You are on page 1of 12

Optimalisasi Pemanfaatan Gas Metana sebagai Sumber Energi di

Pabrik Kelapa Sawit


Sebagai Antisipasi Harga Jual Listrik Berdasarkan Biaya
Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan

Optimization of Methane Gas Use as Energy Resource in Palm Oil Mill


As an Anticipated Selling Price of Electricity Based on
The Existing Average Cost of Generation

IRHAN FEBIJANTO
Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung Energi Klaster 5, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15314
irhan.febijanto@gmail.com

ABSTRACT
In the end of March 2017, a new regulation concerning electricity selling price was announced.
Unfortunately, the new price was set to be lower than the previous one. This new set price will decrease
the economic level of Biogas Power Plant (BPP) so the construction of BPP becomes less attractive for
the investors. This condition will not be good for the environment of renewable energy development in
Indonesia. For that, by using a case study of Trantam Biogas Power Plant development in Riau, it was
proposed that the utilization of methane gas (biogas) is not only for fueling the biogas power plant but
also for substituting palm shell used as fuel for boiler in POM. This paper proves the additional revenue
from selling shell can increase the economic level of the biogas plant with capacity of 1,025 kW. The
avalable amount of methane gas in this study was estimated by GHG calculation methodology proposed
by United Nations Framework Convention on Climate Change. Due to the additional revenues, IRR
increases from 11.45% to 16.41% and NPV increases from IDR -1,086.4 x 106 to IDR 3,717.85 x 106.

Keywords: Biogas Power Plant, palm oil, methane gas, electricity

ABSTRAK
Pada akhir Maret 2017, telah dikeluarkan regulasi baru oleh pemerintah terkait harga jual listrik.
Sayangnya,harga jual listrik yang baru ini lebih rendah dari pada harga jual listrik sebelumnya. Penetapan
harga baru ini akan menurunkan tingkat keekonomian dari pengoperasian pembangkit listrik tenaga
biogas (PLTBg), sehingga pembangunan PLTBg di Indonesia menjadi kurang menarik bagi para investor.
Kondisi ini sangat tidak baik bagi iklim pembangunan energi terbarukan di Indonesia. Untuk itu
berdasarkan studi kasus pembangunan PLTBg Terantam, Riau maka direkomendasikan pemanfaatan
gas metana tidak hanya sebagai bahan bakar PLTBg saja tetapi juga sebagai pengganti sebagian bahan
bakar cangkang di boiler PKS. Makalah ini membuktikkan kenaikan tingkat keekonomian dari hasil
penjualan cangkang untuk PLTBg dengan kapasitas 1.025 kW. Estimasi ketersediaan jumlah gas metana
dilakukan dengan menggunakan metodologi UNFCCC (United Nations Framework Convention on
Climate Change). Dengan adanya pendapatan tambahan, IRR naik dari 11,45% menjadi 16,41% dan
NPV naik dari Rp. -1.086,4 x 106 menjadi Rp 3.717,85 x 106.

Kata kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, kelapa sawit, gas metana, tenaga listrik

1. PENDAHULUAN dan telah diimplementasikan di beberapa lokasi


Pabrik kelapa Sawit (PKS) di Sumatera dan
1.1 Latar Belakang
Kalimantan.
Sejak dimulainya pasar karbon dengan Pabrik kelapa Sawit mengolah TBS, dan
Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean menghasilkan produk minyak kelapa sawit
Development Mechanism), pemanfaatan limbah (Crude Palm Oil/CPO), minyak kernel (Palm
kelapa sawit seperti cangkang, limbah cair (Palm Kernel Oil/PKO). Dari kegiatan pengolahan CPO
Oil Mill Effluent) dan Tandan Kosong (TKS) menghasilkan limbah padat seperti TKS,
menjadi bahan penelitian dan pengembangan, cangkang dan serabut, serta limbah cair (Palm

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 49


Oil Mill Effluent/POME). TKS umumnya beroperasi tahun 2018. Keekonomian
digunakan untuk pupuk/land application dengan pengoperasian PLTBg ini menjadi kurang
mengembalikannya ke lahan perkebunan atau menarik semenjak munculnya Peraturan Menteri
digunakan untuk menimbun tanah di lahan Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM)
perkebunan. Pemanfaatan TKS untuk bahan No.12/2017 tentang “Pemanfaatan Sumber
bakar membutuhkan pre-treatment untuk Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga
mengurangi kadar air, dan disain khusus tungku Listrik”, tertanggal 30 Januari 2017. Berdasarkan
bakar untuk menanggulangi efek potassium, Permen ini, harga jual listrik berubah
sehingga belum banyak dimanfaatkan. Umumnya berdasarkan BPP (Biaya Pokok Produksi) dan
PKS memanfaatkan seluruh serabut dan tidak lagi berdasarkan Feed in Tariff (FIT) yang
sebagian cangkang untuk bahan bakar boiler sebelumnya diatur dengan Permen ESDM
PKS guna menghasilkan uap air untuk keperluan 27/2014 tentang “Pembelian Tenaga Listrik dari
proses PKS dan membangkitkan energi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)
Sebagian cangkang yang tidak digunakan dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg)
sebagai bahan bakar, dijual ke pasar dengan oleh PT PLN (Persero)”. Dengan Permen baru
harga Rp 500.000/t-cangkang(1,2). ini, harga jual listrik yang semula Rp.
Pada PKS Terantam yang beroperasi di 1.312,5/kWh untuk tegangan menengah di
bawah manajemen PT Perkebunan Nusantara V wilayah Sumatera, berubah menjadi Rp.
(PTPN V) di mana studi ini dilaksanakan terdapat 1146,7/kWh (=85% x Rp 1.349/kWh).
tiga unit boiler di mana dua unit beroperasi dan Penurunan harga jual listrik ini memberi
satu unit untuk standby. Spesifikasi boiler dampak terhadap tingkat keekonomian PLTBg
tersebut ditunjukkan di Tabel 1(3). Terantam (1.025 kW) yang ditunjukkan dengan
penurunan IRR, (Internal Rate of Return) dari
Tabel 1. Spesifikasi Boiler N-600SA, Takuma 17,97% menjadi 11,45%, dan NPV (Net Present
Parameter simbol nilai satuan Value) turun dari Rp 4.978.980.098 ke Rp. -
Tekanan outlet P2 2.2 Mpa 1.086.433.194. NPV negatif berarti secara
Suhu outlet T2 222 oC kekonomian pengoperasian PLTBg tidak layak.
Tekanan inlet P1 3.1 MPa Mengingat jumlah PKS di Indonesia sekitar
Suhu inlet T1 70 oC 700 unit lebih, dan masing masing mempunyai
Effisiensi boiler h 80% potensi pemanfaatan PLTBg dengan minimal
Laju steam m 22 t/jam potensi untuk tiap PKS adalah 1MW, maka
penurunan keekonomian ini, memberi dampak
Pada PKS Terantam rasio produksi luas terhadap ketertarikan pengembang untuk
cangkang, serabut dan POME terhadap TBS membangun PLTBg. Secara nasional, dampak
adalah 7%, 13% dan 70%. Nilai rasio produksi ini juga akan mengurangi kontribusi PLTBg
cangkang dan serabut, sama dengan nilai rata- dalam target pencapaian bauran energi
rata rasio cangkang dan serabut di PKS seluruh terbarukan di tahun 2025, yang ditargetkan
Sumatera Utara(4). Sedangkan nilai rasio mencapai 25%(8).
produksi POME di PKS Terantam sama dengan Ditinjau dari segi komponen harga jual listrik
nilai rasio PKS lainnya yang dioperasikan dalam PLTBg dengan teknologi covered lagoon, harga
manajemen yang sama, dan terletak di sekitar jual listrik minimal adalah Rp 1.276/kWh atau
PKS Terantam, yaitu PKS Sei Garo dan PKS Sei sama dengan 85% dari BPP (=Rp 1.500/kWh) di
Galuh(5), PKS Sei Tandun dan PKS Sei wilayah tersebut(9). Namun harga Biaya Pokok
Tapung(6), serta PKS Rokan(7). Produksi (BPP) adalah Rp 1.500/kWh tidak
tercapai di pulau Sumatera dan Kalimantan (10),
yang merupakan wilayah dengan jumlah
perkebunan kelapa sawit terbesar. Sehingga
tanpa adanya inovasi untuk menaikkan tingkat
keekonomian PLTBg, penurunan harga jual listrik
ini secara jelas dan pasti akan menghambat
pengembangan PLTBg, terutama di daerah
Sumatera dan Kalimantan yang memiliki lahan
perkebunan terluas dan jumlah PKS terbanyak di
Indonesia.
Gambar 1. Aliran Material di PKS 1.2 Tujuan Penelitian
Makalah ini mengulas studi kasus Dalam makalah ini, dilakukan evaluasi
pembangunan PLTBg (Pembangkit Listrik tingkat keekonomian terhadap pembangunan
Tenaga Biogas) di PKS Terantam, yang mulai PLTBg dari dua skema, yaitu skema lama dan
dibangun tahun tahun 2017, dan rencana skema baru, di mana,

