You are on page 1of 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”


FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER TERPADU BERBASIS


BUDAYA DAMAI (PKT-BD) UNTUK ANAK TAMAN KANAK-
KANAK

Parwoto
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar
parwotounm@yahoo.com

Abstract
The purpose of this research was to improve the quality of results and services in
education of kindergarten. The specific objective of this study was to develop a
model-based character education culture of peace (PKT-BD) as an effort to
develop the kindergarten children how to behave properly and reduce bullying in
school and outside the school environment. The type of research is research and
development. Data was collected used: questionnaires, interviews, observation
and documentation. Data was analyzed with descriptive qualitative. The results
showed: a). Learning the value of the material culture of peace with honesty,
peace, courage, self-discipline, loyalty, respect, compassion, empathy, mutual
help, harmony, and justice is needed to be implemented in kindergarten; b).
PKT-BD models developed consisting of components of the model are: the
rational, objectives, scope, target population, the working principle, system
services, the role of teachers, the process of implementation and evaluation of
programs, as well as implementation guidelines: otherwise have met the
eligibility content/conceptual according to experts and the feasibility of
empirical early childhood/operations based on the assessment of teachers in
schools. Results of the study have implications for the science of early childhood
education, problem solving cultural values of peace children, and reducing
conflict behavior and violence (bullying) for children.

Keyword: character building, integrated, cultur, peace, kindergarten

PENDAHULUAN Fenomena seperti itu sungguh


Pendidikan karakter terpadu melalui membuat prihatin bagi para pendidik, dan
pendidikan pancasila, pendidikan semua orang yang berkepentingan dalam
Kewarganegaraan, dan pendidikan agama memperjuangkan nilai-nilai peradaban bangsa
yang menjadi pilar National and Character Indonesia yang tinggi dan luhur. Disadari
Building yang dilaksanakan selama ini bahwa keadaan bangsa yang carut marut
belum berhasil membangun nilai seperti di atas, adalah merupakan akibat dari
kemanusiaan bangsa secara signifikan. pendidikan yang diterima sebelumnya,
Maraknya perilaku melanggar nilai-nilai khususnya pendidikan sejak usia dini.
moral, dan hukum baik yang dilakukan oleh Pendidikan anak usia dini masa lalu mungkin
orang perorangan maupun kelompok sosial salah, atau keliru dalam sistem
secara bersama-sama menunjukan indikasi pendekatannya, maka semuanya itu
ketidak berhasilan pendidikan nilai, meskipun merupakan kesalahan sebuah sistem
sampai saat ini belum ada satu penelitian pendidikan.
yang menyatakan berhasil atau tidak Hasil studi yang dilakukan Lawrence J.
pendidikan moral di Indonesia. Schweinhart (2004) menunjukkan bahwa
pengalaman anak-anak di masa TK dapat

786
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

memberikan pengaruh positif terhadap formal di sekolah, pendidikan karakter secara


