You are on page 1of 22

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd)

Vol 2 No 1 Desember 2021


ISSN: 2746-2269
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/IJIGAEd/

PENGGUNAAN MEDIA PLASTISIN DALAM MENGEMBANGKAN


MOTORIK HALUS DI KB NURUL ARIF

Sasha Oktaviani
Institut Agama Islam Negri Metro Lampung, Indonesia
sasaoktaviani71@gmail.com

Dian Eka Priyantoro


Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung, Indonesia
diansari319@gmail.com

Uswatun Hasanah
Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung, Indonesia
uswahdeini@gmail.com

ABSTRACT

Early Childhood Education is education aimed at children of preschool


age with the aim that children can develop their potential from an early age
through the provision of educational stimuli to help children's physical and
spiritual development and growth so that they can develop naturally as children
who have readiness to enter education. Furthermore. Fine motor is a movement
between the body that can involve small muscles such as the wrist, finger muscles
and so on. Plasticine is one of the media that can develop children's fine motor
skills, plasticine is very easy to use because it is a soft item that can be kneaded,
flattened, pulled, pressed, rolled and can be shaped according to the imagination
and wishes of the child. Data collection techniques using observation, interviews
and documentation. Based on the results of research and discussion on the use of
plasticine media in developing children's fine motor skills at KB Nurul Arif Metro
Selatan showed good results. With the use of plasticine media in developing fine
motor skills such as being able to form, express themselves in creativity according
to the learning themes of various activities, children's fine motor skills work well
and can be trained to the maximum.

Keywords: Early Childhood, Fine Motor, Plasticine Media.

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
33 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin ….

ABSTRAK

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak
anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi
potensinya sejak dini melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani anak sehingga mereka dapat
berkembang secara wajar sebagai anak anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Motorik halus merupakan sebuah gerakan antara tubuh
yang dapat melibatkan antara otot-otot kecil antara lain pergelangan tangan, otot
jari tangan dan sebagainya. Plastisin merupakan salah satu media yang dapat
mengembangakn motorik halus anak, plastisin sangat mudah digunakan karena
merupakan barang lunak yang dapat diremas-remas, dipipihkan, ditarik-tarik,
ditekan-tekan, gulung-gulung dan bias dibentuk sesuai dengan imajinasi dan
keinginan anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang
penggunaan media plastisin dalam mengembangkan motorik halus anak di KB
Nurul Arif Metro Selatan menunjukan hasil yang baik. Dengan adanya
penggunaan media plastisin dalam mengembangkan motorik halus seperti sudah
dapat membentuk, mengekspresikan diri dalam berkreasi sesuai dengan tema
pembelajaran dari berbagai kegiatan maka motorik halus anak bekerja dengan
baik dan dapat terlatih secara maksimal.

Kata Kunci: Anak usia Dini, Motorik Halus, Media Plastisin.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
34 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

PENDAHULUAN emosional, kognitif, bahasa, seni, dan


fisik motorik. Perkembangan dalam
Pendidikan adalah kriteria fisik motorik merupakan salah satu
utama untuk melanjutkan hidup di dari enam aspek perkembangan yang
masa depan, tanpa pendidikan perlu dikembangkan di atas, anak
seseorang tidak akan mendapatkan atau seseorang dapat mengontrol
banyak pengalaman. Pendidikan gerakan-gerakan yang menggunakan
bersumber dari bahasa, yaitu bahasa otot-otot kecil maupun besar yang
yang digunakan siswa pada awalnya didapatkan untuk merasakan sesuatu.
untuk meningkatkan pendidikan,
(khadijah, 2020) fakta di lapangan
yaitu sarana untuk memelihara dan masih banyak individu yang
memberikan pelatihan. Dalam bermasalah di perkembangan motorik
memelihara dan menyediakan halusnya, seperti belum mampu
doktrin, persyaratan, dan pelatihan memegang pensil dengan benar,
yang diperlukan dalam belum mampu memegang gunting,
kepemimpinan moral dan intelektual. dan memegang crayon. Demikianlah
Pendidikan adalah rencana sadar yang yang sering memunculkan bintik-
dilaksanakan oleh orang yang bintik permasalahan dan membuat
terencana. Tujuannya untuk perkembangan anak lambat serta
menciptakan kondisi belajar dan memiliki beberapa kendala dalam
proses pembelajaran agar peserta menyelesaikan tugasnya,
didik dapat secara aktif Perkembangan motorik dibagi
mengembangkan kemampuannya menjadi dua bagian yaitu
untuk memiliki kekuatan spiritual, perkembangan motorik kasar dan
agama, kepribadian, dan motorik halus. Perkembangan
pengendalian diri yang dibutuhkan motorik adalah suatu proses
oleh dirinya, lingkungan, dan Negara, kemasakan atau gerakan yang
Kecerdasan, moralitas dan langsung melibatkan otot-otot untuk
keterampilan. (Uswatun, 2018) bergerak dan proses syaraf yang
karena pada masa ini ialah masa yang menjadikan seseorang mampu
cepat dalam pertumbuhan dan menggerakan tubuhnya.
perkembangan otak yang telah Salah satu perkembangan
mencapai pada 80% (maimunah. motorik halus pada anak yang dapat
2009) dikembangkan yaitu mengenal
Tingkat Standar Pencapaian konsep bentuk, warna dan ukuran.
Perkembangan Anak yang biasa Mengenalkan konsep bentuk, warna,
disingkat dengan STPPA ini dan ukuran pada anak penting
merupakan kriteria yang akan dicapai dilakukan sebab warna, bentuk dan
pada anak dalam enam aspek ukuran merupakan ciri yang paling
perkembangan dan pertumbuhannya, terlihat dalam dunia sekeliling kita
diantaranya terdapat sosial-

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
35 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

dan dapat membantu anak minyak, garam, pewarna makanan


menyelesaikan masalah dalam dan air sehingga sangat mudah
kehidupannya serta beradaptasi digunakan karena plastisin oalah
barang lunak yang dapat diremas-
dengan lingkungannya. Kemampuan
remas, dipipihkan, ditarik-tarik,
motorik halus pada anak tidak akan ditekan-tekan, gulung-gulung dan
berkembang begitu saja tanpa adanya bias dibentuk sesuai dengan imajinasi
setimulasi dan pelatihan yang dan keinginan anak. (Mirna, 2016)
dilakukan secara terus menerus. Salah
Plastisin biasanya digunakan
satu kegiatan yang dapat
sebagai lilin malam yang digunakan
meningkatkat perkembangan motorik anak untuk bermain yang dapat
halus pada anak adalah kegiatan digunakan secara berulang-ulang
menggambar, pada usia 5-6 tahun karena bahan nya tidak untuk
aktivitas menggambar pada anak dikeraskan. Lilin adalah bahan tiga
sudah mulai berkembang dengan dimensi, hal ini yang membolehkan
baik. Akan tetapi masih banyak anak anak untuk meiliki kebebasan untuk
berkreasi yang lebih dari pada ketika
yang kurang mampu mengembangkan
mereka berkreasi dengan dua dimensi
fisik motoriknya melalui kegiatan seperti melukis atau menggambar.dan
menggambar. dengan lilin, anak-anak dengan bebas
Dalam perkembangan motorik menciptakan potongan-potongan lilin
halus anak. Sedangkan Salah satu alat menjadi hal yang realistis,imajinasi
permainan edukatif yang dapat atau simbolik.Plastisin juga termasuk
dalam kelompok clay, yakni yang
mengembangkan motorik halus anak
berati tanah liat.tanah liat sendiri
yaitu dengan menggunakan media adalah materi alam yang dapat
plastisin. Penggunaan media plastisin digunakan atau di olah dan dibentuk
ini merupakan cara yang dapat menjadi berbagai macam tembikar
mengembangkan motorik halus anak, atau yang sering kita sebut keramik
sebab dengan media ini anak dapat (Indira, 2009)
mengkoordinasikan antara tangan dan
mata serta otak dalam
mengaplikasikan plastisin dalam 2. Manfaat Bermain Plastisin
bentuk yang bermacam-macam
Adapun manfaat dari
sehingga anak dapat mengekspresikan penggunaan media plastisin dalam
berbagai bentuk pada media plastisin. pembelajaran anak usia dini yaitu:
melatih kemampuan sensorik, salah
KAJIAN TEORITIK satu cara anak mengenal sesuatu
A. Media Plastisin adalah melalui sentuhan, dengan
bermain plastisin anak belajar tentang
1. Definisi Media Plastisin tekstur dan cara menciptakan sesuatu,
mengembangkan kemampuan
Media Plastisin merupakan berfikir, bermain plastisin merupakan
suatu media yang terbuat dari tepung, bisa mengasah kemampuan berfikir

