Professional Documents
Culture Documents
Agustus 2016
Yuhasriati
Dewi Wahyuni
Abstract
3OD\LQJ FDQ KHOS GHYHORSLQJ FKLOGUHQ¶V VNLOO RI VROYLQJ VLPSOH SUREOHP
creatively. Therefore, this study rose D SUREOHP RI KRZ WKH GHYHORSPHQW RI FKLOGUHQ¶V
cognitive skill through block play in Al Fatih Integrated Islamic Preschool of Banda
$FHK &LW\ ZDV 7KLV VWXG\ DLPHG WR GHYHORS FKLOGUHQ¶V FRJQLWLYH VNLOO WKURXJK EORFN
play in Al Fatih Integrated Islamic Preschool of Banda Aceh City. This study used
qualitative method with classroom action research approach that was conducted for 2
cycles. Each cycle consisted of three activities of block play and it was conducted
through planning, implementation, observation, and reflection step. The subject of the
study was 12 children in Al Fatih Integrated Islamic Preschool of Banda Aceh City in
the age of 5-6 years old, consisted of 4 girls and 8 boys. The data were collected
through interview observation and performance that was then analyzed by using
qualitative descriptive analysis technique. The result of the study showed that the
children who developed well in cycle I, in the first activity were 2 children, second
activity 2 children, and third activity 3 children. Children who developed in cycle II,
in first activity were 7 children, second activity 8 children, and third activity 10
children. Based on the result of the study, it can be concluded that the development of
FKLOGUHQ¶V FRJQLWLYH VNLOO WKURXJK EORFN SOD\ LQ Al Fatih Integrated Islamic Preschool
of Banda Aceh City can be developed that the children are able to build the blocks
confidently and independently based on the building of the subtheme and able tell
his/her works. The researcher motivates and appreciates the children for block play.
Abstrak
Bermain dapat membantu mengembangkan keterampilan anak cara
menyelesaikan masalah sederhana secara kreatif, maka penelitian ini mengangkat
masalah bagaimana perkembangan kemampuan kognitif anak melalui bermain
rancang bangun balok di PAUD IT Al-Fatih Kota Banda Aceh? Penelitian ini
bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui bermain rancang
bangun balok di PAUD IT Al-Fatih Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama
1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
2 siklus.Pada setiap siklus terdiri tiga jenis kegiatan bermain balok dan dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek
penelitian adalah anak PAUD IT Al Fatih Kota Banda Aceh usia 5-6 tahun
berjumlah 12 orang anak terdiri atas 4 perempuan dan 8 laki-laki. Data dikumpulkan
melalui observasi wawancara dan unjuk kerja kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif,. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa anak yang berkembang sangat baik (BSB) pada siklus I kegiatan pertama
sebanyak 2 orang anak, kegiatan kedua sebanyak 2 orang anak, dan kegiatan ketiga
sebanyak 3 orang anak. Meningkat pada siklus II yaitu kegiatan pertama sebanyak 7
orang anak, kegiatan kedua sebanyak 8 orang anak, dan kegiatan ketiga sebanyak 10
orang anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kemampuan kognitif anak melalui bermain rancang bangun balok di PAUD IT Al
Fatih Kota Banda Aceh dapat berkembang yaitu anak sudah dapat merancang
bangunan dari balok dengan percaya diri dan mandiri sesuai bangunan yang ada pada
sub tema dan dapat menceritakan hasil karyanya.Peneliti memotivasi dan
mengapresiasi anak dalam bermain rancang bangun balok.
2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
EDKZD ³XVLD -6 tahun ini merupakan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
tahap pra-RSHUDVLRQDO NRQJNUHW´ 3DGD sampai dengan usia enam tahun yang
tahap ini anak dapat memanipulasi dilakukan melalui pemberian
objek simbol, termasuk kata kata yang rangsangan pendidikan untuk
merupakan karakteristik penting dalam membantu pertumbuhan dan
tahapan ini. Seperti balok-balok perkembangan jasmani dan rohani agar
akandirancang oleh anak menjadi anak memiliki kesiapan dalam
sebuah bangunan yang bervariasi memasuki pendidikan lebih lanjut,
sesuai ide yang anak dapatkan saat yang diselenggarakan pada jalur
anak berkreasi dan bereksplorasi dalam formal, nonformal, dan informal.
