You are on page 1of 10

METODE STERILISASI PADA ALAT MAKAN DALAM MENURUNKAN

KANDUNGAN BAKTERIOLOGI DI RUMAH SAKIT M. YUNUS KOTA


BENGKULU TAHUN 2012

MUALIM, JUBAIDI, HAIDINAALI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU
keslingbkl©a yahoo. corn

Abstract
Hospital Sanitation is an attempt sanitation and integral part of the health care system in
providing the services and patient care as well as possible. The purpose of hospital sanitation
is creating environmental conditions to keep them clean, comfortable, and can prevent cross
infection and does not pollute the environment. To answer one of the requirements, the re-
searcher wants to create a tool that can sterilize utensils without using chemicals to make
cutlery storage cabinet designed to sterilize the tableware. The research was done in polytech-
nic Kemenkes Bengkulu. Observation phase, in terms of bacteriological analysis carried out in
the laboratory of Medical Microbiology Polytechnic Bengkulu. Research was held from August
to November 2012. The results of the reasearch which includes: pre-treatment median bacte-
riai content in 5031 koloni/cm2 spoon, cutlery glasses on kolonilcm2 3989, and the plate 445
kolonilcm2. Therefore we can conclude that there is a decrease after treatment, before treat-
ment the average bacterial content in 5081 ko!onilcm2 spoon, cutlery glasses on kolonilcm2
3989, and the plate 445 kolonilcm2. It can be con cluded the longer the contact time, the greater
the decline and increasingly effective and time effective contact of cutlery sterilization method
in reducing the bacterial content in the cutlery hospital is 10 Minutes.
Key words . Hospital Sanitation, SterilizeUtensils

PENDAHULUAN 1.2. Tujuan


1.1. Latar Belakang Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk
Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia menurunkan kandungan bakteriologi alat makan
diartikan sebagai pemelihara kesehatan. untuk di RS. Yunus Bengkulu, khususnya dalam
Menurut WHO, sanitasi lingkungan (environmen- mengukur rerata kandungan koloni bakterilcm2
tal sanitation) adalah upaya pengendalian sernua pada alat makan piring sebelum dan sesudah
faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin perlakuan dangan variasi waktu kontak,
menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal mengukur rerata kandungan koloni bakterilcm2
yang merugikan bagi perkembangan fisik, pada alat makan gelas sebelum den sesudah
kesehatan dan daya tartan hidup manusia. perlakuan dangan variasi waktu kontak dan
mengukur rerata kandungan koloni bakterilcm2
Dalam lingkup Rumah Sakit (RS), sanitasi pada alat makan sendok sebelum dan sesudah
berarti upaya pengawasan berbagai faktor perlakuan dangan variasi waktu kontak.
li ngkungan fisik, kimiawi dan biologik di RS yang
menimbulkan atau mungkin dapat 2. METODOLOGI
mengakibatkan pengaruh buruk terhadap 2.1. Ternpat dan Waktu Penelitian
kesehatan petugas, penderita, pengunjung
maupun bagi masyarakat di sekitar RS. Tempat penelitian dilakukan di Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu.
Dari pengertian di atas maka sanitasi RS Tahap observasi, analisis dari segi bakteriologis
merupakan upaya dan bagian yang tidak dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di Politeknik Kesehatan Bengkuiu. Waktu penelitian
RS dalam memberikan layanan dan asuhan Agustus-November 2012.
pasien yang sebaik-baiknya.

60 "inovasi Teknologi Sanitasi 5ebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Bangsa'


2.2. Alat dan bahan g. Selang 5 mm
Alat yang digunakan : autoclav, incubator,
reaksi, tabung Durcham, kawat inokulasi, 2. Alat dan bahan pengambilan sampel
-enmeyer, spuit. mikroskop stereo. Bahan yang
erlukan kaldu laktosa, alkohol, kapas, sampel a. Media transport cairan buffer phosphate
dalam botol. Berisi cairan -1/4 botol dalam
keadaan steril.
2.3. Desain Penelitian
b. Lidi kapas steril (lidi waten) yaitu lidi pada
Penelitian ini menggunakan desain ujungnya dililit kapas.
: 1d atan pPostest-post test
gambarkan dalarr4skema berikut : c. Alkohol 75% dan sarung tangan steril

