Professional Documents
Culture Documents
Oktober 2019, hal 101– 108, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print)
Received (Bulan Agustus 2019), Accepted (Bulan September 2019), Published (Bulan Oktober 2019)
Abstract: The learning process in kindergarten is still very conventional in nature. This is shown in teaching
and learning activities in kindergarten Tunas Asri Benowo Surabaya, in introducing the number of teachers still
using the lecture method, and memorizing. To count numbers children still write in the book given by their
teacher. The research is currently doing is to improve numeracy skills in children aged 5-6 years with
interesting activities for children by providing learning methods needed for children. This research method uses
Classroom Action Research. The research subjects were 13 students consisting of 7 boys and 6 girls. The data
analysis technique used is descriptive analysis technique. The results of this study indicate that the fingermathic
method can improve numeracy skills. In the pre cycle of 69.23% which is in the criteria of Not Developing, in
the first cycle the action taken through the fingermathic method increased to 53.85% in the criteria of
Developing in Accordance with Expectations, and increased in the second cycle to 84.62 % on criteria
according to Expectations and Very Good Developments. Based on the results of this study, it shows that an
increase in numeracy skills of children aged 5-6 years with fingermathic methods.
Abstrak: Proses pembelajaran di Taman Kanak-Kanak masih sangat bersifat konvensional. Hal ini ditunjukkan
pada kegiatan belajar mengajar di TK Tunas Asri Benowo Surabaya, dalam mengenalkan angka guru masih
menggunakan metode ceramah, dan hafalan. Untuk menghitung bilangan anak-anak masih menulis pada buku
yang diberikan oleh gurunya. Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-
6 tahun dengan kegiatan yang menarik bagi anak yaitu dengan memberikan metode pembelajaran yang
dibutuhkan untuk anak. Metode Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian
berjumlah 13 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode fingermathic dapat
meningkatkan kemampuan berhitung. Pada pra siklus sebesar 69,23% yang berada pada kriteria Belum
Berkembang (BB), pada siklus I dilakukan tindakan melalui metode fingermathic meningkat menjadi 53,85%
pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan meningkat pada siklus II menjadi 84,62% pada kriteria
Berkembang Sesuai harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian ini,
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun dengan metode
fingermathic.
101
102 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 2, Oktober 2019, hal 101 – 108, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print)
Kognitif berasal dari kata cognition yang Berhitung merupakan dasar dari beberapa
berarti pengertian atau mengerti. Dalam ilmu yang digunakan dalam kehidupan sehari-
perkembangan selanjutnya, istilah kognitif hari seperti, penambahan, pengurangan,
berkembang meliputi setiap perilaku mental pembagian, ataupun perkalian. Untuk anak
yang berhubungan dengan masalah usia dini dapat menambah dan mengurangi
pemahaman, memperhatikan, memberikan, serta membandingkan sudah sangat baik
menyangka, pertimbangan, pengolahan setelah anak memahami bilangan dan angka
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, (Suyanto, 2005: 73). Pendekatan ini
pertimbangan, membayangkan, dilaksanakan melalui bermain, melibatkan
memperkirakan, berpikir, dan keyakinan anak dalam berbagai kegiatan baik kegiatan
(Indrijati, 2015:44). yang bersifat individual, kelompok kecil,
Perkembangan kognitif anak terdiri dari maupun kelompok besar. Selain itu, motivasi
tiga tahapan. Pertama, tahap sensorimotor, dan minat yang sesuai dengan anak perlu
yaitu anak sejak lahir hingga usia sekitar satu diperhatikan agar pembelajaran dapat diterima
dan dua tahun memahami objek disekitarnya anak dengan baik.
melalui sensori dan aktivitas motor atau Terkadang anak mengalami kesulitan
gerakannya. Kedua, tahap praoperasional, dalam belajar berhitung. Kesulitan anak dalam
yaitu dimana proses berpikir anak berpusat berhitung seperti menyebutkan angka 1 sampai
pada penguasaan simbol-simbol yang mampu 20, mengurutkan angka 1 sampai 20,
mengungkapkan pengalaman masa lalu. penjumlahan, pengurangan dapat disebabkan
Kesulitan yang dialami anak berkaitan dengan oleh berbagai hal antara lain kejenuhan,
perceptual centration, irreversibility, dan keterbatasan daya ingat, dan lemahnya
egosentrism. Ketiga, tahap operasional konkret konsentrasi berhitung termasuk kegiatan yang
dimana anak mulai mampu mengatasi masalah menuntut latihan terus menerus, konsentrasi,
yang berkaitan dengan conservation, dan ketekunan sehingga kerap terkesan
perceptual centration, dan egocentrism, namun membosankan bagi anak karena yang dilatih
masih bersifat konkret, yang belum yang hanya dengan lembar kerja anak dan guru
bersifat abstrak. Hal yang bersifat abstrak baru menjelaskan di papan tulis. Selain itu, tidak
dicapai pada tahap berikutnya, yaitu tahap semua anak memiliki kemampuan daya ingat
formal operasional (Piaget dalam Susanto, dan kemampuan konsentrasi yang memadai
2017:11). sehingga berhitung akan terasa sebagai beban
Kemampuan berhitung merupakan bagian yang berat bagi anak. Memahami tentang
keterampilan yang diperlukan dalam pentingnya kemampuan berhitung sejak dini,
kehidupan sehari-hari. Berhitung adalah ilmu perlunya penggunaan cara dan strategi yang
pasti yang tidak bisa diterka ataupun ditebak, tepat dalam pembelajaran berhitung pada anak
selain itu berhitung merupakan salah satu ilmu usia dini (Kusnaeni, 2005: 5).
yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari- Berdasarkan observasi awal, kemampuan
hari, mulai dari anak-anak, orang dewasa, berhitung anak usia TK B (5-6 tahun) yaitu
sampai orang tua (Kuraesin, 2013: 1). menyebutkan lambang bilangan 1-10,
Menurut Piaget dalam Suyanto (2005), menggunakan lambang bilangan untuk
tujuan pembelajaran berhitung anak usia dini menghitung, mencocokkan bilangan dengan
sebagai logico-mathematical learning atau lambang bilangan (Permendikbud No.
belajar berpikir logis dan matematis dengan 137:2014). Menurut pengamatan peneliti,
cara yang menyenangkan dan tidak rumit. kemampuan berhitung di TK Tunas Asri
Sehingga bukan agar anak dapat menghitung Benowo Surabaya hanya 28% dari 13 siswa
sampai seratus atau seribu, tetapi memahami atau hanya sekitar 3 siswa saja yang
bahasa matematis dan penggunaannya untuk memenuhi standar tingkat pencapaian
berpikir. Tujuan pembelajaran berhitung anak perkembangan anak menurut Permendikbud
usia dini, yaitu untuk melatih anak berpikir no. 137. Sedangkan 72% sisanya atau sekitar
logis dan sistematis sejak dini dan 10 siswa belum menguasai kemampuan
mengenalkan dasar-dasar pembelajaran berhitung. Sehingga masih memerlukan
berhitung sehinga pada saatnya nanti anak bimbingan guru.
akan lebih siap mengikuti pembelajaran Berdasarkan dari hasil observasi yang
berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih dilakukan di TK Tunas Asri Benowo Surabaya
kompleks. peneliti mencoba menggunakan metode yang
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6, Nomor 2,
Oktober 2019, hal 101 – 108, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print) 103
bisa digunakan dalam pembelajaran berhitung, Dari pengertian diatas dapat diambil
dengan mempertimbangkan berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas adalah
kebutuhan anak dan sesuai dengan usia anak. penelitian yang dilakukan seorang guru
Peneliti menggunakan metode fingermathic, didalam kelasnya sendiri, yang dimaksudkan
hal ini dilakukan untuk menarik perhatian anak untuk mengumpulkan data dari satu perlakuan
agar anak tidak bosan dengan cara yang yang sudah dilakukan oleh guru sampai
menyenangkan. Metode Fingermathic ini masalah itu dapat terpecahkan yang mana
mengajak anak untuk ikut berperan aktif dalam penelitian tindakan kelas itu sendiri bertujuan
melaksanakan pembelajaran, karena di dalam untuk memperbaiki mutu pembelajaran
metode fingermathic mempunyai cara yang dikelasnya.
dapat menciptakan suasana belajar menjadi Berdasarkan gambar 1 alur pelaksanaan
efisien dan menyenangkan. tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah
Kegiatan pembelajaran dengan sebagai berikut tahap perencanaan,
menggunakan metode fingermathic yang pelaksanaan tindakan, observasi atau
menarik dapat memberikan stimulasi pada pengamatan, dan refleksi terhadap tindakan
anak untuk meningkatkan kemampuan yang telah dilakukan.
berhitung. Penelitian mengenai penggunaan Siklus I
metode fingermathic yang dapat meningkatkan a. Perencanaan
kemampuan berhitung anak penting untuk Perencanaan merupakan penjelasan
dikaji. Hal ini dimaksudkan agar guru tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
mendapatkan pengetahuan baru dalam oleh siapa, dan bagaimana tindakan
menggunakan metode yang efektif untuk tersebut dilakukan. (Arikunto, 2013:138).
meningkatkan kemampuan berhitung anak. Tindakan yang direncanakan adalah
Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul sebagai berikut :
“Peningkatan Kemampuan Berhitung Melaui 1. Mengidentifikasi permasalahan yang
Metode Fingermathic Pada Anak Usia Dini”. dihadapai guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran pada observasi
METODE awal.
Penelitian ini merupakan Penelitian 2. Merancang pembelajaran berdasarkan
Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action tema untuk pemecahan masalah dalam
Research (CAR) menyatakan bahwa penelitian peningkatan kemampuan berhitung
tindakan kelas merupakan suatu bentuk dengan menggunakan metode
penelitian refleksif diri kolektif yang fingermathic pada anak usia 5-6 tahun.
dilakukan oleh para guru dalam sebuah situasi 3. Peneliti menetapkan waktu
untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pelaksanaan dan membuat Rencana
praktik pendidikan dan praktik sosial, serta program Pembelajaran harian (RPPH)
pemahaman terhadap praktik dan terhadap dan modul pembelajaran fingermathic
situasi di tempat praktik yang dilakukan 4. Menyusun dan menyiapkan lembar
(Arikunto, 2010). obsevasi dan alat pendokumentasian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin kegiatan pambelajaran.
mengungkapkan permasalahan tentang
peningkatan kemampuan berhitung dengan
menggunakan metode fingermathic di TK
Tunas Asri Benowo Surabaya. Penelitian ini
adalah bentuk penelitian yang dilakukan oleh
guru di dalam kelasnya secara kolaborasi
dalam proses pembelajaran guna memperbaiki
keadaan agar lebih baik lagi.
Arikunto (2010: 3) Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan Suharsimi Arikunto
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. b. Pelaksanaan Tindakan
104 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 2, Oktober 2019, hal 101 – 108, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Askara
Depdiknas.2003. Undang-undang RI No.20
tahun 2003.tentang sistem pendidikan
Gambar 4. Gambar Kemampuan Berhitung nasional.
pada Siklus I
108 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 6,
Nomor 2, Oktober 2019, hal 101 – 108, ISSN : 2528-3553 (online), ISSN: 2407-4454 (print)