50 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)


a) Pada skema lama, gas metana yang Dari hasil analisa diketahui kebutuhan kelebihan
dihasilkan dari POME hanya digunakan gas metana yang dapat disuplai ke PKS boiler
untuk bahan bakar gas engine saja, dan untuk menggantikan bahan bakar boiler. Dan
pendapatan hanya berasal penjualan listrik bahan bakar cangkang yang tergantikan, dapat
ke PT PLN. dijual ke pasar. Kemudian dilakukan analisa
b) Pada skema baru, gas metana selain keekonomian pada dua skema dan sensivitas
digunakan untuk bahan bakar gas engine, analisa untuk skema baru.
juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar
Waktu penelitian dilakukan antara bulan
pengganti cangkang di boiler PKS.
Juli 2016 dan November 2016, di PKS
Cangkang yang digantikan dijual ke pasar.
Terantam, Desa Kasikan, Kecamatan Tapung
Pendapatan berasal dari harga jual listrik
Hulu, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. PKS
ke PT PLN dan harga jual cangkang ke
Terantam berkapasitas 60 ton TBS/jam,
pasar.
beroperasi dengan jam operasional rata-rata, 20
jam/hari. Gambar 2 menunjukkan lokasi PKS
Skema baru b), merupakan skema yang
Terantam.
paling sesuai untuk lokasi yang terpencil, karena
penjualan biogas secara langsung ke pabrik 2.1 Bahan
terdekat untuk subtitusi bahan bakar seperti di
Estimasi potensi gas metana diambil dari
Malaysia(11), atau evaluasi untuk bio-CNG(12) dari
sample limbah cair yang diukur pada inlet dan
segi skala tidak memungkinkan.
oulet kolam aerobik seperti ditunjukkan pada
Parameter keekonomian IRR dan NPV
gambar 3.
digunakan untuk membandingkan keekonomian
dua skema tersebut. Analisa sensivitas dilakukan
untuk mengetahui parameter-parameter yang
sangat berpengaruh pada keekonomian PLTBg
pada skema baru.

2. BAHAN DAN METODE


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pengumpulan data-data lapangan. Untuk
data TBS olah PKS Terantam, digunakan data
realisasi 5 tahun ke belakang dan estimasi 5
tahun ke depan. Pengukuran COD, pH dan suhu
POME, dilakukan selama tiga hari berturut-turut di Gambar 3. Titik Pengambilan Sample COD
kolam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
PKS Terantam, pada saat PKS beroperasi dalam 2.2 Metode
kondisi yang sama.

Gambar 4. Pengambilan Sample COD dan


COD meter-Lovibond MD 100

Gambar 4 menunjukkan cara pengambilan


sample di saluran inlet kolam ke-1 dan COD
Gambar 2. Lokasi PKS Terantam, Riau meter-Lovibond MD 100 yang digunakan untuk
pengukuran COD. Suhu limbah diukur dengan
Perhitungan potensi gas metana menggunakan thermometer air raksa, yang
membutuhkan hasil analisa COD, nilai rata-rata dimasukkan ke dalam air limbah.
TBS olah dan rasio POME. Dari data-data Pengukuran COD, suhu dan pH pada POME
tersebut dihitung potensi GRK(Gas Rumah Kaca) dilakukan di beberapa titik seperti ditunjukkan
dan potensi gas metana dengan menggunakan pada gambar 3. Pengukuran titik A, berada pada
metodologi AMS-III.H, ver.14(13). Kemudian inlet kolam 1 anaerobik, titik C pada inlet kolam 2
dilakukan analisa kebutuhan bahan bakar anaerobik, dan titik E pada outlet kolam 4.
PLTBg, dan bahan bakar dua unit PKS boiler. Setelah titik E, POME dialirkan ke lahan

