You are on page 1of 13

Mengembangkan Sikap Mental Kewirausahaan Mahasiswa

Universitas Terbuka Untuk Meningkatkan Sumber Daya


Manusia Yang Handal Demi Terwujudnya Ketahanan Nasional

Wiwin Siswantini, Soekiyono

Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

wiwin@ut.ac.id

Abstract: The era of globalization characterized by the free market concretely Characteristic laden
with opportunities and competition, demanding changes to the livelihood of the people in all parts of
the earth to prepare the human resources (HR), which has the ability to compete in both regional and
global markets. Orientation of education policy in preparing the quality of human resources (HR)
needs to make adjustments to the era kesejagatan characteristics and quality characteristics of human
resources, the ability to compete and collaborate in a flexible manner is a key indicator. The quality of
human resources are needed in addition to having the knowledge and skill, is also a strong mental
attitude, especially mental entrepreneurship. Birth of a prospective student entrepreneurs from young
entrepreneurs who have insight will be variable nationality nationality the realm of economic
dynamism that is owned by the younger generation. Desire greater motivation for students, so that
the Open University is not in vain in preparing container to deliver a reliable young entrepreneurs.
This is certainly going to be seeding the economic strength of the nation in support of National
Defense to face globalization. Indonesia should be able to develop the nation's competitiveness.
Competitiveness is not just limited to trade and the economy, but it covers all aspects of life. Only the
competitiveness of this nation can win a new war in the Era of Globalization build its National
Security. Growing competitiveness is the location of an important role to develop the mental attitude
of entrepreneurship for the development of human resources, and if the vision realized, the existence of
Open University students as prospective young entrepreneurs will be discordant strategic heck of
National Security or an essential element of the defense forces nonmilitary threats the country faces.

Keywords: mental attitude Entrepreneurship

Abstrak: Era globalisasi yang secara konkret bercirikan pasar bebas dengan kharakteristik sarat
peluang dan persaingan, menuntut perubahan tatanan kehidupan masyarakat di seluruh belahan
bumi ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan bersaing
baik di pasar regional maupun global. Orientasi kebijaksanaan pendidikan dalam mempersiapkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu melakukan penyesuaian dengan karakteristik era
kesejagatan dan karakteristik kualitas sumber daya manusia, kemampuan bersaing dan bekerja sama
secara luwes merupakan indikator utama. Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 625
disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, juga sikap mental yang tangguh
terutama mental kewirausahaan. Lahirnya wirausahawan dari mahasiswa merupakan calon
pengusaha muda yang memiliki wawasan kebangsaan akan menjadi variabel kebangsaan dalam
khasanah dinamika ekonomi yang dimiliki oleh generasi muda. Hasrat motivasi yang semakin besar
ada pada mahasiswa, sehingga pihak Universitas Terbuka tidak sia-sia dalam menyiapkan wadah
untuk melahirkan wirausahawan muda yang handal. Hal ini sudah tentu akan menjadi penyemaian
kekuatan ekonomi bangsa dalam mendukung Ketahanan Nasional menghadapi globalisasi. Bangsa
Indonesia harus dapat mengembangkan daya saingnya. Daya saing yang tidak hanya sebatas
berdagang dan ekonomi, tetapi mencakup segenap aspek kehidupan. Hanya dengan daya saing Bangsa
ini dapat memenangkan perang baru di Era Globalisasi membangun Ketahanan Nasionalnya.
Menumbuhkan daya saing inilah letak peran penting mengembangkan sikap mental kewirausahaan
untuk pengembangan SDM, dan jika visi terwujud, eksistensi mahasiswa Universitas Terbuka
sebagai calon pengusaha muda akan menjadi sumbang sih strategis Ketahanan Nasional atau menjadi
elemen penting kekuatan pertahanan negara menghadapi ancaman nonmiliter.

