Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Hospital Sanitation is an attempt sanitation and integral part of the health care system in
providing the services and patient care as well as possible. The purpose of hospital sanitation
is creating environmental conditions to keep them clean, comfortable, and can prevent cross
infection and does not pollute the environment. To answer one of the requirements, the re-
searcher wants to create a tool that can sterilize utensils without using chemicals to make
cutlery storage cabinet designed to sterilize the tableware. The research was done in polytech-
nic Kemenkes Bengkulu. Observation phase, in terms of bacteriological analysis carried out in
the laboratory of Medical Microbiology Polytechnic Bengkulu. Research was held from August
to November 2012. The results of the reasearch which includes: pre-treatment median bacte-
riai content in 5031 koloni/cm2 spoon, cutlery glasses on kolonilcm2 3989, and the plate 445
kolonilcm2. Therefore we can conclude that there is a decrease after treatment, before treat-
ment the average bacterial content in 5081 ko!onilcm2 spoon, cutlery glasses on kolonilcm2
3989, and the plate 445 kolonilcm2. It can be con cluded the longer the contact time, the greater
the decline and increasingly effective and time effective contact of cutlery sterilization method
in reducing the bacterial content in the cutlery hospital is 10 Minutes.
Key words . Hospital Sanitation, SterilizeUtensils
KONVERSI KE Cm'
Sebelum perlakuan Sete,Iah perlakuan 5 Setelah perlakuan 10
Perulangan Kolonilcm2 mnt Kolonilcm2 mnt(Koloni/cm2)
s G P S G P S G P
Luas
14.14 19.25 190.14 14.14 19.25 190.14 14.14 19.25 190.14
Permukaan
1 5049 3852 458 295 0 0 120 0 0
1. Koloni bakteri sebelum dan sesudah sendok sebelum dan sesudah perlakuan dwx
perlakuan pada alai makan sendok menggunakan slat sterilisasi alat ma's
didapatkan has yang dapat dilihat pada ' +
Dari hasil pemeriksaan di laboratorium
2.
Poltekkes Kemenkes Bengkulu didapatkan rata-
rata kandungan koloni/cm 2 pada at makan
Perlakuan I Perlakuan 2
Perulangan Sebelum
Hasil Penurunan % Hasil Penurunan %
Hasil pemeriksaan pada table 4.2 di atas sebesar 94,59%. Sedangkan penurunar. Tai
menunjukan adanya penurunan kandungan adalah 4798 koloni/cm 2 atau sebesar 94 = %
kandungan Koloni bakterilcm 2 pada alat makan Sedangkan pada perlakuan ke 2 dengan
sndok setelah dilakukan proses sterilisasi kontak 10 menit didapatkan penurunan t
dengan alat sterilisasi alat makan. Pada perulangan ke 3 yaitu dengan Cfl ff
perlakuan satu dengan waktu kontak 5 menit sebesar 4984 koloni/cm 2 dengan perse--
hasil penurunan te rt inggi didapatkan pada sebesar 97,74% sedangkan untuk per_- --m
perulangan ke 2 dengan jumlah penurunan rata sebesar 4964 koloni/cm 2 atau s -.^
hingga 4821 koloni/cm 2 degnan persentase 97,7%. Persentase penurunan koloni bak-=^ ^i
dapat dilihat pada gambar 1:
Perlakuan 1 Perlakuan 2
Peruiangan sebelum
Hash! Penurunan % Hasil Penurunan %
1 3852 0 3852 100 0 3852 100
2 3866 0 3866 100 0 3866 SI
Hasil pemeriksaan pada tabel 3 di atas Grafik 2. Persentase penurunan kadar koloni
enunjukan adanya penurunan kandungan bakteri/cm2 pada alat makan sendok
.andungan Koloni bakteri/cm 2 pada alat makan setelah mengalami perlakuan.
etas setelah dilakukan proses sterilisasi dengan
aat sterilisasi alat makan. Pada semua semua
ngulangan balk pada perlakuan 1 maupun 3. Koloni bakteri sebelum dan sesudah
riakuan 2 didapatkan hasil penurunan sebesar perlakuan pada alat makan Piring
100%. Persentase penurunan koloni bakteri/cm2 Dari hasil pemeriksaan di laboratorium
dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini: Poltekkes Kemenkes Bengkulu didapatkan rata-
120 zoo rata kandungan koloni/cm 2 pada alat makan
gelas sebelum dan sesudah perlakuan dangan
w menggunakan alat sterilisasi alat makan
4O
20 didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel
0
4.
