Professional Documents
Culture Documents
Abstract
A comprehensive game based learning model was developed by combining
constructive, educational and traditional games. The implementation of this model is
integrated in integrated learning strategies and is designed in such a way that it can be applied
in kindergarten (TK). The game tools used are developed with the concepts contained in
cognitive abilities, such as: color, shape, numbers, letters, sequences and classifications. The
implementation strategy is structured in accordance with the concept. Implementation trials
were carried out formatively in small groups and large groups conducted in July-September
2015 at TK Fithria in South Jakarta, Indonesia. Subjects in small group trials were teachers
and children in group B. The results showed an increase in cognitive abilities of kindergarten
children in group B after the application of comprehensive game-based learning. This model
is an alternative learning that can be applied in the center and group and classical models.
Although it can help stimulate children's abilities, the role of the teacher as a learning
facilitator cannot be replaced with any media.
Abstrak
Model pembelajaran berbasis permainan yang komprehensif dikembangkan dengan
menggabungkan permainan yang konstruktif, edukatif dan tradisional. Implementasi model ini
terintegrasi dalam strategi pembelajaran terpadu dan dirancang sedemikian rupa agar dapat
diterapkan di Taman Kanak-kanak (TK). Alat permainan yang digunakan dikembangkan
dengan konsep-konsep yang terkandung dalam kemampuan kognitif, seperti: warna, bentuk,
angka, huruf, urutan dan klasifikasi. Strategi implementasi disusun secara terstruktur sesuai
dengan konsepnya. Uji coba penerapan dilakukan secara formatif dalam kelompok kecil dan
kelompok besar yang dilakukan pada bulan Juli- September 2015 di TK Fithria di Jakarta
Selatan, Indonesia. Subjek dalam ujicoba kelompok kecil adalah guru dan anak kelompok B.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak-anak TK
kelompok B setelah penerapan pembelajaran berbasis permainan yang komprehensif. Model
ini merupakan alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam model sentra maupun
kelompok dan klasikal. Meskipun dapat membantu menstimulasi kemampuan anak, peran
guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak dapat digantikan dengan media apapun.
siklus 2. Pada siklus pertama meningkat Kelompok B 2 dengan wali kelas Ibu Tri
3,05% atau 6,77% dan siklus kedua 5,95 Rahayu, S.Pd. Ke delapan anak ini dipilih
atau 12,38%. secara acak dari 12 anak didik yang berada
Penelitian (Aisyah, 2017) yang di kelompok B2. Meskipun yang dijadikan
bertujuan membuktikan apakah permainan subjek penelitian hanya delapan anak
warna yang diberikan kepada siswa TK namun semua anak dilibatkan dalam
dapat meningkatkan kreativitas anak dalam kegiatan pembelajaran yang sama
mewarnai gambar. Aisyah melakukan termasuk saat kegiatan pembelajaran
penelitian dengan mengumpukan data dengan alat permainan Stik Berwarna. Hal
berupa daftar periksa dan teknik observasi ini dilakukan agar anak-anak tidak ada
dan dilakukan analisis statistic sederhana yang merasa iri atau menangis. Pemilihan
dengan menemukan persentase. Kedua subjek penelitian secara random.
penelitian ini menginspirasi peneliti untuk Ujicoba kelompok kecil ini
melakukan penelitian yang dapat dilakukan mulai hari Senin tanggal 3
mengembangkan kreativitas anak, dimana Agustus 2015 sampai 14Agustus 2015.
kreativitas merupakan salah satu dimensi Kegiatan pembelajaran dilakukan
dalam kemampuan kognitif yang perlu mengikuti putaran sentra. Hal ini dilakukan
distimulasi dalam perkembangan anak usia karena TK Islam Fithria menerapkan
dini. pembelajaran dengan sistem sentra. Sentra
Mufarizuddin melakukan penelitian yang dimiliki oleh TK ini ada empat
untuk mengetahui peningkatan sentra, yaitu: sentra persiapan, sentra
kemampuan kecerdasan matematis logika balok, sentra bahan alam dan sentra imtaq
melalui permainan kartu nomor pada grup (iman dan taqwa). Setiap sentra dipegang
B di TK Pembina Bangkinang Kota. oleh satu orang guru sebagai penanggung
Subjek penelitiannya adalah anak-anak jawab. Sementara itu setiap guru
kelompok B (sebanyak 20 anak) dan guru bertanggung jawab atau menjadi walikelas
TK pada tahun pelajaran 2015/2016. pada satu kelas saja. Setiap kelas akan
Teknik pengumpulan data menggunakan belajar di sentra yang berbeda setiap
observasi, tes dan dokumentasi. Analisis harinya dan jadwal pembagian kelas untuk
data menggunakan persentase dengan masuk sentra disusun setiap satu bulan
teknik deskriptif (Mufarizuddin, 2017). sekali dengan memperhatikan kalender dan
Penelitian ini memiliki fokus penelitian hari libur nasional.
