You are on page 1of 5

The Density of Liquids and Solids

Triyaldi Fakhry Maulana, Wafanda Aina Prastisara, dan Yunita Ali P


Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia FTI ITS

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

ABSTRACT
REPORT INFO
In this experiment aims to determine the density of pure water, aluminum pellets and foil (thickness),
Report History: also cylindrical solids. Part A, First, weighing the empty beaker mass is weighed, and its mass is 99.861
Experiment 2 October 2018 grams. Then add aquadest three times with each 20 ml, then weigh. Obtained water density is 0,879
Received gr/mL .Part B, First, obtain dry beaker mass, and the mass is 105.547 grams. Transfer aluminum pellets
1st Revised to beaker, and weigh it, the mass is 105.813 grams. So, the pellets mass is 0.266 grams. Then, pour 30
2nd Revised mL of water is carefully added to the pellets, Then, the volume of water increases and the volume of
Accepted aluminum is 0.5 mL. Do the calculations and get the density of aluminum 0.532 gr/mL. Next is, obtain
a rectangular pieces of aluminum foil, then measure the length, width, and its mass. The aluminum
Keywords: density is used to obtain the thickness of this foil, so the thickness is 0.0072 cm. Part C, determine the
Density cylindrical solids dimension (also its mass), calculate each volumes and obtained value 1.766 cm3; 3.479
Mass cm3; 4.466 cm3. Draw a graph from the mass and volume, and we get the density value as much as 1.52
Volume gr/mL

1. Pendahuluan

Karateristik fisika dari suatu zat dapat diketahui tanpa mengganti karateristik kimia dari zat tersebut. Suatu zat murni mempunyai
densitas yang unik, mengetahui densitas dari suatu zat dapat membantu mengenali zat tersebut. Pengetahuan tentang massa jenis dalam
sebuah praktikum sangat penting mengingat bahwa pengetahuan tentang massa jenis akan selalu kita butuhkan dan selalu kita gunakan
dalam praktikum lanjutan atau dalam pengaplikasiannya dalam penelitian salah satu besaran fisis fluida yang penting adalah massa jenis.
Massa jenis adalah massa fluida per satuan volume. (Abdullah, 2016)

Aplikasi dari konsep densitas yaitu salahs atunya pada peristiwa mengapung, melayang, dan tenggelam. Contohnya pada kapal selam
dan balon udara. Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis total kapal selam
lebih besar dari air laut. Pada balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas
bisa naik ke atas. (Ali Altway, 2012).

Bahan yang homogen seperti es atau besi, memiliki densitas yang sama pada setiap bagiannya. Kita gunakan huruf Yunani ρ
(“rho”) untuk densitas. Jika sebuah bahan yang materialnya homogen bermasa m memiliki volume v, densitasnya ρ adalah
𝑚
ρ= (1)
𝑣

keterangan:
ρ = massa jenis air (kg/m3);
m = massa benda (kg);
V = volume benda (m3)
Densitas suatu bahan, tidak sama pada setiap bagiannya; contohnya adalah atmosfer bumi (yang seakin tinggi akan semakin kecil
densitasnya) dal lautan (yang semakin dalam akan semakin besar densitasnya). Untuk bahan-bahan ini persamaan (1) memperlihatkan
densitas rata-rata.. Secara umum, densitas bahan tergantung pada faktor lingkungan suhu dan tekanan (Abdullah,2016).


Representative author. Tel: +6281334446505
E-mail address : tfakhrymaulana@gmail.com
Maulana, TF dan Prastisara, WA / Yunita / The Density of Liquids and Solids (rev-00)

2. Alat, Bahan dan Metode Eksperimen

2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah beaker glass 400 mL, gelas ukur 100 mL, neraca analitik, pipet tetes, penggaris
Bahan yang digunakan adalah aquadest, kawat gosok aluminium, aluminium foil, benda padat silindris

2.2 Metode Eksperimen


Dalam percobaan ini, terdapat tiga macam percobaan. Percobaan pertama yaitu diawali dengan menimbang gelas beaker kosong , lalu
aquadest sebanyak 20 mL dituangkan ke gelas beaker yang telah diukur dengan gelas ukur. Langkah ini dilakukan sebanyak 3 kali dan massa
setiap penambahan 20 mL air ditimbang, sehingga didapat massa dan volume air masing-masing penambahan. Densitas aquadest didapatkan
dari rata-rata ketiga hasil perhitungan yang telah dilakukan.
Pada percobaan kedua, langkah pertama gelas beaker kosong ditimbang menggunakan neraca analitik. Kemudian sampel aluminum
dimasukkan ke dalam gelas beaker dan kembali ditimbang. Maka diperoleh massa dari sampel aluminum dengan melakukan pengurangan
massa beaker berisi aluminum dengan gelas beaker kosong. Kemudian, air sebanyak 30 mL dimasukkan ke dalam gelas beaker yang telah
diukur dengan gelas ukur terlebih dahulu. Air dimasukkan dengan hati-hati agar tidak tumpah, dan pastikan sampel aluminum sepenuhnya
terendam oleh air. Volume air diukur dan didapat voume air ditambah sampel, kemudian dilakukan pengurangan massa air ditambah sampel
dengan massa air, sehingga diperoleh volume sampel aluminum. Berikutnya, aluminum foil yang telah dipotong berbentuk persegi diukur
panjang dan lebarnya dengan penggaris, dan massanya diukur dengan neraca analitik. Ketebalan aluminum foil dapat diperoleh dengan
perhitungan volume aluminum foil dengan nilai densitas aluminum yang telah didapat dari percobaan sebelumnya dan massa yang didapat
dari penimbangan yang telah dilakukan.
Pada percobaan berikutnya, langkah awal yaitu panjang, diameter, dan tinggi dari ketiga benda silindris yang telah disiapkan dengan
menggunakan penggaris, lalu massa dari ketiga silinder tersebut diukur dengan neraca analitik. Maka diperoleh massa dan volume silinder
dari perhitungan menggunakan rumus volume silinder. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan plot dari data yang diperoleh sehingga
dapat digambarkan grafik dari massa (sumbu Y) dan volume (sumbu X) dan diikuti dengan perhitungan slope atau gradien kemiringan dari
grafik yang merupakan densitas dari benda silindris. Hasil tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel nilai densitas yang telah tersedia.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Eksperimen


Dari percobaan menentukan densitas dari aquadest dan zat cair yang tidak diketahui, didapatkan data sebagai berikut

Tabel 1. Massa Jenis Aquadest

Massa Densitas
Massa Gelas Densitas Aquadest Rata-
Massa Gelas Beaker + Aquadest (gr) Aquadest Aquadest
Beaker (gr) Rata (gr/mL)
(gr) (gr/mL)

20 mL 117.2514 17.3913 0.8790


99.8601 40 mL 135.1280 35.2679 0.8817 0.8818
60 mL 152.9480 53.0789 0.8848

Tabel 2. Massa Jenis Sampel Aluminum dan Ketebalan Aluminum Foil

Massa Gelas Densitas


Massa Massa Volume Densitas
Beaker + Dimensi Aluminum Massa Aluminum Tebal
Gelas Aluminum Aluminum Aluminum
Aluminum Foil (cm) (gr) Foil (cm)
Beaker (gr) (gr) (mL) (gr/mL)
(gr) (gr/mL)

Panjang 3
105.5470 105.8130 0.2660 0.5 0.5320 0.0345 0.065 0.0072
Lebar 3
Maulana, TF dan Prastisara, WA / Yunita / The Density of Liquids and Solids (rev-00)

Tabel 3. Analisis Grafik Massa dan Volume Benda Silindris

Silinder Diameter (cm) Tinggi (cm) Massa (gr) Volume (cm3)

Silinder 1 1.15 1.70 2.035 1.766


Silinder 2 1.15 3.35 4.356 3.479
Silinder 3 1.10 4.70 6.161 4.466

Perhitungan Densitas Aquadest


Massa 20 mL air = 117.2514-99.8601 = 17.3913 gram
Massa 40 mL air = 135.128-99.8601 = 35.2679 gram
Massa 60 mL air = 152.948-99.8601 = 53.0879 gram
𝑚 17.3973 gram
Massa Jenis Aquadest 20 mL (ρ) = = = 0,8700 gram/mL
𝑣 20 𝑚𝐿
𝑚 35.2679 gram
Massa Jenis Aquadest 40 mL (ρ) = = = 0,8817 gram/mL
𝑣 40 𝑚𝐿
𝑚 53.0879 gram
Massa Jenis Aquadest 60 mL (ρ) = = = 0,8848 gram/mL
𝑣 60 𝑚𝐿
0.8790+0.8817+0.8848
Massa Jenis Rata- Rata = = 0,8790 gram/mL
3

Perhitungan Densitas Sampel Aluminum


Massa Aluminum = 105.8130-105.547 gram = 0.2660 gram
Volume Aluminum = 30.5-30 mL = 0.5 mL
𝑚 0.2660 gram
Massa Jenis Aluminum (ρ) = = = 0,5320 gram/mL
𝑣 0.5 𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 0.065 𝑐𝑚3
Tebal Aluminum Foil = = = 0.0072 cm
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 3 𝑐𝑚 × 3 𝑐𝑚

Perhitungan Volume Benda Silindris


Volume Tabung 1 (𝐴) = 𝜋𝑟 2 ℎ = 3,14 × (0.575)2 × 1.7 = 1.766 cm3
Volume Tabung 2 (𝐴) = 𝜋𝑟 2 ℎ = 3,14 × (0.575)2 × 3.35 = 3.479 cm3
Volume Tabung 3 (𝐴) = 𝜋𝑟 2 ℎ = 3,14 × (0.550)2 × 4.7 = 4.466 cm3

3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah menentukan massa jenis air murni, aluminum, dan benda padat berbentuk silinder. massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu zat berapapun
massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. (Besari,2005).

Pada percobaan pertama, zat cair yang ditentukan massa jenisnya adalah Aquadest. Pada percobaan ini, diperoleh massa dari
gelas beaker kosong sebesar 99.8601 gram. Kemudian aquadest ditambahkan kedalam gelas beaker sebanyak 20 mL yang terlebih
dahulu diukur dengan gelas ukur 100 mL. Hal ini dilakukan agar didapatkan angka volume dari aquadest yang akurat, dan langkah
tersebut dilakukan sebanyak 3 kali. Setelah penambahan aquadest masing-masing sebanyak 20, 40 , dan 60 mL diperoleh massa
aquadest seberat 17.3913, 35.2679, dan 53.0879 gram. Masa aquadest diperoleh dari selisih antara massa gelas beaker yang berisi
aquadest dengan massa gelas beaker kosong. Dari perhitungan diperoleh massa jenis aquadest pada masing-masing penambahan 20,
40, dan 60 mL yaitu sebesar 0.87, 0.8817, dan 0.8848 gr/mL. Massa jenis dari aquadest diperoleh dengan merata-rata hasil ketiga
perhitungan diatas dan didapatkan massa jenis aquadest dari percobaan yaitu senilai 0.879 gr/mL. Menurut literatur densitas air adalah
1 gr/mL. (Abdullah,2016). Sehingga persen galatnya adalah -12.1%. Persen galat diapat disebabkan oleh pengaruh meniskus sehingga
terjadi kesalahan pengukuran volume yang tepat.
Maulana, TF dan Prastisara, WA / Yunita / The Density of Liquids and Solids (rev-00)

Kemudian pada percobaan kedua, yakni menentukan sampel pelet aluminum dan ketebalan aluminum. Dari penimbangan
diperoleh massa aluminum sebesar 0.266 gram. Massa ini diperoleh dari selisih antara massa gelas beaker berisi aluminum dan massa
gelas beaker kosong. Lalu untuk menentukan volume dari pelet aluminum dilakukan dengan langkah memasukkannya kedalam gelas
ukur 100 ml yang telah diisi air sebanyak 30 mL. Volume air pada gelas ukur bertambah sebanyak 0.5 mL, inilah volume dari sampel
aluminum. Setelah dilakukan perhitungan diddapatkan densitas aluminum adalah 0.532 gr/mL. Hasil perhitungan ini seanjutnya
digunakan untuk menghitung ketebalan sampel aluminum foil yang telah diukur dimensinya menggunakan penggaris. Maka diperoleh
ketebalan aluminum foil yaitu 0.0072 cm. Menurut literatur densitas aluminum adalah 2.7 gr/mL. (Halliday,2011). Sehinga persen
galatnya adalah -80.29%. Persen galat disebabkan oleh ketidaktepatan baik saat penimbangan maupun saat perhitungan.

Kemudian pada percobaan ketiga, yaitu menganalisis densitas suatu benda padat berbentuk silinder yang tidak diketahui dengan
metode grafik perbandingan antara massa dan volume. Langkah pertama dari percobaan adalah mengukur volume objek. dengan
menggunakan rumus volume tabung. Setelah itu menimbang massa silinder dengan neraca analitik. Densitas pipa yang didapatkan
adalah 1.52 gr/mL, nilai densitas tersebut didapatkan dari slope. Apabila nilai regresi mendekati 1, hal ini berarti nilai yang didapatkan
semakin akurat. Menurut literatur densitas PVC adalah sebesar 1.35 gr/mL (Halliday,2011). Digunakan densitas PVC karena pipa yang
digunakan dalam percobaan terbuat dari PVC. Titik yang didapatkan mendekati garis linier, berarti nilai massa jenis dari zat tersebut
adalah konstan sehingga persen galatnya adalah 12.59%.

7
6
5
Massa (gr)

4
3
2
1
0
0

Volume (mL)
Gambar 1. Grafik Perbandingan Massa dan Volume

4. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Densitas aquadest yang didapat dari percobaan adalah 0.879 gr/mL, sedangkan secara teoritisnya densitas air adalah 1 gr/mL.
Sehingga persen galatnya adalah -12.1 %
2. Densitas aluminum menurut percobaan adalah 0.532 gr/mL, sedangkan secara teoritisnya densitas aluminum adalah 2.7 gr/mL.
Sehingga persen galatnya adalah -80.29 %
3. Densitas menurut grafik adalah 1.52 gr/mL, sedangkan menurut literatur densitas PVC adalah 1.35 gr/mL. Sehingga persen
galatnya adalah 12.59 %

5. Daftar Pustaka

Abdullah, Mikrajudin. 2016. Fisika Dasar I . Bandung : ITB Press.


Altway, Ali. 2012. Proses Perpindahan. Surabaya : ITS Press.
Besari, Ismail. 2005. Kamus Fisika. Bandung: Pionir Jaya.
Halliday, David. 2011. Fundamentals of Physics. Amerika: John Wiley & Sons inc.
Maulana, TF dan Prastisara, WA / Yunita / The Density of Liquids and Solids (rev-00)

6. Appendiks

You might also like