You are on page 1of 17

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd)

Vol 2 No 1 Desember 2021


ISSN: 2746-2269
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/IJIGAEd/

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM


MENGEMBANGKANKEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
DI RAUDHATUL ATHFAL AL-HIDAYAH

Eca Gesang Mentari


Institut Agama Islam An-Nur Jati Agung, Indonesia
ecagesang@gmail.com

Arif Ayu Andriyani


Institut Agama Islam Negeri Metro, Indonesia
arifayuandri@gmail.com

ABSTRACT

Early childhood is a very appropriate period to introduce an educational


game tool, this age is very sensitive to environmental stimuli, children have a
high curiosity. Cognitive abilities develop when children play, children can grow
their attention and focus. Children are always active, enthusiastic and curious.
Therefore, the research that has been carried out by researchers has a research
focus, namely the use of educational game tools in developing cognitive abilities
of early childhood in RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuhan Ratu, East
Lampung. This type of research is a qualitative descriptive field, which takes
place in RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuhan Ratu, East Lampung. The
data sources used are primary data and secondary data sources. The data
collection method used in this research is to use the method of observation,
interviews, and documentation.
Based on the results of research and analysis, it can be concluded that the
use of educational game tools in developing cognitive abilities of early childhood
in RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuha Ratu, East Lampung has been
realized well. The results of the teacher's achievement in developing cognitive
abilities of early childhood group B at RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuhan
Ratu, East Lampung are the ability to recognize numbers, say numbers 1-20,
count simple numbers, arrange number puzzles and sort numbers, recognize
shapes and colors.

Keywords: Educational Game Tool, Number Puzzle, Cognitive

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education Volume 2 No 1 Desember 2021


66 │Eca Gesang, Arif Ayu Andriyani Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

ABSTRAK

Masa anak usia dini adalah masa yang sangat tepat untuk mengenalkan
suatu alat permainan edukatif, usia ini sangat peka dengan rangsangan
dilingkungan, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kemampuan kognitif
berkembang pada saat anak bermain, anak dapat menumbuhkan kepedulian
perhatian dan fokusnya. Anak-anak selalu aktif, antusias dan memiliki rasa ingin
tahu . Maka dari itu pada penelitian yang telah dilakukan peneliti memiliki fokus
penelitian yakni penggunaan alat permainan edukatif dalam mengembangkan
kemampuan kognitif anak usia dini di RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuhan
Ratu Lampung Timur. Jenis Penelitian deskriptif kualitatif lapangan, yang
mengambil lokasi di RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuhan Ratu Lampung
Timur. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sumber data
sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat permainan edukatif dalam mengembangkan kemampuan kognitif
anak usia dini di RA AL-Hidayah Gunung Terang Labuha Ratu Lampung Timur
sudah terealisasi dengan baik. Hasil pencapaian guru dalam pengembangan
kemampuan kognitif anak usia dini kelompok B di RA AL-Hidayah Gunung
Terang Labuhan Ratu Lampung Timur adalah kemampuan mengenal angka,
menyebutka bilangan angka 1-20, berhitung bilanga sederhana, menyusun puzzle
angka dan mengurutkan angka, mengenal bentuk dan warna.

Kata Kunci: Alat Permainan Edukatif, Puzzle Angka, Kognitif

PENDAHULUAN (masa yang tepat untuk mendapat


Pendidikan anak usia dini rangsangan) dan strategis dalam
merupakan pendidikan dengan proses pendidikan yang dapat
memfokuskan penyelenggaraan memengaruhi proses serta hasil
untuk peletakan dasar pada pendidikan pada tahap selanjutnya.
perkembangan dan pertumbuhan fisik Periode ini merupakan periode yang
anak yang mengkordinasi motorik tepat untuk perkembangan dan
halus serta motorik kasar, kecedasan pertumbuhan dari berbagai
(daya fikir, daya cipta, kecedasan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
emosi, kecerdasan spiritual) sesuai sosial emosional, dan spiritual.(Diana
dengan tahap perkembangan dan Mutiah, 2010) Berlandaskan
pertumbuhan yang dilewati oleh anak ‘Undang-Undang Dasar Nomor 20
usia dini. tahun 2003 dapat diketahui bahwa
Pendidikan anak usia dini pendidikan; anak usia dini sebagai
adalah pendidikan yang sangat pendidikan bagi anak pra sekolah,
mendasar menempati posisi yang pembinaan melalui dorongan
paling strategis dalam pengembangan pendidikan untuk menstimulasi
sumber daya manusia, rentang anak keterampilan anak, dan
usia dini yakni rentangan usia kritis mengkordinasi perkembangan dan
Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education Volume 2 No 1 Desember 2021
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