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 51


perkebunan. Pengukuran COD di titik A dan di perhitungan emisi GRK dihitung dengan
titik E merupakan pengukuran CODuntreated, dan menggunakan dua metodologi, sbb:
CODdischarged, selisih dari keduanya merupakan a) Emisi GRK yang berasal dari penangkapan
CODremoved. Data rata-rata ini digunakan dalam gas metana, dihitung berdasarkan
perhitungan Baseline Emission untuk metodologi AMS-III.H (Approved
menentukan emisi GRK. Pengukuran di titik A, Methodology) (version 14): ”Methane
CODuntreated, dan di titik C, CODtreated, digunakan recovery in waste treatment” (13).
untuk menghitung emisi GRK pada Project b) Emisi GRK yang berasal dari koneksi listrik
Emission dan potensi gas metana di covered PLTBg ke Sumatera grid, dan perhitungan
lagoon pada saat (Pembangkit Listrik Tenaga emisi GRK karena koneksi dengan
Biogas) PLTBg dioperasikan. Sumatera grid dihitung dengan metodologi
Ambang batas untuk pemakaian land AMS-I.D (Approved Methodology) (version
application, nilai COD <10.000 mg/ltr(14). 15) : “Grid connected renewable electricity
Pengukuran COD di titik E secara periodik 3 generation”(14).
bulan sekali dilaporkan ke BPLHD (Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah) 2.5 Potensi Produksi Gas Metana
Propinsi Riau untuk monitoring lingkungan.
Dari data COD dan jumlah POME, potensi
2.3 Ketersediaan POME jumlah gas metana dihitung dengan metodologi
dari AMS-III.H (Approved Methodology) (version
Tabel 2 menunjukkan data relalisasi TBS olah 14) : ”Methane recovery in waste treatment” (15).
untuk 5 tahun ke belakang dan estimasi TBS Dari potensi jumlah gas metana, dilakukan analisa
olah untuk 5 tahun ke belakang untuk TBS olah, ketersediaan dan kebutuhan gas metana untuk
PKS Terantam, ditunjukkan di Tabel 2 dan Tabel PLTBg dan sisanya untuk suplai ke boiler PKS.
3.
Tabel 2. Realisasi TBS olah (ton) 2.6 Kapasitas Pembangkit
2012 2013 2014 2015 2016
241.973 234.035 260.471 259.742 255.401 Direncanakan menggunakan gas engine
SFGM 560 Guascor Biogas Engine, dengan
Tabel 3. Rencana TBS olah (ton) spesifikasi (16) sebagai berikut
2017 2018 2019 2020 2021 Tabel 4. Spesifikasi Gas Engine
291.720 308.880 314.600 314.600 314.600

Nilai rata-rata realiasi TBS olah dari tahun


2012-2016, selama 5 tahun ke belakang adalah
250.324 ton/thn, dan estimasi TBS olah dari tahun
2017-2021, sampai 5 tahun ke depan adalah
308.880 ton/thn. Rata-rata tertimbang dari kedua Listrik yang dihasilkan disambungkan ke
nilai tersebut, adalah 279.602 ton/thn. Dengan jaringan tengangan menengah 20kV, selama 24
nilai rasio 0,7 t-POME/t-TBS, maka rata-rata jam dalam 345 hari (CF=95%.). Nilai kalor CH 4:
produksi POME adalah 195.772 t-POME/thn (=0,7 55.400 MJ/t-CH4, konversi koefisien dari panas
t-POME/t-TBS x 279.602 ton TBS /thn). ke listrik: 0,278 kWh/MJ.
Kebutuhan gas metana untuk bahan bakar
gas engine, MGburn,y dalam setahun adalah,
2.4 Emisi GRK
Pengurangan emisi GRK dihitung
berdasarkan selisih emisi GRK, ERy yang
dikeluarkan sebelum PLTBg beroperasi, BEy dan
setelah PLTBg beroperasi, PEy. Dihitung dengan = 1.398,6 (t-CH4/thn)
persamaan (1).
ERy=BEy-PEy-Ley ……………………………. (1) Penggunaan listrik untuk kebutuhan sendiri
Di mana, adalah 10% dari listrik yang dibangkitkan.
Ery : Selisih emisi GRK (t-CO2/thn)
Bey : Baseline Emission (t-CO2/thn) 2.7.Ketersediaan Bahan Bakar Boiler PKS
Pey : Project Emission (t-CO2/thn) Boiler PKS menggunakan serabut dan
Ley : Kebocoran/leakage (t-CO2/thn) cangkang sebagai bahan bakar. Jumlah
ketersediaan serabut dan cangkang secara
Pada pemanfaatan PLTBg dengan teknologi teoritis dapat dihitung dengan rasio masing-
covered lagoon dan listrik yang dibangkitkan masing terhadap TBS, adalah 13% dan 7%.
dikoneksikan dengan grid PT PLN, maka Tabel 5 menunjukkan ketersediaan jumlah dan

52 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)


energi dari serabut dan cangkang pada PKS sebagian cangkang dibakar, dengan jumlah
Terantam. masing-masing 36.348 ton-serabut/thn (18.174
Total potensi energi dari serabut dan ton/thn per unit boiler) dan 11.903 ton-
cangkang adalah 51.810 kW (kJ/det). Sebagian cangkang/thn (5,951 ton/thn per unit boiler).
dari total potensi energi ini digunakan untuk Sedangkan total sisa cangkang, 7.669 ton/thn
memproduksi uap air kebutuhan proses minyak dijual ke pasar.
kelapa sawit dan pembangkit listrik, dan sisanya
dijual ke pasar. Tabel 6. Kebutuhan Energi

Tabel 5. Ketersediaan Jumlah dan Energi


dari Serabut dan Cangkang
Parameter simbol nilai satuan
Rata rata TBS olah TBS 279,602 ton/thn
CF pabrik 53% -
SERABUT
Produksi serabut ms=13%xTBS 36,348 ton/thn
Nilai kalor serabut CVs 11,326 kJ/kg
Total energi serabut qs= ms x CVs 24,540 kJ/det
CANGKANG
Produksi cangkang mc=7%xTBS 19,572 ton/thn
2.9. Analisa Keekonomian
Nilai kalor cangkang CVc 23,374 kJ/kg
Total energi cangkang qc=mc x CVc 27,270 kJ/det Dengan parameter IRR (Internal Rate of
TOTAL ENERGI qtot=qs+qc 51,810 kJ/det
Return) dan NPV (Net Present Value), dilakukan
analisa keekonomian untuk mengevaluasi tingkat
2.8.Kebutuhan Bahan Bakar Boiler PKS keekonomian skema baru dan skema lama.
Kapasitas PKS Terantam adalah 60 t- Asumsi keekonomian pada skema lama
TBS/jam. Rasio uap air yang dibutuhkan untuk ditunjukkan pada Tabel 7.
membangkitkan listrik dan proses di PKS adalah
0,60 ton uap air/TBS(17,18). Gambar 4 Tabel 7. Asumsi Parameter Keekonomian
menunjukkan proses aliran uap air dari dua unit
boiler, setelah menggerakkan back pressure
turbine, uap air dikumpulkan di back pressure
receiver (header) untuk disalurkan ke beberapa
fasilitas proses, seperti sterilisasi, digester,
pengeringan kernel, purification dan proses
lainnya.

