Professional Documents
Culture Documents
METROLOGI PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan pra sekolah disebut PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang
usia dini (PAUD). Melalui PAUD anak dibina dengan melalui pemberian
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesia pan dalam memasuki
1
moral, emosi, kepribadian dan yang lainnya.Pendidikan Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik,
psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang
adanya bila ingin memiliki generasi yang mampu meningkatkan diri secara
optimal.
hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada umur 4 tahun, anak telah
dan stimulus yang didapatkan anak dalam kehidupan sehari-hari dari orang-
tersebut antara lain orangtua, saudara kandung, teman sebaya, guru taman
berbagai benda dan sifatnya. Belajar dari apa yang ia lihat di lingkungannya
melibatkan
berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, frasa, kalimat dan tata bahasa
dan tata cara melafalkannya. Pada tahap berikutnya bahasa juga melibatkan
unsur etika dan estetika yang menyulitkan anak TK berbahasa yang baik dan
benar.
untuk diajak berbicara oleh orang lain, perhatian orang tua, gaya bicara dan
Mereka pada umumnya akan mampu berfikir kritis dan logis. Kita juga
sering menjumpai anak yang sering bertanya pada orang tua setiap mereka
melihat sesuatu yang baru dan belum pernah dikenalnya. Jadi dengan biasa
dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan
otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan.
jauh tentang kemampuan bahasa verbal pada anak usia taman kanak-kanak,
yang ada, kemampuan berbahasa verbal pada anak usia 5-6 tahun yang
usia taman kanak-kanak (5-6 tahun) masih banyak anak yang belum mampu
berkomunikasi verbal dengan baik dan sempurna, baik itu dari segi
kelas tersebut. Proses pembelajaran bahasa akan lebih efektif dan efisien
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kecamatan
2. Tujuan Khusus
didik
Kabupaten Sragen
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoristis
2. Manfaat Praktis
sekolah.
lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan untuk
manusia.
Pada anak usia dini, berbicara adalah salah satu contoh dari
kata/gagasan dan perasaan, di antara dua orang atau lebih dan dapat
8
10
kelompok ke kelompok
berpikir konkret (nyata) dan lebih percaya dengan apa yang mereka
lihat daripada yang mereka dengar. Ibu dan ayah yang memiliki
dini adalah: .
disampaikan
bahasa sederhana
hambatan baik itu secara teknis maupun nonteknis. Hal ini perlu
http://widibanjar.blogspot.com/2011/03/variabel-2.html
mengemukakan bahwa:
efek
diadik.
mereka mempunyai rasa percaya diri dan banyak hal yang positif
berkomunikasi.
pada wanita.
orang yang menyukai keterbukaan terhadap siapa saja, tentu saja ini
13
http://widibanjar.blogspot.com/2011/03/variabel-2.html faktor-faktor
lisan
1) Situasi
2) Ruang
3) Waktu
4) . Tema
6) Teknik penyajian
1) Situasi
(c) Sedih atau gembira, yaitu berbicara di depan orang yang berada
2) Ruang
3) Waktu
yang sebenarnya yaitu apakah pagi, siang, sore atau malam, juga
tentang isi materi yang akan dibicarakan, apakah hal tersebut masih
4) Tema
Namun jika terpaksa harus lebih dari satu, maka selesaikanlah satu
pemicu rasa
baikburuk.
6) Teknik Penyajian
tata bahasa yang baik, artikulasi yang jelas dan tidak cadel,
pembicaraan kita.
berbicara yang efektif, baik itu dari faktor intern maupun ekstern.
baik itu pesan verbal maupun non verbal. Hal ini siswa dituntut
Dalam sub ini akan diuraikan tentang (1) pengertian media, (2)
sebagai berikut.
a. Pengertian Media
121) menjelaskan media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang
pengajaran.
untuk menyalurkan saran atau informasi. Definisi media dalam arti yang
luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat
sama lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat
keras atau peralatan (hardware) dan materi atau bahan yang dapat
pembelajaran
pada layar.
b. Klasifikasi Media
radio,computer dst).