01 ........ X ........ 02 d. Spidol huruf kecil


Peter angan . e. Lampu bunsen atau lampu spritus
X : perlakuan pengolahan alat f. Formulir pengambilan sampel untuk
— pemeriksaan laboratorium
akan dengan menggunakan alat sterilisasi alat

akan dalam penurunan kandungan bakteri g. Gunting kecil
ko hn 2.
h. Kertas cellotape
01 pengukuran kandungan Koloni/
2
sebelum perlakuan menggunakan alat i. Termos es
erilisasi alat makan kelompok eksperimen. Tas pembawa pengambilan contoh
02 pengukuran kandungan k. Jendela usap steril ukuran 10 x 5 =
Ko4oni/cm 2 sesudah perlakuan menggunakan 50cm2
atat sterilisasi slat makan kelompok ekspenmen.
I. Sabun desinfektansi
2.1. lnstrumen yang digunakan
3. Prosedur pengambilan sampel
1. Nat dan Bahan
Sarung tangan yang steril disiapkan untuk
Alat: mulai mengambil sampel. Ambil alat makan yang
a. Lampu UV-C akan diperiksa masing-masing diambil 5 bush
ti ap jenis yang diambil secara acak dengan
Daya : 32 watt menggunakan sarung tangan steril dari tempat
Warna : transparan pengeringan/penirisan. Siapkan cacatan formulir
pemeriksaan alat makan dalam kelompok-
Type UV-C kelompok. Siapkan lidi steril, kemudian menutup
b. Ozone Generator botol yang berisi cairan garam buffer phosphate.
Masukkan lidi kapas steril ke dalam botol, lalu
Days : 15 Wat
ditekan ke dinding botol untuk membuang aimya,
kandungan 0 3 : 0,04 ppm kemudian diangkat dan melakukan usapan. Cara
Aerator melakukan usapan : Gelas dengan usapan
mengelilingi bidang permukaan luar dan dalam
Blower bagian bibir setinggi 6 mm. - Piring; Usapan
Bahan: dilakukan pada bagian permukaan dalam
dengan cara melakukan 2 usapan yang satu
a. Multi Plek 9 mm sama lainnya sating menyilang. Setiap bidang
b. Cein 3 mm permukaan yang diusap dilakukan 3 (tiga) kali
berturut-turut, dan satu lidi kapas atau 1 (satu)
c. Engsei
swab digunakan untuk satu kelompok alat makan
d. Profil siku yang diperiksa. Setiap selesai melakukan usapan
e. Handel pada 1 (satu) alat dari satu kelompok jenis slat
makan, lidi kapas steril harus dimasukkan ke
f. Rak pining dalam botol berisi cairan garam buffer phosphat,

Prosiding (Seminar Nasional dan Gelar Riset Inteksan 2013) 61


diputar-putar dan ditekankan ke dinding untuk trol dan dituangi plate count agar (PCA) cair
membuang cairannya, lalu diangkat dan seperti tersebut diatas sebanyak 15-20 ml,
digunakan untuk mengusap alat berikutnya. Hal terakhir lakukan pembacaan basil setelah 2 x
ini dilakukan berulang-ulang sampai seluruh alat 24 jam, dengan cara menghitung jumlah koloni
makan dalam satu kelompok diambil usapnya. yang tumbuh pada petri dish dengan
Dengan demikian maka untuk satu jenis alat menggunakan slat coloni counter.
hanya menggunakan satu lidi kapas. Setelah
semua kelompok atat makan sudah diusap, iidi
kapas dimasukkan ke dalam botol, lidinya 5. Pembacaan Hasil
dipatah atau dtgunting. Sebelum ditutup, bibir a. Dihitung jumlah koloni yang tumbuh pads
botol dan penutupnya disterilkan dengan petri dish, koloni yang bergabung menjadi satu
memanaskan pada api spritus. Tempelkan kertas atau membentuk satu deretan yang terlihat
cellotape dan tulis etiket dengan spidol yang sebagai garis tebal atau jumlah koloni
menyatakan alat makan, tempat pengambilan meragukan dihitung sebagai koloni kuman.
contoh, dan diberi kode sesuai dengan lembar
formulir. Masukkan botol sampel ke dalam termos b. Bilajumlah koloni pads petri dish kontrol
dan kirim segera ke laboratorium untuk lebih dari 10 rnaka perneriksaan harus diuIang
pemeriksaan lebih lanjut. karena sterilisasi dianggap kurang baik.
4. Pemeriksaan dilaboratorium c. Dilakukan perhitungan hanya pada petri
dish yang menghasilkanjumlah koloni antara 30-
Prosedur pemeriksaan angka kuman alat 300 dan bila koloni pads petri dish kontrol lebih
makan di laboratorium antara lain sebagai kecil dari 10. JumIah koloni pads masing masing
berikut :sediakan 6 buah tabung steril dalam rak petri dish ini harus lebih dahulu dikurangi dengan
tabung. Masing-masing tabung diberi tanda 10- petri dish kontrol.
1, 10-2, 10-3, 10-4,10-5,10-6 sebagai kode
pengenceran dan tanggal pemeriksaan, Siapkan 2.5. Cara Pembuatan Alat
7 tujuh buah petri dish steril. Pada 6 (enam) buah Siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti
petri dish diberi tanda pads bagian belakangnya multiplek, gergaji, palu, paku, panel siku, dan
sesuai dengan kode pengenceran pads tanggal lain-lain. Setelah semua slat dan bahan tersedia
pemeriksaan pada tanggal pemeriksaan seperti hal yang pertama dilakukan adalah memotong
butir 1. Satu petri dish lainnya diberi tanda con- multiplek sesuai dengan ukuran yang diinginkan
trol, Isi tabung pertama sampai tabung keenam dengan membentuk sebuah kotak. Ketinggin
diisi 9 ml garam buffer phosphate dengan pH disesuaikan dengan diameter piring agar tidak
7,2, Kocok bahan spesimen sampai homogen, terlalu berlebihan dan kerjanya alat lebih efektif.
selanjutnya diambil 1 ml dimasukkan kedalam
tabung pertama dengan pipet dan dibuat sampai Setelah semua terpotong kemudian
homogeny, Pindahkan 1 ml bahan dari tabung dirangkai sehingga terbentuklah sebuah kotak
pertama ketabung kedua dengan pipet. Demikian kayu dan setelah itu bunt celah lubang sesuai
selanjutnya sampai hingga tabung keenam. Ambil dengan diameter lampu UV. Pasang blower
1 ml dari masing-rnasing tabung di atas dan dibagian sisi satu jalur dengan rak piring agar
dimasukkan ke dalam petri dish, dimulai dari gas 03 dapat menjangkau semua celah. Pada
tabung keenam. dengan menggunakan pipet dinding yang jauh dari jangkauan sinar UV
steril, sesuai dengan kode pengenceran yang dipasang cermin yang menyesuaikan luas
sama, Tuangkan dengan Plate Count Agar (PCA) bagian sisi dari lemari tersebut.
cair yang telah dipanaskan dalam water bath ± Pada salah satu sisi luar lemari dijadikan
45°C sebanyak 15-20 ml ke dalam masing- sebagai panel kontrol dan meletakkan alat-alat
masing petri dish. Masing-masing petri dish elektric. Pasang ozone generator, balast lampu
digoyang perlahan-lahan hingga tercampur UV, adaptor blower, balas ozone generator dan
merata dan dibiarkan hingga dingin dan jack panel listrik. Lubangi salah satu dinding
membeku, Masukkan ke dalam incubator pada dengan bor untuk lubang saluran gas 03.
suhu 37°C selama 2 kali 24jam dalam keadaan Hubungkan lobang tersebut dengan selang pada
terbalik, Buat kontrol dari cairan garam buffer ozone generator. Instalasikan seluruh alat dan
phosphate dimasukkan kedalam petri dish con- komponen elektriknya. Alat slap digunakan.

62 Ina vasi TelKnolagf Sanitasi Sebagai UQa ya Nleningkatkan Kese/iatan aangsa'


2.6. Proses KerjaAlat Keterangan
Alat ini merupakan gabungan dari beberapa A Lampu UV
•:mponen alat sterilisasi. Prinsip keOnya adalah
:engan menyinari alat makan dengan sinar ul- B. Blower
7-a violet dengan panjang gelombang 253 nm. C. Rak piling
ak hanya dengan sinar uv saja namun alat
D. Piling
juga didukung oleh ozon generator yang
:erfungsi untuk mensteriikan udara dalam lemari 2.5. Pengolahan dan Analisis Data
-e-sebut dan membunuh bakteri di lekukan Dalam penelitian ini data disajikan dalam
:eraiatan makan yang tidak terjangkau oleh sinar bentuk tabel, grafik, dan deskripsi untuk melihat
• 0

gambaran penurunan kandungan koloni bakterii


Jadi dipastikan seluruh bagian alat makan cm2 pada slat makan sendok, gelas, dan piling.
s<an terpapar oleh sinar uv maupun oleh gas 1. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Dinding dari lemari ini dipasangi oleh cermin
:an cermini bertungsi untuk memantulkari sinar 1.1. Hasa
sehingga sinar uv dapat menyebar keseluruh Eksperimen dalam penelitian ini dilakukan
:3gian alat ini. Untuk menyebarkan gas 03 alat untuk mengetahui kemampuan alat sterilisasi slat
-'enggunakan 2 buah blower yang diletakan di makan yang terdiri dari ozone generator dan UV
:agian sisi dalam alat ini sehingga gas 03 dapat sterilizer dalam menurunkan kadar bakteriologi