Nilai investasi per MW pada Tabel 7, sedikit


lebih rendah dari rata-rata nilai investasi lima
PLTBg yang menggunakan teknologi covered
lagoon untuk kegiatan Clean Development
Menchanism, yaitu Rp. 41,34 x 109/MW (6,7,(9,19,20).
Gambar 4. Aliran Uap Air di Boiler PKS Rata-rata suku bunga pinjaman, kurun
waktu 2011-2016 untuk pinjaman modal dari
Untuk memproduksi uap air sebanyak 36 bank milik negara adalah 12,59 %(21). Life time
t/jam (=0,6 t-uap air/TBS x 60 t-TBS/jam) PLTBg adalah 20 tahun, ini disesuaikan dengan
dibutuhkan pengoperasian dua unit boiler (NS- usia pakai instalasi PLTBg, yang umumnya
600A Takuma), berkapasitas masing-masing 22 berkisar antar 20-30 tahun(22) dan usia pakai gas
t/jam. engine-generator yang bisa mencapai lebih dari
Dengan menggunakan data spesifikasi 20 tahun(23). Pembiayaan PLTBg menggunakan
boiler di Tabel 1, kebutuhan energi di tungku ekuitas PTPN V dan pinjaman dari bank dengan
boiler dihitung berdasarkan perbedaan entalpi air rasio 30:70.
di boiler inlet dan enthalpi uap air di boiler outlet. Tabel 8 menunjukkan biaya operasional di
Tabel 6 menunjukkan energi yang dihasilkan mana O&M tetap adalah biaya yang timbul untuk
boiler dan kebutuhan bahan bakar di dua unit gaji pegawai/karyawan, biaya administasi, biaya
boiler. Untuk memenuhi kebutuhan energi, manajemen dan lain lain. O&M variabel adalah
seluruh ketersediaan serabut dan ketersediaan biaya yang timbul karena perawatan mesin,

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 53


seperti biaya pelumas, penggantian sparepart, 3.2. Baseline Emission (BE)
overhaul dan sebagainya. Umumnya semakin
Perhitungan emisi Baseline adalah sebagai
sering dan berat kerja pembangkit maka
berikut,
frekuensi perawatan semakin tinggi, dan ini
mempengaruhi nilai dari komponen O&M BEy= {BEpower,y + BEww,treatment,y + BEs,treatment,y +
variable. BEww,discharge,y+BEs,final,y}………………………. (2)

Tabel 8. Biaya Operasional di mana:


BEy : emisi baseline pada tahun y (t-CO2)
BEpower,y : emisi baseline dari listrik atau
kebutuhan bahan bakar pada tahun
y (t-CO2)
BEww,treatment,y : emisi baseline dari pengolahan
POME(t-CO2)
BEs,treatment,y : emisi baseline dari pengolahan
sludge/lumpur (t-CO2)
Besaran biaya O&M tetap dan biaya O&M BEww,discharge,y : emisi baseline dari pembusukan
variable masing masing adalah 2% dan 3% karbon organik dari hasil
terhadap nilai investasi. Total estimasi O&M ini pengolahan POME yang dibuang ke
lebih tinggi dibandingkan estimasi O&M untuk sungai/laut(t-CO2)
simulasi PLTBg dengan teknologi covered lagoon BEs,final,y : emisi baseline dari pembusukan an
di Malaysia, dengan nilai 4% dari total organik lumpur (t-CO2)
investasi(24). Biaya bahan bakar ditiadakan
karena POME merupakan milik PKS Terantam Listrik yang digunakan untuk kebutuhan
sendiri. Nilai eskalasi, 3,5% merupakan rata-rata proses pengolahan POME seperti pompa di kolam
nilai inflasi per bulan di tahun 2016 (21). aerobik, berasal dari generator PKS berbahan
bakar cangkang dan serabut, sehingga tidak
menghasilkan emisi (carbon netural), maka
3. HASIL DAN PEMBAHASAN BEpower, y= 0. Pengolahan sludge/lumpur ini tidak
3.1. Emisi GRK dari Penangkapan Gas Metana ada, sehingga BEs,treatment,y=0. POME setelah
melewati kolam anaerobic digunakan untuk land
Untuk menghitung potensi gas metana, application, maka BEww,discharge,y = 0. Dan karena
dilakukan perhitungan pengurangan emisi GRK lumpur digunakan sebagai pupuk/soil application
yang diakibatkan pengoperasian PLTBg terlebih maka BEs, final,y= 0. Dengan kondisi ini, maka
dahulu. Di mana emisi GRK, ERy, merupakan persamaan baseline dalam kegiatan saat PLTBg
selisih emisi GRK pada kondisi awal sebelum belum beroperasi menjadi,
PLTBg beroperasi (Baseline Emission), BEy,
dengan emisi GRK pada saat PLTBg beroperasi BEy = BEww,treatment,y
(Project Emission),PEy, seperti ditunjukkan pada = ΣQww,i,y x CODremoved,i,y x MCFww,treatment,BL,i x
persamaan (1). Bo,ww x UFBL x GWPCH4 …………………………….(3)
Hasil rata-rata pengukuran COD pada titik A di mana:
dan titik C adalah CODuntreated = 68.500 mg/l dan Qww,i,y : Jumlah limbah air (t/thn)
CODtreated =13.700 mg/l. Maka yang hilang CODremoved,i,y : Nilai COD yang terambil/terolah.
CODremoved=CODuntretaed-CODtreated= 54.800 mg/l. MCFww,treatment,BL,i : Koreksi factor gas metana untuk
Rasio reduksi COD adalah 80% (= (CODuntreated - baseline pengolahan limbah air,
CODtreated)/CODuntreated). Namun nilai ini masih 0.8 (kolam an aerobik dalam)
lebih rendah jika dibandingkan dengan PKS milik Bo,ww : Kapasitas produksi gas metana
swasta yang mencapai 90% lebih(25,26). pada limbah air, 0,25 (kg
CH4/kgCOD)
Perbedaan rasio reduksi COD terkait dengan
UFBL : Faktor koreksi model
kondisi perawatan kolam yang berbeda, di mana perhitungan ketidakpastian,
pada kolam milik swasta memiliki kedalaman 0,89
kolam yang lebih dalam, pembersihan kolam GWPCH4 : Potensi emisi gas metana
secara periodik dilakukan dengan benar. pada sistem pengolahan
Di kedua titik A dan B, nilai pH antara 6,45- POME yang dilengkapi sistem
7,5, di mana nilai tersebut masih berada pada penangkap gas bio, 21
interval optimal pH=7,0-8,0 untuk bakteri BEy = 195.772 (m3/thn) x 0,05845 (t/ m3) x 0,8 x
metanogen, dan pH optimum untuk proses 0,25 (kgCH4/kgCOD) x 0,89 x 21
mesofilik adalah 6,5-8,0(27,28,29). Hal ini berarti = 42.762,4 (t-CO2/thn)
proses dekomposisi pada kolam dan proses
terjadinya gas metana oleh bakteri berlangsung
dengan normal dan aktif.

