Professional Documents
Culture Documents
Abstrak : Meningkatkan Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini Melalui Alat
Permainan Edukatif. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur
hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian Perkembangan
Kognitif adalah suatu proses berfikir yaitu kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Potensi kognitif ditentukan pada saat konsepsi
(pembuahan ) namun terwujud atau tidaknya tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang
diberikan. Untuk mengetahui pengertian dari Alat Permainan Edukatif serta mengetahui
bagaimana pelaksanaan penerapan pembelajaran dalam meningkatkan aspek kognitif melalui APE
sederhana yang dikembangkan TK Ihyausunnah Margorejo. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Yang
menjadi subjek dari penelitian ini adalah anak usia 2 tahun kemudian Guru kelas dan anak TK A
usia 3-4 tahun. bermain peran akan membuat anak berkemampuan sosial. Sambil bermain peran
ikut belajar berbagi, belajar mengantri atau bergiliran, dan berkomunikasi dengan teman-temannya
.Kemampuan mengelola emosi, termasuk untuk memahami perasaan takut, kecewa, sedih, marah
dan cemburu. Anak akan belajar mengelola dan memahami perasaan – perasaan tersebut.
mengasah kreativitas dan disiplin, biasanya anak akan mengambil peraturan dan pola hidupnya
sehari- hari dan kebiasaan si anak atau orang tua bahkan orang dewasa di lingkungan terdekat
anak.
Kata kunci: Perkembangan Kognitif, Anak Usia Dini, Alat Permainan Edukatif
103
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, hal 76-146 104
Anak tidak memisahkan antara bermain dan situasi,pembelajaran. Dalam konteks sekolah
bekerja. Bagi anak bermain merupakan seluruh sumber informasi adalah guru dan
aktifitas anak termasuk bekerja, penerimanya adalah anak. Guru dapat
kesenengannya, dan merupakan metode menggunakan media sebagai perantara dalam
bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain menyampaikan pesan kepada anak. Media
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan dapat menolong guru memberikan sebagian
kebutuhan anak seperti halnya makanan, informasi kepada anak. Hasil yang positif
perawatan cinta kasih, dan lain-lain. Anak dalam belajar akan didapat apabila media
memerlukan berbagai variasi permainan untuk direncanakan dengan baik dalam penggunaan
kesehatan fisik, mental dan perkembangan dikelas. Suatu kegiatan yang digemari oleh
emosinya. Melalui bermain, anak tidak hanya anak TK adalah kegiatan bermain. Walaupun
menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, tetapi kegiatan ini dapat dilakukan tanpa
lebih dari itu. Anak tidak sekedar melompat, menggunakan alat permainan, tetapi hampir
melempar, atau berlari. Tetapi mereka bermain semua kegiatan bermain justru menggunakan
dengan menggunakan seluruh emosinya, alat permainan edukatif (APE). Alat permainan
perasaannya, dan pikirannya. Kesenangan edukatif (APE) yang digunakan ada yang
merupakn elemen pokok dalam bermain. Anak dibuat khusus untuk kegiatan bermain. Media
akan bermain sepanjang aktifitas tersebut sangat menunjang dalam tercapainya proses
menghiburnya. Pada saat mereka bosan, belajar mengajar para siswa dituntut untuk
mereka akan berhenti bermain. Bermain adalah mempunyai kemampuan atau potensi yang
unsur yang penting untuk perkembangan anak tinggi dalam mengembangkan cara
baik dari fisik, emosi, mental, intelektual , penyampaian materi pelajaran supaya tujuan-
kreativitas dan sosialnya. Anak yang tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan
mendapatkan kesempatan cukup untuk mudah tercapai.
