You are on page 1of 4

SP-014-007

Proceeding Biology Education Conference p-ISSN: 2528-5742


Volume 14, Nomor 1
Halaman 494-497 Oktober 2017

Pengaruh Model Pembelajaran Brain Based Learning Dipadukan dengan


Mind Mapping terhadap Penguasaan Konsep Siswa

The Influence of Learning Learning Model of Braind Based Learning


with Mind Mapping on Student Concept Construction

Mariyam1* , Dede Nuraida2


1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Jalan Raya Manunggal No. 61 Tuban Indonesia
*Corresponding author: mariyatulanim@gmail.com

Abstract: Biology learning involves a process of thinking that is not separated from the human organs of the brain. One
of the learning models that can maximize brain function is Brain Based Learning. Brain Based Learning is more
optimal when combined with Mind Mapping in its stages. This study aims to examine whether or not there is a
significant effect of Brain Based Learning model combined with Mind Mapping on mastery of students'
concepts on plant tissue material in the XI – IPA SMAN 1 Tambakboyo academic year of 2017/2018. This
study used quasy - posttest only desaign experiment, where there is one experiment class and one control class.
In the experimental class was given treatment using Brain Based Learning learning model combined with Mind
Mapping while control class only use conventional learning model. Score mastery of student concepts derived
from the test of 15 multiple choice questions and 3 matter essay material plant tissue previously tested the
validity and reliability. Student conception data was analyzed by one way Anova. The results showed that the
experimental class had higher mean concept mastery than the control class. Thus, it can be concluded that the
learning model of Brain Based Learning combined with Mind Mapping gives a positive impact on the mastery
of students' concepts on plant tissue material in class XI – IPA SMAN 1 Tambakboyo. The results of this study
provide recommendations for a more extensive review of the use of the BBL model combined with Mind
Mapping for other materials in biology learning.

Keywords: Brain Based Learning, Mind Mapping, mastery of concepts. .

1. PENDAHULUAN dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena


itu, guru dituntut harus mampu memilih dan
Penguasaan konsep merupakan salah satu kompetensi menerapkan model pembelajaran yang variatif dan
yang tertuang dalam Depdiknas (2010). sesuai dengan karakteristik siswa akan
Pengembangan penguasaan konsep ini didasarkan menghindarkan rasa bosan, tercipta suasana belajar
pada indikator penguasaa konsep yang meliputi yang nyaman dan menyenangkan. Suasana
menginga, memahami, menerapkan, menganalisis, pembelajaran yang menyenangkan hendaknya
mengevaluasi, dan mencipta (Krathwohl, 2012). diusahakan guru dengan memperhatikan otak.
Proses pembelajaran pada pelajaran biologi yang Berdasarkan pemaparan diatas, maka diperlukan
terjadi di sekolah umumnya cenderung masih suatu model pembelajaran yang mengoptimalkan
menggunakan model pembelajaran tradisional yang kerja otak serta diperkirakan dapat meningkatkan
lebih dikenal dengan model pembelajaran ceramah kemampuan penguasaan konsep siswa. Alternatif
yang mana siswa cenderung merasa bosan dalam model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran yang kemampuan penguasaan konsep siswa serta
mengikutsertakan siswa didalamnya akan sangat menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan,
bermakna bagi siswa itu sendiri. Siswa merasa tanpa beban, dan aktif melibatkan siswa adalah Brain
menjadi bagian dari pembelajaran dan ikut Based Learning (BBL) dipadukan dengan Mind
menemukan pengetahuan baru yang melibatkan Mapping.
kemampuan berfikir mereka. Brain Based Learning (BBL) merupakan suatu
Hasil observasi di lapangan pada bulan Juni model pembelajaran yang lebih menjurus pada cara
2017, banyak siswa-siswi yang masih pasif dan tidak kerja otak, dimana penggunaan otak kiri dan otak
memperhatikan guru ketika pembelajaran kanan lebih diseimbangkan. Pengembangan BBL
berlangsung. Hal ini disebabkan karena model didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran berbasis
pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi otak di mana otak akan memahami dan mengingat
Mariyam & Nuraida, D. Pengaruh model Brain Based Learning dipadukan Mind Mapping 495

dengan baik saat fakta dan keterampilan tersimpan tes digunakan untuk mengambil data penguasaan
secara alami (Caine & Caine, 2012:66). Secara umum, konsep siswa.
tahapan pembelajaran di dalam BBL meliputi (1) pra Instrumen penelitian ini adalah RPP, LKS, dan
pemaparan, (2) persiapan, (3) inisiasi dan akuisisi, (4) soal tes pilihan ganda sebanyak 15 butir soal yang
elaborasi, (5) inkubasi dan memasukkan memori, (6) sudah diuji validitasnya. Analisis data pada penelitian
verifikasi dan pengecekan keyakinan, dan (7) dengan menggunakan uji-t. Sebelumnya dilakukan uji
perayaan dan integrasi (Jensen, 2012:484). normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
Pada tahap pra pemaparan pada BBL dapat dan uji homogenitas dengan uji Levene’s..
dilakukan dengan memberikan mind mapping
sehingga siswa memperoleh gambaran atau skema 3. HASIL PENELITIAN DAN
materi apa yang akan disampaikan (Odzen 2010). PEMBAHASAN
Gambaran atau skema materi ini berkaitan dengan
pembelajaran Biologi yang bersifat runtun dan saling 3.1 Hasil penguasaan konsep siswa ranah
berkaitan antara konsep yang satu dengan yang lain.
Keberadaan mind mapping dapat memberikan
kognitif dihitung menggunakan program
gambaran awal terhadap pemahaman materi yang computer SPSS 16 diperoleh data pada
akan dipelajari oleh siswa sehingga siswa menjadi Tabel 1.
lebih termotivasi. Selain itu, mind mapping dapat
mendorong kreativitas dan juga dapat meningkatkan Tabel 1. Rata-rata nilai penguasaan konsep siswa
kecepatan berpikir (Buzan, 2010:110). Hasil
penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa Kelas
penggunaan mind mapping dapat memperbaiki Eksperimen Kontrol
penguasaan konsep siswa (Mustami, 2007; Yunita Kriteria T TT T TT
2011; Rilly, 2012). Selain itu, mind mapping juga ketuntasan 71,06% 28,94% 40,53% 59,47%
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Jumlah
2,910 2,585
(Ismaduddin & Utomo, 2012). Pada akhirnya, dapat Nilai
dinyatakan bahwa penggunaan mind mapping dalam Rata-rata 76,57 69,86
proses pembelajaran dapat digunakan untuk melihat
kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep Nilai rata-rata tes kognitif siswa di kelas
yang satu dengan yang lain sehingga membawa eksperimen dengan menggunakan model BBL
dampak yang lebih baik pada proses pembelajaran. dipadukan dengan mind mapping memperoleh rata-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata 76,57. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan
pengaruh model pembelajaran Brain Based Learning dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode
dipadukan dengan Mind Mapping terhadap ceramah dan tanya jawab dengan nilai rata-rata 69,86.
penguasaan konsep siswa kelas XI SMAN 1 Hal ini disebabkan karena model BBL dipadukan
Tambakboyo. dengan mind mapping yang diterapkan di kelas
eksperimen mempermudah siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
2. METODOLOGI PENELITIAN suasana belajar yang menyenangkan, lebih
mengaktifkan siswa, serta berbagai metode yang
Penelitian ini termasuk penilitian quasi eksperimen. digunakan, seperti mind map. Mind map yang
Desain penelitian adalah posttest only control desain digunakan dalam pembelajaran memberikan dampak
dengan menggunakan kelas eksperimen (model positif bagi siswa. Kecepatan pemahaman konsep
pembelajaran Btain Based Learning dipadukan sebagai produk dari mind map meningkatkan hasil
dengan Mind Mapping) dan kelas kontrol (model bejar kognitif siswa, keadaan ini sejalan dengan
pembelajaraan ceramah) yang dipilih secara penelitian Indriani (2008) yang menyatakan bahwa
acak/random (Sugiono, 2009). mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa.
kelas XI SMAN 1 Tambakboyo. Teknik pengambilan Kegiatan BBL yang mendukung ranah kognitif
sampel dengan menggunakan teknik sample random yaitu tahap pra-paparan dan persiapan. Tahap ini
sampling (sampel acak), sehingga terpilih kelas XI- siswa dibimbing untuk mendapatkan keadaan yang
IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-IPA 2 rileks dan nyaman, sehingga siswa memiliki kesiapan
sebagai kelas kontrol. untuk belajar. Relevan dengan yang diungkapkan
Variabel bebas berupa model pembelajaran Slameto (2010) bahwa kesiapan siswa dalam proses
Brain Based Learning dipadukan dengan Mind pembelajaran perlu diperhatikan, karena jika siswa
Mapping dan variable terikatnya adalah penguasaan belajar dan memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya
konsep siswa. Teknik pengumpulan data yang akan lebih baik. Pembelajaran melalui diskusi dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, memberikan kesempatan siswa secara intraktif
dan tes. Metode dokumentasi dalam penelitian ini kerjasama dengan temannya dalam mengembangkan
berupa data nilai ulangan akhir semester genap mata pemahaman mereka terhadap konsep-konsep atau
pelajaran Biologi siswa kelas XI IPA SMAN 1 prinsip-prinsip penting (Subratha, 2007). Presentasi
Tambakboyo yang digunakan untuk menguji kelompok dengan produk mind mapping yang berbeda
keseimbangan kemampuan awal pada dua kelas yang tiap kelompok membuat siswa lebih tertarik, melalui
dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode
496 Proceeding Biology Education Conference Vol. 14 (1): 494-497, Oktober 2017

presentasi siswa dapat menjadikan pembelajaran lebih pengumpulan soal latihan. Tahap elaborasi menuntut
hidup dan terjadi tukar pikiran antar kelompok. kerjasama siswadan kedisiplinan dalam kelompok
Adanya diskusi kelompok dan presentasi mengajak untuk menanggapi secara aktif masalah yang harus di
siswa membangun konsep bersama secara kooperatif diskusikan, serta menuntut keaktifan siswa untuk
serta dapat melatih kemampuan berkomunikasi siswa. mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Diskusi, penyelesaian tugas dan presentasi pada model
Siswandi (2006) menyatakan bahwa kemampuan BBL mampu meningkatkan sikap disiplin, aktif, dan
berkomunikasi dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama ketika diskusi. Pembelajaran dengan
berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas diskusi dapat meningkatkan keterampilan sosial.
wawasan kemampuan untuk menanggapi persoalan Terkait dengan keterampilan sosial, teori Vygotsky
disekitar siswa. Kesalahan makna juga dapat menunjukkan bahwa siswa yang belajar berkelompok
diminimalisir dengan adanya presentasi. Tahapan mempunyai keterampilan lebih baik dibanding siswa
inkubasi dan pemasukkan memori tersebut akan yang belajar sendiri. Kegiatan bekerja sama dalam
memantapkan atau menguatkan konsep siswa tentang kelompok menjadikan siswa akan melewati Zone of
materi yang disampaikan sehingga didapatkan hasil Proximal Development, yaitu masa dimana siswa
belajar yang maksimal. Hal tersebut sejalan dengan lebih optimal dalam menerima informasi ketika
berada dalam kerja kelompok. Siswa menerima lebih
hasil penelitian dari Nidhlomuddin (2012) yang banyak ide dan informasi dari orang lain yang
menyatakan bahwa penerapan BBL dapat dijadikan sebagai pengalaman belajar. Teori Vygotsky
meningkatkan kemampuan kognitif siswa. sesuai dengan pembelajaran BBL, ketika siswa
Berdasarkan pada semua hal tersebut, jelas melakukan kegiatan secara aktif dalam diskusi
bahwa pendekatan BBL memberikan pengaruh positif kelompok. Keaktifan dan kerjasama antar siswa
terhadap penguasaan konsep siswa ranah kognitif. ditingkatkan melalui proses diskusi, penyelesaian
tugas dan presentasi. Sesuai dengan pernyataan Ba’in
3.2 Hasil penguasaan konsep ranah (2010) diskusi kelompok dapat meningkatkan
keaktifan siswa. Tahap verifikasi dan pengecekkan
afektif dihitung menggunakan program keyakinan dalam penerapannya di kelas siswa menjadi
komputer SPSS 16 diperoleh data sebagai lebih jujur dan teliti dalan mengerjakan tes evaluasi.
berikut Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa
model BBL berpengaruh nyata untuk meningkatkan
Tabel 2. Rata-rata nilai penguasaan konsep ranah afektif penguasaan konsep ranah afektif. Nilai rata-rata
afektif siswa dikelas eksperimen yang menggunakan
model BBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
Kelas Kelas
No
Jenis
eksperime kontro
Jumla Rata kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya
.
kelamin
n l
h nilai -rata jawab. Model BBL yang diterapkan di kelas
1. Laki-laki 20 21 3,037 79,9 eksperimen memberikan kesempatan siswa untuk
2 meningkatkan karakter dan keterampilan sosial siswa
2. Perempua 18 16 2,876 77,7
dikelas melalui penerapan langkah-langkah BBL
selama proses pembelajaran. Berdasarkan pernyatan
n 2
yang telah dipaparkan di atas terlihat bahwa dalam
Jumlah 38 37
pembelajaran BBL mampu meningkatkan karakter
dan keterampilan sosial siswa. Hal tersebut sejalan
Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, dengan hasil penelitian Bas (2010) menyatakan bahwa
interes, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian pembelajaran BBL lebih efektif dibandingkan
perasaan sosial. Indikator afektif dalam pembelajaran pembelajaran tradisional dalamperkembangan sikap
Biologi merupakan sikap yang diharapkan saat dan siswa
setelah siswa melakukan proses pembelajaran yang
berkaitan dengan sikap ilmiah. Rustaman (2005)
menyatakan pembelajaran sains tidak hanya 3.3 Hasil penguasaan konsep siswa ranah
menghasilkan produk dan proses, tetapi juga sikap. psikomotorik dihitung menggunakan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa model program computer SPSS 16 diperoleh
BBL berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil data sebagai berikut
belajar ranah afektif. Nilai rata-rata afektif siswa di
kelas eksperimen yang menggunakan model BBL Tabel 3. Rata-rata hasil penguasaan konsep ranah
dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan
psikomotorik
kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah,
diskusi dan tanya jawab. Hal ini disebabkan karena
model BBL yang diterapkan di kelas eksperimen Kelas Kelas
No Jenis Jumla Rata
dalam mendukung siswa untuk meningkatkan eksperime kontro
. kelamin h nilai -rata
n l
karakter dan keterampilan sosial siswa di kelas.
1. Laki-laki 20 21 2,998 78,89
Peningkatan karakter dan keterampilan social siswa 2. Perempua 18 16 2,842 76,81
diperoleh melalui proses diskusi, presentasi, n
kompetisi antar siswa, penyelesaian tugas maupun Jumlah 38 37
penyelesaian tes kognitif yang dilakukan selama
proses pembelajaran.
Tahap inisiasi dan akuisisi menuntut siswa teliti Ranah psikomotorik adalah ranah hasil belajar
dalam menganalisis materi, serta dalam pengisian yang berkaitan dengan keterampilan (skill) dan
Lembar Diskusi, sehingga menjadikan siswa menjadi kemampuan bertindak individu dari mulai gerakan
lebih teliti dalan mengerjakan Lembar diskusi. reflek sampai gerak tubuh (Cartono, 2006).
Kedisiplin dapat ditingkatkan melalui proses Penguasaan konsep pada ranah psikomotor berkaitan
Mariyam & Nuraida, D. Pengaruh model Brain Based Learning dipadukan Mind Mapping 497

dengan keterampilan atau kemampuan bertindak SMAN 1 Tambakboyo atas kerjasamanya selama
setelah siswa menerima pengalaman belajar tertentu. penulis melakukan penelitian
Penilaian hasil belajar ranah psikomotor diperoleh
melalui lembar observasi. Hasil uji hipotesis 6. DAFTAR PUSTAKA
menyatakan bahwa model BBL berpengaruh nyata
untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada Ardiasih, R. T. (2009). Eksperimen Pembelajaran
ranah psikomotorik. Nilai rata-rata psikomotor siswa Matematika melalui Brain Based Learning pada
di kelas eksperimen dengan menggunakan BBL Pokok Bahasan Matriks ditinjau dari Keaktifan
dipadukan dengan Mind Mapping memperoleh rata- Siswa. Skripsi Dipublikasikan, FKIP UMS,
rata 78,89. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan Surakarta.
dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode Ba’in, Wijayanti, PS., dan Juariyah, S. (2010).
ceramah dan Tanya jawabdengan nilai rata-rata 76,81. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam
Hasil belajar psikomotor ditunjukkan dengan Pembelajaran Sejarah Kelas XI IA SMA Ibu
keterampilan manual yang terlihat pada siswa dalam Kartini Semarang dengan Metode Cooperative
kegiatan fisik. Kegiatan fisik merupakan kegiatan Learning. Jurnal Penelitian Pendidikan. 27(1):
yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, 92-99.
ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara Budiman, P. (2008). Penerapan Teknik Peta Pikiran
seperti terampil dalam membuat mind mapping. Setiap untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada
tahap BBL menjadikan pembelajaran lebih bermakna Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal Kelas
sesuai teori belajar bermakna David Ausubel. VC SD Santa Ursula BSD, Jurnal Psiko-Edukasi,
Berdasarkan hasil observasi, siswa pada kelas kontrol 6: 34-51. Cartono, & Utari, T.S.G. (2006).
secara fisik lebih pasif. Hal tersebut dikarenakan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Prisma Press
suasana pembelajaran yang kaku dan tidak bervariasi. Prodaktama
Pembelajaran BBL memberikan kesempatan bagi Hidayat, S., Festiyed, & Fauzi, A..2012. Pengaruh
siswa untuk mendapatkan pengalaman melalui Pemberian Assessment Essay terhadap
aktivitas fisik dan melatih penampilan dalam Pencapaian Kompetensi Siswa dalam
berkomunikasi. Keterlibatan siswa secara fisik Pembelajaran Fisika menggunakan Pendekatan
berkolaborasi dengan intelektual siswa dalam Ekspositori dan Inkuiri di Kelas XI IA SMA N 1
pembelajaran melatih siswa untuk mampu Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota.
menyelesaikan masalah yang ditemuinya dalam Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika1. ISSN:
kehidupan dan menjadikan pembelajaran lebih 2252-3014.p 1-14.
bermakna. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui Ismaduddin, M.C. & Utomo, U.H.N.. 2012. Efektifitas
bahwa model pembelajaran BBL berpengaruh positif Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan
untuk meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik. Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII.
Humanitas, Vol. IX No.1 Januari 2012.
4. SIMPULAN Jensen, E..2008. Brain-Based Learning. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Berdasarkan penelitian dan hasil uji hipotesis yang Mustami, M.K.. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran
telah dilakukan, pada bagian ini dapat dismpulkan Synectics Dipadu Mind Maps terhadap
bahwa adanya pengaruh penggunaan model BBL Kemampuan Berpikir Kreatif, dan Penguasaan
dipadukan dengan mind mapping terhadap dengan Materi Biologi. Lentera Pendidikan, Edisi X,
penguasanaan konsep siswa. Hasil ini ditunjukkan No.2, Desember 2007 (173-184).
dengan tingginya rata-rata penguasaan konsep siswa Simatupang, S..2007. Pengaruh Pembelajaran Fisika
di kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas Menggunakan Musik Terhadap Hasil Belajar
kontrol. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi pada Energi dan Usaha di SMP. Jurnal
untuk dilakukan kajian penggunaan model BBL Pendidikan Matematika dan Sains, ISSN: 1907-
dipadukan dengan mind mapping berkaitan dengan 7157.
kompetensi lain dalam pembelajaran Biologi dan Taufik,M., Sukmadinata, N.S., Abdulhak,I., &
dengan materi yang lebih luas, tidak terbatas . Tumbelaka, B.Y..2010. Desain Model
Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan
5. UCAPAN TERIMAKSIH Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran IPA
(Fisika) Sekolah Menengah Pertama Di Kota
Dengan terselesaikannya artikel ini, penulis Bandung. Berkala Indonesia. ISSN : 1410 –
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya 9662. Vol 13. , No.2, Edisi khusus.p E31-E44.
kepada: Allah S.W.T. atas limpahan karunia dan Yunita, A. 2011. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif
hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan Siswa pada Pembuatan Mind Map dan
penelitian dan menyelesaikan artikel. Serta Ibu Dr. Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran Sistem
dede Nuraida,M.Si. yang senantiasa memberikan Endokrin. Tesis tidak diterbitkan. Bandung:
bimbingan, arahan dan koreksinya selama penyusunan Universitas Pendidikan Indonesia.
dan penulisan artikel. dan Kedua Orang Tua saya yang
telah membantu dan mendukung saya dalam
mengerjakan artikel ini, sahat-sahabatku tercinta yang
selalu memberikan motivasi buat aku dan Siswa Siswi

You might also like