54 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)


3.3.Project Emission (PE) kualitas proses pengolahan air dan mencegah
pendangkalan kolam. Lumpur diambil dari kolam,
Emisi setelah PLTBg beroperasi, PE dihitung
dikeringkan dengan sinar matahari dan kemudian
berdasarkan persamaan sebagai berikut :
dibuang ke lahan perkebunan terdekat sebagai
PEy= PEpower,y + PEww,treatment,y + PEs,treatment,y + pupuk, sehingga PEs,final,y=0. Karena tidak ada
PEww,discharge,y + PEs,final,y + PEfugitive,y + PEbiomass,y + biomasa yang disimpan dibawah kondisi
PEflaring,y ……………………………………………………….(4) anaerobik, PEbiomass,y.=0.
di mana: Dengan kondisi ketika PLTBg beroperasi
PEy : emisi setelah PLTBg beroperasi pada persamaan (5) menjadi,
tahun y (t-CO2) PEy= PEww,treatment,y + PEfugitive,y + PEflaring,y. ……(5)
PEpower,y : emisi setelah PLTBg beroperasi dari
di mana:
listrik atau kebutuhan bahan bakar
pada tahun y (t-CO2) PEww,treatment,y=ΣQww,i,y x CODremoved,i,y x
PEww,treatment,y : emisi gas metana dari sistem MCFww,treatment,BL,i x Bo,ww x UFBL x GWPCH4 …. (6)
pengolahan limbah air yang
diakibatkan kegiatan setelah PLTBg MCFww,treatment,BL,i : Koreksi faktor gas metana
beroperasi dan tidak dipasang untuk baseline pengolahan
penangkap gas, pada tahun y (t- limbah air, 0,8 (kolam an
CO2) aerobik dalam)
PEs,treatment,y : emisi gas metana dari sistem UFBL : Faktor koreksi model
pengolahan lumpur yang perhitungan ketidakpastian,
diakibatkan kegiatan setelah PLTBg 1,12
beroperasi dan tidak dipasang maka,
penangkap gas, pada tahun y (t-
CO2) PEww,treatment,y = 195.772 (m3/thn) x 0,00365 (t/
PEww,discharge,y : emisi setelah PLTBg beroperasi dari m3)x 0,8 x 0,25 (kgCH4/kgCOD) x 1,12 x 21
pembusukan karbon organik dari = 3.360,5 (t-CO2/thn)
hasil pengolahan POME pada
tahun y(t-CO2)
PEs,final,y : emisi setelah PLTBg beroperasi dari PEfugitive,y=PEfugitive,ww,y+PEfugitive,s,y ……………….. (7)

pembusukan an aerobik dari hasil


akhir lumpur pada tahun y (t-CO2) karena pada saat PLTBg beroperasi tidak ada
PEfugitive,y : emisi setelah PLTBg beroperasi dari sistem pengolahan sludge, maka nilai PEfugitive,s,y
biogas yang terlepas dari sistem =0. PEfugitive,ww,y adalah emisi yang berasal dari
penangkapan pada tahun y(t-CO2) ketidakefisienan dari sistem penangkapan gas,
PEbiomass,y : emisi gas metana dari sehingga,
penyimpanan biomasa pada PEfugitive,y=PEfugitive,ww,y ………………………………….. (8)
kondisi anaerobik (t-CO2)
PEflaring,y : emisi gas metana dari
ketidaksempurnaan pembakaran PEfugitive,ww,y = (1-CFEww) x MEPww,treatment,y x
pada tahun y (t-CO2) GWPCH4 ………………………….. (9)
di mana:
PEpower,y terdiri dari emisi yang berasal dari CFEww : Efisiensi penangkapan dari
fasilitas penangkapan gas pada
kebutuhan listrik dan konsumsi bahan bakar fosil.
sistem pengolahan limbah, 0,95
Ketika PLTBg beroperasi sumber energi listrik GWPCH4 : Potensi emisi gas metana pada
adalah biogas, sehingga PEpower,y=0. sistem pengolahan limbah air
Penggunaan listrik PLTD (Pembangkit Listrik yang dilengkapi sistem
Tenaga Diesel) untuk start up atau pada saat penangkap gas bio, 21
PLTBg tidak beroperasi diabaikan karena sangat MEPww,treatment,y : Potensi emisi gas metana dari
kecil. Pengolahan lumpur tidak ada, maka emisi kolam anaerobik yang
dari kegiatan tersebut tidak ada, PEs,treatment,y=0. dilengkapi dengan sistem
Sedangkan sludge tetap digunakan untuk penangkapan gasbio
pupuk/soil application, maka PEs,final,y = 0. Proses
pengolahan POME adalah sama dengan kondisi Potensi emisi gas metana dari kolam
sebelum PLTBg beroperasi (baseline), sehingga anaerobik yang dilengkapi dengan sistem
kualitas air, COD (Chemical Oxygen Demand) penangkapan gasbio, MEPww,treatment,y dinyatakan
setelah melewati kolam aerobik pada saat dalam persamaan di bawah ini,
sebelum PLTBg beroperasi dan sebelum PLTBg
beroperasi adalah sama, yaitu digunakan untuk MEPww,treatment,y = Qww,y x Bo,ww x UFPJ x
land application, sehingga dapat dianggap ΣCODremoved,PJ,k,yxMCFww,treatment,PJ,k ....................... (10)
PEww,discharge,y=0. Tidak ada penyimpanan di mana:
Qww,y : Jumlah limbah air (t/m3)
biomasa dalam kondisi anaerobik, sehingga Bo,ww : Kapasitas produksi gas
PEbiomass,y=0. Lumpur/sludge dari kolam metana pada limbah air, 0,25
anaerobik diambil secara periodik untuk menjaga kg (CH4/kgCOD)

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 55


UFPJ : Faktor koreksi model untuk 3.6 Emisi GRK dari koneksi ke Grid Sumatera
perhitungan ketidakpastidak
model, 1,12 Emisi GRK karena koneksi ke grid Sumatera
CODremoved,PJ,k,y : Jumlah COD yang dihitung dengan persamaan (12), di mana,
terambil/terolah.
MCFww,treatment,PJ,k
: 0,8 (kolam anaerobic dalam) BEy =EGBl,y x EFCO2 …………………………………………..(12)
BEy : Baseline Emision (t-CO2/thn)
Jumlah potensi gas metana yang ditangkap di EGBl,y : Energi listrik yang dikoneksikan ke
reaktor covered lagoon, adalah: Sumatera grid (kWh/thn)
EFCO2 : Emisi faktor Sumatera grid
MEPww,treatment,y = 195.772 (m3/thn) x 0,25 kg
(CH4/kgCOD) x 1,12 x 0,05480 (t/ m3) x 0,8 Untuk PLTBg, karena tidak menggunakan
= 2.402,5 (t-CH4/thn) energi fosil maka PEy=0, dan karena fasilitas
baru maka LEy=0.
Kemudian dari persamaan (9), jumlah emisi Emisi faktor grid Sumatera pada tahun 2016
GRK yang terlepas ke atmosfir karena adalah 0,837 t-CO2/MWh(30). Maka emisi GRK
ketidakefisienan sistem covered lagoon adalah, adalah