20
cetak. (2) media hasil teknologi audio visual: (3) media hasil teknologi
cetak dan coputer. Menurut Sujana dan Rivai (2002: 3) ada beberapa
pengajaran, yaitu : (1) media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan
atau diagram, poster, kartun, koik, dan lain-lain. Media grafis juga
sering disebut media dua dimensi karena media ini mempunyai ukuran
panjang dan lebar. (2) media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model
21
model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain (3) media proyeksi seperti
slide, film strips, film, penggunaan OHP dengan transparansi, dan lain-
lain: dan (4) lingkungan, yaitu segala sesuatu yang ada dilingkungan
pokok, yaitu : suara (audio ), visual, dan geraak. Media audio bersifat
auditif (suara) Unsur suara ini memiliki komponen bahasa, musik dan
audio, yaitu radio, kaset audio (pita dan piringan hitam), dan
gambar, garis (line graphic) dan simbul yang merupakan kontinum dari
Brezt dalam Sadiman, dkk (2009: 20) juga membedakan atara media
delapan klasifikasi media, yaitu : (1) media audio visual ge rak, (2)
media audio visual diam, (3) media audio semi gerak (4) media visual
gerak, (5) media visual diam (6) media semi gerak (7) media audio (8)
media cetak .
22
media dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam
ditetapkan.
dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik karena meliputi suara dan gambar Syeful bahri,Aswan Zain (2009:
dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur
artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat.
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu media audio
dan visual. Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua
1) Audio-Visual Murni
gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
24
2) Film Bersuara
proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat
kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time
96)
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio,
3) Video
4) Televisi
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan
2009: 141) Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja
atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
visual
antara lain:
peran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pada aspek
diperoleh data 8,33%, siklus I diperoleh data 37,5%, dan siklus II diperoleh
data 75%. Kemampuan berbicara lancar dengan lafal yang benar sebelum
tindakan diperoleh data 12,5%, siklus I diperoleh data 41,67%, dan siklus II
diperoleh data 12,5%, siklus I diperoleh data 45,83%, dan siklus II diperoleh
data 87,5%. Kata kunci: kemampuan berbicara anak, bermain peran, TK ABA
Kuncen 1 Yogyakarta
dinyatakan tuntas ada 5 anak dari 14 anak (35,71 %), sedangkan yang belum
tuntas ada 9 anak dari 14 anak (64,29 %). Pada siklus I dinyatakan tuntas ada
10 anak dari 14 anak (71,43 %), sedangkan yang belum tuntas ada 4 anak dari
anak (92,86 %), sedangkan yang belum tuntas ada 1 anak dari 14 anak (7,14
keterampilan membaca pemahaman pada anak masih rendah. Hal ini terbukti
5,85 dan hasil tes akhir siklus I menunjukkan 6,43. Hasil tes awal, siklus I,
siklus II terlihat adanya peningkatan sebanyak 9,91% dari tes akhir siklus I ke
tes akhir
individu, sehingga dirasa perlu untuk ditingkatkan. Penelitian ini sangat perlu
yang menggunakan media audio visual yang masih jarang dilakukan dalam
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
berkomunikasi secara aktif. Anak terus perlu dilatih untuk berpikir dan
anak. Lebih daripada itu, anak harus ditempatkan di posisi yang terutama,
berkomunikasi yaitu media audio visual. Media audio visual yang disajikan
dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai sumber belajar dan dapat juga
sebagai hiburan penghilang rasa tegang, jenuh dan penat ketika mengikuti
berkomunikasi dengan teman yang lain. Oleh karena penyajian media audio
anak kepada temannya maka diharapkan penyajian media audio visual dapat
Guru Kemamp;uan
KONDISI Belum komunikasi anak
AWAL menggunakan rendah
media audio
visual
SIKLUS I
Anak mulai sedikit
Menggunakan berkomunikasi
media audio visual
TINDAKAN
SIKLUS II
Anak dapat berkomu
nikasi lebih baik
Kemampuan
KONDISI berkomunikasi
AKHIR meningkat
D. Hipotesis Tindakan
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris
(Sumadi Suryabrata, 2006: 21). Oleh karena itu agar rumusan jawaban
pelajaran 2013/2014.
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai satu bentuk kajian yang bersifat
31
1999:6). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Antara
siklus I dan II saling menunjang dimana tahap dua atau siklus dua direncanakan
berdasarkan hasil penelitian pada siklus I. Setiap siklus terdapat empat tahapan
C. Subyek Penelitian
ada 14 orang dan jumlah anak laki-laki ada 10 orang Obyek penelitian adalah
cerita.