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
36 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

dan imajinasi anak dalam membuat masalah, Mengasah kemampuan


gagasan atau ide-ide baru, berguna berbahasa, meremas, digulung dan
meningkatkan self esteem, bermain memutar adalah beberapa kata yang
plastisin merupakan bermain tanpa sering didengar anak saat bermain
aturan sehingga berguna untuk plastisin, Memupuk kemampuan
mengembangkan imajinasi dan sosial, hal ini karena pada saat
kreativitas anak. bermain bersama memberikan
Bermain Plastisin dapat kesempatan kepada anak untuk
mengajarkan tentang pemecahan berinteraksi kepada teman-temannya,
masalah, mengasah kemampuan Melatih keuletan dan kesabaran serta
berbahasa, meremas, digulung dan mengembangkan imajinasi dan
memutar adalah beberapa kata yang kreativitas anak. (Septi, 2019)
sering didengar anak saat bermain
plastisin, memupuk kemampuan 4. Kelebihan dan Kekurangan
sosial, hal ini karena pada saat Media Plastisin
bermain bersama memberikan
kesempatan kepada anak untuk Salah satu media yang dapat
berinteraksi kepada teman-temannya, digunakan sebagai kegiatan
melatih keuletan dan kesabaran serta pembelajaran atau permainan anak
mengembangkan imajinasi dan yaitu media plastisin yang dilakukan
kreativitas anak, memberikan rasa sesuai degan imajinasi dan pemikiran
percaya diri kepada anak. (Meysin yang muncul pada anak
2020) (Pamandhi, 2010) Sebelum
menjelaskan terkait kekurangan
3. Manfaat Penggunaan Media dalam penggunaan media balok ini,
terdapat kelebihannya diataranya
Plastisin
yaitu: Mudah dibentuk., tidak
Terdapat manfaat dalam manfaat menyisakan kotoran pada lengan atau
dalam menggunakan media plastisin pakaian, memberikan pengalaman
sebagai berikut ini: Melatih secara langsung. Konkrit, tidak
kemampuan sensorik, salah satu cara adanya verbalisme, objek dapat
anak mengenal sesuatu adalah ditunjukkan secara utuh baik
melalui sentuhan, dengan bermain kostruksinya maupun cara kerjanya,
plastisin anak belajar tentang tekstur sudah diberi warna sehingga saat di
dan cara menciptakan sesuatu, gunakan dapat dicampur.
Mengembangkan kemampuan Adapun kelemahan dalam
berfikir, bermain plastisin merupakan penggunaan media plastisin. Dalam
bisa mengasah kemampuan berfikir penggunaan ini anak dan pendidik
dan imajinasi anak dalam membuat atau orangtua dapat menggunakan
gagasan atau ide-ide baru, Berguna media plastisin untuk perkembangan
meningkatkan self esteem, bermain sebab dapat mengembangkan
plastisin merupakan bermain tanpa kreatifitas dan motorik halus pada
aturan sehingga berguna untuk anak, namun terdapat kelemahannya
mengembangkan imajinasi dan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
kreativitas anak, sekaligus tidak dapat membuat bentuk yang
mengajarkan tentang pemecahan besar karena membutuhkan ruang

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
37 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

besar dan perawatannya rumit, jika saat pembelajaran akan berakhir,


sudah tercampur beberapa warna pendidik tidak lagi kewalahan dalam
menjadi gelap dan tidak bisa memindahkan air atau menyiapkan
dipisahkan ke warna aslinya, jika untuk pencucian, jadi sewaktu
sudah digunakan berkali-kali menjadi pembelajaran selesai anak dengan
kehitaman (kotor) oleh tangan dan segera membersihkan tangannya. c)
debu. Setiap media pasti memiliki Untuk yang masih awal, pendidik
kelemahan sama sepertinya media memberikan arahan dan contoh
plastisin ini(Septi, 2020). supaya anak lebih mudah dalam
Jadi dari penjelasan di atas, membentuk media plastisin, seperti
dengan adanya kelebihan dan contoh memberikan bentuk piring
kekurangan dalam penggunaan media kecil, gelas, dan sebagainya. d)
plastisin selain dapat membantu Setelah dapat benda yang akan
pendidik dalam proses belajar dicontohkan, pendidik membuat gelas
mengajar kepada anak didik juga dan piring menggunakan media
dapat mengembangkan motorik halus plastisin mainan yang akan dicontoh
pada anak, namun kelemahan oleh anak-anak. e) Kemudian anak
tersebut sebagai pendidik seharusnya diajarkan untuk membuat yang sama
dapat mengatasinya supaya dengan contoh atau anak dapat
pembelajaran yang berlangsung baik membentuk dengan sekreasinya
secara langsung maupun tidak sesuai keinginan anak yang nantinya
langsung dapat berjalan secara tetap diberikan bantuan dari pendidik.
maksimal.
B. Perkembangan Motorik Halus
5. Langkah-langkah Penggunaan Anak Usia Dini
Media Plastisin Untuk Anak
Usia Dini Definisi Perkembangan Motorik
Halus Anak
Dalam penggunaan media Aspek perkembangan motorik
plastisin terdapat beberapa langkah halus adalah salah satu aspek
yang akan digunakan untuk perkembangan anak yang harus di
menerapkan kepada anak didik, kembangkan karena perkembangan
diantaranya yaitu: a) Dalam belajar motorik halus adalah koordinasi
lilin/plastisin dari mainan yang biasa gerakan motorik yang melibatkan
dijual di toko permainan lebih baik kegiatan seperti meletakkan atau
mengaplikasiannya di atas lantai memegang suatu benda dengan jari
supaya dalam proses lebih mudah. tangan dan melibatkan gerakan otot
Supaya anak dapat lebih leluasa kecil pada tangan yaitu seperti
berpindah tempat, dan dapat menggambar, menulis, dan meronce.
memposisikan diri dengan duduk (Evi, 2020) Motorik merupakan
senyaman mungkin supaya anak lebih pengendalian gerak tubuh melalui
berimajinasi dengan bebas. b) Saat kegiatan yang terkoordinasi antara
akan membersihkan dan membentuk susunan otot, syaraf, dan otak yang
plastisin mainan ini sebaiknya memerlukan kekuatan. Motorik halus
memakai lap plastik dan disediakan merupakan sebuah gerakan antara
tempat cuci tangan beserta lap supaya tubuh yang dapat melibatkan antara