PEfugitive,ww,y = (1-0,95) x 2.402,5 (t-CH4/thn) x 21 BEy = 7.677,1 (MWh/thn) x 0,837 (t-CO2/MWh)


= 2.522,6 (t-CO2/thn) = 6.425,7 (t-CO2/thn)

Efisiensi sistem flaring diasumsikan 95%, Total emisi GRK adalah penjumlahan emisi
sehingga emisi GRK yang terlepas ke atmosfir GRK dari pengoperasian PLTBg dan emisi GRK
karena ketidakefisienan sistem flaring adalah dari koneksi ke grid Sumatera, yaitu 42.377,1 (t-
sebagai berikut, CO2/thn) (=35,951,4+ 6.425,7 (t-CO2/thn))

Tabel 9. Emisi GRK


PEflare,y= (1- )
Baseline t-CO2/thn Project t-CO2/thn
(11)
di mana: BEpower,y 0 PEpower,y 0
laju masa gas metana yang mengalir ke BEww,treatment,y 42.762,4 PEww,treatment,y 3.360,5
TMRG,h :
flaring system dalam jam, h BEs,treatment,y 0 PEs,treatment,y 0
BEww,discharge,y 0 PEww,discharge,y 0
flare : efisiensi flaring dalam jam, 0,95
BEs,final,y 0 PEs,final,y 0
0 PEfugitive,y 2.522,6
TMRG,h adalah sama dengan sisa gas metana PEbiomass,y 0
dibakar di gas engine, MGburnt,y setelah dikurangi PEflaring,y 928,0
jumlah gas metana yang terlepas pada dari sistem Ey 42.762,4 PEy 6.6811,1
covered lagoon, PEfugitive,ww,y. ERy =yPEy = 35.951,4

TMRG,h= MEPww,treatment,y- MGburnt,y - PEfugitive,ww,y 3.7 Skema Lama


(12)
=2.402,5-1.398,6 –120,1 (t-CH4/thn) Dari perhitungan GRK, dapat diketahui
= 883,8 (t-CH4/thn) potensi gas metana yang dapat digunakan untuk
maka bahan bakar PLTBg.
PEflare,y =883.768,2 (kg-CH4/thn) x (1-0,95) x Seperti ditunjukkan pada gambar 5, pada
21/1000 skema lama, pemanfaatan gas metana hanya
=928,0 (t-CO2/thn) sebagai bahan bakar gas engine dan sisanya
dibakar di flaring sistem. Pada skema lama,
3.4.Kebocoran/Leakage 1) Dihasilkan pengurangan emisi GRK sebesar
42.377,1 (t-CO2/thn).
Ketika PLTBg beroperasi, instalasi sistem 2) Listrik yang dijual ke PLN adalah selisih dari
penangkapan dan pembakaran gas metana listrik yang dibangkitkan ELgen dan listrik yang
merupakan sistem/peralatan yang baru sehingga, digunakan untuk kebutuhan sendiri ELcons,
kebocoran/leakage dianggap nol, LE=0. yaitu kWh/thn (konsumsi listrik kebutuhan
sendiri, ELcons adalah 10% dari listrik yang
dibangkitkan, ELgen). Listrik yang dapat dijual,
3.5.Pengurangan Emisi (Emission Reduction) ELselling adalah,
Pengurangan emisi GRK akibat kegiatan
penangkapan gas metana dan pengoperasian ELgen -ELcons = 8.530.050 - 853.005
PLTBg ditunjukkan di Tabel 9. (kWh/thn). =7.677.045 kWh/thn

56 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)


Pendapatan pertahun, hanya dari jual listrik Indonesia belum ada. Di beberapa PKS lainnya
ke PT PLN adalah Rp.8.803,27 x 10 6/thn = seperti di PKS Sungai Kerang, PKS Syarakit
(7.677.045 kWh/thn x Rp. 1.146,7/kWh) Cahaya Muda, PKS Kim Loong menggunakan
3) Dengan asumsi keekonomian pada Tabel 7 teknologi Closed Anaerobic Digester Tank dan
dan Tabel 8, dan harga jual listrik boiler(33). Covered Lagoon merupakan sistem
berdasarkan BPP wilayah Riau, Rp. digester yang paling rendah efisiensinya dalam
1.146,7/kWh, didapat keekonomian PLTBg menghasilkan CH4 dari POME(34), namun karena
adalah IRR=11,45% dan NPV=Rp. -1.086.43 pemakaian bakteri yang alami dan pemakaian
x 106. Sebelumnya, ketika harga jual listrik peralatan yang lebih sederhana, dianggap sesuai
berdasarkan FIT, untuk tegangan menengah dengan kondisi PLTBg Terantam yang berada di
di wilayah Sumatera, dengan harga jual listrik daerah terpencil.
Rp. 1.312,5/kWh, keekonomian PLTBg
adalah IRR= 17,97% dan NPV= Rp 4.978,98
x 106.

