Professional Documents
Culture Documents
Abstract
1
Desiani dan Gilar Gandana Natalina, Komunikasi Dalam PAUD, 2017.
2
Prayitno, Dasar Teori Dan Praksis Pendidikan, 2009.
3
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, 2018.
4
Ayu Fitri Fatmawati, Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, 2020.
mendalam dalam membimbing anak. Anak dibimbing dan distimulasi sejak
berada di dalam kandungan, bayi, hingga usia enam tahun atau diebut dengan
anak usia dini.
Anak merupakan sosok manusia yang masih kecil, yang mana potensi
yang dimiliki anak itu masih perlu untuk dikembangkan. Anak memiliki berbagai
macam karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka
selalu aktif, dan mereka memilii sifat peniru ulung maka sebagai pendidik ataupun
orangtua hendaklah mendidik anak dengan benar dan penuh kasih sayang. Berikan
anak kebebasan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Orangtua,
keluarga, pendidik perlu memperhatikan dalam pemberian layanan yang
seoptimal mungkin bagi anak usia dini.
5
Yuliani Sujiono Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2009.
allah SWT, menjadikan anak yang berakhlak mulia, menjadikan anak yang
berilmu, menjadikan anak kreatif, inovatif, mandiri, dan masih banyak lagi
lainnya6.
Pendidikan anak usia dini harus disesuaikan dengan nilai-nilai dan apa
yang dibutuhkan oleh anak sesuai dengan aspek tahapan perkembangan anak yang
dilaksanakan dengan suasana bermain yang menyenangkan serta dirancang untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Peraturan Menteri Pendidikan 137
tahun 2014 pasal 13 menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan di taman kanak-kanak hendaklah dialakukan melaui bermain secara
interaktif, inspiratif, kontekstual, dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi
secara aktif dan membeikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya seseuai dengan minat dan bakat anak.
6
dan Susianty Selaras Ndari Chandrawaty, Telaah Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, n.d.
untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam waktu pendek
ataupun dalam waktu panjang.7
7
Neneng Yeni and Ifat Fatimah Zahro, “Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Pada Anak Usia
4-5 Tahun Melalui Model Pembelajaran Reggio Emilia,” Jurnal Ceria (Cerdas Energik Responsif
Inovatif Adaptif) 3, no. 3 (2020): 250–59.
8
Tri Sayekti, “Analisis Kurikulum Reggio EMilia,” Journal of Physics A: Mathematical and
Theoretical 3, no. 8 (2016): 1689–99.
9
Sharina Lenny Nuraeni, “Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Reggio Emilia Untuk
Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka Belajar Di Taman Kanak-Kanak Kota
Cimahi Pada Masa Pandemi Covid 19,” Jurnal Tunas Siliwangi 6, no. 2 (2020): 51–62.
sebelum memulai suatu kegiatan tersebut, guru sebagai fasilitator bagi anak,
Model pembelajarn Reggio Emilia hendaklah mampu memebrikan pembelajaran
yang semaksimal mungkin untuk anak. Maka dari itu pada saat guru memberi
kebebasan kepada anak guru hendaklah mengamati kembali kegiatan anak
tersebut sehingga anak yang perkembangannya belum mencapai maksimal maka
dapat dilakukan dengan cara mengganti kegiatan yang akan dilakukan untuk hari
esoknya.
10
Studi Di and T K Mariana, “PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume XIII No.1
April 2013” XIII, no. 1 (2013): 40–46.
11
Ainna Amalia FN Siti Makhmudah, Fina Surya Anggraini, Perkembangan Motorik AUD, 2020.
menciptakan banyaknya suatu karya dengan melukis, menggambar serta melipat
suatu kertas menjadi sebuah karya lipatan yang unik atau dengan menciptakan
suatu karya dengan menganyam. Akan tetapi motorik halus bagi anak juga jika
tidak di latih atau di stimulasi akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan
pada anak. Misal anak belum bisa memegang pensil denganbenar, atau anak
belum bisa menggunakan gunting dengan benar sehingga anak tersebut
perkembangan motorik halusnya belum berkembang secara maksimal. Maka dari
itu pendidik dan orangtua hendaklah melatih secara terus menerus dalam motorik
halus anak.12
12
Lolita Indraswari, “Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui
Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam,” Jurnal Pesona PAUD 1, no. 1–13
(2012): 1–13.
13
Suriati Suriati et al., “Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Mencetak
Dengan Pelepah Pisang,” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1 (2019): 211,
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.299.
14
Khadijah Amelia Nurul, Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, 2020.
menggambar kepada anak orangtua membantu perlahan anak dalam kesulitan
anak ketika menggambar.15 Aspek Motorik halus sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak ketika memasuki pendidikan dasar. Motorik halus
sangatlah signifikan karena mempengaruhi fingsional tuhuh serta fungsional
perawatn diri dan fungsi sosial.16
15
Desi R Ariyana and Nur Setya Rini, “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anak
Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah
Bustanul Athfal 7 Semarang,” Jurnal Keperawatan (FIKkes) 2, no. 2 (2009): 11–20.
16
Alif Muarifah and Nurkhasanah Nurkhasanah, “Identifikasi Keterampilan Motorik Halus Anak,”
Journal of Early Childhood Care and Education 2, no. 1 (2019): 14,
https://doi.org/10.26555/jecce.v2i1.564.
17
Puri Aquarisnawati, Dewi Mustami’ah, and Windah Riskasari, “Motorik Halus Pada Anak Usia
Prasekolah Ditinjau Dari Bender Gestalt,” \Jurnal Insan Media 13, no. 3 (2011): 149–56,
http://www.academia.edu/download/55153228/jurnal_Bneder_Gestalt.pdf.
18
Ai Sutini and Meti Rahmawati, “Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
Model Pembelajaran Bals,” Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 2 (2018):
49–60, https://doi.org/10.17509/cd.v6i2.10519.
lukisan menggunakan jari jemari anak.19 Kegiatan Finger Painting merupakan
teknik melukis yang dilakukan secara langsung tanpa menggunakan alat, kegiatan
ini menggantikan alat kuas menjadi jari jemari yang digunakan, kegiatann Finger
Painting merupakan kegiatan yang diberikan kepada anak untuk membebaskan
anak menuangkan imajinasi, serta ekspresi yang diwujudkannya melalui lukisan.20
19
Jurusan Pendidikan et al., “E-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha” 3, no. 1
(2015).
20
Lilis Maghfuroh and Kiki Chayaning Putri, “Pengaruh Finger Painting Terhadap Perkembangan
Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di Tk Sartika I Sumurgenuk Kecamatan Babat Lamongan,”
Journal of Health Sciences 10, no. 1 (2018), https://doi.org/10.33086/jhs.v10i1.144.
21
A. Wulandari, “Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Teknik Finger Painting Di KB Al
Jannati Gampong Jawa Kota Banda Aceh.,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini,
5(1). 5, no. 1 (2020): 80–89.
22
Adityawarman Hidayat Resi Amelia Syarwah, Mohammad Fauziddin, “Jurnal Pendidikan
Tambusai | 936,” Jurnal Pendidikan Tambusai 3, no. 5 (2019): 936–45.
implementasi pendekatan reggio emilia dalam kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan Finger Painting di TK al-hidayah bandar lampung.
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN
(2015): 285–302.
30
Pembangunan Dsn et al., “Motorik Halus Anak Kelompok B Di Tk,” 2012, 106–14.
adonan tepung kanji menjadi sebuah lukisan pada setiap anak, serta anak dapat
menceritakan hasil karya Finger Painting yang telah dibuat oleh anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Suryadi, Rudi. Ilmu Pendidikan Islam, 2018.
Amelia Nurul, Khadijah. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, 2020.
Aquarisnawati, Puri, Dewi Mustami’ah, and Windah Riskasari. “Motorik Halus
Pada Anak Usia Prasekolah Ditinjau Dari Bender Gestalt.” \Jurnal Insan
Media 13, no. 3 (2011): 149–56.
http://www.academia.edu/download/55153228/jurnal_Bneder_Gestalt.pdf.
Baik Nilawati Astini, Nurhasanah, Ika Rachmayani, I Nyoman Suarta Universitas.
“Identifikasi Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Dalam
Mengembangkan Motorik Halus Anak.” Journal of Chemical Information
and Modeling 53, no. 9 (2019): 1689–99.
Chandrawaty, dan Susianty Selaras Ndari. Telaah Kurikulum Pendidikan Anak
Usia Dini, n.d.
Di, Studi, and T K Mariana. “PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XIII No.1 April 2013” XIII, no. 1 (2013): 40–46.
Dsn, Pembangunan, Lawan Ds, Kedungwangi Kec, Sambeng K A B Lamongan,
Prodi Pendidikan, and Guru-pendidikan Anak Usia. “Motorik Halus Anak
Kelompok B Di Tk,” 2012, 106–14.
Fatmawati, Ayu Fitri. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, 2020.
Gresik, Hulaan-menganti. “PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
MODEL REGGIO EMELIO PADA ANAK USIA 4 – 5 TAHUN DI RA
ASYSYUBBANI” 1, no. 1 (2020): 26–39.
Indraswari, Lolita. “Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini
Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam.” Jurnal
Pesona PAUD 1, no. 1–13 (2012): 1–13.
Kurnia, Selia Dwi. “Pengaruh Kegiatan Painting Dan Keterampilan Motorik
Halus Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Dalam Seni Lukis.” Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. 9, no. 2 (2015): 285–302.
Lenny Nuraeni, Sharina. “Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Reggio
Emilia Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka
Belajar Di Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi Pada Masa Pandemi Covid
19.” Jurnal Tunas Siliwangi 6, no. 2 (2020): 51–62.
Maghfuroh, Lilis, and Kiki Chayaning Putri. “Pengaruh Finger Painting Terhadap
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di Tk Sartika I
Sumurgenuk Kecamatan Babat Lamongan.” Journal of Health Sciences 10,
no. 1 (2018). https://doi.org/10.33086/jhs.v10i1.144.
Muarifah, Alif, and Nurkhasanah Nurkhasanah. “Identifikasi Keterampilan
Motorik Halus Anak.” Journal of Early Childhood Care and Education 2,
no. 1 (2019): 14. https://doi.org/10.26555/jecce.v2i1.564.
Natalina, Desiani dan Gilar Gandana. Komunikasi Dalam PAUD, 2017.
Pendidikan, Jurusan, Guru Pendidikan, Anak Usia, Dini Volume, No Tahun,
Penerapan Metode, Bermain Melalui, et al. “E-Journal PG PAUD
Universitas Pendidikan Ganesha” 3, no. 1 (2015).
Prayitno. Dasar Teori Dan Praksis Pendidikan, 2009.
R Ariyana, Desi, and Nur Setya Rini. “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang
Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik
Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang.”
Jurnal Keperawatan (FIKkes) 2, no. 2 (2009): 11–20.
Resi Amelia Syarwah, Mohammad Fauziddin, Adityawarman Hidayat. “Jurnal
Pendidikan Tambusai | 936.” Jurnal Pendidikan Tambusai 3, no. 5 (2019):
936–45.
Siti Makhmudah, Fina Surya Anggraini, Ainna Amalia FN. Perkembangan
Motorik AUD, 2020.
Sujiono Nurani, Yuliani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2009.
Suriati, Suriati, St Kuraedah, Erdiyanti Erdiyanti, and La Ode Anhusadar.
“Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Mencetak
Dengan Pelepah Pisang.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
4, no. 1 (2019): 211. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.299.
Susanty, Susanty, Sri Anastasia Yudistirani, Nurul Hidayati Fithriyah, and
Adiwarna Adiwarna. “Model Dan Metode Pembelajaran Sains Bagi Guru-
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di Himpaudi Cakung Jakarta
Timur.” Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ,
no. September 2019 (2019).
Sutini, Ai, and Meti Rahmawati. “Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus
Anak Melalui Model Pembelajaran Bals.” Cakrawala Dini: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 2 (2018): 49–60.
https://doi.org/10.17509/cd.v6i2.10519.
Tanto, Octavian Dwi, and Aulia Humaimah Sufyana. “Stimulasi Perkembangan
Motorik Halus Anak Usia Dini Dalam Seni Tradisional Tatah Sungging.”
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 2 (2020): 575.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.421.
Tri Sayekti. “Analisis Kurikulum Reggio EMilia.” Journal of Physics A:
Mathematical and Theoretical 3, no. 8 (2016): 1689–99.
Vitamami, Laili. “Finger Painting Pada Kelompok A2 Ra Babussalam Krian Prodi
Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini,” 2013.
Wulandari, A. “Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Teknik Finger Painting
Di KB Al Jannati Gampong Jawa Kota Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1). 5, no. 1 (2020): 80–89.
Yeni, Neneng, and Ifat Fatimah Zahro. “Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal
Pada Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Model Pembelajaran Reggio Emilia.”
Jurnal Ceria (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) 3, no. 3 (2020):
250–59.