erata pada semua lemari. yang melekat pada alat makan. Dalam penelitian
2.7. Gambar DesainAlat ini yang diteliti adalah jumlah koloni bakteri yang
ada pada alat makan yang akan diambil
Tampak Atas
menggunakan metode usap alat dan akan
ditanam pada media Plate Cone Agar (PCA) dan
dihitung jumiah koloninya dengan coloni counter.
Langkah awal yang dilakuan adalah dengan
membuat slat sterilisasi slat makan dengan
membuat sbuah box yang disesuaikan dengan
ukuran panjang lampu UV. Box tersebut diisi
dengan lampu UV dan di tiupkan gas Ozone (0)
dengan menggunakan ozone generator,
C Langkah selanjutnya adalah memasang rak
Tampak Depan piring, tempat gelas dan tempat sendok. Setelah
sernuanya tersusun slat diuji dengan
menghubungkannya dengan arus listrik. Setelah
semua komponen alat berfungsi dengan baik
maka sebelum slat makan yang akan diuji
dilakukan pretes untuk emngetahui jumlah koloni
yang ada. Setelah itu dimasukan ke dalam slat
sterilisasi alat makan dan diperlakukan variasi
waktu kontak 5 menit dan 10 menit kemudian
dilakukan usap alat makan.
Tampak Samping
Setelah dilakukan pemgriksaan maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
B

Prosiding (Seminar Nasional dan Gelar Riset Inteksan 2013) 63


Tabel 1. Hasil pemeriksaan koloni bakteri pada at makan sebelum dan sesudah perlakuan

Sebelum perlakuan Setelah perlakuan 5 Setelah perlakuan 10


Perulangan ( Koloni) rant Koloni flint_(Koloni)
s G P S G P S G P
1 71402 74160 87162 4166 0 0 1695 0 D

2 72080 74426 81093 3899 0 0 1675 0 0

3 72110 81793 85353 3940 0 0 1620 0 0

Rerata 71864 76793 84536 4002 0 0 1663 0 0

KONVERSI KE Cm'
Sebelum perlakuan Sete,Iah perlakuan 5 Setelah perlakuan 10
Perulangan Kolonilcm2 mnt Kolonilcm2 mnt(Koloni/cm2)
s G P S G P S G P
Luas
14.14 19.25 190.14 14.14 19.25 190.14 14.14 19.25 190.14
Permukaan
1 5049 3852 458 295 0 0 120 0 0

2 5097 3866 426 276 0 0 118 0 0

3 5099 4249 449 279 0 0 115 0 0

Rerata 5081 3989 445 283 0 0 118 0 0

1. Koloni bakteri sebelum dan sesudah sendok sebelum dan sesudah perlakuan dwx
perlakuan pada alai makan sendok menggunakan slat sterilisasi alat ma's
didapatkan has yang dapat dilihat pada ' +
Dari hasil pemeriksaan di laboratorium
2.
Poltekkes Kemenkes Bengkulu didapatkan rata-
rata kandungan koloni/cm 2 pada at makan

Tabel 2. Has Pemeriksaan koloni/cm2 PadaAlat makan Sendok.

Perlakuan I Perlakuan 2
Perulangan Sebelum
Hasil Penurunan % Hasil Penurunan %

1 5049 295 4754 94.16 120 4929 97.62


2 5097 276 4821 94.59 118 4979 97.68
3 5099 279 4820 94.53 115 4984 97.74

Rerata 283.3 4798.3 94.4 117.7 4964.0 97.7

Hasil pemeriksaan pada table 4.2 di atas sebesar 94,59%. Sedangkan penurunar. Tai
menunjukan adanya penurunan kandungan adalah 4798 koloni/cm 2 atau sebesar 94 = %
kandungan Koloni bakterilcm 2 pada alat makan Sedangkan pada perlakuan ke 2 dengan
sndok setelah dilakukan proses sterilisasi kontak 10 menit didapatkan penurunan t
dengan alat sterilisasi alat makan. Pada perulangan ke 3 yaitu dengan Cfl ff
perlakuan satu dengan waktu kontak 5 menit sebesar 4984 koloni/cm 2 dengan perse--
hasil penurunan te rt inggi didapatkan pada sebesar 97,74% sedangkan untuk per_- --m
perulangan ke 2 dengan jumlah penurunan rata sebesar 4964 koloni/cm 2 atau s -.^
hingga 4821 koloni/cm 2 degnan persentase 97,7%. Persentase penurunan koloni bak-=^ ^i
dapat dilihat pada gambar 1:

64 "Inovasi Teirnologi Sanitasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kesenatan Bangsa"


terdapat pada perlakuan ke pada perulangan ke
100
97,6 7,6 7,74 3 yaitu 97.74 % dan penurunan terendah pada
98 perlakuan 1 perulangan ke 1 yaltu 94.16%.
96 Berdasarkan hash! pengamatan, maka tiap-tiap
94,104,54,53
perlakuan memberikan persentase penurunan
yang berbeda terhadap kandungan koloni
92
bakteri/cm 2 pada alat makan sendok.
Perlakuan 1 Perlakuan 2
2. Koloni bakteri sebelum dan sesudah
a Peruiangan 1 A Perulangan 2
perlakuan pada alat makan Gelas
Peruiangan 3
Dari hasil pemeriksaan di laboratorium
Poltekkes Kemenkes Bengkuludidapatkan rata-
Gambar 1. Persentase penurunan kadar rata kandungan koloni/cm 2 pada alat makan
Koloni bakteri/cm2 pada alat makan sendok gelas sebelum dan sesudah perlakuan dangan
telah mengalami perlakuan. menggunakan alat sterilisasi alat makan
didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel
Pada gambar 1 dapat dilihat persentase
3.
ang paling tinggi dalam penurunan koloni/cm2

Table 3. Hasil Pemeriksaan koloni/cm2 Pada Alat makan gelas.

Perlakuan 1 Perlakuan 2
Peruiangan sebelum
Hash! Penurunan % Hasil Penurunan %
1 3852 0 3852 100 0 3852 100
2 3866 0 3866 100 0 3866 SI

3 4249 0 4249 100 0 4249


Rerata 0.0 3989.0 100.0 0.0 0.0

Hasil pemeriksaan pada tabel 3 di atas Grafik 2. Persentase penurunan kadar koloni
enunjukan adanya penurunan kandungan bakteri/cm2 pada alat makan sendok
.andungan Koloni bakteri/cm 2 pada alat makan setelah mengalami perlakuan.
etas setelah dilakukan proses sterilisasi dengan
aat sterilisasi alat makan. Pada semua semua
ngulangan balk pada perlakuan 1 maupun 3. Koloni bakteri sebelum dan sesudah
riakuan 2 didapatkan hasil penurunan sebesar perlakuan pada alat makan Piring
100%. Persentase penurunan koloni bakteri/cm2 Dari hasil pemeriksaan di laboratorium
dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini: Poltekkes Kemenkes Bengkulu didapatkan rata-
120 zoo rata kandungan koloni/cm 2 pada alat makan
gelas sebelum dan sesudah perlakuan dangan
w menggunakan alat sterilisasi alat makan
4O
20 didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel
0
4.


Table 4.4. Hasil Pemeriksaan koloni/cm2 Pada Alat makan piring

Perlakuan 1 Perlakuan 2
Peruiangan Sebelurn Hasil Penurunan % Hasil Penurunan %
1 458 0 458 100 0 458 100
2 426 0 426 100 0 426 100
3 449 0 449 100 0 449 100
Rerata 0.0 3989.0 100.0 0.0 444 100.0

Prosiding (Seminar Nasional dan Gelar RiSet inteksan 2013) 65


Hasil pemeriksaan pada tabel 4 di atas Penentuan banyaknya kuman dalam suatu
menunjukan adanya penurunan kandungan peralatan, dilakukan untuk mengetahui sampai
kandungan Koloni bakteri/cm 2 pada alat makan sejauh mana peralatan itu tercernar untuk kuman.
piring setelah dilakukan proses sterilisasi dengan Dengan mengetahui jum[ah kuman pada suatu
alat sterilisasi alat makan. Pada semua semua peratatan, maka kualitas peralatan dapat
pengufangan baik pada perlakuan 1 maupun diketahui. Peralatan masih dapat dikatakan
perlakuan 2 didapatkan hasil penurunan sebesar memenuhi syarat kebersihan, apabila kuman
100%. Persentase penurunan koloni bakterilcm2 yang terdapat pada peralatan tersebut masih di
dapat dilihat pada gambar 3. bawah standart yang ditentukan oleh suatu
............ ...... ................. lembaga.
,oa too r,, i Do Iod —f6
h
Jumla kuman pads suatu peralatan dapat
m $ o .........