perkembangan anak selanjutnya. Oleh karena pesat menjadi bagian dari banyak program
itu National Center for Health Statistics (US), masa kanak-kanak. Pendidikan karakter saat
& National Center for Health Services ini merupakan prioritas tinggi bagi semua
Research (2001) telah membuat sebuah pendidik masa kanak-kanak. Aktivitas
pernyataan bahwa “kematangan sosial emosi pendidikan karakter yang dirancang untuk
anak usia dini adalah penentu keberhasilan mengajarkan karakter tertentu kini sudah
anak di sekolah lanjutannya”, dan juga menjadi bagian dari kurikulum pendidikan
memberikan rekomendasi tentang kompetensi anak usia dini. Anak usia dini dalam
yang harus dicapai oleh anak-anak usia TK perkembangannya masih bersifat egosentris,
yang mencakup: percaya diri (confidence), dalam proses penerimaan norma dan aturan
rasa ingin tahu (curiosity), Motivasi, yang dikenakan pada mereka, sehingga
kemampuan kontrol diri (self-control), perilakuknya cenderung menyimpang dari
kemampuan bekerja sama (cooperation), harapan orang dewasa. Pendidikan karakter
mudah bergaul dengan sesamanya, mampu yang dimaksud adalah menanamkan nilai
berkonsentrasi, rasa empati, kemampuan budaya damai, kerukunan, gotong royong,
berkomunikasi. empati, tanggung jawab, disiplin,
Dalam kondisi seperti ini maka jalan bekerjasama, tolong-menbolong, dan cinta
keluar yang harus dilakukan adalah tanah air.
denganmengembangkan model pendidikan Model pendidikan nilai karakter pada
karakter terpadu berbasis anak Indonesia masa lalu pada lembaga pendidikan
cinta damai yaitu PNBD. PNBD harus pendidikan anak usia dini ternyata belum
dimulai sejak usia dini (paling tidak TK),. menyentuh hakikat pendidikan nilai karakter
Anak-anak perlu dikenalkan dengan nilai- yang sesungguhnya, maka perlu ada
nilai budaya damai dalam bentuk permainan pengembangan model yang dinilai lebih
simbolik (permainan berpura-pura), sehingga efektif dan bermakna untuk membentuk
anak akan belajar memahami perasaan, emosi karakter anak Indonesia cinta damai sebagai
dan karakter lawan mainnya yang pada upaya meminimalisir perilaku tindak
akhirnya mereka dapat belajar mengenal kekerasan dan perilaku konflik pada usia dini.
dirinya dan mengendalikan emosi dan Pembentukan karakter anak sejak usia dini
egisentrisnya melalui sebuah permainan adalah suatu keharusan yang ddilakukan oleh
simbolik. para pendidik untuk membawa terbentuknya
Dengan mengacu pada uraian di atas, karakter anak Indonesia cinta damai dan
maka betapa pentingnya pendidikan nilai berbudi pekerti yang baik.
budaya damai dilakukan sejak dini, sehingga Pengembangan model PKT-BD
dapat membentuk karakter anak berbudaya dalam sistem pembelajaran di TK akan
damai dan mampu mengikis budaya merubah strategi guru dalam pembentukan
kekerasan (bulying) dan konflik sejak usia karakter anak Indonesia yang cinta damai,
dini. Perdaban yang luhur suatu bangsa cinta tanah air, suka menolong dan cinta
hanya akan mampu diwujudkan jika semua hidup rukun. Namun, sangat disadari bahwa
warga masyarakat memiliki nilai budaya nilai karakter berbasis budaya damai ini perlu
damai yang kokoh, yang dihasilkan melalui persiapan dan perencanaan yang sangat
sistem pendidikan yang benar. matang. Pengembangan karakter anak
Terkait dengan model pendidikan Indonesia cinta damai bagi anak usia 5-6
karakter terpadu dalam sistem pendidikan tahun memerlukan model permainan yang

787
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

unik. Model permainan yang dianggap sesuai METODE PENELITIAN


untuk pengembangan pendidikan nilai Metode yang digunakan dalam
karakter berbasis budaya damai untuk anak penelitian ini adalah penelitian dan
TK adalah model Pendidikan Karakter pengembangan pendidikan atau Research and
Terpadu berbasis Budaya Damai (PKT-BD). Development (R & D), yaitu suatu desain
Model ini diadopsi dari model yang penelitiaan yang berusaha mengembanagkan
dikembangkan Dr.Art-Ong Jumsai N- dan menguji suatu produk yang diharapkan
Ayudhya (Directur of Institut of Sathya Sai dapat berguna dalam dunia pendidikan (Borg
Education). Beliau pernah mengembangkan & Gall, 1983: 772).
pembelajaran nilai kemanusiaan terpadu Metode pengembangan yang
untuk peserta didik di sekolah dari tingkat TK digunakaan dalam penelitian ini merujuk
sampai SMA dengan pengembangan stimuli pada model siklus R & D yang
yang dihubungkan dengan otak, lima indra direkomendasikan oleh Plomp (1997)
dan pikiran sadar. Model pembelajaran ini meliputi: (1) fase studi pendahuluan, (2) fase
selain untuk pengembangan nilai moral (budi pembuatan desain, (3) fase merealisasikan
pekerti) individu juga untuk pengembangan desain, dan (5) fase implementasi. Tahapan
perilaku pertemanan dan kemasyarakatan pengembangan secara garis besar dapat
(karena dilakukan secara kolaboratif). dipetakan menjadi tiga bagian yaitu: (1) tahap
Upaya pengembangan nilai karakter prapengembangan, (2) tahap pengembangan,
perilaku cinta damai anak TK lebih memiliki dan (3) tahap penerapan model. Prosedur
keunggulan daripada yang konvensional pengembangan dalam penelitian ini mengacu
karena kurikulum dan rencana pembelajaran pada tahapan yang telah dipaparkan
dikemas yang sangat mendukung dan sebelumnya. Tahapan pengembangan
memberi peluang anak untuk memahami, pendidikan karakter terpadu berbasis budaya
merasakan dan berperilaku sesuai dengan damai mencakup kegiatan: mengkaji teori dan
domain nilai cinta damai, nilai anti kekerasan, hasil penelitian yang relevan, analisis
dan nilai anti konflik kemanusiaan, yang literature, serta melakukan observasi
sengaja ditanamkaan kepada anak didik lapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan
melalui pemberian stimuli dan permainan pengembangan model, identifikasi
yang menyenangkan untuk anak. Dengan karakteristik anak berdasarkan tahap
semakin banyak terjadinya interaksi dengan perkembangannya, dan analisis data. Tahap
simuli yang telah difasilitasinya dan melalui pengembangan model mencakup kegiatan,
permainan yang sengaja dirancang guru untuk menentukan kerangka dasar model,
memasukkan nilai karakter berbasis budaya penyusunan model, dan prototype model.
damai dalam setiap tema pembelajaran. Pada kegiatan penyusunan model masukan
Bilamana model pembelajaran terpadu nilai ahli dan penggunaan berguna untuk
karakter berbasis budaya damai ini menentukan prototype model. Tahap
dikembangkan dalam setiap acara penerapan model mencakup kegiatan; validasi
pembelajaran akan mampu membantu dalam pakar, ujicoba, evaluasi, analisis, revisi, uji fit
pembentukan nilai karakter anak bangsa model, penerapan model dan kajian produk
sebagaimana diamanahkan dalam UU akhir
Pendidikan dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang cerdas, berbudipekerti, dan
terampil sesuai harapan kita semua.

788
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

HASIL PENELITIAN DAN film, dan bentuk-bentuk permainan peran


PEMBAHASAN membuat kesulitan bagi guru
Pada tahap studi pendahuluan, mengintegrasikan bentuk pendidikan nilai
dilakukan beberapa kegiatan pokok, yaitu: kemanusiaan dalam setiap acara
kajian konseptual dan hasil penelitian yang pembelajaran. Sementara pengakuan salah
relevan, asesmen kebutuhan; dan merancang seorang guru dalam acara FGD bahwa
konsep model hipotetik. Berdasarkan hasil kesulitan bagi guru ketika harus
wawancara dan FGD (focus group mempertimbangkan pendidikan budi pekerti
discussion) yang dilakukan terhadap guru TK dalam setiap acara pembelajaran, karena
diidentifikasi bahwa pada umumnya mereka menurut beliau budi pekerti diajarkan pada
mengakui baik secara langsung maupun tidak tema pembelajaran tersendiri.
langsung telah melaksanakan pembelajaran Faktor pendukung terlaksananya
nilai kemanusiaan terpadu, namun belum program pendidikan nilai kemanusiaan
terencanakan dalam bentuk model atau modul terpadu dalam setiap acara pembelajaran
yang sengaja untuk mengajar nilai moral atau adalah adanya motivasi guru dan dedikasi
kepribadian terhadap anak didik. Guru pada guru untuk membentuk budi pekerti anak
umumnya mengalami kesulitan merumuskan tanpa adanya intervensi atau tekanan pihak
dalam bentuk tertulis dalam merancang manapun, karena tugas itu merupakan
pembelajaran nilai kemanusiaan terpadu pada tanggung jawab para pendidik untuk
setiap acara pembelajaran. Namun diakui membentuk budi pekerti anak secara baik.
bahwa pada umumnya guru baik informal Namun, juga diakui oleh mereka
maupun formal telah melakukan pengajaran bahwa untuk terlaksananya program
nilai untuk membentuk budi pekerti anak. pendidikan nilai kemanusiaan terpadu ini
Kurangnya wawasan guru dalam memerlukan buku panduan, buku petunjuk,
membuat action plan dalam bentuk rancangan serta contoh-contoh aplikasi baik dalam
pembelajaran mingguan maupun harian yang bentuk bagan maupun gambar untuk
menekankan kepada pendidikan nilai memudahkan guru dalam menafsirkannya.
kemanusiaan karena kurangnya bahan Kesulitan lain adalah bahwa pendidikan nilai
panduan atau bentuk pelatihan yang membuat kemanusiaan untuk anak TK masih dirasakan
pemahaman guru bertambah. Dengan banyak kendala karena usia
demikian, pembelajaran nilai kemanusiaan perkembangannya yang masih relatif muda.
terpadu dilakukan atas dasar ketika terjadinya Kemampuan anak untuk membedakan baik
suatu peristiwa atau kegiatan tertentu, bukan dan buruk, apa yang harus dilakukan dan apa
atas dasar perencanaan yang jelas untuk yang harus ditinggalkan, serta untuk
terlaksannya program pendidikan nilai membedakan yang benar dan salah masih
kemanusiaan terpadu. relatif sulit. Pada masa perkembangan ini,
Tingkat pengetahuan guru tentang dunia fantasinya yang menonjol, sehingga
pentingnya perencanaan dan pelaksanaan dibutuhkan model perilaku dari orang lain
program pendidikan nilai kemanusiaan yaitu guru. Dalam hal ini, model perilaku
terpadu diakui oleh para guru masih jauh dari guru yang dapat dijadikan materi pendidikan
harapan, di mana setiap acara pembelajaran nilai kemanusiaan terpadu, namun tidak
mengkaitkan atau memasukkan pendidikan semua guru memiliki model perilaku yang
nilai kemanusiaan terpadu ini. baik, sehingga kesulitan yang ditemukan
Kurangnya fasilitas atau media adalah ketika harus membelajarkan budi
pembelajaran seperti panduan, buku cerita, pekerti kepada anak didiknya.

