WELLCOME TO PLTU-PAITON

IPMOMI – Unit 3,7&8

East Java Indonesia

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 1

Indonesia

Coal mining
Adaro & Kideco
Kalimantan Selatan

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 2

 Paiton Energy / IPMOMI
• Pemilik (Owner) PT.Paiton Energy
• Lokasi di desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo
141km dari Surabaya, Jawa Timur
• Luas Lahan PLTU @ 250 Ha
• Terdapat 4 Perusahaan yakni PLN-PJB & 3 IPP (PE,JP, PLN Paiton 2)
• 2 Unit coal fired U7&8 - (2x@ 615 MW) – Sub-Critical Boiler
• 1 Unit coal fired U3 - (@ 815MW) – Supercritical Boiler
• Operasi kontrak kepada PLN selama 40 tahun PPA
• Supply listrik ke sistem Jawa – Bali dengan sistem “Merit Order”
• Memiliki jangka panjang kontrak supply batubara (cost pass through) –
(Kontrak jangka panjang yang aman dari Kalimantan)
• PLTU dioperasikan oleh IPMOMI dengan sistem O&M kontrak

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 3

System Agreement
Power Purchase Agreement
PT. Paiton Energy PPA

Owner
PT. PLN
Costumer

PT. International Power Mitsui O&M Indonesia

(PT.IPMOMI)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 4

 Location of Paiton Power Station

Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali

Penyaluran & Pusat Pengatur Beban

(P3B)
PLN - Jawa Bali

500 KV

150 KV

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 5

 Java-Bali Grid Generation
 Installed generation - 22,513 MW (76,9 % whole Indonesia)
 Comprises PLN (state utility) and IPP generation
 Significant gas and oil generation but coal based generation
predominates
– Coal supply sourced within Indonesia
 Pick Load – 19,739 MW (Beban puncak)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 6

Paiton Complex

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 7

 Paiton Complex

Jumlah Supply Listrik dari PLTU Paiton ke sistem Jawa Bali

± 25 % from Java-Bali consumption

Plant Owner Commercial Station Net

Operation Output
Unit 1 & 2 PJB - PLN 1993 740 MW
Unit 3 Paiton Energy 2012 815 MW
Unit 5 & 6 Jawa Power (JP) 1999 1220 MW
Unit 7 & 8 Paiton Energy (PE) 1999 1230 MW
Unit 9 PLN – Paiton Baru Jatim 2 2012 670 MW
TOTAL 4675 MW

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 8

Paiton Units 3/7/8 Specification
Item Unit 7 & 8 Unit 3

General Electric / ABB Mitsubishi Heavy Industries

- Offshore Equipment
Duke Fluor Daniel / Toyo
EPC Contractor/s MBK (consortium of Mitsui
and TOA) – Construction &
Onshore Equipment
Commercial Operation March 2000 April 2012
2,300 t/hr 2,695 t/hr
MCR Steam Conditions
540°C / 540°C 538°C / 566°C
(each unit)
16.6Mpa / 4.2Mpa 24.5MPa / 4.7MPa

Rated Output 2 x 670MW 1 x 866MW

PPA Capacity (net) 1220MW 815MW
Net Plant Heat Rate @ 2447 kcal/kWh 2338 kcal/kWh
100% PPA output
(4.5% improvement)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 9

 Plant Features
Item
Boiler - Pulverized coal firing
Boiler - Pressure parts
Flue Gas Desulphurisation
Unit 7/8
Tangential firing - 6 levels x
4 burners
Subcritical Boiler - Steam
drum.
3 x 50% boiler waterwall
circulation pumps.
Rifled water wall tube
Seawater FGD – ABB-Flakt
Unit 3
Tangential firing - 6 levels x
8 burners
Rectangular furnace - twin
fireball
Supercritical Boiler - Once
through design (no drum)
Water separator and 1x 30%
circulation pump for startup
purposes only.
Circulation pump shutdown
at 20-30% MCR steam flow
as part of transition from
‘wet’ to ‘dry’ mode.
Rifled water wall tube
Seawater FGD - Mitsubishi
UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 10
 Plant Features

Item Unit 7/8 Unit 3

Tandem compound with Tandem compound with
dual flow Reheat Turbine combined single flow HP and
Main Turbine and two dual flow Low IP Turbine and two dual flow
Pressure Turbine Low Pressure Turbine
3000 rpm 3000 rpm
HP and LP bypass – 30% HP bypass only – 30%
Turbine Bypass System
capacity capacity
846 MVA, 50Hz, 23 kV 1045 MVA, 50 Hz, 27 kV
Hydrogen cooled rotor Hydrogen cooled rotor
Seal oil system Seal oil system
Generator
Water cooled stator Water cooled stator
27kV generator circuit
breaker

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 11

 Plant Features
Item Unit 7/8
3 x 50% Condensate pumps
Condensate polishing
Condensate system
system
4 stages LP heaters
2 x 50% Steam feed pumps
plus motor driven feed pump
Feedwater system (40% MCR only)
3 x stages HP heaters
Unit 3
3 x 50% Condensate pumps
Condensate polishing
system
4 stages LP heaters
2 x 50% Steam feed pumps
plus motor driven feed pump
(40% MCR only)
3 x stages HP heaters
UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 12
Water Supply

Item Unit 7/8 Unit 3

Sea water desalination Sea water desalination
Service and Fire Water plant plant
2 x 100 m3/hr 1 x 68 m3/hr
Demineralization plant Demineralization plant
Boiler Feed Water
2 x 65 m3/hr 1 x 50 m3/hr
Sea water supply from Sea water supply from
Cooling Water intake canal intake canal

Unit 3 and Unit 7/8 plants have service water and demineralized water
interconnections providing backup of supply between the two sites

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 13

Fuel Supply
Item Unit 7/8 Unit 3
Main Fuel Sub bituminous coal Sub bituminous coal
4800 – 5400 kcal/kg 4800 – 5400 kcal/kg
Coal flow per unit
300 t/hr @ MCR 380 t/hr @ MCR
(5000 kcal/kg coal)
Adaro & Kideco mines Adaro & Kideco mines
Coal Supplier
Kalimantan Indonesia Kalimantan Indonesia
Auxiliary Fuel High Speed Diesel Oil High Speed Diesel Oil
Coal Handling
Item Unit 7/8 and Unit 3 shared
Currently only Unit 7/8.
Stockpile
Coal held in stock will be increased for Unit 3.
Normal operating range 400-600kt.
Coal Stocks
Plan to increase to 700-800kt to include Unit 3
Coal transport unloading Barge – stationary wharf crane
Coal Stacker/Reclaimer 2 unit – Capacity 2500 t/h
Emergency Reclaimer 1 unit – Capacity 1500 t/h

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 14

Barge Unloading – Bongkar Batubara dari kapal

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 15

Batubara saat di stock (stacking)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 16

Batubara di transport via ban berjalan (Belt Conveyor)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 17

Batubara di kirim ke bunker (Silo) Kapasitas Bunker (Silo)

Tempat penyimpanan Batubara

Masing-masing 6 bunker/Unit
Total Coal per bunker = 600 Ton

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 18

Pengaturan supply Bahan
Bakar (Batubara)
Coal
Silo

Coal Feeder
Pulverizer

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 19

Coal Silo
PROCESS TRANSPORT COAL Ke Burner/Furnace

PAF

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 20

BOILER IGNITION
Steam drum
Reheater
Superheater

Economizer

Coal silo

Air Preheater

Pulverizer

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 21

Prinsip Dasar PLTU

Coal
Oil/Gas Electricity
Dll Energi listrik

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 22

Process Flow

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 23

Mollier Diagram – Rankine Cycle

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 24

Proses Rankine cycle pada Power Plant

•Proses siklus Power Plant mulai phase Air – Uap – Gas - Air

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 25

Proses Rankine cycle pada Power Plant

Grafik kurva ini menunjukkan hubungan antara

suhu terhadap entalpi di setiap tekanan yg berbeda.
Luas di dalam kurva menunjukkan usaha (W) yang
terjadi. Proses yang terjadi pada rankine cycle sbb:

1-2 Proses kompresi adiabatis berlangsung pada

pompa (masih berupa wujud air)
2-3 Proses pemasukan panas (penambahan
kalor) pada tekanan konstan memasuki
boiler untuk merubah air menjadi uap basah
atau saturated steam