pertumbuhan fisik dan spiritual anak. yang menarik, yakni melibatkan


Anak usia dini memiliki usia pembelajaran menggunakan benda-
rentangan waktu sejak anak lahir benda untuk perkembangannya,
hingga usia 6 tahun, dimana dimanipulasi melalui penggunaan
dilakukan melalui pemberian alat permainan edukatif dengan ini
rangsangan pendidikan untuk anak dapat mengembangkan
membantu pertumbuhan dan kemampuan intelektualnya. Bekerja
perkembangan jasmani dan rohani sama dalam penggunaan alat
agar anak memiliki kesiapan dalam permainan juga mampu
memasuki pendidikan lebih menumbuhkan interaksi sesama
lanjut.(UUSISDIKNAS, 2003) teman sebayanya.(Anita, 2011)
Pemberian stimulasi Alat permainan merupakan
merupakan perangsangan yang berbagai macam alat dipakai
datang dari luar lingkungan diri anak. oleh’anak usia dini guna melengkapi
Stimulasi ini sangat penting dalam nurani anak dalam bermain,
tumbuh kembang anak. Stimulasi sedangkan alat permainan edukatif
dapat berfungsi sebagai penguat ialah alat permianan yang dibuat
pendorong bagi perkembangan anak secara subjektif berguna bagi
secara optimal. Pemberian stimulasi kebutuhan pendidkan.(Badru Zaman,
dapat menggunakan stimulasi yang 2003)
dapat dilihat dengan anak yakni Kemampuan dasar anak di
stimulasi (visual), merangsang anak TK dapat digunakan melalui
dengan memberikan benda-benda pemakaian alat permainan edukatif
yang menarik, gambar-gambar warna yang selaras untuk perkembangan
warni ataupun stimulasi verbal yakni anak, serta menunjang pendidik
pemberian rangsangan melalui suara- dalam pengembangan kemampuan
suara, intonasi. Sedangkan stimulasi peserta didik di sekolah, akan tetapi
taktil merupakan pemberian pembahasan dalam penelitian ini
rangsangan melalui sentuhan, rabaan hanya dikhususkan pada
terhadap benda-benda yang halus dan pengembangan kemampuan kognitif
kasar, biji-bijian, kapas. anak. Aspek perkembangan anak
Anak usia dini berpikir diantaranya yaitu perkembangan
melalui benda konkret anak lebih kemampuan kognitif, dalam
mengingat suatu benda-benda yang kaitannya alat permainan edukatif
dapat dilihat, dipegang lebih sangatlah berfungsi dalam
membekas dan dapat diterima oleh mempercepat pertumbuhan fisik serta
otak dalam bentuk simbol-simbol semua aspek perkembangan
anak diharapkan dapat berpikir anak.(Uswatun Hasanah, 2017)
melalui media (benda-benda konkret) Alat Permainan yang
atau yang terdekat dengan anak memiliki nilai Edukatif untuk
secara langsung. Anak usia dini dapat mengembangkan kognitif anak yang
menyerap pengalaman dengan mudah merupakan media pembelajaran yang
melalui benda-benda yang bersifat bisa dimanfaatkan dalam menunjang
konkret (nyata). pendidikan sehingga dapat
Anak usia dini perlu memberikan anak suatu pengetahuan,
distimulus melalui pembelajaran pengalaman langsung, serta mampu

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

mengembangkan bagaimana cara Simbolik bilangan 1-10


anak berpikir untuk menyelesaikan Memakai bilangan
suatu masalah. Contoh Alat angka dalam
Permainan Edukatif (APE) yang berhitung
dapat mengembangkan kognitif Menebak angka
anak;yaitu puzzle, balok susun, secara acak
plastisin, balok geometri, kartu Menyambungkan
angka, kartu huruf, ular tangga, dan bilangan angka
lain sebagainya. Perkembangan kemampuan
Berdasarkan observasi yang kognitif anak usia dini kelas B RA
dilaksanakan oleh peneliti pada AL-Hidayah Gunung Terang dapat
tanggal 13 Maret 2020 di RA AL- disimpulkan, peserta didik pada kelas
Hidayah Gunung Terang Labuhan B berjumlah 25 peserta didik dengan
Ratu Lampung Timur, masih ada 13 laki-laki dan 12 perempuan,
anak yang perkembangan kognitifnya dengan kriteria BB (belum
tidak optimal. Pada kenyataannya berkembang) sebanyak 19 peserta
penggunaan alat permainan edukatif didik, MB (mulai berkembang) 3
dalam pengembangkan kognitif anak peserta didik, BSH (berkembang
di RA AL-Hidayah Gunung Terang sesuai harapan) sebanyak 3 peserta
Labuhan Ratu Lampung Timur didik. Jadi eneliti simpulkan bahwa
belum digunakan dengan maksimal kemampuan kognitif anak di belum
dan juga terbatas. Dikarenakan lebih berkembang.
banyak dikembangkan melalui Kondisi tersebut apabila
metode pemberian tugas, dimana dibiarkan akan berdampak pada
guru mengembangkan kognitif anak kualitas pembelajaran, khususnya
hanya melalui media buku tulis dan terhadap kemampuan kognitif anak.
majalah dengan alasan agar lebih Oleh sebab itu perlu digunakan
praktis dalam pemberian alternative pemecahan masalah, salah
pembelajarannya dan jarang satunya dengan penggunaan alat
menggunakan Alat Permainan permainan puzzle dalam
Edukatif. mengembangkan kemampuan
Adapun beberapa tingkat kognitif anak usia dini. Melalui
perkembangan kemampuan kognitif penggunaan media pembelajaran
anak usia dini 5-6 tahun yang harus yang menarik diharapkan mampu
dicapai dalam pembelajaran sesuai menumbuhkan ketertarikan anak
dengan tingkat pencapaian pada aktifitas pembelajaran dan dapat
perkembangan kognitif adalah meningkatkan kemampuan kognitif
sebagai berikut: anak. Salah satu media yang dapat
Tabel 1 digunakan untuk meningkatkan
Indikator pencapaian kemampuan kognitif anak yaitu
perkembangan kognitif anak usia permainan puzzle.
5-6 tahun Alat permainan edukatif
Lingkup Indikator puzzle adalah bentuk permainan
Perkembangan modern yang dimainkan dengan cara
Kognitif menyusun potongan modern yang
Berpikir Menyebutkan dimainkan dengan cara menyusun

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

potongan menjadi satu, sehingga anak yang dapat dimanfaatkan untuk


sesuai gambar aslinya atau sesuai melihat sekaligus mengukur
yang diinginkan. Alat permainan kecerdasan anak terhadap pola pikir
puzzle ragamnya sangat banyak, kognitifnya dalam memecahkan
mulai dari bentuk huruf, angka, suatu masalah.
hewan, pohon dan anggota tubuh. Vygotsky menyatakan agar
Alat permainan edukatif puzzle ini kognitif anak harus dihadapkan
dapat digunakan mulai dari anak usia perspektif konstektual sehingga anak
2-8 tahun, yang membedakan lebih mudah memahami sesuatu,
dimasing-masing usia hanyalah perkembangan kognitif terjadi pada
tingkat kerumitan puzzle. Untuk usia usia 5-6 tahun dapat mengurutkan
5-6 tahun potongan puzzle yang objek dalam urutan yang tepat, dapat
dimainkan tidak lebih dari 10 mengelompokkan benda, mengenal
keping.(Trimantara, 2009) warna, melakukan berbagai hal
Berdasarkan pemaparan dengan sengaja, mengenal
diatas dapat disimpulkan bahwa penjumlahan pengurangan.(Asrori,
Permainan puzzle merupakan jenis 2020)
alat permainan edukatif untuk Berdasarkan pendapat diatas
melatih pola pikir anak dalam dapat dipahami bahwa kognitif
menyusun potongan-potongan berperan penting bagi keberhasilan
menjadi satu kesatuan yang anak dalam belajar karena sebagian
mempunyai bentuk yang utuh. besar aktivitas dalam belajar selalu
Permainan puzzle mampu melatih berhubungan dengan masalah
daya fikir anak dengan menyusun mengingat dan berpikir.
bongkar pasang dalam berbagai Perkembangan kognitif dijelaskan
macam seperti lambang bilangan, agar anak mampu melakukan
lambang huruf. eksplorasi terhadap dunia melalui
Alat permainan edukatif panca indranya.
puzzle dapat membangun ras saling Aspek perkembangan kognitif
percaya kepada sesama teman anak usia 5-6 tahun dalam tingkat
sebaya, kerjasama regu, komunikasi pencapaian perkembangan bisa
yang baik dan efektif serta dilihat dari beberapa indikator yakni
membangun rasa percaya diri. Tujuan belajar pemecahan masalah, berpikir
dari permainan puzzle yaitu melatih logis dan berpikir simbolik yaitu:
ketelitian dalam mengembangkan pemfokusan jika mengejakan suatu
kemampuan kognitif anak, kesabaran hal tanpa pertolongan orang lain,
anak dan konsentrasi anak. (Hamid mempelajari sebab akibat, menyebut
Bahari, 2013) bagian-bagian suatu gambar,
Alat permainan edukatif mengenal bagian-bagian dari tubuh,
puzzle adalah media visual dua memahami simbol angka dan
dimensi yang mempunyai maknanya, mengetahui rancangan
kemampuan untuk menyampaikan ukuran, mengetahui 3 model
informasi secara visual tentang segala bentuk.(Eka Damayanti, 2019)
sesuatu sebagai pindahan dari wujud Berdasarkan prasurvey yang
yang sebenarnya. Dengan kata lain peneliti lakukan pada tanggal 13
puzzle merupakan media bermain Maret 2020 di RA AL-Hidayah

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

Gunung Terang Labuhan Ratu mengembangkan kemampuan


Lampung Timur dengan cara kognitifnya.
observasi, melalui tingkat pencapiaan Prinsip belajar sambil
perkembangan anak dalam aspek bermain di RA AL-Hidayah Gunung
perkembangan kognitif yang peneliti Terang Labuhan Ratu Lampung
amati. Timur masih kurang di terapkan
Ada beberapa faktor yang dalam proses pembelajaran,
mengakibatkan belum tercapainya penerapan yang dilakukan mudah
dalam pengembangkan kemampuan membuat anak merasakan kebosanan
kognitif anak di RA AL-Hidayah saat pembelajaran berlangsung.
Gunung Terang Labuhan Ratu Selain itu diketahui bahwa para guru
peneliti melakukan pengamatan belum memahami tentang pentingnya
terhadap salah satu kelas yang berada alat permainan edukatif bagi anak
dalam kelompok; B (usia 5-6 tahun) usia dini untuk mengembangkan
dengan jumlah 25 peserta didik kognitif. Motivasi guru untuk
terdapat beberapa indikator yang mencari, membuat serta memakai
dalam aspek berfikir simboliknya alat permainan edukatif yang
dalam kriteria belum berkembang. beragam dan menarik0masih sangat
Hal tersebut dapat dilihat dari rendah. Alat permainan edukatif yang
permasalahan beberapa anak yakni adadi sekolahan kebanyakan hanya
anak belum mampu mengurutkan dijadikan sebagai pajangan dengan
angka 1-20, ada yang terbalik dalam berbagai macam alasan. Beberapa hal
penulisan angka belasan, bahkan ada ini terlihat dari alat permainan yang
juga yang masih belum mengenal tersimpan rapi dalam lemari kantor
angka belasan serta mencocokan sekolah hanya beberapa permainan
bilangan angka, anak belum mampu saja yang diberikan di kelas. Oleh
menggunakan fungsi alat permainan sebab itu, pendidik harus mampu
edukatif tersebut seperti memanfaatkan alat permainan
permainandalam menyusun puzzle, edukatif secara optimal agar
peserta didik di RA AL-Hidayah pencapaian perkembangan kognitif
Gunung Terang Labuhan Ratu anak meningkat secara baik.
Lampung Timur saat berlangsungnya Berdasarkan uraian masalah
pembelajaran belum terlihat diatas disimpulkan bahwa
perkembangan sikap saling kerja kemampuan kognitif anak usia dini
sama dengan teman sebayanya. perlu ditingkatkan, guna
Hal ini terjadi karena adanya mengembangkan kemampuan
beberapa faktor permasalahan yang kognitif anak usia dini dalam
terjadi di RA AL-Hidayah Gunung mengenal lambang bilangan dan
Terang Labuhan Ratu Lampung hurus salah satunya dengan
Timur, dalam kegiatan pembelajaran penggunaan Alat Permainan Edukatif
disekolah pendidik tidak melalui permainan puzzle.
menggunakan fasilitas alat permainan Berdasarkan pemaparan masalah
edukatif tersebut dalam mengajar diatas, peneliti akan melakukan
sehingga pembelajaran terkesan penelitian lebih lanjut mengambil
monoton anak merasa cepat jenuh, judul penelitian “Penggunaan Alat
bosan serta tidak maksimal dalam Permainan Edukatif Dalam

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

Mengembangkan Kemampuan Anak dapat berkembang secara


Kognitif Anak Usia Dini Di RA AL- maksimal di kehidupannya.
Hidayah Gunung Terang Labuhan Aspek kognitif berkembang
Ratu Lampung Timur”. pada saat anak sedang bermain maka
disaat itulah aspek kognitif anak
KAJIAN TEORITIK berkembang yakni anak dapat
Kognitif’merupakan cara menumbuhkan kepedulian perhatian
berpikir, yakni kemampuan individu dan fokusnya, dapat menunjukkan
dalam menilai, mengkaitkan, dan kreaktivitas, dapat berpikir lebih luas,
mempertimbangkan adanya meningkatkan perspektif. Konsep
peristiwa.Proses kognitif berkaitan abstrak juga memerlukan
dalam tingkat kecerdasan kemampuan kognitif dan berbentuk
(intelegensi) yang mendapat permainan edukatif agar meresap
iindividu dengan bermacam keiginan dikehidupan anak sehingga anak
yang diarahkan pada ide-ide dan dapat mencermati lingkungan
pembelajaran.(Ahmad Susanto, 2011) sekitarnya dengan baik.(Sigit
Berdasarkan pengertian diatas Purnama, 2019)
telah dijelaskan bahwa Ada berbagai macam cara
perkembangan kognitif merupakan dalam mengembangkan aspek
suatu penalaran;yang dipunyai setiap kognitif, salah satunya dengan
individu dan berkembang dalam penggunaan alat permainan edukatif.
peristiwa yang ada melalui langkah Alat permainan;edukatif adalah alat
proses perkembangan anak selaras permainan yang bisa membagikan
dengan usianya. fungsi permainan dengan baik untuk
Bruner menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
anank-anank belajar melalui konkret anak, dengan memakai alat
keabstrak dari tiga tahap: enactive, permainan ini anak bisa
isonik dan symbolik. Tahap0enactive meningkatkan’kemampuan fisik
anak berkomunikasi melalui objek anak, bahasa, kemampuan kognitif,
bersifat benda, manusia dan serta penyesuaian sosial.(Yuniarti,
peristiwa. Melalui interaksi tadi anak 2014)
belajar memahami nama serta Alat permainan edukatif
merekam ciri benda dan kejadian. merupakan bermacam-macam
Pada tahap isonic anak belajar peralatan atau suatu benda yang
mengembangkan simbol melalui dipakai bermain, benda itu mampu
benda. Tahap symbolik anak belajar menstimulasi juga mengembangkan
berpikir abstrak, anak sudah bisa segala kemampuan anak. Alat
merangkai juga mengkaitkan Permainan Edukatif merupakan alat
berbagai benda, manusia ataupun bantu bermain sambil belajar.
objek dari suatu deretan Depdiknas Dirjen PAUD (2007)
kejadian.(Khadijah, 2016) menyimpulkan alat permainan
Berdasarkan penjelasan diatas edukatif merupakan sesuatu yang
dapat dipahami, apabila anak mampu bisa dilakukan untuk, sarana maupun
berkembang secara baik dan cepat peralatan bermain yang memiliki
maka anask akan bisa lebih kognitif. nilai edukatif serta mampu
mengembangkan semua kemampuan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

anak. Alat Permainan edukatif kemampuan anak dalam


merupakan sarana yang mampu pemfokusan. Ketika menyusun
menstimulus kegiatan anak agar bisa puzzel anak fokus kepada gambar
memahami suatu kejadian tanpa
serta bentuk yang dihadapkan
disadari oleh anak, baik memakai
teknologi modern, ataupun teknologi kepada anak.
sederhana. Alat permianan edukatif c. Mengembangkan konsepsi sebab-
adalah alat yang mampu akibat, seperti ketika memasukan
menumbuhkan pengetahuan anak benda, anak mampu mencermati
tentang sesuatu.(Ahmad Sunhaji, benda yangclebih kecil karena
2020) benda yang kecil cukup
Permainan edukatif
dimasukan ke benda yang besar.
merupakan permainan yang
mempuyai komponen mendidiknya d. Mengasah bahasa dan
dan dihasilkan dari sesuatu;yang ada pengetahuan. Permainan educatif
serta menyatu dan jadi sebagian dari sangatlah cocok apabila diikuti
permainan itu’sendiri. Permainan dengan deskripsi cerita
edukatif memberikan respon yang e. Memahami bentuk serta warna,
positif pada indranya. Indra tersebut dari alat’permainan edukatif,
adalah mendengarkan, melihat,
anak bisa memahami berbagai
bersuara, daya berfikir,
penyeimbangan kognitif, motorik, macam warna serta bentuk.
afeksi, serta kekayaan sosial dan
spiritual. Keseimbangan indra ini Alat permainan edukatif
harus direncanakan ke sikap dewasa mempunyai bermacam-macam jenis
diri karena prilaku seseorang menuju bahan teruntuk macam-macam
arah perjalan hidup. perkembangan yang dimiliki oleh
Alat permainan edukatif anak usia dini, diamati dari macam-
memiliki beberapa manfaat untuk macam jenis bahannya, terdapat
perkembangan anak usia dini. bahan plastik,0kayu, dan juga pasir
Menurut Syamsuardi, manfaat alat serta kekayaan alam sekitar seperti
permainan edukatif antara daun, ranting dan lain sebagainya.
lain.(Syamsuardi, 2012) Dalam penelitian ini menggunakan
jenis alat permainan edukatif yaitu
a. Mengasah kemampuan motorik.
puzzle.
Stimulasi motorik halus didapat Masa anak usia dini adalah
ketika mengambil mainannya, masa yang sangat tepat untuk
meraba-raba,0memegang. mengenalkan suatu alat permainan,
Sedangkan untuk motorik usia ini sangat peka dengan
kasarnya didapat saat anak rangsangan yang diterima dari
menggerakkan mainannya, lingkungan sekitar. Pembelajaran
anak usia dini termasuk pendalaman
melempar, mengangkat.
benda-benda serta hubungan-
b. Mengasah pemfokusan. hubungannya, sekaligus pengakuan
Permainan edukatif distimulus bentuk dan pola. Anak mampu
agar mampu menjelajahi mengenali, mengelompokan dan
kemampuan anak diantaranya

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

menyebutkan macam-macam sangat senang menyusun dan


lambang, ukuran dan bentuknya. mencocokan bentuk dan tempatnya.
Permainan puzzle merupakan Anak-anak akan suka memainkan
konsep permainan dengan puzzle dengan berbagai macam
penyusunan gambar secara benar, gambar yang menarik. Media puzzle
dengan melihat bentuk, warna serta merupakan alat permainan edukatif
ukuran. Permainan puzzle ini yang dapat merangsang kemampuan
mempercayakan insting atau kognitif anak, yang dimainkan
kecerdasan. Permainan puzzle dengan cara membongkar pasang
dilakukan dengan cara membongkar kepingan puzzle berdasarkan
dan memasang ulang sesuai dengan pasangannya.(Yulianty, 2011)
bentuk, pola dan warna. Dengan ini
anak diharapkan mampu berlatih
menemukan, menata ulang dan METODOLOGI PENELITIAN
menjadikan sesuatu yang tampaknya Penilitian memakai judul
tidak berhubungan menjadi suatu Penggunaan;Alat
bentuk kesatuan yang bermakna. Permainan[Edukatif Dalam
Permainan puzzle juga merupakan
Mengembangkan Kemampuan
suatu permainan yang dapat
merangsang pemahaman anak Kognitif Anak Usia Dini Di RA AL-
terhadap ruang, kemampuan Hidayah Gunung Terang Labuhan
membayangkan sesuatu secara Ratu Lampung Timur yang akan
mental, serta kemampuan dilaksanakan oleh peneliti memakai
memecahkan masalah.(Yuliastuti, jeniis penelitian kualitatif lapangan
2016) (field research) yakni penilitian
Puzzle angka adalah alat
dengan melakukan observasi tentang
permainan edukatif yang terdiri dari
potongan angka-angka yang kejadian dalan suatu kondisi secara
kemudian disusun menjadi suatu alamiah.(Sugiyono, 2019)
bentuk yang lengkap dan utuh, puzzle Sumber data yang ada di
angka merupakan alat permaian yang penelitian merupakan subyek
menarik serta menyenangkan dan darimana data didapatkan, adalah
berguna untuk perkembangan
hasil;pencatatan baik dengan adanya
kognitif anak usia dini.(Amini dan
Ahmad, 2021) fakta juga angka yang dijadikan
Puzzle angka juga salah satu sumber untuk merancang
mainan edukatif terdiri dari kepingan infomasi.(Suharsimi Arikunto, 2006)
gambar atau angka yang disusun Sumber data primer dalam penelitian
menjadi gambar yang utuh dan dapat ini yang menjadi sumber data primer
mengasah kemampuan anak dlam
nya adalah Kepala Sekolah,
memecahkan berbagai masalah serta
mampu mengembangkan Pendidik, maupun orang tua dari
kemampuan logika matemamika. peserta didik di RA AL-Hidayah
Permainan puzzle sudah Gunung Terang Labuhan Ratu
bukan permainan asing bagi anak- Lampung Timur. Sedangkan sumber
anak, biasanya anak-anak akan data sekunder yang didapatkan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

melalui dokumen meliputi profil, notulensi rapat, catatan harain dan


kurikulum, maupun rencana sebagainya. Dokumentasi dalam
pelaksanaan pembelajaran harian penelitian ini adalah tentang profil
(RPPH) sekolah RA AL-Hidayah sekolah, Kurikulum, sarana dan
Gunung Terang Labuhan Ratu prasarana, data pendidik, data peserta
Lampung Timur. didik, Rencana Pelaksanaan
Teknik pengumpulan data Pembelajaran Harian (RPPH) dan
dalam penelitian ini yaitu dokumentasi aktifitas siswa-siswi di
wawancara, observasi, dan RA AL-Hidayah Gunung Teraang
dokumentasi. Wawancara adalah Labuhan Ratu Lampung Timur.
sebentuk percakapan yang
dilaksanakan terhadap pewawancara
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan narasumber yang
menyampaikan suatu pertanyaan Penggunaan APE
bertujuan untuk memperoleh Alat permainan edukatif ialah
informasi dari wawancara. Proses segala sesuatu yang bisa dijadikan
wawancara ini dilakukan oleh sebagai sarana bermain serta
peneliti dengan mewancarai kepala bermanfaat untuk perkembangan
anak , dengan alat permainan
sekolah, guru kelas B, maupun orang
edukatif anak dapat belajar
tua peserta didik di RA AL-Hidayah melalui aktivitas bermain.
Gunung Terang Labuhan Ratu Dalam penggunaan alat
Lampung Timur. Observasi atau permainan edukatif seperti yang
pengamatan adalah cara untuk diungkapkan oleh Kepala Sekolah
mendapatkan data melalui RA AL-Hidayah Gunung Terang
pengamatan kepada seseorang serta bahwa:
“Alhamdulilah kegiatan
tempat pada saat melakukan
pembelajaran di RA AL-Hidayah
penelitian.(Nana Syaodih, 2011) sudah terfasilitasi dengan alat
Peneliti terjun langsung ke RA AL- permainan edukatif walaupun alat
Hidayah Gunung Terang Labuhan permainan edukatifnya belum
Ratu Lampung Timur guna untuk begitu lengkap. Ada beberapa
mengamati kegiatan-kegiatan Alat permainan edukatif yang
dimiliki sekolah RA AL-Hidayah
pembelajaran dalam penggunaan
yaitu balok, puzzle, boneka
APE Puzzle Angka untuk tangan, kartu huruf, bola, dakon.
pengenalan angka dalam Dengan adanya alat permainan
mengembangkan kemamuan kognitif edukatif ini anak-anak menjadi
anak. Dokumentasi, merupakan semangat, dan juga tidak cepat
metode yang dipakai untuk bosan, sehingga mempermudah
mendapatkan informasi dari sumber guru dalam menyampaikan
pembelajaran. Penggunaan alat
tertulis ataupun dokumen-dokumen,
permainan edukatif juga dapat
baik itu buku-buku, majalah, mengembangkan kemampuan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