789
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

Hasil asesmen kebutuhan yang dapat dalam kelas maupun di luar kelas sehingga
dijadikan dasar pertimbangan atau inspirasi dapat meningkatkan perilaku budi pekerti
dalam merancang model hipotetik, antara yang lebih baik. Dukungan sistem
lain: Pertama, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan sangat besar, utamanya dari
pembelajaran dalam pendidikan nilai budi guru, siswa dan orangtua merupakan pra
pekerti di sekolah dinyatakan tidak atau kondisi yang baik bagi terselenggaranya
belum mengkaitkan pendidikan nilai program pendidikan nilai kemanusiaan
kemanusiaan dalam setting acara terpadu.
pembelajaran untuk semua bidang studi atau Berdasarkan hasil kebutuhan, maka di
tematik. Kedua guru dan siswa serta orang tua desain sebuah model hipotetik pendidikan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam nilai yang diberi nama ”model pendidikan
proses pendidikan nilai di sekolah; mengakui karakter berbasis budaya damai (PKT-BD)” .
bahwa mereka kurang mengetahui tentang Model PKT-BD ini dapat diimplementasikan
bentuk kegiatan acara pembelajaran nilai untuk meningkatkan perilaku moral anak,
moral yang dikaitkan dengan setiap acara model ini terbagi dari dua bagian yang
pembelajaran. Ketiga meskipun guru siswa, merupakan satu kesatuan, yaitu model
dan orangtua mengaku belum pernah pendidikan nilai kemanusiaan terpadu itu
melaksanakan dan tidak mengetahui tentang sendiri dan panduan model. Model
konsep pendidikan nilai kemanusiaan pendidikan nilai kemanusiaan terpadu, terdiri
terpadu, tetapi mereka mengaku konsep dari komponen-komponen, yaitu rasional,
pendidikan nilai kemanusiaan terpadu tujuan, ruang lingkup, populasi sasaran,
tersebut sangat dibutuhkan untuk asumsi dasar dan prinsip kerja, pendukung
silaksanakan di lembaga Taman Kanak- sistem layanan, peranan guru prosedur
kanak, selain itu mereka juga menyatakan pelaksanaan dan evaluasi program.
mendukung sepenuhnya bila pendidikan nilai Sedangkan panduan model merupakan
kemanusiaan terpadu di sekolah. Keempat; petunjuk teknis operasional dalam
analisis tentang nilai budi pekerti sebagai mengemplementasikan model. Panduan
materi pendidikan nilai kemanusiaan terpadu model memberi penjelasan emplementatif
sangat dibutuhkan untuk dilaksanakan dan mengenai butir-butir tahap implementasi
mereka sangat mendukung bila hal itu model.
direalisasikan di sekolah. Kelima, analisis Berdasarkan hasil validasi para ahli
faktor penghambat pelaksanaan nilai tentang model PKT-BD ini bahwa dimensi
kemanusiaan terpadu bahwa guru, siswa, dan model yang meliputi kerangka acuan,
orangtua menunjukkan kerjasama yang landasan pengembangan, tampilan daya tarik,
kurang, program pendidikan nilai yang tidak rasional, tujuan, ruang lingkup, populasi,
jelas arah dan tujuannya; dan pendidikan budi asumsi/prinsip kerja, peranana guru, prosedur
pekerti yang membosankan. Sementara pelaksanaan, evaluasai dan panduan
kemampuan guru yang memadai dan adanya pelaksanaan model telah memenuhi syarat
dukungan dari orangtua menjadi faktor kelayakan dalam membangun sebuah model.
pendukung program pendidkan nilai Para ahli juga merekomendasikan bahwa
kemanusiaan di sekolah. ditinjau dari aspek isi secara utuh model
Merujuk dari hasil asesmen kebutuhan PKT-BD layak dilanjutkan untuk dan dapat
di atas sangat dibutuhkan adanya model diimplementasikan di Taman Kanak-kanak.
pendidikan nilai yang memadukan dalam Terdapat sejumlah saran yang dapat dijadikan
setiap acara pembelajaran akdemik baik di bahan masukan dalam revisi model tahap