bermain akan menjadi orang dewasa yang
mudah berteman untuk kreativitas, Peningkatan mutu pendidikan yang
Perkembangan kognitif merupakan perubahan sesuai dengan perkembangan jaman dewasa ini
kemampuan berfikir atau intelektual. Seperti guru berupaya untuk meningkatkan kualitas
juga kemampuan fisik. Dalam perkembangan pendidikan dan akan didik dalam mencapai
kognitif, berfikir kritis merupakan hal yang prestasi yang maksimal. Oleh karena itu
penting. Ketika anak tertarik pada obyek seorang guru dituntut kreatif di dalam
tertentu, ketrampilan berfikir mereka akan mengembangkan Media gambar, sehingga
lebih kompleks. Dilain pihak ketika anak mutu pendidikan akan meningkat. Dari perihal
mengalami kebigungan terhadap subyek tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
tertentu. penelitian untuk mengetahui Bagaimana
Perkembanagan kognitif pada anak- pelaksanaan penerapan pembelajaran dalam
anak terjadi melalui urutan yang berbeda. meningkatkan aspek kognitif melalui APE
Tahapan ini membantu menerangkan cara anak sederhana yang dikembangkan TK
berfikir, menyimpan informasi dan beradaptasi Ihyausunnah Margorejo dan Apakah dengan
dengan lingkungannya. Media yang digunakan meningkatkan aspek kognitif melalui
dalam pengembangan kognitif anak TK pada permainan Edukatif sederhana dapat
dasarnya merupakan media yang tidak meningkatkan pembelajaran lebih bermakna
berbahaya dan menyenangkan. Akan tetapi
dibanyak pengalaman lapangan, seorang guru Menurut Zulkifli ―permainan merupakan
jarang memanfaatkan fungsi ini secara kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur
optimal. Kondisi ini disebabkan oleh paksaan, tanpa didesak rasa tanggungjawab
kenyataan bahwa tugas yang diemban guru dan tidak mempunyai tujuan tertentu
sebagai perancang pembelajaran adalah sangat melainkan permainan itu sendiri.‖ Bettelheim
rumit, karena berhadapan dengan dua variabel menyatakan bahwa ―permainan adalah
diluar kontrolnya, yaitu cakupan isi kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain
pembelajaran yang telah diterapkan terlebih kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan
dahulu berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam
dan anak yang membawa serangkaian realitas luar.‖ Sedangkan Schwartzman
kemampuan awal, sikap dan karakteristik mengemukakan bahwa ―permainan bukan
perseorangan lainnya kedalam bekerja, permainan adalah pura-pura,
105 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, hal 76-146
harus mengetahui kriteria memilih APE, antara terwujud atau tidaknya tergantung dari
lain (Asolihin, S.K.B., 2013) : lingkungan dan kesempatan yang diberikan.
Potensi kognitif yang dibawa sejak lahir atau
1. Mengandung unsur pendidikan. merupakan faktor keturunan yang akan
2. Alat permainan tidak berbahaya bagi menentukan batas perkembangan tingkat
anak. (intelegensi) batas maksimal (Uukumiawati.
3. Dasar pemilihan APE adalah minat dan 2012).
kebutuhan anak terhadap mainan
tersebut. Adapun proses kognisi meliputi
4. Alat permainan sebaiknya beraneka berbagai aspek seperti persepsi, ingatan,
macam, sehingga anak dapat pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan
bereksplorasi dengan berbagai macam masalah. Sehubungan dengan hal ini Piaget
alat permainannya. berpendapat, bahwa pentingnya pendidik
5. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan mengembangkan kognitif adalah : 1. Agar
pada rentang usia anak. Permainan tidak anak mampu mengembangkan daya
terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah persepsinya berdasarkan apa yang dilihat,
bagi anak. didengar dan rasakan, sehingga anak akan
6. Dasar pemilihan alat permainan lebih memiliki pemahaman yang utuh dan
ditekankan pada pertumbuhan fisik dan komprehensif, 2. Agar anak mampu melatih
tingkat perkembangan anak secara ingatannya terhadap semua peristiwa dan
individu bukan berdasarkan usia. kejadian yang pernah dialaminya 3. Agar anak
Perkembangan biologis dan fisik pada mampu mengembangkan pemikiran-
anak yang umurnya sama dapat saja pemikirannya dalam rangka menghubungkan
berbeda satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. 4.
7. Peralatan permainan buatan sendiri Agar anak mampu memahami simbol-simbol
diupayakan yang dapat bertahan lama yang tersebar di dunia sekitarnya 5. Agar anak
atau awet, mudah dibuat, bahannya mampu melakukan penalaran-penalaran, baik
mudah diperoleh dan mudah digunakan yang terjadi secara alamiah (spontan), maupun
anak. melalui proses ilmiah (percobaan) 6. Agar
anak mampu memecahkan persoalan hidup
Yang dimaksud dengan Alat Permainan yang dihadapinya, sehingga pada akhirnya
Edukatif adalah alat permainan yang dapat anak akan menjadi individu yang mampu
mengoptimalkan perkembangan anak, yang menolong dirinya sendiri
disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk : Menurut Sunaryo Kartadinata dakan
jurnal pendidikan Pedagogia Vol. 1 April 2003
a. Pengembangan aspek fisik, yaitu yang telah dikutip oleh Ahmad Susanto
keegiatan-kegiatan yang dapat menyebutkan bahwa perkembangan otak,
menunjang atau merangsang struktur otak anak tumbuh terus setelah lahir.
pertumbuhan fisik anak. Sejumlah riset menunjukkan bahwa
b. Pengembangan bahasa, dengan melatih pengalaman usia dini, imajinasi yang terjadi,
berbicara, menggunakan kalimat yang bahasa yang didengar, buku yang ditunjukkan,
benar. akan turut membentuk jaringan otak. Dengan
c. Pengembangan aspek kognitif, yaitu demikian, melalui pengembangan kognitif,
dengan pengenalan suara, ukuran, fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan
bentuk, warna dan lain-lain. tepat untuk mengatasi suatu situasi untuk
d. Pengembangan aspek sosial, khususnya memecahkan suatu masalah.
dalam hubungannya dengan interaksi
antara ibu dan anak, keluarga dan Ada beberapa tokoh yang merumuskan
masyarakat. teori kognitif berdasarkan hasil penelitian
mereka masing-masing, beberapa diantaranya
Kognitif adalah suatu proses berfikir yang terkenal adalah Jean Piaget, Bruner, Lev
yaitu kemampuan untuk menghubungkan, Vygotsky.
menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian
atau peristiwa. Potensi kognitif ditentukan
pada saat konsepsi (pembuahan ) namun
107 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, hal 76-146
realitas, gambar film bingkai, atau mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi
model. Kejadian atau peristiwa yang dengan lingkungan belajar yang diatur guru
terjadi di masa lalu dapat ditampilkan melalui proses pengajaran. Bahan pengajaran
lagi lewat rekaman film, video, dan lain- adalah seperangkat materi keilmuan yang
lain. Objek yang terlalu kompleks dapat terdiri atas fakta, konsep, , prinsip, generalisasi
disajikan dengan model, diagram, dan suatu ilmu pengetahuan yang yang bersumbar
lain-lain. dari kurikulum dan dapat menunjang
3. Meningkatkan sikap aktif siswa dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk
belajar. mencapai tujuan tersebut guru mengupayakan
4. Menimbulkan kegairaan dan motifasi strategi dan model pembelajaran yang baik
dalam belajar. serta ketetapan dalam menggunakan media
5. Memungkinkan interaksi yang lebih pembelajaran. Untuk itu pembelajaran
langsung antara siswa dengan hendaknya dikemas dalam aktivitas yang
lingkungan dan kenyataan. menarik, bermakna, bervariasi, menantang,
6. Memungkinkan siswa belajar siswa dan sesuai dengan dunia anak.pembelajaran
belajar sendiri-sendiri menurut tersebut harus di buat sedemikian rupa
kemampuan dan nikmatnya. sehingga tampak menyenagkan anak.misalnya
7. Memberikan perangsangan, dengan permainan.
pengalaman, dan persepsi yang sama
bagi siswa. Metode yang digunakan oleh guru
adalah salah satu kunci pokok di dalam
Sementara itu kemp dan Dayton (1985) keberhasilan suatu kegiatan belajar yang
mengemukakan beberapa manfaat media dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang
untuk anak adalah : digunakan harus relevan dengan tujuan
penguasaan konsep, transisi dan lambang
1. Penyampaian pesan belajar dapat lebih dengan berbagai variasi materi, media dan
terstandar. bentuk kegiatan yang dilakukan. Penggunaan
2. Pembelajaran lebih menarik. metode permainan Edukatif dalam proses
3. Pembelajaran lebih interaktif dengan pembelajaran merupakan salah satu alternatif
menerapkan teori belajar. yang tepat dalam peningkatan aspek kognitif
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran bisa pada anak usia dini di TK Ihyausunnah.
diperpendek. Adapun metode yang dapat digunakan dalam
5. Kualitas pembelajaran dapat Peningkatan aspek kognitif melalui permainan
ditinggalkan. edukatif sentra peran di TK Ihyausunnah
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung adalah metode permainan bermain peran, dan
kapan pun dan dimana pun diperlukan. metodenya adalah:
7. Sikap positif siswa terhadap materi
pembelajaran serta proses pembelajaran 1. Metode bercerita Guru menyampaikan
dapat ditingkatkan. cerita atau memberikan penerangan
8. Peranan guru kea rah positif. kepada anak secara lisan, jenisnya antara
lain, bercerita dengan alat peraga, tanpa
Salah satu tujuan pendidikan kita adalah alat peraga dengan gambar dan lain-lain.
mengoptimalkan kemampuan anak dan 2. Metode bercakap-cakap Guru
membantu mengembangkan kemampuan anak menyampaikan bahan pengembangan
yang sempurna secara fisik, intelektual dan yang dilaksanakan melalui bercakap-
emosional. De orter dalam teorinya ―Quantum cakap dalam bentuk tanya jawab antara
Learning‖ mengungkapkan bahwa manusia anak dengan guru, atau anak dengan anak.
sebagai individu memiliki potensi untuk 3. Metode Tanya Jawab Guru memberikan
berkembang (potential to growth) hampir tidak pertanyaan-pertanyaan yang dapat
terbatas. memberikan rangsangan agar anak aktif
untuk berifikir melalui pertanyaan guru,
Tujuan pendidikan pada dasarnya anak akan berusaha untuk memahaminya
mengantarkan para siswa menuju pada dan menemukannya
perubahan-perubahan baik intelektual, moral 4. Metode Pemberian Tugas Guru
maupun sosial agar dapat hidup mandiri memberikan kegiatan belajar dengan
sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam
111 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, hal 76-146
Saran