anak dalam semua aspek kognitif anak di RA AL-Hidayah


perkembangan anak, seperti Gunung Terang berkembang
erkembangan aspek bahasa, dengan menggunakan alat
motorik, kognitif. Social permainan edukatif saat proses
emosional dan juga seni anak. pembelajaran, anak berusaha
dengan disesdiakan alat dalam menyelesaikan
permainan edukatif guru harus permainannya, dalam menyusun,
mendampingi agar anak tidak mencocokkan dan juga membantu
hanya bermain-main saja dengan temannya dalam menyelesaikan
alat permainan tersebut tapi permainan.
bermain sambil belajar contohnya Peneliti mewawancarai guru
seperti mengenalkan huruf kelompok B bahwa: waktu
dengan kartu huruf mengenalkan pelaksanaan penggunaan puzzle
angka dengan puzzle angka, pada kelompok B diberikan
mengenal bentuk-bentuk kubus kepada peserta didik sejak jam
dengan balok, dengan ini anak masuk sekolah sampai waktu
merasa senang dalam istirahat, dengan pengawasan
pembelajaran, dengan pendidik, agar peserta didik dapat
berjalannya pembelajaran maka menggunakan alat permainan
cara berfikir anak juga ikut edukatif puzzle dengan langkah-
berkembang seperti pada langkah yang benar.
perkembangan kognitif anak Langkah-langkah
dengan alat permainan puzzle penggunaan alat permainan
anak akan senang dengan edukatif puzzle dilakukan dengan
membongkar pasang puzzle didampingi pendidik. Pendidik
kemudian menyusunnya dengan mengkondisikan ruangan kelas
benar yang pastinya ada guru agar anak dapat
yang mendampinginya”. memperhatikannya kemudian
RA AL-Hidayah Gunung mencontohkan langkah-
Terang menerapkan kurikulum 13 langkahnya dengan melepas
dan kurikulum darurat untuk kepingan-kepingan puzzle
pedoman pembelajaran dan kemudian di acak lalu pendidik
menerapkan enam aspek memerintah anak untuk
perkembangan. Terdapat beberapa menyusunnya kembali dengan
APE yang digunakan. APE urutan yang pas. Dan penggunaan
tersebut digunakan dengan aman alat permainan puzzle angka tidak
dengan bimbingan pendidik, hanya digunakan dalam satu tema
sehingga anak-anak menggunakan pembelajaran saja tetapi bisa
APE tersebut dengan langkah- digunakan beberapa tema
langkah prosedur yang ada pembelajaran karena setiap
dengan bimbingan pendidik. pembelajaran memiliki aspek
Dalam hal ini, APE puzzle angka pengembangan kognitif
digunakan saat pembelajaran diantaranya pengenalan lambang
dengan cara anak-anak menyusun bilangan.
puzzle angka yang didampingi Setelah mewawancarai guru
oleh pendidik. kemampuan kelompok B, peneliti

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

mewawancarai wali murid yang konsentrasi saat proses


mengatakan bahwa: pembelajaran, memudahkan
“Ya Alhamdulillah dengan dalam pengenalan lambang
bantuan Alat permainan edukatif bilangan, peserta didik semangat
puzzle angka ini anak dapat dalam menyebutkan bilangan
mengenal angka dengan angka.
menyebutkan lambang bilagan b. Faktor Penghambat
angka 1-10 secara urut, jadi Peran orangtua sangatlah penting
mudah ingatnya. Dan Anak untuk perkembangan anak
tertarik kalau hitung-hitungan terutama perkembangan
pakai lambang bilangan, karena berhitung, orangtua harus
anak menjadi tau jumlah yang mendampingi anak disaat anak
disebut sama yang ditunjuk kalau bermain atau belajar sehingga
jumlah bendanya 5 berarti anak jika anak memita bantuan
udah tau bentuk dari angka 5 itu orangtua siap membantu anak,
seperti apa.” seperti menjawab pertanyaan-
disimpulkan bahwa, peserta pertanyaan anak ketika anak
didik mampu mengenal lambang menghitung benda yang ada
bilangan angka dengan baik, disekitarnya.
menyebutkan angka 1-10 dengan Faktor-faktor pengembangan
urut, mengerti cara menjumlahkan kognitif anak memiliki yakni
dan mengurangkan dengan benda, terdapat faktor keturunan dan faktor
mencocokan benda dan juga lingkungan dan masing-masing
membedakan benda yang memiliki faktor penghambat dan
jumlahnya sedikit dan benda yang faktor pendukungnya dalam
jumlahnya banyak. Pendampingan mengembangan kognitif anak.
orangtua saat anak dirumah Pentingnya pendampingan anak
sangatlah penting agar anak disetiap tahap perkembangan, agar
mampu mengingat pembelajaran anak mampu mengembangkannya
disekolah dengan diarahkan oleh sesuai dengan tahapannya.
orangtua di rumah.
Penggunaan Alat Permainan
Faktor Pendukung dan Edukatif untuk Mengembngkan
Penghambat Kemampuan Kognitif
a. Faktor Pendukung Kemampuan kognitif
Faktor pendukung penggunaan berkembang pada saat anak sedang
alat permainan dukatif puzzle bermain maka disaat itulah aspek
yakni bahan dari alat permainan kognitif anak berkembang yakni anak
edukatif puzzle aman dan mudah dapat menumbuhkan kepedulian
digunakan, karakter bentuk perhatian dan fokusnya, dapat
warna puzzle menarik perhatian menunjukkan kreaktivitas, dapat
anak, sehingga mampu berpikir lebih luas, meningkatkan
memudahkan pendidik dalam perspektif. Konsep abstrak juga
menyampaikan pembelajaran memerlukan_kemampuan
untuk peserta didik. APE puzzle kognitifdan berbentuk permainan
mampu membuat anak jadi edukatif agar meresap dikehidupan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