790
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

selanjutnya, yaitu: saran untuk dimensi materi jawab dan diskusi kelas. Setelah itu, peserta
yang lebih menekankan pada nilai kejujuran, melaukan analisis terhadap model, khususnya
tolong menolong, perdamaian, keberanian, mengenai kemungkinan penerapan dan
kerja sama, disiplin, kesucian, kepercayaan, pelaksanaannya di TK/RA. Di akhir
rasa hormat, sikap menyintai dan empati semiloka, semua peserta mengisi kuisioner
melalui metode bercerita, bermain peran dan tentang keberterimaan model dan dilakukan
nyanyian. Untuk dimensi daya tarik model interviu mendalam oleh peneliti.
yaitu perlunya penyederhanaan dan Pada validasi praktisi yang dilakukan
penegasan istilah dalam model yang mudah dalam bentuk semiloka itu, juga dibahas dan
dsipahami oleh guru dan siswa dan didiskusikan tentang strategi mengajarkan
menghindari adanya kupasan yang berulang. nilai-nilai kemanusiaan kepada anak yaitu
Saran untuk dimensi peranan guru dalam nilai kejujuran, keberanian, kerukunan, tolong
model PKT-BD perlu dipertegas agar guru menolong, cinta damai, disiplin diri,
tidak terjebak dalam kegiatan pendidikan kesucian, kesetiaan dan dapat dipercaya,
nilai budi pekerti sebagai kegiatan terpisah hormat, kasih sayang, baik hati dan empati
dalam acara pembelajaran. kepada orang lain.
Berdasarkan saran-saran dari para ahli, Upaya untuk mengetahui kemungkinan
maka sebelum dilanjutkan pada proses operasional atau implementasi model oleh
pengembangan model melalui uji empirik guru, maka diakhir pelaksanaan semi loka
pada tahap berikutnya, maka model perlu dilakukan pengumpulan data melalui
mengalami proses revisi. Untuk itu, model kuisioner kelayakan operasional atau
PKT-BD ini diperbaiki pada demensi-dimensi keberterimaan model. Sedangkan dalam
dan indikator-indikator yang disarankan. proses semiloka dilakukan juga pengumpulan
a. Validasi empirik data tentang keberterimaan guru terhadap
Validasi empirik (uji model terbatas) model melalui interviu.
dilakukan untuk memperoleh masukan dari Berdasarkan hasil interviu kepada
pihak yang menjadi pelaksana dalam guru sebagai peserta semiloka diperoleh
implementasi model, validasi empirik ini keterangan bahwa mereka pada umumnya
dilakukan oleh guru selaku pelaksana model, merasa senang dengan adanya model PKT-
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi BD ini. Kehadiran model ini diyakini dapat
tentang kelayakan operasional model di memotivasi guru dalam pelaksanaan
sekolah. Informasi yang diperoleh dijadikan pembelajaran nilai-nilai kepada anak di
masukan untuk mengembangkan dan merefisi sekolah, menanggapi pertanyaan tentang
model hipotetik menjadi model operasional. kemungkinan penerapan model ini di TK atau
Metode dan bentuk kegiatan validasi dari di RA pada umumnya guru meyakini bahwa
praktisi dalam bentuk seminar dan lokakarya model ini dapat mereka implementasikan.
yang diikuti oleh guru-guru TK dan RA Menurut mereka, prosedur pelaksanaan
dalam wilayah kota Makassar sebanyak 20 model PKT-BD ini tidak terlalu rumit,
orang. langkah-langkah kerjanya jelas, materinya
Pelaksanaan semiloka untuk jelas dan menyediakan alat/bahan tidak
melakukan validasi model oleh praktisi terlalu sulit. Namun mereka menyatakan
sebanyak duapuluh orang guru diawali kemungkinan kendala yang dialami dalam
dengan penjelasan, rinci tentang model PKT- implementasi model PKT-BD ini terletak
BD dalam bentuk permainan, menyanyi, dan pada penyususnan rancangan pelaksanaan
bercerita, kemudian dilanjutkan dengan tanya pembelajaran harian (RPPH). Untuk itu,

791
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

mereka pada umumnya menyarankan adanya pendidikan nilai sulit untuk dilaksanakan
pelatihan penyususnan RPPH yang integratif dalam bentuk program akademik yang berdiri
pendidikan nilai kemanusiaan dalam setiap sendiri, sehingga perlu mengintegrasikan
acara pembelajaran akademik. kedalam setiap acara pembelajaran baik di
Berdasarkan hasil validasi model dalam kelas maupun di luar kelas. Untuk
praktisi model oleh guru, maka secara mengiplementasi model PKT-BD penting
keseluruhan model PKT-BD dapat dinyatakan diketahui konsep mengapa?, kapan?,
telah memenuhi syarat kelayakan operasional dimana?, siapa?, dan bagaiman?. Kapan nilai
atau implementatif. Meskipun demikian, harus diajarkan mungkin sudah jelas tetapi
untuk mewujudkan model ini menjadi layak kapan harus dimulai. Siapa yang harus
model operasional, maka beberapa saran dari mengajar mereka dan dimana adalah
guru TK/RA yang dijadikan bahan revisi pertanyaan yang perlu kita kaji kembali,
sebelum dilakukan uji efektifitas yaitu: satu, selain itu guru harus lebih memperhatikan
perlu dicantumkan rumusan, tujuan yang nilai-nilai apa yang harus diajarkan dan
mengakomudasi nilai-nilai kemanusiaan bagaimana mengajarkannya, karena kedua
dalam setiap acara pembelajaran untuk peretanyaan inilah diperlukan suatu panduan
tematik. Yang kedua, perlu dicantumkan bagu guru dalam implementasi model PKT-
alokasi waktu yang tepat untuk pelaksanaan BD ini. Pendidikan nlai kemanusiaan untuk
model baik di dalam kelas maupun di luar pendidikan di TK/RA hendaknya lebih
kelas. Ketiga, diperlukan adanya kegiatan diarahkan pada kegiatan-kegiatan di
yang jelas untuk meningkatkan pemahaman lingkungan alamiah dan situasi yang alamiah.
guru tentang implementasi model melalui Dengan demikian pembelajaran nilai sebagai
pelatihan. bagian yang integral dari program pendidikan
Hasil dan sarah validasi empirik atau sekolah lebih berorientasi pada kegiatan-
uji kelayakan operasional di atas dijadikan kegiatan kehidupan sehari yang penuh dengan
dasar dalam merefisi model PKT-BD. Proses situasi yang membutuhkan pendidikan nilai
revisi model pada tahap pengembangan ini itu dikembangkan dalam diri anak.
menghasilkan model operasional. Model Dalam riset pengembangan model ini
operasional inilah yang dijadikan dasar telah dirumuskan sebuah model tentatif atau
dalamaa melakukan uji efektifitas model hipotetik PKT-BD. Model ini terdiri dari
dalam upaya memperoleh model teruji secara aspek-aspek: rasional, tujuan, ruang lingkup,
operasional dan direkomendasikan untuk populasi sasaran asumsi dan prinsip-prinsip
diimplementasikan di TK/RA. dasar, peranan guru, prosedur pelaksanaan,
Ada kecenderungan baru dalam dan evaluasi program. Rumusan model
program pendidikan nilai-nilai kepada anak hipotetik ini merupakan hasil riset pada tahap
tahun-tahun terakhir yang menjadikan awal pengembangan.
program-program pendidkkan nilai yang Model hipotetik yang telah
dilaksanakan secara terpadu dalam setiap dirumuskan perlu dilakukan validasi untuk
acara pembelajaran, pendidikan nilai yang memperoleh model yang memiliki kelayakan
dimaksud adalah nilai rasa hormat, kejujuran, isi dan praksis. Berdasarkan validasi isi
keberanian, cinta damai, disiplin diri, model hipotetik, diperoleh hasil yang
kesetiaan, hormat, kasih sayang, empati, baik menunjukkan bahwa semua aspek atau
hati (tolong menolong) dan adil. Salah satu struktur yang membangun model dinilai oleh
alasan yang melandasai munculnya para ahli PAUD yang bertindak sebagai
kecenderungan tersebut sebab program vildator, memiliki taraf kelayakan konseptual

