Professional Documents
Culture Documents
KEMAMPUAN
PERSONAL HYGIENE PADA ANAK RETARDASI MENTAL
DI SDLB KABUPATEN JEMBER
Artikel Jurnal
OLEH
RISA DWI NURMAINI
10. 11011.068
ABSTRACT
Introduce: Children Retardasi is a child with limited when they doing something on
their life such us optimality behaviour personal hygiene. Their parents as near with
them and the parents supported and optimum ability especially children Personal
Hygiene.
Method: This research using correlationall design with Cross Sectioanal, the
purpose using correlational design because the researcher to proof on the
relationships of pattern bringing up to parents with Personal Hygiene in children
Mental Retardation. The population on the reaseach is all of parents have a children
retardasi at SDLB Kab. Jember 35 respondent, with totally sample and the fulfill 33
respondent. The technique of interpretation sample using total sampling. The data
collections using quisionare with Likert scale.
Result: The result of the research to showed, that the majority respondent to applying
democratic parenting 26 respondents (78.8%), authoritar parenting 5 respondents
(15.2%), and permissive parenting 2 respondents (6.1%). The ability of the
majority personal hygiene 24 children (72.7%) able to perform their own personal
hygiene and the remaining 9 children (27.3%) was not able to do their own personal
hygiene. Results of Spearman Rank statistical test with α = 0.05 p value 0.03.
Discuss: This research concluded that H1 is accepted, it means there is a significant
relationship between parenting parents with the ability of personal hygiene. This
research recommended for parents to be able to apply by parenting and always
based on love and affection in order to optimize the capabilities of the child.
Correlations
Kemampuan_
Personal_Hyg
Pola_Asuh iene
Spearman's rho Pola_Asuh Correlation 1.000 .361*
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .039
N 33 33
Kemampuan_Personal_ Correlation .361* 1.000
Hygiene Coefficient
Sig. (2-tailed) .039 .
N 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hal ini diperkuat oleh dengan prestasi yang tinggi
penelitian yang dilakukan oleh kemampuan anak otomatis akan
Ningrum (2012) hasil penelitian berkembang dengan baik begitu juga
diketahui bahwa dukungan keluarga kemampuan dalam hal melakukan
masih kurang yaitu sebanyak 25 personal hygiene.
responden (46,3%), sedang sebanyak
18 responden (33,3%), dan dukungan Peneliti berpendapat bahwa
tinggi 11 responden (20,4%). Personal reponden yang meliliki pola asuh
hygiene kurang (42,6%) dan demokratis maka anaknya mampu
menyatakan bahwa keluarga melakukan personal hygiene sendiri,
mempunyai hubungan yang kuat responden yang memiliki pola asuh
terhadap perilaku personal hygiene otoriter dan permisif, maka anaknya
pada anak sekolah dasar negri 1 tidak mampu melakukan personal
Gambiran Kabupaten Rembang. higiene sendiri dan membutuhkan
bantuan dari orang lain. Hal ini sesuai
Pola asuh demokratis yang dengan hasil penelitian pada tabel pola
diberikan oleh orang tua kepada asuh dan kemampuan personal
anaknya berdampak positif pada hygiene. Pola asuh demokratis
perkembangan anak. Seorang anak sebanyak 26 responden (78,8%) anak
yang dididik secara demokratis akan yang dapat mandiri sebanyak 24 anak
menumbuhkan anak-anak dengan (72,7%), sedangkan orang tua yang
karakteristik anakyang mandiri, dapat menerapkan pola asuh otoriter
mengontrol diri, mempunyai hubungan sebanyak 5 orang (15,2%) dan
baik dengan teman, mampu permisif sebanyak 2 orang (6,1%) anak
menghadapi stres, mempunyai minat tidak mampu melakukan personal
terhadap hal-hal baru dan koperatif higiene sebanyak 9 orang (27,3%).
terhadap orang-orang lain. Seorang
anak yang dididik secara demokratis Hubungan antara pola asuh
memiliki rasa ingin tau yang tinggi orang tua dengan kemampuan
serta prestasi yang baik, sehingga personal hygiene pada anak retardasi
mental di SDLB Kabupaten Jember dan faktor dukungan (support) orang-
juga diperkuat dengan faktor lain yang orang terdekat khususnya orang tua.