anak sehingga anak dapat anak mampu menjalankan


mencermati lingkungan sekitarnya kognitifnya dalam menyelesaikan
dengan baik. Maka dapat dipahami permainannya.
bahwa permainan edukatif bertujuan Permainan puzzle merupakan
untuk sarana mencapai seluruh konsep permainan dengan
perkembangan anak, terutama pada penyusunan gambar secara benar,
perkembangan kognitif anak dalam dengan melihat bentuk, warna serta
menggunakan alat permainan ukuran. Permainan puzzle ini
edukatif puzzle angka, dengan APE mempercayakan insting atau
ini anak mampu menggunakan kecerdasan. Permainan puzzle
kognitifnya untuk menyusun dilakukan dengan cara membongkar
kepingan-kepingan yang sudah dan memasang ulang sesuai dengan
dilepas mengurutkan dengan angka bentuk, pola dan warna. Puzzle angka
yang pas. salah satu mainan edukatif terdiri dari
Pada dasarnya pendidikan kepingan gambar atau angka yang
harus dimulai sejak dini. Pendidikan disusun menjadi gambar yang utuh
yang berlangsung secara alami dan dapat mengasah kemampuan
dengan memperhatikan beberapa anak dlam memecahkan berbagai
aspek kematangan (maturation). masalah serta mampu
Dalam kegiatan bermain akan mengembangkan kemampuan logika
memberikan aspek peluang pada matemamika.
anak untuk dapat mengekspresikan Penggunaan puzzle angka
dirinya dan bereksplorasi secara memudahkan pendidik dalam
bebas. mengembangkan kemampuan
Berdasarkan data dari hasil kognitif anak di RA AL-Hidayah
penelitian yang peneliti lakukan, baik Gunung Terang untuk mengenalkan
dari dokumentasi, observasi dan lambang bilangan angka, dengan
wawancara dengan Kepala Sekolah, media puzzle angka anak tidak cepat
Pendidik kelompok B dan Wali merasa bosan. Anak mampu
Murid RA AL-Hidayah Gunung menyebutkan lambang angka 1-10, 1-
Terang penggunaan alat permainan 20 , memakai bilangan angka dalam
edukatif di RA AL-Hidayah Gunung berhitung, anak memiliki strategi
Terang dalam mengembangkan dalam menyelesaikan penyusunan
kemampuan kognitif anak sudah puzzle sehingga tumbuh rasa percaya
berkembang dengan baik, untuk diri dan semangat dalam
mengembangkan kemampuan menyelesaikan tugasnya. Selama
kognitifnya guru menggunakan APE pembelajaran puzzle angka, pendidik
seperti kartu huruf, puzzle angka, mendampingi anak selama
balok, boneka tangan. Dalam penyusunan agar anak dapat
pengembangan kognitif untuk menyusun puzzle dengan edukatif
pengenalan angka pendidik yang benar, sambil menyebutkan
menggunakan puzzle angka kepingan lambang bilangan angka
memudahkan pendidik dalam yang akan disusun, hal ini akan
mengenalkan lambang angka, memudahkan anak mudah menghafal
menyebutkan angka, menghitung, angka.
dan mengurutka angka, dengan ini

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

Hal yang terpenting dalam angka ataupun memainkan puzzle


penggunaan alat permainan edukatif angka. Oleh sebab itu penting bagi
puzzle angka di RA AL-Hidayah pendidik dan orangtua untuk terus
Gunung Terang adalah sikap mendampingi anak dalam
pendidik yang sabar dalam pembelajaran, bermain, agar
mendampingi proses belajar dan kemampuan kognitif anak
bermain. Ketika ada anak yang berkembang dengan baik.
menggunakan puzzle dengan Demikian penggunaan alat
melempar-lempar kepingan, pendidik permainan edukatif puzzle angka
bergegas menghentikannya dan dalam mengembangkan kemampuan
diingatkan dengan kata-kata yang kognitif anak usia dini di RA AL-
baik dengan penuh kesabaran, Hidayah Gunung Terang, baik dari
pendidik memberikan arahan kembali hasil observasi, wawancara dan
dalam menyusun puzzle angka dokumentasi yang peneliti lakukan
diselingi dengan bernyanyi, bercerita, selama penelitian ini berlangsung.
sehigga anak mampu memerhatikan
pendidik dengan tenang. KESIMPULAN
Alat permainan edukatif puzzle
angka yang digunakan di sekolah Berdasarkan penelitian yang
berdampak baik untuk tumbuh telah dilakukan, maka dapat
kembang anak serta memudahkan disimpulkan bahwa:
pendidik dalam memberi materi 1. Langkah-langkah penggunaan
pembelajaran. Kepala Sekolah alat permainan edukatif puzzle di
berharap pendidik mampu lebih RA AL-Hidayah Gunung Terang
kreaktif lagi dalam memanfaatkan diawali dengan penggunaan
alat permainan edukatif yang puzzle angka dalam kondisi utuh
difasilitasi oleh sekolah RA AL- kemudian kepingan-kepingan
Hidayah Gunung Terang, sehingga puzzle angka dilepas dan di acak,
sebagian alat permainan edukatif setelah itu peserta didik
yang tadinya hanya untuk pajangan menyusun kembali kepingan-
lemari ruang kantor, sekarang dapat kepingan puzzle angka yang
dimanfaatkan dengan baik oleh diacak dengan urut dengan
pendidik RA AL-Hidayah Gunung bimbingan pendidik. Penggunaan
Terang. Peserta didik juga merasa alat permainan edukatif puzzle
senang jika saat pembelajaran di angka merupakan media yang
kelas peserta didik diberikan media efektif, menarik dan
alat permainan edukatif dalam memudahkan pendidik dalam
mengembangkan aspek-aspek mengembangkan kemampuan
perkembangan anak, termasuk aspek kognitifnya terkhusus untuk
perkembangan kognitif anak dalam pengenalan angka. Hal ini
mengenal angka, dengan puzzle terbukti dengan menggunakan
angka anak menjadi semangat dan APE puzzle angka, kemampuan
mudah memahaminya, walaupun ada kognitif anak berkembang
beberapa anak yang belum mampu dengan baik. Anak mampu
memahami puzzle angka secara menyebutkan angka 1-10, 1-20,
maksimal baik dalam mengenal memakai bilangan angka dalam