Kata Kunci : Sikap mental Kewirausahaan

pengetahuan dan keterampilan yang


tinggi, juga sikap mental yang
PENDAHULUAN tangguh terutama mental
kewirausahaan.
Memasuki abad ke-21 sebagai
era globalisasi yang secara konkret Era reformasi lahir dari era
bercirikan pasar bebas dengan globalisasi. Globalisasi telah
kharakteristik sarat peluang dan memberikan nilai dan tatanan baru
persaingan, menuntut perubahan yang telah mengantar bangsa
tatanan kehidupan masyarakat di Indonesia dalam kondisi yang lebih
seluruh belahan bumi ini untuk dinamis dan terbuka, sehingga
mempersiapkan sumber daya segenap potensi bangsa lebih
manusia (SDM) yang memiliki memiliki kesempatan untuk
kemampuan bersaing baik di pasar membentuk diri dan
regional maupun global. Menghadapi memperjuangkan aspirasinya.
pranata sosial seperti itu, orientasi Semangat untuk maju
kebijaksanaan pendidikan dalam memperjuangkan hidup dan masa
mempersiapkan kualitas sumber daya depan memunculkan generasi dengan
manusia (SDM) perlu melakukan semangat berwirausaha yang tinggi.
penyesuaian dengan, karakteristik era Dalam konteks itu lahirnya
kesejagatan dan karakteristik kualitas wirausahawan dari mahasiswa yang
sumber daya manusia, kemampuan merupakan calon pengusaha muda
bersaing dan bekerja sama secara yang memiliki wawasan kebangsaan
luwes merupakan indikator utama. akan menjadi variabel kebangsaan
Dengan demikian, kualitas sumber dalam khasanah dinamika ekonomi
daya manusia yang dibutuhkan yang diawaki oleh generasi muda.
adalah disamping memiliki Hal ini sudah barang tentu akan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 626
menjadi penyemaian kekuatan
ekonomi bangsa mendukung
A. Perumusan Masalah
Bangsa Indonesia harus dapat
mengembangkan daya saingnya.
Daya saing yang tidak hanya sebatas
Ketahanan Nasional menghadapi berdagang dan ekonomi, tetapi
globalisasi. mencakup segenap aspek kehidupan.
Daya saing adalah perspektif lain dari
Aspek ekonomi telah menjadi kekuatan yang dimiliki bangsa.
pionir integrasi dan menjadi titik Hanya dengan daya saing Bangsa ini
pangkal janji globalisasi untuk dapat memenangkan perang baru di
memakmurkan umat manusia. Era Globalisasi membangun
Namun demikian globalisasi Ketahanan Nasionalnya.
merupakan pedang bermata dua, Menumbuhkan daya saing inilah
yakni di samping membawa letak peran penting mengembangkan
percepatan kemakmuran juga dapat sikap mental kewirausahaan untuk
menjadi bencana. Seperti yang pengembangan SDM, dan jika visi
dikemukakan oleh Futurolog Amerika terwujud, eksistensi mahasiswa
Dr. James Canton dalam bukunya Universitas Terbuka sebagai calon
yang terbit pada tahun 2006 di New pengusaha muda akan menjadi
York berjudul ―The Extreme Future, sumbang sih strategis Ketahanan
The Top Ten That Will Reshape the Nasional alias menjadi elemen
World for the Next 5, 10, and 20 penting kekuatan pertahanan negara
Years‖ bahwa ancaman langsung menghadapi ancaman nonmiliter.
yang menyangkut harkat dan
martabat manusia justru dapat
bermula dari globalisasi. Globalisasi
A. Pengertian Kewirausahaan
akan memecah dunia menjadi dua
(Entrepreneurship)
belahan, kemakmuran bangsa-bangsa
Kata kewirausahaan atau
maju yang menguasai kelimpahan
kewirausahaan (entrepreneurship)
uang namun semakin menua, serta
asal-mulanya adalah istilah populer
kemiskinan bangsa- bangsa yang
yang digunakan oleh masyarakat
sedang berkembang yang mengalami
lapisan atas. Entrepreneurship adalah
ledakan kesegaran demografi.
―a way of managing that involving
Ledakan besar populasi muda ini jika
persuing opportunity without regard to
tidak tertangani oleh globalisasi justru
the resources, currently controlled
akan membentuk rentetan ancaman
(Sahlman dan Stevenson, 1999:45).
yakni terorisme, kriminal,
Sementara itu, Timmon dalam
perdagangan narkoba,
Kuratko dan Hodgetts, (2000:17)
pembajakan/pemalsuan, dan yang
menulis kewirausahaan sebagai
paling penting akar dari keempatnya,
kemampuan membuat dan
yakni kemiskinan.
membangun visi dari sesuatu yang
seolah-olah tidak sesuai tindak kreatif,
perhatian, prakarsa, dan analisisnya
terhadap perkembangan sesuatu