^ so
dihitung dengan berbagai cara, tetapi secara
garis besarjumiah kuman dapat dihitung dengan
2 cara, yaitu secara l angsung dan tidak
PEa kuan , P 4cu 2
fangsung. Perhitungan secara langsung dapat
e^ PeruInganI n Per0angW2 t+PeuIangan3
diketahui berapa jumlah kuman pada saat
Grafik 3. Persentase penurunan kadar koloni dilakukan perhitungan, dan jumlah kuman yang
bakteri/cm2 pada alat makan sendok dihitung adalah sefuruh jumlah kuman balk yang
setelah mengalami perlakuan masih hidup maupun yang sudah coati.
Sedangkan perhitungan secara tidak langsung
3.2. Pembahasan yaitu untuk megetahui jumlah kuman yang masih
Peralatan makan yang higienis penting hidup, dan perhitungan dilakukan setelah ada
untuk mencegah pencemaran dan menjaga perlakuan terlebih dahulu terhadap sampel
keamanan makanan. Semua peralatan yang Saiah satu cara perhitungan secara tidak
kontak dengan makan harus ha}us, bebas dari langsung adalah Total Plate Count (TPC).
bopeng, retak dan bersisik, tidak beracun, tidak Cara TPC ini mempunyai keiemahan yai-_
berpengaruh terhadap terhadap produk beberapa sel kuman yang tumbuh berdekata-
makanan dan mampu menahan gosokan hanya terhitung satu sel, padahal kemungkin^-
berulang pads waktu pencucian. merupakan kumpulan sel atau koloni yang
Peralatan harus dirancang dan dibuat untuk berasal darn beberapa sel. Untuk mengurar i
menjaga higiene dan mencegah bahaya kimia adanya kesalahan dalam menentukan juml;
dan memudahkan dalam pembersihannya. Untuk kuman yaitu digunakan aturan yang diseb
mencegah kontaminasi kepada pada makanan, Standart Plate Count (SPC). Dalam SPC
maka semua peralatan harus dibersihkan secara menurut aturan-aturan antara lain untuk memuh
rutin seperlunya dan dilakukan desinfeksi bila cawan petri pada masing-masing pengencer
diperlukan. yang menunjukkan perturnbuhan koloni anti r.
30-300 koloni. Standar maksimum ya7;
Menurut Depkes RI (2003), alat makan digunakan alat makan adalah 100 kolonilcm = - =
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut lebih dari 100, maka melebihi ambang batas c
1. Syarat bahan alat makan. Alat makan yang tidak memenuhi syarat.
kontak langsung dengan makanan tidak boleh
Dari hasil pemeriksaan alat makan sebeluO
terbuat dari bahan-bahan yang mengandung
dilakukan perlakuan dengan alat sterilisasi aT
racun.
makan, didapatkan hasil bahwa kandung
2. Syarat konstruksi alat makan. Alat makan koloni bakteri pada alat makan sendok, geL
harus utuh (tidak cacat) dan mudah dan piring jauh melebihi ambang batas yac
dibersihkan. ditentukan oleh permenkes 1098 tahun 2)CS
3. Syarat kebersihan. syarat kebersihan alat tentang jasaboga. Standar yang diperboleh>
makan ada 2, yaitu : adalah 100 koloni/cni2.
a. Angka Escherichia coli harus negatif. Adapun alat makan yang diukur se
b. Jumlah kuman maksimum 100 koloni /cm2 melalui alat sterilisasi alat makan adalah Sc
permukaaan alat makan. berikut:

66 "Inavasi Teknologi Sanitasi Sebagai Cipaya Meningkatkan Kesehatan Bangsa'


