Professional Documents
Culture Documents
4 April 2014
Imron Mawardi
Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga
Email: ronmawardi@gmail.com
ABSTRACT
Trading is a job that is highly recommended in Islam, because the Prophet and the
companions also a traders. So it should as a good Muslim in performing daily activities in
accordance with the guidance of the Prophet in order to be successful the world and the
hereafter included in trade. Ethics of trade was good manners and behavior in the trade so
the customers were satisfied.
This study aims to determine the understanding of ethical trade in the Muslim traders
Wonokromo Market Surabaya. This study used a qualitative approach with descriptive case
study method. Determination of informants using purposive sampling technique. Data
collected by means of semi-structured interviews and documentation. Data analysis using
descriptive analytical model.
The results of this study indicate that generally Muslim traders Wonokromo Markets have
understood the ethical trade based on the principle of unity, equilibrium, free will,
responsibility and truth in a way that is honest and good trade (do not cheat), provide
information to the customer in accordance with reality, appropriately weigh, not hold a fake
offers, do not tucking rotten fruit into a nice fruit, and helping others among fellow traders nor
traders with collector.
Keyword: Ethics, the Ethics Trading, Traders
2006:120). Pasar memfasilitasi
I. PENDAHULUAN perdagangan dan memungkinkan
A. Latar Belakang distribusi serta alokasi sumber daya dalam
Manusia merupakan mahluk sosial masyarakat. Perdagangan mempunyai
yang saling membutuhkan antara satu peran yang penting dalam
dengan yang lainnya, tidak terkecuali menggerakkan roda perekonomian, salah
dalam hal memenuhi kebutuhan sehari- satu alasanya ialah karena tidak
hari. Dibutuhkan suatu sarana untuk dapat seorangpun yang dapat memenuhi
saling memenuhi kebutuhan, salah satu kebutuhannya tanpa bantuan orang lain.
sarana tersebut adalah pasar. Pasar Dengan berdagang seseorang yang
adalah tempat pertemuan antara penjual membutuhkan dapat saling menutupi
dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, kebutuhan dan saling tolong-menolong
tempat, wilayah, area, yang diantara mereka. Dalam Islam profesi
mengandung kekuatan permintaan dan sebagai pedagang sangat dianjurkan.
penawaran yang saling bertemu dan Berdagang merupakan profesi yang
membentuk harga (Fuad,M dkk., mulia, karena berdagang merupakan
278
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
salah satu bentuk ibadah dimana 750 jiwa pedagang pakaian dan 1.460
kegiatan yang dilakukan tidak hanya jiwa pedagang lain, dengan luas
untuk kepentingan sendiri melainkan juga bangunan 10.584 m2.
untuk kepentingan orang banyak. Dalam pasar tradisional tidak jarang
Pada masa Rasulullah Saw dan para pedagang berlaku curang, salah
Khulafaurrasyidin Pasar memegang satunya yaitu pedagang buah. Hal ini
peranan penting dalam perekonomian membuat masyarakat menjadi lebih
masyarakat muslim. Bahkan Rasulullah waspada jika berbelanja di pasar
Saw sendiri pada awalnya adalah tradisional. Banyak berita yang
seorang pedagang dan demikian pula membahas tentang kecurangan-
Khulafaurrasyidin serta kebanyakan kecurangan yang dilakukan para
sahabat (P3EI, 2008:302). Menurut pedagang buah untuk membuat barang
Muhammad (2012:37) Jika meneladani dagangannya terlihat lebih menarik dan
Rasulullah saat melakukan perdagangan, juga tahan lama. Berikut adalah
maka beliau sangat mengedepankan beberapa kecurangan yang dilakukan
adab dan etika berdagang yang luar oleh para pedagang:
biasa. Etika dan adab perdagangan inilah 1. Menyuntikan cairan pewarna kedalam
yang dapat disebut sebagai strategi buah-buahan, sehingga saat buah dibuka
dalam berdagang. Etika adalah disiplin warnanya lebih menarik dan menggugah
ilmu yang berisi ilmu normatif yang selera, namun setelah dicicipi rasanya tak
memberikan dasar atau standar semanis warnanya.
mengenai hal yang benar atau salah, 2. Mengawetkan buah-buahan dengan
yang baik atau buruk, yang membawa cara dicelup terlebih dahulu kedalam
manfaat atau kerusakan. boraks dan cairan lilin. Hal ini tentu sangat
Pasar Wonokromo merupakan berbahaya bagi kesehatan kita, karena
salah satu pasar tradisional terbesar di lilin dan boraks bukanlah zat yang boleh
Surabaya. Pasar Wonokromo yang kini dikonsumsi oleh manusia.
menempati gedung Darmo Trade Center 3. Menambahkan cairan pewarna tekstil
(DTC) adalah salah satu pasar yang telah pada bagian luar buah agar tampilan
mengalami modernisasi. Sejak diresmikan luar buah menjadi lebih menarik
gubernur Jawa Timur Imam Oetomo pada (www.surabayapost.co.id ).
tanggal 11 Juni 2005, pasar Wonokromo Selain kecurangan di atas,
kini menjadi salah satu ikon Gerbang Kota pedagang buah juga berlaku tidak jujur
di Surabaya Selatan. Sebanyak 3.890 dalam menimbang. Seperti pengakuan
stand-stand pasar Wonokromo Gemala, seorang ibu rumah tangga yang
menempati Lantai Dasar Bawah (LDB) dan ditulis dalam majalah Al-Hikmah bahwa ia
Lantai Dasar Atas (LDA) gedung DTC, total tidak keberatan jika harus membayar
pedagang sebanyak 2.210 jiwa, terdiri dari lebih mahal, asal pedagang jujur dengan
279
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
280
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
Paradigma bisnis Islam dibangun dan dikaitkan dengan upah minimum yang
dilandasi oleh aksioma-aksioma berikut secara sosial dapat diterima oleh
(Naqvi, 1993:86-105): masyarakat. Kedua, economic return bagi
1. Kesatuan pemberi pinjaman modal harus dihitung
Berdasarkan konsep Beekun juga berdasarkan pengertian yang tegas
Fuad Yusuf, seorang pelaku bisnis muslim bahwa besarnya keuntungan tidak dapat
dalam melakukan kegiatan berbisnisnya diramalkan dengan probabilitas
tidak akan melakukan paling tidak tiga kesalahan nol dan tidak dapat lebih
hal: pertama, diskriminasi diantara dahulu ditetapkan (seperti sistem bunga).
pekerja, penjual, pembeli, mitra kerja atas Ketiga, Islam melarang semua transaksi
dasar pertimbangan ras, warna kulit, jenis alegotoris semisal gharar atau sistem ijon
kelamin atau agama. Kedua, terpaksa yang dikenal dalam masyarakat (Fauroni,
atau dipaksa melakukan praktek-prektek 2003:103).
mal-bisnis karena hanya Allah-lah yang 5. Kebenaran (Kebajikan dan Kejujuran)
semestinya ditakuti dan dicintai. Ketiga, Dalam konteks bisnis kebenaran
menimbun kekayaan atau serakah, dimaksudkan sebagai niat, sikap dan
karena hakikatnya kekayaan merupakan perilaku benar, yang meliputi, proses akad
amanah Allah (Fauroni, 2003:100). (transaksi), proses mencari atau
2. Kesetimbangan (keadilan) memperoleh komoditas, proses
Dalam surat Al-Baqarah dijelaskan pengembangan maupun dalam proses
bahwa pembelanjaan harta benda upaya meraih dan menetapkan
(pendayagunaan harta benda) harus keuntungan. Termasuk ke dalam
dilakukan dalam kebaikan dan tidak kebajikan dalam bisnis adalah sikap
pada sesuatu yang dapat membinasakan kesukarelaan dan keramahtamahan,
diri. Kemudian harus menyempurnakan kesukarelaan dalam pengertian, sikap
takaran dan timbangan dengan neraca suka-rela antara kedua belah pihak yang
yang benar (Fauroni, 2003:101). melakukan transaksi, kerja sama atau
3. Kehendak bebas perjanjian bisnis. Hal ini ditekankan untuk
Berdasarkan prinsip ini, para pelaku menciptakan dan menjaga keharmonisan
bisnis mempunyai kebebasan untuk hubungan serta cinta-mencintai antar
membuat perjanjian, termasuk menepati mitra bisnis. Sedangkan keramahtamahan
atau mengingkari janji. Seorang muslim merupakan sikap ramah, toleran baik
yang percaya pada kehendak Allah, dalam menjual, membeli maupun
akan memuliakan semua janji yang menagih. “Allah merahmati seseorang
dibuatnya (Beekun, 1997:24-25). yang ramah dan toleran dalam menjual,
4. Pertanggung Jawaban membeli dan menagih”. Adapun
Pertama, dalam menghitung kejujuran adalah sikap jujur dalam semua
margin, keuntungan nilai upah harus
281
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
282
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
obyek penelitian merupakan bukti dan dapat diketahui bahwa secara umum
alat validasi kebenaran dari pernyataan informan memahami apa yang dimaksud
dalam penelitian. Teknik ini dianggap dengan etika berdagang. Hal ini
IV. DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN Titus (1984:21) yang menyatakan bahwa
283
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
284
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
merupakan salah satu kunci sukses dalam berubah menjadi tidak jujur. Dari hasil
kehidupan sehari-hari. Banyak contoh wawancara dengan informan,
yang menunjukkan bahwa ketika orang ketigabelas informan menyadari
berbuat jujur maka akan sukses dan pentingnya melaksanakan etika
beruntung, misalnya sikap Rasulullah berdagang. Karena dengan
dalam berdagang. Dengan sifat jujur melaksanakan etika berdagang maka
yang dimiliki Rasulullah, beliau menjadi pelanggan akan merasa puas dan
pedagang yang handal dan dipercaya kembali membeli lagi kepadanya, rizki
oleh saudagar kaya Khodijah untuk yang diperoleh barokah dan secara tidak
menjalankan usahanya. langsung penjual juga akan dipromosikan.
Empat informan menyatakan Misal ketika pelanggan yang puas
bahwa dalam berdagang tidak hanya membeli buah di pedagang A, maka
mencari harta atau keuntungan semata, ketika ada sanak saudara atau temannya
namun juga keberkahan dan manfaat yang bermaksut membeli buah maka
dari rizki yang diperoleh. Kejujuran pelanggan yang puas akan menyarankan
mendatangkan keberkahan, hal ini sesuai membeli di pedagang A karena memang
dengan hadits yang diriwayatkan dari orangnya jujur, buahnya manis dan segar,
Hakim bin Hizam dari Rasulullah SAW. serta pelayanannya ramah.
beliau bersabda, V. KESIMPULAN DAN SARAN
ﮫوﺳ ﻦ ﺰام رﺿﻲ ﷲ ﻨﮫ ﻦ ا ﻨ ﻲ ﺻ ﻰ ﷲ ﻦ A. Simpulan
ﺈن ﺻﺪ ﺎ و ﻨﺎ ﻮرك ﮭ ﺎ ﻲ،ﺘ ﺮ ﺎ ﺎن ﺎ ﺨ ﺎر ﺎ ا:ﺎل Berdasarkan analisis dan
.ﮫ ﺘ.ﮭ ﺎ ﺖ ﺮﺔ وإن ﺬ ﺎ و ﺘ ﺎ،ﮭ ﺎ pembahasan yang telah dijelaskan dalam
Artinya: “penjual dan pembeli diberi Bab 4, maka dapat diperoleh simpulan
kesempatan berfikir selagi mereka belum sebagai berikut:
berpisah. Seandainya mereka jujur serta 1. Secara umum para pedagang muslim
membuat penjelasan mengenai barang Pasar Wonokromo memahami etika
yang diperjualbelikan, mereka akan sebagai tatakrama dan perilaku yang
mendapat berkah dalam jual beli mereka. baik dalam berdagang.
Sebaliknya, jika mereka menipu dan 2. Secara umum para pedagang muslim
merahasiakan mengenai apa-apa yang Pasar Wonokromo sudah memahami
harus diterangkan tentang barang yang etika berdagang Islami sesuai yang
diperjualbelikan, maka akan terhapus dikemukakan oleh Haidar Naqvi
keberkahannya.” (1993:86-105) yaitu prinsip kesatuan
Namun kenyataannya untuk (tauhid), prinsip kesetimbangan
menjalankan kejujuran dalam berdagang (keadilan), prinsip kehendak bebas,
butuh usaha yang keras, karena jujur itu prinsip tanggung jawab, dan prinsip
sulit. Terkadang lingkungan dan kondisi kebenaran.
membuat seseorang yang awalnya jujur
285
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
3. Wujud dari lima prinsip etika bisnis yang dapat diberikan dalam penelitian ini
dikemukakan oleh Haidar Naqvi adalah sebagai berikut.
(1993:86-105) sesuai dengan a. Bagi pengelola Pasar Wonokromo
pemahaman pedagang muslim Pasar (PD. Pasar Surya)
Wonokromo sebagai berikut. PD. Pasar Surya hendaknya
a. prinsip kesatuan: melaksanakan memberikan penyuluhan kepada para
etika berdagang menjadikan pedagang muslim di pasar Wonokromo
seseorang mulia dihadapan Allah mengenai pentingnya mengenal etika
dan manusia, melayani pelanggan berdagang. Dengan penyuluhan tersebut,
dengan baik dan ramah, berlaku pedagang buah muslim dapat
baik dan jujur dalam berdagang mengetahui etika berdagang sehingga
membuat pelanggan loyal dan pedagang dapat menerapkan dan
puas, tidak hanya mengejar merasakan dampak positif etika
keuntungan namun juga rizki yang berdagang.
berkah. b. Bagi Pedagang buah muslim
b. prinsip kesetimbangan: menimbang Dari pemahaman etika yang telah
dengan tepat sesuai takaran dan dipahami oleh pedagang, sebaiknya
neraca. diterapkan dalam kegiatan jual beli
c. prinsip kehendak bebas: sehari-hari. Namun pada kenyataannya
melaksanakan etika berdagang masih ada pedagang yang belum
tidak hanya kepada pelanggan memahami etika berdagang, sehingga
namun juga dengan sesama diperlukannya penyuluhan mengenai hal
pedagang, saling menjaga tersebut kepada mereka.
komitmen baik antara pedagang c. Bagi Penelitian Selanjutnya
dengan pengepul dan pedagang Penelitian ini masih terdapat banyak
dengan pelanggan. kekurangan dan keterbatasan, sehingga
d. prinsip tanggung jawab: bagi penelitian selanjutnya, diharapkan
memperhitungkan setiap tindakan dapat meneliti topik yang sama dengan
karena akan dimintai pertanggung detail penelitian yang lebih mendalam
jawaban. dan komprehensif mengenai lima prinsip
prinsip kebenaran: bersikap ramah, sopan etika berdagang menurut Haidar Naqvi
dan baik kepada pelanggan, dan (1993:86-105). Adapun saran untuk
berdagang dengan jujur. penelitian selanjutnya adalah meneliti
B. Saran tentang penerapan etika berdagang
Berdasarakan hasil pengamatan dengan prinsip baru selain prinsip yang
peneliti kepada pedagang buah yang telah digunakan dalam penelitian ini,
muslim di pasar Wonokromo, saran yang yaitu prinsip etika berdagang yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
286
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
pelayanan para pedagang, selain itu Muhamad dan Lukman Fauroni. 2003. Visi
penggunaan alat ukur atau kriteria yang Al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis.
lebih terfokus. Hasil dari penelitian Jakarta: Salemba Diniyah.
selanjutnya dapat memberikan Muhammad, Irsyad. 2012. Etika Bisnis
sumbangsih kepada perusahaan daerah Dalam Perspektif Islam. Semarang:
yang mengelola pasar lainnya. Pustaka Amani
DAFTAR PUSTAKA Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus
Afifudin, Beni dan Ahmad Saebani. 2009. Al-Munawwir. Yogyakarta: PP.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Krapyak.
Pustaka Setia Naqvi, Syed Nawab. 1993, Ethict and
Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Salih. Economics: An Islamic Syntesis,
2007. Syarah Riyadus Shalihin, jilid 3. diterjemahkan oleh Husin Anis: Etika
Terjemahan Ali Nur. Jakarta Timur: dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis
Darus Sunnah Press. Islami. Bandung: Mizan.
Alwasilah, A. Chaedar. 2002. Pokoknya Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Ekonomi Islam (P3EI). 2008. Ekonomi
Jaya. Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Beekun, Rafiq Issa. 1997. Islamic Business Persada.
Ethict, Virginia: International Institute Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian
of Islamic Thought. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Departemen Pendidikan dan Bandung: ALFABETA.
Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Surabaya Post.
Bahasa Indonesia Edisi Kedua. http://www.surabayapagi.com/inde
Jakarta: Balai Pustaka. x.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8
Fuad,M.dkk. 2006. Pengantar Bisnis. 12982962457c689935c0e9fab661496
Jakarta: PT Gramedia Pustaka 55f5f7917
Utama. Susanto, Ahmad. 2009. Fiqih Muamalah.
Jusmaliani, M.E.dkk. 2008. Bisnis Berbasis Yogyakarta: Kanisius.
Syariah. Jakarta: Bumi Aksara. Titus, Harold H. dkk. 1984. Persoalan-
Majalah Al-Hikmah. persoalan Filsafat. H.M. Rosyidi (terj),
http://majalah.pengusahamuslim.co Jakarta: Bulan Bintang.
m/pemasaran-dalam-perspek tif- Wiranata, I Gede A.B. 2012. Etika
islam/ jam 7.28 12 april 2013. Bisnis&Hukum Bisnis (Sebuah
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Pemikiran Awal ). Bandar Lampung:
Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Penerbit Universitas Lampung.
Rosdakarya. Yin, Robert K. 2009. Case Study Research:
Design and Methods. Edisi Keempat.
287
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
288