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
38 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

otot-otot kecil antara lain pergelangan menggunakan otot-otot kecil yang


tangan, otot jari tangan dan dapat meng koordinasi tangan dengan
sebagainya. Perkembangan motorik mata.Seperti keterampilan
adalah berkembang sejalan dengan menggunakan jari-jemari tangan
kematangan saraf dan otak anak. sehingga dapat meningkatkan
Sehingga, setiap gerakan sesederhana gerakan-gerakan secara lebih halus.
apapun merupakan hasil pola (Fikriyati, 2013)
interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang Motorik halus adalah gerakan
dikontrol oleh otak. (Uswatun, 2016) yang melibatkan gerakan-gerakan
yang lebih halus dilakukan oleh otot-
Gerakan Motorik Halus otot kecil. Gerakan halus ini
merupakan gerakan pada keseluruhan memerlukan koordinasi yang cermat.
antara organ mata dan juga tangan Semakin baik gerakan motorik halus
yang saling bekerja sama yang sehingga membuat anak dapat
membutuhkan kecepatan ekstra dan berkreasi, seperti menggunting kertas
ketelitian. Motorik Halus anak yaitu dengan hasil guntingan yang lurus,
kemampuan pada diri individu dalam menggambar gambar sederhana dan
suatu bidang tertentu yang mewarnai, menggunakan kilp untuk
berhubungan dengan gerakan yang menyatukan dua lembar kertas,
melibatkan antara bagian-bagian menjahit, menganyam kertas serta
tubuh tertentu yang memerlukan otot- menajamkan pensil dengan rautan
otot halus dan dilakukan oleh otot- pensil. Namun, tidak semua anak
otot kecil seperti ketrampilan memiliki kematangan untuk
menggunakan jari-jari tangan dan menguasai kemampuan ini pada tahap
gerakan pergelangan tangan, jadi yang sama. Dalam perkembangan
kemampuan motorik halus anak perlu motorik halus anak pengkoordinasian
lagi distimulus sedemikian rupa antara syaraf dan otot yang saling
supaya suatu saat nanti otot-otot jari berhubungan dan dapat
tangan anak lebih kuat dan mampu mengembangkan seperti meremas
untuk digunakan berbagai aktivitas kertas atau benda yang lain,
yang berhubungan dengan motoric. menyobek kertas, menggambar, dan
(Sujiono, 2007) Perkembangan gerak yang lainnya. (Suyadi, 2010) Fungsi
motorik halus adalah meningkatnya pengembangan motorik halus anak
pengoordinasian gerak tubuh yang lebih kearah gerakan tubuh yang lebih
melibatkan otot dan syaraf yang jauh spesifik seperti menulis,
lebih kecil atau detail.Kelompok otot menggambar, menggunting dan
dan syaraf inilah yang nantinya melipat. Perkembangan motorik halus
mampu mengembangkan gerak anak perlu dilatih atau distimulasi
motorik halus, seperti meremas agar dapat berkembang dengan baik.
kertas, meyobek, menggambar, Tindakan pemberian stimulasi
menulis, dan lain sebagainya. dilakukan dengan prinsip bahwa
Berdasarkan pendapat beberapa para stimulasi merupakan ungkapan rasa
ahli tersebut dapat disimpulkan kasih sayang, bermain dengan anak,
bahwa perkembangan motorik halus dilakukan secara bertahap dan
anak adalah kemampuan berkelanjutan (Slamet, 2005)

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
39 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

Adapun untuk melatih Faktor-Faktor Yang Dapat


kelenturan dan koordinasi otot jari Mempengaruhi Perkembangan
dan tangan, melatih Motorik Halus Anak
ketrampilan/ketangkasan gerak dan
berfikir anak. membentuk, Banyak sekali faktor-faktor
membangun, dan memperkuat tubuh yang dapat mempengaruhi
anak, meningkatkan perkembangan perkembangan motorik halus pada
emosi anak. Prinsi-prinsip dalam anak usia dini. Perkembangan
perkembangan motorik yaitu sebagai motorik halus pada anak dapat
berikut: a) Kematangan. Anak yang berpengaruh pada faktor-faktor
memiliki kematangan saraf yang baik, eksternal dan faktor internal bisa juga
akan menghasilkan sebuah gerakan karena faktor genetik (Ahmad, 2019)
yang baik. b) Urutan. Dalam hal Secara alami faktor genetik sangat
perkembangan motorik, urutan berpengaruh bagi pertumbuhan
gerakan haruslah menjadi hal yang motorik halus pada anak, lingkungan
sangat penting untuk disadari. c) juga sangat berpengaruh dalam
Motivasi. Dalam melalkukan sebuah perkembangan motorik anak
perkembangan dalam diri anak, bagaimana orang tua mengasuh anak
diperlukan motivasi yang kuat dari dengan baik, status ekonomi keluarga
dalam diri, orangtua dan pendidik, yang menjanjikan, pendidikan yang
ataupun dari lngkungan disekitar diberikan kepada anak, pendidikan
anak. Karena motivasi bisa membuat orang tua dan lingkungan yang
anak lebih percaya diri dan lebih mendukung untuk perkembangan
yakin dengan gerakan yang ia motorik anak.
lakukan. d) Pengalaman. Anak perlu
Beberapa faktor yang
diberikan latihan untuk
mempercepat maupun memperlambat
mengembangkan gerakan tersebut.
perkembangan fotorik halus anak usia
Latihan yang diperlukan oleh anak
dini diantaranya: a) Faktor Genetik.
adalah latihan yang menyenangkan
Pada faktor ini merupakan faktor
untuk anak dan dapat membangkitkan
yang memiliki keturuan yang dapat
semangat pada anak saat latihan. e)
mengembangkan Individu
Praktik. Segala gerakan pada anak
perkembangan motorik salah satunya
harus dilatih dan diptaktikkan setiap
yaitu pada motorik halus seperti otot
hari dan perlu adanya bimbingan dari
menjadi kuat, dan terlatih, syaraf
pendidik dan orangtua (Khadijah,
baik, dan kecerdasan yang
2020) Selanjutnya fungsinya dalam
menyebabkan perkembangan motorik
dipendidikan TK dapat membuat
tersebut menjadi baik dan cepat. b)
anak merasa senang dan dapat
Faktor kesehatan pada periode
menghibur, di dalam lingkungan
prenatal. Janin yang selama dalam
sekolah pendidikan TK sudah dapat
kandungan semuanya dalam keadaan
melatih dalam menggambar, melukis,
sehat, tidak kekurangan gizi, tidak
baris-berbaris, menggunting,
keracunan, tidak kekurangan vitamin
meronce, menganyam, persiapan
dapat membantu memperlancar dalam
menulis dan lain sebagainya
tubuh janin tersbut, jadi dapat
mempercepat perkembangan motorik
anak. c) Faktor kesulitan dalam

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
40 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