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

berhitung, pantang menyerah Achmad Shunhaji dan Nur Fadiyah.


sebelum susunan puzzlenya “Efektivitas Alat Peraga
selesai, peserta didik juga Edukatif (APE) Balok Dalam
mengetahui penjumlahan dan Mengembangkan Kognitif
pengurangan sederhana, dengan Anak Usia Dini.”
didampingi oleh pendidik agar
peserta didik tidak Ahmad Susanto. (2011).
menyalahgunakan APE puzzle Perkembangan Anak Usia
angka yang disediakan oleh Dini : Pengantar Dalam
sekolah. Berbagai Aspeknya Jakarta:
2. Adapun Faktor pendukung dan Kencana Prenada Media
penghambat penggunaan alat Group.
permainan edukatif dalam
Amini dan Ahmad Aly Syukron Aziz
mengembangkan kemampuan
Al Mubarok. (2020).
kognitif anak usia dini di RA “Kemampuan Kognitif Dalam
AL-Hidayah Gunung Terang Mengurutkan Angka Melalui
yaitu faktor pendukung Metode Bermain Puzzle
diantaranya: Bahan alat Angka,” Jurnal Pendidikan
permainan edukatif puzzle angka Anak Usia Dini 4, no. 1..
aman digunakan dan mudah
Anita Yus. Model Pendidikan Anak
dipahami serta bentuk karakter
Usia Dini. (2011). Jakarta:
ape puzzle angka menarik untuk Prenadamedia Group.
anak sehingga anak menjadi
lebih aktif dan konsentrasi saat Asrori. (2020). Psikologi Pendidikan
mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan Multidisipliner
Sedangkan penghambat Jawa Tengah: Pena Persada.
diantaranya: Alat permainan
Diana Mutiah. (2010). Psikologi
edukatif puzzle angka yang Bermain Anak Usia Dini.
dimiliki RA AL-Hidayah Jakarta: Kencana.
Gunung Terang masih terbatas
sehingga peserta didik Eka Damayanti dkk. (2019).
menggunakannya secara “Deteksi Dini Perkembangan
bergantian. Pendidik kurang Anak Usia 2-3 Tahun
Berdasarkan Standar Nasional
tegas dalam menyampaikan
Pendidikan Anak Usia Dini,”
pembelajaran menggunakan alat Nanaeke Indonesian Journal
permainan edukatif puzzle angka Of Early Childhood Education
sehingga suasana kelas terlihat 2, no. 1.
tidak kondusif.
Hamid Bahari, (2013). Perangsang
DAFTAR PUSTAKA Karakter Positif Anak
(Yogyakarta: Diva Press..

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

Khadijah. (2016). Pengembangan -------. (2006). Prosedur Penelitian


Kognitif Anak Usia Dini Suatu Pendekatan Praktik.
Medan: Perdana Publishing. Yogyakarta: PT Rineka Cipta.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2011). Syamsuardi. (2012). “Penggunaan


Metode Penelitian Pendidikan. Alat Permainan Edukatif
Bandung: PT Remaja (APE) Di Taman Kanak-Kanak
Rosdakarya. PAUD Polewi Kecamatan
Tanete Riattang Barat
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kabupaten Bone,” Jurnal
Kebudayaan Republik Publishing Pendidikan 11, no.
Indonesia Nomor 137 Tahun 1.
2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini Trimantara Herman. (2019).
lampiran 1, 26. “Mengembangkan Bahasa
Anak Usia 4-5 Tahun melalui
Peraturan Pemerintah. (2007). Alat Permainan Edukatif
Undang-Undang Nomor 20 Puzzle,” Jurnal Al-Athfaal 2,
Tahun 2003 tentang Sistem no. 1.
Pendidikan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 14 Uswatun Hasanah. (2019).
tahun 2005 tentang Guru dan “Penggunaan Alat Permainan
Dosen. Jakarta: Transmedia Edukatif (APE) Pada Taman
Pustaka. Kanak-Kanak Di Kota Metro
Lampung,” Awlady: Jurnal
Sigit Purnama, Yuli Salis Hijriyani, Pendidikan Anak 1.
dan Heldinata. (2019).
Pengembangan Alat Yuli Astuti. (2016). Cara Mudah
Permainan Edukatif Anak Usia Asah Otak Anak (Kebiasaan-
Dini Bandung: Remaja Kebiasaan Sepele Sehari-Hari
Rosdakaraya. Peningkat Kecerdasan Otak
Kanan-Kiri Anak (Yogyakarta:
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Flash Book.
Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung: PT Remaja Yulianty I. dan Rani. (2011).
Rosdakarya. Permainan Yang
-------. (2015). Metode Penelitiian Meningkatkan Kecerdasan
Kuantitatif Kualitatif Dan R & Anak. Jakarta: Laskar Aksara.
D. Bandung: Alfabeta.
Yuniarti. (2014). Asuhan Tumbuh
Suharsimi Arikunto. (2006). Kembang. Bandung: Refika
Prosedur Penelitian Suatu Aditama.
Pendekatan Praktik Edisi
Revisi IV. Yogyakarta: PT Zaman Badru. (2005). Media Dan
Rineka Cipta. Sumber Belajar TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
67 │Eca Gesang, Arif Ayu Andari Penggunaan Alat Peraga Edukatif ….

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro

You might also like