY
pencegahan, dx, dan tx. Jadi intinya research In vivo study : penelitian yang dilakukan di dalam
yg menghubungkan antar basic dan applied tubuh, biasanya digunakan model hewan untuk
research. penelitian ini, yang dibagi menjadi small animal dan
 Medical Research dapat juga dibagi menjadi 2 large animal.
kategori umum :  Animal Model for human disease
o Clinical Research : bertujuan untuk o Tujuan : untuk mempelajari patofisiologi
mengevaluasi efikasi dan keamaanan dari penyakit, mengembangkan alat diagnosis,
treatment baru pemberian treatment dan metode preventif
o Pre-clinic research : research yang o Dapat menggunakan hewan yg kecil atau
berkontribusi pada pengembangan treatment besar
baru, tujuannya untuk mengembangkan  hewan kecil (mice) : kekurangannya
pengetahuan yg ada untuk perkembangan relevansi dengan fungsi fisiologis dan
strategi baru untuk terapi.  ruang metabolik manusia masih belum jelas
lingkupnya lebih banyak ke basic research  Hewan Besar : dapat sebagai model
Namun kini ada paradigma baru untuk preclinic yang paling cocok karena
kategori medical research karakteristik fisiologi dan tingkah lakunya
o Translational research : research yang mirip manusia, tetapi diantara hewan besar
terfokus pada feedback yang berulang antara yang paling cocok adalah primata-
basic dan clinical research, bertujuan nonmanusia (yg secara filogenik
meningkatkan translasi pengetahuan klinis hubungannya dekat dengan manusia)
dan basic research.  Large animal model  Pathologic models in
 Medical Research dapat diterapkan pada monkey :
penelitian yg dilakukan di : Diantara primata-nonhuman yang paling sering
o Rumah Sakit, digunakan untuk model penelitian adalah kera,
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 43

berikut adalah pengguanaan kera sbg model untuk mempelajari gen manusia, termasuk
patologis penelitian penyakit terkait gen.
o Spontaneous disease model that extracted o Mencit sebagai model untuk melakukan tes
from the breeding colony. terhadap obat, menentukan terapi dan studi
Penelitian ini hanya dilakukan dengan fisiologi, biokim dari penyakit genetik yang
pengamatan untuk melihat penyakit yang tidak mungkin dilakukan pada manusia
dapat muncul secara spontan. Sehingga o Ukurannya kecil, mudah dipegang, mudah
Penelitian menggunakan ‘spontaneous animal diternakkan (2 bulan setelah kelahirannya,
models’ dapat menjelaskan mekanisme mencit betina sudah mampu memproduksi 10
penyakit terkait usia atau kongenital, serta bayi mencit)
mampu menentukan terapinya. Contoh: o Mencit memiliki usia yang pendek 2-3 tahun,
ketika dilakukan pengamatan pada populasi sehingga peneliti dapat mempelajari proses
kera akan ditemukan beberapa kera yang penyakit dari awal hingga akhir dengan waktu
mengalami DM tanpa ada intervensi. Model yang pendek
penelitian ini juga dapat dilakukan untuk Contoh:
mengamati Post menopausal osteoporosis, o Baru2 ini scientists mempelajari bagaimana
Alzheimer’s Disease, hyperlipidemia. membuat mutan dengan menggunakan
o Development of experimental animal model mencit sebagai modelnya. Scientist
of human diseases memasukan gen asing ke embrio mencit,
Pada penelitian ini dilakukan eksperimen, jadi sehingga dihasilkan transgenic animal,
model hewan diberi intervensi. dimana nanti perkembangan sel2nya tidak
:: Cara-cara intervensinya antara lain : normal tetapi mengikuti gen mutan tersebut.
 Induksi gen – gen penyebab penyakit Dari hasil penelitian tersebut, maka diperoleh
pada hewan coba informasi baru mengenai bagaimana gen
 Memberi obat pada hewan coba bekerja pada spesifik sel dan bagaimana gen
 Melakukan treatment fisik, ex: operasi itu bekerja dalam menjaga kesehatan atau
 Inokulasi patogen yg infeksius pd hewan menyebabkan penyakit pada manusia dan
Kemudian setelah dilakukan intevensi mencit.
terhadap hewan coba, diamati hasilnya: o Transgenic mouse: Giant mice berkembang
 Menjelaskan patogenesis suatu penyakit dari embrio yang telah diberi gen growth
 Mengembangkan cara profilaksis baru hormon, hasilnya berat badannya mencit itu
 Mengembangkan cara diagnosis baru menjadi 2x normal
 Penelitian untuk mengembangkan terapi IN VITRO
baru  Laboratory Cell culture/tissue culture
:: Ada 2 jenis : Definisi :
 Development of experimental animal o Tissue culture: membiakkan/mempropagasi
models for chronic diseases. sel yang berasal dari jaringan atau organ pada
 Infectious diseases models in the highly media kultur di laboratorium
controlled biosafety laboratory facility o Primary culture : membiakkan jaringan utuh
:: Contoh beberapa penyakit kronis dan atau dari jaringan yang dipisahkan langsung
infeksius yang telah diteliti : dari fragmen organnya.
 Hepatitis CInokulasi virus hepatitis C o Semua kultur dianggap sebagai primary
pada simpanse, tamarin dan marmoset culture hingga dilakukan sub-culture
 Hemodyscrasia (kondisi abnormal pada o Sub-culture (passage): memindahkan sel dari
darah dan jaringan hemopoieitik)  kultur primer ke media kultur yang baru
menggunakan cytokine-mobilized untuk memperbanyak populasi sel atau untuk
peripheral blood stem cells membuat replikasi kultur penelitian.
(leukapheresis) pd kera untuk treatment o Laboratory cell culture dapat digunakan untuk
hematological malignancy : mempelajari efek dari ekstrak, metabolit,
 Induksi Parkinson’s disease  dengan sintesis protein, new drug, dan infeksi
cara memberi MPTP (1-metil-4-phenil- tertentu yg terdapat pada: Cell morphology,
1,2,3,6-tetrahydropyridine) secara kronis Cell activities (phagocytosis, cytokine
(terus-menerus). secretion), Cell proliferation, Cell migration
 Small Animal model : Mice dll.
Keuntungan menggunakan mencit untuk  Basic components of cell culture environment
penelitian o Untuk menyokong ketahanan sel(survival cell)
o Gen pada mencit dinilai mirip dengan gen dan proliferasinya, dibutuhkan lingkungan in
manusia, sehingga gen ini sangat berguna vitro yang sesuai dengan kondisi fisiologinya
o Component of culture environment
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 44

 Faktor medium : komponen nutrisi, pH,


osmolaritas, volum medium dan frekuensi  Dalam menanam sel pada media kultur harus
penggantian medium(perlu penggantian dilakukan dengan steril, jadi pengkulturan perlu
medium karena nutrisi di medium tsb bisa dilakukan di laminar airflow cabinet untuk
habis dipakai oleh sel) memastikan sel yang tumbuh benar2 sel yg akan
 Other factor that also can be controlled : kita kultur dan bukan kontaminan. Laminar
suhu inkubasi, komposisi gas dan airflow ini menyediakan area kerja yg aseptic,
kelembapan relatif serta melindungi lingkungan kerja dari debu dan
o Culture medium : media pertumbuhan untuk kontaminan di udara. Caranya dengan
mengontrol kondisi agar dapat menyokong menggunakan filter HEPA.
proliferasi optimal dari sel. Sehingga media  Selain penggunaan laminar airflow penggunaan
kultur harus menyediakan nutrisi, vitamin, pipet juga harus hati-hati karena dapat menjadi
substrat metabolik, asam amino. Namun sumber kontaminan.
nutrisi yg dibutuhkan tetap harus  Keamanan dan menghindari kecelakaan dalam
berdasarkan jenis sel yg dikultur, karena jenis proses mengkultur juga harus diperhatikan,
sel yg berbeda membutuhkan nutrisi yg karena terkadang beberapa sel yang digunakan
berbeda pula. Secara umum kondisi optimal adalah sel yg infeksius sehingga dalam bekerja
untuk kultur sel mamalia adalah sbb: pH : 7,3 harus diasumsikan semua sel adalah infeksius
– 7,5; Osmolaritas: 280-320 mOsmol/kg, CO2 : untuk menjaga keamanan peneliti.
o
2 – 5% in air, Temperature 35 – 37 C

Research Design: Quasi Experimental


Lecturer Content Author
Prof. dr. Iwan Dwi P. Experimental design in animal and human (non-random allocation approach) Sarastiti A.

Definisi Quasi Experimental


Sebelum mulai lecture ini ada baiknya temen2
memahami macam-macam desain penelitian dulu yaa
(ada di slide ny prof.iwan atau hsc intro to research
design week1). Jadi seperti yang kita tahu Quasi
Experimental itu termasuk dalam jenis penelitian
analitik eksperimental dan biasanya diaplikasikan pada
penelitian2 sosial maupun penelitian2 di laboratorium
(ex. Pd sel, hewan coba dll). Oke, untuk mereview
jenis2 dari desain penelitian, ini ada bagan singkatnya..
Penjelasan juga udah ada di hsc week 1 ya..

Cause and Effect Relationship


Nah, dalam melakukan penelitian eksperimental itu
harus ada hubungan sebab akibat yang kita teliti. jadi
ada penyebab yang mendahului akibat. Berikut ini
syarat2nya:
1. Strength of Association. Jadi harus ada
hubungan yang kuat antara sebab dan akibat,
lebih baik lagi jika ada teori yang mendukung.
Contoh hubungan sebab akibat yang kuat: resiko
terjadinya kanker paru lebih besar tiga kali lipat
pada orang yang merokok dibandingkan yang
tidak merokok. Contoh hubungan sebab akibat
yang tidak kuat: resiko terjadinya obesitas pada
orang yang banyak minum air putih
Truz ini ada versi lainnya lo.. Hmm, sbenernya 2. Biologic Plausibillity: masuk akal secara biologi.
keduanya Beti getoh a.k.a beda2 tipis cuyy (gaya Ex: orang yang merokok rentan terkena Ca
Avian..hehe) Pulmo, orang yang banyak makan banyak
makanan berlemak cenderung menjadi obes.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 45

Tapi kalau orang yang yang suka pake sarung dalam mengkonsumsi obat. Sehingga jika didapat hasil
resiko menderita Ca Pulmo ny lebih besar bahwa obatnya efektif itu memang karena obatnya,
dibanding orang yang tidak pakai sarung? Jelas tidak diganggu oleh jenis kelamin subjek, kepatuhan
ngawur kan, makanya tidak memenuhi syarat minum obat dll.
kedua ini. Sebab2 dilakukannya penelitian Quasi Exp
3. Dose-Response Relationship: semakin besar 1. Tidak Etis: misalnya ada dua kelompok penderita
dosis/eksposure maka akan semakin besar pula kanker, salah satu kelompok diberi obat
efeknya. Ex: semakin banyak merokok maka sedangkan kelompok yang satu lagi tidak diberi
resiko menderita Ca Pulmo akan semakin besar apa-apa dan ditunggu sampai mati (jahat banget
4. Temporality : sebabnya datang duluan, baru ada ). Sehingga penelitian seperti ini tidak boleh
akibatnya. Ex: orang hipertensi beresiko terkena diaplikasikan pada manusia dan akhirnya
struk; orang yang merokok akan kena kanker menggunakan quasi exp pada tikus.
paru; orang yang makan banyak akan menjadi 2. Impratical/tidak bisa dipraktekkan. Exp
obesitas. Yaiyalah, mana ada orang kena kanker melakukan penelitian pada populasi yang
paru dulu baru mulai ngerokok. jumlahnya sangat banyak, misal 100.000 maka
5. Consistency: mau diteliti kapan saja, oleh peneliti untuk melakukan randomisasi juga sangat sulit
siapa saja hasilnya akan sama kan. Sehingga penelitiannya tidak dirandomisasi
6. Reversibility : kalau penyebabnya dihentikan alias pke desain quasi exp.
maka outcomenya juga tidak akan terjadi. Ex. 3. Sangat Mahal.
Orang yang sudah merokok 1 tahun ketika 4. Tertarik pada grup tertentu saja dalam jumlah
diminta untuk berhenti merokok maka resiko sempit sehingga tidak perlu dilakukan
untuk menderita kanker paru akan hilang atau randomisasi.
berkurang. 5. Memiliki eksternal validitas yang rendah.
7. Specificity : Suatu outcome itu ada biasanya Validitas eksterna adalah validitas ketika sebuah
hanya karena suatu penyebab saja. Ex. Penyakit penelitian digeneralisasikan ke dalam suatu
tipes ada karena bakteri Salmonella Typhi, bukan populasi yang besar.
Salmonella radio atau Salmonella tape (bukan Metode penelitian yang menggunakan quasi exp.
tape ketan ya, tapi tape yg buat ngerekam.. sory 1. Pada penelitian di bidang sosial, karena:
gak penting. Ini kata prof iwan yg lucu itu. hehe). a. Fenomenanya tidak harus dibandingkan.
Kalau orang meningitis penyebabnya bisa Ex.misalnya kita ingin tahu kenapa pengaruh
N.meningitidis, pneumococcus, Haemophillus dari tingkat pendidikan orang madura
Influenza tipe B dan lain2 sehingga tidak spesifik. terhadap kadar stress mereka. Maka kita
Perbedaan Eksperimental Murni (RCT) dan Quasi tidak perlu membandingkan tingkat
Eksperimental pendidikan orang madura sama tingkat
Sebenarnya kedua jenis desain penelitian ini memiliki pendidikan orang jawa, orang sumatra.
banyak persamaan, yaitu: sama-sama penelitian b. Tidak diperlukan kontrol
eksperimental , sama2 memperoleh perlakuan serta c. Randomisasi sulit dilakukan.
menggunakan perhitungan dan analisa hasil. 2. Pada penelitian di laboratorium, karena
Jadi hanya ada dua perbedaan : pada eksperimental a. pengamatan efek tidak selalu harus
murni terdapat randomisasi dan peneliti memiliki dibandingkan. Misalnya efek ekstrak X
kendali penuh terhadap variabel. Sementara pada terhadap penurunan suhu demam pada tikus,
quasi exp. tidak ada randomisasi dan peneliti hanya maka tidak perlu dibandingkan dengan tikus
bisa mengendalikan beberapa variabel saja. Contoh lain. Malah jadi kerja dua kali kan..
quasi exp, pada penelitian herbal yang meneliti efek b. Keterbatasan scope penelitian
ekstrak daun untuk melindungi kulit dari gigitan c. Randomisasi sulit dilakukan. Misalnya pada
nyamuk, sebenarnya masih terdapat beberapa penelitian mnggunakan tikus, maka akan sulit
variabel yang tidak bisa dikontrol oleh peneliti seperti jika kita melakukan randomisasi, sedangkan
pH tanaman, umur tanaman apakah daun tua atau jumlah tikus yang tersedia saja hanya satu
daun muda, kandungan air tanah dll. Sehingga atau dua ekor.
penelitian herbal macam itu termasuk quasi exp. Beberapa masalah maupun kerugian dalam
Selain itu penelitian menggunakan hewan coba, dan menggunakan quasi exp :
penelitian sosial juga termasuk quasi. - Sulit mencari causal hypothesis. Misalnya, saat
Trus yang termasuk eksperimental murni (RCT) apa kita ngelakuin penelitian ke tikus trus untuk
donk? Ya penelitian yang memang dicobakan pada melihat hasilnya gak mungkin kan kita tanya,
manusia, misalnya meneliti efektivitas obat “Tenggorokanmu sakit gak Kus? Kamu gatal2 gak
antiphyrectic pada pasien demam. Dimana dilakukan Kus?Mau tak garukin sekalian po Kus?” (Lo?)..
randomisasi dan peneliti mengendalikan variabel dari Ntar dikira orang gila malahan, saking frustasinya
subjek misal umur dan jenis kelamin, maupun variabel ngomong sdr sama tikus. Kuskus, sory ya jgn
dari obat yang dipakai seperti cara, frekuensi dan dosis tersinggung. Hehe. Akhirnya kita tidak bisa
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 46

melihat dengan jelas outcome dari intervensi adalah yang ditraining paling lama (2 bulan). Hal
yang kita berikan, sehingga causal end effect tsb disebabkan karena sebelumnya kita tidak
relationship nya kurang terpenuhi. menyeleksi dulu apakah background pendidikan
- Ekstrapolarisasi tidak sebagus RCT/tidak dapat atau ekonomi dari masing2 kelompok sama,
di generalisasikan. Karena subjek tidak sehingga bisa jadi ada banyak perbedaan yang
dirandom, maka tidak bisa merepresentasikan bisa menjadi faktor pengganggu, misal ternyata
populasi yang sebenarnya. anak jalanan yg di deket mirota tu mahasiswa, yg
- Tidak menggambarkan nilai sebenarnya. di deket kfc anak SMA, trs yg di malioboro anak
Misalnya ekstrak daun sirsak terbukti bisa SD.
menghambat proliferasi sel2 kanker pada tikus, Contoh lagi, ada suatu penelitian bahwa anak
tetapi ekstrak daun sirsak tersebut belum tentu yang sekolahnya full-day school memiliki
memberikan efek yang sama jika diaplikasikan kemampuan motorik yang lebih bagus dibanding
pada manusia. anak yang sekolahnya regular. Hal tsb belum
- Faktor perancu akan sulit dikendalikan. Misalnya tentu benar karena bisa saja disebabkan karena
penelitian ekstrak daun tadi, pasti akan banyak anak yg full day school berasal dari keluarga kaya
sekali faktor perancu yang mengganggu dan lebih terampil karena di rumah memiliki
penelitian, misalnya masing2 tanaman yg fasilitas yg berlebihan dibanding anak2 yg
ditanam di tempat yg berbeda ph nya akan sekolah reguler.
berbeda, kadar airnya beda, dll. 3. One group pre test post test design
Desain pada Quasi Exp yang tidak memungkinkan Jadi ada pengamatan/pengukuran sebelum
Causal Inference (hub sebab akibat). dan setelah intervensi/pemberian perlakuan.
1. One group post-test only design Misalnya pada mahasiswa PD 2010 semua diukur
Disebut sbg one shot case study, yaitu ketika tekanan darahnya, lalu dapatkan 30% nya
suatu kasus diobservasi setelah ada ternyata mengalami hipertensi. Kemudian oleh
perlakuan/intervensi sebelumnya yang dapat peneliti diberi obat penurun tekanan darah, dan
membuat perubahan. Namanya aja post test, jadi ternyata tekanan ditemukan tekanan darahnya
kita hanya mengamati hasil setelah kejadian memang turun. Namun peneliti belum boleh
tanpa harus mencari/menjelaskan penyebabnya mengatakan bahwa obatnya merupakan obat
apa. Contohnya: hipertensi yang ampuh karena tidak
a.) visum korban pembunuhan, Ex : ditemukan dibandingkan dengan obat lain (namanya aja
luka tusukan sepanjang 5 cm akibat tusukan penelitian quasi). Jadi kalaupun hasil nya bagus
benda tajam dan lebam kebiruan pada tangan itu disebut by chance(kebetulan). Misalnya bisa
kanan. Jadi tidak perlu nulis terdapat luka saja orang yang tekanan darahnya turun tadi
tusukan tadi karena korban ditusuk oleh karena emang lagi diet, dan belum tentu obatnya
tetangganya yang kejam dan sadis (ini ntar memberikan efek yang sama jika diukur di
dokternya dikira nuduh). populasi lain.
b.) evaluasi hasil pendidikan. Ex ketika kita mau Trus ini ada lagi desain quasi eksp yang berbeda
jadi dokter nanti kita harus mengikuti ujian dengan desain di atas, yaituuu... teretetetet....
kelulusan. Knp masuk dalam post test only, 4. The untreated control group design with pre
karena ujian masuk kita waktu daftar fk tu test & post test (non equivalent control group
tingkat kesulitannya beda. Jadi yang design).
dievaluasi hanya hasil dari ujian kelulusan Bedanya dengan ketiga design tadi, di sini ada
saja. kelompok perlakuan. Jadi ada 2 kelompok, yg
c.) pencemaran lingkungan. Misal kita satu diberi perlakuan sementara kelompok yang
menemukan ikan2 di sungai pada mati, lalu satu lagi sebagai pembanding tidak diberi
bukan berarti kita bisa mengatakan bahwa perlakuan. Seharusnya yang mendapat perlakuan
ikan2 mati karena limbah yang dibuang oleh kemungkinan besar mendapat hasil yang bagus
pabrik di daerah situ (ini contoh menurut prof dibandingkan yang tidak. Namun hasil dari design
iwan lo ya, aq kok jg rada bingung. Hehe) ini bisa bermacam-macam yaitu :
2. Post test only design tetapi dengan pembanding a.) Outcome 1
yg tidak equivalent
Diberikan suatu perlakuan lalu ada
pembandingnya namun tanpa test observation.
Ex kita ingin memberikan training pada anak
jalanan agar tambah pinter di tempat yang
berbeda dengan durasi yang berbeda pula, misal
anak jalanan di deket mirota ditraining 1 minggu,
di deket kfc 1 bulan, di malioboro 2 bulan. Maka
bukan berarti anak jalanan yang paling pinter
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 47

lombanya sakit gara2 kecapekan karena


sebelumnya latihan renang terus menerus.
d.) Outcome 4

Pada outcome 1 ini bisa dilihat bahwa


kelompok yang diberikan perlakuan memiliki e.) Outcome 5
progress yang sangat baik, sementara
kelompok yang tidak diberi perlakuan tidak
mengalami progress.
b.) Outcome 2

Kalau outcome 4 dan 5 tu keterangannya


sama2 memiliki kelompok kontrol yang
memiliki kemampuan diatas rata2. Kl
outcome.4 misalnya perawat puskesmas dari
bantul yang dilatih selama 1 bulan
dibandingkan dengan perawat di mayo clinic
sono. Jadi tentu kelp. treatment tidak bisa
menyaingi kemampuan dari kelp kontrol. Trus
Kalau yang ini contohnya aja ada 2 kelompok kl outcome 5 berarti kelompok treatmentnya
mahasiswa, yg 1 kelompok masuk kuliah memiliki progress yang sangat tinggi sehingga
sedangkan yang 1 klp sisanya tidak masuk dia bisa melebihi kelp kontrol karena perawat
kuliah. Namun saat ujian belum tentu bantul tsb kemudian belajar 5 tahun di
kelompok yang tidak kuliah dapet nilai jelek amerika mungkin.
meskipun nilainya tidak sebagus yang ikut Hal-hal yang mempengaruhi validitas internal
kuliah, karena kelompok control tadi bisa jadi Validitas internal adalah tingkatan dimana hasil-hasil
baca hsc di rumah (contoh dari prof iwan lagi) penelitian dapat dipercaya kebenarannya. Berikut hal2
c.) Outcome 3 yang menjadi kendala untuk memperoleh validitas
internal.
1. Sejarah (History): Terdapat pengaruh dari
kejadian2 eksternal terhadap hasil penelitian.
Misalnya ketika ada peneliti mengamati efek
penyediaan condom vending machine terhadap
penjualan kondom selama 2 bulan, namun pada
minggu ke 4 penjualan kondom meningkat yg
ternyata karena ada seorang artis terkenal yg
mengiklankan bahwa dirinya terkena hiv karena
Kalau yang ini yang diberi perlakuan malah tidak pakai kondom. Sehingga dapat disimpulkan
menurun hasilnya. Contohnya ada dua buah bahwa kita harus pake kondom(lo?), gak2
kelompok yang diuji, 1 klp orang yg tidak maksudnya peningkatan penjualan kondom tadi
pernah renang dan kemudian dilatih renang karena ada faktor eksternal lain, bukan karena
dibandingkan dgn 1 klp orang biasa yg bisa vending machine nya.
renang namun tidak dilatih apa2. Maka ketika 2. Maturasi (Maturation): Adanya perubahan-
dilombakan ternyata kelompok yang dilatih perubahan yang terjadi pada diri responden
renang tadi kalah karena ternyata pas selama pengamatan, seperti tambahnya usia
ataupun adanya faktor kelelahan dan kejenuhan.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 48

Misalnya kita ketika diteliti efek bimbingan 5. Regresi statistic: Kecenderungan dimana subyek
metode membaca cepat terhadap anak SD, maka yang memiliki nilai tinggi pada pre test malah
jika bbrp bulan kemudian anak SD tersebut mjd mendapatkan nilai yang jelek pada saat post test.
pintar membaca bukan semata2 karena metode Misalnya program evaluasi kelas akselerasi anak
membacanya tetapi bisa karena anak itu sudah SD, yang ternyata anak SD dengan nilai tinggi
semakin tua jadi lebih cepat mengerti, atau sebelum akselerasi malah mendapatkan nilai
karena orang tuanya kemudian semangat rendah setelah ikut program aksel tadi (mungkin
membelikan buku2 cerita sehingga anak itu jadi karena umurnya belum mateng kali ya)
senang membaca di rumah. 6. Perbedaan seleksi peserta: jika peserta yang
3. Testing: Efek-efek yang dihasilkan oleh dipilih memiliki karakteristik yang berbeda dari
proses/metode penelitian yang dapat mengubah awal maka outcome yang ditimbulkan pun akan
sikap ataupun tindakan responden. Misalnya berubah pula.
terjadi peningkatan nilai post test fisiologi, yang 7. Mortalitas: banyak peserta dari salah satu
ternyata bukan karena mahasiswanya jadi kelompok yang drop out sehingga mengubah
pinter2, tetapi karena metodenya dimana karakteristik grup.
menggunakan soal pre test dan post test yang 8. Selection maturation interaction : apabila
sama. peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada
4. Instrumentasi: Efek yang disebabkan oleh sebelum penelitian dimulai ada kemungkinan
perubahan-perubahan hasil pengukuran saat kelompok tersebut lebih diuntungkan daripada
dilakukan penelitian karena alat ukur yang kelompok lain perihal maturasi, riwayat, testing
dipakai tidak reliabel. factor, dll.

Tutorial: Basic Medical Research


Sumber: www.who.int (Buku saku WHO); www.knepk.litbang.depkes.go.id; http://www.tsbr.org –Texas Society for
Biomedical Research (biomedical research); http://isjd.pdii.lipi.go.id (GLP di Indonesia); Komite Akreditasi Nasional
Bismillahirrahmanirrahiim..~

Pada dasarnya, pembagian research ada pada skema berikut di bawah ini

Karakteristik Basic Medical Research Penelitian biomedis adalah penelitian yang terkait
Sample number dengan proses kehidupan, pencegahan dan
Hypothesis penanganan penyakit, serta faktor genetik dan
Explorative/observative or experimental lingkungan yang terkait dengan penyakit tersebut dan
Uses molecular biology as a backbone kesehatan. Prinsip-prinsip dasar dari penelitian
No time limitation biomedis adalah
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 49

Biomedic research terbagi 3, yaitu: tahap awal dan intermediat dari penelitian
a. Basic research biomedisdan proses perkembangannya. Uji in vitro
b. Applied research dilakukan pada kontainer laboratorium, misalnya
c. Transitional research tabung uji, dengan jaringan hidup atau material
Tipe-tipe model yg digunakan dlm Biomedical biologis yang diambil dari hewan ataupun manusia.
Research Keuntungannya adalah, dengan menguji secara in
Whole living animals (human and non-human) vitro, para peneliti akan lebih mudah melihat efek
Living systems composed of samples from the tunggal dari substansi yang sedang diteliti dan
original animal (i.e., tissue culture) melihat seberapa besar sensitivitas tesnya tanpa
molecular systems (plasmid, expression vectors) terganggu dari fenomena biologis lain yang biasa
Mathematical models (i.e., computer simulations) terjadi dalam tubuh, misalnya hormon, sistem
1. Biomedical Research & Testing: Non-Animal imun, dll, sehingga lebih mempercepat proses
Methods penelitian. Model invitro juga akan mengurangi
Metode ini biasanya paling banyak digunakan pada harmful.
tahap awal penelitian ketika para ilmuwan/peneliti 3. Biomedical Research and Testing: Animal Methods
masih memilah-milah masalah yang fundamental, Berbeda dengan simulasi komputer dan model in
atau masalah awal yang paling mendasar untuk vitro, model hewan harus memperhatikan kondisi
diteliti. Metode ujinya tidak menggunakan hewan fisik hewan serta psikologisnya juga, karena
secara langsung, termasuk bahan kimia, mekanik, semuanya ada hukumnya. Keuntungan metode ini
matematika dan model komputerisasi. Untuk adalah karena kondisinya yang akan sama dengan
metode ini biasanya baru dilakukan pencatatan, kenyataannya karena menggunakan makhluk
walaupun banyak bagian dari penelitian yg hidup sungguhan, sehingga memungkin
seharusny sudah bergantung pada uji pada hewan. keakuratan data dan hasil yang diperoleh.
2. Biomedical Research and Testing: In Vitro Methods 4. Biomedical Research and Testing: Human Studies
Setelah mengembangkan ide dengan metode non Hampir sama dengan animal models, karena
animal, uji in vitro biasanya lebih efektif selama sampel merupakan makhluk hidup, sehingga harus
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 50

diperhatikan keamanan dan risikonya. A. Resources : Organisation, personnel, facilities


Kesukarelaan atau inform consent, dan aspek- and equipment;
aspek lain seperti beneficance, justice, B. Characterisation: Test items and test systems;
confidentiallity, dan respectful harus diperhatikan C. Rules: Protocols, standard operating procedures;
dengan baik. D. Results : Raw data, final report and archives;
Good Laboratory Practice E. Quality Assurance : Independent monitoring
GLP adalah suatu cara pengelolaan lab secara benar of research processes.
secara keseluruhan agar dapat menghasilkan data
yang akurat, dapat dipercaya kebenarannya dengan
memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. GLP
meliputi banyak hal, diantaranya organisasi, fasilitas,
tenaga, metoda analisa, pelaksanaan analisa,
monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi lab, dll
Seiring dengan bertambahnya perkembangan
farmaceutical, prinsip-prinsip GLP yang tersusun
dalam WHO berlaku pada studi penelitian:
- Non-clinical, misalnya studi yang kebanyakan
dikembangkan pada hewan, atau secara in vitro,
termasuk aspek aspek analitis dari masing2 studi.
- Studi penelitian yang didesain untuk menentukan
data pada properti dan atau keamanan item-item
yang mempengaruhi kesehatan manusia ataupun
lingkungan sekitar masyaakat.
- Studi yang akan dikumpulkan/disubmit pada
author registrasi nasional dengan tujuan untuk
mendaftarkan dan mengesahkan substansi yang
diuji ataupun derivatnya.
Dari Indonesia sendiri, metoda uji da prosedur
penelitian harus sesuai dengan persyaratan standar
yang diantaranya adalah:
Penerimaan, identifikasi, labeling, penanganan,
pengambilan, dan penyimpanan contoh uji dan
bahan referensi
Spesifikasi akan contoh yang akan diuji
Metoda analisa dan uji baik nasional maupun
internasional, termasuk metode referensi baku
Merujuk pada situasi nasional yang legal, persyaratan yang biasa digunakan.
GLP untuk uji non klinis laboratorium untk Metode-metode lain yang mungkin belum
mengevaluasi keamanan obat melingkupi semua studi divalidasi yang perlu dipertimbangan oleh klien
di bawah ini: dan pihak lab.
Single dose toxicity Selain ini, diperlukan juga kalibrasi alat dan
Repeated dose toxicity (sub-acute and chronic) pengaturan interval antar kalibrasi; pencatatan data;
Reproductive toxicity (fertility, embryo-foetal dan pelaporan data. Semuanya tersusun dalam GLP.
toxicity and teratogenicity, peri-/postnatal Untuk perkembangan obat, GLP membaginya menjadi
toxicity) 4 tahap besar, yaitu:
Mutagenic potential
Carcinogenic potential
Toxicokinetics (pharmacokinetic studies which
provide systemic exposure data for the above
studies)
Pharmacodynamic studies designed to test the
potential for adverse effects (Safety
pharmacology)
Local tolerance studies, including phototoxicity, Di dunia internasional, regulasi GLP diatur oleh
irritation and sensitisation studies, or testing for beberapa organisasi.
suspected addictive and/or withdrawal effects of - 1978: USA-FDA GLP regulations
drugs. - 1980: USA-EPA GLP regulations
Untuk apapun penelitian tersebut ditargetkan, GLP - 1981: OECD GLP principles
menekankan pentingnya poin-poin berikut ini: - 1986: European Union GLP directives
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 51

- Serta ada beberapa 6 teks yang berbeda dari Ga terasa ya..