melahirkan. Faktor pada bagian ini ini tetapi biasanya pada faktor ini
ialah masalah yang tidak banyak biasanya akan memperlambat
orang merasakan maupun orang yang perkembangan motorik anak. h)
tidak merasakan, terdapat kesulitan Kelainan. Individu yang mengalami
saat melahirkan ialah hal yang wajar kelainan seperti halnya kekurangan
karena sebab tertentu namun dalam tubuhnyabaik fisik maupun
kesulitan dalam melahirkan ini dapat psikis, sosial, mental biasanya akan
mempengaruhi perkembangan mengalami hambatan dalam
motorik pada anak. Seperti hal saat perkembangannya. i) Kebudayaan.
perjalanan kelahiran dengan Peraturan daerah setempat dapat
menggunakan bantuan alat vacuum, mempengaruhi perkembangan
atau sebagainya yang dapat motorik anak seperti halnya jika
membantu bayi mengalami kerusakan terdapat daerah yang sangat
otak dan akan memperlambat mengkhawatirkan anak perempuan
perkembangan motorik bayi. d) memanjat maka anak perempuan
Kesehatan dan gizi. Kesehatan dan tidak akan diberi dukungan saat
gizi yang yang sering diberikan dari memanjat seperti apapun
orang tua khususnya selain untuk
memberikan kemampuan dalam Fungsi Perkembangan Motorik
kognitifnya memberikan gizi yang Halus
cukup juga dapat memberikan otot- Perkembangan keterampilan
otot bayi atau anak kuat dan sehat motorik halus merupakan faktor
juga menjadikan awal kehidupan sangat penting untuk membentuk
melancarkan perkembangan motorik karakter anak secara keseluruhan.
anak. e) Rangsangan. Adanya Berikut fungsi perkembangan motorik
rangsangan, bimbingan juga menurut Hurlock terdapat empat
kesempatan agar anak dapat fungsi diantaranya: anak dapat
menggerakkan keseluruhan bagian memperoleh perasaan senang setiap
tubuh agar mempercepat melakukan kegiatan, anak tidak
perkembangan motorik bayi. f) mudah bergantung kepada orang lain
Perlindungan. Perlindungan juga karena sudah cukup terampil untuk
dapat mempengaruhi perkembangan mengembangkan aspek motorik
pada motorik anak jadi jika dalam dirinya, anak sudah bisa
perlindunga pada orang tua atau menyesuaikan diri di lingkungan
ingkungannya baik atau tidak terlalu sekitar sekolah. Berdasarkan uraian
mengkhawatirkan anak maka anak tersebut dapat diambi kesimpulan
akan dapat memiliki kesempatan bahwa keterampilan motorik halus
untuk mencoba dan terus mencoba anak tetap harus dikembangkan
supaya hambatan yang anak miliki karena berpengaruh terhadap setiap
juga dapat orang tua bantu agar anak karakter dan kepribadian anak. Selain
lebih mudah dalam mengembangkan itu anak juga tidak kesulitan untuk
gerak ototnya. g) Prematur. Kelahiran dapat melakukan aktivitasnya,
sebelum masanya disebut premature sehingga semakin berkembang nya
yaitu lahir sebelum waktunya keterampilan motorik anak semakin
biasanya karena sebab, namun tidak baik pula segala aktivitas dengan
semua anak mengalami keterlambatan

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
41 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

kegiatan-kegiatan yang dapat dengan ibu jari atau telunjuk,


dilakukan anak (Nuril, 2016) membuka 2-3 halaman buku secara
bersamaan, menyusun menara dari
Tahap Perkembangan Motorik balok, memindahkan air dari gelas ke
Halus Anak Usia Dini gelas lain, belajar memakai kaus kaki
Pada usia 3 tahun anak sendiri, menyalakan TV dan bermain
memiliki karakter utama pada remote, belajar mengupas pisang. b)
perkembangan motorik halus yaitu Usia 2-3 Mencoret-coret dengan 1
gerakan halus yang dimiliki pada tangan, menggambar garis tak
anak masih seperti bayi, motorik beraturan, memegang pensil, belajar
halus memiliki peningkatan yang menggunting, mengancingkan baju,
sangat cepat diusia 4 tahun, anak usia memakai baju sendiri. c) Usia 3-4
5 tahun koordinasi motorik halus Menggambar manusia, mencuci
mulai meningkat. gerakan tangan, tangan sendiri,membentuk benda dari
lengan dan jari semua bergerak di plastisin, membuat garis lurus dan
bawah perintah mata dan terlihat lingkaran cukup rapi. d) Usia 4-5
bergerak dengan sempurna. (Nurlaili, Menggunting dengan cukup baik,
2019) Pada usia 6 tahun anak sudah melipat amplop, membawa gelas
mulai belajar menggunakan jari tanpa menumpahkan isinya,
tangan dan pergelangan tangan untuk memasukkan benang ke lubang besar
memegang pensil dengan benar.
Untuk kelompok usia 5 sampai 6 Tujuan Perkembangan Motorik
tahun ada beberapa tingkat Halus
pencapaian perkembangan motorik Masa kanak-kanak
halus seperti menggunakan alat tulis, perkembangan motorik halus pada
menempel gambar dengan tepat, anak sangat meningkat hal ini dapat
menggambar sesuai dengan gagasan, meningkat pula kecerdasan yang
mengekspresikan diri dengan gerakan dimiliki oleh anak. Pada saat sekolah
menggambar dan meniru bentuk (Ni anak melatih motorik halusnya
Wayan, 2014) dengan kegiatan menggambar,
menulis, menari dan kegiatan lainnya
Motorik halus sangatlah yang melibatkan motorik halus yang
penting seperti aspek perkembangan merupakan pembelajaran yang
lainnya. Karena membantu anak diberikan oleh pendidik. Dengan
dalam mengoptimalkan penggunaan demikian pembelajaran yang
otot-otot kecil atau otot halusnya diberikan pada saat sekolah sangatlah
yang berguna untuk melatih dominan pada motorik halus berbeda
kemampuan dan kemandiriannya jika anak belajar hanya dirumah yang
seperti mengikat tali sepatu sendiri, mana orangtua terkadang kurang ada
memakai baju sendiri, menggambar, waktu untuk membimbing dan
mewarnai, dan kegiatan lain yang melatih anaknya.
melibatkan penggunaan otot-otot
halusnya. (Huzaimah, 2015) Tahapan Melakukan koordinasi melalui
perkembangan motorik halus aktivitas untuk melenturkan dan
berdasarkan usia diantaranya yaitu: a) persiapan menulis, melatih
Usia 1-2 Mengambil benda kecil keberanian, keseimbangan dan
kelincahan serta dapat berkreasi dan

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
42 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

berimajinasi dengan berbagai media tingkat ini pada tumbuh kembang


agar dapat mengekspresikan dirinya anak butuh arahan dalam suatu
dengan baik. (Fitri, 2020) Tujuan tempat yang nantinya sebagai dasar
perkembangan motorik halus anak yang optimal dalam tumbuh kembang
antara lain yaitu: mampu anak (Tatik, 2016)
memfungsikan otot-otot kecil seperti
gerakan jari tangan, mampu Anak disebut sebagai bayi
mengkoordinasi kecepatan tangan yang baru lahir hingga usia pada
dengan mata, mampu mengendalikan enam tahun namun ada yang
emosi. Oleh karena itu tujuan berpendapat masa usia yang diisebut
meningkatkan perkembangan motorik sebagai anak ialah hingga sampai
halus pada anak adalah meningkatkan delapan tahun, selain itu anak disebut
perkembangan motorik halus pada sebagai masa keemasan atau Golden
anak dengan cara melatih atau Age yaitu dimana pada masa itu
menstimulus gerakan otot kecil pada pertumbuhan dan perkembangan pada
anak untuk melakukan pembelajaran anak sangat pesat berbeda dengan
menulis, menggambar, menari dan usia remaja dan dewasa juga usia tua.
lain sebagainya agar kelenturan pada Pendidikan anak usia dini merupakan
jari anak berkembang dengan baik. pendidikan guna untuk
mengembangkan pertumbuhan dan
Definisi Anak Usia Dini perkembangan bagi anak usia 0-6
Anak usia dini merupakan tahun, sebagai kemampuan
masa emas untuk memperkenalkan kompetensi diri yang ada dalam diri
kognitif ke dalam pendekatan anak dalam mempersiapkan
matematika, karena usia taman mempersiapkan pendidikan yang
kanak-kanak sangat peka terhadap lebih lanjut (Andini, 2017) Masa
rangsangan dari lingkungan. Sama emas pada anak usia dini karena pada
seperti ketika pendidik menjelaskan masa ini ialah masa yang cepat dalam
suatu objek di kelas, mereka meminta pertumbuhan dan perkembangan otak
anak untuk menyebutkan fonem yang yang telah mencapai pada 80%.
sama, sehingga pendidik juga dapat Dalam pertumbuhan yang sering
mengenalkan angka dan simbol saat disebut golden age “masa keemasan”
memperkenalkan objek. Sebagai dapat memungkinkan anak dalam
individu yang berusia 0-8 tahun yang mengembangkan seluruh aspek
memiliki sebuah proses pertumbuhan perkembangannya. Bidang
dan perkembangan unik dan pesat pengembangangan dari PAUD
(Ahmad, 2017) Anak memiliki umumnya kemampuan anak. Bidang
pertumbuhan dan perkembangan yang pengembanganya diantaranya fisik-
terdiri antara koordinasi motorik motorik, bahasa, sosial-emosional,
halus dan kasar, daya cipta, bahasa moral. Dengan semua bidang
dan komunikasi, daya pikir, yang pengembangan tersebut sangat
terangkum kedalam beberapa penting untuk kegunaan pertumbuhan
kecerdasan diantaranya terdapat dan perkembangan pada anak
kecerdasan spiritual (SQ) yaitu kecakapan dan juga sosial dengan
agama, kecerdasan intelektual (IQ), teman temannya merupakan hal yang
kecerdasan emosional (EQ). Dalam

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
43 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

sangat penting bagi perkembangan dalam hal gaya belajar anak. c) Suka
anak (Retro, 2013) berfantasi dan berimajinasi, Anak
usia dini suka berfantasi dan
Anak yang berusia baru lahir berimajinasi. Hal ini penting bagi
sampai delapan tahun, selain itu anak pengembangan kreativitas dan
memiliki masa pertumbuhan dan bahasanya. Anak usia dini suka
perkembangan pada anak sangat pesat membayangkan dan mengembangkan
berbeda dengan usia remaja dan suatu hal melebihi kondisi yang
dewasa juga usia tua. Pendidikan nyata. Salah satu khayalan anak
anak usia dini merupakan pendidikan misalnya kardus, dapat dijadikan anak
guna untuk mengembangkan sebagai mobil-mobilan. d) Masa
pertumbuhan dan perkembangan bagi paling potensial untuk belajar, yang
anak usia baru lahir hingga masuk biasa disebut sebagai masa keemasan
pada usia enam tahun, sebagai dimana anak memiliki perkembangan
kemampuan kompetensi diri yang ada yang sangat pesat dari usia-usia yang
dalam diri anak dalam akan datang nanatinya. e)
mempersiapkan pendidikan yang Menunjukkan sikap egosentris, Anak
lebih lanjut. Perubahan dialami sejak yang egosentris biasanya lebih
usia dalam kandungan, yang berlanjut banyak berpikir dan berbicara tentang
hingga usia rentang pada setiap diri sendiri dan tindakannya yang
orangnya. Dalam perkembangan ini bertujuan untuk menguntungkan
memiliki kemajuan juga penurunan dirinya, misalnya anak masih suka
seperti mulai pada usia dalam berebut mainan dan menangis ketika
kandungan anak memiliki keinginannya tidak dipenuh. F)
perkembangan yang sangat pesat Memiliki rentang daya konsentrasi
hingga dewasa namun pada usia tua yang pendek, Berg menjelaskan masa
seseorang memiliki penurunan seperti konsentrasi anak terhadap sesuatu
tenaga yang berkurang dan pada usia 5 tahun yaitu hanya sekitar
sebagainya ( charistiana, 2012) 10 menit kecuali pada hal yang
menyenangkan atau yang menarik. g)
Karakteristik anak usia dini
Sebagai bagian dari makhluk sosial,
Karakteristik anak usia dini Anak sering bermain dengan teman-
terdapat beberapa diantaranya: a) teman di lingkungan sekitarnya.
Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Melalui bermain ini anak belajar
Pada usia ini anak paling peka dan bersosialisasi. Apabila anak belum
potensial untuk mempelajari sesuatu, dapat beradaptasi dengan teman
rasa ingin tahu anak sangat besar. Hal lingkungannya, maka anak anak akan
ini dapat kita lihat dari anak sering dijauhi oleh teman-temannya. Dengan
bertanya tentang apa yang mereka begitu anak akan belajar
lihat. b) Anak merupakan pribadi menyesuaikan diri dan anak akan
yang unik, Di samping itu, setiap mengerti bahwa dia membutuhkan
anak memiliki keunikan sendiri- orang lain di sekitarnya. (Siti, 2010)
sendiri yang berasal dari faktor
genetik atau bisa juga dari faktor Hubungan Media Plastisin dengan
lingkungan. Faktor genetik misalnya Motorik Halus Anak
dalam hal kecerdasan anak,
sedangkan faktor lingkungan bisa

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
44 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

Dengan adanya permainan


plastisin yang diterapkan di dalam Penggunaan Media Plastisin Dalam
pembelajaran, anak dapat Mengembangkan Motorik Halus
mengembangkan motorik halusnya Anak
diantaranya seperti anak dapat
Media plastisin merupakan
meremas, merasakan membentuk
bahan terbaik yang dapat digunakan
menjadi sebuah benda sesui dengan
untuk belajar dengan anak-anak.
idea tau imajinasi anak. Selain itu
Kebanyakan anak-anak menemukan
juga dalam penggunaan media ini
bahwa tekstur dari lilin itu sendiri
dapat melibatkan antara indera mata
sangat menyenangkan untuk disentuh
dan tangan dalam tubuhnya untuk
dan dimanipulasi atau dirubah. Ini
mengaplikasikan media plastisin di
amatlah mudah untuk membentuk
dalam pembelajaran, selain dalam
sesuatu dengan lilin dan merubahnya
mengembangkan koordinasi antara
menjadi bentuk, ukuran, tampilan
tangan dan mata ada juga untuk
yang lain. Kebanyakan anak-anak
mengenali kekelan benda serta
telah siap untuk memakai lilin dan
pendalaman konsep dan waktu.
mereka asik dalam perasaan,
Dalam mengembangkan motorik
memukul-mukul lilin, menekan lilin,
halus anak dapat menggunakan media
melumpuri lilin, dan memotong lilin.
plastisin Karen terdapat koordinasi
Mereka memperoleh tentang
antara mata dan tangan yang saling
pengalaman yang menyenangkan dan
bekerja untuk mendukung
memuaskan perasaan anak. Karena
perkembangan, selain itu juga dapat
pembelajaran yang disukai anak
melatih disiplin dan kemandirian
adalah melalui bermain maka metode
setiap individu, untuk melatih
belajar dengan menggunakan media
ketajaman indera anak penglihatan
plastisin sangat tepat untuk langkah
dan otot yang lainnya yang diambil
awal peningkatan motorik halus,
dari penggunaan media plastisin
karena diawali dengan proses
seperti saat pembuatan bentuk suatu
melemaskan plastisin dengan
benda contohnya gelas atau yang
meremas, merasakan, menggulung,
lainnya(Suzie, 2011) dan memipihkan. Dalam penggunaan
Adapun dari pendapat lain, media plastisin ini dapat
plastisin sebagai bahan yang mengembangkan motorik halus anak,
digunakan sebagai salah satu alat sebab dengan media ini anak dapat
permainan. Plastisin memberikan mengkoordinasikan antara tangan dan
pengalaman yang menyenangkan dan mata serta otak dalam
memuaskan untuk permainan maupun mengaplikasikan plastisin dalam
pembelajaran anak, namun selain berbagai bentuk (Ilfi, 2020)
menyenangkan, sebagai pendidik ari
media plastisin ini dapat
memngembangkan enam aspek
perkembangan anak salah satunya
yaitu motorik halus anak yang dapat METODOLOGI PENELITIAN
mengkoordinasikan antara mata dan penelitian ini menggunakan
tangan (Sapta,2015) jenis penelitian kualitatif. Penelitian