Prosiding (Seminar Nasional dan Gelar Riset Inteksan 2013) 67
t Sendok. menyebabkan tidak semua bakteri yang melekat
Sebelum mengalami perlakuan dengan alat pada alat makan sendok dapat dimatikan.
sterilisasi alat makan kualitasi kandungan koloni Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil
bakteri/cm 2 masih melebihi ambang batas yang rata-rata koloni/cm2 pada perlakuan 1 dengan
diperbolehkan. Jika sendok yang mengandung waktu kontak 5 menit didapatkan hasil 283
kadar bakteri 5081 koloni/cm 2 maka Koloni/cm2. Sedangkan nilai ambang batas
kemungkinan akan mengganggu kesehatan dan (NAB) yang diizinkan adalah 100 koloni/cm2.
tidak layak dijadikan sebagai alat makan. Tentu saja hal ini tidak memenuhi syarat yang
Kandungan koloni bakteri yang diperbolehkan diperbolehkan.
menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Penyebab tidak sterilnya alat makan sendok
Indonesia NOMOR 1096/MENKES/PERNI/2011 ini kemungkinan dikarenakan tata letaknya tidak
Tentang Higine Sanitasi Jasaboga yaitu 100 teratur dan hanya 2 sisi dari alat sterilisasi alat
Koloni/Cm 2 , sedangkan kadar bakteri sebelum
makan saja yang diberi cermin sebagai pemantul
melalui melalui alat sterilisasi alat makan adalah
sinar UV, dan kemungkinan ada sebagian
5081 koloni/cm2.
sendok yang tidak membelakangi bagian dari
Berdasarkn hasil pemeriksaan di cermin tersebut maupun tidak mengarah ke
Laboratorium Politeknik Kesehatan Bengkulu Iampu UV.
pada perlakuan 1 dengan lama waktu kontak 5 2. Gelas
menit didapatkan hasil pada perulangan 1 adalah
295 koloni/cm'atau penurunan sebesar 94,16% Sebelum mengalami periakuan dengan alat
pada pengulangan ke 2 didapatkan hasil sterilisasi alat makan kualitasi kandungan koloni
penurunan sebesar 276 koloni/cm2 atau bakteri/cm 2 masih melebihi ambang batas yang
sebesar 94,56 dan pada perulangan ke 3 diperbolehkan, gelas yang mengandung koloni
hasilnya adalah 279 atau 94,53. bakteri yang melebihi dari 100 koloni/cm 2 tidak
memenuhi prsyaratan sebagai alat makan.
Hasil pemeriksaan kadar bakteri pada Kandungan koloni bakteri yang diperbolehkan
perlakuan 2 dengan waktu kontak 10 menit menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
didapatkan hasil pada perulangan pertama Indonesia NOMOR 10961MENKCS/PE 1/2011
adalah sebesar 120 koloni/cm2 atau sebesar Tentang Higine Sanitasi Jasaboga yaitu 100
97,62%, pada perulangan ke 2 hasilnya adalah Koloni/Cm 2 , sedangkan kadar bakteri sebelum
118 koloni/cm2 atau 97,68% dan pada melalui melalui slat sterilisasi slat makan adalah
perulangan ke hasilnya adalah 115 koloni/cm2 3989 koloni/cm2.
atau sebesar 97,74%.
Berdasarkn hasil pemeriksaan di
Penurunan kadar bakteriologi diakibatkan Laboratorium Politeknik Kesehatan Bengkulu
oleh bakteri yang melekat pada alat makan pada perlakuan 2 dengan lama waktu kontak 5
terpapar oleh sinar UV-C dan gas 0 3 (ozone). menit didapatkan hasil pada perulangan 1, 2 dan
Sinar UV berfungsi untuk mensterilisasi bagian- 3 didapatkan hasil >1 koloni/cm 2 . Jumlah koloni
bagian alat makan yang dapat dijangkau oleh yang kurang dari 30 koloni/cm2 tidak dapat
sinar maupun pantulan sinar oleh cermin. dihitung dikarenakan rentang hitungnya adalah
Sedangkan untuk bagian yang tidak dapat 30-300 koloni positif.
terpapar sinar UV maka gas ozon bekerja
sebagai oksidator yang dapat membunuh Penurunan kadar bakteri yang sangat
mikroorganisme. Didalam lemari sterilisasi ini signifikan ini hingga menyapai 100% disebabkan
terdapat 2 unit blower yang fungsinya sebagai bagian gelas yang diusap terpapar penuh oleh
pemerata gas ozone, sedangkan untuk pemerata sinar UV maupun gas ozone yang menyebabkan
sinar UV menggunakan cermin yang terdapat bakteri yang melekat pada slat minuet ini menjadi
pada kedua dinding dari alat ini. mati. Pada gelas sinar UV sempurna dipanturkan
pada semua sisi gelas yang menyebabkan
Pada sterilisasi slat makan sendok ini masih semua bakteri yang melekat menjadi mati.
belum sempurna, dimungkinkan baik sinar UV
3. Pining
maupun gas ozon tidak dapat menjangkau
lekukan sendok yang tersusun secara acak saat Sebelum mengalami perlakuan dengan slat
dilakukan penyinaran. Hal ini yang kemungkinan sterilisasi alat makan kualitasi kandungan koloni

68 "Mayas/ Teknologi Sanitasi sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Sangsar


