You are on page 1of 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK USIA DINI

MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA FLASHCARD

Taopik Rahman1, Sumardi 2, Fitri Fuadatun 3


1
Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya
2
Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya
3
Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya

Email: opik@upi.edu

(Received: Mei 2017; Accepted: Mei 2017; Published: Juni 2017)

ABSTRACT
The background of this research by cognitive development are not optimal. This problem occurs in group A
Perwari 1 Tasikmalaya kindergarten school year 2016/2017, which are still children who are not able to
recognize the concept of numbers, such as the familiar symbol number and connects the symbol number with the
number of objects. One possible cause is the use of teaching methods that are less precise, and also the activities
carried out in the form of an assignment on the Worksheet Kids (LKA) so that children do not learn directly
through concrete objects. The purpose of this study is gain an overview of the increasing ability of the child to
know the concept of numbers through the use flashcard media in the learning process. This study uses classroom
action research (PTK) collaborative conducted in three cycles. Each cycle (cycle) consists of four stages, namely
planning, implementation, observation and reflection stages. The subjects were children in group A kindergarten
Perwari 1 consisting of 16 people. Nine people were boys and seven girls. Data collection techniques in this
research through observation and documentation. The results of the study the first cycle, second cycle and third
cycle showed an increase: 1) the ability of teachers to plan learning by using media flashcard to improve the
child's ability to recognize the concept of number, 2) the ability of teachers in implementing the learning by
using media flashcard to improve the child's ability to recognize the concept of number, and 3) the ability of the
child to know the concept of numbers in kindergarten Perwari 1 increased from the start to the first cycle, the
second cycle, and the cycle III, after their use flashcard media. The results showed that the use flashcard media
can improve the ability of the child to know the concept of numbers especially children in group A kindergarten
Perwari 1 Tasikmalaya.

Keywords:Cognitive, Media flashcard,concept Numbers.


ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan kognitif yang belum optimal. Permasalahan ini terjadi pada
kelompok A TK Perwari 1 Tasikmalaya Tahun ajaran 2016/2017, diantaranya adalah masih ada anak yang tidak
mampu mengenal konsep bilangan, seperti mengenal lambang bilangan dan menghubungkan lambang bilangan
dengan sejumlah benda. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat,
dan juga kegiatan yang dilaksanakan berupa penugasan pada Lembar Kerja Anak (LKA) sehingga anak tidak
belajar langsung melalui benda kongkrit. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang
meningkatnya kemampuan anak mengenal konsep bilangan melalui penggunaan media flashcard pada proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif yang
dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap putaran (siklus) terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok A TK Perwari 1 yang terdiri
dari 16 orang. Sembilan orang anak laki-laki dan tujuh orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukan
peningkatan: 1) kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media flashcard
untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan, 2) kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media flashcard untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep
bilangan, dan 3) kemampuan anak mengenal konsep bilangan di TK Perwari 1 mengalami peningkatan dari
mulai siklus I, siklus II, dan siklus III, setelah adanya penggunaan media flashcard. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep
bilangan khusunya anak kelompok A TK Perwari 1 Tasikmalaya.