3-4 Proses ekspansi adiabatik, fluida kerja (saturated steam) dialirkan dengan menaikkan
tekanan dan suhu melewati economizer
4-5 steam basah (saturated steam) yang berasal dari economizer akan dipanaskan kembali
melalui evaporator (Low Temperature Superheater) untuk menjadikan uap kering (Gas)
5-6 Uap kering (Superheated Steam) kemudian masuk kedalam HP Turbin, dan keluaran
dari HP turbine sudah mengalami penurunan suhu dan tekanan.
6-1 Gas - Uap kering (Superheated steam) berubah wujud menjadi saturated steam (uap
basah) kembali masuk ke condenser dan berubah wujud menjadi air melalui proses
kondensasi.

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 26

 Process Water Treatment

Air Laut

•Condensate
Storage
tank

Resin
Mixed Bed Polisher

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 27

 SEA WATER RO PRETREATMENT
Tujuan: Memisahkan material-material yang mengendap dan terlarut
dalam air laut melalui 2 tingkat pemisahan yaitu flokulasi dan filtrasi.

Flokulasi:
Penambahan bahan kimia polymer dan ferricchloride terhadap air laut
yang masuk ke mixing tank untuk mengikat (flock) dan mengumpulkan
sedimen/partikel kecil/bio planton air laut, dll.
Filtrasi/Clarifikasi:
Pemisahan material-material terendap dan terlarut dalam air laut melalui
penyaringan dengan gravity media filter bed yang tersusun dari antrasit
dan pasir halus.

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 28

PROSES DAF (Dissolved Air Floatator)

• Air laut dari intake diberi penambahan polymer

dan feric chloride dan bereaksi secara
menyeluruh di mixing tank, membentuk partikel-
partikel kecil (floc).
• Proses flokulasi terjadi di flocculator di mana
sebuah mixer mengaduk air laut secara
berlahan-lahan (slow agitated) mengakibatkan
partikel floc bergabung dengan partikel floc
lainnya sehingga terbentuk gumpalan yang lebih
besar.

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 29

 PROSES DAF (Cont.)
• Di dalam Infilter DAF, partikel floc yang telah
bergabung membentuk gumpalan, kemudian
naik ke atas permukaan DAF karena mendapat
tekanan campuran udara dan air dari saturator
vessel.

• Gumpalan tersebut akan dibuang ke sewer saat

proses backwash atau de-sludge sementara
partikel floc yang lebih berat akan terjebak di
lapisan filter bed antrasit dan pasir dan akan
dibuang saat backwash DAF berlangsung

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 30

 FILTERED WATER PIT
Air bersih hasil filtrasi filter bed ditampung dalam
filtered water pit. Filtered water pit terdiri dari
inlet dan outlet kompartemen yang terpisah,
sebagai tempat penyimpanan sementara antara
pretreatment dan stage SWRO berikutnya.
Filtered water pit juga merupakan sumber air
untuk :
• 1. Air Saturator Vessel
• 2. Filter Backwash (DAF dan PF)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 31

 Reverse Osmosis
Reverse Osmosis adalah salah satu metoda yang
digunakan dalam proses pemurnian air, untuk
menghilangkan partikel-partikel yang tidak terlarut dalam
air seperti chloride, sulfat, fluoride, nitrat dan partikel
lainnya. Proses ini juga dapat menghilangkan unsur-
unsur biologi dalam air dan bahan-bahan yang tak
terlarut yang dapat menimbulkan bau, warna dan rasa.
• Inlet RO berupa Air laut Condty = 54994 ~ 60000 uS/cm
• Outlet RO berupa Air Tawar Condty = < 350 uS/cm

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 32

Reverse Osmosis (Cont.)
Reverse Osmosis adalah suatu metoda untuk
membalikkan aliran alami dari suatu cairan
berkonsentrasi rendah ke cairan berkonsentrasi
tinggi melalui membrane.
• Sistem Osmotic Pressure: tekanan yang
diperlukan untuk menghentikan aliran Osmosis.
Air laut memiliki Osmotic Pressure 2620 kPa.
• Konsep dasar dari RO adalah untuk
menghilangkan garam dan endapan dari air laut