2
masih melebihi ambang batas yang
ct erticm sterilisasi alat makan dalam menurunkan
ncerbolehkan. piring yang mengandung koloni kandungan bakteri pads slat makan
-eri yang melebihi dan i 100 kolonilcm 2 tidak Rumah sakit adalah 10 Menit.
r=-nenuhi prsyaratan sebagal alat makan. 4.2. Saran
-dungan koloni bakteri yang diperbolehkan
enurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Bagi Rumah Sakit perlu dilakukan sterilisasi
rrc nesia N OM O R 1096/MEN KES/P ERNI12011 alat makan untuk mencegah terjadinya infeksi
— nosokomial dan bagi Peneliti perlu dikaji
h - ang Higine Sanitasi Jasaboga yaitu 100
• oni/Cm 2 , sedangkan kadar bakteri sebelum
mekanisme atau proses dari sterilisasi alat
aIui melalui slat steriIisasi alat makan adalah makan di rumah sakit, perlu dilakukan
- kolonilcm2.
pengembangan alat sterilisasi alat makan untuk
rumah sakit, perlunya adanya penambahan
Berdasarkn hasil pemeriksaan di cermin dan jumlah lampu untuk sterilisasi agar
- oratorium Politeknik Kesehatan Bengkulu menjangkau semua bagian, serta perlu penelitian
.:ada perlakuan 2 dengan lama waktu kontak 5 lebih lanjut untuk rnengetahui efektivitas metode
--nit didapatkan hasil pads perulangan 1, 2 dan sterilisasi dengan variasi waktu kontak yang pal-
dapatkan hasil >1 koloni/cm 2 . Jumlah koloni ing efektif, dan posisi peletakan alat makan yang
ang kurang dan i 30 koloni/cm2 tidak dapat tepat.
;.-itung dikarenakan rentang hitungnya adalah
30-300 koloni positif. DAFTAR PUSTAKA
1. AOAC. 2000. AOAC Official Method 966.23:
Penurunan kadar bakteri yang sangat Microbiological Methods, Chapter 17.2.01.
synifikan in hingga menyapai 100% disebabkan AOAC (Asociation of Official Analytical Chem-
oagian gelas yang diusap terpapar penuh oleh istry) Official Methods of Analysis.
s.. nar UV maupun gas ozone yang menyebabkan
takteri yang melekat pada alat minum ini menjadi 2. APHA. 1999. Standard Methods for the Ex-
-^ati. Pad@ gelas sinar UV sempurna dipsntulkan amination of Water and Wastewater. APHA
:ada semua nisi pining yang menyebabkan (American Public Health Association). AWA
semua bakteri yang melekat menjadi mati. (Ame ri can WaterAssociation), dan WEF (Wa-
ter Environtment Federation).
4. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Collins, C. H., P. M. Lyne, J. M. Grange, J. 0.
1 Kesimpula n Falkinham III. 2004. Microbiological Methods,
Berdasarkan hasil penelitian tentang 8th Editions. Oxford University Press, New
-netode sterilisasi pads alat makan rumah sakit York.
dalam menurunkan kandungan koloni bakteri 4. HPA. 2004. National Standard Method, Colony
cada slat makan RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, Count by The Pour Plate Method. HPA
dapat diambiI kesimpulan sebagai berikut: (Health Protection Agency).
1. Hasil pemeriksaan kualitas alat makan RSUD 5. Lattuada, C.P. dan B.P. Dey. 1998. Microbi-
dr. M. Yunus Bengkulu yaitu meliputi: ology Laboratory Guide Book 3' Edition,
a. Sebelum perlakuan rata-rata kandungan Chapter 3, Examination of Fresh, Refriger-
bakteri pads sendok 5081 koloni/cm2, ated and Frozen Prepared Meat, Poultry and
pada alat makan gelas 3989 koloni/cm2, Pasteurized Egg Products. USDA (United
dan pada Airing 445 koloni/cm2. Sehingga States Departement of Agriculture) / FSJS
dapat disimpulkan adanya penurunan (Food Safety and Inspection Service).
setelah dilakukan perlakuan. 6. Maturin, Larry and J. T. Peeler. 2001. Aero-
b. Sebelum perlakuan rata-rata kandungan bic Plate Count. BAM (Bacteriological Ana-
bakteri pads sendok 5081 koloni/cm2, lytical Manual), Chapter 3. Food and Drug
pads slat makan gelas 3989 kolonilcm2, Administration
dan pads piring 445 koloni/cm2. Dapat 7. Spencer, John F.T., and A. L. Ragout de Spen-
disimpulkan semakin lama waktu cer. 2001. Method in Biotechnology Vol 14 :
kontaknya make semakin besar Food Microbiology Protocols, Humana Press,
penurunannya dan semakin efektif. New Jersey
c. Waktu kontak yang efektif dari metode

Prosiding [Seminar Nasionai dan Gelar Riset Inteksan 2013) 69

You might also like