Jepang mengenai GLP Udah mau ganti tahun juga lagi, makin tua berarti kita
Untuk lengkapnya bisa baca handbook who ya, aku semakin bijak
kasih link nya, untuk nambah pengetahuan  Atau makin childish? Haha paitpaitpait.
http://www.who.int/tdr/publications/training- Yaah, semangat teman-teman.
guideline-publications/good-laboratory-practice- Ada yg merasa semangatnya drop di blok ini? ayoooo
handbook/en/index.html semangat (penulis juga)!
tinggal di download aja. Atau bisa searching aja di Quote hari ini:
google dengan keyword “who/tdr glp handbook” “Real power does not hit hard , but straight to the
Alhamdulillah... point
Masih semangat kan yaa, udah week 3 aja

Ethical Issues and Misconduct in Research


Lecturer Content Author
Prof. M. Hakimi Explanation about the issues of research misconduct like scholarly endeavor, Tika V.
Sp. OG (K) plagiarism, data fabrication, misrepresentation, pressures on researcher.

ETIK PENELITIAN mencit, lha outcome keberhasilannya ntar di


 Kejujuran: tidak boleh mengarang, punggung si mencit (tempat jaringan
mengubah, mengelabui (misrepresentasi) ditransplantasi) akan timbul bercak hitam, eh
data atau hasil penelitian; peneliti harus ternyata si bapak ngewarnain sendiri itu
objektif tanpa bias. bercak hitam pake spidol, ketauan deh kalo
 Ketelitian: peneliti haru menghindari nipu karena waktu presentasi bercaknya
kesalahan (sistematic maupun random) dalam luntur kena alkohol.
penelitian terutama pada penyajian hasil;  Vijay Soman, Yale, exposed 1980
hindari konflik kepentingan. Soman dan seniornya Philip Felig mencuri
 Keterbukaan: saling berbagi data, hasil, makalah penelitian yang ditulis oleh
metode, gagasan dan teknik; penliti Wachslicht-Rodbar. Diketahui saat Rodbar
hendaknya membiarkan peneliti lain untuk ingin mempublikasikan papernya di Inggris
mereview pekerjaannya dan terbuka dan dari 3 reviewer ternyata ada 1 yg nolak,
terhadap kritik dan gagasan baru. dan ternyata di jurnal Amerika ada paper
 Penghargaan: penghargaan harus diberikan serupa yang mau direview juga dan penulis yg
kepada yang berhak menerimanya dan bukan terpampang pada paper itu adalah Soman-
kepada yang tidak berhak. Felig. Ketahuan deh, mereka resign trus dicap
 Tanggung jawab sosial: peneliti harus sbg penipu gitu.
menghindari tindakan yang merugikan  John Darsee, department of cardiology,
masyarakat; berusaha untuk menghasilkan Harvard, 1981
keuntungan sosial bagi masyarakat; Darsee melakukan falsifikasi data pada
bertanggungjawab atas akibat penelitiannya penelitiannya dan ditemukan penipuan data
tersebut dan harus memberikan informasi pada 100 studinya, WOW!
kepada publik mengenai akibat tersebut.  Robert Slutsky, cardiological radiologist,
 Saling menghormati: peneliti hendaknya University of California
saling memperlakukan teman sejawat dengan Menerbitkan 137 makalah antara tahun 1978
hormat. dan 1985 (kadang 10 hari terbit 1). Bikin
 Hormat terhadap manusia yg menjadi objek curiga kan ya, setelah diselidiki 12 studinya
penelitian: peneliti tidak boleh melanggar hak dpastikan merupakan penipuan dan 49 studi
dan martabat manusia yang menjadi obyek dipertanyakan. Akhirnya banyak paper Slutsky
penelitian. yang ditarik.
ETHICAL ISSUES permasalahan etika (moralitas  BJOG_British Journal of Obstetrics and
atau perilaku yang baik, pantas dan patut) dalam Gynaecology (Agustus, 1996): mayor
penulisan ilmiah. breakthrough
 William Summerlin from the Sloan-Kettering, Kasusnya: Studi tentang reimplantasi
New York, 1974 kehamilan ektopik dan bayinya bisa lahir,
Jadi bapak Summerlin ini melakukan pertama case report trus yang kedua RCT.
percobaan transplatasi jaringan (kalo di slide Yang nulis asisten editor (Pearce) dan editor
katanya dari jaringan manusia, tapi kalo yg (Chamberlein) BJOG, hehe, makanya
saya cari kok dari jaringan mencit lain) pada gampang banget lolosnya. Setelah diselidiki
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 52

pasien di case report gak ada, yang di RCT dengan fabrikasi kalo falsifikasi ini datanya
juga, ketauan bohong. udah ada Cuma kita ubah gitu, kalo
:: Dari ethical issues tersebut perlu dilakukan hasilnya kegedean terlalu ekstrem gitu
suatu disiplin untuk mencegah hal-hal di atas. kita ubah sesuai keinginan kita);
Oya, perilaku di atas sekarang kita sebut dengan Plagiarism (penggunaan ide, pikiran, data,
research misconduct ya. kalimat orang lain seolah-olah sebagai
RESEARCH MISCONDUCT miliknya tanpa menyebutkan sumbernya.
 Definisi: Jenisnya ada banyak, silahkan baca si
 Slide: Penyimpangan serius dari prinsip tutorial hsc week 2 ya);
etika yang berlaku seperti privacy (privasi), Gagal mendapatkan persetujuan dari
confidentiality (kerahasiaan), anonymity komite etik penelitian.
(anonimitas) and deception (penipuan); II. Tidak mengakui bahwa beberapa data ada
fabrication of data (manipulasi data) yang hilang (melemahkan kesimpulan
and/or claiming unsubstantiated results ilmiah);
(mengaku hasil yg belum bisa dibuktikan), Mengabaikan outlier tanpa menyatakan
plagiarism (plagiat), misleading authorship hal tersebut;
(menuliskan nama sbg penulis padahal gak Tidak memasukkan data tentang efek
banyak berkontribusi) atau penyimpangan samping dalam percobaan klinis (kalo mau
lain dari kode praktik disiplin penelitian yg diterapkan ke populasi bisa jadi salah
sesuai. kaprah ntar kalo ada dokter ngresepin
 US Commission on Research Integrity obat ini tapi gak tau efek sampingnya
(1996): Perilaku tak pantas yang tidak karena gak ditulis di jurnal);
semestinya dilakukan antar lain merampas Melakukan penelitian pada manusia tanpa
kekayaan intelektual atau kontribusi orang informed atau tanpa memberikan alasan
lain, sengaja menghambat kemajuan mengapa tidak diperbolehkan oleh komite
penelitian, atau merusak catatan ilmiah etik.
atau mengorbankan integritas dari III. Publikasi analisis post hoc tanpa
praktek ilmiah. menyatakan bahwa pake uji post hoc
 OSTP (Office of Science Technology (contoh: Ms. A meneliti apakah obat A
Policy): Didefinisikan sebagai fabrikasi, lebih baik daripada plasebo untuk
falsifikasi, atau plagiarism dalam treatment hipertensi, ternyata hasilnya
mengusulkan, melakukan, meninjau, atau adalah sama baik. Trus, dia melakukan
melaporkan hasil penelitian. post-hoc analysis / uji lanjut dan ternyata
 Editorial IDI: Fabrikasi, falsifikasi, ketemu hasil kalo obat A lebih baik
plagiarisme, atau praktik lain yang sangat daripada plsebo untuk treatment
menyimpang dari kelaziman dalam hipertensi pada wanita perokok, trus dia
komunitas ilmiah dalam pembuatan publish yg hasil post-hoc tanpa
proposal, pelaksanaan, atau pelaporan menyebutkan penelitian awalnya tadi);
penelitian. Hal tersebut tidak termasuk Gift authorship (disebutkan sebagai
kesalahan yang jujur, seperti author padahal kontribusinya tidak
ketidaktahuan, kekeliruan mengelola dan memenuhi kualifikasi sebagai orang yang
menganalisis data, kesalahan interpretasi namanya pantas ditulis sbg author);
atau perbedaan pemahaman data. Tidak menyebutkan penulis lain yang
 Taxonomi (pengelompokan) berdasarkan memenuhi kualifikasi,
tingkat keseriusan masalah: Redundant publication (publikasi yang gak
I. Fabrikasi (tindakan membuat data yang perlu atau mempublikasikan paper yang
tidak ada menjadi seolah-olah ada atau sama lebih dari satu kali);
istilah lainnya mengarang data, hehehe, Tidak menyatakan konflik kepentingan
jadi kalo fabrikasi ini datanya emang dari (conflict of interest / konflik kepentingan
awal gak ada BUKAN mengubah data yang di sini misalnya peneliti melakukan
ada ya, misal kita mau ambil datanya pake penelitian tersebut dengan motivasi
quisonare minimal 100 responden tapi mendapatkan komisi dari industri obat A
diburu tenggat waktu biar cepet lulus nih, jika obat A efektif).
cari responden butuh waktu juga, ya udah IV. Tidak mempublikasikan hasil penelitian
kita isi sendiri quisonarenya dibuat-buat secara lengkap (terutama karena hasilnya
seolah-olah ada responden yang ngisi); banyak negative);
Falsifikasi (mengubah/memanipulasi data, Tidak mencari penelitian terdahulu
dengan maksud agar sesuai dengan yang sebelum memulai penelitian baru.
dikehendaki oleh peneliti, bedanya FRAUD
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 53

 Definisi: Kebohongan / penipuan yang gitu ya), Membentuk badan untuk meyelidiki
sengaja dibuat untuk keuntungan pribadi. tuduhan misconduct, Membuat sistem yg adil
 Kejadian: US congressional menyelidiki lebih untuk judgement, Membut kode/sistem
dari 700 cases, The British General Medical praktik yang baik.
Council telah menagani lebih dari 30 cases, :: Maka dari itu dibentuklah................
Committee on Publication Ethics telah COMMITTEE ON PUBLICATION ETHICS (COPE)
mediskusikan lebih dari 150 cases.  Sejarah: Didirikan oleh British medical editor
 Jenis misconduct yang terjadi: Redundant (termasuk BMJ, Gut, Lancet) pada tahun 1997
publication terjadi pada seperlima jurnal yang sebagai respon terhadap kekhawatiran akan
telah dipublish, Sekitar seperlima author integritas penulis dalam mengajukan studinya
melakukan hanya sedikit kontribusi atau tidak ke jurnal kedokteran.
sama sekali, Kebanyakan author memiliki  Ada 5 Tujuan: Menyarankan jika ditemukan
conflict of interst tapi yang dinyatakan kasus misconduct dibawa ke editor,
terbukti conflict of interest hanya < 5%. Menerbitkan laporan tahunan mengenai
 Kenapa terjadi fraud? Pressure to publish, kasus misconduct, Membuat pedoman prakti
Inadequate training, Not taught good practice publish yg baik, Mendorong pelaksanaan
(kadang malah diajari seniornya untuk penelitian, Menawarkan pelatihan penelitian.
curang).  Kasus awal yang ditangani: Tiga teratas aja ya
 Bagaimana tindak lanjutnya? Pengakuan  Redundat publication, Sengkata penulis,
problem tsb oleh komunitas medis dan Falsifikasi)
pemimpinnya, Ada badan independen untuk Maaf jika banyak salah, kalau ada salah monggo
mengatur penyelidikan, pencegahan, dikoreksi sms ke hsc ya...
pelatihan reserarch, Membuat kesepakatan Oya, untuk tahun ini yg ngajar Prof. Hakimi jadi agak
apa itu “fraud”/ “penipuan”, Perlidungan beda dgn 2009 (dr. Detty),
terhadap saksi (mungkin maksudnya pelapor untuk melengkapi silahkan baca juga yg 2009 ya...

Research on Drugs Efficacy and Safety


Lecturer Content Author
Prof. Dr. Sri Suryawati, Apt - Ado Pranawalingga
Baiklah teman-temaaaan, lecture ini sebenarnya tidak Sebelum membahas lebih jauh, kita harus
begitu sulit, tapi memang lumayan banyak. Dr Sri tahu dulu yang dimaksud dengan efikasi dan safety.
Suryawati banyaak sekali bercerita dan menjelaskan Pengertian simpelnya: efikasi adalah respon maksimal
tentang lecture ini, tapi ga semuanya tercantum yang dapat dihasilkan oleh suatu obat (kemanjuran),
dalam slide :’( Saya berusaha mengombinasikan slide sedangkan safety adalah keamanan, obat tersebut
dan tambahan catatan dari beliau. Mohon maaf kalau aman dikonsumsi atau tidak. Tentu saja obat yang baik
ada yang kurang. Tetap semangat PD 2010 :D adalah obat yang efikasi dan safetynya memiliki nilai
Pada week 4 ini kita belajar tentang yang tinggi.
penelitian alat uji diagnostik dan penelitian mengenai Penelitian/pengujian safety dan efikasi tidak
terapi. Terapi di sini tentu saja terkait dengan obat, dapat dilepaskan dari rangkaian pengembangan obat
sehingga pada lecture kali ini kita membahas tentang baru karena merupakan rangkaian yang utuh. Emang
uji efikasi dan safety pada obat sebelum diujicobakan gimana sih tahapan pengembangan obat baru?
pada pasien.
NEW CHEMICAL ENTITY
(Pengembangan entitas senyawa kimia baru)
Bisa senyawa yang benar-benar baru atau modifikasi senyawa obat yang sudah ada. Nah, calon obat sebelum
diujicoba pada hewan atau manusia, harus sudah dapat dibuktikan memiliki efek farmakologi. Bisa dicoba pada
organ yang terpisah seperti di laboratorium farmakologi ataupun di cawan petri apabila calon obat termasuk
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) atau bakteriosid (membunuh bakteri). Selain itu, calon obat
juga harus sudah diketahui apakah memiliki dose-effect relationship. Kedua sifat ini harus diketahui terlebih dahulu
sebelum memasuki tahap selanjutnya.
PRE-CLINICAL STUDIES
(Studi pre-klinik)
Merupakan tahapan dimana pengujian calon obat pada hewan coba. Zaman dulu, tahapan ini gak ada. Biasanya
pake sistem trial & error, sehingga banyak yang meninggal tidak ketahuan. Cuma coba-coba pada pasien. Dosisnya
kebanyakan . . akhirnya pasien meninggal. Dicoba dikecilin dosisnya . . pasien ga sembuh-sembuh. Contoh obat
zaman dulu yang memakai trial & error adalah antalgin dan morfin. Nah, tapi tahun 1960an sudah tidak boleh lagi
memakai trial & error karena resikonya yang besar terhadap manusia.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 54

Pada tahap ini yang diteliti adalah farmakodinamik (mengetahui perubahan di organ/jaringan/sistem hewan yang
diakibatkan oleh obat), farmakokinetik (mengetahui nasib obat dalam diri hewan uji) dan toksikologi.
Tahu kan maksudnya dari ketiga hal ini? Kalau farmakodinamik dia akan menunjukan :
- bagaimana obat baru itu berefek (mekanisme aksi)
- efek yang tidak diinginkan
- efek terhadap jaringan ataupun sistem metabolisme
- efek-efek pada sistem organ atau jaringan yang bukan target obat, dll
Sedangkan farmakokinetik akan memberikan petunjuk :
- berapa dosis yang diperlukan,
- bagaimana absorbi calon obat dengan berbagai rute pemberian obat
- bagaimana kecepatan absorbsinya
- bagaimana pola metabolisme calon obat
- dimana lokalisasi pada jaringan, protein binding
- bagaimana eliminasi dari badan hewan coba
Sebenarnya hewan uji yang bagus (yang menggambarkan manusia) adalah monkey. Namun karena memang
banyak LSM yang melindunginya, akhirnya dipakailah mencit yang dianggap dapat mewakili manusia, walaupun
terdapat perbedaan yaitu mencit tidak memiliki salah satu jalur dari metabolisme glukorinidase.
Sedangkan toksikologi memberikan petunjuk bagaimana status keamanan dari obat baru tersebut. Dari sini dapat
diketahui :
- toksisitas calon obat pada hewan coba dengan berbagai kondisi : akut, subakut dan kronis.
- toksisitas yang spesifik seperti sifat : karsinogenik, mutagenik dan teratogenik. Apabila diketahui calon obat
memiliki efek karsinogenik dan mutagenik, maka uji calon obat MUTLAK TIDAK BOLEH DILANJUTKAN. Kalau
teratogenik (efek pada kehamilan, sistem reproduksi pria-wanita, dll) dilihat dulu obatnya. Kalau misal calon
obat ditujukan buat mengobati Alzheimer ya mungkin ga papa. Soalnya Alzheimer kan terjadi biasanya pada usia
lanjut yang emang pasca aktif reproduksi. Tapi kalo cuma obat analgesik, hipertensi, diabetes, yang emang
obatnya uda banyak, ya uji coba tidak usah dilanjutkan.
Nah, ketiga informasi tadi akan digabung, diolah dan merumuskan : untuk menimbulkan efek yang diharapkan
(maksimal), dengan efek samping yang minimal, berapa dosis yang dibutuhkan?
CLINICAL STUDIES
(Studi Klinis)
FASE 1
Study in healthy volunteers.
Fase ini dilakukan pada manusia relawan sehat dengan jumlah <20 orang.
Tujuan : Memastikan farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping yang tidak dapat diketahui pada pre-clinical
studies. Contohnya, captropil (anti hipertensi) diketahui memiliki efek batuk setelah diuji coba pada manusia pada
fase 1. Selain itu dalam fase 1 juga dilihat jalur metabolik obat, therapeutic window (rentang dosis antara efek
terapi dan toksik), bioavailability (jumlah obat yang diabsorbsi ke dalam sirkulasi sistemik dalam waktu tertentu),
rute administrasi, dosage form, formulasi, dose ranging, tolerability, dll.
Dosis yang pertama kali digunakan adalah 1/20 dari LD (Lethal Dose) 50. Apa maksudnya? LD 50 adalah dosis yang
menyebabkan kematian 50% mencit dari jumlah total mencit yang digunakan pada uji toksikologi.
FASE 2
Preliminary studies in patients. (Studi pendahuluan).
Penggunaan pada pasien dengan jumlah terbatas dengan jumlah 20-100 orang.
Tujuan : Mengetahui efikasi calon obat dalam populasi kecil, farmakokinetik, therapeutic window, dose
optimalisation, adverse effect.
Biasanya fase 2 ini tidak dilakukan pada pasien dengan kondisi yang berat/parah, tetapi dilakukan pada pasien
dengan penyakit yang mild dan moderate. Lebih sering yang mild saja.
FASE 3
Proof of safety and efficacy in patient populations.
Sering disebut True Clinical Trial.
Merupakan fase yang sangat penting, karena di fase inilah, jika obat efektif, maka akan terbukti efektif. Jika tidak,
maka akan terbukti tidak, karena dilakukan pada pasien dengan jumlah yang cukup banyak, ratusan hingga ribuan
pasien. Dari ratusan hingga ribuan pasien, dengan desain RCT (randomized controlled trial), sample size adalah
sekitar 75-750 pasien per kelompok terapi, bergantung pada power (1-β) dalam perhitungan statistik.
Hayo . . masih inget β ga? β adalah kesalahan tipe II. Power (1-β) adalah kemampuan suatu penelitian untuk
mendapatkan beda yang secara statistik bermakna, bila dalam populasi tersebut ada. Artinya, power (1-β) adalah
kekuatan untuk menolak hipotesis nol pada data penelitian, apabila dalam populasi terdapat perbedaan hasil
klinis. Makin besar power (1-β) yang diinginkan, maka makin kecil β dan makin bertambah besar sampel. Power (1-
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 55

β) atau sering disebut nilai β ditetapkan oleh peneliti. Nilai yang sering digunakan adalah 80% (β = 20%) atau 90%
(β = 10%).
Biasanya suatu industri farmasi yang mengembangkan obat, memiliki data yang lengkap mengenai suatu obat baru
dari awal hingga fase 3. Sebelum dikenalkan ke khalayak banyak, mereka harus mendaftarkan obat baru ini dulu.
Bebas mau ndaftarnya di negara mana. Di Indonesia ada Komite Nasional Penilaian Obat. Tugasnya mengevaluasi
data obat baru tadi dan menentukan apakah obat ini bisa beredar atau tidak.
FASE 4
Use in wider patient populations.
Sering disebut Post Marketing Surveillance.
Nah, setelah industri farmasi disetujui oleh Komite Nasional Penelitian Obat, dan setelah mengedarkan obat, maka
industri farmasi berkewajiban untuk melakukan clinical study fase 4 = mengumpulkan data/informasi mengenai
efikasi dan safetynya. Kenapa? Karena efek samping yang jarang dapat dilihat di sini. Misal aplastic anemia yang
disebabkan penggunaan cloramfenikol, terjadi pada 1 dari 300.000 orang. (1:300.000). Nah, hal ini tidak mungkin
ketahuan pada fase 3. Tidak heran kejadian aplastic anemia untuk kloramfenikol baru ketahuan bertahun-tahun
setelah obat itu digunakan. Nah, kewajiban dari industri farmasi adalah meriview semua kejadian tersebut,
melaporkan dan menambah list kontraindikasi bagi obat baru tersebut.
Naaaaaah, itu dia cerita dari tahapan pengembangan menyamakan variable perancu pada kedua
obat baru :D kelompok (perlakuan maupun kontrol). Pada
Sekarang kita fokuskan di fase 3 dari clinical studies desain paralel dengan matching maka tiap
yaaaaa :3 peserta dalam kelompok perlakuan dicarikan
Studi Klinik Fase 3 memiliki 12 komponen yg penting padanan, yakni peserta lain yang memiliki
yang harus diketahui dan bersifat universal. karakteristik klinis yang sama (misal umur,
Komponen itu adalah : jenis kelamin dll). Karakteristik yang
1. Objectives of Study disamakan ini disebut dengan matching
Objective atau tujuan harus jelas dan lugas variables. Tapi desain paralel dengan
karena semua metodologi dibangun berdasarkan matching jarang digunakan soalnya susah
tujuan awalnya. Selain itu,prinsipnya adalah uji untuk mencari control, apalagi bila matching
klinik harus ilmiah dan harus memberi variabelnya banyak. Ya kasarnya sih kayak
perlindungan pada manusia. Uji klinik yang nyari kembarannya.
bertujuan hanya untuk pendidikan, misal cuma b. Desain Menyilang (cross over)
buat lulus aja tidak bisa karena berarti mereka
mengorbankan pasien hanya untuk persyaratan
lulus. Nah, dalam melakukan penelitian
walaupun penelitian yang dilakukan dalam
rangka pendidikan, tujuannya atau objectives
harus jelas, harus sesuatu yang membuka
wacana ilmiah.
2. Study Design
Desain studi harus jelas. Dua jenis desain
eksperimental yang paling sering digunakan
adalah desain paralel dan desain menyilang Uda jelas kan ya dari bagan? Kalo desain
(cross over). menyilang, kelompok perlakuan nanti akan
a. Desain Paralel menjadi kontrol bagi dirinya sendiri. Dan
Jenis desain ini paling banyak digunakan begitu juga sebaliknya. Desain ini cocok buat
karena memakan waktu dan beaya yang lebih penelitian tentang penyakit yang relatif stabil
sedikit dibanding dengan cross over. seperti hipertensi, hiperlipidemia, asma,
rhinitis alergika dll. Selain itu gejala atau
kadar zat tertentu yang diteliti harus cepat
memberi respon terapi dan harus cepat
kembali lagi seperti ke keadaan semula. Kalau
tidak, maka penelitian ini akan berjalaaan
dengan sangat lamaaaaaa, karena terdapat
efek carry over (efek obat pertama belum
hilang pada saat dimulai pengobatan kedua).
Sudah jelas ya di bagan mengenai desain Waktu yang diperlukan untuk efek carry over
paralel. Desain paralel ini bisa dengan ini disebut dengan periode wash-out. Periode
matching dan dengan matching. Apakah wash-out bergantung pada farmakokinetik
matching itu? Matching adalah proses obat. Selain itu bisa juga terjadi efek order
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 56

(terjadinya perubahan derajat penyakit atau menggunakan mesin), maka placebo tidak
lingkungan selama penelitian berlangsung). terlalu penting dalam penilaian hasil, namun
3. Selection of the Patients masih penting untuk menghindarkan
Menentukan kriteria pemilihan (eligibility perlakuan yang berbeda terhadap kedua
criteria) dilakukan setelah menetapkan populasi kelompok yang diteliti.
terjangkau. Tujuan dari kriteria pemilihan ini - Plasebo lebih aman untuk penyakit yang tidak
adalah membatasi karakteristik populasi berat. Pada penyakit berat, penggunaan
terjangkau yang telah memenuhi persyaratan placebo dipetanyakan.
untuk uji klinis. Kriteria pemilihan ini terdiri dari 5. Randomization Treatment
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sebagai Randomisasi adalah proses untuk menentukan
contoh, alokasi subjek mana yang akan mendapat
perlakuan dan subjek mana yang akan mendapat
treatment. Randomisasi/alokasi acak harus
dibedakan yaaa dengan random
sampling/random selection. Kalo randomisasi itu
seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalo
random sampling/random selection itu cara
pemilihan subjek dari populasi menjadi sampel
berdasarkan asas peluang. Tujuan dari
randomisasi adalah untuk mengurangi bias-bias
yang mungkin terjadi. Cara randomisasi
bermacam-macam. Yang paling sering digunakan
adalah randomisasi sederhana (simple
randomization), randomisasi dalam block (block
4. Study Drug and Comparator randomization) dan randomisasi dalam strata
Obat uji (study drug) dan comparator (stratified randomization). Buat lebih lengkap
(placebo dan/atau obat standar) harus jelas. silahkan dibacaa buku Metodologi Penelitian
Informasi obat dan comparator harus meliputi Klinis dan buku Biostatiknya :)
deskripsi obat uji dan formulanya, regimen dosis, 6. Sample Size
rute administrasi, durasi treatment, dll. Rescue Sample size adalah besar sampel atau subjek
medicine, digunakan apabila situasi memburuk yang diperlukan dalam uji klinis. Beberapa faktor
juga harus jelas, kapan dan bagaimana yang harus dipertimbangkan sebelum
digunakan. Terkadang itu peneliti ada yang menentukan sample size :
‘nakal’. Misalnya standar pengobatan untuk a. Derajat kepekaan uji klinik
inflamasi yang paling baik adalah ibuprofen 400 Jika diketahui bahwa perbedaan kemaknaan
mg. Peneliti menggunakan ibuprofen 100 mg klinis antara 2 obat yang diuji tidak begitu
sebagai obat standar dengan harapan dari hasil besar, maka diperlukan jumlah sampel yang
penelitian, obat uji akan lebih baik dalam besar.
mengatasi antiinflamasi. Memang nakal! b. Keragaman hasil.
Untuk benar-benar meyakinkan efek Makin kecil keragaman hasil uji antar individu
terapeutik dan adverse effect dari obat yang dalam kelompok yang sama, maka makin
diuji, harus sudah dijelaskan di awal obat apa sedikit jumlah subjek yang diperlukan.
saja yang harus dihindari selama penelitian. c. Derajat kebermaknaan statistik.
Selain itu riwayat penggunaan obat juga harus Makin besar kebermaknaan statistik yang
direkam dan dipertimbangkan ketika analisis diharapkan dari uji klinik, maka makin besar
data. pula jumlah subjek yang diperlukan.
Comparator dapat berupa negative Nah, untuk mengukur sample size ada
control (placebo) atau positive control (standar rumusnya :
treatment). Karena placebo bukan obat, N (per kelompok)= P1X(100-P1) + P2 X (100-P2)xf (α,β)
penggunaan placebo harus benar-benar (P1-P2)
2

dipertimbangkan karena terkait dengan substansi n= jumlah sampel per perlakuan


dan aspek etika. P1= prosentase keberhasilan yang diharapkan dari
- Plasebo dapat digunakan selama belum ada perlakuan 1
terapi standar untuk penyakit yang diteliti. P2= prosentase keberhasilan yang diharapkan dari
- Plasebo diperlukan terutama pada hasil perlakuan 2
pengobatan yang bersifat subjektif (misal α= kesalahan tipe I (false positive) – ditentukan oleh
berkurangnya rsa sakit dll). Apabila yang peneliti
dinilai bersifat objektif (misal mati atau β= kesalahan tipe II (false negative) – ditentukan oleh
hidup, kadar kimia dalam darah (diukur peneliti
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 57