Gambar 6. Skema Baru

Tambahan investasi yang dibutuhkan


Gambar 5. Skema Lama sebesar Rp. 2.000 x 106 untuk pengadaan pipa
suplai gas CH4 ke boiler PKS yang menggunakan
Dengan membandingkan hasil dari metoda pipa hitam seamless berdiameter 40 ft (1,016 m)
perhitungan estimasi energi listrik yang panjang 250 m dari fasilitas scrubber ke boiler,
dibangkitkan dari teknologi covered lagoon oleh dengan 2 saluran. Kemudian pengadaan blower
Safrizal(31), hasil dari studi ini lebih kecil 19%. Hal 2 unit, dan burner 2 unit. Skema penggunaan gas
ini karena perhitungan dalam studi ini metana ditunjukkan pada gambar 6, di mana
memperhitungkan faktor-faktor koreksi selain ke biogas genset, gas metana juga
ketidakpastian, gas metana yang dibangkitkan, dialirkan ke boiler dan ke flare.
dan kedalaman kolam seperti ditunjukkan pada Pada skema baru:
persamaan (6), dan persamaan (10). 1) Pengurangan emisi GRK sama dengan
skema lama, sebesar 42.377,1 (t-CO2/thn).
3.8. Skema Baru 2) Listrik yang dijual ke PLN dan pendapatan
dari penjualan listrik adalah sama dengan
Gambar 6 menunjukkan skema baru, gas skema lama, yaitu ELselling =7.677.045
metana dari reactor covered lagoon digunakan kWh/thn, dan Rp.8.803,27 x 106/thn.
sebagai bahan bakar gas engine dan sisanya 3) Penggunaan gas metana adalah sebagai
sebagai subtitusi bahan bakar cangkang pada berikut,
boiler PKS. Penggunaan system flare
kemungkinan hampir tidak digunakan, karena Tabel 10. Penggunaan Gas Metana
kelebihan gas metana langsung dialirkan ke Potensi CH4 t-CH4/thn
boiler PKS untuk mensubtitusi cangkang. Gas
MEPww,treatment,y 2.402,5
metana yang mensuplai gas engine dan boiler
MGburn,y 1.398,6
telah melewati scrubber dan dehumidifier,
PEfugitive,ww,y 120,1
sehingga dampak H2S dan kadar air dapat
PEflare,y 44,2
dikurangi. Suplai CH4 ke Boiler PKS 839,6
Implementasi skema baru b) (covered
lagoon dan boiler dengan dua sumber bahan Gas metana yang ditangkap di covered
bakar (dual fuel boiler) ini sudah diaplikasikan di lagoon, MEPww, treatment,y, dikurangi dengan
Malaysia seperti di Ulu Kanchong POM(32). Pada penggunaan untuk bahan bakar di PLTBg,
PKS Ulu Kachong, fasilitas scrubber dan MGburn,y, kebocoran pada system covered
dehumidifier tidak ada sehingga walaupun nilai lagoon, PEfugitive,ww,y dan kebocoran pada
investasinya lebih rendah, dampak dari H2S dari Sistem flaring, PEflare,y, maka sisa gas
biogas terhadap tube boiler sangat metana yang dapat digunakan untuk
mengkuatirkan. Implemetasi skema baru b), di mensubtitusi cangkang adalah 839,6 t-

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 57


CH4/thn. Dengan menganggap kalor yang Kasus: PT. Bahan Karya Semesta, Kab.
digantikan oleh gas metana adalah setara Sarolangun, Jambi, Skripsi Sarjana, Dept.
dengan kalor 46,5 x 106 MJ, maka dengan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fak.
memperhitungkan nilai kalor cangkang Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
(17.300 MJ/t-PKS), jumlah cangkang yang Bogor, pp.53.
dapat disubtitusi adalah 2.688,6 ton/thn. Dari
3. Takuma-boiler. (2017). https://ivanemmoy.
penjualan cangkang didapat pendapatan
wordpress.com/tag/takuma-n-600-sa/
sebesar, CAselling=Rp 1.344,3 x 106 /thn
[Diakses 11 Maret 2017]
(=2.688,6 ton/thn x Rp 500.000/ton).
4) Dengan penambahan investasi sebesar Rp 4. Nasution, M. A., and et. al. (2014). Analysis of
2.000 x 106, sehingga total investasi Palm Biomass as Electricity from Palm Oil
menjadi 42.000 x 106 dan asumsi Mills in North Sumatera, Energy Procedia, 47:
keekonomian yang lainnya adalah sama 166-172.
dengan Tabel 7 dan Tabel 8, maka
5. PT KME (PT Karya Mas Energi). (2012).
keekonomian PLTBg adalah IRR= 16,41%
Biogas Bundled Project 2, ver. 12,
dan NPV= Rp 3.717,85 x 106.
12/12/2012,
4. KESIMPULAN https://cdm.unfccc.int/filestorage/h/n/RPK5SJ0
BCO7FEHQ9IXAYL68WNG3V2Z.pdf/9233-
Dengan mengambil studi kasus di PLTBg 20121228-
Terantam, perubahan kebijakan pemerintah PDD.pdf?t=eFl8b25sZW5qfDDUeCshWhmew
terkait dengan harga jual listrik yang baru akan 6EgRh6a3VSm. [Diakses 11 Januari 2017]
dapat menurunkan tingkat keekonomian, dan
6. PT KME (PT Karya Mas Energi). (2012).
kurang mendukung iklim investasi PLTBg di PKS
Biogas Bundled Project, ver.13.0, 16/11/2012,
tetapi masih dapat diatasi dengan
https://cdm.unfccc.int/filestorage/l/c/0XZT8K1
mengoptimalkan pemaanfaatan gas metane
WPODJFUIEV9MHSBQ5Y74CNA.pdf/8944-
(biogas) yang dihasilkan. Pada PLTBg Terantam
%20PDD-
dengan memanfaatkan kelebihan gas metana
2012%2012%2020.pdf?t=dlR8b25sZXV1fDD5
sebagai subtitusi bahan bakar cangkang di boiler
hwJiSvvAnIei6858Oiin. [Diakses 11 Januari
Pabrik Kelapa Sawit, dan menjual kelebihan
2017]
cangkan, maka didapatkan tambahan
pendapatan yang dapat meningkatkan 7. PT KME (PT Karya Mas Energi). (2012).
keekonomian PLTBg. Biogas Bundled Project 3, ver. 12,
Faktor peningkatan Tingkat Kandungan https://cdm.unfccc.int/filestorage/3/n/JAO4FR
Dalam Negeri (TKDN) dan harga jual listrik 9MLTEU3Z6BC8SXKQ5N2IDWVP.pdf/9234-
merupakan komponen penting dalam %20PDD.pdf?t=T1R8b25sZXltfDCn8Hd1_5Js
peningkatan nilai keekonomian PLTBg, karena FbCQHdhvqF5A. [Diakses 15 Januari 2017]
mempunyai dampak untuk menurunkan inve
stasi. Hal ini merupakan hal yang perlu dipikirkan 8. Peraturan Presiden, No. 5 tahun 2006. (2006).
untuk kelanjutan pembangunan PLTBg di PKS, tentang Kebijakan Energi Nasional
sebagai dampak dari diberlakukannya Permen 9. Febijanto, I. (2017). Tinjauan Komponen
ESDM No.12/2017. Harga Jual Tenaga Listrik dari Pembangkit
Listrik Tenaga Biogas dengan Teknologi
PERSANTUNAN Covered lagoon, Prosiding Seminar Nasional
Diucapkan terima kasih atas bantuan Kimia, 13 Mei 2017, Hotel Grand Quality,
informasi, data-data dan dukungan yang Yogyakarta, 72-73.
diberikan oleh pimpinan dan staf PT Perkebunan 10.Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Nusantara V dan PKS Terantam. Daya Mineral Republik Indonesia. (2016).
No:1404 K/20/MEM/2017, tentang Besaran
DAFTAR PUSTAKA Pokok Penyediaan Pembangkitan PT PLN
(Persero).
1. Sihombing, A., and et. al. (2014). Analisis
Perhitungan Ekonomi dan Potensi 11.B.G. Yeoh and M.Y. Roslan. (1991).
Penghematan Energi Listrik pada Pembangkit Optimising Methane Yield in Anaerobic
Listrik Tenaga Uap di Pabrik Kelapa Sawit PT. POME Treatmetn Through Temperature and
X, Jurnal Reka Elkomika (Jurnal Online Process Manipulations, Journal of Industrial
Institut Teknologi Nasional), 2 (2), 90-96. Technology, 1(1), 19-31.
2. Suci Anggraini Pricilia. (2014). Analisis 12.M.S. Shah, and et. al. (2017). Perspective of
Ekonomi Pemanfaatan Fiber dan Cangkang Biogas Conversion into Bio-CNG for
Kelapa Sawit Menjadi Energi Listrik, Studi Automobile Fuel in Bangladesh, Journal of

58 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)


Renewable Energy, Volume 2017, Article ID Keuangan Indonesa (SEKI), Februari 2017.
4385295, 14 pages,
22.Rick Tidball, and et. al. (2010). Cost and
https://doi.org/10.1155/2017/4385295.
Performance for Modeling Electricity
13.UNFCCC (United Nations Framework Generation Technology, ICF International,
Convention on Climate Change). (2017). Fairfax, Virginia, Nov. 2010.
concerning Methane recovery in wastewater
23.Wealth Generator Power System,
treatment, III.H./Version 14, Sectoral Scope:
http://www.wealth68.com/well/en/cpa.php?id=
13 EB 53.
88 [diakses, 23 Mei Januari 2017].
https://cdm.unfccc.int/filestorage/A/N/F/ANF0
MTK4BHZC9O7IEY68P5DJ2VRQ3X/EB53_re 24.Chin May Ji, and et. al. (2013). Biogas from
pan17_Revision%20of%20AMS- Palm Oil Mill Effluent (POME): Opportunities
III.H_ver14.pdf?t=bVZ8b3FuNnM5fDCh- and Chalanges from Malaysua’s
HkC6dg9RQbKR6oj1KlY [Diakses 11 Januari perspective, Renewable and Sustainable
2017] Energy Reviews 26, 717-726.
14.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup, No. 25.Hayashi, K. (2007). “Environmental Impact
5/2014. (2014). tentang Baku Mutu Air of Palm Oil Industry in Indonesia”,
Limbah. Proceeding of International Symposium on
Ecotopia Science 2007, ISETS07.
15.UNFCCC (United Nations Framework
Convention on Climate Change). (2017). 26.J. Wang, and et. al., Anaerobic Treatment of
concerning Grid connected renewable Palm Oil Mill Effluent in Pilot-Scale
electricity generation, I.D./Version 15, Sectoral Anaerobic EGSB Reactor, BioMed Research
Scope: 01 EB 50. International, Vol.1015, Article ID 398028,
https://cdm.unfccc.int/filestorage/7/Q/X/7QXA page 7.
Z5036WN8BEYKUDFRPJGL21V4I9/EB50_re http://dx.doi.org/10.1155/2015/398028
pan29_AMS- [diakses, 12 Januari 2017
I.D_ver15.pdf?t=ZW18b3FuNnptfDBFaM4bY5
27.Mahajoeno and et. al. (2008). Potensi
XhYq9fEufOyJGG [Diakses 11 Januari 2017]
Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit
16.Guascor Power. (2010). ГПУ SFGM 560, untuk Produksi Biogas, Jurnal Bioversitas,
Техническое описание, Природный газ, 9(1), 49.48-52
МОСКВА 2010 г.
28.Sosnowski, P., A, and et. al. (2003).
17.Nasrin, A.B., and et. al. (2011). Assessment of “Anaerbobic co-digestion os sewage sludge
the Performance and Potential Export and organic fraction of municipal solid wastes,
Renewabale Energy (RE) from Typical Adv, Environ Res, 7(3), 609-616.
Cogeneration Plants Used in Palm Oil Mills, J.
29.P. Subekti. (2017). Pengolahan Limbah Cair
Engg. and App. Science 6(6), 433-439.
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi
18.Denny, W. (2013). Analisis Pemenuhan Biogas Untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara Biogas (PLTBg),
XIII (Persero), Vokasi, 9 (1), 11-20. https://www.academia.edu/19830056/METHA
N_CAPTURE_LIMBAH_CAIR_PABRIK_KEL
19..PT. KDA (PT Kresna Duta Agroindo). (2013).
APA_SAWIT_SEBAGAI_ALTERNATIF_PEN
Methane recovery and electricity generation
GURANGAN_EMISI_UDARA_Ditinjau_Dari_
from POME at Pelakar Mill, Jambi, Indonesia,
Penanganan_Prinsip_Kerja_Prinsip_Desain_
ver.3, 05/02/2013,
Dan_Kondisi_Operasi, Skripsi Master, Institut
https://cdm.unfccc.int/filestorage/a/n/FS5G08
Pertanian Bogor, 2015, [Diakses 25 Januari
MC3JEU49WVKTAOXRPDZQB61H.pdf/7031
2017]
%20PDD.pdf?t=VU58b25sZjN4fDBEYjTkyCg
KQUCyefIoZFH6. [Diakses 15 Januari 2017] 30.RUPTL/Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Lisrik PT PLN (Persero) tahun 2016-2025.
20.PT UL (PT Unggul Lestari). (2012). Methane
(2016). PT PLN (Persero), 170.
Recovery and Utilisation at PT. Unggul Lestari
Palm Oil Mill at Central Kalimantan, 31.Safrizal. (2015). Small Renewable Energy
Indonesia. Ver. 09, 13/11/2012, Biogas Limbah Cair (POME) Pabrik Kelapa
https://cdm.unfccc.int/filestorage/b/p/DZF2W3 Sawit Menggunakan Tipe Covered Lagoon
RPE8OA60BT9XUJN5LYS741IV.pdf/6728%2 Solusi Alternatif Defisit Listrik Provinsi Riau,
0PDD%2028%20Nov%2012.pdf?t=S0N8b25s Jurnal DISPROTEK, ISSN: 2548-4168, Vol.6,
ZmVhfDBQyINV7p15uBID6FhKb1Xj, [Diakses 26-35
10 Januari 2017]
32.National Biogas Implementation (EPP5).
21.Bank Indonesia. (2017). Statistik Ekonomi dan (2014). Biogas Capture and CDM Project

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19 No 01, Januari 2018 59


Implementation for Palm Oil Mils, National 26, pp.717-726.
Key Economic Areas (NKEA), update June
34. Elijah Ige Ohimain and et. al. (2014).
2014, 9.
Potential of Biogas Production from Palm Oil
33.Chin May Ji, and et. al. (2013). Biogas from Mills’ effluent in Nigeria, Sky Journal of Soil
palm oil mill (POME): Opportunities and Science and Environmental Management,
Challenges from Malaysia’s Perspective, 3(5), 50-58.
Renewable and Sustainable Energy Review,

60 Optimalisasi Pemanfaatan..... (Febijanto, I)

You might also like