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 627
(situasi)‖. Pendapat lain mengatakan terhadap apa yang mereka lakukan,
bahwa kewirausahaan adalah ―suatu mengubah pekerjaan berat menjadi
penciptaan nilai tambah dengan pekerjaan menggairahkan, menarik
memperhitungkan resiko dari suatu dan memberi kekuasaan. Lebih lanjut
peluang usaha dan memobilisasi meredith menambahkan bahwa
sumber-sumber daya dengan wirausahaan adalah orang yang
kemampuan manajemen untuk memiliki kemampuan melihat dan
encapai tujuan‖ (Kao, 1999; Yusri, mengevaluasi peluang-peluang bisnis,
2005:23). Lebih lanjut ditegaskan mengumpulkan sumber-sumber daya
bahwa kewirausahaan berkaitan yang dibutuhkan untuk mengambil
dengan seluruh aktivitas manusia keuntungan darinya dan mengambil
yang bersifat eksternal daripada tindakan secara tepat untuk meraih
kegiatan sosial. Oleh sebab itu, setiap kesuksesan.
orang yang memiliki keberanian
mengambil keputusan dapat belajar
tentang kewirausahaan dan menjadi
B. Karakteristik Kewirausahaan
wirausaha. Wirausahaan selalu
Karakteristik kewirausahaan
mencari perubahan dengan melihat
merupakan potensi diri yang dimiliki
perubahan itu sebagai norma, sesuatu
seseorang berupa sikap mental yang
yang sehat, menanggapi dan
dapat dikembangkan melalui
memanfaatkan perubahan itu sebagai
pendidikan. Kao, (1999:34); Meretith
peluang (Ziglar, 1986; Drucker,
(1998) dan Inkeles (1995)
1998:55). Selanjutnya, Kao (1999:55)
mengemukakan bahwa manusia
memandang entrepreneur sebagai
wirausaha memiliki entrepreneurial
seorang motivator atau creator dalam
spirits tinggi, seperti: bermoral tinggi,
penciptaan dan pemanfaatan
optimistik, proaktif, kerja keras,
peluang-peluang bisnis. Entrepreneur
kegigihan dan keuletan,
merupakan manajer yang kegiatannya
kesungguhan, percaya diri, tekad
tidak hanya berfikir untung-rugi bagi
bulat, achievement-oriented,
dirinya tetapi juga berusaha untuk
bertanggung jawab, bersemangat
memikirkan pengabdian dan
(bergairah) dan humoris, berani
mewujudkan tekatnya kepada
memikul resiko, jujur-adil, motivasi
masyarakat dan negara untuk
dan jiwa bersaing tinggi, keorsinilan,
menumbuhkan kepercayaan
keteladanan, task-and product-oriented,
masyarakat atas kemampuannya
dan lainnya.
sendiri, memenuhi kebutuhan
masyarakat sehingga semakin Sumahamijaya (2000:19)
membaik, memperluas kesempatan mengemukakan bahwa
kerja bagi rakyat banyak, berupaya kewirausahaan memiliki sifat-sifat:
mengakhiri ketergantungannya kemandirian, keutamaan, keteladanan
kepada pihak luar dan orang lain dan semangat yang bersumber dari
(Daryatmo, 2007:34). kekuatan sendiri, dan seseorang
pendekar kemajuan baik dalam
Meredith (1998:76) secara
bidang kekaryaan pemerintahan,
spesifik melihat entrepreneur sebagai
maupun dalam kegiatan apa raja di
orang yang berhasil menikmati
luar pemerintah dalam arti positif
pekerjaan, dan berdedikasi penuh

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 628
yang menjadi pangkal keberhasilan efisien, berkomunikasi dan
seseorang. Sedangkan Musselman berinteraksi dengan pelanggan untuk
dkk, (1997) mengatakan bahwa kemajuan usahanya, menghadapi
perilaku seorang pewirausaha tampak hidup dengan terencana, jujur, hemat
pada karakteristik seperti: strong desire diri, disiplin, mencintai dan
to be independent, willingness to assume melindungi kegiatan usahanya,
risks, ability learn from experience, self meningkatkan kapasitas diri sendiri
motivation, competive spirit, orientation dan sahanya dengan memanfaatkan
to hard-work, self-confidence, achievement dan memotivasi orang lain untuk
drive, highly energy level, assertiveness, memajukan usahanya, bersinergi
belief in self. lingkungan dengan hubungan saling
menguntungkan, membuat jaringan
McClelland (1998:25-28)
untuk pengembangan usahanya.
menyatakan bahwa ada tiga sifat baku
yang ada dalam setiap diri manusia,
yaitu: need of power, need of affiliation,
dan need of achievement. Ketiga sifat C. Peranan Universitas Terbuka
baku tersebut merefleksikan dalam Pengembangan
karakteristik kewirausahaan sebagai Kewirausahaan
berikut: (1) adanya keinginan untuk Dalam konteks ini pendidikan
berprestasi, (2) adanya keinginan kewirausahaan yang bukan hanya
untuk bertanggung jawab, (3) menanamkan pribadi mandiri, tekun
mempunyai preferensi kepada resiko- dan ulet tetapi juga harus memiliki
resiko menengah, (4) mempunyai wawasan kebangsaan akan menjadi
persepsi pada kemungkinan berhasil, variabel kebangsaan dalam khasanah
(5) memperhitungkan umpan balik dinamika ekonomi yang diawaki oleh
dan apa yang mereka kerjakan, (6) generasi muda. Hal ini sudah barang
mempunyai aktivitas enerjik, (7) tentu akan menjadi penyemaian
berorientasi ke masa depan, (8) kekuatan ekonomi bangsa
mempunyai keterampilan dalam mendukung Ketahanan Nasional
pengorganisasian, dan (9) sikap menghadapi globalisasi. Universitas
menomorduakan uang (Wiratmo, Terbuka mempunyai peranan yang
2005:34). Karakteristik tersebut, sangat strategis untuk
McCelland menyebut sebagai virus mengembangkan sikap mental
mental yang mendorong seseorang kewirausahaan di kalangan
berfikir dan berbuat untuk melakukan mahasiswanya. Universitas Terbuka
sesuatu. Seorang pewirausaha sejak awal sudah mendidik
memiliki sikap dan kepribadian mahasiswa untuk belajar dan berlatih
sebagai berikut: rasa percaya diri, mandiri melalui berbagai media yang
mandiri dalam mencari penghasilan disediakan. Dituntut kedisiplinan dan
dan keuntungan melalui aktivitasnya, kreatifas mahasiswa untuk mencari,
berusaha secara terus-menerus mengumpulkan dan mengalisis ilmu
berusaha untuk menemukan peluang- pengetahuan tetapi masih dalam
peluang usaha yang menguntungkan, kerangka sistem pendidikan
bekerja keras serta tekun dalam Universitas Terbuka.
menghasilkan sesuatu, selalu
mencoba cara kerja yang tepat dan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 629
Universitas Terbuka disediakan oleh UT, mahasiswa juga
merupakan universitas negeri dengan dapat mengambil inisiatif untuk
kantor cabang yang tersebar luas dan memanfaatkan perpustakaan,
merata hampir di seluruh wilayah mengikuti tutorial baik secara tatap
propinsi Indonesia. Universitas muka maupun melalui internet, radio,
Terbuka didirikan dengan tujuan: dan televisi, serta menggunakan
sumber belajar lain seperti bahan ajar
1. memberikan kesempatan yang berbantuan komputer dan program
luas bagi warga negara Indonesia audio/video.
dan warga negara asing, di mana
pun tempat tinggalnya, untuk Perguruan tinggi sebagai salah
memperoleh pendidikan tinggi; satu pusat pembinaan dan
2. memberikan layanan pendidikan pengembangan kewirausahaan
tinggi bagi mereka, yang karena ditetapkan melalui hasil pertemuan
bekerja atau karena alasan lain, wilayah Asia dan Pasifik ―APEC‖ di
tidak dapat melanjutkan Seatle sebagaimana salah satu agenda
pendidikannya di perguruan kesepakatan bahwa untuk membantu
tinggi tatap muka; mempercepat pertumbuhan
3. mengembangkan program perekonomian di wilayah Asia dan
pendidikan akademik dan pasifik secara luas dan merata, perlu
profesional sesuai dengan ada kerja sama ―tripartite” antara
kebutuhan nyata pembangunan “Government-Business-Universities”,
yang belum banyak Sanusi (2005:77). Salah satu
dikembangkan oleh perguruan sasarannya adalah memajukan
tinggi lain. kewirausahaan. Sebagai implementasi
Dengan wilayah kerja yang dari ketiga lembaga tersebut secara
begitu luas dari sabang sampai fungsional mempunyai peranan yang
merauke dan sistem pendidikan yang bersifat komplementer dalam
dijalankan, Universitas Terbuka pembinaan dan pengembangan
sangat potensial sekali mewujudkan kewirausahaan masyarakat kampus
ketahanan nasional yang kuat. UT dalam hal ini peranan perguruan
sudah biasa menerapkan prinsip- tinggi dalam memotivasi lulusan
prinsip kewirausahaan dalam sarjananya menjadi seorang
mentransfer ilmu pengetahuan wirausahawan muda sangat penting
kepada mahasiswanya. Mahasiswa dalam menumbuhkan jumlah
UT diharapkan dapat belajar secara wirausahawan.
mandiri. Cara belajar mandiri
menghendaki mahasiswa untuk Dengan meningkatnya
belajar atas prakarsa atau inisiatif wirausahawan dari kalangan sarjana
sendiri. Belajar mandiri dapat akan mengurangi pertambahan
dilakukan secara sendiri ataupun jumlah pengangguran bahkan
berkelompok, baik dalam kelompok menambah jumlah lapangan
belajar maupun dalam kelompok pekerjaan. Tugas Universitas Terbuka
tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang terumus dalam ―Tridarma‖
yang dibuat khusus untuk dapat perguruan tinggi, yaitu pendidikan,
dipelajari secara mandiri. Selain penelitian, dan pengabdian kepada
menggunakan bahan ajar yang masyarakat merupakan jalur paling

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 630
strategik dalam pembinaan dan Peranan Universitas Terbuka
pengembangan nilai-nilai dalam menyediakan suatu wadah
kewirausahaan yang dapat yang memberikan kesempatan
menjangkau seluruh lapisan memulai usaha sejak masa kuliah
masyarakat. Melalui jalur pendidikan sangatlah penting, bisa pada saat
sasaran utamanya adalah masa kuliah berjalan, akan tetapi yang
menanamkan nilai-nilai kepribadian lebih penting adalah bagaimana
dan wawasan kewirausahaan kepada peranan Universitas Terbuka dalam
peserta didik melalui proses hal memotivasi mahasiswanya untuk
pembelajaran. Jalur penelitian tergabung dalam wadah tersebut.
merupakan jalur pengembangan Karena tanpa memberikan gambaran
inovasi kewirausahaan yang secara jelas apa saja manfaat
bermanfaat dalam peningkatan berwirausaha, maka besar
kualitas dan perluasan wilayah kemungkinan para mahasiswa tidak
jangkauan kewirausahaan. Inovasi ada yang termotivasi untuk
dalam kewirausahaan merupakan memperdalam keterampilan
jiwa dari keberhasilan berwirausaha, berbisnisnya.
karena inovasi merupakan proses
nilai tambah dari waktu ke waktu Oleh karena itu, pihak
sehingga memungkinkan suatu usaha Universitas Terbuka juga perlu
akan selalu tampil berbeda baik mengetahui faktor yang paling
dalam bentuk maupun kualitas dominan memotivasi mahasiswa
dengan usaha lainnya. Pengabdian dalam berwirausaha. Hasil penelitian
kepada masyarakat sebagai jalur mengatakan bahwa ada 3 faktor
pembinaan dan pengembangan paling dominan dalam memotivasi
kewirausahaan berimplikasi pada sarjana menjadi wirausahawan yaitu
partisipasi langsung pihak perguruan faktor kesempatan, faktor kebebasan,
tinggi melalui berbagai bentuk faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor
program pembinaan dan itulah yang membuat mereka menjadi
pengembangan kewirausahaan yang wirausahawan.
menyentuh langsung kebutuhan
Proses penyampaian ini harus
masyarakat.
sering dilakukan sehingga mahasiswa
Universitas Terbuka semakin termotivasi untuk memulai
bertanggung jawab dalam mendidik berwirausaha. Sebab banyak
dan memberikan kemampuan dalam mahasiswa merasa takut menghadapi
melihat peluang bisnis serta resiko bisnis yang mungkin muncul
mengelola bisnis tersebut serta yang membuat mereka membatalkan
memberikan motivasi untuk rencana bisnis sejak dini. Motivasi
mempunyai keberanian menghadapi yang semakin besar, ada pada
resiko bisnis. Peranan Universitas mahasiswa menyebabkan wadah
Terbuka dalam memotivasi para yang disiapkan oleh pihak Universitas
sarjananya menjadi young Terbuka tidak sia-sia, melainkan akan
entrepreneurs merupakan bagian dari melahirkan wirausahawan muda
salah satu faktor pendorong yang handal.
pertumbuhan kewirausahaan.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 631
Dengan semakin banyaknya stress (gangguan jiwa) dan emosi-
mahasiswa memulai usaha sejak masa emosi negatif lainnya (rendah diri,
kuliah, maka besar kemungkinan marah, bohong, takut, cemas, dll.),
setelah lulus akan melanjutkan usaha dan (12) keterampilan memelihara
yang sudah dirintisnya. Sehingga kebugaran mental dan fisik.
semakin berkurangnya jumlah
pengangguran di negara kita, akan Kedua, keterampilan
tetapi sebaliknya semakin membangun relasi Aku-Engkau yang
bertambahnya jumlah lapangan dibedakan atas lima keterampilan,
pekerjaan yang dibuka. Selain yaitu: (1) keterampilan berkomunikasi
motivasi mahasiswa juga perlu secara efektif; baik verbal-nonverbal,
dibekali keterampilan agar mampu maupun secara face to face, atau
bersaing sehingga mampu bertahan melalui media lain, seperti: surat,
dan tidak mudah putus asa apabila telpon, untuk menjalin relasi dan
terjadi kegagalan. kerjasama dengan orang lain baik
untuk mencari pekerjaan, mendirikan
Hopson dan Scally (1990:56-61) usaha, maupun silaturrahmi sebagai
mencatat empat macam keterampilan makhluk sosial. Komunikasi
pemberdayaan diri sebagai merupakan jiwa kehidupan, (2)
keterampilan hidup (life skills). keterampilan membangun hubungan,
Pertama, keterampilan untuk hidup memelihara, dan mengakhiri
dan berkembang secara umum. hubungan, (3) keterampilan memberi
Keterampilan ini meliputi: dan mendapatkan bantuan. Memberi
keterampilan membaca, menulis, dan dapat membangkitkan rasa percaya
berhitung, (2) keterampilan mencari diri dan memintai bantuan kepada
informasi dan sumber informasi, (3) orang lain untuk bekerja sama adalah
keterampilan berfikir secara proaktif memberdayakan, (4) keterampilan
dan memecahkan masalah secara memenaj konflik. Konflik merupakan
konstruktif, (4) keterampilan bagian integral dari kehidupan
mengenal potensi kreatif dan berkarya dan tidak sedikit
mengembangkannya, (5) menimbulkan depresi yang destruktif.
keterampilan mengelola dan Namun konflik dapat diatasi melalui
memanfaatkan waktu secara efektif brainstorming dengan
dan optimal dengan membuat mengkomunikasikan secara jelas dan
komitmen dan prioritas kekinian, (6) terbuka kepada pihak lain, dan (5)
keterampilan mengidentifikasi minat, keterampilan memberi dan menerima
nilai-nilai dan keyakinan pribadi, (7) imbalan dengan perasaan utuh.
keterampilan menetapkan dan Pikirkan diri anda seperti orang lain
mencapai tujuan, (8) keterampilan memikirkan diri anda. Dalam arti
membuat persediaan antisipasi untuk pihak pemberi dan penerima
menangkal masa-masa krisis dan keduanya merasa puas.
transisi, (9) keterampilan membangun
konsep diri secara positif dengan Ketiga, keterampilan
mempertimbangkan kekuatan diri membangun relasi Aku-Orang lain,
kekuatan orang lain, (10) meliputi: (1) keterampilan bersikap
keterampilan membuat keputusan, tegas dengan tetap berada dalam
(11) keterampilan memanajemeni koridor menghormati hak-hak dan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 632
martabat orang lain, (2) keterampilan pekerjaan yang ada, beralih profesi,
mengetahui cara kerja yang bersinergi dan mengatasi unemployment dengan
dengan masyarakat dan sistem-sistem membangun keterampilan-
sosial yang ada dengan strategi keterampilan tertentu untuk
memanfaatkan peluang untuk meraih mengubah profesi sebagai karir,
sukses tanpa mengganggu hak-hak hidup, keterampilan memelihara
orang lain, (3) keterampilan keberlangsungan profesi agar tetap
melakukan kerja sama dalam menjadi karir hidup yang memberi
kelempok dengan mengintegrasikan jaminan kesejahteraan secara psikis
diri dalam masyarakat. Kehidupan dan material, (c) di rumah,
bekerja sama bilateral dan multilateral keterampilan memilih suatu gaya
(human organizational) merupakan hidup tertentu dan memeliharanya
karakteristik kehidupan manusia agar secara konsisten tetap langgeng
modern. Orang yang tidak dapat sampai hari tua sebagai pola hidup
bekerja sama dengan orang lain sulit keluarga, keterampilan hidup
akan berhasil, (4) keterampilan bersama secara rukun teraktualisasi
mengekspresikan perasaan-perasaan pada cara menegur, menyapa,
konstruktif (tidak priori, tenggang mengambil keputusan, berkompromi,
rasa, familiar, tidak sombong, lugas, memecahkan masalah, pengaturan
dan sebagainya) sehingga orang lain gizi, bernegosiasi dalam keluarga dan
dapat menilai positif, (5) keterampilan orang lain, dan sebagainya, dan (d) di
bernegosiasi, berkompromi, dan masyarakat, keterampilan
membuat kontrak komitmen untuk membangun kontrak sosial agar
mengatasi perbedaan kepentingan. diterima sebagai anggota masyarakat
Kontrak komitmen yang jelas dimana (adaptasi kultur, tradisi, adat-istiadat),
ekspektasi dibagi, batas keterikatan keterampilan mengubah pola pikir
diklarifikasi, dan standar persyaratan konstruktif (orientasi ke masa depan,
ditetapkan. Kontrak-kontrak rasional, adil, jujur, teladan, terbuka,
komitmen secara legal dan tertulis familiar, sederhana, santun,
memainkan peranan penting dalam membebaskan diri dari iri, dengki,
organisasi dan klarifikasi hubungan kepedulian sosial) dan keterampilan
antarmanusia, (6) ketrampilan memanfaatkan dan membudidayakan
membangun power dalam sistem- potensi sumber daya yang ada di
sistem sosial yang ada melalui masyarakat sebagai peluang
pemberdayaan. berwirausaha bagi generasi muda
yang dipersiapkan melalui
Keempat, keterampilan. pendidikan dan pelatihan.
membangun relasi dalam situasi-
situasi tertentu, meliputi: (a) dalam Langkah-langkah strategis
dunia pendidikan, keterampilan yang ditawarkan sebagai opsi dalam
mencari pilihan-pilihan life skills memacu proses pembinaan dan
untuk dipelajari dengan menemukan pengembangan kewirausahaan
peluang dan informasi yang relevan, melalui Universitas Terbuka adalah
(b) dalam dunia kerja, keterampilan membentuk lembaga kewirausahaan
mencari untuk menemukan opsi-opsi di Universitas Terbuka yang secara
profesi yang terbuka, mendapatkan fungsional mempunyai tugas pokok:
suatu pekerjaan, memelihara (1) mengkoordinasi pembinaan dan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 633
pengembangan kewirausahaan secara memberdayakan potensi dirinya
institusional; (2) membentuk jaringan untuk bekerja mandiri yang
sistem kemitraan secara lintas bermartabat dan humanis.
instansional dengan pemerintah,
dunia usaha dan industri, dan LSM Dengan menambah
kewirausahaan, serta Badan-badan pengalaman sejumlah pewirausaha
Kewirausahaan yang ada baik yang sukses menyadarkan kita bahwa
Nasional maupun Internasional. investasi utama dalam memulai
Pembinaan dan pengembangan sikap wirausaha tidak selamanya dengan
mental kewirausahaan di lingkungan dukungan modal uang yang
masyarakat kampus melalui program jumlahnya besar tetapi yang lebih
pengembangan kewirausahaan untuk penting adalah komitmen, keberanian
menumbuh kembangkan jiwa menangung resiko, opsi-opsi peluang
kewirausahaan pada para mahasiswa usaha, dan keterampilan dalam
dan juga staf pengajar diharapkan mengorganisasi dan menciptakan
menjadi wahana pengintegrasian peluang pasar (customer) yaitu
secara sinergi antara penguasaan keluarga, masyarakat, dan lembaga-
sains dan teknologi dengan jiwa lembaga konsumen lainnya (lembaga
kewirausahaan. Selain itu diharapkan pemerintah dan nonpemerintah).
pula hasil-hasil penelitian dan
pengembangan tidak hanya bernilai
akademis saja, namun mempunyai D. Ancaman Nonmiliter
nilai tambah bagi kemandirian Ancaman nonmiliter
perekonomian bangsa. merupakan ancaman yang menjadi
bagian dari analisa yang hasilnya
Kewirausahaan, dapat
dituangkan dalam Penjelasan
didefinisikan sebagai kemampuan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun
melihat & menilai kesempatan-
2002 tentang Pertahanan Negara.
kesempatan (peluang) bisnis serta
Pada dasarnya ancaman nonmiliter
kemampuan mengoptimalisasikan
menjadi bagian dari ancaman bersifat
sumberdaya dan mengambil tindakan
multidimensional. Ancaman yang
serta bermotivasi tinggi dalam
bersifat multidimensional dapat
mengambil resiko dalam rangka
bersumber, baik dari permasalahan
mensukseskan bisnisnya, merupakan
ideologi, politik, ekonomi, sosial
pilihan paling mungkin untuk
budaya maupun permasalahan
pemecahan masalah keprihatinan
keamanan yang terkait dengan
nasional yang menggejala pada: (1)
kejahatan internasional, antara lain
angka pengangguran intelektual, (2)
terorisme, imigran gelap, bahaya
arus tenaga pencari kerja dari desa ke
narkotika, pencurian kekayaan alam,
kota, (3) konflik-konflik sosial dalam
bajak laut, dan perusakan lingkungan.
berbagai bentuk kekerasan akibat
pengangguran, (4) ekspor tenaga kerja Hal ini semua menyebabkan
yang sering merendahkan martabat permasalahan pertahanan menjadi
bangsa yang kesemuanya itu sangat kompleks sehingga
merupakan implikasi dari rendahnya penyelesaiannya tidak hanya
sikap mental kewirausahaan, bertumpu pada departemen yang
sehingga tidak mampu menangani pertahanan saja,

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 634
melainkan juga menjadi tanggung pelajaran yang dapat dipetik adalah
jawab seluruh instansi terkait, baik siapa yang berjati diri dialah yang
instansi pemerintah maupun akan menatap globalisasi sebagai
nonpemerintah. peluang. Dalam hal inilah seseorang
dengan kepribadian kewirausahaan
Fungsi pertahanan negara telah yang memiliki wawasan kebangsaan
mengidentifikasinnya melalui Pasal 7 akan menjadi sumber kekuatan SDM
Undang-Undang Nomor 3 Tahun bangsa, karena karya nyatanya
2002 tentang Pertahanan Negara, berpijak pada jati diri bangsa.
yang menyuratkan adanya dua jenis
ancaman, yakni ancaman militer dan Dengan segmen peran
ancaman nonmiliter. Sistem sebagaimana dikemukakan di atas,
pertahanan negara dalam pada dasarnya kemandirian
menghadapi ancaman militer berdasarkan jati dirinya semakin
menempatkan Tentara Nasional menguatkan kesan bahwa anak
Indonesia sebagai komponen utama kolong bukan berarti anak yang
didukung oleh komponen cadangan menggerogoti fasilitas, tetapi justru
dan komponen pendukung. Untuk kreatif dan inovatif dalam kadar dan
menghadapi ancaman nonmiliter warna jati diri kebangsaan yang kuat.
sistem pertahanan negara Hal ini tentu akan menjadi poros
menempatkan lembaga pemerintah di kekuatan, karena peran dan tindakan
luar bidang pertahanan sebagai unsur Universitas Terbuka akan berada
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat dalam poros penguatan aspek
ancaman yang dihadapi dengan Ketahanan Nasional. Segmen peran
didukung oleh unsur-unsur lain dari Universitas Terbuka justru menjadi
kekuatan bangsa. strategis, dan menjadi idealitas
bangun kekuatan SDM mendukung
Bangun kekuatan menghadapi Ketahanan Nasional menghadapi
ancaman nonmiliter itu terbentuk musuh besar globalisasi. Seperti
melalui dasar tampilan kilas belakang kutipan dari Canton yang
kekuatan militer yang berpadu dikemukakan di atas, kemiskinan dan
dengan kilas depan sikap perilaku ketidakberdayaan adalah musuh
sadar bela negara seluruh warga besar Globalisasi yang sama seperti
negara dalam segenap aspek halnya musuh perguruan tinggi.
kehidupannya. Kekuatan pertahanan Bebasnya masyarakat dari kemiskinan
negara menghadapi ancaman melalui kepengusahaan yang dapat
nonmiliter adalah tampilan dinamika menjadi segmen peran Universitas
segenap aspek kehidupan bangsa Terbuka menjadikannya berperan
yang mampu menjadi kekuatan penting dalam membangun
pendukung diplomasi dalam Ketahanan Nasional.
pergaulan antar bangsa, dan itu
menjadi dasar kekuatan Ketahanan Dalam hal itu peran yang bisa
Nasional. lakukan Universitas Terbuka adalah
jadi motivator, inisiator dan inovator
Dalam gegap gempita pengembangan SDM, karena wadah
gambaran globalisasi dan keorganisasiannya akan
tantangannya yang harus dihadapi, menumbuhkan anggota yang dapat

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 635
menjadi pionir visi kebangsaan SDM Ketahanan Nasional. Dalam hal ini
pengusaha. Universitas Terbuka untuk menumbuhkan harkat dan
merupakan wadah pemupukan martabat bangsa, khususnya generasi
karakter bangsa, yang jika muda, Universitas Terbuka yang
dikembangkan secara kreatif akan bervisi kebangsaan memiliki peran
merupakan kekuatan dahsyat Bangsa sangat mendasar, yakni:
ini.
1. Sebagai penyemai SDM
Segmen penting lain dari peran pengusaha yang berwawasan
Universitas Terbuka adalah ia berada kebangsaan.
dalam wilayah pembinaan pemuda 2. Sebagai agen pembaruan, agen
yang bergerak sebagai pengusaha. pencerahan di bidang ekonomi
Nasionalisme pemuda adalah sisi lain berlandaskan visi kebangsaan.
yang sebenarnya menjadi bidang 3. Menjadi motivator, inisiator dan
garapan Universitas Terbuka. Jika ini inovator dalam pembangunan
dapat direalisasikan Universitas sekaligus katalisator membangun
Terbuka akan menjadi elemen penting wawasan kebangsaan di antara
bagi terbangunnya nasionalisme baru sesama pengusaha untuk
di bidang kiprah pengusaha alias berorientasi pada jati diri bangsa.
bidang ekonomi. 4. Sebagai wadah pemupukan
karakter bangsa di bidang
ekonomi dan gerak usaha, yang
jika dikembangkan secara kreatif
KESIMPULAN akan merupakan kekuatan
dahsyat Bangsa.
Era galobalisasi adalah era
dimana tantangan suatu bangsa untuk
mengembangkan Ketahanan DAFTAR PUSTAKA
Nasionalnya tidak berada dalam garis
linier. Tantangan di Era Globalisasi
adalah tantangan multidimensional
yang dalam analisis ancaman Daryatmo (2007). Peranan Wiraswasta
terhadap pertahanan negara sebagai Unsur Ketahanan Nasional:
merupakan ancaman nonmiliter. Sistem Pendidikan dan
Seluruh aspek kehidupan bangsa Pengembangan Kewiraswastaan
adalah berada dalam mandala Indonesia. Jakarta.
ancaman nonmiliter, jika tidak dapat
memerankan diri mengemban tugas Drucker. P. E. (1994). Innovation and
Entrepreneurship: Practice and
dan fungsinya berlandaskan jati diri
Principles. New York: Harper
bangsa.
Business.
Segenap aspek kehidupan
Hopson. B. & Scaly M. (1990). Life-
harus mengembangkan diri menjadi
Skills Teaching. New York:
kekuatan di sektornya masing-
McGraw-Hill.
masing, karena tantangan Era
Globalisasi adalah tantangan Inkeles. P. & Smith D. H.
membangun harkat dan martabat (1995).Becoming Modern:
SDM yang menjadi landasan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 636
Individual Change in Six Developed Yusri (2005). Pembinaan dan
Countries. Massachustts: Pengembangan Pendidikan
Harvard University Press. Kewirausahaan Pada Siswa
STM. Disertasi, PPS-UPI: Tidak
Kao. J. J. (1999). The Entrepreneur. New Diterbitkan.
Jersey: Englewood Clifft-
Prcntice-Hall. Ziglar, Z. (1998). Top Performance. New
York: Berkeley Book.
Kurtako. D. F & Hodgett. R. M. (2000).
Entrepreneurship: A Canteporany
Approach. San Francisco: The
Dryden Press.

Sahlman. W. A. & Stevenson, H. H.


(1999). The Entrepreneurial
Venture: The Practice of
Management Series. Boston:
Massachusetts.

Sanusi, A. (2005). Pendidikan Alternatif


Menyentuh Aras Dasar Persoalan
Pendidikan dan Kemasyarakatan.
Program Pascasarjana UPI
Bandung.

Sumahamijaya, S. (2000). Membina


Sikap Mental Wirausaha. Jakarta:
Gunung Agung.

Me. Clelland. D. C. (1998). The


Achievement Motive. New York:
Publishing

Meredith. G.G. dkk. (1998).


Kewirausahaan: Teori dan
Praktek. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo.

Mussieman. V. A. & Jackson. LK.


(1997). Introduction to Modern
Busines. New Jersey: Prentice-
Hall.

Wiratmo, M. (2005). Pengantar


Kewiraswastaan: Kerangka Dasar
Memasuki Dunia Bisnis.
Yogyakarta: BPFE.

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 637

You might also like