f (α , β ) = (dapat dilihat pada tabel berikut) Sesaat sebelum uji dilakukan, keadaan klinis
Eror tipe Eror Tipe II () hendaknya dicatat secara seksama
I () 0.05 0.1 0.2 0.5 berdasarkan parameter-parameter yang telah
0.01 17.8 14.8 11.7 6.6 disepakati. Sebagai contoh adalah tekanan
0.02 15.8 13.0 10.0 5.4 darah, yang hendaknya telah diukur sesaat
0.05 13.0 10.5 7.9 3.8 sebelum uji klinik dimulai.
0.10 10.8 8.6 6.2 2.7 b. Kriteria-kriteria utama respons pasien.
Misal contohnya penelitian untuk membandingkan Disini indikasi utama pengobatan merupakan
dua buah obat, obat A dan obat B. Obat A diketahui kriteria utama yang harus dinilai. Jika yang
memiliki prosentase kesembuhan sekitar 90%, diuji obat analgetik-antipiretika, maka kriteria
sementara diharapkan obat B memiliki prosentase utama penilaian adalah penurunan panas,
kesembuhan sekitar 95%. Maka : terjadi tidaknya kejang atau gejala lain
P1 = 90% P2 = 95%  = misal 0.05  = misal 0,1 sebagai manifestasi demam, dan sebagainya.
Maka : n = 90 X (100-90) + 95 X (100-95) x f (0.05,0.1) c. Kriteria tambahan.
(-5)
2 Suatu uji klinik tidak saja menilai
n = 90 X 10 + 95 X 5 x 10.5 kemanfaatan suatu obat/perlakuan, tetapi
25 juga menilai segi keamanan pemakaiannya.
n = 578 pasien per kelompok. Untuk itu diperlukan kriteria tambahan.
Maka jumlah total pasien yang diperlukan adalah 578 Dengan kriteria tambahan ini kita dapat
x 2 = 1156 (dibulatkan 1200) orang. menilai apakah obat yang diuji disamping
7. Blinding memberi kemanfaatan klinis yang besar juga
Tujuan dari blinding adalah untuk menghindari terjamin keamanannya. Kriteria tambahan ini
bias, baik yang berasal dari peneliti, peserta atau umumnya berupa efek samping, mulai derajat
evaluator. Istilah blinding ini juga sering disebut ringan sampai berat, baik yang mengancam
dengan masking. Sebenarnya penggunaan kehidupan (lifethreatening) maupun tidak.
placebo juga merupakan salah satu teknik d. Pemantauan pasien.
penyamaran yang banyak dipakai dalam uji klinis. Mengingat keberhasilan uji klinik (secara
Ingat. Memang blinding harus selalu diupayakan khusus) maupun terapetik (secara umum)
dalam penelitian, namun ada juga penelitian akan sangat ditentukan oleh ketaaan pasien,
yang tidak dapat menggunakan blinding. maka faktor-faktor yang mempengaruhi
Contohnya penelitian yang membandingkan hasil ketaatan pasien untuk berperan serta dalam
mastektomi sederhana dengan radiasi dengan penelitian hendaknya dapat dikontrol sebaik
mastektomi radikal pada ca mammae. Jenis mungkin.
blinding ada : 9. Data Analysis and Clinical Interpretation
a. Tersamar tunggal (single mask) : Jika salah Analisis data uji klinis dilakukan dengan
satu pihak tidak mengetahui terapi yang menggunakan uji statistika yang sesuai yang
diberikan. (Biasanya pasien). sudah ditulis dalam usulan (proposal) penelitian.
b. Tersamar ganda (double mask) : jika pasien Analisis statistik dipilih yang sesuai dengan tipe
dan dokter tidak tahu terapi yang diberikan. data (apakah nominal, numerik dll). Oya, dan
c. Triple mask : jika pasien, dokter dan orang sebenarnya analisis data ini sebenarnya
yang bertanggungjawab menganalisis data berhubungan dengan hipotesis kita  uji
tidak tahu terapi yang diberikan. hipotesis.
8. Assesment of Clinical Response a. Uji Hipotesis untuk 1 Variabel Bebas (Analisis
Penilaian respons pasien terhadap proses Univariat)
terapetik yang diberikan harus bersifat objektif, Variabel Metode
akurat dan konsisten. Oleh sebab itu respons Bebas Tergantung
2
yang hendak diukur harus didefinisikan secara Nominal Nominal Kai-kuadrat (x ), uji Fischer
jelas. Sebagai contoh jika yang diuji obat Nominal (dikotom) Numerik Uji-t (unpaired, paired)
antihipertensi, maka penurunan tekanan darah Nominal (>2 nilai) Numerik Anova
hendaknya diukur secara objektif (dengan alat Numerik Numerik Regresi-korelasi
ukur yang sama, misalnya sphigmomanometer b. Uji Hipotesis untuk >1 Variabel Bebas
air raksa dengan satuan mmHg) oleh pemeriksa (Analisis Multivariat)
yang sama, dan dengan metode serta kondisi Variabel Metode
yang sama pula. Empat kategori utama yang Bebas Tergantung
umum digunakan untuk menilai respons Nominal Nominal Anova
terapetik adalah: Numerik Numerik Regresi multiple
a. Penilaian awal (baseline assessment) Nominal & numeric Numerik Regresi logistik
sebelum perlakuan.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 58

Satu hal yang perlu menjadi pertimbangan desimal badan


dalam penilaian terhadap hasil uji klinik adalah Diskret Tidak memiliki Jumlah anak, jumlah
apakah kebermaknaan statistik yang diperoleh nilai desimal tulang yang fraktur
dapat juga diartikan sebagai bermakna secara 11. Ethical Issue
klinik? Sebagai contoh: suatu uji klinik Setiap uji klinik perlu memegang prinsip-
membandingkan kemanfaatan klinik obat prinsip dasar etika penelitian yang secara garis
antihipertensi A dan B. Diperoleh hasil bahwa besar menjamin bahwa segi kesehatan dan
obat A menyebabkan penurunan tekanan keselamatan pasien akan menjadi pertimbangan
sistolik rata-rata sebesar 5 mmHg, sedang obat dan perhatian utama peneliti. Dengan kata lain,
B penurunan rata-ratanya 10 mmHg. Secara tujuan uji klinik lebih diutamakan bagi
statistik, keduanya berbeda bermakna. Tetapi kepentingan pasien daripada sekedar uji coba
jika dilihat bahwa tekanan sistolik rata-rata obat.
pasien sebelum uji adalah 180 mmHg, apakah Contoh guideline internasional dan nasional
perbedaan ini juga bermakna secara klinik? Hal dalam uji klinis :
ini hendaknya diinterpretasikan a. WHO Guidelines on Good Clinical Trial
Secara hati-hati, dengan melihat antara lain Practices (WHO-GCP).
distribusi ciri-ciri pasien pada kedua kelompok b. ICH (International Conference of
(sebanding atau tidak), perbandingan jumlah Harmonisation on Good Clinical Practice (ICH-
subjek yang mengalami efek samping, GCP).
kemungkinan bias pada penilaian respons dan Laporan uji klinik antara lain mencakup hal-hal
sebagainya. berikut:
10. Types of Data a. Protokol uji klinik yang diusulkan telah
SKALA SIFAT CONTOH mendapat ijin kelaikan etik (ethical clearance)
VARIABEL dari komisi etik
Kategorikal b. Menjamin kebebasan pasien untuk ikut serta
Nominal Bukan peringkat Golongan darah, jenis secara sukarela atau menolak atau berhenti
kelamin, agama, suku, sewaktu-waktu dari penelitian.
hidup-mati, sembuh- c. Menjamin kesehatan dan keselamatan pasien
tidak sembuh sejak awal, selama dan sesudah penelitian.
Ordinal Peringkat dengan Derajat penyakit (mild- d. Keikutsertaan pasien dalam uji klinik harus
interval yang moderate-severe), dinyatakan secara tertulis (written-informed
tidak dapat status ekonomi-sosial consent).
diukur e. Menjamin kerahasiaan identitas dan segala
Numerik informasi yang diperoleh dari pasien.
Interval Peringkat dengan Suhu tubuh, koefisien 12. Conclusion of Study
interval yang inteligensi, tekanan Kesimpulan dari laporan harus didukung dengan
dapat diukur, darah, heart rate temuan-temuan yang didapat selama penelitian.
namun tidak Banyak sekali penelitian yang kesimpulannya
memiliki titik 0 melenceng jauh dari data yang didapat.
alamiah Horee . . Akhirnya selesai. \(´▽`)/ Mohon maaf kalo
Rasio Sama dengan Penghasilan, berat banyak kesalahan. Week 4 sudah berlaluu . . Siap-siap
skala interval, badan, kadar ureum buat ujian block. Gak kerasa gak sampe 1,5 tahun lagi
namun memiliki uda mau koas. Apakah sudah siap teman-teman
titik 0 alamiah menghadapi pasien?
Kontinu Mempunyai nilai Kadar ureum, berat

Reliability and Clinical Disagreement


Lecturer Content Author
Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto Risk reliability and clinical disagreement M. Yogi P.
Ref : Buku “Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis (Sudigdo)”

Pada kuliah ini terdapat 2 topik yang dibahas yaitu Jika dibahasa indonesiakan adalah
tentang Clinical Disagreement dan Measurement, ketidaksepakatan/ketidaksetujuan klinik. Apa itu
Reliability, and Validity. Semoga catatan kuliah ini ketidaksepakatan klinik / Clinical Disagreement ? ini
bermanfaat eeaa. adalah perbedaan pendapat antar klinisi ataupun
CLINICAL DISAGREEMENT. dalam diri klinisi itu sendiri dalam menilai sebuah
kasus klinis. Contoh : ada pasien datang dengan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 59

Transient Ischemic Attack (TIA) mendatangi 10 dokter, - Mis-diagnosis : Berbeda referensi.


eh ternyata hanya 6 dari 10 yang mendiagnosis bahwa b. Faktor Pasien :
itu TIA, sisanya ada yang bilang migrain, ada yang - Biologic variations : capek, berpuasa, dll
bilang pusing-pusing biasa, dsb. - Disease effect : Hypoglicaemia,
Yang melatarbelakangi terjadinya Clinical Hyperuricemia
Disagreement ini adalah adanya variasi observer - Recall bias : mengingat makanan yang
dalam mengamati suatu kasus, baik intraobserver dimakan, mengingat obat yang telah dimakan
maupun interobserver. - Drug effect : mengantuk, mabuk
 Intra-Observer Variation adalah adanya variasi c. Faktor Prosedur (dalam hal ini pengukuran) :
dalam diri pengamat itu sendiri. Contoh seorang - Environment: ribut, lembab, hangat
pasien demam diperiksa suhunya menggunakan - Doctor-patient relationship : komunikasi yang
termometer axila, akan tetapi si dokter beda buruk, capek, mood kurang biak
pasien beda juga cara meriksanya, pasien - Instrument : tidak standar, tidak dikalibrasi,
pertama termometernya ditaroh di ketek, pasien sudah kuno.
kedua ditaroh di telinga, pasien ketiga ditaroh Baiklah sekarang kita menginjak bagian yang seru,
disublingual. Atau contoh lain dalam mengukur tentang bagaimana menghitung nilai
tekanan darah, dokter memeriksa pertama kesetujuan/kesesuaian yang biasa disebut Kappa.
pasiennya duduk, lalu pemeriksaan selanjutnya Atau dalam hal ini Kappa adalah konstanta atau nilai
pasiennya diminta berbaring, ini berarti ada kesesuaian antara 2 klinisi dalam menilai 1 kasus.
variasi oleh si pengamat sendiri dalam Observer-1
menangani atau menilai suatu kasus. Result
 Inter-Observer Variation ini adalah variasi atau Observer- Yes No Total
perbedaan antar pengamat dalam menilai kasus 2 Result Yes A b m1
yang sama seperti contoh TIA diatas. Banyak hal No C D m0
yang bisa membuat Inter-Observer Variation ini, Total n1 n0 n
bisa karena adanya Gap-knowledge, yang satu
rajin baca jurnal nyari evidence terbaru, yang
, ,
satu kerjanya ongkang-ongkang kaki sambil
ngupil jadinya ketinggalan sama si anak rajin tadi Diatas adalah rumus untuk menghitung kappa. Sekilas
alhasil dalam menangani kasus dia masih pake info, po adalah presentase kesesuaian yang nyata
cara lama padahal sudah ada cara baru. Bisa juga terlihat, dan pe adalah presentase kesesuaian karena
karena beda almamater, beda angkatan lulus peluang, sehingga (po-pe) adalah presentase
(dokter tua dengan dokter muda), dan lain-lain. kesesuaian yang BUKAN akibat peluang dan (1-pe)
Kapan Clinical Disagreement ini bisa terjadi ? ini bisa adalah presentase kesesuaian bukan peluang.
terjadi ketika : Sehingga singkatnya :
- Anamnesis : contohnya ada pasien demam,
dokter A nanya-nya dalem banget ampe mual
muntah ngga, dst, tapi dokter B cuma nanya Dan untuk menginterpretasikan arti nilai kappa
udah berapa lama, udah diobatin apa, dst. sendiri, berikut tabelnya :
- Pemeriksaan Fisik : contoh pasien demam tadi si 0 Poor
dokter A meriksa suhu, abdomen, ampe meriksa 0 – 0,2 Slight
ada lidah kotor engga, tapi dokter B cuma 0,21 – 0,4 Fair
meriksa Suhu aja. 0,,41 – 0,6 Moderate
- Menginterpretasikan temuan laboratorium 0,61 – 0,8 Substantial
- Menginterpretasikan temuan radiologi 0,81 – 1 Almost Perfect
- yang pada akhirnya akan terdapat perbedaan MEASUREMENT, RELIABILITY, AND VALIDITY
dalam menentukan Treatment dan Manajemen Baiklah masuk ke topik kedua tentang pengukuran
pasien. (measurement), keandalan (reliability) dan kesahihan
Kenapa ini bisa terjadi ? Why ? ada 3 faktor yang (validity).
menyebabkan terjadinya Clinical Disagreement, faktor MEASUREMENT atau pengukuran adalah sebuah
Dokter, Pasien, dan Prosedur. pengamatan yang menggambarkan kejadian dalam
a. Faktor Dokter istilah, yang hasilnya dapat dianalisis secara statistik.
- Biologic variation : capek, marah, stress Sebuah pengukuran dalam penelitian diharapkan bisa
- Experience-based : tiap ada batuk & demam = : memenuhi tujuan penelitian (ex : efikasi dari obat
infeksi bakteri (padahal belum tentu) penurun lipid), mampu mengukur fenomena yang
- Misclassification: Demam = DHF atau menarik/diteliti (angka HDL, LDL, kolestrol, trigliserid)
Malaria? dan yang terakhir bisa diukur secara realistis (dari
- Bias : Bekerja di daerah endemis malaria (ex: sampel darah).
ada demam dikit dibilang malaria)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 60

Pengukuran yang konsisten akan memberikan data penting dalam menentukan apakah tes dapat
yang precise sehingga hasilnya reliable dan memberikan pengukuran yang baik. Seperti sudah
pengukuran yang benar akan memberikan data yang disebutkan sebelumnya, presisi menentukan
accurate sehingga hasilnya valid. Ada beberapa reliabilitas, dan presisi mengacu pada kurangnya
dimensi dalam pengukuran yang perlu diperhatikan, kesalahan acak.
yaitu : Bagaimana menentukan reliabilitas ? ada beberapa
- Outcome dari penyakit : 5D (death, disease, metode, yaitu :
disability, discomfort, dissatisfaction) - Test-retest method : pengukuran yang sama
- presisi dari pengukuran : adanya variasi acak, dan diulang 2x, tapi masih sewaktu pada subjek yang
interpretasi dari individu sama
- faktor logistik : tidak mahal, kemudahan untuk - Split-half method : menghubungkan setengah
memasukkan data, dan memenuhi tujuan dari sebuah skala dengan setengah lainnya.
- masalah etika : apakah cocok untuk pasien ? - Calculate Reliability Coefficient : ini adalah tes
(pengukuran boleh dilakukan jika merupakan statistik untuk mengukur konsistensi internal dari
bagian dari perawatan pasien sekumpulan item.
- kepentingan : bisa jadi penting tapi tidak bisa - Multiple or Parallel forms : contoh = dikuesioner
diterapkan di penelitian. suka ada pertanyaan yang diulang 2 kali.
- sensitivitas : misalnya hasil tes lab. - Inter-rater reliability : kesetujuan antara
Ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam pewawancara atau pengkode yang berbeda pada
proses pengukuran, terutama berkaitan dengan subjek/respon yang sama.
variasi, baik Variasi Biologis atau Variasi Pengukuran Dan berikut ada 5 strategi untuk meningkatkan presisi
itu sendiri. dari pengukuran : Standardisasi cara pengukuran
 Variasi biologis dikarenakan adanya proses (dituliskan pada protokol penelitian bagaimana aturan
fisiologi, homeostasis dan patofisiologi yang detail untuk melakukan pengukuran, jadi semua
dinamis dalam tubuh, dan ini bisa terjadi within pelaksan studi melakukan dengan cara yg sama),
(intra) person atau between (inter) person. Pelatihan pengukur (untuk memperbaiki kinerja para
Contoh variasi biologis dalam tubuh 1 orang, pengukur), Penyempurnaan intrumen, Automatisasi
akan berbeda hasilnya kalau diukur tekanan alat, Pengulangan pengukuran.
darahnya ketika baru saja selesai berolahraga VALIDITY ATAU KESAHIHAN menunjukkan seberapa
dibandingkan dalam keadaan tenang, apalagi dekat suatu alat ukur menyatakan apa yang
ketika berbeda orang/subjek, tentu akan ada seharusnya diukur. Validitas ini mengacu pada
variasi. kurangnya kesalahan yang sistematis. Dan untuk
 Variasi Pengukuran ini bisa disebabkan oleh 2 menguji validitas ini diperlukan ‘gold standard’ atau
hal, karena memang ada kesalahan/variasi pada referensi. Contoh ekstrim nih bro! Timbangan ya alat
alat, atau memang kesalahan dari operator. Dan yang valid buat ngukur berat badan, tapi jumlah
variasi pengukuran oleh observer ini dibagi lagi update-an status bukan alat ukur yang sahih untuk
menjadi 2, variasi intra-observer dan variasi menyatakan kegalauan seseorang.
inter-observer seperti yang sudah dijelaskan Akan tetapi, penentuan validitas alat ukur paling sulit
diatas. Dan variasi pengukuran ini dapat dilakukan apabila variabel yang diukur bersifat
menyebabkan baik bias ataupun keasalahan acak abstrak, misalnya mengukur nyeri atau kecemasan
dalam penelitian. seseorang, dan disini diperlukan suatu skala klinis
Data hasil pengukuran dapat dikelompokkan menjadi untuk mengukur. Tapi, penilaian variabel abstrak ini
hard data (contoh : tekanan darah) dan soft data mempunyai tingkat subyektivitas yang tinggi. Yang
(keparahan alzheimer). Dari contoh yang disebutkan, harus diperhatikan disini adalah apakah pengukuran
bisa dilihat bahwa hard data biasanya bersifat yang dilakukan terhadap variabel abstrak ini benar-
konsisten, lebih objektif dan dapat dimunculkan dalam benar menggambarkan apa yang sebenarnya hendak
bentuk angka, sedangkan soft data membutuhkan diketahui. Dan disini terdapat hal yang termasuk
interpretasi dan biasanya lebih subjektif yang lebih dalam validasi variabel abstrak ini, yaitu :
sering menimbulkan bias atau variabilitas. - Content validity : adalah sejauh mana tes
RELIABILITY/KEANDALAN/RELIABILITAS adalah mengukur area kadar yang diinginkan, dan
konsistensi dari pengukuran yang anda lakukan, dan penilaian ini tergantung pada pengetahuan ahli.
merupakan sebuah tingkatan dimana sebuah alat akan Contoh : mengukur pengetahuan kemampuan
mengukur dengan cara yang sama ketika dilakukan parenting orang tua diperlukan konsultasi
dalam kondisi yang sama dan subjek yang sama. dengan ahli.
Singkatnya, reliabilitas adalah kemampuan Face Validity: validitas diperoleh denga penilaian
pengulangan pengukuran anda. Suatu pengukuran terhadap format penampilan test. Kalau
disebut andal/reliable, apabila ia memberikan nilai instrumennya meyakinkan ya face validitynya
yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang tinggi, jadi subjectif banget, makanya tingkat
dilakukan berulang-ulang. Konsistensi nilai tes sangat signifikansi validitas ini paling rendah.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 61

(Untuk content dan face, Prof. Iwan nulisnya jadi Accuracy dari sebuah variabel, bisa dilihat dari Tingkat
satu ya gak dibedain, mungkin karena keduanya yang benar-benar menunjukkan apa yang ingin
ini hasil dari keputusan subjective peneliti) ditunjukkan. Dan ini terbagi menjadi 2, yaitu internal
- Criterion atau Convergent validity / Validitas validity dan external validity.
kriteria (VK) : Menjelaskan sejauh mana ada - Internal Validity adalah perkiraan kebenaran
korelasi antara alat ukur & bukti standar-empiris tentang kesimpulan mengenai hubungan sebab-
lain. Contoh : nilai APGAR dengan neonatal akibat, dan hanya relevan dalam studi yang
survival. Ada dua dimensi validitas kriteria; mencoba untuk membangun hubungan sebab-
a. Concurrent validity/ Sewaktu: VK didapatkan akibat. Ini tidak relevan dalam kebanyakan studi
dari perbandingan gold standar yg ada. observasional atau deskriptif
Dinyatakan dalam sensitivitas (jika nilainya - External Validity adalah sejauh mana kesimpulan
tinggi bagus untuk screening) dan spesifisitas dalam sebuah studi akan terus berlaku untuk
(jika nilainya tinggi bagus untuk diagnosis orang lain di tempat lain dan pada waktu lain.
atau mengeliminasi suspect penyakit). Dan ini berkaitan dengan generalisasi dan
b. Predictive validity: Sejauh mana sebuah mengacu pada kebenaran perkiraan kesimpulan.
instrumen membuat prediksi kejadian di Bagaimana mengukur validitas ? untuk data yang
masa depan. Dinyatakan dala positive dikotom digunakan Spesifisitas, Sensitivitas, dan
predictive value (PPV kemungkinan orang Predictive value, dan untuk data yang Continuous
yg diuji benar-benar positive dari semua yang digunakan rata-rata (mean) dan standar deviasi.
positive pada tes instrumen, jadi misal Validitas suatu penelitian dapat ditingkatkan dengan
intrumen memiliki PPV 97%, dari test cara : Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subjek
instrumen yg hasilnya positive 100 orang, yg (ex: meriksa anak sambil mainan) , Blinding, dan
beneran positive 97 orang sedangkan yg false kalibrasi alat.
positive 3 orang) dan negative predictive Dan yang terakhir, keputusan unutk meningkatkan
value (NPV kemungkinan orang yg diuji validitas dan reliabilitas suatu alat ukur tergantung
benar-benar negatif dari semua yang negative pada pertimbangan peneliti atas hal-hal berikut :
pada tes instrumen, jadi misal intrumen 1. Pentingnya variabel yang akan diukur dalam
memiliki NPV 95%, dari test instrumen yg konteks penelitian
hasilnya negative 100 orang, yg beneran 2. Besarnya efek validitas dan reliabilitas alat ukur
negative 95 orang sedangkan yg false terhadap hasil
negative 5 orang) 3. Dan kemampulaksanaannya (pertimbangan biaya
- Construct validity : adalah sejauh mana tes dll)
mengukur suatu konstruk hipotetis yang Mohon maaf banyak kesalahan sana-sini, ada kata-
diinginkan, tapi paling susah untuk di establish. kata susah, itu sudah aku usahain buat diminimalisir
Contoh : seberapa baik kah “skala penilaian tapi ada beberapa kalimat yang aku susah buat bikin
neonatal” yang baru berkorelasi dengan nilai kalimatnya jadi enak  kalau ada ralat bisa langsung
APGAR. hubungin aku ya Yogi (kel.20) atau ke Tika HSC. Terima
Kasih

Data Collections and Questionare Development


(Including Its Validity & Reliability)
Lecturer Content Author
Dra. Yayi Suryo, PhD Data collections and questionare development Wiwid S.

In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Pada studi observational kita mengenal 3 jenis
Merciful studi yaitu cross sectional dimana pengambilan
Pada kesempatan lecture kali ini, nanti kita akan datanya dilakukan pada satu waktu saja dan satu kali
membahas bagaimana cara atau metode saja, lalu ada case control (retrospektif) dan cohort.
pengambilan data baik yang qualitative dan Pada cohort juga ada yang bersifat prospectif dan
quantitative, mengapa kita membutuhkan instrument, retrospektif. Pada cross sectional nanti kita dapatkan
bagaimana konsep qualitative dan quantitative rasio prevalensi, pada case control kita dapatkan rasio
ditambah sedikit konsep validitas dan reliabilitas. odd dan pada cohort kita dapatkan resiko relative.
Seperti yang telah kita pelajari pada minggu- Pada case control, efek dinilai sekarang sedangkan
minggu sebelumnya, bahwasanya studi design faktor resiko ditelusuri kebelakang (retrospective).
penelitian itu dibagi menjadi 2. Pertama studi Pada Studi cohort prospektif penelitian dimulai
observational dan kedua studi experimental. sekarang, faktor resiko dan efeknya di deteksi
kedepan. Bedain sama cohort retrospektif yaitu faktor
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 62

risiko dan efek telah terjadi di masa lalu, namun 4. Qualitative data  data disajikan dengan
kejadian efek ditelusuri prospektif dilihat saat paparan deskrptif terperinci
faktor risiko. Paham ya. 5. Personal contact  hubungan peneliti dan
Sedangkan pada studi yang experimental kita subject sangat erat, karena bergaul secara
bagi menjadi praexperimental, quasi experimental mendalam
dan true experimental. Bedanya quasi dan true 6. Dynamic system  peneliti menganggap
experimental ialah pada true experimental, subjek perubahan bersifat konstan
penelitian sudah mengalami RANDOMISASI, 7. Unique case orientation  peneliti
sedangkan pada quasi experimental belum. Sip ya. menganggap kasusnya unik dan khusus
Sekarang kita akan membahas jenis penelitian 8. Context sensitifity  menempatkan temuan
lain, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Seperti (hasil penelitian) dalam konteks sosial,
yang telah kita ketahui bersama, dalam kehidupan historis dan waktu
sehari-hari kejadian penyakit tentu tidak lepas dari 9. Empatic neutralit  peneliti netral tapi
aspek stress, psikis dan sosial. Untuk mendapatkan berjiwa empati.
hasil permasalahan yang maksimal, maka dokter 10. Design fleksibility  design penelitian
melakukan anamnesis yang mendalam. Sehingga bersifat fleksible bisa dirubah dan terbuka
nantinya akan diperoleh anamnesis yang kuat atau beradaptasi dengan hasil sementara
kita sebut anamnesisnya berkualitas. Inilah prinsip dari penelitian. Bahkan saya pernah baca kalau
penelitian kualitatif. pada penelitian ini hipotesisnya dapat kita
a. Penelitian kualitatif ubah seiring jalannya penelitian.
Pada penelitan ini dilakukan dengan mencari b. Penelitian Kuantitatif
data secara mendalam dengan kualitas tinggi. Pada penelitian ini, peneliti berangkat dari
Sehingga kebanyakan penelitan ini nantinya akan teori dan landasan konsep yang kuat baru
menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana. menuju hasil (data yang diperoleh dalam
Peneliti bertujuan untuk merangkum sedalam penelitian), yang pada akhirnya nanti akan
mungkin perilaku subject dan perilakunya, berakhir dengan penerimaan dan penolakan
sehingga peneliti memperoleh data yang terhadap teori yang digunakan. Dalam hal ini
deskriptif. Pada penelitian ini, terdapat kelebihan hipotesisnya.
dan kekurangan. Ada beberapa perbedaan penelitian kualitatif
Kelebihan dari penelitian ini diantaranya : dan kuantitatif, diantaranya :
1. Permasalahan yang diteliti lebih detile dan No Perihal Kuantitatif Kualitatif
mendalam 1. hipotesis dikembangkan dapat
2. Wawancara tidak terbatas ceklist, tetapi bisa sebelum dikembangkan
diperluas dan fleksible penelitian seiring penelitian
3. Arah penelitian dapat direvisi dengan cepat 2. definisi dijelaskan sejak dapat disesuaikan
bila ada informasi baru awal konteks
4. Data atas pengalaman pribadi dinilai ahli 3. bentuk data berupa angka berupa deskriptif
sebagai data kuat 4. viabilitas dengan statistik dengan cek silang
5. Meskipun sering tidak dapat sumber informasi
digeneralisasikan, tetapi datanya dapat 5. prosedural jelas dan rinci dengan naratif
diterapkan pada situasi lain (setting lain) 6. pengambilan Random purpose sampling
Sedangkan kekurangannya ialah : sampling (disesuaikan tujuan
1. Skil pengambilan data bergantung dari penelitian)
peneliti dan observer (pengumpul data) 7. bias di cegah dengan dicegah oleh
2. Hasil penelitian sulit dipertahankan pemilihan study peneliti langsung
3. Analisis dan intepretasi hasil membutuhkan design
waktu yang lama karena datanya yang dalam 8. kesimpulan dengan statistik dengan narasi
4. Sering kali tidak ilmiah
Pengumpulan Data
5. Kerahasiaan subjeck sering menjadi masalah Pengumpulan data pada penelitian ada banyak
6. Emosi dan perasaan subject dan peneliti
macamnya. Pada penelitian kualitatif, biasanya
sering mempengaruhi hasil
digunakan teknik wawancara. Teknik ini cukup sulit
Ada beberapa ciri penelitian Kualitatif, karena membutuhkan soft skill dalam ketrampilan
diantaranya : berkomunikasi efektif dan tepat sasaran (mengena).
1. Naturalistic inquiry  terbuka pada sesuatu
Para ahli, mengkategorikan pengumpulan data
apapun yang timbul dan muncul pada subject
kualitatif, yaitu dengan :
2. Inductive analisis  mendalami secara rinci a. Forum Grup discussion (FGD)
masalah
Teknik ini peneliti menggali secara mendalam
3. Holistic prospective  seluruh gejala
subjeck penelitian dimana subjecknya dibuat
dipahami dengan sistem yang kompleks.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 63

kelompok kecil 8-12 orang untuk diambil datanya Mengidentifikasi semua masalah yang penting,
secara mendalam. Dalam hal ini responden bersifat konsep dan tema dari data yang diperoleh
bebas dalam mengemukakan segala informasi. 3. Indexing
Biasanya pada FGD peneliti sudah menyiapkan Membuat kode-kode sistematik dan
topic khusus dan biasanya direkan agar peneliti representative terhadap data yang diperoleh
tidak kehilangan data/informasi sekecil apapun. 4. Charting
b. Observasi langsung (direct observation) Membuat diagram berdasarkan data yang
Pada cara ini, peneliti masuk ke dalam populasi diperoleh
sasaran penelitian, tetapi identitas sebagai 5. Mapping and Interpretation
penelitinya tidak ditonjolkan atau bisa dibilang Memetakan konsep, mengidentifikasi temuan
identitasnya disembunyikan. Pada teknik ini ilmiah dan menemukan hubungan dan asosiasi
peneliti melihat dan mengobservasi secara dari suatu data terhadap tema yang ditentukan
langsung sasaran dan biasanya peneliti pada teknik saat penelitian.
ini sudah menyiapkan daftar apa yang akan dia Dalam penjelasan bu yayi, dijelaskan tahapan
observasi. Selain daftar biasanya peneliti membuat “measuring konsep”, dari awalnya teori menjadi
catatan kecil sebagai media pengumpulan data. definisi operasional. Jadi tahapannya tentukan teori,
c. Wawancara mendalam (in dept interviews) lalu bangun konsep, bangun pemikiran dan akhirnya
Pada teknik ini seperti saat melakukan anamnesis tercipta definisi operasional. Dalam slide beliau dikasih
terhadap pasien. Wawancara dilakukan dengan contoh : pertama kita tahu teori “berhenti merokok
menggali sedalam-dalamnya, sedetile-detilenya merupakan suatu proses menjauhi tembakau”. Baru
sehingga didapatkan data yang berkualitas. Pada kita pikirkan konsepnya, “bagaimana caranya agar
teknik ini peneliti jarang membuat daftar oang dapat berhenti merokok. Pasti ada caranya,
pertanyaan. Dia hanya mengarahkan sesuai alur bagaimana kalau dengan intervensi. Tapi
penelitan dan wawancaranya tidak keluar jalur. intervensinya apa?”. Setelah itu kita bangun pemikiran
Jadi tidak tergantung pada daftar pertanyaan yang solutif : “bagaimana kalau membuat berhenti
pasti. merokok dengan intervensi diberi obat-obat tertentu
Baik dalam wawancara mendalam dan forum grup atau dengan kegiatan online, kelompok, dan
discussion, ada aturan dan petunjuk untuk menelfon”. Sehingga akhirnya didapatkan definisi
memudahkan peneliti, diantaranya :Membuat operasional “Berhenti merokokmerupakansuatu
karangka pertanyaan sesuai topic, Membuat prosesuntuk mengurangiatauberhenti merokokmelalui
pertanyaan detile sesuai topic, Tentukan jangan intervensibeberapaindividubaik, kelompok, telepon,
terlalu banyak topic, masksimal 10 saja, Coba buat online danobat-obatan. Informasi iniakan
secara natural alurnya dan Ingat bila informannya diambilmelaluikuesionerfaktayang terdiri
beda, kadang saran ini juga berbeda sedikit. Jadi dariintervensikeseluruhan.”
tergantung informan (subjeck penelitian kita juga) Quistioner Quantitatif
Berikut perbedaan pengambilan data pada penelitian Dari pemikiran tadi Lalu buatlah quisoner.
kualitatif dan kuantitatif Berikut ada langkah untuk mengembangkan quisioner
Kualitatif Kuantitatif instrument pada penelitian quantitatif, diantaranya :
In dept interview Structured interview  Tentukan domain dan veriabel yang akan kita
Forum grup Structured observation ukur
discussion menggunakan ceklist  Lihat dan baca serta telaah lagi konsep dan teori
Observation Structured document study tentang quisioner penelitian yang nanti kita buat
(menggunakan ceklist)  Menetapkan dan membangun komponennya
Document study Dengan quisoner yang  Buat variable operational
(content analisis) berskala (misal : baik-sedang-  Buat blueprint
buruk) Berikut contoh questioner quantitative, yaitu
Visual (videography Pengukuran dengan alat pengukuran “knowledge scale”. Pada contoh ini
dan photography) (timbangan, penggaris dll) quistionarenya berisi benar-salah terhadap
Personal Experience Not personal experience, pernyataan yang dibuat peneliti.
tetapi teori yang kuat.
Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, dilakukan beberapa teknik
analisis data. Diantaranya :
1. Familiarisation
Menggabungkan data-data dasar seperti
rekaman, catatan, trakskrip
2. Identifying a thematic frame work
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 64

Bentuk lainnya diantaranya : b. Physical setting


 Semantic differential scale Dalam meneliti juga dibutuhkan setting
 Dia ada skala tertentu dan tingkatan, misal (pengolahan) fisik dan manajemen yang baik.
dalam contoh dibawah ini, bersih, agak Jangan sampai saat meneliti dala keadaan
bersih, sedang, agak kotor, kotor tapi dalam suntuk, lelah sehingga dapat mengganggu hasil
bentuk penilaian kolom. penelitian dan penelitiannya bisa tidak reliabel.
Perhatikan contohnya : c. Respondent mood
Hospital waiting room Harus diperhatikan juga emosi, perasaan dan
Clean Dirty kondisi kejiwaan dari responden. Jangan sampai
|------|------|------|------|------| saat kita mengambil data misal dengan
 Rating scale wawancara mood responden sedang buruk. Pilih
 Skala rating (peringkat) dalam bentuk ceklist, dan pintar-pintarlah dalam memilih waktu
tapi intinya sama dengan sebelumnya. sehingga jawaban responden tetap dapat
Contoh : Please rate how confident you are dipertanggung jawabkan.
about your ability to help people quit tobacco d. Nature of interaction
 Not confident Slightly confident  Membangun interaksi dan hubungan personal
Moderately confident Very confident yang baik. Jangan sampai terjadi sama
 Fact respondennya saja sudah ada masalah pribadi,
 Berisi apapun yang ada, status fakta, nanti jawaban dan informasi yang responden
pernyataan apapun dapat di tentukan disini. berikan dapat diluar konteks (misal terbawa
Perhatikan contoh emosi)
Contoh : e. Regression effect of an instrument
Marital status: Diperhatikan pula regresi dari instrument yang
1. Not yet married 2. Married kita gunakan dalam penelitian.
3. Widow/Widower 4. Divorced Metode untuk menentukan reliabilitas dari
How dangerous is the smoke from someone instrument:
else’s cigarette to a non smoker? a. Internal concistency procedure, meliputi : Split
 It is harmless half technique
 It can cause some minor illness but b. External concistency procedure, meliputi : Test-
nothing serious retest, pararel form of same test, inter rater
 It can cause some serious illness reability.
 I don’t know Split half technique maksudnya dengan mencari
 Likert Scale hubungan dan asosiasi antara setengah dari satu skala
 Digunakan untuk mengukur pengetahuan ukur dengan setengah yang lain. Caranya dengan
dan kepahaman. Bentuknya biasanya ceklist membagi item-item menjadi 2 kelompok. Bila kedua
setuju, agak setuju, kurang setuju, dll. kelompok berkorelasi maka datanya reliabel.
Perhatikan contoh Test retest maksudnya dilakukan dua atau lebih
Contoh : pengukuran dari waktu tang berbeda dan
The knowledge I received about tobacco was respondennya sama. disini dilihat sama tidak hasilnya,
sufficient for my basic knowledge in my future as kalau penelitian yang baik pasti hasilnya sama dan
a doctor. (Tick one box your opinion) kalaupun menyimpang, penyimpangannya sedikit
Strongly agree Agree Disagree Strongly kurang dari 5 %. Dalam test retest intervalnya
disagree Do not know/Not sure ditentukan peneliti, boleh 1 minggu, 2 bulan, bahkan 1
RELIABILITAS dan VALIDITAS (overview) tahun.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, reliabel Pararel form of the same test maksudnya item-item
nama lainya stabil dan consisten tapi belum tentu yang akan dites ke responden di gabungkan,
hasilnya benar. Sedangkan istilah validitas kita dicampurkan kemudian dilihat kekosistensian
gunakan apabila penelitian yang dilakukan hasilnya hasilnya. Biasanya dilakukan 2 kali untuk melihat
benar dan acurat. Oleh karena itu suatu penelitian kekonsistensiannya.
yang baik harus memenuhi aspek reliabel dan Inter rater reliability maksudnya dalam penelitian kan
validitas. Yaitu bila diteliti berulang kali hasilnya tetap kita kenal alat ukur, misal timbangan. Nah disini antar
dan bila di teliti lagi hasilnya akurat. peneliti ada kesepakatan baik peneliti atau pengamat
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi reliabilitas satu dengan pengamat lainnya. Sehingga tidak ada
dalam penelitian. Diantaranya : perbedaan tafsiran.
a. Kata-kata pertanyaan Cara atau metode untuk membagi (splitting)
Dalam quistionare kan ada pertanyaan, instrument ada 3, yaitu dengan randomisasi, odd dan
sebaiknya kata-katanya dibuat yang even dan match random subset. Formulanya ialah :
representative dan jangan sampai menyinggung bila Likert Scale maka digunakan :Spearman brown,
subjek penelitian. Rulon, Alpha cronbach. Sedangkan bila Dichotomous
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 65

Scale, digunakan:KR 20 dan KR 21. Intepretasinya : bila b. Concurrent and predictive validity
r =0,9 artinya hasilnya sangat bagus dan hanya terjadi Predictive validity maksudnya validitas
eror 10 %. Biasanya bila r >0,7 baru datanya (dalambuku lain diterjemahkan kesahihahan)
acceptable (diterima). yang digunakan untuk menentukan dan
“r” disini maksudnya koefisien relasi. Dimana koefisien memperkirakan estimasi kejadian terhadap
yang menjelaskan hubungan variable satu dengan penelitian. Misalnya kita mau meneliti Acute
variable yang lainnya. Rentang dari “r” ini -1 sampai 1. coronary syndrome, terus kita bagi yang STEMI
Bila r>0 menandakan ada hubungan positif, begitu dan NSTEMI. Nah disini kan kita perlu
sebaliknya bila “r” <0 maka intepretasina ada memperkirakan besarnya insidensi pada
hubungan negatif. Sedangkan kalau r=0 maka tidak keompok tersebut dengan valid, nah valid type
ada hubungan (tidak ada korelasi antara variable 1 ini kita sebut validitas predictive.
dengan variabel lainnya). c. Construct validity
Jenis dari validitas Meliputi validitas sejauh mana alat ukur satu
a. Face and content validity sejalan dan berkorelasi terhadap alat ukur lain.
Validitas content meliputi kesahihan konten yang Formulanya :
akan diujikan. Bisa representative tidak kepada  Knowledge instrument:Difficulty index
yang lain. Misal soal ujian nasional, disini  Likert & Semantic Differential Scale:Internal
diperlukan validitas content (isinya) sehingga consistency: product moment
seluruh anak Indonesia baik yang pelosok dan  Check list & dichotomous scale:Biserial
kota dapat mengerjakannya dengan baik. point
Kalau yang face validity digunakan untuk Sekian sedikit dari kami, kurang lebihnya mohon
menunjukkan sejauh mana suatuinstrumen maaf. 
tampak jelas dapat menukur suatu konsep yang semoga bermanfat.
diinginkan. [tiko_koko]:6-10-12

Good Clinical Practice


Lecturer Content Author
dr. Jarir At-Thobari PhD Good Clinical Practice Galuh K.D.

Bismilah……

“Good clinical research practice (GCP) is a process that tahap clinical trial. Sedangkan untuk preclinical dikenal
incorporates established ethical and scientific quality dengan Good Laboratory Practice (GLP).
standart for the design, conduct, recording and Ada beberapa sumber yang mengatur tentang
reporting of clinical research involving the guideline GCP: Handbook for GCP WHO, GCP-
participation of human subject” (handbook for GCP by international conference of harmonization (ICH), Cara
WHO). Pada intinya GCP merupakan suatu guideline uji klinik yang baik (CUKB- BPOM indonesia), tapi
yang mengatur bagaimana sebaiknya peneitian semua itu isinya hamper sama dan tidak bertolak
dilakukan berkaitan dengan human subject pada belakang, hanya ada perbedaan detail penjelasan.
Mengapa dbutuhkan standarisasi:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 66

1. Pembuatan produk membutuhkan waktu dan • Trial Design


mahal (kadang butuh sampai lebih dari sepuluh • Selection and Withdrawal of Subjects
tahun) • Treatment of Subjects
2. Dibutuhkan produk yang aman dan efisien untuk • Assessment of Efficacy
bebagai masalah kesehatan serta sebagai quality • Assessment of Safety
system yang efisien terhadap uji produk. • Statistics
3. Adanya hukum nasional dan peraturan yang • Direct Access to Source
berlaku terkait pembuatan produk obat di tiap Data/Documents
Negara (medical testing yang sudah dilakukan di • Quality Control and Quality Assurance
suatu negara belum tentu bisa diterima di negara • Ethics
lain dan butuh uji ulang) • Data Handling and Record Keeping
4. Global drug market (seharusnya obat yang bisa • Financing & Insurance
dipasarkan di satu daerah juga bisa dipasarkan di • Publication Policy
daerah lain) (ByICH-GCP)
Tujuan umum dari GCP adalah melindungi, 6. Protocol harus disetujui oleh IRB/IEC
menghargai hak dan keamanan terhadap research sebelum melakukan research.
subject, hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip etika Prinsip diaplikasikan lewat: 1.Clinical trial
Declaration of Helsinki. dan memastikan hanya clinical harus dilaksanakan sesuai protocol yang telah
study yang sudah direncanakan dengan baik yang disetujui (2) perubahan atau tambahan harus
boleh dilaksanakan demi keselamatan pasien, seijin IRB (3) sponsor memonitor jalannya
investigator, sponsor, dan regulator. GCP harus peneitian.
dipertimbangkan ketika data clinical trial akan 7. Perawatan terhadap participant,
diserahkan kepada regulator dan setiap penelitian dilakukan oleh medical personel yang
yang memberikan efek terhadap safety dan well-being terkualifikasi dan bertanggung jawa terhadap
pasien. medical care dan medical decision tiap
Prinsip GCP: subyek
1. Prinsip etika 8. Staf penelitian terkualifikasi,
Penelitian yang melibatkan manusia harus Setiap individu yang ikut serta dalam
terbukti ilmiah dan mengacu kepada prinsip- penelitian harus terkualifikasi secara
prinsip etika yaitu declaration of Helsinki. pendidikan, pelatihan maupun pengalaman
Sedangkan 3 prinsip dasar utama etika sama sehingga dapat melakukan tugasnya dengan
pentingnya (respect for person,beneficence baik secara legal
and justice) terkandung dalam prinsip GCP 9. Informed consent diberikan dari tiap subyek
yang lain. penelitian dan terbukti legal mampu
2. Sebelum melakukan Clinical trial harus memberikan consent. Apabila subyek tidak
identifikasi risiko-keuntungan untuk trial bisa melakukannya, ada kriteria khusus yang
subject, dan masyarakat. Clinical research mengatur cara pemberian consent yang
baru boleh dilakukan ketika keuntungan lebih diakui hukum. (Informed consent harus
besar dibandingkan resiko yang didapat dan mencangkup: information, comprehension,
boleh dianjutkan apabila risk-benefit masih voluntariness sebelum dan selama penelitian)
bisa diterima (di handbook WHO poin ini 10. Pencatatan (record)
dibagi jadi dua) Kualitas data semua informasi penelitian
3. Menjaga subjek participant terutama hak, harus dicatat, ditangani, disimpan sehingga
keselamatan dan kebutuhan tiap individu menghasilkan pelaporan, interpretasi dan
(well-being) verifikasi yang akurat.
4. Penelitian harus didukung dengan Informasi 11. Confidentiality dan respek terhadap privasi
klinik dan non-klinik yang cukup untuk tiap individu
mengetahui hal-hal yang tidak diharapkan 12. Produk penemuan seharusnya ditangani dan
pada uji sebelumnya. diatur sesuai dengan Good Manufacturing
5. Protocol Practice (GMP)
Clinical trial harus terbukti scientific, 13. Kualitas asuransi, sistem prosedur yang
terdeskripsi dengan jelas, dengan protocol menjaga setiap aspek penelitian dijalankan
yang detail dengan baik (audit)
• General Information Alhamdulillah, sekian dari saya maaf ada salah kata,
• Background Information kurang berkenan terkait materi dan yang lain-lain.
• Objectives Sukses semua block 3.1. aamiin
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 67

Tutorial: Clinical Research


Sumber: http://www.who.int (buku saku who); http://www.nhs.uk (clinical trials); Journal Of The American
Chiropractic Association; European Medicine Agency (ICH-GCP); http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc (Types of Studies in
Medical Research); http://www.fda.gov; www.ich.org;

Bismillahirrahmanirrahiim...  - Fase II : berlangsung kurang lebih selama 24


Penelitian klinis adalah penelitian yang bulan
membandingkan satu pengobatan dengan pengobatan - Fase III : berlangsung selama kurang lebih >4
lainnya. Penelitian klinis melibatkan manusia sebagai tahun.
subjeknya, baik yang sehat, sakit, ataupun keduanya. - Fase IV : tidak harus selama apa diteliti,
Penelitian klinis membantu menentukan keamanan namun pada fase ini, karena obat baru telah
suatu pengobatan, efek samping dari suatu terdistribusi, kemungkinan fase ini dilakukan
pengobatan, dan pengobatan baru lebih baik daripada selama obat terdistribusi.
pengobatan standar yang tersedia. Dengan adanya Untuk melakukan penelitian klinis yang baik, maka
penelitian klinis, akan membantu beberapa hal, yaitu: penelitian haruslah berdasarkan pedoman yang sudah
 Pencegahan penyakit dengan vaksin yang tersedia. Pedoman yang dipakai adalah GCP.
diuji Prinsipnya ada 14 dari handbook who. Dari lecture
 Mendeteksi atau mendiagnosis penyakit juga sudah sangat lengkap. Mungkin sekedar
dengan blood test tambahan, ada beberapa prinsip yang
 Mengobati penyakit dengan menguji obat direkomendasikan oleh ICH untuk pedoman GCP,
baru yaitu:
 Menemukan bagaimana suatu pengobatan 1. Rights and protection of Subjects, harus
mendukung psikologis seseorang memperhatikan semua hal yang berkaitan
 Menemukan bagaimana seseorang dengan penghargaan terhadap subjek, sesuai
mengontrol gejala/tanda penyakit yang dengan etika penelitian, informed consent harus
mereka punya untuk menambah kualitas jelas, tidak melakukan penekanan terhadap
hidup seseorang subjek, dan melihat risiko penelitian terhadap
Adapun hal yang harus dilakukan sebelum memulai subjek dan orang banyak.
penelitian klinis menurut WHO adalah: 2. The Trial, tujuan dari penelitian klinis harus
1. Development of the trial protocol jelas dan didukung oleh informasi klinis dan non-
2. Development of standard operating klinis yang adekuat mengenai alat dan bahan
procedures (SOPs) yang akan dipakai pada penelitian
3. Development of support systems and tools 3. The Protocol, protokol harus detail dan jelas,
4. Generation and approval of trial-related serta telah diterima oleh komite etik penelitian
documents 4. Roles, Responsibilities, Qualifications &
5. Selection of trial sites and the selection of Experience, prinsip yang ini terkait dengan
properly qualified, trained, and experienced orang-orang yang ada di dalam penelitian
investigators and study personnel tersebut. Dari mulai peneliti, pembina, sampai
6. Ethics committee review and approval of the staf yang terkait dengan penelitian tersebut.
protocol 5. Procedures, semua prosedur penelitian harus
7. Review by regulatory authorities dicatat dan didokumentasikan jika perlu sebagai
8. Enrollment of subjects into the study: bukti. Prosedur harus sesuai dengan apa yang
recruitment, eligibility, and informed consent tertulis dalam protokol.
9. The investigational product(s): quality, 6. The Investigational Products, produk akhir
handling and accounting yang dihasilkan dan siap didistribusikan harus
10. Trial data acquisition: conducting the trial mengikuti pedoman GMP (Good Manufacturer
11. Safety management and reporting Practice).
12. Monitoring the trial Untuk menentukan jenis studi apa yang akan dipakai,
13. Managing trial data maka harus dilihat dahulu reabilitasnya serta
14. Quality assurance of the trial performance validitasnya. Setelah itu untuk memastikan bahwa
and data studi yang dipakai adalah studi yang tepat, maka perlu
15. Reporting the trial dilakukan evaluasi, terhadap studi tersebut dengan
Penelitian klinis seperti yang sudah kita ketahui, terdiri cara menjawab hal yang ada di tabel 2.
dari 3 pembagian tahapan, yaitu tahap menemuan
senyawa/zat baru, pre-clinical, dan tahap uji klinis. Uji
klinis terdiri dari beberapa fase lagi, yaitu:
- Fase I : berlangsung selama kurang lebih 12
bulan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 68

Jika penelitian klinis berupa penelitian mengenai


treatment, maka hal yang harus diperhatikan adalah:
- Assessment of efficacy
a. Membuat spesifikasi parameter efikasi
b. Metode dan waktu dalam
pencatatan/perekaman dan analisis dari
parameter efikasi obat tsb
- Assessment of safety
a. Spesifikasi dari parameter keamanan
obat
b. Metode dan waktu dalam
pencatatan/perekaman dan analisis dari
parameter safety obat tsb
c. prosedur untuk membuat rekaman dan
pelaporan penelitian dan adverse effect
serta penyakit yang muncul
d. tipe dan durasi follow up sampel setelah
terjadi adverse events
Alhamdulillah
Takut akan kegagalan bukanlah alasan untuk
tidak berani mencoba sesuatu~

Good Laboratory Practice


Lecturer Content Author
dr. Triwibawa, PhD Good Laboratory Practice Sista

Teman-teman! Sori banget ya cakul ini telat banget boleh numpang kamar dan nginep dan menggiring
sampenya di kalian. Special maaf buat Tika yang luar Sista untuk menulis HSC. Maaf ya blok yang ale
biasa sabar tiap hari sms aku (sampe ada 20-an sms! membuat Sista jadi ale juga. Yaudahlah basa basinya
Amal ya Tik) buat ngejar cakulnya.Ini entah Tika yang makin basi, mari dimulai aja cakulnya.
sabar atau Sista yang geblek, atau dua-duanya. Tapi Good laboratory practice (disingkat GLP ya)
gapapa Tik, orang sabar disayang Sista. Mau ga Tik? itu apa sih? Well, menurut OECD (organisasi yang
(Bilang mau dong Tik) Dan makasih buat Cynthia udah ngurus GLP banget gitu deh) GLP itu sistem yang
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 69

dipake di penelitian untuk menjaga kualitas proses gimana penelitian itu dilaksanakan supaya bibit bebet
organisasi dan kondisi dimana studi non klinis itu bobotnya tetep terjaga.
direncanakan, dilakukan, dimonitor, dicatat, Prinsip GLP itu pada dasarnya simple.
diarsipkan dan dilaporkan, dan dianu-anu lainnya. Pertama, say what you do, untuk ini peneliti harus
Intinya GLP dibuat buat menjaga kualitas penelitian. bikin SOP. Kedua, do what you say, untuk ini peneliti
Penelitian apa sih yang butuh GLP? Penelitian harus follow SOP yang udah dibikin. Ketiga, be able to
yang butuh GLP itu penelitian/research biomedik. prove it, dengan bikin recordnya.
Research biomedik itu mencakup research yang pake Proses regulasi itu formatnya ketik
in vitro, eks vivo, fungsi organ, sel, atau jaringan. REG(spasi)SISTA kirim ke 9877. Bukan ya. Tapi
Bukan penelitian yang pake orang/pasien ya. Nah kalo formatnya gini:
penelitian yang pake pasien itu butuhnya GCP (Good
clinical practice), yang udah pasti lebih ribet dan lebih
penuh aturan karena udah ngelibatin orang ya.
Kenapa dibuat GLP? Jadi dulu tuh sering
ditemuin penelitian-penelitian yang ngasal, malpraktik
di laboratorium, dan sejak itu dibutuhkanlah yang
namanya GLP. Tujuan utama GLP itu mengurangi
error. Caranya dengan meningkatkan dan
membangun data yang diteliti, menyediakan data
yang cukup, meningkatkan realibilitas penelitian, dan
integritas. Dimana pada akhirnya GLP itu bisa
mengurangi human error, dan secara ga langsung juga
mengurangi biaya karena error-error yang ada, dan so
pasti ningkatin kualitas penelitian! Peneliti cari sponsor supaya penelitiannya
Aplikasi GLP itu bisa ke penelitian non klinik dapet dana. Maka si sponsor akan kasih dana, sebagai
(di hewan, in vitro), uji safety (seperti uji obat), imbalannya si peneliti akan kasih data penelitiannya
dan/atau untuk disubmit ke national-registration ke sponsor. Lalu data penelitian akan dikasih ke agen
authority (ya yang diteliti itu yang disubmit). regulasi, untuk kemudian agen regulasi akan
Misalnya untuk penelitian obat baru. memutuskan akan ditolak atau diterima. Penelitian
Ngomong-ngomong penelitian obat baru itu ternyata akan ditolak kalo datanya asal, sponsor asal dapet
bisa makan waktu 20-25 tahun loh. Sedangkan kalo obat tanpa perduli penelitiannya ngasal, atau
untuk vaksin bisa makan waktu 20 tahun. Gini nih penelitinya asal, seperti melakukan fabrikasi. Inget ya
step-step penelitian obat baru. First, ide untuk dapetin fabrikasi itu mengarang atau malsuin data.
obat baru itu pasti dari landasan teori yang udah ada. Jadi supaya agen regulasi itu ga kena tipu,
Discovery, coba-coba, ya penelitian ‘tingkat kecil’. Kalo maka agen regulasi akan menyediakan eksternal audit
bagus, bisa dilanjutin ke penelitian non dan inspeksi untuk sponsor. Sedangkan supaya
klinis/penelitian biomedik, dimana penelitian ini ke sponsor ga kena tipu muslihat si peneliti, maka
sel, jaringan etc yang udah aku sebutin diatas, dan sponsor biasanya menyediakan internal audit dan
penelitia biomedik ini yang butuh GLP. Terus lanjut ke inspeksi ke peneliti.
penelitian klinis, nah karena subjeknya adalah manusia Poin-poin penting di GLP adalaaah…
makanya butuh GCP. If everything goes well, lanjut 1. Sumber: Organisasi, personil, fasilitas dan
deh ke post-approval untuk obatnya disubmit ke pihak peralatan.
berwenang. Organisasi harus jelas, tentang siapa yang
Sedangkan kalo untuk evaluasi drug safety bertanggung jawab, orang yang di-hire harus
itu yang diuji mulai dari toksisitasnya, potensial untuk cukup jumlahnya, juga orang yang di-hire itu
mutagenisnya, farmakodinamiknya, dsb. Ngomong- harus ditraining supaya punya training certificate
ngomong GLP itu juga dipake untuk penelitian yang untuk mengoperasikan alat baru yang dipake.
non-human juga untuk uji kosmetik, peptisida, dan Fasilitas dan peralatan di lab harus ditata rapi
bahan-bahan yang berhubungan sama pertanian, supaya ga ruwet.
misalnya bibit pertanian, apakah bisa menyebabkan 2. Karakterisasi: Uji item dan sistem pengujian.
transgenik atau ngga. Karakterisasi ini misalnya pas pake air untuk
GLP itu sifatnya generik, means dia bisa penelitian harus dipastiin pH-nya pas, airnya
digerakkan oleh siapa aja. GLP itu ga berhubungan didapet darimana, misalnya dari keran atau dari
sama pemerintah, ga berhubungan dengan scientific. nyiduk dari selokan mataram (ya nggalah ya),
GLP is all about the way to do research, not about the terus misalnya NaCl yang dipake itu murni apa
research itself. Jadi GLP itu ga akan berurusan sama ngga, dsb.
kerangka konsep, landasan teori, hipotesis, dan tetek 3. Aturan: Protokol, prosedur operasi standar
bengek penelitian, tapi GLP itu lebih ke untuk menjaga (SOP).
4. Hasil: Raw data, laporan akhir dan arsip.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 70

Harus ada logbook, yang mana logbook ini harus mendingan kertas buat nulis hasil itu ditempel di
rapi, dicatat, dan dilaporkan. Rekam semuanya di logbook. Nah kalo misalnya hasilnya itu berupa
logbook, termasuk pemakaian alat. Dan berarti kertas print dari alat, mendingan kertasnya itu
sampai hal paling detailpun dicatat. Kapan alat difotokopi baru ditempel di logbook. Karena
itu digunakan, berapa lama, siapa yang pake, dan inget kan ada kertas-kertas yang emang didesain
kondisi alat sebelum dan sesudah dipake. Ini supaya hasil printnya ilang setelah beberapa
kepentingannya kayak gini: misalnya suatu saat waktu kayak mesin atm, makanya harus
alat itu ditemukan rusak pas mau dipake, jadi difotokopi. Terus kalo ada tulisan yang salah di
bisa dikira-kira rusaknya karena apa, apakah logbook, jangan dihapus, tapi dicoret, ditulis yang
karena pemakai terakhir atau karena emang bener, terus ditandatangan, supaya nanti pas
udah tua dan harus diganti. Dengan record yang baca ulang kita tau salahnya apa dan siapa yang
bagus, si direktur lab jadi bisa cepet dikasih tau ganti. Dan logbook ini disimpen dalam waktu 3-
kalo alatnya rusak dan bisa segera diganti yang 20 tahun di lab.
baru. Detail banget deh pokoknya. 5. Jaminan Kualitas: pemantauan proses penelitian.
Pada penulisan hasil, catat pada saat hasilnya
keluar, jangan ditunda karena potensial lupa. Baiklah sekian aja cakul dari aku. Berhubung udah
Logbook harus selesai saat itu juga pas penelitian ga sekelompok sama Iwan jadi udah ga ada cerita
selesai. Hindari menulis ulang, karena yang kenakalan Iwan sang mahkota Puri Wallet.
namanya nulis ulang itu potensial salah. Jadi Baiklah, selamat belajar teman-teman!

Risk Assessment and Measurement Causation


Lecturer Content Author
Prof. dr. Hari Kusnanto Risk assessment and measurement causation Eryna Desita

Misalkan diketahui bahwa pemaparan


lingkungan atau faktor genetik atau kombinasi
keduanya berhubungan dengan munculnya penyakit
atau outcome. Hal ini disebut dengan asosiasi.
Bagaimana mengetahui bahwa paparan tersebut
dapat menyebabkan penyakit/kausalitas? Ada
beberapa langkah:
1. Langkah pertama:
 Penelitian eksperimental di laboratorium,
bisa secara in vitro menggunakan biakan
jaringan, analisis biomol, bisa pake hewan
coba juga. Penelitian eksperimental
memungkinkan untuk pengendalian dosis
kuman atau agent lain (fisik, kimiawi,
psikososial), pengendalian lingkungan, dan Studi ekologi merupakan penelitian dengan
follow up 100%. Namun perlu unit analisis berupa populasi atau kelompok orang,
dipertimbangkan apakah hasilnya dapat bukan individu. Umumnya memanfaatkan data yang
diekstrapolasikan/disimpulkan ke populasi sudah ada dan tidak memperhitungkan waktu (studi
manusia atau tidak. cross-sectional populasi-populasi). Mengapa
 Patologi klinik (genetika, biokimiawi, ecological study? Untuk hypothesis building. Pada
imunologi, seluler) studi ekologi, data mudah diperoleh, tidak diperlukan
2. Langkah kedua: studi di populasi manusia. Dalam kontak dengan individu atau follow up. Studi ekologis
langkah ini epidemiologi berperan penting mengarahkan penelitian lanjutan yang dibutuhkan,
dengan cara memanfaatkan “eksperimen menampilkan kemungkinan-kemungkinan hubungan
alamiah”. Epidemiologi mengamati kelompok etiologis antara paparan dan penyakit, namun studi
yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar ekologis tidak menunjukkan adanya hubungan kausal,
untuk melihat siapa yang sakit dan tidak sakit. bahkan asosiasi yang nampak tidak berlaku pada
Semua rancangan studi berperan dalam menguji tingkat individu.
hipotesis asosiasi atau perbedaan efek dan Pada case-control dan cohort studies
dampak  elemen penting kausalitas. diperoleh informasi tingkat paparan dan kejadian
Urut-urutan dalam mencari hubungan sebab akibat: penyakit pada individu. Case-control dan cohort
studies mempertimbangkan ELEMEN WAKTU – dapat
diasumsikan paparan MENDAHULUI kejadian penyakit.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 71

Baik studi ekologi, case control, maupun 1. Real association (maksudnya kemungkinan
cohort hanya melihat asosiasi, tapi tidak diketahui terjadinya penyakit memang didahului faktor
asosiasi itu kausal atau tidak (paparan menyebabkan resiko) jika probabilitas terjadinya peristiwa ATAU
penyakit atau tidak). jumlah variabel tergantung terjadinya 1/lebih
Jadi sejauh ini kesimpulannya ada dua tahap peristiwa, karakteristik, atau variabel lain.
penelitian: 2. Spurious association (maksudnya seakan-akan ada
1. Adakah hubungan (ASOSIASI) ? hubungan padahal ga) merujuk kepada non-causal
 Ecologic studies: studies of group association karena peluang, bias, gagalnya
characteristics mengontrol confounding factors, dll.
 Cross-sectional studies: studies at one
particular time (dapat dikembangkan dengan
survei panel atau pengamatan berulang)
 Case-control or cohort studies: kajian
karakteristik individu, dengan asumsi faktor
risiko mendahului efek
2. Jika ada asosiasi, apakah bersifat KAUSAL atau
tidak dengan didasarkan pada kriteria tertentu.
Understanding causality
Terakhir, ada sembilan kriteria buat nentuin apakah
 Types of Association: causal & noncausal
suatu hubungan itu bersifat kausal:
 Types of Causal relationships: direct (faktor
1. Temporal relationship. Paparan terhadap faktor
resiko langsung menyebabkan penyakit) &
resiko harus mendahului penyakit. Hubungan ini
indirect (faktor resiko 1 menyebabkan faktor 2,
paling mudah dibuktikan pada cohort study.
faktor 2 menyebabkan faktor 3, dst sampai
Lamanya interval antara paparan dan penyakit
muncul penyakit).
sangat penting.
 Types of causal factors: sufficient & necessary.
2. Strength of association. Makin besar RR atau OR,
Sufficient maksudnya suatu paparan cukup untuk
makin tinggi kemungkinan kalau hubungan itu
menyebabkan outcome. Necessary misalnya
kausal. Tapi tetap perhatikan sample size dan
orang sakit AIDS, perlu disebabkan oleh infeksi
confidence intervals.
sesuatu, oleh virus HIVnya. Terdapat 4 tipe causal
3. Dose response relationship. Makin tinggi dosis,
factors:
makin tinggi resiko muncul penyakit.
1. Necessary and sufficient. Tanpa faktor resiko,
4. Replication of the findings. Jika benar-benar ada
penyakit tidak berkembang. Co: HIV.
hubungan kausal antara paparan dan penyakit,
2. Necesary but not sufficient. Perlu banyak faktor
diharapkan kita akan melihat asosiasi secara
termasuk faktor utama. Co: perkembangan TBC
konsisten di subgrup lain dalam populasi.
perlu M.tuberculosis dan faktor lain seperti
5. Biologic plausibility. Hubungan antara variabel
imunosupresi biar muncul penyakit. Bakteri masih
harus dapat diterangkan dengan teori yang ada.
necessary, tapi ga sufficient buat menyebabkan
6. Consideration of alternate explanations.
sakit.
Dijelaskan pada analisis apakah ada faktor lain
3. Sufficient but not necesssary. Faktor resiko bisa
yang mempengaruhi.
bikin sakit tapi ga necessary (???). Co: paparan
7. Cessation of exposure. Jika paparan terhadap
radiasi dan benzene sufficient buat bikin leukemia,
faktor resiko dihilangkan / dikurangi, resiko
tapi tidak ada yang necessary jika paparan yang
munculnya penyakit berkurang. Walaupun begitu
lainnya muncul.
pada beberapa kasus akibatnya bisa ireversibel.
4. Neither sufficient nor necessary. Model
8. Specificity of the association. Paparan spesifik
kompleks etiologi penyakit. Co: High fat diet and
dihubungkan dengan hanya satu penyakit (tapi
heart disease, hypertension, diabetes, certain
ini kriteria terlemah).
kinds of cancer.
9. Consistency with other knowledge. Jika suatu
Ada dua tipe hubungan / asosiasi:
hubungan adalah kausal, temuan seharusnya
konsisten dengan data lain.

Bias Control
Lecturer Content Author
Prof. M. Hakimi Sp. OG (K) Bias Control Dian Nina
Bias merupakan kesalahan sistematis yang  Bias dapat membuat hubungan palsu saat
menyebabkan kesalahan pada estimasi pengukuran sebenarnya tidak ada hubungan (bias menjauhi
hubungan sehingga hasil menjadi invalid. null)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 72

 Bias dapat menutupi suatu hubungan saat


sebenarnya ada suatu hubungan (bias mendekati
null)
 Bias dijelaskan oleh investigator atau peserta
studi
 Bias bukan berarti bahwa investigator adalah
“tersangka”
 Bias dapat terjadi pada semua tipe studi : :: OR = (100)(100)/(150)(150) = 0.44. Ada
eksperimental, cohort, case-control penurunan resiko kanker cervix sebesar 54%
 Bias terjadi pada desain dan perlakuan dari studi. diantara wanita yang melakukan PAP smear
Bias dapat dievaluasi tetapi tidak dapat diperbaiki dibandingkan dengan wanita yang tidak
pada fase analisis melakukan PAP smear. (40% kasus melakukan
 Dua tipe bias adalah bias seleksi dan bias PAPsmear versus 60% kontrol)
observasi :: Recall : kasus dari rumah sakit dan kontrol
dari perumahan di sekitar rumah sakit
:: Bias : Hanya kontrol yang sedang berada di
rumah saat peneliti datang untuk merekrut
peserta studi yang diikutsertakan dalam
studi. Perempuan di rumah memiliki sedikit
kemungkinan untuk bekerja dan melakukan
checkup rutin dan PAP smear . Sehingga,
memasukkan ke dalam studi sebagai kontrol
tidaklah independen terhadap paparan.
:: Perempuan yang berada di rumah sebagai
1. Bias Seleksi
kontrol tidak representatif dari seluruh
Bias Seleksi terjadi karena prosedur yang
populasi studi yang menghasilkan kasus.
digunakan untuk memilih subjek ke dalam studi
Mereka tidak menyajikan secara akurat
menyebabkan hasil yang berbeda dari apa yang
distribusi paparan pada populasi studi yang
seharusnya didapatkan dari seluruh target
menghasilkan kasus, sehingga akan
populasi. Kebanyakan terjadi pada case-control
menhasilkan bias pada estimasi hubungan.
dan cohort retrospektif karena paparan dan
 Bias Seleksi pada studi cohort
outcome sudah terjadi saat seleksi studi
:: Bias seleksi terjadi saat pemilihan subjek
 Bias Seleksi pada studi case control
yang terpapar dan tidak terpapar tidak
:: Terjadi karena kontrol atau kasus
independen terhadap outcome (sehingga ini
dimasukkan dalam studi saat telah terpapar –
hanya dapat terjadi pada studi cohort
sehingga inklusi pada studi tidak independen
retrospektif)
terhadap paparan
:: Contoh : Studi retrospektif pada paparan
:: Hasil : hubungan antara paparan dan
okupasional dan penyakit pada lingkungan
penyakit yang diobservasi pada peserta studi
pabrik.
berbeda dengan hubungan antara paparan
:: Kelompok terpapar dan tidak terpapar
dan penyakit pada individu yang sebenarnya
didaftar berdasarkan catatan kepegawaian.
memenuhi syarat tetapi tidak dimasukkan
Catatan sudah tua, dan beberapa ada yang
dalam studi.
hilang, sehingga perecanaan cohort yang
:: Odds Ratio dari studi yang mengalami bias
lengkap tidak tersedia untuk studi.
seleksi akan menunjukkan hubungan yang
:: Jika seseorang tidak memiliki penyakit
tidak benar antara paparan dan penyakit
sedangkan ia terpapar maka kemungkinan
pada populasi studi secara keseluruhan.
catatannya hilang, maka akan terjadi
:: Contoh = Apakah PAP Smear mencegah
kesalahan estimasi pada hubungan antara
kanker cervix? Kasus diambil dari pasien yang
paparan dan penyakit.
terdiagnosis di rumah sakit. Kontrol diambil
Solusi Bias Seleksi : hanya sedikit atau bahkan
secara acak dari perumahan di kota yang
tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki
sama dengan pemriksaan dari rumah ke
bias seleksi jika sudah terjadi. Sehingga harus
rumah.
dihindari saat mendesain dan melakukan studi
dengan, contohnya menggunakan kriteria yang
sama untuk memilih kasus dan kontrol,
mengumpulkan semua catatan subjek yang
relevan, mengumpulkan partisipan yang banyak,
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 73

dan mencatat diagnosis dan pola rujukan :: Solusi: karena informasi tidak dapat
penyakit. diketahui, harus didapatkan follow up tingkat
2. Bias Observasi tinggi dan seimbang pada kelompok terpapar
Kesalahan yang datang dari perbedaan sistematis dan tidak terpapar.
pada cara pengumpulan informasi tentang  Misklasifikasi
paparan atau penyakit dari kelompok studi. :: Status paparan dan penyakit subjek salah
Sehingga partisipan akan salah diklasifikasikan diklasifikasikan. Ada 2 tipe misklasifikasi yaitu
sebagai terpapar/tidak terpapar atau sakit/sehat. diferensial dan non-diferensial. Tapi yang
Bias Observasi terjadi setelah subjek telah masuk dibahas disini hanya yang paling sering yaitu
dalam studi. Beberapa tipe dari bias observasi : non-diferensial.
bias recall, bias interviewer, loss to follow up, :: Misklasifikasi non-diferensial  Inakurasi
misklasifikasi diferensial dan non diferensial. dengan perhatian pada klasifikasi penyakit
 Bias recall yang independen terhadap paparan. Atau
:: Orang yang berpenyakit akan mengingat inakurasi dengan perhatian pada paparan
atau melaporkan paparan secara berbeda yang independen terhadap penyakit. Bias
(lebih atau kurang akurat) dengan orang yang akan mendekati null jika paparan memiliki 2
tidak berpenyakit. Menyebabkan kesalahan kategori. Misklasifikasi non-diferensial
estimasi pengukuran hubungan. membuat kelompok menjadi lebih mirip.
:: Solusi : menggunakan kontrol yang ia :: Contoh : Study of vaginal spermicides and
sesuai, menggunakan kuesioner standard congenital disorder (Jick et al., 1981)
untuk mengumpulkan informasi yang :: Solusi : menggunakan pengukuran multiple,
lengkap, menutupi subjek untuk menguji sumber informasi yang paling akurat
hipotesis. Saat menginterpretasi hasil studi, tanyakan
 Bias Interviewer pertanyaan ini :
:: Perbedaan sistematis dalam  Pada kondisi studi, apakah bias sudah terjadi?
mengumpulkan, mencatat, menginterpretasi  Apakah bias benar-benar ada?
informasi. Dapat terjadi saat kapanpun  Apakah konsekuensi dari bias cukup besar untuk
informasi paparan dicari jika outcome telah mengubah pengukuran hubungan yang penting?
diketahui (seperti pada case-control), atau  Kea rah manakah perubahan yang terjadi?
saat informasi outcome dicari jika paparan Mendekati null atau menjauhi null?
telah diketahui (seperti pada studi cohort) Definisi Bias (Murphy, The Logic of Medicine.
:: Solusi : menutupi interviewer untuk Baltimore : John Hopkins University Press. 1976)
menguji hipotesis dan status paparan atau “Proses apapun pada tingkat manapun yang dapat
penyakit pada subjek, menggunakan membuat hasil dan kesimpulan berbeda secara
kuesioner standard dan metode penentuan sistematis dari kenyataan.”
outcome (atau paparan) yang standard. Tingkatan pada penelitian dimana bias dapat terjadi :
 Loss to Follow up  Mempelajari lapangan
:: Perhatian pada studi cohort dan studi  Penentuan dan pemilihan sampel studi
experimental jika ada yang loss to follow up  Pelaksanaan perlakuan eksperimental (atau
berbeda dengan yang masih tetap ada dalam paparan)
studi. Bias terjadi jika subjek yang hilang  Pengukuran paparan dan outcome
berbeda dengan subjek yang masih tetap ada  Analisis data
dengan perhitungan pada kedua outcome  Interpretasi analisis
dan paparan.  Penerbitan hasil

Dissemination of Research Result


Lecturer Content Author
Dr. Yodhi Kinds of ways for dissemination of research result including writing and presention Thoriq
Mahendradata tips

// lecture yang kelihatannya singkat namun ternyata jurnal-jurnal ilmiah, hingga presentasi pada konferensi
padat. untuk ilustrasi dan gambar bisa diliat di slide. ilmiah. Nah untuk menuju ke sana, ada beberapa
langsung aja... pertanyaan yang harus dijawab...
"Dissemination" itu secara harfiah artinya 1. Why dissemination? Kenapa sih harus repot2 bikin
penyebarluasan. Jadi, selain bisa melakukan penelitian skripsi, jurnal, dll. ?
itu sendiri, kita juga diharapkan bisa menyebarluaskan  untuk kepentingan ilmu pengetahuan (science for
hasil riset tersebut baik melalui skripsi, tesis, disertasi, science's sake). Ada semacam peribahasa, yaitu
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 74

ilmu pengetahuan akan mati tanpa adanya Intinya kita ingin menjawab, kenapa masalah yang kita
publikasi. Kenapa? Karena, saat ini tidak ada angkat di penelitian kita penting untuk diteliti? Di sini
penelitian yang 100% murni inspirasi dari langit, kita bisa menggunakan metode C - P - R untuk menulis
melainkan sebuah penelitian itu dibangun atas bagian introduction, yaitu:
dasar hasil penelitian sebelumnya. Sehingga C = Context
penting bagi dunia ilmu pengetahuan untuk Apa konteks studi kita? Apa yang membuat kita
mempublikasi hasil penelitiannya dan berbagi agar terdorong untuk melakukan studi itu? Usahakan state-
dapat memajukan ilmu pengetahuan itu sendiri. of-the-art dan singkat.
(#randomtrivia ngerti slogan-nya Google Scholar P = Problem
kan? "standing on the shoulders of giants"; artinya Apa permasalahan yang diangkat? Kenapa pembaca
bahwa penelitian apa pun itu berdiri di atas harus membaca studi kita lebih lanjut? Kita juga bisa
"pundak para raksasa" yaitu akumulasi hasil menyatakan kelemahan atau keterbatasan studi-studi
penelitian yang terdahulu) sebelumnya sebagai suatu permasalahan.
 untuk kepentingan masyarakat. Dunia ilmiah tidak R = Response
bisa hanya meneliti untuk sekadar meneliti, namun Di sini kita menjelaskan dan menggarisbawahi
harus ada aspek manfaat pada masyarakat yang kontribusi studi kita, aspek2 yang baru pada studi kita,
dipertimbangkan. Untuk memperoleh manfaat ini, dan perbedaan dengan studi-studi sebelumnya.
kalo di slide rangkaiannya: Bagian introduction juga dibuat sesuai dengan audiens
Research Output (ini misalnya hasil penelitian) -> tujuannya, apabila ditujukan kepada audiens non-
Research Transfer (kemudian disebarluaskan spesialis maka harus menyediakan informasi latar
melalui skripsi, presentasi, dll) -> Research belakang yang cukup.
Outcome (nah ini udah muncul suatu hasil, Method = HOW?
misalnya sebuah guideline)-> Research Impact (lalu Kita mau menjawab, bagaimana penelitian kita
guideline ini diaplikasikan oleh tenaga kesehatan)- dilakukan dan apa methode, prosedur, uji yang kita
> Societal Benefit (akhirnya ada manfaat di pakai. Apa tujuan bagian Method?
masyarakat, misal pelayanan kesehatan jadi lebih Antara lain agar orang lain dapat mereplikasikan atau
baik). mengulangi penelitian kita baik untuk menguji
Sebagai S1 Kedokteran kita diharapkan menguasai kebenarannya maupun untuk penelitian lebih lanjut.
dua yang pertama, yaitu Research Output dan Selain itu, supaya orang lain dapat mengevaluasi apa
Research Transfer. yang kita lakukan sehingga bisa menilai validitas studi
 ada kewajiban etis untuk menyampaikan hasil kita atau mengaplikasikan di konteks lain. Apabila
penelitian. Menurut Deklarasi Helsinki (2008) yang metode yang kita gunakan sudah cukup umum, kita
sudah diratifikasi oleh Indonesia: "Authors have a tidak perlu menjelaskan secara panjang lebar, akan
duty to make publicly available the results of their tetapi apabila metode tersebut jarang digunakan atau
research on human subjects". Artinya apabila merupakan metode yang kita buat sendiri harus
subjek penelitian itu adalah manusia atau sesuatu disertai penjelasan yang cukup.
yang berkaitan dengan kesehatan manusia, maka Results = WHAT?
hasil itu tidak boleh disembunyikan dan harus Apa hasil yang kita temukan pada penelitian tersebut?
dipublikasi. Bagian results ini merupakan inti dari sebuah
Di negara berkembang seperti Indonesia ini, sebagian penelitian, dan sering menampilkan tabel, gambar,
besar hasil penelitian disebarluaskan dalam bentuk ataupun penyajian data yang lain. Di sini kita
presentasi pada konferensi ilmiah ataupun skripsi, dll. menjelaskan secara rinci apa yang kita temukan, tanpa
Sangat sedikit yang dalam bentuk jurnal dalam negeri disertai pembahasan kita terhadap hasil tersebut
apalagi luar negeri. Ibaratnya hasil penelitian di (kadang ada juga paper yang menggabungkan hasil
Indonesia jarang muncul di PubMed atau BMJ, yang dengan pembahasan).
berarti kontribusi negara berkembang dalam ilmu Discussion = SO WHAT?
pengetahuan dapat dibilang rendah. Ini yang harus Setelah kita memperoleh hasil penelitian, lalu apa?
kita perbaiki dengan belajar cara diseminasi hasil Kita harus mampu menjelaskan apa arti dari hasil yang
penelitian yang baik. didapatkan, apa maknanya, lalu kebijakan selanjutnya
2. How to Write Report apa. Kita menyatakan penemuan2 yang utama pada
Secara umum, paper atau laporan hasil penelitian itu studi, kekurangan dan kelebihan studi kita, dan apa
terdiri atas 5 bagian: introduction, method, results, implikasinya bagi praktisi kesehatan dan pembuat
discussion, dan abstract. Akan tetapi, kalo kita mau kebijakan. Yang sering lupa adalah menyatakan
menulis skripsi walaupun secara umum strukturnya kekurangan dalam studi kita, soalnya nggak akan ada
seperti itu, kita harus tetap mengacu pada pedoman studi yang perfect. Alangkah baiknya dibandingkan
penulisan skripsi khususnya untuk FK UGM (ada di orang lain mencari2 kekurangan/kesalahan dalam
Gamel tuh). Berikut penjabaran bagian2 tersebut: studi, kita mengungkapkannya secara jujur.
Introduction = WHY? Pembahasan/ discussion dapat ditulis
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 75

Berdasarkan komponen : misalnya dari variabel, jurnal tersebut. Makanya kita harus pintar2 dalam hal
kategori, hubungan dan kerangka konsep, dan publikasi (boleh lah ya ngayal bisa sampe BMJ, hehe).
hierarki. Apa yang dicari editor (jurnal) ?
Berdasarkan waktu: secara kronologis, atau untuk 1. Importance -> meneliti masalah yang penting
menjelaskan hubungan kausal. 2. Originality -> keaslian penelitian
Selanjutnya kita menulis kesimpulan. Kesimpulan 3. Relevance to readers -> relevansi ke latar belakang
sebaiknya ditulis secara ringkas (Keep it Short and pembaca
Simple), lalu pernyataan kita didukung oleh data dan 4. Usefulness to readers and ultimately patients ->
berkaitan dengan tujuan studi. Usahakan kesimpulan berguna untuk yang membaca dan pada akhirnya
tidak ambigu dan tidak over-generalizing yang berguna pada pasien
berlebihan dari hasil yang kita peroleh. 5. Truth -> memuat fakta
Terakhir kita menulis abstract dan judul yang baik. 6. Excitement / "WOW" faktor -> ya, di sini terus harus
Mungkin nggak akan banyak orang yang membaca bikin si editor bilang "WOW" gitu :p artinya penelitian
paper kita secara penuh, tetapi sebagian besar akan kita unik dan baru
membaca judul dan abstrak kita. Judul diusahakan 7. Clear and engaging writing -> gaya penulisan jelas
tidak ambigu tapi tajam, menarik, dan sesuai apa yang dan mudah dipahami
kita teliti. (contoh ada di slide) Dalam men-submit juga ada beberapa hal yang harus
Sedangkan abstrak merupakan "hook" atau kait yang dipertimbangkan, antara lain target audiens yang ingin
menarik orang untuk membaca penelitian kita. Dalam kita capai, tujuan dari jurnal tersebut, apakah sudah
penulisan abstrak, lebih baik kita fokus pada hasil pernah ada paper yang mirip, dll.
penelitian dibandingkan latar belakang. Ciri2 abstrak Yang harus di HINDARI:
yang baik adalah; complete, concise, clear, and 1. Copy text/ ideas withour attribution = plagiarism
cohesive. (copas ide/ tulisan orang lain tanpa sitasi)
Beberapa tips penulisan: 2. Fabrikasi dan falsifikasi data
1. Be precise and specific -> langsung ke inti 3. Submit kepada lebih dari 1 jurnal
permasalahan 4. Guest/ghost/ false/unfair authorship , alias
2. Write to express not impress -> menggunakan kata- pemalsuan padahal sebenarnya nggak ikut nulis jurnal
kata yang jelas, lugas dan tidak berbunga-bunga 5. Banyak publikasi dari 1 set data
3. Simplify -> dibuat sederhana dan mengacu pada 6. Sitasi yang cukup terhadap referensi yang
esensi studi digunakan
4. Justify -> pernyataan yang kita buat tidak ada yang 7. Menyebutkan apabila ada conflict of interest
tidak berdasarkan data 4. How to Present Your Report?
5. Quantify -> tunjukkan dengan angka (terutama pada Ini lebih ke presentasi hasil penelitian kita, misalnya
penelitian kuantitatif) pada konferensi ilmiah. Berikut beberapa tips-nya.
6. Short sentences -> kalimat pendek SPOK  Hindari PowerPoint yang berlebihan, gunakan
7. Be consistent -> jangan berganti "tense", untuk poin-poin penting saja, bukan untuk menulis
seharusnya menggunakan past-tense paragraf
8. Write as you talk -> gaya penulisannya mengalir,  Melakukan presentasi yang high-impact, artinya
tidak kaku dan tidak terpotong2 gaya kita presentasi menarik untuk diikuti
Tips-tips lain bisa diliat di slide. Tapi yang paling  Treat audience like a king = berikan apa yang
penting saat kita menulis skripsi adalah "Draft Quickly, dibutuhkan dan diinginkan oleh audiens
Revise Extensively". Artinya kita menyelesaikan draft  Slide dapat langsung dipahami oleh audiens, paling
secara cepat lalu merevisi dan memperbaiki berkali- tidak dalam 30 detik. Artinya tampilkan informasi
kali. Jangan pernah mengumpulkan draft pertama yang penting secara jelas dan menarik (jangan
untuk dievaluasi dosen! pake 3D atau efek2 ga jelas untuk nampilin grafik).
3. How to Publish Your Report Kontras warna slide juga sebaiknya diperhatikan.
Bagaimana cara publikasi hasil penelitian kita //akhirnya selesai HSC week 5 ini. karena mungkin
(maksudnya di jurnal-jurnal nasional/ internasional). bakal terbitnya week 6, sekalian selamat Ujian Blok ya
Jadi seleksi di jurnal internasional yang prestisius :)
seperti British Medical Journal (BMJ) itu sangat ketat, "Act as if what you do makes a difference. It does." -
bahkan dari 7000 yang masuk melalui berbagai tahap William James
seleksi akhirnya hanya 500 (7% ! ) yang dicetak pada

Tutorial: Cause and Effect Relationship


Sumber: http://www.fao.org (basic statistical tools); http://www.biopharminternational.com (BioPharm International
- Analytical Methods: A Statistical Perspective on the ICH);

Bismillahirrahmanirrahiim
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 76

Analytical Statistical Methods dispersion or scattering around the mean value


Metode analisis statistik dibutuhkan untuk mengolah and usually expressed in terms of standard
data dari hasil penelitian. Pemilihan metode/tes deviation, standard error or a range (difference
statistik berpengaruh pada hasil pengolahan data between the highest and the lowest result).
penelitian nantinya. Sebelumnya, ada beberapa hal Bias
yang perlu diperhatikan, yaitu: Ada beberapa komponen penyebab bias, di
Error antaranya adalah:
Ada beberapa jenis analytical error, yaitu: - Method bias, Perbedaan antara hasil uji
- Random atau unpredictable deviation yang (nilai mean) yang diperoleh dari sejumlah
biasanya dapat kuantitasnya dapat laboratorium menggunakan metode yang
ditemukan saat mencari nilai standar sama dan nilai referensi yang telah
deviasi diterima/disetujui.
- Systematic atau predictable regular - Laboratory bias, merupakan perbedaan di
deviation dari hasil “true value” yg antara hasil uji (mean) dari laboratorium
biasanya ditemukan saat penghitungan dengan nilai referensi yang diterima
“mean difference” - Sample bias, merupakan perbedaan di
- Constant, yaitu konsentrasi yang tidak antara rata-rata replika hasil tes dari
terhubung dengan substansi yang sedang sampel dan nilai (“true”) dari populasi
dianalisis target dari lokasi tempat pengambilan
- Proporsi: misalnya yang terkait dengan sampel. Pada praktiknya, pada kegiatan
konsentrasi dari benda /sampel yang lab, hal ini merujuk pada preparasi sampel,
dianalisis. subsampling, dan teknik weighing.
Accuracy Hubungan antara ketiganya akan digambarkan
Merupakan perbedaan di antara measured dengan rumus/hal di bawah ini:
value dan true value. Hal ini dikonstitusi oleh
kombinasi random error dan systematic error
dan tidak dapat dihitung secara langsung. Hasil
tesnya bisa jadi merupakan rata-rata dari
beberapa nilai.
Precision
The closeness with which results of replicate
analyses of a sample agree. It is a measure of
Adapun pembagian uji analisis tergantung pada independen variabel yang dihitung. Adapun pembagiannya adalah
pada tabel berikut di bawah ini:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 77

Tes statistic diklasifikasikan menjadi dua, yaitu penghitungan ada linguistic, cardinal, dan numeric,
parametric dan non-parametric, seperti yang sudah pada skema dapat ditunjukkan berikut ini:
dijelaskan para lecturer. Semuanya tergantung jenis (untuk pemilihan metode analisis statistik, ada
penelitian dan data yang dihasilkan. Skala skemanya, biar mudah lebih bagus aku lampirin guide
booknya aja kali ya, semoga bisa menjadi bonus hsc)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 78

Confounding Factors
Confounding factors merupakan faktor pengganggu/
Stratification
variabel pengganggu yang ada di dalam sebuah At the Analysis
penelitian. Jika salah memilih metode analisis, maka
Multivariat
akan banyak variabel pengganggu yang akan Analysis
menyebabkan terjadinya bias pada suatu penelitian. Bias Control
Efek yang berpotensi menyebabkan bias adalah:
a. Positive bias, yaitu penghitungan efek yang
diobservasi (mis: odd ratio) lebih besar
daripada penghitungan efek yang
sesungguhnya (diaplikasikan pada kedua
asosiasi protektif dan risiko)
b. Negative bias, yaitu penghitungan efek yang
Untuk mengontrol adanya confounding factors, ada diobservasi lebih kecil daripada penghitungan
beberapa cara yang sudah dijelaskan oleh para efek yang sesungguhnya (true value)
lecturer, aku buat skemanya aja yaa  c. Toward the null, yaitu penghitungan efek
Ada dua pengklasfikasian untuk controlling mendekati hampir 1.0 daripada penghitungan
confounding factors, yang pertama saat tahap jumlah efek yg true
penyusunan desain dan yang kedua adalah pada saat d. Away from the null, yaitu penghitungan efek
analisis. lebih jauh 1.0 daripada penghitungan jumlah
efek yg ‘true’
Randomisation Bis dapat muncul pada tahapan apapun selama
penelitian, yaitu:
Restriction
At the design stage
Pair matching - Selama penyusunan literatur review dari
pertanyaan penelitian
Matching
- Selama pemilihan sampel
Frequency matching - Selama penginterpretasian analisis
- Selama mampublikasikan hasil
Ada 3 jenis kategori bias, yaitu:
a. Selection bias
b. Information bias
c. Confounding bias
\
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 79

TABLE 4
Prevention of Selection Bias Study Designs
Study Designs
Type of Selection Bias Cross Sectional Case-Control Retrospective Prospective
Cohort Cohort
Berkson’s 1. Avoid selecting 1. Use NA NA
subjects from population
hospitals based case and
population
based control
Prevalence/incidence 1. Include non-surviving subject in the NA NA
study through proxy interviews
2. Use incident
cases
Detection NA 1. Case and
controls should
be restricted to
patients who
have under
gone identical 1. exposed and unexposed subjects
detection should be under identical disease
manoeuvres detection
Membership 1. Difficult to prevent in these four designs
2. Use multiple comparison cohorts
Healthy worker effect NA NA 1. Use working cohorts for
comparison
2. 2. Use multiple comparison
cohorts
Volunteer 1. Use repeated contacts or questionnaire to achieve response rate of at
least 80%
2. Compare respondents with a sample of nonrespondents

Loss to follow-up NA NA 1. Maintain a high follow-up rate


TABLE 5
Prevention of information Bias in Basic Study Design
Study Design
Type of Bias Cross sectional Case-Control Retrospective Prospective Cohort
information Cohort
Interview 1. “Binding” of the interviewer with respect to the study hypothesis
2. Use a trained and experienced interviewer
Interinterviewer 1. Use only one interviewer in the study
2. Train interviewers according to standard protocols
3. Use the same interviewer for study and comparison groups
4. Discard data from incompetent interviewers
Questionnaire 1. Careful wording to avoid leading questions
2. Pretest questionnaire several times
3. Use dummy question to conceal hypothesis
4. Offer categorized values for subjects to select instead of requesting
specific values
Recall 1. Difficult to prevent. May be NA NA
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 80

measured by asking questions whose


answers may be checked against records
Diagnostic 1. Both exposed and non-exposed groups
suspicion 1. Difficult to prevent should be observed using comparable
methods
Exposure suspicion 1. Difficult to 1. Both cases and NA NA
prevent controls should be
observed using
comparable
methods
TABLE 6
Prevention of confounding Bias in Cross-Sectional and Matched and Unmatched Case-Control and Cohort
Case- Control Cohort
Cross-sectional Matched Unmatched Matched Unmatched
Although control covariates ensures unbiasedness, unnecessary Crude estimate is Same as case
control for nonconfouding covariates always reduces power of always unbiased control unmatched
the study studies
To maximize both validity and power, an investigator should
always perform analyses controlling (adjusted estimates) and not
controlling (crude estimates) for the covariate(s)
If both estimates are similar, then the crude estimate is unbiased
and should be adopted on power considerations.
If both estimates are not similar then the adjusted estimate,
which is the only unbiased one should be used
Alhamdulillah
Semoga bermanfaat temen-temen.
Sesungguhnya penulis juga sudah mulai bingung sekarang
Semangat!

Health Technology Assessment


Lecturer Content Author
Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto Galuh K.D.
Bismillah…. 1. Obat: aspirin, beta bocker, antibiotic etc.
Health technology assessment (HTA) adalah kegiatan 2. Biologic: vaksin, gene therapy, darah etc
multidisiplin yang secara sistematik mengevaluasi 3. Device, equipment and supplies : cardiac
keamanan, clinical efficacy, kefektifan, harga (cost), peacemaker, surgical gloves etc
cost-effectiveness, implikasi organisasi, konsekuensi 4. Medical and surgical procedure : gallbladder
sosial, etika dan hukum terkait penggunaan teknologi removal, nutrition counceling psychotherapy etc
kesehatan. (obat, peralatan kesehatan, prosedur klinis 5. Support system : electronic patient record, blood
dan bedah serta organizational dan supportive bank etc
systems). 6. Organizational and managerial : clinical pathways
Teknologi kesehatan memegang kunci jawaban atas etc
melambungnya health care cost sedangkan Orientasi dasar dari HTA:
perkembangan teknologi itu sendiri sangat cepat,  Technology-oriented assessment : untuk
bayangkan hampir 50% alat diagnostic saat ini tidak menentukan karakteristik atau dampak dari
ada 10 tahun yang lalu. dengan adanya HTA teknologi. Cnth: cancer screening based on
diharapkan membentuk healthier population dan population
keuntungannya sebanding dengan harga yang harus  Problem-oriented assessment : fokus pada solusi
dibayar. (value: cost=health outcome) untuk manajemen masalah sebagai teknologi
Tujuan dari HTA adalah meningkatkan kesehatan, alternative. Cnth: guideline untuk diagnosis
menurunkan biaya, peningkatan biaya diikuti dengan dementia
peningkatan kesehatan yang memadai.  Project-oriented assessment : fokus pada
Tujuan HTA berkaitan dengan decision maker : clinical penggunaan teknologi di suatu proyek. Cnth:
effectiveness dan cost-effectiveness penggunaan MRI di suatu rumah sakit
Contoh teknologi kesehatan: Manfaat Medical technology :
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 81

 Diagnosis, assessment, management Adoption juga harus memenuhi criteria medical sosial
 Identifying asymptomatic disease ethical dan legal, kalau tidak contohnya aborsi (tidak
 Helping physician to confirm disease memenuhi etika), MRI (overuse), caesarean section
 Research (misuse), antibiotic for common cold
 Teaching and training Siklus health care technology:
Mengapa HTA dibutuhkan? Future technology → Emerging technology → New
1. Banyak pelaporan kasus obat-obat yang tidak technology → Accepted technology → Obsolete
aman sehingga tidak layak dipasarkan. Contoh: technology → future technology (kembali ke awal)
Ticrynafen (US, May 79 - May 80): hepatocelullar Health care technology assessment:
injury (> 500 reports), Benoxaprofen (April 82- (prospective assessement, assessment for efficacy and
August 82): 61 died (cholestatic jaundice) di UK safety, assessment after diffusion, assessment for
(BMJ), Zomepirac (Okt 80-March 83): cost-effectiveness)
anaphylactoid reaction (N Engl J Med 1981): 1100 • Burden of illness :
reports, Suprofen (jan 86-May 87): flank pain Menentukan morbiditas dan mortalitas, Etiologi
synd (> 300 reports), Temafloxacin (US, Feb prevensi treatment dari unmodifiable illness,
1992) anemia hemolytic, renal dysfunction, efektivitas dari teknologi untuk diagnosis
death, Viox (1999-2004): cardiovascular events prevensi, treatment, palliative dari modifiable
2. Overuse technology, contohnya 1972 illness.
penggunaan CT scan yang berlebihan untuk • Efficacy :
chronic headache yang ternyata selain mahal dan good > harm, untuk populasi yang bagaimana,
meragukan, sensitivitas serta spesifitasnya perlu pada tahap keparahan yang mana
dikaji ulang • Screening and diagnosis :
Sehingga masalah berkaitan dengan health technology Kapabilitas teknologi, akurasi diagnosis, efek
assessment dirumuskan menjadi overuse, misuse, dan therapeutic, efek pada health care provider,
underuse berkaitan dengan penggunaan teknologi patient outcome
tidak pada tempatnya dan berujung pada medical • Community effectiveness
error maupun inefficiens • Efficiency :
cost-effectiveness, net cost, outcome
dibandingkan biaya, cost benefit, cost utiity
• Synthesis and implementation:
Assessment terhadap resiko-keuntungan
• Monitoring and reassessment :
Apakah short term, intermediate atau long term,
human resources, indicator untuk patient
outcome
Tentunya ada beberapa masalah dalam penggunaan
teknologi diagnostic. contoh:
a. studi nekropsikematian yang diakibatkan
missed diagnoses mencapai 40%
b. salah diagnostik radiologis30% dari total
malpraktek di Amerika Serikat (bayangin noh klo
Secara umum medical technology akan melalui fase di Indonesia brp)
innovation, development, diffusion dan evaluation lalu c. mammografierror diatas 75%
melalui tahap adopsi sebagai penerimaan (basic d. tingkat kesalahan diagnosis stroke memakai CT-
research → applied research → first human use → Scandokter umum UGD: 33%; dokter spesialis
clinical trial → adopted → accepted) tetapi pada sarap & radiologi: 14-17%.
akhirnya teknologi tersebut bisa terlupakan-tidak e. tingkat akurasi identifikasi stroke
boleh digunakan (abandoned), obsolete (sudah ada perdarahandokter umum UGD: 17%; spesialis
yang lebih baik), atau terus digunakan (established sarap: 40%; radiologis: 52%
technology) Health care technology yang terbukti tidak efisien dan
Note: ditahap development diagnostic technology bahkan membahayakan umat manusia:
sebisa mungkin minimal or no invasive, lebih nyaman, a. transplantasi autologous bone marrow dengan
cost-effective, dan lebih mudah dipraktikan. kemoterapi dosis tinggi untuk kanker payudara
Faktor yang mempengaruhi adopsi: tingkat lanjut
1. Karakteristik teknologi b. colectomy untuk mengobati epilepsi
2. Karakteristik adopter (yang mengadopsi c. Diethylstilbestrol (DES) untuk meningkatkan
teknologi) outcomes kehamilan
3. Karakteristik lingkungan d. Electronic fetal monitoring selama persalinan
tanpa adanya fetal scalp sampling
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 82

e. Episiotomy (routine or liberal) for birth n. Optic nerve decompression surgery for
f. Extracranial-intracranial bypass untuk nonarteritic anterior ischemic optic neuropathy
mengurangi ischemic stroke o. Quinidine untuk menekan rekurensi atrial
g. Gastric bubble for morbid obesity fibrillation
h. Gastric freezing for peptic ulcer disease p. Terapi radiasi untuk acne
i. Rofecoxib untuk osteoarthritis q. Tidur tengkurap untuk bayi
j. Hormone replacement therapy untuk wanita r. Suplementasi oksigen untuk bayi prematur sehat
menopause sehat s. Thalidomide untuk sedasi pada wanita hamil
k. Hydralazine untuk gagal jantung kronik Alhamdulillah. Sekian dari saya, mohon maaf ada
l. Intermittent positive pressure breathing banyak salah dan kekurangan CMIIW!!
m. Ligasi arteri mammaria untuk coronary artery
disease

Qualitative Research Methods


Lecturer Content Author
Dra. Retno Siwi Paradigm underlying quantitative and qualitative research, Applicayion qualitative Firmansyah
Padmawati, MA research, The use qualitative research in public helath research, The main Adi
techniques in data collection methods. Praditya
Sumber: rekaman, slide, & buku sudigdo.

Yups, bertemu dengan saya lagi di hsc pertama saya di menstimulasi responden tersebut supaya menjawab
tahun ketiga. Udah lama banget nih ga nulis hsc, dengan lebih panjang lagi, misal dengan bertanya
terakhir 2.6 week 1. Wooow, lama banget yaa.. oke “hmm.. lalu?” atau “seperti apa itu, bisa diceritakan?”
deh, tulisan ini spesial buat kamu-kamu yang sudah dsb,
lama menantikan saya yg sudah lama sekali ga nulis. Berhubungan dengan masalah sosial atau manusia.
*kok jadi kayak penyiar radio ya.. -.-* Oke, udah tahun Nah, karena berhubungan dengan masalah sosial,
ketiga berarti udah harus makin upgrade cara belajar. penelitian ini pasti berhubungan dengan manusia.
Sip sip. Selamat menikmati temand2. Berdoa dulu Karena itu, peneliti harus dapat bisa masuk ke dunia
jangan lupaa.. responden (ya kayak PDKT dulu sama responden baru
Pengertian bisa nanya hal-hal yang ingin digali). Makanya
Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan setting komunikasi harus baik.
tertentu pada kehidupan riil (alamiah/natural) dengan Bersifat interdisipliner. Maksudnya, berbagai macam
tujuan menginvestigasi atau memahami apa yang ilmu bisa diterapkan pada penelitian kualitatif ini.
terjadi, mengapa terjadi fenomena tersebut, dan Contohnya, FGD sendiri sebenernya dari ilmu
bagaimana bisa terjadi fenomena tsb. Yang dimaksud marketting loh. Kenapa harus banyak ilmu diterapkan
natural atau alami adalah penelitian kualitatif tidak disini? Soalnya, penelitian kualitatif ini berfokus pada
melakukan intervensi atau dengan kata lain multimethod untuk mendapatkan data yang valid,
membiarkan fenomena berjalan apa adanya. jadinya harus FGD+interview+observasi+dll.
Penelitian kualitatif berdasarkan pada konsep Naturalistik dan Interpretatif. Penelitian ini kan Cuma
mengeksplor satu/beberapa kasus secara mendalam mengamati, terus ngobrol (wawancara/FGD). Jadinya,
dan hanya berorientasi pada kasus tersebut. Tujuan kita membiarkan fenomena ini berjalan secara alami
utama dari metode kualitatif adalah membuat sebuah tanpa interpretasi alias alamiah/natural. Tapi, data
fakta mudah untuk dipahami atau bila memungkinkan yang didapat bisa interpretatif. Maksudnya yang
dapat membuat hipotesis baru. Penelitian kualitatif diperhatikan antara peneliti satu dan yang lain bisa
sendiri akan menghasilkan data deskriptif yang berupa beda. Interpretatif pun bisa terjadi pada baik
kata-kata atau perilaku yang diamati. pengumpulan data (observer 1 bs bener2 ngecek
Ciri-ciri penelitian kualitatif apakah responden berlaku sesuai yang ia katakan
Nah, buat ciri-ciri sendiri sebenernya ada banyak dan sedangkan observer yang lain tidak), paradigma (yang
saya ambil dari slide dan buku. Dari slide sendiri entah satu berpikiran positif ke responden yang satu lagi
kenapa ini disela sama pengertian padahal keliatannya berpikiran negatif), maupun interpretasi (satu orang
juga termasuk ciri-ciri. ini coba saya jabarkan satu-satu lihat kelakuannya buruk yang lain bilang biasa saja)
ya: Peneliti merupakan figur utama penelitian. Peneliti
Tidak menggunakan statistik. Penelitian kualitatif tersebut merupakan orang yang membuat
sendiri kan jumlah sampelnya tidak terlalu banyak pengetahuan dan hipotesis itu sendiri. Alat dari
sehingga tidak perlu digunakan uji statistik. penelitian ini ya peneliti itu sendiri sehingga seorang
Pertanyaan berkembang mendalam. Maksudnya peneliti kualitatif harus melaksanakan penelitian
adalah satu pertanyaan itu dieksplor dan akan tersebut seorang diri. Karenanya, boleh-boleh saja
menghasilkan jawaban yang panjang lebar. Kalo apabila peneliti menyudahi pengambilan sampel
respondennya jawabnya singkat, kita yang harus apabila sampel yang didapat dirasa sudah cukup.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 83

Peneliti berhubungan baik dengan responden. Supaya Sampling itu sendiri berfokus pada saturasi data.
informan mau memberikan informasi yang Apabila data yang didapat itu-itu saja atau dengan
dibutuhkan, peneliti harus bisa menjalin hubungan kata lain tidak ada variasi lagi (datanya
yang baik. Bukan Cuma dengan responden, tapi jenuh,=saturation), pengambilan sampel bisa
dengan peneliti lain juga harus diskusi supaya tidak dihentikan.
salah interpretasi data. Validitas data pada metode kualitatif ditentukan
Penelitian bersifat induktif. Dari data, ditarik dengan triangulasi. Triangulasi berarti kita memakai
kesimpulan. Beda dengan deduktif yang berangkat metode lain untuk memeriksa informan yang sama.
dari teori, baru diseuaikan dengan data apakah cocok Contohnya ketika wawancara, informan bilang ia
atau tidak (seperti pada uji hipotesis) mencuci tangan dulu sebelum makan. Nah, untuk
Pertanyaannya terbuka. Udah ngerti lah ya. Oh ya, tapi ngecek bener apa ga, kita lakukan FGD apakah ia tetap
pertanyaan tertutup boleh ditanyakan dengan syarat mengatakan hal yang sama, dan juga observasi ngeliat
diikuti dengan pertanyaan terbuka. Misal: Ibu tahu apakah ketika mau makan, ia mencuci tangan
tentang penyakit diare? (tertutup). Seperti apa itu dulu/tidak.
penyakitnya? (terbuka) Cara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
Biasanya menginvestigasi/memahami tentang sosial, dari sampel pada penelitian ini dengan cara yang
tidak memprediksi. Ya jadi Cuma melihat aja sisi sosial natural (tidak memberikan perlakuan). Contohnya
responden. Tidak memprediksi apa yang akan Adalah wawancara mendalam, focus grup discussion
dilakukan responden. (FGD), dan observasi langsung. Wawancara mendalam
Penelitian dilakukan secara induktif-eksploratif. Jadi, dilakukan dengan membuat informan nyaman terlebih
satu buah pertanyaan bisa menginduksi dan dahulu, baru memberikan pertanyaan yang pribadi.
mengeksplor masalah lainnya untuk dibahas. Wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang
Temuannya kompleks,rinci, dan komprehensif. Data sangat terbuka sehingga informan dapat memberikan
yang didapat itu kan menjawab pertanyaan apa, informasi secara terbuka dan panjang lebar. FGD mirip
mengapa, dan bagaimana. Makanya, data tersebut dengan wawancara mendalam namun informannya 8-
pasti akan menjawab keseluruhan hal dengan rinci, 12 orang sekali jalan. Bedanya, dalam FGD, peneliti
dan jawabannya pun bisa ga Cuma menjawab hal yang harus bisa membuat informan merasa tidak
kita tanyakan, tapi juga hal lain yang diluar prediksi terintimidasi sehingga bisa bebas mengemukakan
kita dan hubungannya kompleks. pendapatnya. Namun peneliti harus berusaha agar
Peranan makna dan Interpretasi. Lebih melihat topik yang dibahas tidak melenceng dari panduan.
bagaimana seseorang mengamati dan memahami Observasi ya berarti melihat apa yang terjadi dengan
dunianya atau saat mengalami suatu peristiwa. menjadi bagian pada populasi yang diteliti. Nanti
Data bersifat deskriptif. Data yang didapat adalah datanya dideksripsikan setting dan kejadian-kejadian
deskripsi tentang keadaan saat pengamatan atau yang diamati dalam bentuk narasi yang diketik.
dialog saat interview. Desain penelitian pada metode kualitatif bergantung
Tidak dapat digeneralisasikan. Karena pengambilan pada data yang akan dicari. Namun, desain itu senditi
sampelnya tidak representatif, ia tidak dapat di- dapat berubah seiring berjalannya penelitian.
inferensikan ke dalam populasi. Kegunaan penelitian kualitatif
Pengumpulan data bersifat tidak terstruktur. Tidak ada Kegunaan metode ini sebagai berikut:
protokol yang jelas pada pedoman wawancara. Bisa - Untuk mengembangkan pengetahuan dasar
saja pertanyaan 1 juga menjawab pertanyaan 5, deskriptif
sehingga tidak perlu lagi ditanyakan. - Menjelaskan mengapa dari hasil penelitian
Kontekstual dan Holistik. Artinya, masalah yang kualitatif
dibahas hanya sesuai dengan rumusan masalah yang - Mengembangkan instrumen penelitian
dibuat, Namun keseluruhannya dipahami sebagai - Mengevaluasi program yang dijalankan
sistem yang kompleks lebih dari sekedar - Pengembangan petunjuk praktis
menggabungkan bagian-bagiannya. - Membuat teori
Menekankan pada proses. Proses saat pengumpulan - Mempengaruhi kebijakan
dara itu sangat berarti. Apabila peneliti sangat konsen Desain Penelitian Kualitatif
terhadap kebenaran data yang didapat, hasil Studi Kasus
penelitian ini akan valid. Merupakan desain kualitatif yang membahas tentang
Idealis dan Realis suatu fenomena yang belum pernah dibahas
Pendekatan emic daripada etic. sebelumnya, atau outcomenya tidak diketahui atau
Pengambilam sampel pada penelitian kualitatif. tidak jelas. Contoh: biografi, sejarah lisan, dinamika
Pengambilan sampel pada kualitatif tidak dilakukan organisasi, karakteristik dan interaksi antar orang di
randomisasi. Kenapa? Karena pada metode kualitatif, organisasi.
kita membutuhkan informan yang mengerti betul Etnography
masalah yang akan dibahas. Karenanya, pemilihan Juga membahas tentang fenomena yang belum
sampel pun bisa terserah dari peneliti itu sendiri. pernah dibahas atau outcomenya tidak jelas. Namun
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 84

disini lebih mengedepankan praktik konsep budaya ya). Nah, karena budayanya udah diketahui, peneliti
dalam melakukan penelitian dan interpretasi data. harus memahami budaya tersebut dan berbicara
Karenanya, dalam melakukan diskusi harus dilakukan dengan bahasa lokal. Khasnya lagi, penelitian ini
secara informal. Desain ini selalu mempertimbangkan berfokus pada satu aspek masalah. Misal: kenapa ibu
faktor manusia dalam penelitiannya. Untuk datanya mendiamkan anak ibu yang diare? Nah, udah nih, yang
sendiri lebih mementingkan “thick description” dibahas harus diare aja, ga usah bahas penyakit yang
maksudnya deskripsinya harus banyak kali ya.. lain yang perlakuannya sama atau yang lainnya gitu.
Contoh: Selain itu, supaya berjalan lancar, kita juga harus
Pada suatu program: kerjasama dengan ahli budaya yang ada di situ.
- Bagaimana perilaku manusianya? Untuk pengumpulan datanya sendiri, selain memakai
- Bagaimana mereka sendiri menjelaskan tiga jurus utama kita (FGD, observasi, sama interview)
tentang dunianya? bisa juga ditambah survey singkat dan minta
- Apa yang menurut mereka penting? pertimbangan pada informan kunci. Menurut slidenya
- Mengapa mereka melakukan hal tsb? juga, kita juga perlu melakukan triangulasi untuk
- Kenapa mengatakan hal tsb? memvalidkan datanya. Hasil dari penelitian ini
- Bagaimana gambaran konteks dan struktural nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan
mempengaruhi perilaku, pikiran, dan intervensi yang dapat diterima oleh budaya.
hubungan? Studi Aksi
Naratif Studi aksi merupakan studi yang dapat berguna untuk
Nah, ini dia yang mbingungin, kata slide, naratif itu perubahan struktur suatu organisasi/lembaga/
adalah studi tentang riwayat individu/banyak orang, kelompok. Oleh karenanya, penelitian ini harus
pengalaman karir dan sejarah hidup. Nah loh, bedanya melibatkan subjek yang diteliti dalam berbagai hal.
sama biografi di studi kasus apa dong? Yah, pokoknya Mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data,
desain naratif itu menceritakan teks tertulis, buku, analisis, kesimpulan, dan juga aksi untuk perbaikan,
artikel, permainan,transkrip, film, dll untuk menggali semua harus melibatkan subjek yang kita teliti (kayak
riwayat individu tersebut. Nah tapi penelitian ini prinsip community development itu deh, hehe)
bergantung dengan interpretasi yang diberikan oleh
orang yang nyeritain. Waktu dan tempat kejadian Uhwaaaaw, temen-temen maaf banget nih, sepertinya
sangat mempengaruhi karena dapat berubah setiap memang agak kurang jelas, tapi saya sudah berusaha
saat menjelaskan semampu saya supaya temen2 ngerti...
Compressed/Rapid Etnography mau curhat: laptopku errorr 2 kali waktu bikin hsc ini..
Studi yang satu ini mirip dengan studi etnografi. untung aja bisa selamat datanya. Hiks hiks. Terima
Cuman, masalah yang diteliti itu sudah difahami kasih sudah membaca tulisan saya, semoga
(mungkin maksudnya budayanya udah diketahui gitu bermanfaat

Cara Pengumpulan Data Metode Kualitatif


Lecturer Content Author
Dra. Retna Siwi Ways to collect data in qualitative research that includes elaboration of quistionare, Elfian Y.
Padmawati in depth interview and FGD Fista

Metode Pengumpulan Data:  secara sistematis berbicara dan mendengarkan


A. Wawancara mendalam/in-depth interview orang karena pewawancara ingin mempelajari
B. Diskusi kelompok terarah (DKT)/ Focus group sesuatu yang sedikit baru diketahuinya
discussion (FGD)  Pewawancara dapat mencoba mencari
C. Observasi pemahaman tersebut dg wawancara tidak
A. In-depth Interview/ wawancara mendalam terstruktur, atau menanyakan suatu topik khusus
Beda wawancara mendalam dan percakapan sehari- melalui wawancara terstruktur
hari:  Wawancara dg individu maupun kelompok
 Percakapan profesional  menuntut ketrampilan  Pewawancara perlu memiliki ketrampilan
dan pelatihan komunikasi, fasilitasi, dan membangun hubungan
 Cara untuk mendapat informasi/pengetahuan dengan baik, kemampuan bicara efektif, dan
 Mengikuti struktur tertentu menggunakan pedoman wawancara
 Mempunyai tujuan yang jelas  Pewawacara mungkin membutuhkan diskusi
 Peran peneliti/pewawancara dengan dengan peneliti lain dan informan kunci untuk
informan/yang diwawancarai itu tidak setara memilih yg diwawancarai; membutuhkan lokasi
Wawancara mendalam itu: wawancara yg netral, nyaman, dan aman dari
gangguan atau interupsi
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 85

 Ketrampilan wawancara untuk mengumpulkan - Apakah anda bisa mempercayai semua


data dan topik yg belum diketahui dengan cara pecandu narkoba?
informal dan alamiah - Apakah mudah bagi anda mendapatkan
Langkah-langkah wawancara mendalam obat di sini?
a) Memahami wawancara mendalam Apa yg perlu ditanyakan?
b) Mengidentifikasi Informan kunci  pertanyaan adalah pertanyaan-pertanyaan
c) Koordinasi Logistik wawancara yang bisa ditanyakan
d) Mendefinisikan dan memetakan struktur  Jangan tanyakan semua pertanyaan kepada
wawancara semua informan
e) Mengembangkan pedoman pertanyaan  Fokuskan pertanyaan pada pertanyaan yang
f) Melakukan wawancara mendalam menjadi keahlian informan atau dimana
g) Mengumpulkan data dari wawancara dengan informan punya pengetahuan yang unik, atau
informan kunci jika opini diperlukan untuk triangulasi
Keterangan:  Pertanyaan yg lebih penting adalah:
a) Memahami wawancara mendalam  Bisakah diceritakan lebih rinci lagi
- cara yang paling efektif untuk mendapatkan ……..?
informasi dengan bertanya dan mendengarkan  Bisakah diceritakan lebih lengkap
secara sistematis dan terencana lagi…..?
- Memberikan akses informasi yg tidak bisa  Apa yg terjadi kemudian…..?
didapatkan dg cara lain Tipe pertanyaan
- Memahami arti dan definisi individu thd suatu  Pertanyaan pengalaman
hal  Pertanyaan opini/nilai
- Dapat memfasilitasi intervensi solusi lokal  Pertanyaan feeling
dan apa yang dipikirkan ttg faktor yg  Pertanyaan pengetahuan
menghambat  Pertanyaan background/demografi
- Dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan DAPAT DITANYAKAN TENTANG: WAKTU LALU,
terhadap siapa saja (individu maupun SEKARANG DAN YANG AKAN DATANG
kelompok) f) Melakukan wawancara mendalam.
b) Mengidentifikasi informan kunci Strategi wawancara mendalam:
- Terlebih dahulu review domain utama yg ingin  Datang lebih awal dari waktu yg ditentukan
dilihat, hipotesis awal, dan faktor kontekstual  Perkenalkan semua orang
yang berhubungan dengan studi  Review ekspektasi tentang confidentiality
- Orang yang tahu tentang topik dipilih sbg  Gunakan bahasa sederhana dan mudah
informan kunci  Topik sensitive hendaknya menggunakan
- Informan tidak usah terlalu banyak, tetapi contoh orang ke tiga
harus well informed ttg topik studi  Refleksikan pernyataan informan untuk
c) Mengkoordinasi logistic mendapatkan pemahaman yg lebih baik
 Kontak secepatnya untuk menjadwalkan  Melatih mjd pendengar yg baik, bertanya ttg
pertemuan bagaimana & mengapa
 Terangkan mengapa ingin bicara/tujuan  Minta ijin jika wawancara terpaksa dilakukan
wawancara lebih lama/panjang
 Betulkan adanya kesalahan persepsi  Kumpulkan informasi demografi (umur,
 Diskusikan kerahasiaan pekerjaan, sumber pendapatan, kondisi lain
 Klarifikasi jika ada kompensasi yang khusus)
 Negosiasikan tempat dan waktu (sebaiknya  Simpulkan issue-issue pokok dan opini segera
tempat yg netral, tidak banyak interupsi, saat wawancara
terjangkau, senyaman mungkin untuk g) Mengumpulkan dan mengorganisasi data
informan)  Menggunakan formulir organisasi data
 Catat segala sesuatu ttg responden untuk  Susun data menurut area seperti dalam
interview atau hubungan selanjutnya laporan akhir
d) Mendefinisikan dan memetakan struktur  Catat dengan hati-hati sumber informasi
wawancara  Jangan menginterpretasikan dan
e) Mengembangkan pedoman pertanyaan mencampurkan kesimpulan anda sendiri
Pertanyaan terbuka VS tertutup  Tambahkan komentar-komentar yang
 Terbuka diperlukan
- Bisakan anda ceritakan bagaimana Mengumpulkan dan merekam
pecandu di sini mendapatkan obat?  Pertanyaan-pertanyaan
- Bagaimana pendapat anda tentang…….  Probing
 Tertutup  Perekaman/recording dan transkrip
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 86

 Pencatatan  Dapat langsung mengamati diskusi dan mendapat


 Formulir untuk pengumpulan data dan “insight” mengenai perilaku, sikap, bahasa, dan
kesimpulan perasaan responden
B. Focus Group Discussion (FGD)/ Diskusi Kelompok  Biaya yang murah dan waktu yang cepat
Terarah (DKT) Kerugian FGD
Pengertian FGD  Sulit mengendalikan data yang dikumpulkan
 Salah satu teknik dalam mengumpulkan data karena bersifat dinamis dan interaktif
kualitatif  Teknik mudah dilaksanakan tapi sulit dalam
 sekelompok orang berdiskusi interpretasi data
 diarahkan oleh seorang moderator/fasilitator  Perlu moderator/fasilitator yang trampil
 dalam suasana permisif dan tidak mengancam  Sulit dalam mengumpulkan responden
Kegunaan  Sulit mencari tempat agar responden mudah
 Mengembangkan hipotesis penelitian yang relevan mengeluarkan pendapat
 Menyusun kuesioner yang tepat (konsep dan Persiapan FGD
bahasa lokal)  Undangan (siapa penyelenggara, tujuan, rencana
 Menambah atau mengkonfirmasikan data tentang FGD, dan tanggal, tempat, waktu serta lama FGD,
pengetahuan, kepercayaan, sikap, perilaku yang pentingnya partisipasi peserta dalam FGD)
tidak lengkap atau tidak jelas  Fasilitator/moderator (pengarah kelompok)
 Mengembangkan pesan-pesan yang tepat untuk  Pencatat (mengamati FGD dan mencatat hasil
program pendidikan kesehatan diskusi)
 Mengeksplorasi topik yang sensitif atau Mempersiapkan fasilitator
kontroversial  Menyiapkan pedoman/petunjuk diskusi berupa
Karakteristik FGD pertanyaan terbuka
 Jumlah peserta 6-12 orang  Menekankan peranan fasilitator
 Peserta tidak saling mengenal - Menjelaskan topik diskusi
 Bertujuan mengumpulkan data tentang persepsi, - Mengarahkan kelompok
dan tidak mencari kesepakatan atau keputusan - Mengamati peserta dan tanggap terhadap
tentang tindakan yang harus diambil reaksi mereka
 Data kualitatif dengan unit analisis kelompok - Ciptakan hubungan baik dengan peserta shg
 Topik ditentukan lebih dahulu dan diatur secara dapat menggali komentar/jawaban yang lebih
berurutan dalam
 Responden cukup homogen (mempunyai variabel - Fleksibel dan terbuka terhadap saran-saran,
yang relevan yang sama) perubahan, dll.
 Lama diskusi 1-2 jam - Mengamati komunikasi non verbal partisipan
 Jumlah FGD tergantung kepada kebutuhan, dan tanggap terhadap hal tsb.
sumber, dan informasi baru yang harus dicari - Hati-hati terhadap nada suara dalam
Memilih tempat FGD pertanyaan (sabar dan bersahabat).
 Tempat dimana peserta dapat bebas & tidak Mempersiapkan pencatat
merasa takut utk mengeluarkan pendapatnya  Mencatat tanggal FGD, waktu mulai dan waktu
Mengatur posisi kursi selesai
 Dilakukan di meja konferensi suatu ruangan  Mencatat nama dan karakteristik masyarakat serta
- Hindari pengaturan kursi yang tidak seragam informasi yang dapat mempengaruhi aktivitas
- Kursi diatur agar semua peserta bisa melakukan peserta
kontak mata  Mencatat tempat FGD dan sejauh mana tempat
- Jarak masing-masing kursi sama & tdk ada jarak tersebut mempengaruhi peserta
antara kursi moderator & peserta  Jumlah dan karakteristik peserta (umur, jenis
Syarat tempat FGD kelamin, pendidikan, dsb.)
 Menimbulkan rasa privasi bagi partisipan  Mencatat deskripsi umum mengenai dinamika
 Memadai sehingga semua peserta dapat didengar kelompok (derajat partisipasi peserta, peserta yang
dengan baik dominan, bosan, selalu diam, dsb.)
 Nyaman  Memperingatkan fasilitator jika ada pertanyaan
 Tidak menimbulkan rasa tidak aman yang terlupakan atau mengusulkan pertanyaan
 Mudah dijangkau oleh semua responden baru
 Bila mungkin, tempat dapat diamati peneliti tanpa  Dapat meminta peserta mengulangi pendapat jika
menimbulkan rasa tidak nyaman bagi partisipan fasilitator kurang mendengarkan komentar peserta
Keuntungan FGD tsb.
 Interaksi kelompok, memungkinkan munculnya Teknik dasar dalam FGD
respons yang lebih kaya dan pemikiran baru yang  Klarifikasi
lebih berharga  Reorientasi
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 87

 Ahli/orang lain yang berpengaruh diminta untuk - menghubungkan terus-menerus komentar


memberi komentar setelah diskusi peserta shg mempunyai arti kohesif bagi
 Tidak memperhatikan peserta dominan peserta
 Memperhatikan peserta yang diam - keluwesan dalam mendiskusikan isu-isu yang
 Menggunakan gambar, foto, video, dsb. relevan
Masalah dalam memimpin FGD - Mengatasi masalah khusus dalam kelompok
 Responden dominan, Responden pemalu, (konflik, hilangnya antusias kelompok)
Responden ahli, Responden tidak relevan, - Menggunakan taktik dan pendekatan yang
Responden bingung, Responden terlalu positif, bervariasi
Responden negative, Responden agresif, c) Tahap penutup
Responden pengganggu, Responden penanya  Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai
Pelaksanaan FGD:  Tanyakan jika masih ada komentar (dapat
a) Tahap persiapan dan pembukaan untuk menggali informasi lebih dalam)
b) Tahap isi  Ucapkan terima kasih
c) Tahap penutup  Ungkapkan bahwa komentar mereka sangat
Keterangan: berguna untuk penyusunan program atau
a) Tahap persiapan dan pembukaan materi pendidikan dsb.
 Fasilitator dan pencatat datang tepat pada C. Observasi/ pengamatan
waktunya Tujuan Observasi
 Bercakap-cakap secara informal dengan  Merekam situasi/peristiwa dalam kejadian
peserta sesungguhnya (seperti apa adanya)
 Tempat dipersiapkan sehingga peserta  Merekam apa arti situasi tersebut pada suatu saat
terdorong untuk bicara pada kelompok tertentu
 Posisi duduk dalam lingkaran dengan Observasi
fasilitator  Target aktivitas, peristiwa, setting, perilaku
 Perlengkapan FGD dipersiapkan (tape, kaset, orang/kelompok, percakapan, interaksi
baterai, pedoman FGD, dsb.)  Prosedur catatan lapangan tertulis/tape, video
Pembukaan FGD: records, foto, peta, cheklist observasi
 Jelaskan tujuan FGD, dan perkenalkan nama  Data contentDeskripsi ttg setting, perilaku,
fasilitator dan pencatat serta peran masing- kegiatan, pola interaksi, keyakinan, emosi, dsb
masing  Tidak bisa digunakan sendirian
 Minta peserta memperkenalkan diri, dan Kegunaan observasi
ingat nama-nama mereka dengan cepat  Mengidentifikasi peristiwa/pemandangan di suatu
 Jelaskan bahwa FGD tidak untuk ceramah tapi lokasi (jalan, bar, pos ronda, sumur umum, dst.)
untuk mengumpulkan pendapat peserta  Memetakan lokasi
 Tekankan bahwa semua pendapat penting  Mengamati perilaku langsung/tdk langsung
sehingga semua bebas berbicara dan  Memvalidasi data wawancara
berpendapat  Menjelaskan konteks sosial dari perilaku
 Jelaskan jika fasilitator bertanya, tidak  Mencari faktor-faktor yang baru
berebutan menjawab  Mengembangkan hipotesis
 Mendorong beda pendapat Observasi
 Moderator bersikap netral  Tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat
 Aturan kelompok diberikan digunakan sendirian
 Mulai dengan pertanyaan yang umum yang  Dapat mengembangkan konteks serta dapat
tidak berkaitan dengan topik diskusi mengembangkan pertanyaan & hipotesis baru
b) Tahap Isi Ciri dan tipe observasi
Mulai menyentuh topik-topik khusus, topik konkrit  Tidak terstruktur (pencarian)
menuju isu abstrak, diskusi fakta ke diskusi tentang  Terstruktur: Alur dan waktu, Kategori yg telah
sikap, perasaan, kepercayaan ditentukan, Memetakan lokasi
Tujuan tahap ini untuk mendapatkan pemahaman  Tidak langsung
tentang suatu topik, menggali dinamika sikap yang Tipe lain:
berkaitan dengan perilaku, mengamati bahasa dan  Observasi Partisipasi
emosi peserta terhadap suatu topik  Observasi non partisipasi
Dalam tahap ini moderator hendaknya mempunyai Target
ketrampilan dan menerapkan:  Aktifitas
- teknik “probing” (menyelidiki)  Peristiwa dan urutan peristiwa
- sensitif thd tingkat penerimaan responden  Setting, struktur partisipasi
- mengkilas balik informasi yang diberikan di  Perilaku orang dan kelompok
awal diskusi pada diskusi inti  Percakapan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 88

 interaksi  Ada tulisan versi singkat dan versi lengkap/rinci


Prosedur pengumpulan data  Margin yang lebar untuk kata-kata kunci
 Catatan lapangan tertulis atau terdokumentasi  Peneliti dapat menuliskan hipotesis/asumsi
dengan alat perekam awal dan kesan-kesan, dialog kecil, dsb.
 Wawancara atau percakapan tertulis dan terekam  Jurnal harian yang mencatat frustasi kecil atau
dengan alat kecemasan ketika melakukan observasi (untuk
 Perekaman video deskripsi waktu analisis)
 Foto Contoh observasi:
 Peta Puskesmas S, 10 Nop 1990, pukul 09.00 WIB
 Observational Checklist Seorang perawat dg seragam simbol satu
Langkah-langkah partai politik mengajukan pertanyaan dengan suara
 Entry lantang, “Suntik, ya?!” kepada seorang perempuan
 Fitting in lanjut usia. Secara otomatis dia menunjuk pada
 Rapid learning gorden hijau yg memisahkan ruangan menjadi dua. Si
 Debriefing/feedback pasien mengikuti instruksinya dengan tergesa-gesa,
 Exit menghilang di balik gorden dan membuka stagennya.
 Report discussion Ketika dia berhasil mengatasi kesulitan menaiki
Observasi dan pencatatan tempat tidur besi yg cukup tinggi, pembantu perawat
 Observasi yang powerful: terletak pada “judgment” telah siap menusukkan jarum suntik ke bagian atas
tentang apa yang harus digambarkan dan apa yang pantatnya. Kulit yg disuntik kemudian diusap dg
harus diabaikan segumpal kapas. Si ibu kemudian turun dan berjalan
 Improved power  jika disertai dengan ke ruang di sampingnya untuk membayar. Seorng
ketrampilan menulis yang baik pasien laki-laki telah menunggu gilirannya dengan
 Waktu dan tanggal celana yang sudah sedikit terlepas ….(Sciortino, 1999)

Qualitative Data Analysis


Lecturer Content Author
Prof.dr.Adi Utarini MPH, M.Sc, Analisis data pada penelitian quantitative Suniawan Satrio
PhD
Bismillahirrahmanirrahim.. ada pada area penelitian. Jadi misalnya pas dievaluasi,
kali ini kita akan membahas mengenai analisis data datanya kurang mewakili atau kurang mencakup fakta,
pada penelitian qualitative. Penelitian qualitative maka temuannya itu kurang credible. Cara untuk
adalah metode penelitian yang sifatnya deskriptif. meningkatkan dan menjaga kredibilitas penelitian:
Penelitian ini menganut sebuah fenomena yang unik 1. Triangulasi
dan kompleks, berangkat dari data yang ada, jadi merupakan cara untuk mengumpulkan
sedikit berbeda dengan yang quantitative dimana informasi dengan mencakup dari berbagai macam
penelitian tersebut berlandaskan teori yang varian/sumber. Kredibilitas dapat terkontrol apabila
dikembangkan. Nantinya data dan informasi yang sepanjang hasil dari triangulasi memiliki kesimpulan
adapun harus di eksplorasi sedalam-dalamnya supaya yang sama. Triangulasi bisa dalam hal:
fenomena tersebut kemudian dapat dipahami. - Triangulasi metode
sampling yang sering digunakan adalah purposive
sampling, maksudnya adalah peneliti menentukan
sendiri sampel yang akan diuji/diambil dengan kriteria
yang sudah dipertimbangkan serta ditentukan.
Pengambilan informan/sample biasanya akan berhenti
setelah informasi yang masuk dari masing-masing
informan sudah tidak ada yang berbeda (sama).
TRUSTWORTHINESS
menurut arti, trustworthiness adalah kepercayaan,
Lincoln dan Guba mengatakan bahwa, tujuan dari triangulasi metode dimana nantinya membandingkan
trustworthiness pada penelitian qualitative adalah hasil dari 3 metode pengumpulan data yaitu,
untuk medukung argument dari penemuan yang di interview, FGD dan observasi. Jadi nanti penelitinya
teliti oleh si peneliti. Dan juga ada 4 isu yang harus harus bener2 jeli dalam melihat situasi dan kondisi
diperhatikan yaitu: penelitiannya. Contoh misalnya ingin mengamati
- CREDIBILITY performa dosen tutorial yang sedang menjalankan
merupakan evaluasi dari temuan penelitian si tugasnya sebagai tutor, ya lebih baik dengan metode
peneliti apakah mewakili, mencakup fakta-fakta yang observasi, mungkin bisa dengan CCTV yang ada di
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 89

ruangan tempat si dosen tersebut mengajar. Dan judgement ketika membandingkan temuannya dengan
selanjutnya baru di coba menggunakan metode FGD perspektif tertentu, lebih-lebih jika perbandingannya
dan interview. Jadi diharapakan dari perbedaan hasil menunjukkan hasil yang jauh berbeda.
tiap metode, bisa didapatkan sebuah kesimpulan dan 2. Prolonged Observation
tujuan yang diinginkan sama si peneliti. Oh ya dari memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam
sebuah sumber mengatakan, triangulasi metode ini proses pengumpulan data yang mana dapat
hanya dipakai apabila peneliti masih kurang yakin meingkatkan derajat kepercayaan dari data yang
terhadap data yang sudah didapatkannya. dikumpulkan.
- Triangulasi Antar Peneliti/Investigator 3. Member Checking
Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan disini kita menanyakan kembali kepada sumber
cara menggunakan lebih dari satu orang dalam yang berbeda, untuk memastikan data yang di teliti
pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui tersebut sudah sesuai yang diinginkan peneliti. Jadi
memperkaya khasanah pengetahuan mengenai nanti kita menginterview lagi kerabat dekat,keluarga si
informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi sumber yang pertama, untuk mendapatkan kepastian.
perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali -TRANSFERABILITY
data itu harus yang telah memiliki pengalaman kesesuaian hasil penelitan yang di generalisasikan
penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar ke populasi dan setting lain. Ini hanya dapat dinilai
tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias oleh pembaca, apabila pembaca paham dan
baru dari triangulasi. mendapatkan gambaran maka transferabilitasnya
- Triangulasi Sumber Data terjamin. Strateginya dengan cara thick description,
Triangulasi sumber data adalah menggali berisi uraian tentang penjelasan fenomena-fenomena
kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode yang terjadi pada populasi tersebut mulai dari
dan sumber perolehan data. Kan data collection penelitian awal berakhir dan penelitian kedua
method untuk penelitan qualitative bisa berupa dari dilaksanakan.
data primer maupun sekunder . jadi misalnya, selain -DEPENDABILITY/REPLICABILITY
melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa Dependability disebut juga dengan reliabilitas.
menggunakan observasi terlibat (participant Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain
obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian
catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability
gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan ditempuh dengan cara melakukan audit terhadap
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh
selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) auditor yang independen atau pembimbing.
yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. -CONFIRMABILITY
Dari perbedaan tersebut, diharapakan bisa diperoleh Pengujian conformability dalam penelitian
keleluasaan dalam mencari kesamaan. kualitatif disebut juga objektivitas penelitian.
- Triangulasi Teori Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah
triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif disepakati banyak orang. Menguji conformability
berupa sebuah rumusan informasi atau thesis berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
statement. Informasi tersebut selanjutnya proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan
dibandingkan dengan perspektif teori yang televan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, dapat
untuk menghindari bias individual peneliti atas dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi
temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, standar conformability. Dalam penelitian jangan
triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
pemahaman asalkan peneliti mampu menggali Strateginya adalah dengan menggunakan reflexive
pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil diary, itu merupakan introspeksi pelaksanaan
analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini penelitian mulai dari pemilihan informan, partner
paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert penelitian dan lain-lain.
ISU KUALITATIF KUANTITATIF STRATEGI
TRUTH VALUE Credibility Internal Validity Triangulasi,Prolonged observation, member check
APPLICABILITY Transferability External Validity Thick Description
CONSISTENCY Dependability Reliability Inquiry Audit
NEUTRALITY Confirmability Objectivity Reflexive Diary
DATA QUALITATIVE -Field notes  catatan yang digunakan untuk
data kualitatif bisa berupa: mencatat hasil wawancara
-Transkrip wawancara  rekaman tertulis dari -Rekaman Video, Audio, bisa juga Foto, dll
wawancara, jadia apa yang kita wawancarai, itu di ANALISA DATA QUALITATIVE
rekap semua, termasuk ekspresi (senang, sedih, dll), tahap-tahapnya adalah:
kondisi informan/lingkungan di area wawancara.
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 90

- Persiapan  data2 dari field notes, transkrip homogen, secara eksternal bersifat heterogen. Disini
wawancara, dll kita hanya mengikuti alur data yang ada, bukan
- Familirisasi  memahami, mendalami makna-makna menafsirkan. Jadi hanya deskriptif dan
yang ada dalam penelitian mngetengahkan apa yang sedang terjadi.
1. Coding memberikan label terhadap informasi 3. Interpretasi ke dalam tema  tema menjelaskan
dengan pemaknaan. Prinsipnya mengolah data bagaimana fenomena terjadi dan disini temanya kita
menjadi lebih ringkas/ data reduction dan munculkan berdasarkan interpretasi kita terhadap
mengelompokkan sesuia dengan domain atau sub kode dan kategori yang ada.
temanya. Jadi intinya mengambil intisari atau -develop into networks, concept and models  dari
substansi dari teks/transkrip menjadi sebuah kode. analisis datanya, dapat dibanun sebuah konsep
tahapannya ada: meaning unit  condensed meaning pemikiran dan hubungan berdasarkan fakta yang ada
unit  code dengan teori2 pada literature
- Meaning Unit (kata, kalimat,paragraph)  Bentuk penyajian data bisa berupa quote, tabel,
contohnya; “female smokers were viewed in a diagram, flow chart, denah maupun metafora.
negative, unrespectable way, as prostitutes” Kesimpulan yang biasanya pada penelitian qualitative
jadi disini masih berupa kalimat berupa:
- Condensed meaning unit  contohnya; “Bad - apa yang telah dipelajari?
impression of female smokers” - apa yang telah di kerjakan?
nah disini sudah lebih mempersingkat kalimat untuk - bagaimana rekomendasi untuk kedepannya, dll
menginterpretasikan makna mungkin ini saja, mohon maaf atas kekurangan yang
- Code  contohnya; “Bad impression”. Disini sudah ada di lecture ini, silahkan dilihat lagi di slide, dan juga
mewakili kalimat/ sudah terlabeli dari buku. semoga bisa bermanfaat. Semangat ya buat
2. Kategorisasi  pengkategorian kode-kode, ujian blok!
prinsipnya adalah menyatukan kode-kode yang -1210-
mempunyai kesamaan secara internal bersifat

Health Outcome Research


Lecturer Content Author
dr. Jarir Atthobari Health outcome research Nyopa
 HOR adalah suatu penyelidikan ilmiah untuk seperti mual dan kelelahan. Prinsip dasarnya, QOL
mengevaluasi hasil intervensi medis dan jasa-jasa dinilai oleh pasien sendiri, bukan peneliti sehingga
pelayanan kesehatan. sangat subjektif.
 Outcome research bisa meliputi aspek klinis, HRQoL tidak dinilai dari kualitas lingkungan, tipe
ekonomi dan humanistik tempat tinggal, maupun level pendapatan
 Health outcome bisa berupa : seseorang. Namun, HRQoL berhubungan dengan:
- Mortalitas : survival time, death event 1. Apa yang dapat dilakukan oleh seseorang
- Morbiditas : kapan terjadinya kejadian klinik, (functioning) : self-care, perannya, sosial
rekurensi (misal stroke, MI, ca) 2. Apa yang dirasakan oleh seseorang (well-
- Health status : fisik, mental dan emosional being): well being secara emosional, nyeri,
- Kualitas hidup : status kesehatan sebagaimana energi
dipersepsikan oleh seseorang Menurut Schron dan Scumaker, HRQoL adalah
- Kepuasan pasien : jarak antara kualitas hidup multidimensional, yang meliputi : fisik, mental,
dan ekspektasi individual, kepuasan pasien sosial, dan persepsi seseorang.
dalam pengobatan, Menurut Levine dan Croog, QOL ada 2 komponen:
- Health economic outcomes : cost utility, cost 1. Functioning :
effectiveness - Secara sosial (komponen utama) : dapat
 HEALTH RELATED QUALITY OF LIFE (HRQoL) : bergaul dengan keluarga dan teman
merupakan outcome humanistik atau outcome - Fisik : dapat melakukan berbagai aktivitas
yang dilaporkan oleh pasien sendiri mengenai fisik
fungsi aktivitas sehari-hari yang pasien lakukan dan - Emosional : stabilitas emosi dan kontrol
well-being (kesejahteraan) pasien. diri sendiri
Menurut WHO, kesehatan bukan hanya berarti - Intelektual : kemampuan untuk
bebas dari kelemahan dan penyakit, tapi juga memutuskan sesuatu (decision making)
keadaan fisik, mental dan sosial yang baik. Domain 2. Persepsi
quality of life (QOL) ada banyak, antara lain : fisik, - Kepuasan terhadap hidup : perasaan well-
kognitif, emosional, fungsi sosial, nyeri, fungsi being
seksual, persepsi kesehatan dan gejala2 yang
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 91

- Status kesehatan : dibandingkan dengan Kapan kita mau menilai? Sebelum terapi, setelah
orang lain terapi atau bagaimana. Juga harus dikembangkan
PS: menurut kamus oxford, well being artinya rencana analisis, karena setiap item nilai sendiri
keadaan seseorang yang merasa nyaman, bahagia,  Pengumpulan Data
atau sehat - Self administer : pasien sendiri yang mengisi
 RELEVANSI QOL kuesioner, tapi kekurangan metode ini adalah
- Paling banyak untuk penyakit2 kronis, di mana sulit diterapkan pada pasien yang susah
pasien menderita penyakit tersebut dalam waktu membaca dan kemampuan motoriknya untuk
lama, atau menyebabkan berbagai disabilitas menulis juga berkurang.
- Penyakit yang memiliki harapan hidup paling Wawancara : yang harus diperhatikan adalah
rendah, sehingga kita harus mengusahakan cara masalah pendengaran pasien,
agar dalam sisa hidupnya, kualitas hidup pasien age/gender/etnisitas, sensitivitas dan training
tetap baik (dibandingkan kita perpanjang pewawancara.
harapan hidupnya tapi QoL nya rendah) Dan kendala bahasa adalah kendala pada kedua
- Penyakit yang menyebabkan disfungsi dan teknik tersebut
penurunan kesejahteraan - Content
 Pengobatan yang ada sekarang harus  Validitas instrumen, sensitivitas, spesifisitas
mempertahankan fungsi tubuh dan  Sensitivitas pertanyaan
kesejahteraan pasien. Bukan justru  Kerangka referensi (kemampuan kognitif,
menurunkan. privasi, dan latar belakang budaya)
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI QoL - Source : pasien, keluarga, dan penyedia layanan
- Intervensi/tx : apakah pasien dengan intervensi kesehatan
tertentu akan memiliki QoL yang lebih baik.  Tipe pengukuran HRQOL
Contoh penelitian oleh dr. Jarir adalah studi - Instrumen generik : profil kesehatan,
terhadap penderita kanker yang diberi obat preference-based measure
antiemetik untuk mengurangi dampak Dapat diterapkan pada semua penyakit atau
kemoterapi. kondisi, pada berbagai intervensi, dan pada
- Proses penyakit : ketika penyakit sedang dalam berbagai varietas populasi. Kuesioner yang
proses, maka kualitas hidup pasien akan naik digunakan biasanya SF-36 (social function
turun dengan 36 items) disebut juga SF-12 karena
- Labelling : misal pada penderita yang diberi label terdiri dari 12 domain. Yang intinya terdiri dari
HIV, maka akan menurunkan QoL nya, secara fungsi fisik, limitasi peran karena masalah fisik,
emosional, sosial nyeri fisik, persepsi kesehatan umum,
- Concomitant care : pengobatan yang bersamaan, pembatasan peran, energy/kelelahan, fungsi
misal fisioterapi, obat2an untuk nutrisi sosial.
- Non-related life events : misal kematian Contoh item generik
keluarganya -Secara umum, bagaimana menurut anda
 QoL dan HUBUNGANNYA DENGAN kesehatan anda? (1) Baik (2) Sangat baik (3)
FARMAKOTERAPI Ragu-ragu
Bisa terdapat beberapa kemungkinan : (yang Manfaat pengukuran secara generik :
nantinya bisa menambah data untuk membuat  Mendapatkan perbandingan pada
aturan penggunaan obat) berbagai individu, antara lain pada
- QoL meningkat berbagai kelompok penyakit, pada
- QoL dipertahankan secara aktif individu yang sakit dan yang sehat, pada
- QoL menurun : misal pada pasien ca yang individu yang muda dan yang tua
dikemoterapi, maka dia QoL nya akan turun  Dapat mendeteksi berbagai efek samping
karena efek samping kemo yang tidak diharapkan
- QoL tidak dipengaruhi Biasanya pengukuran generik digunakan secara
 Menilai QOL  Cross sectional : sewaktu : profil berbagai
Ini yang paling sulit, karena item apa saja yang penyakit, perbandingan sampel yang
akan diukur? Dan harus dilakukan seobjektif berbeda
mungkin, padahal pengambilan data sangat  Longitudinal : sebelum dan sesudah
subjektif karena berdasarkan persepsi pasien. treatment : profil berbagai penyakit,
Cara memilih instrumen untuk mengukur QoL: memeriksa hal-hal yang terjadi
- Harus reliabel, valid, responsive dan sebelumnya
feasible (jangan terlalu panjang - Instrumen spesifik, yang spesifik pada penyakit
kuesionernya) tertentu. contoh :
- Global measure, disease-specific measure,  Arthritis Impact Measurement Scales
symptomps checklists (AIMS)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 92

 Diabetes Quality of Life


 COST EFFECTIVENESS
Yaitu efektivitas terapi harus sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

Tipe analisis ekonomi

Tutorial: Why Diabetic’ Patients Perceived Smoking Was Not A Risk Factor For Its
Complication
Sumber: http://www.fhi.org (family health international: qualitative research); http://ebn.bmj.com (Data Analysis in
Qualitative Research); http://www.umdnj.edu (Research and Paradigms); http://isites.harvard.edu (paradigms)

Bismillahirrahnirrahiim~
Qualitative Research
Penelitian kualitatif banyak dilakukan di bidang
sosialis. Penelitian ini tidak diperoleh dengan statistik,
melainkan melalui pendekatan naturalistik. Penelitian
kualitatif dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
suatu pemahaman yang mendalam mengenai suatu
masalah. Penelitian lebih ke teori, hal ini berbeda Pada penelitian kualitatif, merupakan jenis scientific
dengan penelitian kuantitatif yang lebih memakai ressearch. Secara umum, penelitian kualitatif terdiri
angka. Di bawah ini merupakan tabel perbandingan dari beberapa bagian, yaitu:
penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 93

Jenis penelitian kualitatif ada empat, seperti yang diskusi, kesalahan penyampaian akan
telah dijelaskan para lecturer, yaitu menyebabkan bias pada hasil penelitian.
- Ethnography  Biased questions, bias pertanyaan terjadi
- Case study dikarenakan kesalahan peneliti dalam
- Phenomenology memberikan pertanyaan kepada responden,
- Biography sehingga responden akan menjawab lain dari
Perolehan data dapat diperoleh dengan tiga cara, hal yng diminta.
yaitu:  Biased answers, merupakan bias yang terjadi
- In-depth interview dikarenakan kesalahan responden dalam
- Focus groupdiscussion memahami pertanyaan yang diberikan,
- Observation sehingga terjadi kesalahan dalam menjawab
Ketiganya tidak menutup kemungkinan menimbulkan pertanyaan.
bias pada hasilnya. Ada beberapa jenis bias pada  Biased samples, yaitu kesalahan pada sample
penelitian kualitatif, yaitu: atau responden yang diwawacarai untuk
 Moderator bias, yaitu bias dikarenakan mendapatkan data penelitian. Hal ini
kesalahan pengumpulan data dari moderator mungkin dapat dikarenakan salah saat
selama FGD misalnya. Moderator bertugas pemilihan sample, dll.
untuk merangkum dengan ringkas hasil
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 94