D. Prosedur Penelitian
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat tahap atau siklus dalam
Keterangan:
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
RP : Revisi Perencanaan
a. Perencanaaan
34
atau bacaan , menyusun soal pretes dan postes dengan Jawaban singkat
audio visual yang mudah untuk dipahami. Setelah dapat tayangan yang
penayangan dan isi cerita yang diterapkan dalam media audio visual
b. Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
pada sklus I.
sebagai berikut. Sebagai tindak lanjut proses pada siklus I diadakan kegiatan
ulang. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini (1) menyusun perbaikan
Pada siklus ini terdiri atas dua pertemuan, Setelah dapat berbahasa
dengan media audio visual yang tingkat kesulitannya tergolong mudah dan
kesulitan isi bacaan ditentukan oleh panjang pendeknya isi bacaan, ada
tidaknya kata -kata sulit dan banyaknya perangkat huruf Indonesia yang
1. Teknik Wawancara
data yang mendalam. Cara ini dipandang lebih obyektif dan wajar.
2. Teknik Observasi
Sedang menurut Sukmadinata (2007: 220) merupakan suatu teknik atau cara
sistematik.
direncanakan.
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
39
perhatian saja.
antara
lain:
a. Data yang diperoleh langsung dari perilaku yang tipikal dari objek, dapat
b. Data yang diperoleh dapat dari subjek yang tidak dapat berkomunikasi
lebih teliti.
secara langsung.
3. Teknik Dokumentasi
(Bahasa Latin) berarti tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
(Sukardi,
2004 : 165)
Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi
Dokumen dalam bentuk data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini
F. Instrumen Penelitian
anak yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Prosedur penyusunan
kegiatan.
berikut:
2. Keberanian Mampu
untuk memberikan
menyampaikan contoh di depan
pesan kepada kelas dalam dalam
orang lain penyampaian
melalui bahasa pesan pada orang
lain
43
pada kolom :
ini antara lain : pendahuluan, pelaksanaan, inti, penggunaan kartu angka dan
44
dahulu.
45
pada kolom “Y” jika aspek itu dilakukan oleh guru dan pada kolom “T”
Menurut L.J. Moleong (2008: 178) analisis data adalah suatu proses
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedang menurut Sumadi Suryabrata
yang harus disadari oleh peneliti. Tiga komponen tersebut adalah: 1) data
reduksi;
penelitian ini disajikan dalam bentuk angka yang diambil dari catatan
pada
H. Indikator Pencapaian
yang ada dan siklus III anak yang mendapatkan nilai tuntas belajar mencapai
dapat dikatakan berhasil jika 1) perhatian anak dalam belajar meningkat dan 2)
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hamzah Suleiman, 2005. Media Audio -Visual untuk Pengajaran, penerangan,
dan penyuluhan . Jakarta: PT Gramedia
Arsyad, Siddik, Ed. 2008. Model Pembelajaran Berbicara dengan CBSA. Jakarta:
PT Rosda Jayaputra.
Ahmad Rofi’uddin, 2005. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas Tinggi.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Onong Uchjana Efendy, 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja R osda Karya.
49
Subana, 2008. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia
Syaiful Bahri Djamarah, 2008. Stratgi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
50
Lampiran
Butir Amatan Rekaman Observasi Pengembangan Kemampuan
Berkomunikasi
Melalui Media audio visual
No Indikator Butiran Amatan Jumlah
1. Kemampuan anak menyebutkan 11. Mennyebutkan nama 3
nama tokoh dalam tayangan tokoh dengan tepat
yang disampaikan
12. Mampu mencerita
kembali dengan bahasa
sendiri secara
sederhana
13. Mampu menyebutkan
tempat terjadi cerita
2. Keberanian untuk 1. Mampu memberikan 2
menyampaikan pesan kepada
contoh di depan ke
orang lain melalui bahasa
sederhana las dalam dalam
penyampaian pesan
pada orang lain.
2. Mampu memberi
contoh kalimat yang
lengkap secara
sederhana
Jumlah 10
menyiapkan
tugas
berkomunikasi
secara sendiri
Mampu memilih
alat-alat
untuk
bercerita agar
menarik
4. Kemauan Mampu
menyelesaikan menyelesaikan
tugas tugas tepat waktu
Mampu
menyelesaikan
semua tugas lebih
awal
BB = Belum Berkembang
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Memberikan kesimpulan
57
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27