You are on page 1of 13

Nasionalisme Sumber Daya Manusia

Wirausaha dalam Pembangunan Bangsa


Rahmat

The problems are internalandextemalas scope oftheHuman Being Resources (MR)


Includedthe Human Being Resources of Entrepreneur (HRE). As HR agent and
objective in nation developmentprocess. /Wubamad (2000:9) saidthatthe human being
influence indevelopmentto manyproblemslike; planning, valuesistem consideration
andsociety. HREprepareto everyting thatbecome nationiproblem. Itisnotonly grow
the economic sector but whatever the concerning nation development such as; confi
dence, skill at organizing, high level ofenergy, value ofachievement over money, that
support and keep stabilityall of nation development sector.
The concerning about it,HRE probably seemb Inheren Inown selfas the fenomena of
charactehstic HRE. Whereas, the roleofHRE is as the important factor and certain in
theeconomic field development. Therefopre, intotality national development allofsoci
ety elements are needed to support stabilitysuch as; materiil, HR and included HRE.
How doHRE comprehend thenationalism toorinnational development?
To analize this case, begin from the meaning ofnationalism, thesupport factor bom
ationalism/nationalidentity, right and responsibility ofsocietynationalism, characteris
ticofnationalism HRE, comprehension ofnationalism HRE, implication of Islamic to
comprehension ofnationalism HRE, strategyofcomprehension ofnationalism HRE,
andperspective viewof comprehension of nationalism HRE.
The result of study in this case viz; HRE have the characten'stic that seemb to be
examined theown personality become thecivics thatprepare tocomprehend thena
tion identity/nationalism in nation development. The characteristic approach namely,
life skilland life social skill. Dedicationtransformatiom HREbecome mental character
building.

Kata kunci: nasionalisme, sumber bangun negara Indonesia. Misalnya bervisi


daya manusia wirausaha (SDI{/IW) membangun bangsa Indonesia seutuhnya.
dan etas kerja Untukdapat merealisasi dalam visi, maka
. periu dilakukan operasional seperti
etiap negara rnemihk, vrsN Vis, yang diungkapkan rrrelalui misi. Contohnya;
mempunyaimal^amemandangiauhke bermisi pembangunan bangsa dalL
harsa rh T'jauh ke depan selanjutnya,
bangsa. Berart, melihat kesejahteraansecara
material dan spiritual,
operasional perlu
pembangunan bangsa termasuk mem- memformulasi tujuan yang menjadi arah

UNISIA NO. 57/XXV1II/III/2005 277


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

mendasar dalam pembangunan di segala semuanya dalam satu wadah "pemba-


bidang. Salah satu pembangunan adalah ngunan".Berbagai problematika bangsa
bidang ekonomi. Sektor ini merupakan seperti; merajalela perilaku korupsi bagai-
jantung perekonomiansecara makro dalam kan jamurdl musimhujan, persekongkolan
menopang kesejahteraan bangsa.Pertum- yang dilakukan oleh kaum terpelajar yang
buhan ekonomi meningkat dapat dilihat dari suiit dideteksi pelakunya dalam suatu
fenomena-fenomena maraknya hasil industri birokrasi dan lembagatertentu berujungnya
dengan produk-produknya. Berbagai jenis juga pada suatu jabatan dan manipulasi
produksi menggambarkan betapa finansial, berbagai usaha yang dimonopoli,
merebahnya efektivitas kewirausa- teiiadinya transaksifinansial diluarprosedur
haan.Suryana (2003:50) menegaskan dengan oknum perbankan, pemlndahan
bahwa wirausaha berperan sebagal: finansial dari dalam negeri ke luar negeri,
penggerak, pengendali dan pemacu maslh rendahnya pertumbuhan ekonomi
perekonomian suatu bangsa. Dari peran bangsa, sempitnya peluang pekerjaan,
kewirausahaan itu dapat dipahami usaha politik luar negeri terkesan terjadi krisis
untuk menambah nilai dan bertumpu pada diplomasi, perhatian manajerial terhadap
sikap manusia selaku usahawan sebagai Sumber DayaAlam (SDA) bemilai ekonomis
Sunber Daya Manusia Wirausaha (SDMW) strategiyang dimanfaatkan olehnegara lain
dalam aktivitas kewirausahaan memegangi yakni pulau Sipadan dan Langitan lepasdari
keprlbadian bangsanya.Kepribadian bangsa wilayah RI lahun 2001, ketegangandaerah
secara filosofi tertuang dalam dasar negara perbatasan berkenaan blok Ambaiat dan
dan filosofi bangsa. Secara terbuka setiap Ambalat timur potensial sumber daya
manusia apapun profesi dengan latar ekonomi termasuk rendahnya mutu pendi-
belakang masing-masing termasuk dikanbangsa. Persoalan itudapat dikatakan
pemberdayaan Sumber Daya Manusia menjadi dua ha! yaitu persoalan dalam
berwirausaha harus mampu menciptakan negeri (Internal) dan persoalan berkaitan
perannyasebagai warganegara. Untuk itu, dengan negara lain (eksternal). Masalah
proses dinamis wirausaha harus mem- Internal dapat dikategorlkan manajerial
berikan andil balk langsung maupun tidak dalam Interaksi Poleksosbudhankam
langsung kepada proses pertumbuhan sedangkan persoalan eksternal dalam
ekonomi.Manusia merupakan agen dan kategorl lintas Negara tetapi dapat disebut
tujuan dalam dalam proses pembangunan cakupan jaringan{networking). Problemin
paripumasuatu bangsa. Inl berarti Sumber ternal dan eksternal merupakan kawasan
Daya Manusia(SDM) sebagai bagian yang setiap SDM termasuk SDMW bahkan
diterminan lagi esensial dalam pemba sebagai lawanmelainkan seperti tantangan
ngunan bangsa.Hal inl Muhammad (2000:9) tetapi sebagai kawan. SDMW siap meng-
menyatakan bahwa manusia adalah hadapi apapun termasuk jika memang itu
penggerak dalam pembangunan yahg disebut dalam kelompok problema bangsa.
mengantisipasi berbagai masalah, membuat Tidak hanya sektor pertumbuhan ekonomi
perencanaan, mempertimbangkan sistem segl apa saja berkenaan dengan pemba
nilai agama dan masyarakat. Menggali ngunan bangsaSDMW percaya diri, berde-
sumber alam, mengakumulasi dana, dikasi sebagai fighter menegakkan dan
membangun hubungan organisasi soslal, mendorong serta menjaga stabilitas semua
ekonomi dan politik dan meletakkan sektor pembangunan bangsa. Demlkian

278 UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005


Nasionalisme Sumber Daya Mariusia Wirausaha dalam...; Rahmat

halnya dengan dibangun jaringan memiliki memlliki {handarbeni), merasakan


komitmenstrategis saling memberi perhatian {ngrungkepi), berani mati (toh nyawa)
terhadap kepentingan kedua belah pihak. terhadap ibu pertlwl (negerl) perlu terllbat
Dari berbagal problema bangsa tersebut tidak hanya pada sektor tertentu saja
mungkin dapat dihindarl dengan adanya melalnkan juga secara menyeluruh jiwaraga
fenbmena pada SDM pelaku manajerlal bag! bangsa untuk bela Negara terhadap
yang mungkin berkarakteristik; produktif berbagal masaiah bangsa.Dalam pemba
dimanifestaslkan dalam sikap, nilai dan ngunan bangsa seutuhnya terkalt semua
tingkah laku dalam kehldupan sosial. Ciri- unsur masyarakat diperlukan untuk
clrlnya meiiputi keterbukaan terhadap mendukung stabilltas material, SDM,
pengalaman baru, membaca perubahan termasuk SDMW. Untuk Itu perlu dikajl
sosial, reallstis terhadap fakta dan penda- mengenal bagaimana pemahaman
pat, orlentasi kinl dan mendatang bukan nasionalisme SDMW terhadap/dalam
pada masa lalu, berencana, percaya dlri, pembangunan bangsa/perspektif pemba
aspiratif, berpendidlkan dan berkeahllan, ngunan bangsa.
respek, hatl-hati, memahami produksl dan Dalam tullsan inl fokus permasalahan
Inovatif, berkemampuan menejerlal dan slap yang dlutarakan adalah bagaimana
menghadapl tantangan berbagal aspek pemahaman nasionalisme Sumber Daya
kehldupan berbangsa. Gejala dengan Manusia Wirausaha terhadap/dalam
karakterlstik itu merupakan fenomena jati pembangunan bangsa/perspektif pemba
dlri bela negara selaku warga negara. ngunan bangsa?
Berkenaan dengan itu, SDMW dimungkln-
kan Inheren dalam dirinya fenomena Pengertian Nasionalisme
karakteristlktersebut.Oleh karena Itu, kiprah
sumber daya nanusia wirausaha harus Menurut the contemporary English/In
sejajar dengan berbagal aspek pemba- donesia Dictionaryyang disusun oleh Pe
ngunan bangsa. Problematlka bangsa ter Sallm (1991:1236) menyebutkan bahwa
bukan menjadi perhatian pemerintah, natlonalisme adalah nasionalisme kebang-
tentara, polisi, pegawal negerl dan lalnnya saan. Dalam kamus besarbahasa Indone
tetapl termasuk manusia wirausaha dan sia (Depdikbud, 1997:684), definlsl
seluruh unsur masyarakat dengan latar nasionalisme dinyatakan sebagal berikut: a.
belakang maslng-maslng.Tampaknya Paham (ajaran) untuk mencintal bangsa dan
berbagal persoalan bangsa Itu berlarut-iarut negara sendiri b. Kesadaran keanggotaan
penyelesaiannya dlmungklnkan masih dalam suatu bangsa yang secara potensial
lemahnya menemukan solusi untuk atau aktual bersama-sama untuk mencapal,
menghentlkannya adanya keterlibatan mempertahankan, mengabdikan identitas,
berbagal pihak balk swasta/usahawan integrltas, kemakmuran dan kekuatan
maupun darl oknum pemerlntahan. Selama bangsa Itu, adalah semangat kebangsaan.
In) seolah-olah SDMW melakukan aktlvltas Daripengertian tersebut dapat dipahami
kewlrausahaannya untuk memperoleh profit bahwa nasionalisme bermakna menyatakan
{profit oriented}. Padahal peranan wirausaha suatu aflnltas kelompok yang didasarkan
merupakan faktoryang penting dan cukup 'atas bahasa, budaya/tradisi, keturunan/
menentukan dalam pembangunan ekonoml. tanah kerlahlran kadang-kadang pada
Untuk mencermati keberadaan SDMW agama, wllayah bersama dan komitmen

UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005 279


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

bersama terhadap semua pengakuan lain kultural yang semakin menjadi suatu sistem
atas loyalitas sebagai warganegara/ kehldupan bangsa-bangsa sedunia.
seseorang. Dalam konteks bemegara yang
dinuansal dengan doktrin politik, nasional Faktor Pendukung Nasionalisme
isme member! basis dengan pembenaran
Untuk memberikan kejelasan mengenai
secara ideologi bagi setiap bangsa untuk
nasionalisme/identitas nasional maka perlu
mengorganisaslkan dirinya sendiri ke dalam
dicermati dari faktor yang medukungnya.
entltas-entitas yang terbuka. Entitas-entitas
Sebagaimana ditegaskan oleh Suryo (2002),
Itupada umumnya mengambil bentuk negara
lahirnya identitas nasional suatu bangsa
nasional merdeka, sekalipun terdapat
tidak dapat dllepaskan dari dukungan faktor
beberapa bentuk kulturalyang meiembaga
obyektif, yaltu faktor-faktoryang berkaitan
pada setiap daerah bahkan dalam bentuk
dengan geografis ekologis dan demografis
otonomi kedaerahan. Sebagaimana secara
serta faktor subyektif yaltu faktor-faktor
historis doktrin nasionalisme lahir dalam
historis, politik, social, dan kebudayaan
perjalanan sejarah negara Jerman pada
yang dimiliki bangsa itu.Kondisi geografis
abad ke-18 yang secara budaya bersatu,
ekologis yang memberikan bentuk Indone
akan tetapi terpecah-pecah secara politik.
sia merupakan wilayah kepulauan dengan
Demikian halnya juga memlliki akar historis
ikiim tropis yang terletak pada perslm-
secara luas pada revolusi Prancis yang
pangan jalan komunikasi antar wilayah dunia
membidangi banyak negara bangsa di Eropa
di Asia Tenggara ikut mempengaruhi
(Riff, 1995:194). Nasionalisme merupakan
terhadap perkembangan kehldupan
ideologi dalam gerakan politik di negara-
demografis, ekonomis, sosial, dan kultural
negara dunia ketlga berkembang sesudah
bangsa Indonesia. Selanjutnya, faktor
negara-negara desimenasi diAsia, Afrikadan
historis bagi Indonesia juga berpengaruh
Amerika Latin yang membukakan diri darl
terhadap proses pembentukan masyarakat
kolonialis dan imperalls sesudah Perang
dan bangsa Indonesia beserta identitasnya
Dunia II.Pada zaman perang kemerdekaan
melalui interaksi berbagai faktor yang
di negara-negara terjajah itu, nasionalisme
dimiliklnya.Produkdari suatu interaksi faktor-
menjadi ideologi untuk perlawanan meng-
faktor itu memuncuikan proses pemben
hadapi penjajahan. Dalam perkem-
tukan masyarakat, bangsa, dan negara,
bangannya, pasca perang kemerdekaan,
beserta identitas bangsa Indonesia yang
nasionalisme tumbuh dalam pribadi diri
menggema ketika dikumandang-kan
sendiri seseorang selaku warganegara
nasionalisme menggelora pada sanubari
menjadi motor penggerak ideologi untuk
Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk
membangun negara bangsa dalam
Sumber Daya Manusia Wirausaha (SDMW)
melaksanakan pembangunan bangsa
pada abad 20. Ha! inijuga diharapkan setiap
dengan prinsip berdiri pada potensi diri
SDMW selaku warganegara terbumikanjiwa
sendiri (secara berdikari).
raga (sampai tetes darah penghabisan)
Pada era globalisasi nasionalisme untuk dipersem-bahkan seluruh aktivitas
dengan struktur bangunan bangsa negara kehidupannya kepada ibu pertiwibangsa dan
menghadapi berbagai tantangan yang negara tidak sebatas hitungan abad tetapi
kompleks berupa timbulnya suatu tatanan terus bersemangat sepanjang masa.Suryo
dunia global yang meleblhi garis-garis (2002) menyatakan bahwa teori tentang
geografis tipologis, administratif, sosio munculnya Identitas nasional sebagai hasil

280 UmSlANO. 57/XXVJII/III/2005


Nasionalisme SumberDaya ManusiaWirausahadalam...; Rahmat

interaksi historis antara empat faktor panting pertlwi.Faktor penting lannya 'yang
yaitu: Faktor primer, faktor pendorong, faktor mendorong tumbuhnya kesadaran
penarik,dan faktorreaktif. Untuk lebih jelas kebangsaan di Indonesia adalah diguna-
diuralkan sebagai berikut. a. Faktor pertama kanya bahasa Melayu sebagai bahasa
mencakup etnlsitas, teritorial, bahasa, kebangsaan, yang bersama-sama agama
agama dan yang sejenis, b.Faktor kedua Islam memecahkan kecenderungan
meliputi pembangunan komunikasi dan nasionalisme sempit di Indonesia (Kahin,
teknologi, lahirnya angkatan bersenjata 1980:50). Bahasa melayu temyata diterima
modem serta sentrallsasi monarki, c.Faktor masyarakat yang sebenarnya sudah
ketiga mengenai bahasa secara gramatikal, memiliki bahasa daerah/suku yang cukup
pertumbuhan birokrasi dan pemantapan berpengaruh dan digunakan sebagai bahasa
sistem pendidikan nasional, d.Faktor sehari-hari oleh masyarakat daerah/suku
keempat berkenaan dengan penlndasan, tersebut. Digunakannya bahasa Melayu
domihasi dan pencarian Identitas alternatif dalam pergaulan antar etnis turut
melalui memorl rakyat.Keempat faktor mempercepat tumbuhnya kesadaran
tersebut pada dasarnya tercakup dalam kebangsaan di Indonesia Civic Education
proses pembentukan kebangsaan/ (2003:213). Pencairan identitas nasional
nasionalisme/ identitas nasional bangsa In bangsa Indonesia pada dasarnya inheren
donesia yang sudah berkembang dari era (melekat) erat dengan perjuangan masya
sebelum mencapai kemerdekaan. Pada rakat dan bangsa Indonesia untuk
zaman kolonial, sebagai bangsa yang membangun konsep "Indonesia", sebagai
terjajah, semua kekuatan pemersatu rakyat atribut terbentuknya masyarakat dan
Indonesia telah dikoptasi oleh kaum bangsa baru atau Indonesia modern, dari
penjajah. Segenap potensibangsa dipecah- keruntuhan bentuk masyarakat lama, balk
pecah demi menjaga status quo penjajah. yang bernuansa tradisional/kovensional
Keberadaan semangat bangsa dengan maupun kolonial. Oleh karena itu, pemben
munculnya Sumpah Pemuda, pada 28 tukan identitas nasional melekat erat
Oktober tahun 1928 minimal dapat dengan persoalan-persoalan lainnya, yang
memberikan dukungan dalam upaya berkaitan dengan dimensi sosial, kultural,
pencarian nasionalisme Indonesia (Karim, ekonomi/kewirausahaan, maupun politik.
1996:103) yangsekaligus penemuanjati diri/
nasionalisme/identitas bangsa Indonesia. Hak dan Tanggung Jawab
Sesuai kodrati sebagai manusia yang Nasionalisme Masyarakat
dllahirkan memiliki perasaan bersama
Seluruh anggota masyarakat harus
sebagai suatu bangsa senasib dan
menyadari bahwa nasionalisme untuk
sepenanggungan, maka hal Ini menjadi
memberikan dukungan terhadap pemerin-
modal dan kekuatan utama bagi pemben-
tahan yang bersih berwibawa dan bertang-
tukkan jiwa kebangsaan/nasional-isme/
gung jawab baik secara individual maupun
identitas nasional. Persatuan yang berslfat
kelompok. Karakter pribadi tampak pada
nasional merupakan panggilan sebagai
tanggung jawab morai disiplin diri dan
warganegara untuk melakukan belanegara
menaruh perhatian untuk penghargaan
tidak hanya pikiran, tenaga dan mater!
terhadap harkat dan martabat manusia dari
melainkan juga sampai titik darah
setiap individu adalah wajib dimiiiki oleh
penghabisan untuk kepentingan ibu

UmSIANO. 57/XXVUI/III/2005 281


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

masyarakat. Demtklan halnya dengan .informasi sebelum menentukan pilihan (vot


karakter publik yang tidak kalah penting. ing) atau berpartisipasi dalam perdebatan
Kepedulian sebagai warganegara, publik yang tampak terllbat dalam diskusi
kesopanan, kesantunan, mawas diri, rendah yang santun dan kesungguhan serta
hati,mengindahkanruleoflaw, berpikirkritis, memegang kendali dalam kepemimpinan
berkemauan untukmendengar, melakukan bila diperlukan. Karakter tersebut juga
negosiasi, musyawarah yang bertumpu meliputi melakukan evaluasi terhadap
pada semangat kepentingan bangsa agar kepentingan pribadi seseorang sebagai
tertudaya pada setlap warga negara ben'iwa warganegara harus dikesampingkan demi
nasionlisme sesuai latar belakang maslng- memenuhi kepentingan publik.e. Mengem-
masing termasuk Sumber Daya Manusia bangkan fungsi demokrasi konstitusional
Wirausaha (SDMW).Branson dkk(1999:23- secara sehat.Karakter ini meliputi sadar
25) menyebutkan beberapa karakter publik informasidan kepekaan terhadap urusan-
dan pribadi sebagai berikut: a. Menjadi urusan-publik untuk melakukan telaah
Anggota Masyarakat yang Independen. terhadap nilai-nilai dan prinsip konstitusional
Karakter ini mencakup kesadaran pribadi dengan memonitoryang rnenjadi keputusan
untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan, para pemimpin politik dan lembaga-lembaga
bukan karena keterpaksaan atau publiksupayacocokdengan nilai-nilai serta'
pengawasan dari luar; bertanggung jawab prlnsip-prinsip tersebut. Karakter ini
atas tindakan yang dilakukan dan memenuhi mengarahkan warga-negara supaya bekerja
kewajiban moral dan hukum sebagai ang dengan kedamaian dan legaldalam bingkai
gota masyarakat demokratls. b. Memenuhi perubahan perundang-undangan yang
tanggung jawab personal kewargaan dl diasoslasikan tIdakadildan tidak bijaksana.
bidangekonomi dan politikTanggung jawab Untuk dapat mewujudkan berbagai
inl mencakup memelihara/menjaga diri; pemlkiran di atas, makasangat diperlukan
memberi nafkah dan merawat keluarga; keberadaan dalam berbagai bentuk
serta mengasuh dan mendldik anak .Di dukungan baik untuk perlindungan dari dan
dalamnya termasuk pula menglkuti oleh anggota keluarga maupun masyarakat
informasi mengenai Isu-isu publik, terhadap sesama. Maka dari itu, menjadi
membayar pajak; menjadi wasit dl amat sangat penting dicermati untuk lebih
pengadilan; melayani masyarakat dan mewujudkan nilai-nilai nasionalisme menuju
melakukan tugas kepemlmplnan sesuai pada pembelajaran demokrasi dalam proses
bakat masing-maslng.c. Menghormati kehidupan bernegara bag! umat manusia
harkat dan martabat kemanusiaan setlap berbangsa.
indlvldu. Menghormati orang lain berarti
mendengarkan pendapat mereka; bersifat Karakteristik Sumber Daya
santun; menghargal hak-hak dan
Manusia Wirausaha
kepentingan-kepentlngan sesama warga
negara; serta menglkuti aturan "prinsip Pembangunan bangsa di segala
mayoritas" akan tetapi menghargai hak-hak bidang akan berlangsung secara terus
minoritas untuk berbeda pendapat.d. menerus sejalan perkembangan kemajuan
Berpartisipasi dalam urusan-urusan zaman maka diperlukan warganegara yang
kewarganegaraan secara efektif dan juga memiliki jlwainovasi, slap menghadapi
bijaksana.Karakter Inl merupakan sadar tantangan/resiko dan proaktif/responslve.

252 UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005


Nasionalisme SumberDaya ManusiaWirausaha dalam...; Rahmat

menerus sejalan perkembangan kemajuan (SDMW) adaiah meiakukan proaktif dan


zaman maka diperlukan warganegara yang beradaptasi positif dengan tampilannya
jugamemiliki jiwa inovasi, siap menghadapi daiam iingkungan dinamik suatu
tantangan/resiko dan proaktif/responsive. bangsa.Untuk risk taking, Covin &Slevin (
Karakteristik Sumber Daya Manusia 1991) Organizationyang tidak mengambli
Wirausaha adaiah manusia yang resiko daiam iingkungan dinamik akan
mempunyai semangat juang dengan kehilangan pasar dan tidak akan dapat
percaya diri, ketidaktergantungan, membiayai suatu industri yang mandiri,
berorientasi pada tugas dan hasil, inisiatif kompetitif, dan agresif. Jadi, diharapkan
energik tekad kerja keras, responsive bahwa organization risk taking akan
dengan saran kritik, kreatif fieksibei inovatif, beradaptasi positif dengan tampiian
tidak putus asa/siap menghadapi resiko/ perusahaan dalam lingkungan dinamik bagi
tantangan dan integrltas dengan arah pertumbuhan ekonomi bangsa.
menuju iebih mementingkan keberhasilan Sebagaimana dikemukakan oleh M.
karya usaha daiam pengabdian kepada Scarborough dan Thomas W Zimmerer
bangsa. Jiwa tersebut merupakan (1993:6-7) bahwa karakteristik SDMW
manifestasi warganegara yang memiiiki daiam keterlibatan pembangunan bangsa
komitmensebagai identitas bangsa. Setiap adalah:a. Desire for responsibility, yaitu
warga-negara dituntut untuk beriomba- memiliki rasa tanggungjawab atas usaha-
lomba apa yang sudah diperbuat kepada usaha yang diiakukannya. Seseorang yang
bangsa. Jati diri/nasionalisme warganegara memiiiki rasa tangung jawab akan selaiu
adaiah penjelmaan potensi yang dapat mawas diri.b. Preference formoderate risk,
melahirkan kekuatan demi kesentosaan yaitu Iebih memiiih resiko yang moderat
negara dan bangsa. Patrick Kreiser, Louis artinya selaiu menghindari resiko baikyang
Marino and K. Mark Weaver ( 2003 : 2 ) rendah maupun yang tinggic. Confidence
mengatakan bahwa entrepreneurshiporga in their ability to success, yaitu percaya
nizations have been conceptualizedas pos akan kemampuan dirinya untuk berhasild.
sessing three main characteristic namely: Desire for immediate feedback, yaitu seialu
innovation, risk talking and proactiveness. menghendaki umpan balik yang segera.
Untuk inovasi mencakup komitmen diri atau High level of energy, yaitu memiiiki
organlsasi yang kuat untuk meiakukan semangat dan kerja keras untuk
dukungan ide-de baru, hal baru, mewujudkan keinginannya demi masa
eksperimen dan kreativitas yang depan yang iebih baik f. Future orientation,
menghasilkan produk baru daiam iayanan yaitu berorientasi kemasa depan, perspektif
proses teknoiogi (Lumkin and Dess, 2001: dan berwawasan jauh kedepan.g. Skiii at
431). Menurut Miller ( 1988: 284) inovasi organizing, yaitu memiliki ketrampiian
pada umumnya Iebih lazimdan benmanfaat dalam mengorganisasikan sumber daya
daiam lingkungan dinamik. Tanpa inovasi untuk menciptakan niiai tambah. h. Value
akan kehilangan pasar. Strategl proaktif of achievement over money, yaitu iebih
dapat membiarkan berkesempatan dan menghargai prestasi dari pada uang.
mendapat keuntungan kompetitif dan Dari berbagal pendekatan pandangan
menemukan iingkungan dinamik (Zahro, tersebut setiap warganegara akan
1996). Jadi diharapkan bahwa periiaku memberikan andi! yang tidak kecii dalam
Sumber Daya Manusia Wirausaha pembangunan bangsa. Untuk itu tidak

UNISIANO. 57/XXVni/III/2005 283


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

jati diri bangsa/nasfonallsme terekspresi mental SDMWsebagai warganegara^ang


pada semua bidang pembangunan bangsa memiliki basis wirausaha sangat
sepanjang masa. Jadi sebagai warganegara mendukung terhadap perwujudan jiwa
Indonesia bukan warganegara yang nasionalisme bahkan sebagai pemlmpin.
cengeng/lemah darl sis! KSDM akan tetapi Dalam era globalisasi sekarang pimplnan
perlu digali kesadaran potensi yang telah semua unsur negara bangsa yang diperlukan
dimiliki oleh manusia selaku warganegara bermotifkan SDMW.Berkenaan dengan life
untuk menghadapi panggllan tugas suci soc/a/s/c///tersebut, Thomas N. Garavan
dalam kehidupan berbangsa. and Barra C Cinneide ( 1995:4 )
menjelaskan tiga cirl utama inovator dan
Pemahaman Sumber Daya Manusia wirausaha yaitu; knowledge, skill and atti
Wirausaha tudes. Knowledge, mendasari tindakanyang
dilakukan dalam kegiatan sehingga menjadi
Dalam rangka-melakukan aktlvltas,
kebiasaan cara menganalisa perkembangan
SDMW bertumpu pada lifeskill{kecakapan
kegiatan berbangsa. Skill (pendapat kedua
hidup). Slamet PH (2001:8), dalam
Ini) menggambarkan perhatian yang lebih
pendidikan kecakapan hidup, mencakup
kuat pada apreslasi praktik rill dengan
basic skill dan insirumen skill. Untuk
ketrampilan sesuai keahliannya dalam.
memperjelas pengertian ini dilakukan
pembangunan bangsa dan attitude adalah
pembahasan mencakup: life social skill
penekanan penyampaian secara kese-
(Knowledge, skilland atitude)sena dimensi
luruhan dengan sikap perilaku membangun
religion dan sosiai dalam karya wirausaha
bangsa.JadI untuk melakukan kegiatan
untuk pembangunan bangsa.
berbangsa dengan sebutan identitas
Kecakapan hidup merupakan bangsa/naslonalisme tidak hanya asal
keterampilan hidup yang harus dimiliki oleh mengakui tempat kelahiran sebagai
setiap warganegara dan diperlukan oleh warganegara tetapi harus melakukan
seseorang untuk menjalankan kehidupan tindakan yang berkepribadian dengan
berbangsa dan bemegara. Dalamkehidupan bentukan diridarl balk lifeskill itu, maupun
berbangsa bag! pembangunan bangsanya lifesocial skill sebagai insan warganegara
sumber daya-manusia bangsa perlu berkarakteristik SDMW yang nasionalisme
memiliki orientasi kehidupan karya Usaha sejati.
nyata ke masa depan. Sebab karya usaha
nyata bukan dilakukan untuk sementara Implikasi Ajaran Islam Terhadap
tetapi sepanjang kehidupannya berkreasi Pemahaman SDMW- Nasionalisme
dalam pembangunan bangsanya. Oleh
karena itu, seorang yang berjiwa SDMW Kecakapan hidup dengan ketiga ciri
akan melakukan apapun untuk keberhasilan utama yang diuraikan di atas Itu masih
sebagai kiprah nyata, bukan tanda tetapi diperlukan kekuatan darl dimensi ajaran
baktl nyata jiwa raga meraih dan menjaga agama. Islam yang dibawa oleh Rasulullah
nama prestasi bangsa, yang merupakan SAW dalam melakukan dakwah mencer-
kepribadlan jati diri anak bangsa sebagai minkan kerja keras, sehingga dapat berhasil
identitas bangsa/naslonalisme yang mencapai kejayaan. Bucharl Alma
diapresiasikan dalam berpartisipasi untuk (2000:197) bekerja keras bukan hanya
pembangunan bangsa. Dengan demiklan, dilakukan pada saat memuial saja, akan
kepribadlan, pengetahuan, keterampilan dan tetapi terus dilakukan walaupun sudah

284 UNISIANO. 57/XXVII1/III/2005


Nasionalisme Sumber Daya Manusia Wirausaha dalam...; Rahmat

berhasll. Lakukan perbaikan terus-menerus dan memberikan kontrol sehingga diperoleh


atas apa yang telah dikerjakan dan jangan amal perbuatan saleh sebagai penguat
terlena karenasuatu keberhasilan.Kemauan dorongan terbentuknya kepribadianSDMW
keras (azam) dapat menggerakkan motivasi nasionalisme.
untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
Orang atau bangsa yang berhasil adalah Strategi Pemahaman SDMW
yang mau bekerja keras, tahan menderita, Nasiorialisme
dan berjuang memperbaiki naslbnya.
Setiap melakukan kegiatan perlu
Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an
mempertimbangkan hal-hal berkenaan
surat Ali Imron, 159 yang artlnya jika engkau
dengan maksudnya. Dasar pertimbangan
salah berazam maka bertaqwaiah kepada
suatu strategi diplllh diantaranya: (1)
Allah. Perlntah Allah SWT tentang upaya
memperhatikan tujuan yang menjadi target;
secara konkrit diantaranya:-Kewajiban
(2) materi yang kompleks dalam pemba
seorang member! makan dan pakalan
ngunan; (3) problematlka medlasi bidang
kepada mereka dengan cara ma'ruf (Q. S.
garapan dalam pembangunan; (4) berbagai
Al Baqoroh: 233 ). -Carilah kebahagiaan
teknik sesuai dengan metodenya dan (5)
yang telah disediakan Allah di akhirat kelak,
kharakteristik masyarakat.Untuk pema
dan jangan kalian melupakan kebahagiaan
haman SDMW nasinallsme diperlukan
kalian di dunia ini (Q. S. Al Qashos:77).
strategi yang cocok agar materi pember-
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan dayaan yang dijalankan oleh pemlmpin
kalian berusaha, maka oleh sebab itu negara bangsa bukan teori omong kosong
hendaklah kalian berusaha (H. R. Thabrani akan tetapl rill dilakukan dalam kehidupan
). - Apabila kalian selesai sholat subuh, nyata masyarakat. Dengan demikian,
jangan kaliantidur dan malas mencarl rizki masyarakat merasakan akan gerakan
{ H.R. Thabrani ).- Ya Allah, berlkanlah pemberdayaan sehingga terasa disapa
keberkahan kepada umatku pada usaha guna, berdaya guna dan beihasil guna untuk
yang dilakukannya di pagi harl ( H. R. peningkatan pertumbuhan segala bidang
Tirmidzi ).JIka dicermati dari ajaran Islam pembangunan bangsa yang berorlentasi
tersebut dapat terbumikan dalam sanubari kepada pendapatan asli daerah bagi
setiap warganegara Indonesia maka peluang kepentingan rakyat.
membangun bangsa menjadi bangsa kamil
Pada era globalisasi ini kemajuan di
dengan motor SDMW akan sangat
bidang teknologi, komunlkasi dan informasi
memberikan dukungan tercapalnyatujuan
mendorong perubahan sosial, interaksi
pembanguna manusia seutuhnya. ImpllkasI
soslal tIdak lag! monologi melatnkan
pemahaman terhadap SDMWnasionalisme
dinamologi. Perubahan soslal menimbulkan
tidak semu dalam menuju keberhasilan
konsekuensi logis seperti: menlngkatnya
pembangunan materill dan spiritual.Dengan
tuntutan keterbukaan, desentralisasi,
demiklan, akan diperoleh keseimbangan
demokratis dan bergeraknya begitu cepat
kesehatan jasmani dan rohani bag!
darl perkotaan sampai dengan
suksesnya dalam jiwa manusia selaku
masyarakat.Masyarakat cenderung
warganegara bukan di bibirtetapi ketetapan
bergeser dari agraris yang selaras dengan
hati yang difragmenkan dalam tindakan
alam ke industri. Korelasi masyarakat
dengan bekal keterpaduan pengetahuan,
agraris dengan industri terus berkembang.
ketrampilan dan perilaku luhurtekad tinggi

UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005 285


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

Perkeni^angan menuntut pelaku maneje- semangat kewirausahaan dimaksudkan


men pemimpin yang peka dan responsibil- sebagai pemasukan virus mental ke dalam
/fytlnggi terhadap kompleksitas kehidupan setiap anggota masyarakat melalui berbagai
masyarakat. Maka, setiap warganegara cara antara lain (a) melalui penyuluhan; (b)
apapun latar belakangnya perlu memillkl pemberian contoh nyata; (c) pemberian
efeksinergistik dalam menangkap gejala kesempatan dan melalui proses
probiematika yang sangat kompleks pembelajaran secara terus menerus melalui
sehingga terlatih dan terpatri SDMW program pendampingan.Apablla cara itu
nasionalisme.Strategl pemahaman dapat dilakukan oleh kepemimpinan
pemberdayaan masyarakat bangsa dengan pemerintahan maka berbagai peluang yang
karakteristik SDMW dilakukan untuk timbul merupakan kekuatan yang dimiliki
mengisi strategi pembangunan bangsa masyarakat dapat berdaya guna optimal
dalam meningkat kualitas segala bidang dalam pembangunan. Dengan demikian,
demi kepentingan masyarakat berbangsa. akan terlihat sudut pandang masyarakat
Pemberdayaan orang, kelompok atau (sebagai pendekatan etnosentris) dalam
masyarakat dapat dilakukan dengan proses pemberdayaan masyarakat bukan
berbagai cara yang bermakna. Sebagai dari sudut pemimpin pemerintahan.Oleh
upaya terhadap masyarakat menuju karena itu, pemimpin pemerintahan perlu
berdaya mutu sehingga mampu mengurus memiliki sifat kepemimpinan pemerintahan
kepentingansendirisecara mandiri. Dengan wirausaha yang bermental characterbuild-
demikian, Sadu Waslstiono (2003:60) inti /ngyakni membangun masyarakat bangsa
pemberdayaan adalah menciptakan berkarakter dengan semangat kejiwaan.
kemandirian balk dari individu, kelompok Ordway Tead dalam (Kartini Kartono, 1983:
maupun masyarakat dan bangsa.Proses 37) menyebutkan sepuluh (10)sifat SDMW
pemberdayaan masyarakat ditentukan oleh berkepemimpinan wirausaha yaitu: (1)
dua faktor yaitu eksogen dan endogen. energi jasmaniah dan mental, seorang
Eksogen adalah faktor-faktor berasal dari pemimpin memiliki daya tahan keuletan,
luar masyarakat balk berkenaan kebijakan kekuatan yang luar blasa seperti tidak akan
pemerintah, bantuan biaya, bantuan tenaga pernah habis. Demikian pula semangat,
penyuluh dan lain sebagainya. juga motivasi kerja,disiplin, kesabaran, daya
Endogen, faktor dari dalam yang tahan batin, kemauan yang luar blasa untuk
berkaitan dengan tata nilai, adat keblasaan, mengatasi semua permasalahan yang
sikap mental dari masyarakat itu sendiri. dihadapi; (2) Kesadaran akan tujuan dan
Untuk upaya pemberdayaan masyarakat arah, memiliki keyakinan teguh akan
maka faktor endogen merupakan determinan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai
bagi suksesnya proses itu. Lebih tegas tujuan yang terarah; (3)Antusiasme, yakin
Sadu Waslstiono (2003:61) mengemukakan tujuan yang hendak dicapai akan
bahwa pemberdayaan masyarakat melalui memberikan harapan sukses dan
transformasi semangat kewirausahaan pada membangkitkan semangat optimisme
dasarnya adalah upaya mengubah sikap dalam bekerja; (4) Keramahan dan
mental, sebab titik lemah bangsa Indone Kecintaaan, sifat ramah memiliki kebaikan
sia justru terletak pada sikap mentalnya. dalam mempengaruhi orang lain sehingga
Sadu Waslstiono selanjutnya juga. menimbulkan kasih sayang, simpati yang
menjelaskan tentang transformasi tulus, diikuti dengan kesediaan berkorban

286 UNISIA NO. 57/XXVIII/III/2005


Nasionalisme SumberDaya ManusiaWirausahadalam...; Rahmat

untuk mencapai kesuksesan; (5) Integritas, perkembangan ekonomi berpengaruh


memlliki perasaan sejiwa dan senasib kepada pembangunan ekonomi suatu
sepenanggungan dalam menjaiankan masyarakat dalam pembangunan bangsa.
kepemimpinannya; (6) PenguasaanTeknis, Ahll ekonomi terkemuka Schumpeter telah
menguasai suatu pengetahuan dan mengembangkan model wirausaha yang
keterampilan teknis; (7) Ketegasan dalam merangkum semua kegiatan usaha yang
Mengambil Keputusan, memlliki kecerdasan membawa kepada satu bentuk pemba-
dalam mengambil keputusan sehingga haruan. Model yang dikembangkan adalah
mampu meyakinkan bawahan dan inovasisebagai antisipasiterhadap kegiatan
mendukung kebijakan yang telah diambil keusahawanan yang dilaksanakan individu
dalam pelaksanaannya; (8) Kecerdasan, dikenali sebagai usahawan dalam.
kemampuan melihat dan memahamisebab pembanguna sektor ekonomi bangsa.
akibat dari suatu gejala dan cepat Secara psikologis perspektif, para ahil
menemukan solusi untuk mengatasi akademik menyebutkan tigateoridan model
kesulltan dengan cara yang efektif; (9) utama yaitu model baku, teori keperluan
Keterampilan Membelaiarkan, perlu terhadap tujuan, dan model psikodinamik.
memlliki kemampuan mendidik, mengarah- Model baku menjelaskan bahwa SDMW/
kan memotivasi untuk berbuat sesuatu yang usahawan perlu memlliki jati dirl atau „lo-
menguntungkan denan mengevaluasi cus of control„ secara mendalam. Sifat-sifat
pekerjaannya dan (10) Kepercayaan, yang perlu dimiliki adalah inlsiatif, upaya
menimbuikan kesenangan bawahan maka merancang, mengambil resiko peluang.
akan muncul kepercayaaan dari bawah Teori keperluan kepada pencapalan yang
terhadap pemimpin.Sadu Wasistiono menerangkan bahwa individu mempunyai
(2003:62) mengemukakanyang dimaksud- kehendak pencapaian tinggi adalah golongan
kan dengan semangat wirausaha adalah yang jika mengambil tanggung jawab ke
suatu etos (semangat kejiwaan) dengan ciri- arah mencapai sesuatu matlamat dengan
ciri: usaha sendiri. Model psikodinamik
1. Berorientasi ke masa depan bukan dijelaskan oleh De Vries dalam Dollinger
hanya ke masa lalu (1995)dikutip olehAB.Azis yusuf(2003:11)
2. Berani mengambil resiko denga penuh bahwa usahawan merupakan individuyang
perhltungan sama kecilnya dan tidak berpeluang untuk
3. Berani bertanggung jawab terhadap mendapat kemudahan-kemudahan
keputusan yang telah diambil, tanpa tertentu.Hal tersebut menyebabkan untuk
berupaya melimpahkan kesalahan satu satu alternatif bila keadaan tidak
pada pihak lain menguntungkan lagi. Pandangan perspektif
4. Memegang teguh janji pemahaman SDMW nasionalisme perlu
5. Penuh daya kreativitas dan inovasi digerakkan secara serentak menjadi pro
6. Cenderungberpikirpositif gram kebangsaan sehingga melahirkan
7. Sangat menghargai waktu kekuatan negara bangsa yang memlliki
kebakuan atas keperluan/kebutuhan
Pandangan Kedepan Pemahaman berorientasi pada target nyata untuk
SDMW Nasionalisme pembangunan bangsa seutuhnya.
Perspektif pemahaman SDMW
nasionalisme terhadap pertumbuhan dan

UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005 287


Topik: Manajemen Negara dan Nasionalisme

Penutup Covin,J.G.andSlevin D.R 1991.Aconcep-


Darl uraian tersebut dapat dikemukakan tuai Model of Entrepreneurship as
bahwa : (1) Pada umumnya masyarakat Firm Behavior. Entrepreneurship
Theory and Practice. Volume 16
menghadapl percepatan perubahan sostal
dan perkembangan zaman tersebut memicu (1).p7-25.^
untukmelakukanInovasl sebagai pendorong
Entrepreneurship Education and Training
perubahan sosial dalam pembangunan
Programmes: A Review and Evaiua-
bangsa. Masyarakat yangterjelma adalah
tion- Part 1. Journal of European In
Sumber Daya ManusiaWirausaha (SDMW)
dustrial Training. Volume p. 1-15.
yang memlliki kepribadian menjadi
warganegara yang slap memahami bela
Kahin,George McTurnan.1980. Nasional
negara/identitas bangsa/nasionalisme
isme dan Revolusi di lndonesia.Kua\a
dalam pembangunan bangsa.(2) Transfor-
Lumpun Dewan Bahasadan Pustaka
masl semangat SDMW yang dimillkl oleh
Kementrian Pelajaran Malaysia.
setlap warganegara membentuk character
building yang merupakan suatu etos Karim, M.R. 1996. Arii dan Keberadaan
berclrlkan: (a) Berorientasl ke masa depan Nasionalisme.AnaWsls CSIS XXV
bukan hanya ke masa lalu; (b) BeranI (2):95-108
mengambll resiko dengan penuh perhl-
tungan; (c) Berani bertanggung jawab K. MarkWeaver. 2003. Assessing The Re
terbadap keputusanyang telah diambii, tanpa lationship Between Entrepreneurial
berupaya mellmpahkan kesalahan kepada Orintation, The External Environmen,
plhak lain; (d) Memegang teguh janjl; (e) and Firm Permomance. Joumal Fron
Penuh daya kreatlvitas dan Inovasl; (f) tiers For Entrepreneurship Research.
Cenderung berplkir posltif dan (g) Sangat By Babson College.Volume, p. 1-10.
menghargal waktu (h) Semangat bekerja
yang tidak mengenal waktu ulet, tangguh, Lumkin, aT., and Dess, G.G. 2001. Link
percaya dirl, jujur,sllahturohmi, networking, ing two dimensions of entrepreneur
rasionaldan mampu menangkap peluang ke ial orientationto firni perfomance: The
depan.® moderating role of environment and
industry life cycle.
Daftar Pustaka

Buchari Alma.2000. Kewirausahaan. Journal of Business Venturing. Volume 16,


Bandung: CV.AIfabeta. p. 429-451.8

Branson, Margaret S. dkk.1999 BelajarCivic Miller, D. 1988. Relating Porter's business


Education dariAmen'ka. Yogyakarta: strategies to environment andstruc
LkIS dan The Asia Foundation. ture: Analysis andperfomance impli
cations. Academy of Management
Civic Education.2003. Pendidikan Joumal,
Kewarganegaraan.YogyakarXa:
Diktllitbang PP Muhammadlyah. Muhamad.2000. Lembaga-lembaga
Keuangan Umat Kontemporer.
YogyakartaiUII Pres.

288 UNISIANO. 57/XXVIII/III/2005


Nasionalisme Sumber Daya Manusia Wirausaha dalam...; Rahmat

Riif, Michael A. 1995. Kamus Ideplogi Politik Terbatas pengembangan Wawasan


Modem.Ycgyakarta: Pustaka Pelajar. tentang CivicEducation. Yogyakarta:
LP3 UMY.
Sadu Wasistiono.2003. Kapita Selekta
Menejemen Pemen'ntahan Daerah. Suryana2003.Kem/ausahaanJakartaiSalemba
Fokus Media. Bandung. Reference Empat.

Salim, Peter.1991.7/7e Contemporary En Thomas N. Garavan and Barra O'Cinneide.


glish Indonesia Dictionary. Jakarta: 1995.
Modern English Pres.
Zahra, S.A. 1996. Technology strategy and
Scarborough,Norman M.,Thomas W financial perfomance: Examining the
Zlmmerer.1993. Efective Snail moderating role of the firm's competi
Busines Management. NewYork: tive environment. Joumal of Business
MacMiilan Publishing Company. Venturing, Volume11{S), p. 189-219.

Sur]o,Joko.2002.Pembenft;/fan Identitas
Nasionai. Makalah pada seminar

•••

UNISIANO. 57/XXV1II/I1I/2005 289

You might also like