•
Table 4.4. Hasil Pemeriksaan koloni/cm2 Pada Alat makan piring
Perlakuan 1 Perlakuan 2
Peruiangan Sebelurn Hasil Penurunan % Hasil Penurunan %
1 458 0 458 100 0 458 100
2 426 0 426 100 0 426 100
3 449 0 449 100 0 449 100
Rerata 0.0 3989.0 100.0 0.0 444 100.0
^ so
dihitung dengan berbagai cara, tetapi secara
garis besarjumiah kuman dapat dihitung dengan
2 cara, yaitu secara l angsung dan tidak
PEa kuan , P 4cu 2
fangsung. Perhitungan secara langsung dapat
e^ PeruInganI n Per0angW2 t+PeuIangan3
diketahui berapa jumlah kuman pada saat
Grafik 3. Persentase penurunan kadar koloni dilakukan perhitungan, dan jumlah kuman yang
bakteri/cm2 pada alat makan sendok dihitung adalah sefuruh jumlah kuman balk yang
setelah mengalami perlakuan masih hidup maupun yang sudah coati.
Sedangkan perhitungan secara tidak langsung
3.2. Pembahasan yaitu untuk megetahui jumlah kuman yang masih
Peralatan makan yang higienis penting hidup, dan perhitungan dilakukan setelah ada
untuk mencegah pencemaran dan menjaga perlakuan terlebih dahulu terhadap sampel
keamanan makanan. Semua peralatan yang Saiah satu cara perhitungan secara tidak
kontak dengan makan harus ha}us, bebas dari langsung adalah Total Plate Count (TPC).
bopeng, retak dan bersisik, tidak beracun, tidak Cara TPC ini mempunyai keiemahan yai-_
berpengaruh terhadap terhadap produk beberapa sel kuman yang tumbuh berdekata-
makanan dan mampu menahan gosokan hanya terhitung satu sel, padahal kemungkin^-
berulang pads waktu pencucian. merupakan kumpulan sel atau koloni yang
Peralatan harus dirancang dan dibuat untuk berasal darn beberapa sel. Untuk mengurar i
menjaga higiene dan mencegah bahaya kimia adanya kesalahan dalam menentukan juml;
dan memudahkan dalam pembersihannya. Untuk kuman yaitu digunakan aturan yang diseb
mencegah kontaminasi kepada pada makanan, Standart Plate Count (SPC). Dalam SPC
maka semua peralatan harus dibersihkan secara menurut aturan-aturan antara lain untuk memuh
rutin seperlunya dan dilakukan desinfeksi bila cawan petri pada masing-masing pengencer
diperlukan. yang menunjukkan perturnbuhan koloni anti r.
30-300 koloni. Standar maksimum ya7;
Menurut Depkes RI (2003), alat makan digunakan alat makan adalah 100 kolonilcm = - =
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut lebih dari 100, maka melebihi ambang batas c
1. Syarat bahan alat makan. Alat makan yang tidak memenuhi syarat.
kontak langsung dengan makanan tidak boleh
Dari hasil pemeriksaan alat makan sebeluO
terbuat dari bahan-bahan yang mengandung
dilakukan perlakuan dengan alat sterilisasi aT
racun.
makan, didapatkan hasil bahwa kandung
2. Syarat konstruksi alat makan. Alat makan koloni bakteri pada alat makan sendok, geL
harus utuh (tidak cacat) dan mudah dan piring jauh melebihi ambang batas yac
dibersihkan. ditentukan oleh permenkes 1098 tahun 2)CS
3. Syarat kebersihan. syarat kebersihan alat tentang jasaboga. Standar yang diperboleh>
makan ada 2, yaitu : adalah 100 koloni/cni2.
a. Angka Escherichia coli harus negatif. Adapun alat makan yang diukur se
b. Jumlah kuman maksimum 100 koloni /cm2 melalui alat sterilisasi alat makan adalah Sc
permukaaan alat makan. berikut: