Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Early childhood is a gold period which his/her potencies should be developed optimally. The
way to optimize their potencies for early childhood is by developing the brain function
optimally through the introduction of Brain-Gym since brain is a window to learn and work.
Brain-Gym consisting of 26 movements can stimulate the three brain dimensions; those are
laterality, focus, and concentration dimensions that support the development of emotional
skill, social skill, intellectual ability, and physical ability. In particular, the development of all
potencies can be done through updated laterality movement that is balancing right-left brain,
related to left and right brain dimensions associating with communication ability. Brain gym
can improve learning processes and integrate all areas that related to the learning process,
specially for children who are a student of early childhood education. So, the aims for this
activity is to improve teacher’s knowledge about brain gym. It is hoped that the teacher can
practice the brain gym too. To transfer the knowledge about brain gym to the teacher of early
childhood education, we use workshop methods. By using this method, teachers can find out
about the benefit of brain gym and can practice it for their student. Finally, brain gym can
optimize all aspects of child development and maximize children's ability to learn.
PENDAHULUAN
Masa golden age atau masa emas anak merupakan masa yang tidak bisa terulang.
Karena pada masa ini, pertumbuhan otak tercepat terjadi hanya di tahun pertama kehidupan
anak. Mengingat masa emas tersebut seharusnya guru memberikan brain stimulation pada
anak. Brain stimulation akan membawa dampak tumbuh kembang yang optimal pada anak.
Brain stimulation dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
brain gym. Brain gym adalah nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk stimulasi otak
dalam memudahkan kegiatan belajar. Suatu rangkaian kegiatan yang cepat, menarik, dan
dapat meningkatkan semangat saat beraktifitas. Latihan ini sangat membantu dalam
menggerakan anggota badan, mengkoordinasikan gerak, keterampilan, membantu dalam hal
belajar di sekolah dan dalam tuntutan penyesuaian kegiatan sehari-hari.
Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak
alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan-sentuhan. Penting sekali untuk belajar dalam
berbagai kegiatan, misalnya belajar berjalan dan berlari (semua yang dibutuhkan untuk
berpikir dan bergerak di waktu yang bersamaan), memberikan atensi (semua yang dibutuhkan
untuk memfokuskan pada satu hal dan memahaminya), mendengar (semua yang dibutuhkan
54
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
untuk mendengar dan berbicara), berfikir (semua yang dibutuhkan untuk berfikir dan
mengingat), membaca (semua gerakan untuk mata, otak, dan tubuh supaya siap dalam
membaca), mengeja (semua yang dibutuhkan untuk mengeja atau mengerjakan matematika),
menulis dan menggambar dan lain sebagainya.
Brain gym atau senam otak adalah suatu sentuhan yang bisa merangsang kerja dan
berfungsinya otak secara optimal yaitu lebih mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri,
sehingga kerjasama antara belahan otak kanan dan kiri bisa terjalin. Di sekolah, Brain gym
akan bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar
yang lebih menyenangkan; mengurangi ketegangan-ketegangan siswa dalam proses belajar;
membantu siswa untuk memanfaatkan seluruh potensi belajar alamiah melalui gerakan tubuh
dan sentuhan-sentuhan; meningkatkan kecakapan anak dalam belajar membaca, menulis,
berpikir dan kesadaran diri; dan membantu siswa yang mengalami hambatan belajar serta
meningkatkan derajat kesehatan yang prima secara sederhana dan alamiah (Dennison P.E &
Dennison G.E, 2002).
Eliasa (2017) menuliskan manfaat lain dari brain gym adalah mengurangi stres,
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kemandirian dalam belajar dan bekerja, serta
meningkatkan keterampilan dan potensi yang dimiliki.
Menurut Dennison (2008) manfaat senam otak yaitu kemampuan berbahasa dan daya
ingat meningkat, menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien, serta merasa lebih
sehat karena stress berkurang. Senam otak ini melatih otak bekerja dengan melakukan
gerakan pembaruan (repatteing) dan aktivitas brain gym. Latihan ini membuka bagian-bagian
otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat, disamping itu senam otak tidak hanya
memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak juga merangsang kedua belah otak secara
bersamaan dimana frekuensi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 3 kali
dalam seminggu.
TK Kanisius adalah salah satu TK yang berada di kota Pontianak yang belum
mengetahui teori mengenai brain gym dan belum pernah mempraktekkan brain gym di
Tknya. Dengan diberikannya workshop mengenai brain gym tersebut, diharapkan para guru
di Taman Kanak-kanak Kanisius dapat menambah pengetahuan mereka tentang pentingnya
anak melakukan brain gym dalam pembelajaran di TK sehingga pembelajaran yang bertujuan
untuk dapat menstimulasi semua aspek-aspek perkembangan anak dapat berjalan secara
maksimal. Selain mendapat tambahan pengetahuan mengenai brain gym, mereka juga
diberikan kesempatan untuk mempraktekkan bagaimana melakukan senam tersebut. Dengan
mempraktekkan secara langsung, diharapkan para guru dapat mengajarkan anak didiknya
untuk melakukan senam tersebut dan brain gym menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam kegiatan pembelajaran seutuhnya di TK Kanisius, meningat banyaknya manfaat yang
diperoleh anak setelah melakukan brain gym.
METODE PENGABDIAN
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) ini adalah workshop. Workshop diberikan agar para guru TK memperoleh tambahan
wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya anak melakukan brain gym dalam
pembelajaran di TK sehingga pembelajaran yang bertujuan untuk dapat menstimulasi semua
aspek-aspek perkembangan anak dapat berjalan secara maksimal.
55
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
56
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
57
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
Otak mengapung di dalam cairan otak. Cairan otak ini memiliki beberapa fungsi,
seperti melindungi otak dari gegar otak, disamping berfungsi secara elektris. Seperti halnya
batrai mobil, otak manusia juga memerlukan sejenis alat elektro, agar arus listriknya dapat
mengalir. Jika aliran cairan otak tersendat-sendat, berarti telah terjadi ketidakseimbangan
dalam aliran informasi di otak. Hal ini juga berkaitan dengan sistem informasi antar otak dan
badan yang dapat terhambat koordinasinya. Manfaat gerakan silang adalah melancarkan
peredaran cairan otak, sehingga gangguan tersebut hilang.
c. Clear, untuk menjernihkan diperlukan pemijatan pada daerah saklar otak (brain button).
Daerah yang dipijat adalah titik dua jari di bawah tulang selangka (clavikula) dengan satu
tangan dan tangan lainnya menggosok daerah pusar.
58
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
d. Energetic, untuk bersikap energik diperlukan pendukung berupa air putih minimal 125
cc. Berguna untuk menyalurkan oksigen ke otak dan melarutkan garam sehingga
mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh.
Air mempunyai banyak fungsi dalam badan untuk menunjang belajar anak.
Diantaranya adalah, darah lebih banyak menerima zat asam, yang diperlukan untuk belajar,
melepas protein yang diperlukan untuk belajar hal baru, melarutkan garam yang
mengoptimalkan fungsi energi listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak serta
59
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
mengaktifkan sistem limpa. Limpa berfungsi untuk mengangkat zat-zat gizi, hormon, dan
sebagai saluran pembuangan.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan kepada TK yang bersangkutan,
sekaligus meminta perizinan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
b. Mengefektifkan kegiatan, tim PKM melibatkan 3 orang mahasiswa semester akhir dari
fakultas PG PAUD dan sudah terlebih dahulu diberikan pengarahan dan pelatihan
singkat tentang seluruh kegiatan PKM yang akan dilaksanakan, khususnya tentang
praktek langsung gerakan brain gym
c. Tim PKM menyiapkan materi sosialisasi mengenai aspek perkembangan yang dapat
terstimulasi melalui gerakan brain gym
d. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan workshop kepada TK yang bersangkutan
e. Mendemonstrasikan gerakan brain gym kepada guru di TK dan memberikan kesempatan
kepada para guru untuk langsung mempraktekkan gerakan brain gym.
f. Menyediakan kesempatan kepada guru untuk menanyakan materi maupun gerakan brain
gym yang kurang mereka pahami baik secara teoretis maupun prakteknya.
60
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
a b
c d
Gambar 1. a,b,c. Penyampaian materi penyuluhan dan pelatihan; d. Foto bersama tim PKM,
guru-guru TK dan mahasiswa
61
Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 15, No. 1, Juni 2018, Hal 54 – 62
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495
UCAPAN TERIMAKASIH
Seluruh Tim PKM dengan judul: Manfaat Brain Gym Bagi Perkembangan Anak Usia
Dini di TK Kanisius Pontianak, mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura yang telah memfasilitasi kegiatan ini, pihak TK
Kanisius Pontiana sebagai mitra pada kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Ahmad Faidi. 2013. Tutorial Mengajar Untuk Melejitkan Otak Kanan dan Kiri Anak.
Jogjakarta: Diva Press
[2]. Barbara Prashnig. 2012. The Power of Learning Styles. Network Continuum Education
[3]. Dennison, G. E. & Dennison, P. E, and Teplitz, J. V. 2004. Brain Gym untuk Bisnis.
Batam: Interaksara Batam Center.
[4]. Dennison, P. 2008. Brain Gym and Me. Jakarta: PT Grasindo.
[5]. Eliasa, Eva Imania. 2007. Brain Gym, Brain Games (Mari Bermain Otak Dengan
Senam Otak). Yogyakarta : Program Parent Volunteer`S Week Di Sd Budi Mulia Dua
[6]. Prihastuti. 2009. Pengaruh Brain gym Terhadap Peningkatan Kecakapan Berhitung
Siswa Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1
[7]. Rochman, Susilo Nur. 2015. Pengaruh Latihan Senam Otak (Brain gym) Terhadap
Peningkatan Kemampuan Memori Jangka Pendek Pada Anak Tuna Grahita Ringan Di
SDLB ABC Swadaya Kendal. Skripsi. Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
[9]. Tony Buzan. 2011. Brain Child Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar. Jakarta :
Gramedia
62