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
45 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

kualitatiff adalah sebuah proses Anak Di KB Nurul Arif Metro


penyelidikan untuk memahami Selatan. Dari hasil penelitian yang
masalah sosial berdasarkan pada dilakukan oleh penulis, yang
penciptaan gambar holistic yang di didapatkan dari hasil wawancara dan
bentuk menggunakan kata-kata, beberapa dokumentasi ini terdapat
melaporkan pandangan informan beberapa data temuan di lapangan
dengan cukup rinci dan di susun pada pada fokus penelitian terkait
sebuah latar yang ilmiah. (Hamid, perkembangan motorik kasar anak
2005) Penelitian kualitatif sebagai dimasa pandemi selama home
prosedur penelitian yang dapat learning di KB Nurul Arif. Informasi
menghasilkan data deskriptif yang yang diperoleh dari proses
berupa kata-kata tertulis atau lisan dokumentasi dan wawancara terhadap
dari orang-orang dan perilaku yang pendidik yang diharapkan dapat
diamati oleh penulis (Basrowi, 2008). memberikan gambaran secara rinci
Penelitian ini berusaha terkait perkembangan motorik halus
memotret peristiwa yang terjadi di KB anak. Di KB Nurul Arif sebagai salah
Nurul Arif Metro Pusat dalam satu jenjang pendidikan anak usia dini
mengembangkan aspek motorik halus dalam bentuk pendidikan formal yang
anak melalui media plastisin. banyak diminati oleh orangtua, yang
Penelitian ini menggambarkan kondisi pengajarannya disesuaikan dengan
di lapangan tentang fokus penelitian kurikulum KB Kurikulum tersebut
yang di teliti dalam penelitian ini. menggunakan K-13 yang
Jelasnya penelitian ini menekankan pada pemberian
menggambarkan sebuah keadaan dan rangsangan pendidikan untuk
kondisi yang ada di KB Nurul Arif membantu pertumbuhan dan
Metro Pusat. teknik pengumpulan data perkembangan jasmani dan rohani
terdapat tiga cara dalam memperoleh supaya anak didik mempunyai
teknik pengumpulan data diantaranya kesiapan dalam memasuki pendidikan
observasi, wawancara, dan selanjutnya dalam perkembangan
dokumentasi. (Sugiyono, 2012) fisik motorik khususnya dimotorik
Terdapat tiga tahap Teknik analisis halus anak.
dalam penelitian ini diantaranya Berdasarkan hasil wawancara yang
redaksi data, penyajian data, dan dilakukan oleh penulis, terkait
penarikan kesimpulan. perkembangan anak usia dini pada
motorik kasar di masa pandemi
diambil dengan teknik pengumpulan
data berupa wawancara dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dokumentasi yang dapat diperoleh
Penggunaan Media Plastisin hasil informasi sebagai berikut ini:
Dalam Perkembangan Motorik Halus

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
46 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

a. Pendapat pendidik terkait motorik hasil wawancara dengan kepala


halus peserta didik di KB Nurul sekolah: “Dalam perkembangan
Arif Metro Selatan. Berikut hasil motorik halus AUD, itu kan ada
wawancara dengan kepala dua faktor yang mempengaruhi
sekolah: “Motorik halus anak usia selain keluarga yaitu lingkungan,
dini gerakan yang menggunakan lingkungan sekolah di KB Nurul
gerakan koordinasi antara mata Arif ini memberikan beberapa
dan tangan, kalau anak tidak fasilitas kepada anak untuk dapat
memiliki energi dan konsentrasi megembangkan motorik halusnya,
yang cukup maka tidak akan seperti terdapat media origami,
optimal dalam melakukan suatu kolase, balok, dll. Hal tersebut
kegiatan tersebut, pada aspek salah satu fasilitas yang diberikan
motori halus anak pada kelas B1 oleh sekolah untuk
rata-rata masih berkembang, mengembangkan motorik halus
namun secara keseluruhan sudah anak. Kalau dari lingkungan
terbentuk dengan baik.” Penulis sekolah memberikan dukungan
menyimpulkan bahwa terdapat kepada semua aspek
pengertian terkait perkembangan perkembangan anak, salah
motorik halus anak usia dini di satunya motorik halus anak,
KB Nurul Arif terdapat hasil ketika dalam pembelajaran sesuai
perkembangan yang dapat dengan tema untuk
dikatakan baik namun beberapa mengembangkan motorik halus
perkembangan motorik halus anak anak, pendidik memberikan
yang masih berkembang. persiapan yang berkaitan dengan
Mengembangkan motorik halus mengembangkan motorik halus.”
anak usia dini ini bukanlah hal Penulis menyimpulkan bahwa
yang sulit namun juga bukan hal lingkungan sekolah pada KB
yang mudah bagi pendidik dan Nurul Arif sudah cukup
orangtua. Perlunya hubungan mendukung pada perkembangan
antara pendidik dengan orangtua motorik halus anak jika dilihat
dalam memberikan stimulus yang dari segi fasilitas media yang
dapat menunjang meningkatnya disediakan untuk perkembangan
aspek motorik halus pada anak motorik halus anak. Sangat
sehingga terbentuknya hasil yang penting memberikan pendidikan
optimal. sejak dini, dengan adanya teman
disekelilingnya adapun pendidik
b. Lingkungan sekolah dalam yang selalu memberikan pengaruh
mengembangkan motorik halus terhadap perkembangan pada
peserta didik di KB Nurul Arif anak.
Metro Selatan. Berikut adalah

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
47 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

c. Mengembangkan motorik halus melaksanakan maka satu langkah


menggunakan media plastisin memperlambat perkembangan
pada peserta didik di KB Nurul pada anak. menggunakan media
Arif Metro Selatan. Hasil plastisin merupakan cara yang
wawancara dengan kepala sekolah mudah dan efektiv dilakukan
dan pendidik di KB Nurul Arif: pendidik orang tua dirumah untuk
“Dalam mengembangkan motorik mengembangkan aspek motoric
halus anak usia dini di KB Nurul halus anak maka akan lebih
Arif, pendidik dan orangtua memudahkan juga dalam
bekerjasama dalam mengaplikasikan kepada anak
pengembangan motorik halus terkait perkembangan motorik
kepada orangtua, dan orangtua halus anak usia dini.
melakukan prakteknya kepada
anaknya dirumah agar mendapat d. Pendidik mengevaluasi kan
hasil yang lebih maksimal, salah perkembangan motorik halus pada
satunya dengan media plastisin. peserta didik diusia 5-6 tahun di
Dalam mengembangkan motorik KB Nurul Arif Metro Selatan.
halus anak dapat menggunakan Berikut adalah beberapa hasil
media plastisin Karena terdapat wawancara dengan kepala sekolah
koordinasi antara mata dan tangan dan pendidik: “karna saat ini
yang saling bekerja untuk pembelajaran masih dilakukan
mendukung perkembangan, selain secara daring maka hasil evaluasi
itu juga dapat melatih disiplin dan perkembangan motorik halus
kemandirian setiap individu, dapat diamatii dari video anak
untuk melatih ketajaman indera saat melakukan kegiatan
anak penglihatan dan otot yang perkembangan motorik halus,
lainnya yang diambil dari seperti jika diberikan tugas untuk
penggunaan media plastisin membentuk plastisin menjadi
seperti saat pembuatan bentuk sebuah benda maka proses anak
suatu benda contohnya gelas atau saat melakukan kegiatan dengan
yang lainnya.” Penulis media plastisin dapat di rekam
menyimpulkan bahwa dalam lalu dikirim ke pada para
mengembangkan motorik halus pendidik.. Orangtua memberikan
pada anak dengan menggunakan penjelasan kepada pendidik
media plastisin di KB Nurul Arif terkait dengan video yang
ini perlunya kolaborasi antara berisikan kegiatan anak saat
pendidik dan orangtua, diantara melakukan pembutukan plastisin
keduanya harus ada kesinkronan. tersebut.” Penulis menyimpulkan
Bila mana pendidik memberikan bahwa dalam mengembangkan
arahan sedangkan orangtua tidak motorik halus pada anak, hasil