tentang logika matematika pada subjek Pada ujicoba kelompok kecil
anak kelompok B. Seperti juga penelitian ditemukan bahwa kemampuan kognitif
yang peneliti lakukan, memiliki subjek anak-anak distimulasi melalui proses
yang sama meskipun fokusnya tentang dalam model ini. Data hasil evaluasi
kemampuan kognitif, dimana di dalamnya formatif menunjukkan bahwa setiap anak
terdapat pula unsure logika matematika. mengalami peningkatan dalam kemampuan
kognitifnya.Meskipun besarannya tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN terlalu tinggi namun tetap tampak bahwa
UjiCoba kelompok Kecil setiap anak mengalami
Ujicoba kelompok kecil dilakukan kemajuandenganadanya peningkatan
di TK Islam Fithria Jalan Pondok Pinang sebesar3,39% hingga 8,76%
III Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Hasil perhitungan uji-t terhadap
Ujicoba ini dilakukan terhadap 8 anak kemampuan kognitif menunjukkan uji
beda rataan berpasangan antara data pretes
188 | Alternative Stimulasi Kemampuan Kognitif melalui Penerapan Model Pembelajaran
dan postes terlihat ada perbedaan yang menggunakan alat permainan Stik
signifikan (p-value< 1%) sebesar 0.272 Berwarna. Proses penerapan mengacu pada
point. Hal ini berarti bahwa ada panduan dan alat permainan komprehensif.
peningkatan kemampuan kognitif anak Ujicoba dilakukan sesuai dengan
setelah dilakukan penerapan pembelajaran rancangan pembelajaran yang telah
berbasis permainan komprehensif secara disusun oleh peneliti. Temuan yang
signifikan. didapat selama uji coba kelompok besar
Setelah dikaji lebih lanjut, ditemukan adalah sebagai berikut.
bahwa setiap anak menunjukkan a) Kegiatan penerapan model
perbedaaan dalam indikator yang pembelajaran berbasis permainan
mengalami peningkatan. Ananda Al, komprehensif dengan alat permainan
misalnya. Peningkatan yang dialaminya Stik Berwarna cukup beragam dan
terdapat pada indikator yang menyatakan dapat diterapkan pada sentra terutama
bahwa a) anak lebih sering bertanya sentra persiapan, sentra balok, sentra
“mengapa”, b) anak mau mencoba cara- bahan alam. Pada sentra iman dan
cara baru dalam bermain, c) anak dapat taqwa agak tidak relevan materi dan
menjawab pertanyaan guru lebih cepat dan kegiatannya namun menurut guru
lebih benar, d) anak dapat menunjukkan sentra imtaq alat permainan ini
gambar atau bentuk atau huruf yang sama dapatdigunakan di sentra imtaq
baik bentuknya maupun warnanya, e) anak sebagai pengayaan.
dapat memilah 4-5 benda berdasarkan b) Kegiatan dengan alat permainan Stik
warna, bentuk dan ukurannya, f) anak Berwarna menambah wawasan guru
dapat mengurutkan balok, benda berbentuk dan memberikan alternative
geometri, atau melengkapi gambar pembelajaran yang dapat diterapkan
berbentuk geometri berdasarkan ukuran, pada anak-anak kelompok B,
urutan dan bentuknya khususnya untuk menstimulasi
kemampuan kognitif anak. Selain
Uji Coba Kelompok Besar materinya yang sesuai untuk anak usia
Ujicoba kelompok Besar dilakukan 5-6 tahun kegiatannya juga tidak
di TK Islam Fithria Jalan Pondok Pinang membosankan dan disukai anak-anak.
III Kebayoran Lama Jakarta Selatan. c) Dalam menyusun kegiatan setiap guru
Ujicoba ini dilakukan terhadap satu kelas sentra perlu berkoordinasi antara guru
anak Kelompok B 1 dengan wali kelas Ibu kelas dengan guru sentra dan sesama
Salis Wiwitri, S.Pd. Satu kelas anak guru sentra agar kegiatannya tidak
kelompok B1 berjumlah 14 anak. Uji coba tumpang tindih.
program yang dilakukan terhadap calon Pada Uji coba kelompok Besar,
pengguna program sebelum program terjadi peningkatan kemampuan kognitif
tersebut diterapkan dalam situasi pada 11 anak yang menjadi subjek
pembelajaran yang sesungguhnya. Ujicoba penelitian. Kesebelas anak tersebut
lapangan kelompok besar ini dilakukan mengalami peningkatan mulai dari 13,5%
terhadap satu kelas kelompok B di TK hingga 23,4%. Seperti juga pada uji
Islam Fithria dengan guru-gurunya. kelompok kecil, peningkatan setiap anak
Ujicoba lapangan ini dilakukan selama 12 terdapat pada nomor butir indikator
kali pertemuan (tiga kali putaransentra) kemampuan kognitif yang berbeda-beda.
dengan menerapkan model pembelajaran Meskipun demikian, ada tiga anak yang
berbasis permainan komprehensif tidak mengalami peningkatan dalam
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 2019 | 189