792
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

yang memadai. Meskipun demikian, para 1. Asesmen kebutuhan tentang program


validator tetap memberikan saran perbaikan pendidikan nilai kemanusiaan terpadu di
untuk merivisi model selanjutnya. Saran- TK/RA kota Makassar menunjukkan
saran tersebut antara lain pada dimensi acuan hasil:
kerangka model, dimensi landasan a. Guru sebagai pelaksana utama dalam
pengembangan model, dimensi daya tarik program pembelajaran mengaku telah
model, dan dimensi materi. Sedangkan untuk melaksanakan program pengajaran
menentukan tingkat kelayakan fraksis atau nilai di sekolah, namun belum
pelaksanaan model dilakukan validasi melaksanakan sistem terpadu ke
empirik oleh praktisi di sekolah. Hasil dalam acara pembelajaran.
validasi ini menunjukkan bahwa model ini b. Guru dan orangtua mengakui bahwa
memiliki kelayakan fraksis atau operasiomal mereka cukup mengetahui program
yang memadai. Namun untuk mewujudkan pendidikan nilai yang dikembangkan
pelaksanaannya yang efektif dan efisien para di TK/RA yang masih konvensional
validator menyarankan perlunya dicantumkan karena belum secara explisit
materi alokasi waktu, dan tujuan masing- terumuskan dalam satuan kegiatan
masing aktifitas PKT-BD. harian
Hasil temuan empirik tentang PKT- c. Tingkat kebutuhan mengenai model
BD yang melalui permainan bercerita, PKT-BD menurut guru dan orangtua
bermain peran dilaksanakan untuk semuanya berada pada kategori
mengembangkan program-program PKT-BD sangat dibutuhkan.
di sekolah agar anak dapat bekerjasama d. Tingkat dukungan guru dan orangtua
memcahkan masalah dan mengambil dalam pelaksanaan program PKT-BD
keputusan. Dalam model PKT-BD perlu juga di sekolah semuanya berada pada aras
ada metode dan teknik tertentu yang sangat mendukung
dirancang untuk mengajarkan nilai-nila pada e. Faktor penghambat utama
anak. Dalam skenario itu perlu macam- pelaksanaan program PKT-BD
macam permainan, pujian, penghargaan, dan menurut guru adalah kurangnya
pengakuan atas perilaku positif dan fasilitas atau sarana pembelajaran
pengabaian perilaku negatif. yang mendukung program PKT-BD.
Pembahasan tiap nilai menyertakan f. Faktor pendukung utama pelaksanaan
seperangkat metode yang disarankan untuk program PKT-BD menurut guru dan
anak-anak pra sekolah. Metode-metode ini, orangtua adalah memiliki tujuan yang
yang digunakan pada setiap pengajaran nilai jelas, kemampuan guru yang
dan dipadukan dengan gagasan-gagasan yang memadai dan adanya dukungan
dikembangkan oleh guru sebagai pribadi, orangtua terhadap pelaksanaan model
dapat menjadi alat yang ampuh dalam upaya PKT-BD di TK/RA
menjadi ”pengajar nilai” yang percaya diri. 2. Hasil asesmen kebutuhan tentang
program PKT-BD secara umum,
PENUTUP berorientasi pengalaman melalui
Simpulan permainan bercerita dan modeling.
Merujuk pada tujuan dan tahap 3. Model PKT-BD melalui permainan
pengembangan, serta hasil dan pembahasan bercerita dan modeling yang
penelitian dikemukakan beberapa dikembangkan terdiri dari
kesimpulan, yaitu: kompionen-komponen model yaitu:

793
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

rasional, tujuan, ruang lingkup, National Center for Health Statistics (US), &
populasi sasaran, prinsip kerja, National Center for Health Services
peranan guru, prosedur pelaksanaan Research. (2001). Health, United
dan evaluasi program, serta panduan States. US Department of Health,
pelaksanaannya: dinyatakan telah Education, and Welfare, Public Health
memenuhi syarat kelayakan Service, Health Resources
isi/konseptual menurut para ahli Administration, National Center for
PAUD dan kelayakan empiris Health Statistics.
operasional berdasarkan penilaian
Plomp, T. (2009). Educational design
para guru TK/RA.
research: An introduction. An
introduction to educational design
DAFTAR PUSTAKA
research, 9-35. Netherlands: SLO
Art-Ong Jumsai Na-Ayudhya. (2008). Model
•Netherlands institute for curriculum
Pembelajaran Nilai-nilai
development
Kemanusiaan. Pendekatan yang efektif
untuk mengembangkan Nilai-nilai Schweinhart, L. J. (2004). The High/Scope
kemanusiaan atau Budi Pekerti pada Perry Preschool study through age 40:
Peserta Didik. Jakarta: Yayasan Summary, conclusions, and frequently
Pendidikan Sathya sai Indonesia. asked questions. High/Scope
Educational Research Foundation.
Berkovitz, M. W. (1995). The Education of
the Complete Moral Person. Aberdeen: Thomas Lickona. (1992). Educating for
Gordon Cook Foundation Character. How Our Schools Can
Teach Respect and Responsibility.New
Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983).
York: Bantam Book,.
Educational research: An introduction.
London: Longman Publishing. Tilaar, H.A.R. (2002). Perubahan Sosial dan
Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Dadang Sulaiman. (1988).
Teknologi/Metodologi Pengajaran.
Jakarta: Depdikbud. Ditjend Dikti
P2LPTK.
Jang Aisyah Muthalib. (2005). Anak
Indonesia Membangun Budaya Damai.
Jakarta: YABI..
Koentjoroningrat. (1996). Kebudayaan
Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Majelis Pendidiksn Tinggi, Penelitian &
Pengembangan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. (2002). Buku
Panduan workshop Pengembangan
Civic Education di PTM. Medan:
Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

794

You might also like