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
48 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

evalusi yang dilakukan dengan dalam proses pembelajaran lebih


ceklis menjelaskan dapat matang. ” Berdasarkan hasil
berkembang dengan beberapa wawancara dengan pendidik dapat
kegiatan yang diadakan oleh diambil kesimpulan bahwasannya
pendidik, sedangkan saat ini masa para pendidik dalam mengunakan
Pandemi perlunya kolaborasi tema adalah berpacu pada RPPH
antara pendidik dan orangtua, dari sekolah, selanjutnya para
evaluasi yang dilakukan oleh pendidik hanya mengikuti tema
pendidik melalui beberapa video berdasarkan RPPH tersebut jadi
yang telah dikirimkan dari para pendidik hanya perlu
orangtua tetap dapat berkembang menyiapkan alat dan bahan yang
namun beberapa anak memiliki akan digunakan selama
perkembangan yang lambat pembelajaran.
dengan kegiatan seadanya karena
orangtua yang memiliki f. Kendala dalam mengembangkan
kesibukan yang tidak bisa motorik halus anak dengan
tertinggal. Dengan adannya menggunakan media di KB Nurul
kegiatan mengembangkan Arif Metro Selatan. Berikut
motorik halus anak telah adalah beberapa hasil wawancara
melakukan hasil evaluasi oleh dengan kepala sekolah dan
pendidik dapat berkembang sesuai pendidik: “kendala yang biasa
dengan tumbuh kembangnya. terjadi dalam pembelajaran
Dengan menggunakan beberapat dengan mengembangkan motorik
alat seadanya di rumah masing- halus anak dengan menggunakan
masing anak. media di KB Nurul Arif Metro
Selatan adalah pendidik harus
e. Pendidik menentukan tema yang benar benar memperhatikan dan
akan dicapai sebelum kegiatan mencontohkan dengan detail jika
belajar dimulai di KB Nurul Arif membentuk plastisin seperti yang
Metro Selatan. Berikut adalah dicontohkan oleh pendidik. Anak
beberapa hasil wawancara dengan biasanya akan asik sendiri jika
kepala sekolah dan pendidik: tidak diperhatikan oleh para
“penentuan tema pada saat pendidik.” Berdasarkan hasil
pembelajaran adalah dengan wawancara dengan pendidik dapat
mengacu pada RPPH yang diambil kesimpulan bahwasannya
ditentukan oleh sekolah, maka peserta didik harus benar benar
para pendidik hanya mengikuti dibimbing dan diperhatikan oleh
pada RPPH yang tersedia. Alat pendidik untuk mencapai hasil
dan bahan akan disiapkan sehari yang di inginkan. Karna dalam
sebelum belajar agar persiapan menggunakan media plastisin

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
49 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

peserta didik bisa asik sendiri dan motorik halusnya tidak bekerja
tidak memperhatikan detail – atau terangsang dengan baik, dan
detail dalam membetuk plastisin. bisa juga disebabkan oleh
lingkungan yang kurang
Faktor Pendukung dan mendukung pada saat membentuk
Penghambat pada Penggunaan palstisin”.
Media Plastisin Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala KB dan pendidik
Berikut hasil wawancara dapat diambil kesimpulan
dengan pendidik kelas B di KB bahwasannya faktor pendukung
Nurul Arif sebagai berikut: dalam mengembangkan motorik
“Faktor pendukung dalam halus anak melalui media plastisin
mengembangkan motorik halus yaitu dari pendidik yang kreatif
anak melalui media plastisin ini dalam menyampaikan materi,
yaitu biasanya dari pendidik yang peserta didik yang menyukai
kreatif dan teliti dalam kegiatan membentuk plastisin,
mencontohkan atau menerangkan media dan prasarana yang
cara membentuk plastisin diberikan pada saat kegiatan
sehingga anak tidak mudah bosan dengan media plastisin sangat
dan memahami. lengkap sehingga motorik
Pendidik juga menjelaskan halusnya dapat berkembang
makna dari bentuk plastisin, dengan baik dan rangsangan yang
media dan sarana yang digunakan diberikan dapat bermanfaat bagi
dalam menggunakan media peserta didik. Sedangkan untuk
plastisin juga cukup memadai faktor penghambatnya yaitu dari
sehingga tidak kekurangan dan segi lingkungan, lingkungan yang
mengantisipasi hal-hal berebut kurang baik juga mempengaruhi
antara peserta didik. Pada faktor gerak fisik pada anak, rangsangan
pendukung ini juga bisa dilihat yang diberikan oleh orangtua dan
dari peserta didik bagaimana pendidik kurang, anak yang tidak
antusiasnya peserta didik pada suka membentuk plastisin pasti
saat proses kegiatan dengan akan menghambat rangsangan
menggunakan media plastisin, pada motorik halus anak.
dan pastinya pada saat Media Plastisin Dalam
membentuk plastisin motorik Perkembangan Motorik Halus
halus anak dapat terangsang Anak Di KB Nurul Arif Metro
dengan baik. Selatan. Berdasarkan pada hasil
Sedangkan untuk faktor penelitian yang dilakukan oleh
penghambat yaitu bisa dilihat dari penulis di KB Nurul Arif Metro
rangsangan yang diberikan oleh Selatan, dapat dipahami bahwa
anak kurang atau dari kemampuan perkembangan anak usia 5-6
gerak fisik anak tidak sepadan tahun yang penulis ketahui sudah
misalnya ada anak yang kurang dapat berkembang sesuai dengan
suka dengan kegiatan plastisin tingkat perkembangan motorik
tersebut sehingga ia malas untuk halus anak. Namun dalam
membentuk dan pada akhirnya penyampaian pembelajaran ini

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
50 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

dimasa pandemi saat ini, penulis melakukan kegiatan dengan


hanya mengambil 4 responden menggunakan media plastisin dari
untuk dijadikan objek penelitian 4 responden ada dua anak yang
yang akan diteliti oleh penulis di dapat mengikuti kegiatan dengan
KB Nurul Arif Metro Selatan. menggunakan media plastisin
Responden yang diambil oleh dengan baik dan dua lainnya
penulis diantaranya Amelia Putri, harus dibimbing dan perhatian
Ara Siska Latifah, Putri Kusuma lebih agar dapat menggunakn
Dewi, dan Alfaro Rizki plastisin seperti yang
Ramadhan., dimana anak tersebut dicontohkan.
kebetulan mengikuti Berdasarkan hasil penelitian
ekstrakulikuler di KB dengan yang telah dilkukan oleh penulis
begitu penulis sekalian di KB Nurul Arif Kota Metro
memberikan pembelajaran terkait dilihat dari hasil yang dilakukan
tema lingkungan kepada beberapa oleh anak pada saat melakukan
anak tersebut. kegiatan dengan menggunakan
Selama proses pembelajaran media plastisin dari 4 responden
anak, penulis menggunakan ada dua anak yang dapat
metode bercerita dalam mengikuti kegiatan dengan
menyampaikan pembelajaran menggunakan media plastisin
yang berkaitan dengan dengan baik dan dua lainnya
perkembangan motorik halus anak harus dibimbing dan perhatian
dengan media plastisin, jadi anak lebih agar dapat menggunakn
diberikan arahan untuk bermain di plastisin seperti yang dicontohkan
dalam kelas sambil mengikuti Dapat dipahami bahwa rata-rata
beberapa arahan penulis. Pada perkembangan anak tetap
saat pembelajaran dengan berkembang seperti sebelum masa
menggunakan media plastisin pandemi, anak melakukan tugas
beberapa anak tampak antusias serta kegiatan didalam rumah
dan beberapa lain nya bersifat sesuai dengan yang diarahkan
kebalikannya. Ara dan Putri oleh pendidik. Hanya terkendala
memiliki sifat yang pendiam dan pada saat penyampaianya
pemalu, jadi pada saat ditanya terkadang terdapat beberapa
oleh pendidik dan penulis anak orangtua kurang memahami
tersebut hanya diam namun tetap tugas.
mau mengikuti pembelajaran.
Penulis dan pendidik KESIMPULAN
melakukan perhatian lebih pada
saat pembelajaran agar Ara dan Berdasarkan Berdasarkan
Putri mendapatkan hasil yang
hasil penelitian dan analisis dapat
maksimal. berbeda dengan kedua
anak yang lain yaitu Amel dan diambil kesimpulan bahwa
Alfaro yang aktif dan dapat kompetensi profesional guru kelas B
mengikuti pembelajaran dengan di RA Assafi’iyah Mada Jaya Way
baik. Dilihat dari hasil yang Khilau Pesawaran sudah baik namun
dilakukan oleh anak pada saat belum maksimal. Dalam