mempengaruhi pola asuh, diantaranya
status sosio ekonomi keluarga. KESIMPULAN DAN SARAN
Pendapatan orang tua antara 1-2 juta
perbulan sebanyak 13 orang (39,4%) Berdasarkan hasil penelitian
dan >3 juta sebanyak 9 orang (27,3%). yang telah dilakukan dapat ditarik
sebuah kesimpulan sebagai berikut:
Pada intinya dengan pola asuh Pola asuh yang diterapkan oleh orang
yang baik kasih sayang yang terus- tua pada anak retardasi mental di
menerus dan motivasi penuh dari SDLB Kabupaten Jember dengan 33
keluarga serta orang tua menjadikan responden mayoritas adalah pola asuh
anak retardasi mental mempunyai demokratis sebanyak 26 orang (78,8
kesempatan untuk tumbuh dan %), sisanya menerapkan pola asuh
berkembang selayaknya anak-anak otoriter sebanyak 5 orang (15,5 %),
normal pada umumnya. Pola asuh dan dan pola asuh permisif sebanyak 2
kasih sayang dari orang-orang terdekat orang (6,1 %), Kemampuan dalam
juga dapat meningkatkan kepercayaan melakukan personal hygienepada anak
diri bagi anak retardasi mental untuk retardasi mental di SDLB Kabupaten
terus belajar dan belajar Jember mayoritas sebanyak 24 orang
mengembangkan dirinya. Hal diatas (72,7 %) mampu melakukan personal
sesuai dengan teori Marmi & hygiene tanpa bantuan, sisanya 9 orang
Margayati (2013) yang menyatakan (27,3 %) anak retardasi mental tidak
bahwa suatu sikap belum otomatis mampu melakukan personal hygiene
terwujud dalam suatu tindakan. Untuk sendiri, Terdapat hubungan antara pola
mewujudkan sikap menjadi suatau asuh orang tua dengan kemampuan
tindakan nyata diperlukan faktor personal hygiene pada anak retardasi
pendukung atau suatu kondisi yang mental di SDLB Kabupaten Jember,
memungkinkan antara lain: fasilitas arah hubungan positif dengan tingkat
korelasi lemah.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007).
Promkes dan Ilmu
Berdasarkan penelitian yang
Perilaku. Jakarta: Rienka
telah dilakukan disarankan bagi orang Cipta.
Pieter.(2011).Pengantar Psikopatologi
tua yang memiliki anak retardasi
Untuk Keperawatan.
mental dapat digunakan sebagai acuan Jakarta: EGC.
Ramawati, Dian. (2011). Faktor-Faktor
dalam menerapkan pola asuh yang
Yang Berhubungan Dengan
tepat, penuh kasih sayang dan Kemampuan Perawatan Diri
Anak Tuna Grahita Di
perhatian bagi anak agar anak dapat
Kabupaten Banyumas Jawa
mengoptimalkan kemampuannya Tengah. Jawa Tengah: FIK
UI.
secara intelektual ataupun dalam hal
Rohman. (2012). Hubungan Peran
lainnya, serta anak dapat menjadi Orang Tua Dalam
Memberikan Stimulasi
pribadi yang tidak tertutup dan mampu
Perkembangan Dengan
mengekplorasi kemampuan yang Kemampuan Berbahasa
Anak Usia Toddler Di Desa
dimilikinya.
Patrang Kabupaten Jember.
Jember: Universitas
Muhammadiyah Jember.
DAFTAR PUSTAKA
Salmiah, Siti. (2010). Retardasi
Elisabeth. (2012). Naskah Publikasi
Mental. Sumatra Utara:
Hubungan Pola Asuh
Fakultas Kedokteran Gigi
dengan Status Personal
Universitas Sumatra Utara.
Hygiene Pada Anak
Respiratori.usu.ac.id.
Retardasi Mental.
Diakses tanggal 4 Juni 2014.
Yogyakarta: Universitas
Suparyanto. (2010). Konsep Pola Asuh
Respati
Anak.http://dr.Suparyanto.
Hendriani, Wiwin. dkk. (2006).
com. Diakses tanggal 19
Penerimaan Keluarga
Januari 2013.
Terhadap Individu yang
Yusuf LN, Syamsu. (2012). Psikologi
Mengalami
Perkembangan Anak &
Keterbelakangan Mental.
Remaja. Bandung: PT
Insan, 8, 100 – 111.
Remaja Rosdakarya.
Marmi, Margiyati. (2013). Pengantar
Psikologi Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.