 Biased reporting, bias ini terjadi saat


pelaporan penelitian. Dikarenakan kesalahan
melaporkan hasil atau mencatat hasil
penelitian sehingga menyebabkan bias saat
penelitian dilaporkan
Analisis data kualitatif:
Analisis data kualitatif dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu analisis parsial dan analisis lanjutan. Keterangan:
1. Dalam kota= tinggi
Data Analysis 2. Dalam propinsi= sedang
3. Dalam negeri= rendah
4. Luar negeri= hampir tidak ada
Flowchart, yaitu memuat tentang rangkaian
Partial kegiatan yang dilakukan dari awal sampai
•Interpretasi akhir penelitian, menentukan jenis penelitian.
•Triangulasi Komposisi, yaitu menentukan bagian-bagian
•Pola dari hasil data penelitian, menentukan jumlah
atau besar bagian-bagian tersebut. Komposisi
•Kejadian Kunci
dapat dibuat dalam bentuk bagian-bagian dan
•Mapping persentase. Misal: 75% pasien lebih memilih
•Flowchart langsung ke dokter spesialis di suatu rumah
•Komposisi sakit.
•Analisis isi Analisis isi, menentukan pemilihan,
•Kristalisasi penggabungan, perbandingan data kemudian
menentukan data yang tepat untuk menjadi
data yang relevan.
Lanjutan Kristalisasi, yaitu proses seleksi dari hal
umum menjadi hal yang spesifik sehingga
•Drawing
data dapat ditetapkan untuk proses analisis
•Conclusion lanjutan.
2. Analisis Lanjutan
Drawing, yaitu penggambaran data yang
1. Analisis Parsial didapat secara ringkas
Interpretasi: melakukan penyimpulan Conclusion, yaitu kesimpulan yang menjadi
tentang hasil data penelitian yang telah jwaban atas pertanyaan penelitian.
diperoleh. Interpretasi data harus ada Pada analisis lanjutan ini, terdapat 9 proses yang
relevansi antara kasus dengan tujuan terkait di dalamnya, yaitu:
penelitian. a. Noting Patterns themes, yaitu
Triangulasi, yaitu cara analisis dengan mengelompokkan data pada tema
mencocokkan antara hasil wawancara atau tertentu.
observasi dengan dengan bukti dokumen, b. Seeing Plausibility, Cirinya: merupakan
pendapat orang lain, atau teori (kajian rangkaian hal penting dan sebagai kata
pustaka. Triangulasi terbagi dua, yaitu kunci.
triangulasi metode dan sumber (udah c. Clustering, Cirinya ada pengelompokan
dijelasin di lecture kan yaa..) dalam klaster tertentu dan dapat
Pola, membuat susunan keterkaitan antara disimpulkan.
hasil data yang diperoleh dengan judul, d. Counting, Cirinya menggambarkan
pertanyaan, dan tujuan penelitian tingkatan dan menggambarkan kualitas.
Kejadian kunci, mencari pokok kegiatan yang e. Making Contrast/Comparison, Cirinya
menjadi hal utama dalam penelitian ada segi yang dibandingkan dan ada 2
kemudian mencari hal yang menjadi kelompok atau lebih.
pendukungnya. Misal: hal pokoknya adalah f. Subsuming Particular sinto
proses pelayanan pendaftaran di loket rumah General,Cirinya ada fakta penting dan
sakit, hal yang mendukung: keteraturan antri, dapat dilihat bukti untuk generalisasi.
sikap petugas; dll. g. Noting Relations Between Variables,
Mapping, dilakukan dengan cara membuat Cirinya: terdapat dua variabel dan ada
gambaran atau skema proses penyusunan hubungan di antara keduanya.
data dengan mengelompokkan data tersebut.
Misalnya, peta kepuasan pasien rawat jalan:
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 95

h. Finding Intervening variables, Cirinya: - membaca pustaka yang terkait dengan


ada dua variabel dan dicari pengaruh di masalah dan konteks penelitian.
antaranya. Typology: sistem pengklasifikasian yang diambil
i. Building a Logical Chainof Evidence, berdasarkan pola data penelitian, tema, dll
Cirinya: ada bukti-bukti tertentu dan Constant comparison/Grounded Theory:
dicari pengaruh di antara bukti-bukti melakukan pengkodean dan kategorisasi pada
tersebut. data yang diperoleh dengan membandingkannya
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu, sehingga didapatkan kategori
kualitatif adalah: dari data hasil penelitian
Analisis Domain (Domain analysis): Analisis Analytic induction: melihat ulang kegiatan
domain pada adalah upaya peneliti untuk penelitian kemudian menentukn hipotesis dari
memperoleh gambaran umum tentang data apa yang terjadi, kemudian melihat kegiatan
untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah penelitian yang mirip (mungkin maksudnya
dengan membaca naskah data secara umum dan penelitian sebelumnya) dan melihat apakah
menyeluruh untuk memperoleh domain atau apa hipotesis yang telah kita buat cocok atau tidak
saja yang ada di dalam data tersebut. Hasil Logical analysis/Matrix analysis: membuat
analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat outline dari data. Dapat menggunakan flow
umum dan konsep data. Dari hasil pembacaan itu chart, diagram, dll
diperoleh hal-hal penting dari data yang Event analysis/Microanalysis: melihat kembali
diperoleh kegiatan yang telah dilakukan, menentukan awal
Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis): Pada dan akhir kegiatan dengan melihat kembali bukti
tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya dokumentasi penelitian, misalnya video,
memahami domain-domain tertentu sesuai fokus rekaman, dll
masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing Phenomenology
domain mulai dipahami secara mendalam, dan Narrative analysis
membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari
sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian Alhamdulillah..
yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang Semoga bermanfaat teman-teman
tersisa. Pada tahap analisis ini peneliti bisa Ada kritik/saran sampein aja lewatmbak tika 
mendalami domain dan sub-domain yang penting Nb: Penulis mewakili tim HSC turut berduka cita
lewat konsultasi dengan pembina atau mencari atas wafatnya ayahanda dari teman kita,
dari teori yang telah ada untuk memperoleh Danang Setia Budi.
pemahaman lebih dalam. Quotes:
Analisis Komponensial (Componential Analysis): “Beberapa orang minum dari mata air
Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan pengetahuan,
antar unsur dalam data yang diperoleh. Unsur- yang lain hanya berkumur”
unsur yang tersebut dipilah-pilah dan selanjutnya (Robert Anthony)
dibuat kategorisasi yang relevan. “Pembelajaran tidak dicapai secara kebetulan,
Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural itu harus dicari dengan semangat dan
Themes): Analisis Tema Kultural merupakan ketekunan”
analisis dengan memahami gejala-gejala yang (Abigail Adams)
khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini “Adalah seribu kali lebih baik untuk memiliki akal
mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, sehat tanpa pendidikan daripada memiliki
fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya pendidikan tanpa akal sehat”
yang ada dalam setiap domain yang telah (Robert G. Ingersoll)
ditentukan sebelumnya. Selain itu, analisis ini “Saya tahu, banyak orang berpikir saya bodoh,
berusaha menemukan hubungan-hubungan yang Yah, setidaknya saya bukanlah orang
terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga berpendidikan yang bodoh”
akan membentuk satu kesatuan yang holistik, (Leon Spinks)
yang akhirnya menampakkan tema yang “Kita terlahir sebagai orang bodoh, kemudian
dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tergerak untuk mencari tahu hal baru, kemudian
tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: mengetahui dan memahami hal baru, lalu
- membaca secara cermat keseluruhan catatan menjadi pribadi baru yang berpengetahuan baru.
penting Karena dunia tercipta untuk orang bodoh yang
- memberikan kode pada topik-topik penting selalu ingin mencari tahu”
- menyusun tipologi (penulis)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 96

Kumpulan Catatan Lecture Statistika Blok 3.1

Descriptive Statistics Nah, here comes the formula. Dipahami ya rumus-


Yooohooo! rumusnya, hopefully I write something important
Sebelum dibahas lebih jauh, ada baiknya kalo kita tau down here.. 
dulu apa itu statistika (statistics). Statistika adalah  NILAI TENGAH
suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai  Definisi = nilai yang dapat mewakili
alat bantu dalam menganalisis data hasil penelitian sekelompok nilai hasil pengamatan (i.e.
dan lalu mengambil keputusan. Terdapat 2 jenis rata-rata), mempunyai kecenderungan
metode statistika, yaitu : untuk berada di tengah-tengah suatu
a. Statistika deskriptif (Descriptive statistics) = distribusi  central tendency
metode statistika yang bertujuan untuk  Arithmetic mean (atau biasa disebut mean
memperoleh gambaran tentang suatu keadaan aja)
berdasarkan hasil pengamatan yang nyata ;
̅
requirements : pengumpulan data, pengolahan
data, penyajian data, analisis sederhana (e.g. where :
kalkulasi median, modus, variance, mean, ̅ mean
ratio/proporsi, percentage) jumlah semua hasil pengamatan
b. Statistika inferensial (Inferential Statistics) = banyaknya pengamatan
metode statistika yang bertujuan untuk menarik  Geometric mean
kesimpulan ciri-ciri populasi yang dinyatakan ̅ √
dengan parameter populasi melalui penghitungan
 Median
statistic sample (gampangane : dari analisis
Median adalah data yang berada di tengah-
sample, ditarik kesimpulan untuk diberlakukan
tengah suatu deretan hasil pengamatan 
pada populasi) ; requirements : ekstrapolasi (e.g.
ada 50% nilai yg terletak dibawah median
teori estimasi & distribusi probabilitas) dan
dan sisanya diatas median. Paham kan
contrasting/pembandingan
maksudnya? Ngitungnya begini :
Salah satu bagian penting dari ilmu statistika adalah
data. Data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sifat
Where
 Kualitatif = diperoleh dari hasil penghitungan,
Me = median
menyatakan sifat yg dikelompokkan dalam
n = banyaknya pengamatan
beberapa kategori (categorical data) dan
Median dapat sama dengan mean jika data
jumlahnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi
yg dimiliki adalah data simetris ; jika data
 binary data
mengalami skew (pergeseran), maka mean
 Kuantitatif = diperoleh dari hasil penghitungan ≠ median  mean lebih tertarik ke
numeric (jumlah) terhadap variable-variable ekor/ujung data daripada median
dari suatu pengukuran; dibedakan lagi menjadi: Lokasi median dapat ditentukan dengan
 Data diskret = hasil selalu positif, bisa metode berikut :
dibedakan dgn jelas & tidak bisa disisipkan
nilai lain antara 2 data
 Data kontinu = hasil dapat berupa bilangan
 Modus (mode)
bulat atau decimal, antara 2 interval angka
Modus adalah nilai yg paling banyak/sering
dapat disisipkan nilai lain hingga interval tsb
muncul dari data, baik data kualitatif
berhimpitan satu sama lain 
maupun kuantitatif. Modus dapat
b. Jenis pengumpulan
dinyatakan sebagai puncak suatu kurva
 Primer = pengumpulan data dilakukan secara (jumlah puncak menandakan jumlah nilai
langsung oleh peneliti (e.g. dengan wawancara, modus yg muncul, bisa unimodal/1 puncak,
etc) bimodal/2 puncak, maupun multimodal)
 Sekunder = pengumpulan data dilakukan oleh  DISPERSI/PENYIMPANGAN/VARIASI
orang lain / di tempat lain, bukan oleh peneliti  Fungsi kalkulasi dispersi:
sendiri (e.g. menggunakan medical record, etc)  Menginformasikan penyimpangan yang
Bagian lain yang penting dalam statistika adalah skala terjadi pada suatu distribusi secara lebih
(scale), populasi, dan sample. Mungkin yang ini udah detail
kebahas di tutorial ya, jadi saya nggak perlu menulis  Menilai ketepatan nilai tengah dalam
ulang disini. NB : kalo belum, boleh lho mention saya mewakili suatu distribusi (semakin besar
@katherinology dispersi  nilai tengah kurang mewakili
distribusi)
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 97

 Ukuran dispersi: data (mcm makanan aja :9), contohnya pake table dan
 Dispersi absolute: grafik. Di lecture dijelaskan beberapa jenis grafik yang
 Rentang / Range dapat digunakan untuk menyajikan data, antara lain :
 Selisih antara nilai terbesar & d. Categorical/qualitative data = pie chart, bar
terkecil dari data yang telah graphs
disusun secara berurutan e. Quantitative data = histogram, stem plots
 Sangat dipengaruhi oleh nilai f. Others : dot plot, frequency polygon, time
extreme plot, box plot
 Quartile
 How to define quartiles: data yg
ada disusun dulu scr berurutan,
terus jumlah datanya dibagi 4.
Jadi deh 
 Tidak dipengaruhi oleh nilai
extreme
 ⁄ ;

 Interquartile Range = selisih antara
Q3 dan Q1
 Deviasi Kuartil

Probability & Statistical Distribution


Bosen nggak sama materi statistics? Bosen ya? sama
 Percentile
 Ini baru yang kedua lho, semangat semangat!
 Mean Deviation (Deviasi Rata-rata /
Oke, mari kita mulai belajarnya..
MD)
Pembahasan pertama: probabilitas. Apa sih
 Definisi = jumlah selisih antara
probabilitas itu? Nama lainnya peluang ya.
hasil setiap pengamatan dengan
Probabilitas/peluang adalah suatu harga angka yang
rata-rata/mean, dibagi dengan
menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu
banyaknya pengamatan
peristiwa akan terjadi. Begini nih gambarannya :
 Untuk populasi :
| |

 Untuk sampel:
| ̅|

 Standard Deviation & Variance Berikut ini beberapa istilah yang sering muncul dalam
 Variance: pembahasan mengenai probabilitas :
d. Experiment / Trial = suatu prosedur yang
dijalankan dalam waktu yg sama dengan
 Standard Deviation (SD): pengamatan hasilnya ; hasil/outcome dapat
langsung diamati
√ e. Universe / Sample Space / Ruang Sampel =
himpunan semua hasil yang mungkin dari
Where suatu eksperimen
σ = deviasi standar (SD) f. Event / Peristiwa = hasil yang muncul dari
μ = mean populasi suatu eksperimen (merupakan himpunan
X = hasil total pengamatan bagian dari ruang sampel)
N = banyaknya pengamatan
Jadi… Kesimpulannya adalah: SD
adalah akar dari variance -_-“
 Dispersi relatif:
 Coefficient of Variation (CV)
( )
̅
Nah, setelah datanya dianalisis, data dari penelitian
harus dipresentasikan. Ada banyak cara menyajikan
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 98

Nah, ini inget-inget stat jaman SMA ya  jangan


keburu dilempar dulu HSC-nya ke pelukan pacar anda

Sebenar-benarnya (*pfftt*), dalam teori statistika,


terdapat banyak jenis hubungan antar kejadian/event, f. Distribusi Poisson
tapi yang dibahas di lecture cuma hubungan kejadian  Event sangat jarang terjadi (hampir
yg mutually exclusive dan random event aja. Kalo mendekati nol) dalam periode yang sangat
masih kepo, monggo dibaca buku statistiknya (*yg pendek
nulis males baca*)  Probabilitas terjadinya event selalu
c. Mutually exclusive event constant
Syarat : peluang terjadinya suatu event hanya  Event yang dihasilkan bersifat
satu dari semua event yang dapat dihasilkan ; independent
kalo menurutku semacam do-or-die gitu. 
Where
P(x) = peluang terjadinya kejadian x
λ = rata-rata terjadinya event per periode
tertentu ; dalam pendekatan distribusi
binomial ke distribusi Poisson, λ dapat
d. Random event digantikan dengan (np)  perkalian
banyaknya peristiwa dengan probabilitas
yg diinginkan
e = 2.71828
x! = factorial dari kejadian ke-x
Probabilitas dalam statistika dapat dijadikan bahan
acuan untuk melakukan inferensi, tapi… kita harus tau
distribusi probabilitasnya dulu. Distribusi probabilitas
merupakan suatu theoretical model yang akan
dipatuhi oleh interpreter hasil statistik sebelum
melakukan inferensi. Ngapain sih pake diterjemahkan
dulu? Nambahin kerjaan aja. Whoops, distribusi
peluang ini berguna untuk meramalkan variasi yg
mungkin timbul pada suatu keadaan yg tidak pasti.
Ada beberapa jenis distribusi probabilitas, antara lain:
e. Distribusi binomial
 Tiap peristiwa hanya mempunyai 2 hasil
 Probabilitas dari setiap peristiwa harus
selalu tetap
 Event yang dihasilkan bersifat
independent
g. Distribusi normal (Gaussian)
 Menggunakan variable random kontinu,
dapat mengatasi internal variability
(pengukuran berulang-ulang akan
menghasilkan nilai yg berbeda-beda) dari
suatu data
 Fungsi distribusi normal : pedoman dalam
menarik kesimpulan berdasarkan hasil
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 99

sample, yang kemudian dapat digunakan


untuk menafsirkan parameter populasi
 Ciri distribusi normal:
 Disusun oleh variable random kontinu
 Kurva unimodal dan simetris  hanya
memiliki 1 puncak, dan penyimpangan
ke kiri/kanan yang makin jauh dari nilai
rata-rata makin sedikit terjadi
 Mean, median, dan mode terletak
pada 1 titik
 Event yang dihasilkan bersifat
independent
 Grafik bersifat asymptotic (tidak
pernah menyentuh absis)
 Mempunyai titik belok pada x =μ ± σ
 Rule for normal distribution:
 ± 1 SD = 68% of observation
Statistical Inference & Hypothesis Testing
Lecture yang ini membahas tentang… banyak. Udah
 ± 2 SD = 95% of observation
lah, terima aja nasib kita belajar beginian. 
 ± 3 SD = 99.7% of observation
Bahasan kali ini udah mulai merembet-rembet ke
 Z-score / standard score  mengetahui
ranah perbandingan / comparison ya. Kalo kita punya
seberapa jauh jarak nilai yg diobservasi
2 hal untuk dibandingkan, pasti pertama-tama kita
dengan nilai mean
berpikir buat mencari apa yang sama dan berbeda dari
2 hal tersebut. Lecture ini ngajakin kita menilai
Where perbedaan yang dimiliki oleh 2 populasi dan analisis
Z = standard score  Z = 1 means sederhana (ini bohong) buat menginterpretasikan
observasi dilakukan pada 1 SD diatas nilai keadaan populasi kita 
mean, sedangkan Z = -1 means observasi Let the game begin, then.
dilakukan pada 1 SD dibawah nilai mean Kalau kita punya 2 situasi/keadaan (dalam hal ini
X = nilai variable random populasi penelitian) yang berbeda buat dipelajari,
μ = rata-rata populasi maka kita harus memikirkan desain-desain berikut
σ = standar deviation untuk mengujinya :
a. Paired design = before-after data ; twin data ;
matched case-control  dapat digunakan untuk
menentukan mean differences (beda rerata) dua
populasi yang saling berhubungan
b. Two independent sample design  menganalisis
dua populasi yang tidak saling berhubungan, dan
biasanya sample size-nya besar
Nah, setelah kita merencanakan pengujian populasi
tersebut, kita harus punya asumsi-asumsi tertentu
berkaitan dengan parameter pada populasi tersebut.
Asumsi ini dikenal dengan nama hipotesis. Hipotesis
adalah kesimpulan sementara atau dugaan logis
tentang keadaan populasi. Secara statistic, hipotesis
menunjukkan keadaan suatu variable yang diamati
dari populasi. Tapi, nggak semua member dari
h. Distribusi eksponensial
populasi itu harus diamati untuk merumuskan
hipotesis. Kita hanya perlu memilih sebagian member
populasi (yang representative, tentunya), yang
kemudian akan kita sebut sampel. Jadi, kesimpulannya
adalah sampel merupakan bagian dari populasi.
Paham ya?  Setelah kita mengamati sampel dan
memperoleh data dari sampel, kita harus
menganalisisnya dengan metode-metode statistika,
lalu dibuat semacam matching buat menggambarkan
keadaan populasi. Matching antara keadaan sampel
dan populasi inilah yang disebut inferensi (statistical
inference).
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 100

Hipotesis yang kita punya memiliki nilai-nilai yang


mungkin sama atau berbeda dengan hasil statistic
sampel. Nah, untuk mengetahui apakah nilai hipotesis
kita sama/beda dengan nilai statistic sampel, kita
harus menguji hipotesis tersebut. Gimana sih cara kita
menguji hipotesis?  Begini nih mbak bro sekalian :
1. Merumuskan hipotesis dengan baik agar dapat
dihitung statistic sampelnya
2. Menentukan significance level/derajat kemaknaan
(alfa / type I error – menyatakan bahwa H0 salah
ketika H0 sejatinya benar)  biasanya pake angka
0.05
3. Menentukan beta / type II error – tidak
menyatakan bahwa Ha benar ketika Ha memang There’s another thing called p-value (probability
benar, biasanya dilakukan saat menghitung sample value). Kalo kita udah punya suatu nilai tertentu yang
size bisa dibandingkan dengan hipotesis kita, ada baiknya
4. Menentukan distribusi yang digunakan dalam kalo kita juga tau kemungkinan mendapatkan nilai
perhitungan tersebut secara kebetulan / by chance jika asumsi H0
5. Menentukan criteria untuk menolak/menerima benar. Inilah yang disebut dengan p-value (susah ya
hipotesis nol pada significance level yang sudah penjelasannya?  emang agak ribet sih kalo mau
ditentukan didalami -_-“). Jika p-value yang kita dapatkan kecil,
Buat melakukan uji hipotesis, at least kita harus punya maka semakin kecil pula kemungkinan nilai tersebut
hipotesis nol (null hypothesis) dan hipotesis muncul karena kebetulan. Ini caranya menghitung p-
alternative (alternative hypothesis), kan? Iya. Trus, apa value :
sih bedanya? Hipotesis nol (H0) adalah pernyataan
yang mengandung parameter/variabel yang diuji, dan
selalu menyatakan bahwa, secara statistic, tidak ada
perbedaan antara kedua variabel yang sedang kita uji. P-value dapat digunakan untuk menentukan cutoff
Hipotesis alternative (Ha) adalah lawan dari hipotesis dari suatu variable. Jika nilai p-value lebih kecil dari
nol, dia akan diterima jika hipotesis nol ditolak. nilai cutoff, maka H0 akan ditolak, dan hipotesis lain
Hipotesis nol adalah gambaran dari current state of yang memiliki p-value seperti ini akan disebut
knowledge, sedangkan hipotesis alternative statistically significant (bermakna secara statistic – tapi
menggambarkan variable yang akan kita buktikan. ga selalu bermakna secara scientific/klinis ). Nilai
Apabila kita menolak hipotesis alterantif, maka cutoff standar adalah 0.05 (di slide, nilai ini disebut
hipotesis nol selalu diterima. Sebaliknya, apabila kita arbitrary value), tapi ada pula kemungkinan cutoff ini
menolak hipotesis nol, maka hipotesis alternatiflah mengandung nilai-nilai selain 0.05.
yang akan diterma. Hipotesis alternative yang kita Untuk desain independent sample, benernya sih
buat memiliki 3 kemungkinan, yaitu : prinsip dan rumusan hitungannya sama ya. Two
a. Ha tidak sama dengan H0  terdapat nilai yang independent sample test biasanya digunakan untuk
lebih besar DAN lebih kecil dari suatu batas kritis menganalisis sampel yang besar, sehingga distribusi
b. Ha > H0  daerah penolakan hipotesis nol berada sample-nya bisa diperkirakan normal. Properties yang
di sebelah kanan kurva harus dianalisis antara lain :
c. Ha < H0  daerah penolakan hipotesis nol berada a. 95% Confidence Interval
di sebelah kiri kurva
b. Best estimate for mean difference
Tadi aku udah sebutin kata significance level atau
derajat kemaknaan. Makanan apa itu, harganya
c. Test statistic (t)
berapa? Jadi, significance level adalah besar
kemungkinan H0 ditolak saat H0 itu benar, alias sama
aja dengan nilai alfa / type I error. Selain significance
level, ada satu element lain yang dapat disimpulkan Jika data yang kita peroleh tidak berdistribusi normal,
dari pengujian hipotesis, yaitu power of the test. nggak bisa lah kita pake metode analisis statistic
Power of the test adalah besar kemungkinan H0 parametric seperti yang dibahas diatas. Harus ada
ditolak ketika H0 itu salah, dengan kata lain, power of metode lain yang sepadan buat menganalisis data
the test adalah kemungkinan untuk tidak melakukan seperti ini, namanya metode non-parametric, karena
type II error. metode ini tidak mempedulikan normalitas distribusi
data. Metode non-parametric yang dapat digunakan
untuk menganalisis desain independent two-sample
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 101

test disebut Mann-Whitney test a.k.a Wilcoxon Rank O = observed value


Sum Test. E = expected value

Categorical Data Analysis


Bahasan ini menekankan pada analisis proporsi secara Dimana E =
comparative dari 2 populasi. Ada beberapa metode Chi-square test dapat digunakan untuk menganalisis
yang bisa dilakukan, antara lain normal method (z- proporsi dengan banyak variable (i.e. analogous to
test), chi-square test, dan Fisher’s exact test. ANOVA –analysis of variate), dan dari hasil chi-square
Pengujian proporsi juga memerlukan hipotesis, test dapat disimpulkan besarnya kemungkinan
makanya kita harus punya hipotesis dulu. Cara terjadinya discrepancy antara nilai observed dan
penentuan hipotesis untuk analisis proporsi sama expected.
dengan yang dipake buat pengujian hipotesis, yaitu Jika tujuan kita adalah menganalisis
harus menghasilkan H0, Ha, dan p-value. Nah, items kesamaan/equality dari 2 populasi, maka metode yang
yang dianalisis sebenernya mirip-mirip sih, macam baik digunakan adalah Fisher’s exact test. Metode ini
confidence interval dan statistic uji (test statistic). juga tidak memerlukan minimum sample size
Begini nih caranya ngukur 95% Confidence Interval requirements dan tidak dibutuhkan asumsi populasi
untuk perbedaan proporsi pada data kategorikal : berdistribusi normal.
TAMBAHAN : Klasifikasi prosedur parametric dan non-
parametric
Our best estimate : Tipe variabel Prosedur uji hipotesis
Variabel 1 Variabel 2 Parametrik Non-Parametrik
P1 = proporsi populasi case
binary binary Chi-square Fisher
P2 = proporsi populasi control
Sedangkan untuk mengukur test statistics-nya, kita continuous binary Independent Wilcoxon Rank
bisa menggunakan approximation method (jadi apa t-test Sum Test
coba kalo ditranslate? Nggak paham saya ) yang continuous continuous r Spearman Rank
tampakannya seperti ini : categorical continuous ANOVA Kruskal-Wallis
categorical binary Chi-square N/A
binary binary McNemar N/A
Dari rumus-rumus yang kita punya ini, dapat (paired) (paired)
dirumuskan nilai Z-nya, yaitu : continuous binary Paired t-test Wilcoxon
(paired) (paired) Signed Rank
Test
Perbandingan proporsi juga bisa dilakukan dengan
membuat contingency table (table 2x2) lalu dianalisis
Regresi Dan Korelasi
dengan Pearson’s Chi-square method. Berikut ini Kalo kita punya 2 variabel kontinu yang harus dicari
contoh contingency table: asosiasinya, kita bisa pakai prinsip korelasi & regresi
ini. Prinsip korelasi dan regresi adalah menemukan
persamaan linear dari outcome (y – suatu dependent
variable) yang tergantung pada predictor (x – suatu
independent variable, nama lainnya : predictor,
regressor, atau covariate). Dengan prinsip korelasi dan
regresi, selain bisa menemukan persamaan linear
suatu outcome, kita bisa juga menentukan besar, arah,
dan kekuatan asosiasi/hubungan kedua variable.
Perhatikan grafik berikut :
Chi-square method bisa digunakan untuk menganalisis
proporsi pada 2 populasi yang member-nya banyak
atau populasi yang memiliki >2 variabel independen
dalam satu kali tes. Dalam Chi-square method, dikenal
istilah observation (nilai yang diperoleh dari
pengukuran) dan expectation (nilai yang kita harapkan
untuk muncul jika H0 benar), namun kedua nilai ini
sering mengalami discrepancy/ketidaksesuaian.
Berikut ini cara analisis dengan chi-square metod :
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 102

(regression coefficient). Berikut ini gambaran


persamaan garisnya :

Di grafik, digambarkan suatu hubungan antara berat


badan (independen) dan volume plasma (dependen) Interpretasi dari persamaan garis regresi linear sangat
sebagai kotak-kotak kecil warna putih, keliatan kan?  dipengaruhi oleh besar B1. Berikut ini interpretasi dan
Dari data yang kita miliki ini, kita harus menarik suatu grafik dari garis-garis regresi linear yang mungkin :
garis yang cukup representative buat data-data
tersebut, namanya linear regression line. Definisi
lengkap dari linear regression line adalah suatu garis
yang paling dekat dengan data-data yang kita miliki.
Gimana cara menentukan garis yang tepat kalo kita
punya 3 pilihan garis seperti pada grafik? Caranya
adalah dengan menerapkan prinsip least square line,
yaitu :

Dengan menerapkan prinsip least square line, maka


kita bisa dapatkan garis regresi linear yang
representative buat data kita, yaitu :

Persamaan garis dalam uji statistic itu bisa aja


diganggu oleh komponen yang disebut residual/error,
yang biasa disimbolkan sebagai ε. Residual
diasumsikan sebagai random noise (tidak muncul
Garis regresi linear dapat memperkecil jumlah kuadrat secara purposive), bisa memberikan nilai positif
dari deviasi vertical titik-titik data kita, sehingga maupun negative, tapi biasanya berkisar di sekitar
analisis kita jadi lebih akurat. Pas SMA dulu, setiap angka nol. Berikut ini persaman linear regression line
garis pasti punya persamaan kan? Untuk garis regresi dengan error :
linear, persamaan yang berlaku adalah sebagai
berikut:

Persamaan garis yang kita punya juga nggak terlepas


dari standard error, sehingga tidak 100%
mencerminkan keadaan variable yang sebenarnya.
Standard error sangat dipengaruhi oleh jumlah sample
B0 atau y-intercept (perpotongan dengan sumbu y) (sample size), semakin besar sampel maka semakin
menunjukkan nilai estimated outcome saat tidak ada kecil standard error-nya (more information, higher
intervensi/exposure, sedangkan B1 atau slope precision kalo kata slide ). Standard error
menunjukkan perkiraan perubahan nilai y yang terjadi menentukan posisi titik-titik data pada scatterplot
jika nilai x berubah sebanyak 1 unit. B0 dan B1 secara diagram, ini nih contohnya :
umum dapat disebut sebagai koefisien regresi
HSC 2011 Part A Blok 3.1 Research 103

Bisa disimpulkan bahwa B2 (i.e. status menopause)


merupakan suatu confounder dan perancu tersebut
sekarang sudah bisa dikontrol dengan kategorisasi 
Perhitungan 95% Confidence Interval juga nggak jauh
beda sama punya simple linear regression, ini
rumusnya :

Yang kita bahas tadi adalah simple linear regression,


dimana variable yang dibandingkan jumlahnya Cuma
2. Gimana kalo kita mesti membandingkan lebih dari 2
Untuk menentukan significance of association pada
variabel? Nah, buat yang begini, kita harus pake
multiple linear regression, dapat digunakan rumus
metode lain yg disebut Multiple Linear Regression
berikut ini :
(MLR).
MLR dapat digunakan untuk menganalisis data dengan
1 variabel dependent dan >1 variable independent,
selain itu juga dapat digunakan untuk menganalisis
Kalo slope/kemiringan dapat membantu kita
data dengan 2 variabel yang punya
menentukan magnitude/besar hubungan antara dua
confounders/perancu. Rumusnya sih mirip simple
variable, maka korelasi dapat memberikan informasi
linear regression sih ya..
mengenai kekuatan asosiasi dua variable tersebut.
Kekuatan asosiasi variable ditentukan oleh kedekatan
Karena kita punya lebih dari 1 independent variable, titik-titik data kita ke garis regresi linear, hal ini dapat
salah satu variable tersebut harus dikontrol untuk diketahui dengan merumuskan koefisien korelasi (r)
mendapatkan analisis statistic yang sesuai (statistical suatu garis. Nilai koefisien korelasi selalu berkisar
adjustment). Salah satu cara untuk mengontrol antara +1 dan -1. Selain dapat memberikan informasi
variable independent adalah dengan membuat tentang kekuatan asosiasi, dengan koefisien korelasi
dummy variable. Dummy variable harus dipilih yang kita juga bisa melihat arah hubungan kedua variable.
sifatnya dichotomous (yes/no, gitu aja) sehingga bisa Ini nih interpretasi ringkasnya :
dijadikan sebagai patokan kategorisasi. Misalnya nih,
variable yang mau kita jadikan dummy adalah status
menopause (premenopausal = 0 ; postmenopausal =
1). Maka, persamaan untuk pre-menopausal women Koefisien korelasi sangat ditentukan oleh data yang
dan post-menopausal women adalah sebagai berikut : kita miliki. Kalo kita punya data ada yang menyimpang
dari yang lainnya (i.e. outlier), data ini akan mengubah
koefisien korelasi.

You might also like