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 33

REAKSI PEMBAKARAN BATUBARA

Batubara Udara Hasil Pembakaran

C - Carbon CO2
H - Hidrogen O2 CO
O - Oksigen H2O
+ N2
N - Nitrogen NOx
S - Sulfur SO2

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 34

 PROSES PEROBAHAN ENERGY
CHEMICAL ENERGY
( BAHAN BAKAR )
TERBAKAR
FURNACE
CALORIFIC ENERGY
( GAS PANAS )
BOILER

HEAT & KINETIC

ENERGY
STEAM ( STEAM )
EKSPANSI
TURBINE
MECHANICAL ENERGY
( TURBIN BERPUTAR )
BOILER
GENERATOR

ELECTRIC ENERGY SATURATED STEAM

PROCESS ENERGY

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 35

SYSTEM TEKANAN UDARA DIDALAM FURNACE – Air Supply
Cerobong
Asap

Air Preheater

FGD

Udara luar masuk

Electrostatic Precipitator
(ESP)

FD FAN
FORCED DRAFT FAN

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 36

BALANCE DRAFT BOILER Cerobong
Asap

•MUATAN
( - ) •PRECIPITATOR
•(ESP) •FABRIC
DENGAN
•AIR MUATAN ( + )
HEATER

•ASH
HOPER

•ASH HOPERS

•ID FAN
•AIR
INLET

•FD FAN UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 37

SIRKULASI ALIRAN BOILER BASIC BOILER
BESARNYA TOTAL SIRKULASI SANGAT DITENTUKAN OKEH 4 FAKTOR :

1. TINGGI BOILER
2. BESAR TEKANAN KERJA.
3. JUMLAH KALOR YANG DIBERIKAN
4. LUAS PENAMPANG PIPA YANG DILEWATI WATER DAN WATER-STEAM.
1. MAKIN TINGGI / BESAR DIMENSI BOILER, MAKIN BESAR BEDA TEKANAN
BAGIAN YANG DIPANASI DAN BAGIAN YANG TIDAK DIPANASI
2. MAKIN TINGGI TEKANAN KERJA, MAKIN TINGGI KEPADATAN ( DENSITY )
WATER DAN WATER-STEAM. BERARTI MENURUNKAN BEDA BAGIAN YANG
DIPANASI DENGAN BAGIAN ANG TIDAK DIPANASI.
3. MAKIN TINGGI KONSUMSI BHN BAKAR, MAKIN TINGGI STEAM YANG
DIPRODUKSI DAN MAKIN RENDAH KEPADATAN WATER-STEAM. BERARTI
MENAIKKAN KECEPATAN SIRKULASI.
4. MAKIN BESAR LUAS PENAMPANG PIPA, MAKIN TINGGI KEPADATAN
SIRKULASI.
NOTE : PADA NATURAL CIRCULATION, UNTUK MENGHASILKAN [X ] KG
SATUAN BERAT STEAM, DIPERLUKAN SIRKULASI WATER
( 3 - 15 ) X

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 38

MAIN CONTROL ROOM (MCR)
(RUANG KENDALI UTAMA)

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 39

 What is a supercritical boiler?
•The "efficiency" of the thermodynamic
process of a coal-fired power describes how
much of the energy that is fed into the cycle
is converted into electrical energy. The
greater the output of electrical energy for a
given amount of energy input, the higher the
efficiency. If the energy input to the cycle is
kept constant, the output can be increased
by selecting elevated pressures and
temperatures for the water-steam cycle.

•In a boiler operating at subcritical pressure

there is a non-homogeneous mixture of
water and steam in the evaporator part of
the boiler.

•In a boiler operating at supercritical

pressure (above approx 220 bar pressure)
there is no distinction between water and
steam phases and there is a continual
increase in fluid temperature for the same
quantity of fuel energy input.

Operation above the supercritical pressure, in combination with increased final steam
temperatures, significantly improves plant efficiency which provides the economic and
environmental benefits that result from firing less coal for the same power output.

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 40

Thank you
Any Question

Presented by
Sahala Simanjuntak
Operation & Technical Manager
Email: ssimanjuntak@ipmpaiton.com

UNI-T: INTERNATIONAL POWER ipsum vitae filmui 41