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
51 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

meningkatkan hasil belajar guru Bahasa Inggris Pada Anak Usia


sudah melaksanakan program belajar Dini Di Kec Sukolilo
mengajar, guru mnggunakan metode Surabaya.” Jurnal PG PAUD
Trunojoyo 4, no. 2 (2017).
dan strategi yang tepat serta
menyusun asessmen yang sesuai Basrowi & Suwandi. Memahami
dengan tema pembelajaran. Belum Penelitian Kualitatif. Jakarta:
maksimal dalam pengaturan tata Rineka Cipta, 2008.
ruang kelas seperti penempatan meja
Darmadi, Hamid. Metode
dan tempat duduk bagi siswa yang
Pengembangan Kualitatif.
kurang strategis, yaitu dimana siswa Jakarta: Alfabeta, 2005
yang lebih tinggi duduk dibangku
barisan depan dan siswa yang kurang Dwiarti, Retro. “Peningkatan
tinggi duduk dibangku barisan Kemampuan Membaca
belakang. Permulaan Menggunakan
Permainan Kartu Kata Pada
Penggunaan media
Anak Kelompok B Tk Masyithoh
pembelajaan meskipun dengan segala Ngasem Sewon Bantul
keterbatasan yang ada di sekolah Yogyakarta.” Skripsi S-1
tersebut tidak membuat guru Kearsipan UNY: Fakultas Ilmu
kehilangan kreativitas untuk terus Pendidikan, 2013.
menghadirkan berbagai media
Hajar, Pamandhi dan Sukardi Evan.
pembelajatan ke dalam kelas.
Seni Keterampilan Anak.
Penilaian hasil belajar siswa dimana Jakarta: Uniiversitas Terbuka,
guru menggunakan berbagai 2010.
asessmen yang disesuaikan dengan
aspek apa yang ingin diukur. Hasanah, Uswatun. dkk. Psikologi
Pendidikan. Pertama. Depok:
PT RajaGrafindo Persada,
DAFTAR PUSTAKA 2018.

Aisyah, Siti, dkk. Perkembangan dan Hasan, Maimunah. PAUD


Konsep Dasar Pengembangan (Pendidikan Anak Usia Dini).
Anak Usia Dini. Jakarta: Yogyakarta: Diva Pres, 2009.
Universitas Terbuka, 2010.
Indira. Kreasi Plastisin, Buah, Sayur,
Ariyanti, Tatik. “Pentingnya dan Kue. Jakarta: Erlangga,
Pendidikan Anak Usia Dini 2009.
Bagi Tumbuh Kembang Anak.”
Jurnal Dinamika Pendidikan Khadijah & Nurul Amelia.
Dasar 8, no. 1 (2016): 50–58. Perkembangan Fisik Motorik
Anak Usia Dini Teori dan
Arumsari,Andini Dwi, Bustomi Praktik. Jakarta: Kencana,
Arifin, dan Zulidyana Dwi 2020.
Rusnalasari. “Pembelajaran

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
52 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

Maftuhah dan Endang Ratnasari. Lampung: Darussalam Press


“Peningkatan Kemampuan Lampung, 2016.
Motorik Halus Pada Anak
Melalui Permainan Membuat Rumini, Sri & Siti Sundari.
Plastisin Alami.” Jurnal Perkembangan Anak dan
PGPAUD Trunojo 1, no. 1. Remaja. Jakarta: PT. Asri
2014 Mahasatya, 2004.

Meysin, Meningkatkan Keterampilan Sugiyono. Metode Penelitian


Motoric Halus Menggunakan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Media Plastisin Pada Cet-16. Bandung: Alfabeta,
Peserta Didik Kelompok A 2012.
Taman Kanak-Kanak
Amandah Kota Palopo, Sujiono. Metode Pengembangan
Skripsi IAIN Palopo: Fisik. Jakarta: UT, 2007.
FTIK.2020
Sukamti dan Endang Rini.
Mirroh, Fikriyati. Perkembangan Perkembangan Motorik.
Anak Usia Emas (Golden Yogyakarta: UNY, 2007.
Age). Yogyakarta: Laras
Media Prima, 2013. Susanto, Ahmad. Pendidikan Anak
Usia Dini: Konsep dan Teori.
Mu’min, Sitti Aisyah. “Teori Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
Perkembangan Konitif JEAN
PIAGET.” Jurnal Al-Ta’dib 6, Suyadi. Psikologi Anak Usia Dini.
no. 1 (2013): 89–99. Yogyakarta: PEDAGOGIA,
2010.
Nurhayati, Eti. Psikologi Pendidikan
Inovatif. Yogyakarta: pustaka Suyadi & Maulidya Ulfah. Konsep
pelajar, 2011 Dasar PAUD. Cet-5. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset,
Priyani, Septi. “Pengaruh Penggunaan 2016.
Media Plastisin Tepung
Berwarnaterhadap Suyanto, Slamet. Dasar-Dasar
Perkembangan Kreativitas Pendidikan Anak Usia Dini.
Anak Usia Dini Di Ra Darush Yogyakarta: Hikayat Publising,
Sholihin Lampung Barat.” 2005.
Skripsi Diajukan untuk
Wahyuningsih, Sapta. “Penerapan
Melengkapi Tugas-tugas dan
Beramain Plastisin Dalam
Memenuhi Syarat-syarat
Pengembangan Motorik Halus
Guna Memperoleh Gelar
Anak Usia 5-5 Tahun di TK
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Sriwijaya Palembang.” Skripsi
UIN Lampung, 2019, 1–113.
Program Studi Pendidikan
Rudiyanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Universitas
Motorik kasar dan Motorik Sriwijaya Indralaya, 2015, 1–
Halus Anak Usia Dini. 24.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021
53 │ Sasha Oktaviani, Dian Eka P, Uswatun H Penggunaan Media Plastisin….

Wardani, Ilfi Rahmi. “Meningkatkan


Kemampuan Motorik Halus
Dengan Kegiatan
Bermainmenggunakan Media
Plastisin Di Kelompok B TK
Al-Ulya Rajabasa Bandar
Lampung.” Diajukan Kepada
IAIN Raden Intan Lmapung
Guna Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Skripsi, 2017.

Yanti, Arni. “Penggunaan Media


Plastisin Dalam Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus
Anak Di Paud It Al- Furqon
Salam Sari Lampung Timur.”
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Akhir dan Memenuhi
Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana M, Pd IAIN
Metro Lampung, 2020, 1–132.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 2 Juni 2021

You might also like