Kata Kunci : Kognitif, Media flashcard, KonsepBilangan.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 118
PENDAHULUAN 2. Mengenal konsep bilangan, 3. Mengenal
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) lambang bilangan.
adalah salah satu jenjang pendidikan yang Konsep bilangan di taman kanak-kanak dalam
dilaksanakan sebelum anak memasuki jenjang pedoman pembelajaran permainan yaitu:
pendidikan dasar. Pendidikan Anak Usia Dini konsep bilangan merupakan bagian dari
(PAUD) pada dasarnya bertujuan untuk matematika, diperlukan untuk menumbuh
meletakan dasar ke arah perkembangan sikap kembangkan keterampilan berhitung yang
pengetahuan, keterampilan dan kreativitas atau sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,
daya cipta yang diperlukan anak untuk dapat terutama konsep bilangan yang merupakan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, juga dasar bagi pengembangan kemampuan
selain itu agar anak memiliki kesiapan menuju matematika maupun kesiapan untuk mengikuti
jenjang pendidikan selanjutnya. Sesuai dengan pendidikan dasar (dalam Dewi, 2013, hlm.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang 15).Namun lain halnya dengan yang ditemukan
Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan di lapangan, di TK Perwari 1 Tasikmalaya
bahwa : pada kelompok usia 4-5 tahun atau pada TK
“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu kelompok A kemampuan anak dalam
upaya pembinaan yang ditujukan kepada mengenal konsep bilangan masih belum
anak sejak lahir sampai dengan usia enam berkembanh secara optimal, ketika guru
tahun yang dilakukan melalui pemberian
meminta anak menunjukan salah satu angka
rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang disebutkan, anak masih merasa
dan rohani agar anak memiliki kesiapan kebingungan dan kemudian kadang anak
dalam memasuki jenjang pendidikan lebih menjawab dengan asal. Hal tersebut terjadi
lanjut”. karena pada awalnya guru hanya menjelaskan
Pendidikan Anak Usia Dini ini merupakan tentang nama-nama lambang bilangan tanpa
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menjelaskan lambang dari setiap bilangan yang
unuk mengembangkan aspek perkembangan mengakibatkan anak hanya mampu sebatas
dan pertumbuhan pada anak yang mencakup menyebutkan nama-nama angka seperti “satu,
aspek nilai agama dan moral, kognitif, fisik- dua, tiga” akan tetapi masih banyak anak yang
motorik, bahasa, sosial emosional, serta seni. belum mengenal lambang bilangan serta anak
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga belum mampu menunjukan banyak benda dan
dapat dilaksanakan melaui tiga jalur, yaitu anak belum mampu menunjukkan lambang
jalur formal seperti TK, RA kemudian jalur bilangan sesuai banyak benda.
nonformal seperti Kober dan TPA serta yang Oleh karenanya, kondisi yang terjadi di TK
terakhir jalur informal yaitu pendidikan yang Perwari 1 Tasikmalayamembuat guru harus
diberikan melalui keluarga atau pendidikan menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi
yang diselenggarakan oleh lingkungan sekitar. anak, yang salah satunya melalui penggunaan
Setiap anak memiliki karakteristik yang media flashcard dalam kegiatan bermain dan
belajar anak, yang diharapkan menjadi nedia
berbeda begitupun dalam tingkat
pembelajaran yang dapat meningkatkan
pencapaiannya. Dalam aspek perkembangan kemampuan kognitif anak terutama dalam
kognitif, salah satu kemampuan yang mengenal konsep bilanga. Dengan
dikembangkan pada anak usia dini pada menggunakan media flashcard anak akan
rentang usia 4-5 tahun adalah kemampuan terlibat secara langsung dalam proses
mengenal konsep bilangan. Sesuai dalam pembelajaran sehingga akan membantu anak
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan yaitu salah satunya adalah anak
(Permendikbud) 137 tahun 2014, tentang
mampu mengenal konsep bilangan.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak (STPPA) usia 4-5 tahun yaitu : 1.
Membilang banyak benda satu sampai sepuluh,

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 119
TINJAUAN PUSTAKA perkembangan kognitif adalah
1. Perkembangan Kognitif perkembangan daya pikir dan daya ingat
A. Pengertian Perkembangan Kognitif seseorang melalui pembelajaran yang
‘Kognitif adalah suatu proses
aktif (active learning) ketika mereka
berpikir, yaitu kemampuan seseorang
mengeksplorasi dunia melalui panca
untuk menghubungkan, menilai, dan
indranya sehingga mereka dapat
mempertimbangkan suatu kejadian atau
berinteraksi dengan lingkungannya dan
peristiwa’, Yuliani Nurani Sujiono
dapat memecahkan masalah yang terjadi
(dalam Irfatul ‘Ulum, 2014, hlm. 8).
dalam kehidupannya sehari-hari
Menurut Kuper dan Kuper (dalam Dewi,
sehingga dapat terus melangsungkan
2014, hlm. 9), perkembangan kognitif
kehidupnya.
adalah ‘semua proses psikologis yang
B. Pentingnya Perkembangan Kognitif
berkaitan dengan bagaimana individu
Proses kognisi melalui berbagai
mempelajari dan memikirkan
aspek, seperti persepsi, ingatan, pikiran,
lingkungannya, kognisi adalah istilah
simbol, penalaran dan pemecahan
umum yang mencakup segala makna,
masalah. Berdasarkan pendapat Piaget
penilaian, dan penalaran. Kemampuan
(dalam Yuliani, 2008, hlm. 1.22), adalah
kognitif memiliki ciri-ciri tertentu’.
maka pentingnya guru mengembangkan
J. S. Renzulli (dalam Yuliani, 2008,
kemampuan kognitif pada anak sebagai
hlm. 1.18), menggambarkan ciri-ciri
berikut:
kemampuan kognitif (untuk anak
 Agar anak mampu mengembangkan
berbakat kognitif), yaitu antara lain :
daya persepsinya berdasarkan apa
Mudah menangkap pelajaran, ingatan
yang ia lihat, dengar dan rasakan
baik, pembendaharaan kata luas,
penalaran tajam (berfikir logis, kritis, sehingga anak akan memiliki
memahami hubungan sebab akibat), pemahaman yang utuh dan
daya konsentrasi baik, menguasai komperhensif.
banyak bahan tentang macam-macam  Agar anak mampu melatih
topik, senang dan sering membaca, ingatannya terhadap semua peristiwa
ungkapan diri lancar dan jelas, ...’ dan kejadian yang pernah
Pamela Minet (dalam Yuliani, 2008, dialaminya.
hlm. 1.4), bahwa ‘perkembangan  Agar anak mampu mengembangkan
intelektual adalah sama dengan pemikiran-pemikirannya dalam
perkembangan mental, sedangkan rangka menghubungkan satu
perkembangan kognitif adalah peristiwa dengan peristiwa lainnya.
perkembangan pikiran’. Pikiran adalah  Agar anak memahami berbagai
bagian dari proses berpikir dari otak. simbol-simbol yang tersebar di dunia
Sedangkan menurut Yuliani Nurani sekitarnya.
Sujiono (2008, hlm.1.22), “pada  Agar anak mampu melakukan
dasarnya perkembangan kognitif penalaran-penalaran baik yang terjadi
dimaksudkan agar anak mampu secara proses alamiah (spontan)
melakukan eksplorasi terhadap dunia ataupun melalui proses ilmiah
sekitar melalui panca indranya sehingga (percobaan).
dengan pengetahuan yang didapat anak  Agar anak mampu memecahkan
akan dapat melangsungkan hidupnya”. persoalan hidup yang dihadapinya
Menurut Piaget (dalam Dr. Yuliani, S. sehingga pada akhirnya ia akan
N, 2013, hlm. 118), ‘inteligensi anak menjadi individu yang mampu
berkembang melalui proses menolong dirinya sendiri.
pembelajaran yang aktif’. Pada dasarnya

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 120
Pada anak usia dini ada beberapa (2012, hlm. 4) “konsep bilangan adalah
asepk yang perlu dikembangkan, himpunan benda-benda atau angka yang
diantaranya aspek perkembangan dapat memberikan sebuah pengertian.
kognitif, fisik-motorik, bahasa, sosial, Konesp bilangan selalu dikaitkan
dan lain sebagainya. Aspek kognitif dengan pekerjaan menghubung-
merupakan salah satu aspek yang sangat hubungkan baik benda maupun dengan
penting untuk dikembangkan, karena lambang bilangan”. Pernyataan diatas
melalui aspek perkembangan kognitif, menjelaskan bahwa konsep bilangan
anak akan dapat mencapai dan perlu dikenalkan kepada anak sejak dini,
mengembangkan aspek perkembangan karena pemahaman konsep bilangan
yang lainnya. Oleh karena itu, aspek akan menjadi dasar bagi penguasaan
perkembanagn kognitif sangat penting konsep-konsep matematika selanjutnya.
untuk menjadi kemampuan dasar yang Konsep bilangan juga merupakan
dikembangkan agar dapat mencapai himpunan benda-benda atau angka yang
aspek perkembangan lainnya. dapat memberikan sebuah pengerti.
2. Konsep Bilangan Menurut Ahmad (dalam Irfatul ‘Ulum
A. Pengertian Bilangan 2014 hal 16),
Menurut Sriningsih (dalam Irfatul’ ‘kemampuan mengenal konsep
bilangan pada anak usia TK A yaitu
Ulum, 2014, hlm. 14) bilangan adalah
anak mampu membilang, menyebut
‘suatu konsep matematika yang terdiri dari urutan bilangan dari 1-10, membuat
nama, urutan, lambang dan jumlah’. Untuk urutan bilangan 1 samapai 10 dengan
menyatakan suatu jumlah dapat benda-benda, menghubungkan atau
dinotariskan dengan lambang bilangan yang memasangkan lambang bilangan
disebut angka. Sebagaimana yang dengan benda-benda hingga 10,
dijelaskan dalam Mathematics Learning in membedakan dan membuat dua
kumpulan benda yang sama
Early Chilhood (Christoper, dkk, 2009,
jumlahnya, yang tidak sama, lebih
hlm. 24) angka menerangkan mengenai banyak, lebih sedikit.’
“jumlah” atau “banyak”. Dengan kata lain,
angka menerangkan berama jumlah Sebagaimana yang dijelaskan oleh M.
bsesuatu atau berapa banyak sesuatu Yazid Busthomi (dalam Irfatul ‘Ulum,
“numbers tell “how many” or “how much”. 2014, hlm. 14) bahwa ‘pemahaman
In other words, numbers communicate how suatu konsep bilangan merupakan dasar
many things there are or how much of matematika yang terdiri dari
somthing there is”. menghitung bilangan, hubungan satu ke
Dewi (2013, hlm. 15) mengungkapkan satu, menghitung jumlah,
bahwa berhitung merupakan bagian dari membandingkan serta mengenal simbol
matematika, diperlukan untuk yang dihubungkian dengan jumlah
menumbuh kembangkan keterampilang benda’. Jika anak sudah memahami
berhitung yang sangat diperlukan dalam konsep bilangan sejak dini maka anak
kehidupan sehari-hari, terutama konsep dapat memecahkan masalah dan
bilangan yang merupakan juga dasar membangun pengetahuan mengenai
pengembangan kemampuan matematika konsep matematika lainnya yang akan
maupun kesiapan untuk mengikuti anak temukan dalam aktivitas anak
pendidikan dasar. Selain itu Sudaryanti sehari-hari.
(2006:1) menyatakan bahwa “konsep Berdasarkan pemaparan di atas pada
bilangan merupakan konsep matematika dasarnya pengenalan konsep bilangan
yang sangat penting untuk dikuasai oleh sejak anak usia dini cukup berperan
anak”. Sedangkan menurut Ramaini penting. Karena, ketika anak sudah

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 121
mengenal konsep bilangan anak akan 3. Media Flashcard
mampu memecahkan masalah dan Menurut Edgar Dale “hasil belajar
membangun pengetahuan mengenai seseorang diperoleh melalui pengalaman
konsep matematika lainnya yang akan langsung (konkrit), kenyataan yang ada
anak temukan dalam aktivitas sehari- dilingkungan kehidupan seseorang
hari. Adapun dalam penelitian ini kemudian melalui benda tiruan, sampai
konsep bilangan yang dikenalkan adalah kepada lambang verbal (abstrak).”
menghfal bilangan, menghitung dalam Pernyataan tersebut dikenal dengan nama
sejumlah benda, dan mengenal lambang “kerucut pengalaman (cone experiance)”.
bilangan (angka). Teori tersebut sering digunakan dalam
menentukan media yang sesuai untuk
B. Pengenalan Konsep Bilangan memberikan pengalaman belajar. Heinic,
Anak akan lebih mengenal dan Molenda, dan Russell (1993) “media
memeahami suatu pembelajaran melalui merupakan saluran komunikasi seperti film,
kegiatan yang menyenangkan atau bermain, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
begitupun ketika menerapkan pemahaman materials), komputer, dan instruktur”.
anak terhadap konsep bilangan. Sejalan Sedangkan menurut Sadiman, A. S. (1993) :
dengan yang diungkapkan Hurlock (dalam “media adalah segala sesuatu yang dapat
Ahmad, 2011, hlm. 107) memahami konsep digunakan untuk menyalurkan pesan dari
bilangan melalui permainan sangat penting pengirim ke penerima sehingga dapat
karena dengan permainan anak akan dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan
cepat memahami maksud dari minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
pembelajaranian tersebut. sehingga proses pembelajaran terjadi”,
Selain itu, Alexander (dalam Donna media adalah segala bentuk alat fisik,
Amelia, hlm. 2) mengungkapkan bahwa teknologi, segala jenis komponen atau
‘konsepangkamerupakancarapengenalan saluran yang dapat digunakan untuk
dari yang kongkrit yang menyampaikan suatu pesan atau informasi
menyenangkanbagianak, dari seorang komunikator kepada
melaluisegalasesuatu yang komunikan.
adadalamlingkungananakdanmemanfaat Media flashcard merupakan salah satu
kansertamenghitungjumlahmainan yang media yang dapat digunakan untuk
paling disukaianak’. Ungkapann tersebut mengenalkan konsep bilangan pada anak.
jugab sejalandengan yang dikemukakan Flashcard merupakan salah satu media
Beaty :“Children learn clasification and pembelajaran dalam bentuk kartu
other mathematical structures the same bergambar. Gambar-gambarnya dapat
way that they learn about the rest of the dibuat langsung dengan tangan ataupun
world-by manipulating actual objects memanfaatkan foto atau gambar yang sudah
and construcing new knowladge after ada yang kemudian ditempelkan pada
reflecting on their phyisical and mental lembaran-lembaran flashcard.
actions” Anak-anak belajar Menurut Arsyad (1997, hlm. 119-121)
mengelompokan dan struktur kartu kata bergambar (flashcard) adalah
matematika dengan cara yang sama, kartu kecil yang berisi gambar, teks atau
tanda symbol yang meningkatkan atau
mereka belajar dari sekitarnya dengan
menuntun siswa kepada sesuatu yang
memanipulasi objek yang nyata dan berhubungan dengan gambaritu.
menyusun pengetahuan baru setelah Flashcad biasanya berukuran 8x12 cm,
mempraktikan dalam tindakan fisik dan atau bias disesuaikan dengan besar
kegiatan mental anak. kecilnya kelas yang dihadapi.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 122
Penggunaan flashcard dapat disajikan berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 9 orang
melalui kegiatan bermain, media flashcard laki-laki dan 6 orang perempuan. Pada
ini dapat digunakan untuk mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti
asepk kognitif anak terutama dalam dibantu oleh satu orang guru sebagai peneliti
mengenalkan konsep bilangan pada anak. mitra.
Sebagaimana yang diungkapkan Ratnawati Pada proses penggunaan model
(dalam Ahmad Susanto, 2011, hlm. 108) Kemmis dan Mc. Tanggart dalam setiap
bahwa permainan flashcard dapat siklusnya terdiri dari empat komponen yaitu 1.
merangsang anak agar lebih cepat mengenal perencanaan, Pada tahap ini diharapkan
angka, membuat minat anak semakin kuat rencana yang disusun dapat menjadi pedoman
menguasai konsep bilangan serta dalam proses pembelajaran sehingga dapat
merangsang kecerdasan dan ingatan anak. menjadi salah satu upaya untuk memecahkan
Selain aspek kognitif media flashcard juga masalah, 2. pelaksanaan, peneliti mitra dan
dapat mengebangkan aspek yang lainnya. juga peneliti bekerja sama melakukan kegiatan
Langkah-langkah menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan media
flashcard flashcard, mempersiapkan berbagai fasilitas
a. Digunakan dalam bentuk permainan yang dibutuhkan pada saat proses
b. Guru dapat memainkannya secara pembelajaran, dan membimbing anak dari awal
bersamaan atau dibagi menjadi pembelajaran sampai dengan selesai, 3.
kelompok observasi/pengamatan, peneliti mengamati
c. Guru memperlihatkan media yang akan kegiatan guru dan anak dengan cermat, peneliti
digunakan dan menjelaskan cara mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
bermain kegiatan berlangsung, yaitu kegiatan
d. Guru meminta anak ikut menyebutkan pengenalan konsep bilangan dengan
angka sesuai pada media flashcardyang menggunakan media flashcard, dan 4.
diperlihatkan Refleksi, Refleksi ini dilakukan pada setiap
e. Kartu dikocok dan dipilih secara acak siklus dengan harapan dapat memperbaiki atau
oleh guru kemudian anak diminta mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Hasil
menyebutkan angka yang ditunjukan refleksi siklus pembelajaran I dijadikan bahan
f. Kemudia guru juga dapat bagi tindakan pembelajaran pada siklus II, dan
mengintruksikan agar anak hasil refleksi pada siklus II dijadikan bahan
menghubungkan angka yang tertera bagi tindakan pembelajaran pada siklus III.
pada media flashcarddengan jumlah Dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
benda atau media penunjang lainnya ini, teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi dan dokumentasi. Dengan
METODE kedua teknik tersebut diharapkan peneliti bisa
Sesuai dengan tujuan penelitian yang mendapatkan data yang jelas dan
dilakukan yaitu peningkatan kemampuan terperinci.Observasi merupakan suatu proses
mengenal konsep bilangan pada anak jenjang yang kompleks, suatu proses yang terstruktur
usia 4-5 tahun atau anak kelompok A, maka dari berbagai proses biologis dan psikhologis
jenis penelitian yang diguakan adalah (Sutrisno Handi dalam Sugiyono 2012, hlm.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. 203). Pengamatan dilakukan dengan
Penelitian ini dilaksanakan disalah satu menggunakan lembar observasi. Teknik
sekolah yang berada di kelurahan Tawangsari dokumentasi digunakan untuk mencari data
kecamatan Tawang kota Tasikmalaya yaitu TK tentang variabel yang dapat berupa buku,
Perwari 1.Subjek yang diambil dalam catatan,dan lain-lain.
penelitian ini adalah seluruh anak kelompok
A1 dengan kelompok usia 4-5 tahun yang

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 123
HASIL DAN PEMBAHASAN Ratnawati (dalam Ahmad Susanto, 2011, hlm.
1. Perencanaan Pembelajaran 108) bahwa permainan flashcard dapat
Dari data hasil observasi penilaian merangsang anak agar lebih cepat mengenal
kemampuan guru dalam membuat Rencana angka, membuat minat anak semakin kuat
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menguasai konsep bilangan serta merangsang
pada siklus I mencapai 57,14% atau dalam kecerdasan dan ingatan anak.
kriteria cukup, pada siklus I diperoleh Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
kekurangan yaitu pada indikator perencanaan dari siklus I sampai dengan siklus III terus
kegiatan bidang pengembangan dan mengalami peningkatan, pelaksanaan
perencanaan penilaian proses dan hasil. pembelajarn tersebut belangsung dengan
Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki adanya penggunaan media flashcard. Pada
pada siklus II yaitu dengan menentukan cara siklus I proses pembelajara dengan
penilaian yang lebih mudah digunakan. menggunakan media flashcard mencapai skor
Sehingga pada siklus II kemampuan guru 27. Skor tersebut menunjukan bahwa
dalam membuat Rencana Pelaksanaan kemampuan guru dalam menggunakan media
Pembelajaran Harian (RPPH) mencapai 75% masih pada kriteria cukup. Hal itu disebabkan
atau dalam kriteria baik.Adapun kendala yang karena adanya beberapa kendala yang didapat
diperoleh pada siklus II yaitu pemilihan model pada saat penggunaan media flashcard
pembelajaran yang kurang sesuai. Kekurangan diantaranya penggunaan media pada kegiatan
pada siklus II sudah diperbaiki pada siklus III menghubungkan masih kurang baik.
yaitu dengan memilih model pembelajaran Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki
yang lebih sesuai dengan bidang pada siklus II yaitu dengan cara memilih alat
pengembangan, dan pada siklus III ini penunjang lainnya, setelah ada perbaikan pada
kemampuan guru dalam membuat Rencana siklus I maka kemampuan guru dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menggunakan media flashcard pada siklus II
mencapai 89,28% atau pada kriteria sangat mencapai skor 34 atau pada kriteria baik.
baik. Peningkatan kemampuan guru dalam Begitupun yang terjadi pada siklus selanjutnya,
merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada perbaikan yang dilakukan pada siklus III
gambar berikut : meningkatkan hasil kemampuan guru dalam
menggunakan media flashcard pada siklus III
Hasil Rekapitulasi Kemampuan
Guru dalam Merencanakan sehingga kemampuan guru mencapai skor 47
Pembelajaran atau pada kriteria sangat baik. Peningkatan
89.28% kemampuan guru dalam merencanakan
100% 75.00% pembelajaran dapat dilihat dibawah ini:
57.14%
50%
Hasil Rekapitulasi Kemampuan Guru
0% dalam Menggunakan Media Flashcard
Siklus I Siklus II Siklus III
60
47
2. Pelaksanaan Pelaksanaan 40 34
27
Pembelajaran Menggunakn Media
Flashcard 20
Pada siklus I sampai dengan siklus III, peneliti
0
membuat dan menggunakan media flashcard
Siklus I Siklus II Siklus III
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal konsep Skor
bilangan. Sebagaimana yang diungkapkan

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 124
3. Peningkatan Kemampuan Anak Setelah adanya penggunaan media flashcard
Mengenal Konsep Bilangan hasilyang didapat pada pra tindakan berubah,
pada siklus I kriteria Mulai Berkembang (MB)
Mengenal konsep bilangan merupakan salah menjadi 9 anak atau 56,25% dan pada kriteria
satu kemampuan yang harus dicapai oleh anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) meningkat
pada rentang usia 4-5 tahun. Hal tersebut menjadi 7 anak atau 43,75%, akan tetapi masih
sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian belum ada yang mencapai pada kriteria
Perkembangan Anak (STPPA) yang tercantum Berkembang Sangat Baik (BSB). Berbeda
dalam Permendkbud No. 137 tahun 2014. dengan hasil pada siklus II, pada kriteria Mulai
Mengenal lambang bilangan (angka), Berkembang (MB) menjadi 4 anak atau 25%,
membilang 1 sampai 10, dan menghubungkan pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan
lambang bilangan dengan jumlah benda (BSH) ada peningkatan kembali menjadi 9
merupakan tiga indikator yang digunakan anak atau56%, dan sudah terliah 3 anak
dalam penelitian ini untuk menilai kemampuan atau19% yang mencapai kriteria Berkembang
anak dalam mengenal konsep bilangan. Sangat Baik (BSB). Peningkatan yang lebih
Indikator tersebut diambil sesuai dengan baik terlihat pada siklus III, 8 anak atau 50%
yang diungkapkan oleh Ahmad Susanto yang termasuk ke dalam kriteria Berkembang
(dalam Irfatul ‘Ulum, 2014, hlm. 16) : Sesuai Harapan (BSH),dan yang termasuk ke
dalam kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB)
karakteristik pemahaman konsep bilangan meningkat menjadi 8 anak atau 50%, hal itu
pada anak usia 4-5 tahun atau anak TK
menunjukkan sudah tidak ada anak yang
kelompok A adalah : 1) Membilang
sampai sepuluh, 2) Menyebutkan urutan termasuk pada kriteria Belum Berkembang
bilangan, 3) Membuat urutan bilangan (BB) dan Mulai Berkembang (MB). Hasil pada
dengan benda dari 1 sampai 10, 4) siklus III sudah menunjukkan bahwa
Menghubungkan lambang bilangan kemampuan anak pada indikator mengenal
dengan benda hingga 10, 5) Membedakan konsep bilangan sudah berkembang dengan
dan membuat dua kumpulan benda yang optimal.
sama jumlahnya, yang tidak sama,
Berbeda dengan indikator sebelumnya, hasil
lebihbanyak serta lebih sedikit. Pada usia
4-5 tahun sudah jelas bahwa kemampuan pada indikator membilang 1 sampai 10 terlihat
anak dalam membilang sudah dibatasi lebih baik, meskipun demikian masih belum
sampai dengan 10. ada anak yang mencapai kriteria Berkembang
Berikut adalah gambar rekapitulasi hasil Sangat Baik (BSB). Dilihatpadagambar
observasi kemampuan anak mengenal diagram di atas, pada siklus I yang termasuk ke
lambangbilangan dari siklus I sampai III: dalam kriteria MulaiBerkembang (MB) ada 3
atau 18,75% anakBerkembang Sesuai Harapan
Hasil Rekapitulasi pada Indikator (BSH) meningkat menjadi 13 anak atau dengan
Mengenal Lambang Bilangan persentase 81,25% dantetap belum ada yang
60% mencapai kriteria Berkembang Sangat Baik
50% (BSB). Pada siklus II peningkatannya terlihat
40%
semakin baik, ada 2 anakatau 13% termasuk
30%
20% dalam criteria Mulai Berkembang (MB), ada
10% 12 anak atau 13% yang termasuk ke dalam
0% kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
Siklus I Siklus II Siklus III
BB 0.00% 25% 0% dan sudah ada 2 anak atau dengan persentase
MB 56.25% 56% 0% 13% yang muncul pada kriteria Berkembang
BSH 43.75% 19% 50% Sangat Baik (BSB). Meskipun peningkatan
BSB 0% 0% 50% pada siklus I dan siklus II sudah terlihat baik,
namun peneliti menganggap bahwa hasil pada

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 125
siklus III merupakan hasil yang optimal dalam kemampuan anak dalam mengenal konsep
indikator membilang 1 samapi 10, yaitu bilangan. Akan tetapi jika dilihat dari semua
dengan rincian 9 anak atau 56% yang termasuk indikator, maka indikator menghubungkan
ke dalam kriteria Berkembang Sesuai Harapan yang dianggap sebagai indikator yang cukup
(BSH) dan yang termasuk ke dalam kriteria sulit untuk dicapai oleh anak. berikut adalah
Berkembang Sangat Baik (BSB) meningkat gambar hasil rekapitulasi kemampuan anak
menjadi 7 anak atau 44%.Berikut adalah pada indikator menghubungkan lambang
gambar rekapitulasi pada indikator membilang bilangan dengan sejumlah benda :
1 sampai 10 :
Hasil Rekapitulasi pada Indikator Hasil Rekapitulasi pada Indikator
Membilang 1 sampai 10 Mengubungkan Lambang Bilangan
dengan Sejumlah Benda
90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III
BB 0.00% 0.00% 0% BB 25.00% 0.00% 0%
MB 18.75% 13% 0% MB 43.75% 25% 0%
BSH 81.25% 75% 56% BSH 31.25% 75% 56%
BSB 0% 13% 44% BSB 0% 0% 44%

Dan pada indikator menghubungkan lambang Pelaksanaan tindakan dihentikan sampai


bilangan dengan sejumlah benda, pada siklus I, dengan siklus III karena hasil penelitian sudah
peningkatannya masih terlihat sedikit, yang mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan
termasuk ke dalam kriteria Belum Berkembang peneliti yaitu kemampuan anak meningkat
(BB) ada 4 anak atau 25%, 7 anak atau 43,75% semakin baik pada setiap siklusnya. Dengan
pada kriteria Mulai Berkembang (MB), dan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan adanya penggunaan media flashcard dapat
(BSH)hanya meningkat menjadi 5 anak atau meningkatkan kemampuan anak mengenal
dengan persentase 31,25%, sedangkan pada konsep bilangan pada kelompok A di TK
siklus II yang termasuk ke dalam kriteria Perwari 1 Tasikmalaya.
Mulai Berkembang (MB) menjadi 4 anak atau
25%, dan pada kriteria Berkembang Sesuai KESIMPULAN
Harapan (BSH) meningkiat sangan baik yaitu Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas
menjadi 12 anak atau 75%, akan tetapi dilihat (PTK) yang dilaksanakan melalui tiga siklus,
pada siklus I dan II masih belum terlihat anak tentang peningkatan kemampuan anak
yang muncul pada kriteria Berkembang Sangat mengenal konsep bilangan melalui media
Baik (BSB). Namun berbeda pada hasil siklus flashcard pada anak kelompok A TK Perwari 1
III, yang termasuk ke dalam kriteria Tasikmalaya, maka peneliti mengambil
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) menjadi 9 kesimpulan sebagai berikut :
anak 56% dan sudah ada 7 anak atau 44% yang 1. Perencanaan kegiatan dengan
muncul pada kriteria Berkembang Sangat Baik menggunakan media flashcard sebagai
(BSB). Tidak jauh berbeda dengan indikator alat untuk meningkatkan kemampuan
lain, pada indikator ini hasil di siklus III anak usia dini mengenal konsep bilangan
merupakan pencapaian yang optimal pada pada kelompok A TK Perwari 1 yang

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 126
disusun oleh peneliti sudah sesuai dengan dan prasarana yang dibutuhkan untuk
kriteria keberhasilan. Peneliti membuat mengembangkan kemampuan anak, khususnya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk perkembangan kognitif anak dalam
Harian (RPPH) yang digunakan sebagai mengenal konsep bilangan.Agar anak lebih
pedoman dalam pelaksanaan mudah mengenal konsep bilangan guru dapat
pembelajaran. Selain RPPH, peneliti juga memilih dan menggunakan media yang sesuai
menyiapkan lembar observasi aktivitas dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
guru dan lembar observasi aktivitas anak. Salah satu media yang dapat dipilih untuk
Kemampuan guru dalam merencanakan mengenalkan konsep bilangan yaitu media
dan melaksanakan pembelajaran flashcard. Media ini dapat diaplikasikan
mengenalkan konsep bilangan pada anak melalui kegiatan bermain yang sesuai dengan
kelompok A mengalami peningkatan dari karakteristik anak. Selain itu, diharapkan agar
siklus I sampai dengan siklus III, hal pembaca dapat menciptakan pembelajaran-
tersebut terjadi karena selalu ada pembelajaran yang lebih kreatif dan cenderung
perbaikan pada setiap siklus untuk membuat anak senang, tidak membuat anak
meminimalisir kendala yang mungkin bosan, dan menciptakan media-media yang
akan terjadi pada siklus berikutnya. inovatif dan beragam sehingga anak lebih
2. Penggunaan media flashcard merupakan mudah menerima materi yang disampaikan.
salah satu kegiatan yang dipilih yang
bertujuan untuk meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
kemampuan anak mengenal konsep Amelia, Dona. (2012). Peningkatan
bilangan. Kemampuan guru baik dalam Kemampuan Berhitung Anak Melalui
melaksanakan pembelajaran maupun Permainan Bola Angka di TK Samudera
menggunakan media flashcard terus Satu Atap Pariaman, 1(1), hlm 2.
mengalami peningkatan pada setiap Arsyad, Azhar. (2009). Media
siklusnya. Hal tersebut terjadi karena Pembelajaran.Jakarta : PT
adanya perbaikkan-perbaikkan yang RajaGrafindoPersada.
dilaksanakn pada setiap siklus untuk
mengurangi kendala yang terjadi selama Badru, Cucu. (2010). Media Pembelajaran
penggunaan media flashcard pada siklus Anak Usia Dini. Bandung : Universitas
berikutnya. Pendidikan Indonesia (UPI)
3. Kemampuan anak dalam mengenal
konsep bilangan yang dinilai melalui tiga Christopher, T, dkk. (2009). Mathematics
indikator diketahui meningkat setelah Learning in Early Childhood.
adanya penggunaan media flashcard. Washington, DC: The National
Sebelum adanya tindakan penelitian, Academies Press.
kemampuan anak mengenal konsep
J Beaty, Janice. (2010). Observing
bilangan masih belum optimal. Lain Development Of the Young Child.
halnya pada siklus III hasil yang
Seventh Edition. Pearson Education Inc.
ditunjukkan pada setiap indikator sudah
mencapai hasil yang optimal, karena anak Muslich, M.(2012). Melaksanakan Penelitian
rata-rata sudah berada pada kriteria Tindakan KelasItu Mudah. Jakarta: Bumi
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Aksara.
Berkembang Sangat Baik (BSB). Nurani Sujiono, Y. (2013). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
SARAN INDEKS.
Dari hasil penelitian inidiharapkan lembaga
dapat menyediakan dan menyesuaikan sarana

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 127
Nurseto, Tejo. (2011). Membuat Media Sriningsih, Nining. (2009). Pembelajaran
Pembelajaran yang Menarik , 8 (1), hlm Matematika Terpadu untuk Anak Usia
21. Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.
Mendikbud. (2014). Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Mendikbud Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Rahma. (2013). Pendapat Jean Piage tentang Kualitatif, dan R&D). Bandung :
Pembelajaran Matematika. [Online]. Alfabeta.
Diakses dari Sujiono, Yuliani N., dkk. (2008). Metode
http://rahmazamikai.blogspot.com/2013/ Pengembangan Kognitif. Jakarta:
06/pendapat-jean-piage-tentang.html=1 Universitas Terbuka.

Ramaini. (2012). Peningkatan Kemampuan Sukardi, M. 2015. Metode Penelitian


Mengenal Konsep Bilangan Melalui Pendidikan Tindakan Kelas:Implementasi
Permainan Tabung Pintar di TK Negri dan Pengembangannya. Jakarta : Bumi
Pembina Lubuk Basung, 1 (1), hlm. 4. Aksara.
Susanto Ahmad. (2011). Perkembangan Anak
Sari Dewi, S. (2014). Peningkatan Usia Dini. Jakarta : Kencana
Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Prenadamedia Group.
Melalui Permainan Menjepit Kartu Angka
di Kelompok A TK Kartika IX- Zaman, B. & Eliyawati, C. (2010). Media
10/Cangkurileung Kecamatan Tawang Pembelajaran Anak Usia Dini.
Kota Tasikmalaya. Bandung: Unipersitas Bandung: UPI.
Pendidikan Indonesia.
Sperry Smith, S. (2006). Early Childhood
Mathematics. Amerika: Metu Library.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 118-128 Page 128

You might also like