permainan rancang bangun balok. Nuraini (2009:17) mengatakan bahwa
Hurlock (Susanto 2011:50 ) ³3$8' PHQJHPEDQJNDQ SRWHQVL DQDN
PHQ\DWDNDQ EDKZD ³DQDN XVLD -5 VHFDUD NRPSUHKHQVLI´ 3RVLVL DQDN XVLD
tahun adalah masa permainan´ dini disatu pihak berada pada masa
Bermain dengan benda atau alat yang sangat penting dan potensi untuk
permainan dimulai sejak usia satu mengembangkan masa depannya, akan
tahun pertama dan akan mencapai pada tetapi dipihak lain termasuk masa
puncaknya 5-6 tahun. Seperti yang rawan dan labil manakala anak kurang
telah kita ketahui dunia anak adalah mendapat rangsangan yang positif dan
bermain. menyeluruh. Pemberian rangsangan
Berdasarkan permasalahan di melalui PAUD perlu dilakukan secar
atas, maka penulis tertarik untuk komprehensif, dalam makna anak tidak
melakukan penelitian yang berjudul hanya dicerdaskan otaknya, akan tetapi
³Mengembangkan Kemampuan juga cerdas pada aspek-aspek lain
Kognitif Anak melalui Bermain seperti kehalusan budi dan berinteraksi
Rancang Bangun Balok di Kelompok dalam kehidupannya
TK B PAUD IT Al-Fatih Kota Bermain Bagi AUD
%DQGD $FHK´ yangdirumuskan sebagai Piaget dalam Mayesty (Nuraini
berikut: Bagaimana perkembangan PHQJDWDNDQ EDKZD ³EHUPDLQ
kemampuan kognitif anak melalui adalah suatu kegiatan yang dilakukan
bermain rancang bangun balok di berulang-ulang dan menimbulkan
PAUD IT Al-Fatih Kota Banda Aceh? kesenangan atau kepuasan bagi diri
VHVHRUDQJ´ 6HGDQJNDQ PHQXUXW 3DUWHQ
LANDASAN TEORITIS memandang kegiatan bermain sebagai
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini sarana sosialisasi dimana diharapkan
Pendidikan anak usia dini melalui bermain dapat member
(PAUD) adalah jenjang pendidikan kesepakatan anak bereksplorasi,
sebelum jenjang pendidikan dasar yang menemukanmengekspresikan perasaan,
merupakan suatu upaya pembinaan berkreasi dan belajar secara
3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
kemampuan kognitif anak tidak akan kedua siklus dalam proses pelaksanaan
terjadi jika tidak diberi tindakan atau penelitian berlangsung bahwa
tsimulasi kepada anak pada siklus 1 penggunaan media di sentra balok yang
dan siklus II. Pada Prasiklus tidak ada mudah dipakai oleh anak dapat
anak katagori berkembang sangat baik membuat anak tertarik dalam
atau mendapat bintang 4 sehingga pada melakukan kegiatan bermain sambil
siklus I dan II sudah meningkat belajar, secara tidak langsung anak
perkegiatannya. juga diajarkan untuk belajar
Pada Siklus I Kegiatan pertama memecahkan masalah sederhana dan
membangun jembatan dari potongan kreatif. Guru juga sudah dapat
balok yaitu 2 dari 12 orang anak mendampingi anak secara bergiliran
berkembang sangat baik (BSB), sehingga anak yang mengalami
Kegiatan kedua merancang bangunan kendala dalam melakukan kegiatan
bebas dari balok yaitu 2 dari 12 orang dapat diberi solusi. Pelaksanaan
anak berkembang sangat baik (BSB), kegiatan dengan menggunakan media
kegiatan ketiga menempatkan simbol balok beserta simbol-simbolnya,
dari balok dan merancang jembatan sederhana, mudah didapatkan, dan
panjang yaitu 3 dari 12 orang anak tidak berbahaya karena dibuat dari
berkembang sangat baik (BSB) yang bahan yang ringan membuat anak
diberi bintang 4 merasa senang dan termotivasi dalam
Sedangkan pada Siklus II bermain sambil belajar sehingga
Kegiatan pertama merancang balok kemampuan kognitif anak melalui
menjadi bandara pesawat terbang yaitu bermain balok dapat berkembang.
7 dari 12 orang anak berkembang Berdasarkan hasil akhir di atas
sangat baik (BSB), Kegiatan kedua maka hasil pembahasan ini
membuat api unggun dari balok yaitu 8 menunjukan pengembangan kognitif
dari 12 orang anak berkembang sangat anak melalui bermain rancang bangun
baik (BSB), Kegiatan ketiga menyusun balok telah berhasil karena berdasarkan
balok menjadi kolam renang yaitu 10 indikator keberhasilan yang
dari 12 orang anak berkembang sangat menyatakan bahwa kriteria hasil akhir
baik (BSB). Dengan melakukan tahap dianggab berhasil karena anak telah
pelaksanaan tindakan kelas yaitu dari mencapai bintang 3 yaitu berkembang
perencanaan, tahap pelaksanaan, sesuai harapan dan bintang 4 yaitu
pengamatan hingga tahap refleksi berkembang sangat baik.
untuk membahas kekurangan serta
peningkatan selama pembelajaran di SIMPULAN DAN SARAN
kelas TK B. Simpulan
Hal ini menjadi kaca Berdasarkan hasil penelitian
perbandingan terhadap pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa:
8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
9
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):1-10
Agustus 2016
10